Tentang Sikap Allah dan KemahakuasaanNya
MAS KELI wrote:
Yup,jika ALLAH bisa dilihat Mata kepala sendiri,otomatis gugurlah MAHA GAIB itu,bahkan Dikategorikan sebagai sebuah MAHLUK.Salah satu Contoh,Bulan dapat dilihat,lihatlah siapa yang mengklaim sebagai Manusia pertama yang naik Kebulan kalau arahnya bukan menguasai.Nah kalau hal ALLAH takut tidak,mengapa dilihat hanya sebuah Cahaya saja
Maksud Mas Keli, Allah itu sengaja main kucing-kucingan supaya identitas “MAHA GHOIB”-nya tidak hilang?
Apa Mas Keli tidak geli merasakan sikap Allah seperti yang Mas pahami ini? Intinya Allah takut “dikuasai” manusia. Allah takut kehilangan atribut Maha Ghoib yang disandangnya. Itulah sebabnya Allah “TIDAK BERANI” menunjukkan rupaNya kepada manusia. Bukankah ini tuhan yang aneh, Mas? Masa tuhan itu punya sifat ‘penakut’ atau ‘pemalu’? Dia malu kalau dilihat wajahNya oleh manusia. Atau...... seperti gambaran Surah Al-Araaf ayat 143, Allah takut manusia meledak ketika berhadapan denganNya? Lucu, kan Mas? Allah kok kayak gitu? Dia itu pemalu atau karena tidak bisa menguasai kemahakuasanNya sendiri?
Berdasarkan penjelasan Mas Keli Allah punya ketetapan bahwa manusia tak boleh lihat wajahNya, itu memang sudah menjadi hak Allah. Tapi cerita yang ditulis Alquran sungguh tidak bisa dinalar. Di dalam Surah Al-A’raaf ayat 143 Allah membuktikan kepada nabi Musa bilamana benda apapun dekat dengan diriNya pasti akan hancur meledak. Nah, ini tidak logis, Mas! Apakah Allah itu NUKLIR? Ini justru membuktikan Allah tidak bisa mengendalikan diriNya sendiri.
Kemudian Mas Keli memberi tanggapan:
Sekali lagi, kalau tidak bisa mengendalikan Diri, mengapa anda masih Hidup, mengapa ALLAH memberikan anda waktu untuk berpikir lagi, Mengapa tidak Kiamat saja sekarang, Mengapa ALLAH selalu melupakan Dosa kita apabila kita bertobat.
Mas, menurut saya, yang membiarkan saya hidup sampai hari ini bukan Allah. Di Alam ini ada Tuhan lain, tapi yang pasti bukan Allah. Menurut saya, Allah yang diperkenalkan oleh nabi kita Muhammad bukanlah Allah yang sesungguhnya. Allah yang sesungguhnya tentu bisa mengontrol kekuasaanNya sendiri.
Allahnya nabi Muhammad, yang mirip NUKLIR itu, ibarat seorang yang punya penyakit bau badan yang sangat menyengat sehingga semua orang yang berdekatan dengannya akan langsung pingsan atau melarikan diri karena tidak kuat menahan baunya. Kalau manusia wajar, Mas, dia dibuat bingung oleh penyakit bau badannya sendiri sehingga dia berusaha sebisa mungkin supaya tubuhnya tidak bau, mungkin dengan cara mandi parfum 5 kali sehari, atau dengan menutupi seluruh tubuhnya dengan pakaian kedap. Toh, aroma badannya yang bau itu tetap saja tercium sehingga dia jadi minder dan tidak berani nongol di depan orang. Beda kasusnya dengan Allah. Allah bukan NUKLIR, tentu Allah bisa saja berkata, “Pandanglah wajah-Ku, duduklah di samping-Ku, dan tentramkan hatimu di bawah naungan rahmat-Ku.”
Cara Memahami Allah
Surah Al-Baqoroh 118:
Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: "Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?" Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin.
Surah Al-Baqoroh 164:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Coba Mas perhatikan ayat-ayat di atas. Ini bukti kalau nabi Muhammad tidak pernah berhubungan dengan Allah, sebab sang nabi mengetahui Tuhan dari pencariannya sendiri. Dia menemukan Tuhan dengan usahanya sendiri, lewat merenungkan tanda-tanda kekuasaan Allah di alam ini. Jadi apa bedanya nabi kita dengan para pendiri ajaran filosofi? Mereka pun mencari Tuhan dengan usahanya sendiri, dengan melihat tanda-tanda keajaiban Tuhan di alam ini. Secara logika, seandainya nabi Muhammad memang benar-benar telah berhubungan dengan Tuhan (setidaknya dengan malaikatNya), nabi tidak perlu melihat tanda-tanda kekuasaan Tuhan di alam untuk mengerti Tuhan itu ada atau tidak, sebab Tuhan memang benar-benar telah menyatakan diri kepadanya sehingga persoalan Allah itu ada atau tidak sudah bukan persoalan untuk dibahas, melainkan membahas tahapan-tahapan selanjutnya seperti janji-janji Allah yang realisasinya dapat kita buktikan di dunia nyata. Ini ibarat meninggalkan pelajaran anak TK dan beralih ke pelajaran yang lebih tinggi.
MAS KELI wrote: Betul seperti Nabi Ibrahim A.S.Kalau Nabi dan Filosofi Beda lah.Itu perlu,sebab tanpa melihat kekuasaan ALLAH,maka bagaimana menerangkan kepada Orang yang tidak mengerti
Ibaratnya begini, Mas:
Islam => masih berkutat pada permasalahan
ADA atau
TIDAKNYA TUHAN.
Agama lain => sudah bergaul mesra dengan Tuhannya masing-masing, bahkan sudah sampai pada taraf menantikan janji-janji Tuhan mereka.
Islam => masih sibuk memandangi tanda-tanda kebesaran Tuhan di alam untuk meyakinkan dirinya bahwa Tuhan itu ada.
Agama lain => sudah mencapai taraf keyakinan penuh bahwa Tuhan itu memang ada, sehingga tidak perlu lagi mencari-cari pembuktikan keberadaanNya lewat tanda-tanda kebesaran Tuhan di alam.
Itulah sebabnya, saya katakan agama kita ibarat masih pada taraf Taman Kanak-kanak, sementara agama-agama lain sudah mencapai taraf Universitas, yang sudah menjangkau tingkat pengetahuan TEOLOGI yang rumit dan tinggi.
Agama Islam seperti agama primitif, yang tahunya cuma “ADA” dan “ESA”. Kemudian ditambah lagi dengan 99 asma Allah, yang sebenarnya tanpa bimbingan nabi pun manusia juga bisa membuatnya.
Kalau memang Alquran itu kitabullah, satu-satunya yang masih murni dan diturunkan langsung dari surga, seharusnya ia bisa menjelaskan
lebih berani dan
lebih detail tentang seperti apa pribadi Allah.
Mengapa Islam kalah dengan agama-agama lain dalam hal pengetahuan TEOLOGI?
Tentang Janji dan Pemenuhan-Nya
Kalau pun ada janji-janji Allah di dalam Alquran, tapi janji-janji Allah yang disampaikan oleh nabi Muhammad hanya sebatas pada janji-janji ghaib tentang surga dan neraka belaka, yang tak bisa dibuktikan kebenarannya di dunia nyata.
MAS KELI wrote:Wahahahaha bagaimana dengan anda Tidur anda,kemudian anda Mimpi,seperti itulah Surga dan Neraka.seperti Mimpi,hanya anda yang tahu Mimpi anda,sedangkan saya meskipun anda meceritakan Mimpi tetap ada percaya,atau tidak
Jadi menurut Mas Keli, nabi Muhammad memang benar cuma mengajarkan mimpi-mimpi saja yang baru bisa dibuktikan setelah kita berada di akhirat? Sudah terlambat, Mas. Iya kalau mimpi-mimpinya itu benar terbukti, tapi kalau semuanya itu bohong, Mas?
Pernahkah nabi Muhammad membuat mujizat? Abdullah bin Ummi Maktum adalah seorang yang buta. Dia dengan ikhlas mau menjadi pengikut nabi walaupun semua pemimpin Quraisy menolak nabi. Kenapa nabi Muhammad tidak mengatakan, “Besok matamu akan bisa melihat lagi,” untuk membuktikan kalau ucapan nabi bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya?
Kalau nabi cuma mengumbar janji-janji surga dan neraka saja, semua orang pun juga bisa, Mas. Karena tak ada satu pun yg bisa membuktikan kebenaran semua ucapannya kalau tidak meninggal lebih dulu.
Tentang Ayat-ayat Alquran
Di mana letak keajaiban Alquran, kalau Alquran yang katanya kitab yang turun dari surga tapi isinya tidak ada beda dengan pelajaran umum yang sudah manusia ketahui? Bukan nabi pun juga bisa menulis kata-kata seperti Alquran, Mas. Jadi kebanggaan kita kepada kitab suci Alquran adalah kebanggaan yang dibuat-buat dan tidak logis.
MAS KELI wrote: Hehehehehe Kalau begitu saya tantang anda buat ayat satu saja.kalau memang Nabi yang membuatnya,berarti anda bisa juga dong yang membuatkan satu ayat Alqur'an. Nah kalau Hadist lain lagi, saya juga bisa
Kenapa Mas Keli bilang begitu?
Apakah Mas sudah menanggalkan semua AKAL SEHAT, Mas? Apakah menurut Mas membuat kumpulan kata-kata seperti ayat-ayat Alquran itu sulit? Sampai di manakah tingkat kesulitannya, Mas? Mas bohong kalau mengatakan Mas tidak mampu bikin ayat-ayat yg serupa Alquran, malah Mas menyuruh saya untuk membuatnya.
Bukankah Alquran itu cuma kumpulan kata-kata saja? Siapakah yang tidak bisa membuatnya? Mirza Ghulam Ahmad pun telah membuktikan dia mampu membuat kitab suci sendiri.
Kalau semisal saya menuruti permintaan Mas untuk bikin satu ayat, tentu Mas Keli akan menertawakan saya, sebagaimana dahulu nabi Muhammad juga ditertawakan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani di kota Mekkah.
Mas, yang penting bukanlah klaim-klaim, tapi bukti. Masalahnya Muhammad tak mampu membuktikan kalau dirinya benar-benar Rasulullah.
Jadi, kesimpulan saya atas penjelasan mas Keli:
Alquran tidak memberikan penjelasan apapun tentang PRIBADI & WUJUD ALLAH, tetapi manusia masih disuruh meraba-raba dan menerka-nerka sendiri seperti apa Khaliknya. Ini berpotensi terjadinya bias pemikiran dan pemahaman yang keliru dalam memahami Sang Khalik. Seandainya Alquran memang benar-benar kitabullah yang salinannya ada di Lauh Mahfuzh, dia akan bercerita secara blak-blakan tentang diri Sang Khalik agar diri sang Khalik tidak ditafsirkan keliru oleh umatNya.
Tetapi karena Alquran sendiri masih meraba-raba, ini bukti Alquran yang selama ini saya percayai sebagai kitabullah ternyata tak lebih dari kumpulan kata-kata nabi belaka.
MAS KELI wrote:Coba,apakah ada kata sabda Rasul di ALQUR'AN
Saya percaya Muhammad tak akan menggunakan kata-kata “Sabda Rasul” di dalam Alquran, sebab ini sama saja membongkar kebohongannya sendiri, Mas.
Tentang Mubahala
Muhammad berani mubahala, bukan berarti dia benar, Mas. Seperti di jaman sekarang saja, banyak orang yang berani bersumpah palsu, berani melakukan sumpah pocong, dll.
Tentang Kesaksian Isra Miraj
Mas Keli berkata:
Sapa bilang,Itu dari Aisyah,yang satu lagi dari Qasim bin tsabit.liat siapakah yang menyampaikannya,ada kagak kata Rasullulah bersabda
HR al-Hakim dari Aisyah radhiyallahu anha. Shahih lighairih menurut al-Albani dalam ash-Shahihah (I: 306).
Datang sekelompok orang-orang Quraisy kepada Abu Bakar. Mereka kemudian berkata: "Apa pendapatmu tentang sahabatmu !
Ia (=Muhammad) mengaku bahwasanya dia mendatangi Baitul Maqdis, kemudian pulang ke Makkah dalam satu malam saja ?! Abu Bakar menjawab: "Apakah ia berkata demikian?" Mereka berkata: "Ya." Dia menjawab: "Sungguh ia telah jujur." (menurut riwayat al-Baihaqi: Dia menjawab: "Ya, sungguh aku membenarkannya bahkan yang lebih jauh dari itu. Aku membenarkannya terhadap berita langit." Dia berkata: Maka karena itulah, dia diberi nama ash-Shiddiq). HR Qasim bin Tsabit (dan al-Baihaqi) dalam ad-Dalail mereka masing-masing dari Jabir (al-Isra, h. 60-61 )
Nah, Mas, lagi-lagi pengakuan itu asalnya dari
bibir nabi, bukan karena melihat sendiri kejadiannya. Bisakah kesaksian ini dianggap kesaksian, bila sumbernya berasal dari 1 orang yg sama yg justru dialah sebagai lakon utamanya?
Mas Keli, Mas telah membuat saya kecewa. Kenapa Mas begitu membutakan mata dan pura-pura ****? Di mana intelektual Mas sewaktu membantah pernyataan saya? Jelas-jelas cerita tentang Isra Miraj
asalnya dari Muhammad.
Tidak ada saksi mata yang melihatnya. Kenapa Mas bilang Aisyah, Qasim bin Tsabit? Apa mereka berdua telah melihatnya dengan mata kepala sendiri Muhammad melakukan perjalanan pulang pergi Baitul Maqdis ke Mekkah di malam lailatul qodar?
Ketika saya berkata: “
Apa Mas Keli tidak bisa peka merasakan kejanggalan ini? Bukankah ini lelucon?”
Mas Keli menjawab:
“Tidak ada kok!”
Sungguh, saya
sangat kecewa dengan cara berpikir Mas Keli yang seperti ini. Jadi benar klaim teman-teman di FFI ini kalau Muslim itu sama seperti ZOMBIE.
Tentang Ancaman Allah pada Muhammad
Pokok persoalannya adalah Muhammad yang dijadikan sumber utama semua cerita itu, di mana Muhammad juga sebagai sang lakon utamanya. Apakah ini logis? Apa ini bukan sebuah lelucon?
Seorang lakon utama bisa saja membuat klaim-klaim luar biasa untuk kepentingan dirinya, sebuah cerita hasil karangannya sendiri yg hanya dia sendiri yg tahu.
Hadish-hadish yang Mas Keli tunjukkan kepada saya, sumbernya juga berasal dari mulut nabi. Jadi mana letak kesahihan cerita ini, bila sumbernya berasal dari orang yg sama yang menjadi lakon utamanya?
MAS KELI wrote:Mau bukti,ini ancaman ALLAH kalau Nabi Muhammad berbohong
“Seandainya dia [Muhammad] mengada-adakan sebagian perkataan atas nama Kami [Allah], niscaya benar-benar Kami pegang ia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya”
[QS. Al-Haqqah : 44 - 46]
Ayat Al-Haqqah itu ANCAMAN ALLAH?
Siapa yang mengucapkan ayat itu, Mas?
Siapa Mas? Saya minta Mas menjawabnya dengan jujur.
Tentang Quran sebagai kata-kata Muhammad
MAS KELI wrote:
”...Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba- Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidilaksa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda ( kebesaran ) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.( 17:1 )
itulah anda,tidak bisa membedakan kata Kami,Dia yang dihurufi besar dengan kami dan dia dengan huruf kecil,emangnya itu sabda rasul,liat dulu deh kalimat dan tanda bacanya
Yang lucu tentang klaim anda ini karangan Muhammad adalah yang ini
Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu ( dalam rupanya yang asli ) pada waktu yang lain.(13)
kalau itu Klaim Nabi muhammad, kenapa kagak buat saja dengan kata ganti "AKU",kemudian kata dianya saja bukan kata ;"AKU"
Mas Keli, jangan berpura-pura ****. Saya tahu Mas telah membohongi saya dan hati nurani Mas sendiri.
Apa tidak akan menambah kebodohannya kalau Muhammad memakai kata “aku” di ayat Quran 53:13 di atas. Bukankah dengan menyebut namanya supaya seolah-olah perkataannya memang perkataan wahyu dari Jibril?
Tapi meski begitu, Muhammad masih sempat kecolongan, Mas.
Surah Al Anam ayat 104
Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka Barang siapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barang siapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudaratannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara (mu).
Surah Az Zariyat ayat 51
Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu.
dan masih banyak lagi ayat-ayat lain yang mengidentikkan sebagai kata-kata Muhammad.
MAS KELI wrote: “Seandainya dia [Muhammad] mengada-adakan sebagian perkataan atas nama Kami [Allah], niscaya benar-benar Kami pegang ia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya”
[QS. Al-Haqqah : 44 - 46]
Kalau itu Bualan Muhammad saya katakan coba buat ayat Alqur,an satu ayat saja.
“Seandainya dia [KELIHGO] mengada-adakan sebagian perkataan atas nama Allah, niscaya benar-benar akan kami pegang ia pada tangan kanannya, kemudian benar-benar kami potong urat nadinya.”
Mas Keli, kalau Tuhan ingin bunuh manusia tidak perlu pakai cara pegang tangan dan memotong urat tali jantung, Mas. Itu cara-cara bunuh gaya manusia. Mengapa Mas Keli tidak merasa heran dengan gaya ucapan Allah ini?
Tentang Surat Abasa
Ayat 1 dari Surah Abasa ini bukan menjelek-jelekkan nabi Muhammad, Mas.
Saya bisa jelaskan Surah Abasa ini.
Ketika nabi sedang bercakap-cakap dengan beberapa pemimpin orang Quraisy yg menanyakan ajaran-ajaran sang nabi, datang orang buta bernama Abdullah bin Ummi Maktum. Nabi pada awalnya meremehkan dan memandang rendah orang ini, sebab ia buta dan tidak punya potensi membawa pengikut lebih banyak. Sebaliknya, perhatian nabi Muhammad lebih berfokus kepada pemimpin-pemimpin Quraisy yg sedang bersoal-jawab dengannya dengan harapan orang Quraisy itu bisa dipengaruhi menjadi pengikutnya. Tapi setelah nabi Muhammad gagal meyakinkan orang-orang Quraisy, Muhammad merasa menyesal telah meremehkan Abdullah bin Ummi Maktum. Ini ibarat mending dapat satu orang pengikut daripada tidak sama sekali. Saya menangkap makna dari Surah Abasa (ayat 1 sd. 16) ini sebagai ungkapan penyesalan dan kekecutan hati sang nabi. Sang Nabi yang telah dikecewakan oleh orang Quraisy berusaha menghibur diri dengan memberikan penghargaan kepada Abdullah bin Ummi Maktum yang buta.
Tujuan disampaikan Surat Abasa ayat 1 sampai ayat 16 ini untuk memberikan penjelasan atas perubahan sikapnya kepada si buta, dengan berbuat seolah-olah sang nabi mendapat teguran dari Allah. Saya percaya, ini salah satu cara beliau untuk menutupi rasa malunya. Tidak dapat orang Quraisy, malah dapat orang buta.
Dengan membuat surat ini, Muhammad tidak akan dipermalukan, justru dia semakin percaya diri karena bisa mengelabuhi para pengikutnya kalau dirinya telah mendapat teguran dari Allah, sebagai bukti kalau dia benar-benar utusan Allah. Tapi, siapakah yang tahu kalau dia benar-benar telah ditegur Allah? Bukankah itu semua atas pengakuan Muhammad sendiri secara sepihak? Bukankah ini lelucon murahan? Kalau di zaman sekarang, orang akan berani bersikap kritis dan tidak mudah percaya dengan lelucon-lelucon semacam ini. Tetapi di masa nabi, intelektual masih rendah, orang Arab kebanyakan buta huruf dan tidak bisa berpikir kritis seperti layaknya orang-orang berpendidikan zaman sekarang.
Tentang Peniruan Nabi Musa
Karena nabi Muhammad begitu terobsesi atas kepemimpinan nabi Musa, itulah sebabnya di dalam Alquran banyak mengutip kisah-kisah tentang nabi Musa. Saya yakin Mas, nabi Muhammad sedikit banyak telah meniru kepemimpinan nabi Musa dalam memerangi, menjarah, menawan, dan membunuh musuh-musuhnya. Di samping itu, dengan mengutip banyak kisah-kisah nabi terdahulu untuk membuktikan kalau Muhammad merupakan utusan dari Tuhan yang sama. Tapi saya meragukannya, Mas.
Saya tidak memfitnah nabi Musa, tapi memang begitulah kenyataannya.
Tentang Surat Al-Fatihah sebagai Bukti Quran ucapan Muhammad
Surah Al-Fatihah ayat 1 s.d. 7
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni`mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Mas Keli pasti setuju kalau yang namanya Firman Allah haruslah berupa kata-kata Allah yang ditujukan kepada manusia. Tapi dari kutipan ayat Al-Fatihah di atas menunjukkan kalau itu bukan Firman, tapi Doa. Mas pasti tidak **** dan bisa membedakan mana kata-kata doa dan mana kata-kata Allah SWT.
Tentang Prasangka yang diajarkan oleh nabi
Surat Al-Anfal ayat 58
Dan
jika kamu khawatir akan terjadinya pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang- orang yang berkhianat.
Coba perhatikan kalimat yang saya cetak tebal, Mas. Bukankah pengkhiatan itu belum terjadi? Itu baru dalam konteks “khawatir”, belum benar-benar terwujud apa yang dikhawatirkan. Nah, bukankah ini mengajarkan prasangka?
Di ayat itu jelas-jelas mengajarkan prasangka. Dengan prasangka ini, Muslim diperkenankan MEMBATALKAN PERJANJIAN SECARA SEPIHAK.
Orang yang suka membatalkan perjanjian berdasarkan prasangka adalah contoh orang yang hatinya dikuasai hawa nafsu. Masihkah Mas Keli tidak bisa menangkap makna dari ayat ini?
MAS KELI wrote:Hehehehehehe anda sendiri tidak tau makna :"kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur",lihat akhir katanya dimana,sekarang apa sama MEMBATALKAN PERJANJIAN SECARA SEPIHAK dengan kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur
Mas Keli, saya sudah bertanya pada guru Ustadz saya bahwa yang dimaksud dengan
MENGEMBALIKAN PERJANJIAN adalah
Membatalkan Perjanjian.
Pembatalan perjanjian berdasarkan prasangka telah banyak kali terjadi di zaman Rasul, salah satu contohnya adalah penyerangan terhadap kota Kaybar. Sebenarnya, istilah yang lebih tepat untuk prasangka ini adalah fitnah. Dengan memfitnah musuhnya, nabi Muhammad dengan leluasa membatalkan perjanjiannya secara sepihak.
Contoh lain pembatalan perjanjian damai secara sepihak ada pada Surah At Taubah.
At Taubah ayat 1
(Inilah pernyataan) pemutusan perhubungan daripada Allah dan Rasul-Nya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka).
At Taubah ayat 8
Bagaimana bisa (ada perjanjian dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrikin), padahal jika mereka memperoleh kemenangan terhadap kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian.
Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang hatinya menolak. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik (tidak menepati perjanjian).
Untuk yang saya cetak tebal, itulah penyebab nabi Muhammad membatalkan perjanjiannya secara sepihak dengan orang Mekkah. Sesuai dengan keterangan Surah Al-Maidah:
Al Maidah ayat 41
Hai Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya,
yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: "Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merobah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah dirobah-robah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah" Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.
Al Maidah ayat 61
Dan apabila orang-orang (Yahudi atau munafik) datang kepadamu, mereka mengatakan: "Kami telah beriman", padahal mereka datang kepada kamu dengan kekafirannya dan mereka pergi (daripada kamu) dengan kekafirannya (pula); dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.
Saya bisa merasakan ketidakberesan dari perilaku nabi. Penuh ego dan keutamaan diri pribadi. Apa Mas tidak bisa turut merasakannya? Saya yakin tidak.
Tentang Kebenaran Ajaran Nasrani atau Ajaran Islam
MAS KELI wrote:Itulah anda,karena anda tidak tahu.Saya yakin seyakin-yakinnya, pasti ada.nih kata teman saya juga yang muallaf berkata begitu. dia buat perumpamaan,kalau misalnya ALLAH membenarkan AJARAN KRISTEN,maka Muslim/Islam tidak akan Rugi,bahkan tidak dimasukkan Neraka,karena dalam Islam NABI ISA saja diberi gelar ALLAIHI SALAM ('Keselamatan dari Ilahi / dari Allah)
tetapi kalau ALLAH membenarkan Islam,maka Kristen akan Masuk Neraka,karena selain tidak mengakui NABI MUHAMMAD,mereka menghujat Nabi Muhammad dengan Gelar Nabi Palsu,Pezinah dll
Mas keliru. Kalau ajaran Nasroni benar, berarti ajaran Islam salah. Bagaimana Mas Keli bisa berpikir apabila ajaran Nasroni benar, maka ajaran Islam tetap benar? Bukankah dengan sangat jelas kalau nabi Muhammad tidak mengakui ketuhanan nabi Isa as? Bila nabi Isa as benar-benar Tuhan, berarti nabi Muhammad telah memfitnah dan telah ingkar terhadap keilahian nabi Isa. Yang terjadi justru Muslim akan masuk neraka, begitu juga nabi Muhammad, karena akhirnya terbukti kalau beliau ternyata seorang penipu.
Umat Nasroni bilang nabi Isa itulah Messiah. Tapi umat Muslim mengklaim nabi Muhammad-lah Messiah. Karena kedua-duanya mengaku Messiah, tidak mungkin dua-duanya benar. Maka hanya ada satu yang benar, atau kedua-duanya salah.
Maka, antara ajaran Nasroni dan ajaran Islam, keadaannya 50 banding 50, tidak berat sebelah.
Seandainya Islam itu benar, maka Nasroni salah. Seandainya Nasroni yang benar, maka Islam sudah pasti salah dan Muslim dimasukkan ke dalam neraka.
Bukannya saya membela agama Nasroni, Mas, tapi saya sudah haqul yakin kalau agama Islam itu salah.
Tetapi tentang Nasroni saya masih belum begitu tertarik.
Tentang Cara Kekerasan yang Ditempuh Nabi Muhammad
MAS KELI wrote:wah parah juga anda,lihat dulu emangnya Rasul itu hanya Nabi Muhammad saja.kalau Nabi Muhammad penuh dengan ego kan saya bilang,pada peristiwa kemenangan Mekkah mungkin semua penduduk mekah dihabisi,karena tidak mau memeluk Islam
Ya, memang itulah yang terjadi. Penduduk Mekkah yang tidak mau beriman kepada nabi, dibunuh (diperangi).
Ibn Hisham, seorang yang berwibawa dalam sejarah awal Islam, telah mencatat:
"Tatkala Nabi Muhammad telah wafat, ramai 'penganut-penganut' Islam di kota Mekkah dengan cepatnya ingin meninggalkan Islam. Maka telah bangunlah Suhayl bin 'Amru, dia berkata: ‘Siapa saja yang meninggalkan Islam, kami akan pancung kepalanya!' Ramai orang pun membatalkan niatnya karena takut dibunuh." (Al Sira Al-Nabawia, Bahagian 4, ms.180)
Ini sesuai dengan pesan nabi dalam Alquran:
QS 2:191
Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan
fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir.
QS 8:39
Dan perangilah mereka, supaya
jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
Yang dimaksud
fitnah dalam ayat itu adalah sikap menolak kenabian Muhammad (mengatakan kalau Muhammad bukan rasul).
QS 66:9
Hai Nabi,
perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahannam dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.
MAS KELI wrote: Pesan nabi lagi hehehehehe,gimana saya sambungkan ayat itu dengan Ini:
“Dan jika mereka berhenti (memerangi kalian), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (2;192)”
Kenyataannya Muhammad-lah yang memerangi, bukan Muhammad yang diperangi. Orang-orang Mekkah tidak memerangi Muhammad, tetapi Muhammad membatalkan perjanjian damai dengan mereka secara sepihak dan memberi waktu 4 bulan lamanya untuk berpikir: mau masuk Islam atau tidak. Bila setelah 4 bulan itu mereka tetap tidak mau beriman (masuk Islam), maka mereka akan diperangi. Coba Mas Keli renungkan, siapa yang memerangi dan siapa yang diperangi?
Surah Al-Baqoroh ayat 191-192 diucapkan Muhammad sewaktu di Madinah, dan dimaksudkan untuk membekali para pemuda Anshor dan Muhajirin dengan doktrin dan metode cara-cara memerangi kafir bila kelak mereka menyerang Mekkah. Ketika nabi berada di Madinah itu memang beliau sedang mengadakan langkah-langkah persiapan perang (jihad) untuk membalas penduduk Mekkah yang telah mengusir dirinya.
Di Madinah Muhammad mendirikan istana sendiri yang sekaligus berfungsi sebagai Masjid tempat sembahyang dan tempat menempa kader tentara istimewa Islam (Ahlus Shafa). Di tempat itu mereka dilatih berperang.
Saya sampai geleng-geleng tidak habis pikir, Muhammad ini seorang nabi atau seorang PEMIMPIN PERANG?
Kalau dia nabi, kenapa hatinya penuh dengan dendam?
Surah At Taubah ayat 13
Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk
mengusir Rasul dan merekalah yang pertama kali memulai memerangi kamu? Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman.
Surah At Taubah ayat 14
Perangilah mereka, niscaya Allah akan
menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta
melegakan hati orang-orang yang beriman,
Surah At Taubah ayat 15
dan
menghilangkan panas hati orang-orang mu'min. Dan Allah menerima taubat orang yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Kalau dia itu seorang nabi yang penuh rahmat, kenapa
PANAS HATI? Kenapa baru akan lega hatinya bila sudah
menyiksa mereka dengan tangan-tangan mereka sendiri dan memperlakukan mereka dengan hina?
Saya jijik, Mas. Saya jijik dengan kelakuan nabi gila ini. Saya jadi teringat akan kematian kakak saya. Islam itu gila, Islam itu penuh dengan perbuatan biadab. Islam penuh dendam, tak peduli siapa nanti yang menjadi korbannya.
Tentang Surah Al-Anfaal
QS 8:39
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
Yang dimaksud
fitnah dalam ayat itu adalah sikap menolak kenabian Muhammad (mengatakan kalau Muhammad bukan rasul).
MAS KELI wrote:
Anda menuduh yang kagak- kagak,lihat sambungannya:
Kenapa Allah tidak mengazab mereka padahal mereka menghalangi orang untuk ( mendatangi ) Masjid haram dan mereka bukanlah orang- orang yang berhak menguasainya Orang- orang yang berhak menguasai ( nya ), hanyalah orang- orang yang bertakwa, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.(34)
Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.(35)
Sesungguhnya orang- orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi ( orang ) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi penyesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahanamlah orang- orang yang kafir itu dikumpulkan,(36)
supaya Allah memisahkan ( golongan ) yang buruk dari yang baik dan menjadikan ( golongan ) yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan- Nya ke dalam neraka Jahanam. Mereka itulah orang- orang yang merugi.(37)
Katakanlah kepada orang- orang yang kafir itu:" Jika mereka berhenti ( dari kekafirannya ), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa- dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi sesungguhnya akan berlaku ( kepada mereka ) sunah ( Allah terhadap ) orang- orang dahulu".(3
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata- mata untuk Allah. Jika mereka berhenti ( dari kekafiran ), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.(39)
Nah pokok permasalahannya diayat 34,karena kaum kafir menghalang-halangi saya untuk beribadat
Apa Mas tidak tahu, Surah Al-Anfaal itu diucapkan di Madinah sewaktu Muhammad sedang membekali Ahlus Shafa (tentara istimewa Islam) untuk persiapan-persiapan membalas dendam kepada Mekkah? Surah Al-Anfaal adalah surah kedua sesudah Surah Baqoroh. Dengan membekali para pengikutnya dengan ajaran-ajaran perangnya, ini sama dengan mendoktrinasi mereka agar benar-benar setia pada Islam dengan dengan semangat jihad memerangi kafir.
Tentang Kisah Hadish yg Disuguhkan Mas Keli
Ketika saya menanggapi kisah Hadish yang Mas katakan sebagai BUKTI ISLAM ITU MULIA:
Bukankah dari kisah itu Islam memang mengajarkan PEMBUNUHAN TANPA PERASAAN? Membunuh tanpa pakai emosi, tapi membunuh dengan darah dingin. Bukankah ini ajaran yang sangat mengerikan, Mas? Saya jadi ngeri bila dekat-dekat dengan Mas, bila Mas juga berkeinginan mengamalkan ajaran ini. Coba, ngeri tidak bila ada orang membunuh sambil tertawa? Ngeri tidak, bila ada orang penggal kepala sambil teriak-teriak histeris Allahuakbar?
Mas Keli malah bersikap mbalelo dengan menyebut komentar saya tersebut sebagai sikap yang terlalu percaya pada Hadish. Mas berkata:
Nah itulah bahaya kalau selalu percaya Hadist,padahal ada saja HAdist Dhaif dan Palsu
Jadi Hadish yang Mas Keli katakan sebagai bukti Islam itu mulia sebenarnya PALSU to?
Tentang AKAL SEHAT mempercayai kenabian Muhammad
Mas Keli, sebenarnya inti dari diskusi ini adalah saya mempertanyakan dengan penuh harap agar Mas Keli bisa memberikan jawabannya: Apakah kepercayaan kita kepada nabi Muhammad sudah benar-benar memakai AKAL SEHAT? Itu saja. Pembahasan yang begitu panjang dan melebar ke mana-mana justru menjauhkan saya dari topik utama.
Mas Keli menjawab:
”Iya,saya yakin seyakin-yakinnya”
Berarti, Mas TIDAK BER-AKAL SEHAT.
Dari mana asal keyakinan Mas, bukankah semuanya berasal dari mulut Muhammad yang mengatakan kalau dirinya nabi?
Orang yang percaya pada lelucon adalah orang yang tidak bisa menggunakan AKAL SEHAT-nya. Maaf, Mas. Saya berkata jujur tentang diri Mas.
Tentang Keinginan Muhammad agar semua orang masuk ke dalam agama buatannya
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, para pengikut agama Yahudi, orang-orang Nasrani, Dan kaum shabi’in adalah mereka yang beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian, serta melakukan amal kebajikan, bagi mereka pahala disisi Tuhan mereka. Mereka tidak memiliki rasa Takut ataupun bersedih.” (Al-Baqarah: 62)
Apa Mas lupa, nabi Muhammad menyampaikan ayat 62 itu untuk menarik minat umat lain agar mau bergabung dengan agama barunya, yakni Islam? Tapi setelah nabi Muhammad ditolak, dia menyampaikan ayat baru, begini bunyinya:
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam" (Al-Baqoroh ayat 132)
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Al-Baqoroh ayat 208)
Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Ali-Imran ayat 19)
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Ali Imran ayat 85)
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Ali Imran ayat 102)
MAS KELI wrote: hahahahaha lucu juga anda,coba carikan ayat yang menguntungkan agama ISLAM,sesuai dengan tuduhan ;" nabi Muhammad menyampaikan ayat 62 itu untuk menarik minat umat lain agar mau bergabung dengan agama barunya, yakni Islam
Ini ayat yang membuktikan nabi ingin menarik umat lain agar mau bergabung dengan agama barunya:
Al-Baqoroh ayat 208
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
Ini bukti egonya, dan ini juga bukti kalau Muhammad-lah yang membikin ayat sendiri, bukan Allah.
MAS KELI wrote: Kan udah saya bilang Islam, seringkali diartikan kerelaan
dari seseorang untuk menjalankan perintah Tuhan dan
mengikutinya.
Islam bukan atas kerelaan, tapi pemaksaan.
Ibn Hisham, seorang yang berwibawa dalam sejarah awal Islam, telah mencatat:
"Tatkala Nabi Muhammad telah wafat, ramai 'penganut-penganut' Islam di kota Mekkah dengan cepatnya ingin meninggalkan Islam. Maka telah bangunlah Suhayl bin 'Amru, dia berkata: ‘Siapa saja yang meninggalkan Islam, kami akan pancung kepalanya!' Ramai orang pun membatalkan niatnya karena takut dibunuh." (Al Sira Al-Nabawia, Bahagian 4, ms.180)
Surah Ali-Imran ayat 85, 87-88
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (agama ini) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
Mereka itu, balasannya ialah: bahwasanya laknat Allah ditimpahkan kepada mereka (demikian pula) laknat para malaikat dan MANUSIA SELURUHNYA.
mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh,
Surah Al-Araf ayat 96
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Kasus baru-baru ini, Lina Joy warga negara Malaysia yang dilarang keluar dari agama Islam. Kalau Islam itu atas kerelaan dan bukan pemaksaan, kenapa seorang yang sudah mulai bosan dan tahu ketidakbenaran agamanya dilarang murtad?
Tentang Agama Ibrahim
Bukankah Mas Keli sendiri yang dahulu mengutip ayat untuk membuktikan kalau nabi Ibrahim itu Islam? Lalu kenapa sekarang Mas malah balik bertanya mana ayat yang menunjukkan Ibrahim beragama Islam? Mas Keli, saya jadi heran dengan Mas.
Mas menulis:
Mana ayat mengatakan Nabi Ibrahim adalah Islam
"Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan pula seorang Nasrani
akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi menyerahkan
diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia dari
golongan orang-orang musyrik." 3:67
Ini ayatnya saya tulis lagi (di atas sudah):
Surah Al-Baqoroh ayat 132
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk
agama Islam"
Bukankah ini bukti kalau nabi Muhammad hendak mengatakan kalau nabi Ibrahim agamanya Islam? Kalau bukan Islam, lalu kenapa menyuruh anak-anaknya memeluk agama Islam?
Secara realita, Muhammad telah berbohong. Islam secara riil baru ada pada abad ke-7. Sekali lagi, ini bukti Muhammad adalah seorang pembohong dan penipu.
MAS KELI wrote:ayat ini apa ,kenapa ada ayat ini
"Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan pula seorang Nasrani
akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi menyerahkan
diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia dari
golongan orang-orang musyrik." 3:67.
Ayat itu kan hanya menegaskan kalau Ibrahim bukan orang Yahudi dan bukan orang Nasrani? Tidak ada kata-kata Ibrahim bukan orang Islam, kan? Justru dalam Surah Baqoroh ayat 132 cukup jelas kalau nabi Ibrahim dikatakan beragama Islam. Yang artinya, agama Ibrahim sama dengan agama Muhammad.
Tentang Umat Lain yang Dikutuk oleh Muhammad
Surah Al-Haj ayat 17
“Sesungguhnya bagi orang-orang yang beriman, Yahudi, Nasrani, Shabi’in, Majusi, dan orang-orang musyrik, akan Allah buatkan keputusan di antara mereka kelak di hari kiamat. Sesungguhnya Allah maha Menyaksikan atas segala sesuatu.”
Maksud ayat di atas sebenarnya Allah akan menghakimi orang-orang beriman, orang Yahudi, orang Nasrani, orang Shabiin, orang Majusi dan orang-orang Musyrik. Allah akan menentukan keputusan buat masing-masing kaum itu kelak di hari kiamat. Muhammad dengan penuh percaya diri ingin memberitahu kita bahwa kelak orang-orang beriman (pengikut Muhammad) akan mendapatkan surgaNya Allah, sedangkan umat lain seperti Yahudi, Nasrani, Shabiin, Majusi, Musyirik akan mendapatkan keputusan terburuk dari Allah, yaitu neraka.
Mas bertanya:
Sekarang ada kagak AYAT mengenai sedangkan umat lain seperti Yahudi, Nasrani, Shabiin, Majusi akan mendapatkan keputusan terburuk dari Allah, yaitu neraka,cari dulu buktinya
Surah Al-Bayyinah ayat 6
”Sesungguhnya orang-orang kafir yakni
ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu seburuk-buruk makhluk.”
Nabi Muhammad saw juga bersabda: “Demi Dzat yang menguasai jiwa Muhammad, tidak ada seorang pun baik
Yahudi maupun Nashrani yang mendengar tentang diriku dari Umat Islam ini, kemudian ia mati dan tidak beriman terhadap ajaran yang aku bawa kecuali
ia akan menjadi penghuni neraka.” (HR Muslim)
KESIMPULANKU
Islam penuh kejanggalan. Islam tidak bisa dibuktikan kebenarannya menggunakan AKAL SEHAT. Islam hanya bisa tetap eksis bila penganutnya berpura-pura ****. Dengan membodohkan AKAL, Muslim dapat terus bertahan dengan keimanannya terhadap nabi Muhammad.
Saya pun demikian. Seandainya saya terus-menerus membutakan AKAL PIKIRAN untuk terus mempercayai kebohongan ini, saya akan terus beragama Islam. Tapi nyatanya, dengan AKAL saya menyadari bahwa Islam penuh dengan lelucon.
Akar permasalahannya ada pada Muhammad. Biang kerok dari ini semua adalah Muhammad.
Bahkan yang menyebabkan terjadinya teror bom di sana sini juga Muhammad.
Nabi Muhammad dalam pidato perpisahannya menyerukan:
"Saya diperintahkan utk memerangi semua orang sampai mereka mengatakan la illaha illalah"
Saladin (1189M) pahlawan Islam kenamaan sepanjang sejarah juga meneruskan sunnah beliau:
“Saya akan menyeberangi lautan menuju pulau2 mereka utk mengejar mereka sampai tidak ada orang lagi di muka bumi ini yg tidak mengakui Allah.”
Pemimpin Muslim Iran Ayatollah Khomeini (1979) juga menyerukan hal serupa:
“Kami akan mengekspor revolusi kami keseluruh dunia sampai seruan "la illaha illalah Muhamad rasulullah" dikumandangkan di seluruh dunia.”
Dan Osama bin Laden (November 2001) juga menyatakan hal yg sama seperti pendahulunya:
“Saya diperintahkan utk memerangi orang sampai mereka mengatakan tidak ada tuhan selain Allah dan rasulnya Muhamad.”
Saya berterima kasih sekali kepada Mas Keli yang telah menemani saya berdiskusi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya.
Tetapi bila Mas Keli terus-menerus berbohong dan tidak berani mengatakan dengan sejujurnya tentang Islam, saya akan meminta Admin/Moderator untuk me-lock diskusi ini.
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh,
Maisaroh.