Penjelasan Logis dari Poligami

Seputar pro dan kontra poligami dalam ajaran Islam.
User avatar
Davinci69
Posts: 45
Joined: Tue Nov 07, 2006 5:39 am

Penjelasan Logis dari Poligami

Post by Davinci69 »

Dari REPUBLIKA
Jumat, 08 Desember 2006
Prof Dr M Quraish Shihab:
Ibarat Emergency Exit di Pesawat

Sejak lama istilah poligami, jumlah yang tidak sedikit dari perempuan yang berhak digauli, sudah dikenal dalam kehidupan manusia. Tidak hanya di kalangan masyarakat Arab Jahiliyah tapi juga negara-negara Eropa seperti di Jerman, Swiss, Belanda, Denmark, Swedia, Norwegia hingga Inggris. Islam membolehkan poligami berdasar firman Allah SWT pada Alquran surat Nisa (4) ayat 3. Namun demikian, bukan berarti ayat itu membuka lebar-lebar pintu poligami tanpa batas dan syarat, tetapi dalam saat yang sama ia tidak juga dapat dikatakan menutup pintunya rapat-rapat, sebagaimana dikehendaki sementara orang.

''Poligami itu bukan anjuran, tetapi salah satu solusi yang diberikan kepada mereka yang sangat membutuhkan dan memenuhi syarat-syaratnya. Poligami mirip dengan pintu darurat dalam pesawat terbang yang hanya boleh dibuka dalam keadaan emergency tertentu,'' tandas Quraish kepada <B>Damanhuri Zuhri<B> dari Republika di ruang kerjanya Pusat Studi al Quran (PSQ) Ciputat Tangerang Selasa (5/12). Berikut ini penjelasan lengkap tentang apa dan bagaimana poligami menurut Islam:

Kapan istilah poligami mulai muncul?
Poligami telah dikenal oleh masyarakat manusia, yaitu hubungan dengan perempuan yang berhak digauli dengan jumlah lebih dari satu. Dalam Perjanjian Lama misalnya, disebutkan bahwa Nabi Sulaiman AS memiliki tujuh ratus 'istri' bangsawan dan tiga ratus gundik. Poligami meluas di samping dalam masyarakat Arab Jahiliyah juga pada bangsa Ibrani dan Sicilia yang kemudian melahirkan sebagian besar bangsa Rusia, Lithuania, Polandia, dan sebagainya.

Bagaimana pandangan Islam tentang poligami?
Islam membolehkan poligami berdasar firman Allah dalam QS an-Nisa' ayat 3 yang artinya: ''Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap perempuan (yatim), maka nikahilah yang kamu senangi dari perempuan-perempuan (lain): dua-dua, tiga-tiga atau empat-empat. Lalu jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka seorang saja, atau budak-budak perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.'' Ayat ini turun berkaitan dengan sikap sementara pemelihara anak yatim perempuan yang bermaksud menikahi mereka karena harta mereka tapi enggan berlaku adil.

Pada ayat tersebut disebutkan adanya syarat berlaku adil, bisa dijelaskan?
Dalam ayat tersebut terdapat kata khiftum yang biasa diartikan takut, yang juga dapat diartikan mengetahui, menunjukkan bahwa siapa saja yang yakin atau menduga keras atau bahkan menduga tidak akan berlaku adil terhadap istri-istrinya yang yatim maupun yang bukan, maka mereka tidak diperkenankan oleh ayat tersebut untuk berpoligami. Yang diperkenanakan berpoligami hanyalah yang yakin atau menduga keras dapat berlaku adil. Yang ragu, apakah bisa berlaku adil atau tidak, seyogyanya tidak berpoligami.

Ada yang menyebutkan ayat tersebut merupakan perintah untuk berpoligami karena adanya fi'il amr (kata kerja perintah, red)?
Ayat ini tidak menganjurkan apalagi mewajibkan berpoligami, tetapi ia hanya berbicara tentang bolehnya poligami. Poligami dalam ayat itu merupakan pintu kecil yang hanya dapat dilalui oleh siapa yang sangat membutuhkan dan dengan syarat yang tidak ringan. Islam mendambakan kebahagiaan keluarga, kebahagiaan yang antara lain didukung oleh cinta kepada pasangan. Cinta yang sebenarnya menuntut agar seseorang tidak mencintai kecuali pasangannya.

Kira-kira apa yang melatarbelakangi seseorang berpoligami?
Bukankah kenyataan menunjukkan bahwa jumlah lelaki lebih sedikit dari jumlah perempuan?
Bukankah rata-rata usia perempuan lebih panjang dari usia lelaki, sedang potensi masa subur lelaki lebih lama daripada potensi masa subur perempuan? Hal ini bukan saja karena mereka mengalami haid, tapi juga karena mereka mengalami manopouse sedang lelaki tidak mengalami keduanya. Bukankah peperangan yang hingga kini tidak kunjung dapat dicegah lebih banyak merenggut nyawa lelaki daripada nyawa perempuan? Maka poligami ketika itu adalah jalan keluar yang paling tepat. Namun sekali lagi perlu diingat poligami bukanlah anjuran apalagi kewajiban. Seandainya ia anjuran, pasti Allah SWT menciptakan perempuan lebih banyak empat kali lipat dari jumlah laki-laki, karena tidak adanya menganjurkan sesuatu kalau apa yang dianjurkan tidak tersedia. Ayat ini hanya memberi wadah bagi mereka yang mengingingkannya, ketika menghadapi kondisi atau kasus tertentu. Poligami mirip dengan pintu darurat dalam pesawat terbang, yang hanya boleh dibuka dalam keadaan <I>emergency< I> tertentu.

Bagaimana dengan anggapan berpoligami adalah sunnah Rasul?
Tidak bisa dikatakan bahwa Rasul SAW menikahi lebih dari satu perempuan dan pernikahan semacam itu hendaknya diteladani. Karena, tidak semua apa yang dilakukan Rasul SAW perlu diteladani sebagaimana tidak semua yang wajib atau terlarang bagi beliau, wajib atau terlarang pula bagi umatnya. Bukankah Rasul SAW antara lain wajib bangun shalat malam dan tidak boleh menerima zakat? Bukankah tidak batal wudlu beliau bila tertidur? Selanjutnya perlu dipertanyakan buat mereka yang beranggapan poligami adalah sunah Rasul SAW. ''Apakah benar mereka benar-benar ingin meneladani Rasul SAW dalam pernikahannya? ''

Kalau benar demikian, maka perlu mereka sadari Rasul SAW baru berpoligami setelah pernikahan pertamanya berlalu sekian lama setelah meninggalnya Khadijah RA. Kita ketahui Rasul SAW menikah dalam usia 25 tahun, 15 tahun setelah pernikahan beliau dengan Sayyidah Khadijah RA, beliau diangkat menjadi Nabi. Istri beliau ini wafat pada tahun ke-10 kenabian Beliau. Ini berarti beliau bermonogami selama 25 tahun. Lalu setelah tiga atau empat tahun sesudah wafatnya Khadijah RA, baru beliau menggauli Aisyah RA yakni pada tahun kedua atau ketiga Hijriyah, sedang beliau wafat dalam tahun ke-11 Hijriyah dalam usia 63 tahun.

Ini berarti beliau berpoligami hanya dalam waktu delapan tahun, jauh lebih pendek daripada hidup bermonogami beliau, baik dihitung berdasar masa kenabian lebih-lebih jika dihitung seluruh masa pernikahan beliau. Jika demikian, maka mengapa bukan masa yang lebih banyak itu yang diteladani? Mengapa mereka yang bermaksud meneladani Rasul SAW itu tidak meneladaninya dalam memilih calon-calon istri yang telah mencapai usia senja? Semua istri Nabi SAW selain Aisyah adalah janda-janda yang berusia di atas 45 tahun? Di samping itu, mengapa mereka tidak meneladani beliau dalam kesetiaannya yang demikian besar terhadap istri petamanya, sampai-sampai beliau menyatakan kecintaan dan kesetiaannya walau di hadapan istri-istri beliau yang lain?
User avatar
remkanan
Posts: 164
Joined: Wed Oct 04, 2006 7:22 pm

Re: Penjelasan Logis dari Poligami

Post by remkanan »

Sayang sekali Prof Dr M Quraish Shihab tidak bisa ikut dalam forum ini. Si Arab tukang tipu ini memang sangat pandai memainkan peranannya sebagai orang yang menjustifikasi kelakuan Muhammad.

Kita mulai,
Davinci69 wrote:''Poligami itu bukan anjuran, tetapi salah satu solusi yang diberikan kepada mereka yang sangat membutuhkan dan memenuhi syarat-syaratnya. Poligami mirip dengan pintu darurat dalam pesawat terbang yang hanya boleh dibuka dalam keadaan emergency tertentu,'' tandas Quraish kepada <B>Damanhuri Zuhri</B> dari Republika di ruang kerjanya Pusat Studi al Quran (PSQ) Ciputat Tangerang Selasa (5/12).

Apanya yang logis dari penjelasan di atas?
Apa yang dimaksud dengan kondisi tertentu?
Apa pula emergency exit?
Davinci69 wrote:Bukankah kenyataan menunjukkan bahwa jumlah lelaki lebih sedikit dari jumlah perempuan?
Bukankah rata-rata usia perempuan lebih panjang dari usia lelaki, sedang potensi masa subur lelaki lebih lama daripada potensi masa subur perempuan? Hal ini bukan saja karena mereka mengalami haid, tapi juga karena mereka mengalami manopouse sedang lelaki tidak mengalami keduanya. Bukankah peperangan yang hingga kini tidak kunjung dapat dicegah lebih banyak merenggut nyawa lelaki daripada nyawa perempuan? Maka poligami ketika itu adalah jalan keluar yang paling tepat.
Baca baik-baik, apa sebetulnya yang dimaksud tulisan di atas? Jelas sekali pemenuhan nafsu sex laki-laki. Halloww? SEX, SEX, SEX!

Awalnya membicarakan data perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan. Berikutnya masa subur perempuan dan "tamu tiap bulan" perempuan, juga masa manopouse. Ini tidak lain pangalihan perhatian.

Mana ada laki-laki (Muslim) beristri yang masih tergolong muda dan sexnya masih menggelora menikahi perempuan manopouse? Jadi sekali lagi itu hanya omong kosong. Ketika orang sudah mengiyakan jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki, maka para poligamaniac ini akan senang sekali. Faktanya perempuan lebih banyak dari laki-laki karena alasan yang sudah ada di atas. Tapi kenyataannya yang dikawini bukan perempuan yang masuk dalam kategori di atas. Malah cenderung lebih muda, cantik, dan lebih bahenol dari istri sebelumnya.
Davinci69 wrote:Selanjutnya perlu dipertanyakan buat mereka yang beranggapan poligami adalah sunah Rasul SAW. ''Apakah benar mereka benar-benar ingin meneladani Rasul SAW dalam pernikahannya? ''

Kalau benar demikian, maka perlu mereka sadari Rasul SAW baru berpoligami setelah pernikahan pertamanya berlalu sekian lama setelah meninggalnya Khadijah RA. Kita ketahui Rasul SAW menikah dalam usia 25 tahun, 15 tahun setelah pernikahan beliau dengan Sayyidah Khadijah RA, beliau diangkat menjadi Nabi. Istri beliau ini wafat pada tahun ke-10 kenabian Beliau. Ini berarti beliau bermonogami selama 25 tahun. Lalu setelah tiga atau empat tahun sesudah wafatnya Khadijah RA, baru beliau menggauli Aisyah RA yakni pada tahun kedua atau ketiga Hijriyah, sedang beliau wafat dalam tahun ke-11 Hijriyah dalam usia 63 tahun.

Ini berarti beliau berpoligami hanya dalam waktu delapan tahun, jauh lebih pendek daripada hidup bermonogami beliau, baik dihitung berdasar masa kenabian lebih-lebih jika dihitung seluruh masa pernikahan beliau. Jika demikian, maka mengapa bukan masa yang lebih banyak itu yang diteladani? Mengapa mereka yang bermaksud meneladani Rasul SAW itu tidak meneladaninya dalam memilih calon-calon istri yang telah mencapai usia senja? Semua istri Nabi SAW selain Aisyah adalah janda-janda yang berusia di atas 45 tahun? Di samping itu, mengapa mereka tidak meneladani beliau dalam kesetiaannya yang demikian besar terhadap istri petamanya, sampai-sampai beliau menyatakan kecintaan dan kesetiaannya walau di hadapan istri-istri beliau yang lain?
Tua-tua keladi. Makin tua makin jadi. Alasan apa lagi?

Anda lihat tulisan yang saya perbesar? Apakah anda memang benar-benar **** dan begitu mudah ditipu atau sudah tau dan ikut menyebarkan penipuan ini?

Jadi apa yang sudah dikatakan Prof Dr M Quraish Shihab tidak lain dari omong kosong untuk dikonsumsi Muslim.

Muslimah, siap-siap saja dipoligami. Lihat saja AA Gym, yang saya yakin pengetahuan ttg Islamnya di atas Muslim rata-rata. Dia patut jadi contoh Muslim yang baik.

Saya sudah malas sebetulnya membalas postingan Muslim disini yang isinya lebih banyak lolongan putus asa. Tapi melihat tulisan ini saya jadi tertarik karena ini bersumber dari Prof Dr M Quraish Shihab.
Dan ini adalah penipuan besar-besaran.

Beranikah Prof Dr M Quraish Shihab berdebat disini?
User avatar
curious
Posts: 3138
Joined: Wed Mar 22, 2006 5:08 am

Post by curious »

Dalam Perjanjian Lama misalnya, disebutkan bahwa Nabi Sulaiman AS memiliki tujuh ratus 'istri' bangsawan dan tiga ratus gundik.
SALAH.
Dalam Perjanjian Lama, Solomon adalah RAJA, KING SOLOMON, bukan nabi. Hanya agama sesat spt Islam yang menabikan dia.
Bukankah kenyataan menunjukkan bahwa jumlah lelaki lebih sedikit dari jumlah perempuan?
Bukankah rata-rata usia perempuan lebih panjang dari usia lelaki, sedang potensi masa subur lelaki lebih lama daripada potensi masa subur perempuan?
Ratio perempuan:lelaki tidak menyimpang jauh sekali dari 1:1. Memang jumlah perempuan sedikit melebihi jumlah lelaki tetapi tidak significantly more. Dan memang umumnya wanita berumur lebih panjang dibanding lelaki. Maka itu berarti banyak janda tua ditinggal mati suami. Jika Islam memang konsisten bahwa poligami adalah untuk melindungi janda-janda, maka yang pantas dipoligamikan menjadi istri ke sekian adalah janda-janda tua yang ditiinggal mati suami, bukan janda kembang usia 20-30 an atau bahkan wanita yang belum menikah.
Dan ini tidak ada hubungannya dengan MASA SUBUR WANITA. apakah tujuan berpoligami adalah untuk berkembang biak? kedengarannya seperti beternak sapi saja.
Kalau benar demikian, maka perlu mereka sadari Rasul SAW baru berpoligami setelah pernikahan pertamanya berlalu sekian lama setelah meninggalnya Khadijah RA.
benar. karena dalam perkawinan dengan khadijah, yang punya harta dan dominant adalah khadijah. ingat khadijah adalah wanita penguasa yang kaya, majikan muhammad, sebelum menikah dengan muhammad yang hanya seorang lelaki miskin tidak berpendidikan. bahkan khadijahlah yang melamar muhammad. Bagaimana mungkin muhammad berani berpoligami semasa khadijah masih hidup? bisa-bisa dia ditendang ke jalanan dan mesti hidup mengemis!
makanya setelah khadijah meninggal, karakter asli muhammad pun keluar. nafsu birahi yang meledak-ledak membuat dia sibuk berpoligami, bahkan anak berusia 6 tahun pun diinginkannya. sakit jiwa memang tampaknya!
muka_imut
Banned
Posts: 67
Joined: Wed Dec 13, 2006 1:30 pm
Location: sidoarjo
Contact:

Post by muka_imut »

logika aja deh ya..

jika Pria negeri Arab mempunyao harta buanyak dari penjualan minyaknya.bisa dibayangkan indonesia sendiri bagaimana.

misal contoh: pria arab 1 bulan penghasilan 100 juta/bulan. untuk 4 istri masih cukup dibagi 4 menjadi 25 juta/istri bukan.

kalo di indonesia sendiri gaji UMR paling banyak lah orang biasa 2 juta punya 2 istri menjadi 1 juta/istri bukan.

iniloh ketakutan para muslimahs sebenarnya, merkea takut tak dinafkahi.
Mpok Tinem
Posts: 454
Joined: Mon Feb 27, 2006 9:46 pm

Post by Mpok Tinem »

Muka_imut...

Wah dari cara pikir kau seolah-olah dari harta saja para istri sudah punya alasan untuk dimadu, tetapi tahukah kau ada yang lebih besar daripada itu??

Sudahkah kau lihat perbandingan pria dan wanita di negeri arab??

115 pria berbanding 100 wanita!!!!

Bisakah kau bayangkan berapa banyak pria yang tidak punya pasangan...?
Sashimi
Posts: 3390
Joined: Sun Jul 09, 2006 8:19 am

Post by Sashimi »

loh, emang elu mau di poligami?
gaji besar bukan berarti buat bagi2 cinta dan napsu man.....
kenapa?, mari tanya muhammad......
kok dia bisa ikut campur dengan perkawinan fatimah?, pake acara di siarin di depan orang banyak

kalo elo pake logika gaji orang arab, jangan standar pengeluarannya pake standar pengeluaran di indonesia....., mana sebanding?

dan elu pikir poligami bisa menyelesaikan masalah?, mari kita cek dan ricek tkw korban pemerkosaan majikan arab...
logika
majikan arab punya istri 4 orang karena mereka kaya dan mampu bayar pembantu impor, di datangkan tkw indonesia..., namun apa daya tkw itu pulang dengan keadaan buncit, masih untung pulang bawa gaji, lah kalo di tuduh zinah dan gaji di tahan trus di penjara dulu?, pa gak nyesekh?

halaah muka imut, makanya muka sama logika di perluas dikit
Mpok Tinem
Posts: 454
Joined: Mon Feb 27, 2006 9:46 pm

Post by Mpok Tinem »

Sashimi wrote:loh, emang elu mau di poligami?
gaji besar bukan berarti buat bagi2 cinta dan napsu man.....
kenapa?, mari tanya muhammad......
kok dia bisa ikut campur dengan perkawinan fatimah?, pake acara di siarin di depan orang banyak

kalo elo pake logika gaji orang arab, jangan standar pengeluarannya pake standar pengeluaran di indonesia....., mana sebanding?

dan elu pikir poligami bisa menyelesaikan masalah?, mari kita cek dan ricek tkw korban pemerkosaan majikan arab...
logika
majikan arab punya istri 4 orang karena mereka kaya dan mampu bayar pembantu impor, di datangkan tkw indonesia..., namun apa daya tkw itu pulang dengan keadaan buncit, masih untung pulang bawa gaji, lah kalo di tuduh zinah dan gaji di tahan trus di penjara dulu?, pa gak nyesekh?

halaah muka imut, makanya muka sama logika di perluas dikit
BENAR!!

Muhammad punya 1001 cara buat ngesahkan poligami dari dirinya, mulai dari istri anak angkatnya, tahanan perang sampai budak!!!

Begitu Fatimah yang dipoligami, Muhammad malah marah dan mencak-mencak!!!

Makanya Mad jangan mau enaknya aja, begitu anak sendiri yang kena baru nyaho!!!
User avatar
somad
Posts: 955
Joined: Tue Sep 20, 2005 11:25 pm
Location: Indo
Contact:

Post by somad »

Tidak adil

Bagaimana Nabi SAW boleh menggauli sampai 22 wanita

Umatnya dibatasi sampai 4 saja,
Phoenix
Posts: 9422
Joined: Mon Feb 27, 2006 5:33 am
Location: FFI

Post by Phoenix »

muka_imut wrote:logika aja deh ya..

jika Pria negeri Arab mempunyao harta buanyak dari penjualan minyaknya.bisa dibayangkan indonesia sendiri bagaimana.

misal contoh: pria arab 1 bulan penghasilan 100 juta/bulan. untuk 4 istri masih cukup dibagi 4 menjadi 25 juta/istri bukan.

kalo di indonesia sendiri gaji UMR paling banyak lah orang biasa 2 juta punya 2 istri menjadi 1 juta/istri bukan.

iniloh ketakutan para muslimahs sebenarnya, merkea takut tak dinafkahi.
Dul..

Otak elo taruh di duit melulu..ape elo pikir ceweq-ceweq Indonesia layak dijadikan komoditi expor ke Arab?

Enak aje lu bilang gitu...

Sekarang elo bayangin kalau tuh yang punya istri pegawai negeri. Lu itung: Tunjangan istri x 4. Nah berapa duit negara keluar buat biayain tuh pegawe negeri. Rakyat lagi sengsara!!! ELo coba otak dipake sedikit aje..en jangan egois menurut pikiran kamu....tapi pikirin nasib dan harkat martabatmu sbg wanita. Andaikan Kartini masih hidup dan membaca tulisanmu, sudah pasti die bakalan menangis!
tongtong
Posts: 3546
Joined: Wed Jan 24, 2007 10:52 am

Post by tongtong »

logislah buat orang arab
nadaegan
Posts: 3
Joined: Sat Mar 10, 2007 10:44 am
Location: Ireland
Contact:

Post by nadaegan »

kalo menurut gue.. (suara perempuan yang.. pro gak.. kontra juga gak) poligami.. sah.. sah bangett..
ASAL...

masih nurutin syarat-syarat dan ketentuan..
misal:
1. istri pertamanya rela dulu.
3. istri pertamanya dah gak bisa lagi melayani suaminya.. baik jasmani or rohani.
2. harus bisa adil. dalam segi jasmani or rohani. termasuk menafkahi.

gue sebagai cewek.. yang ntar nikah dan punya suami, bisa rela kalo suami gue mo nikah lagi, asal.. sesuai dengan syarat dan ketentuan di atas. apalagi, kalo suami gue dah gak minat ma gue.. gue harus taulah.. alasannya dulu.. kalo memang salah gue.. ya.. gue akan relain, sebagai suatu resiko. biarlah, orang ntar bilang, "abiz manis sepah dibuang." malah, gue cariin, deh, calonnya..
TAPI.. kalo gak sesuai.. hm.. AWAS, AJA!!!
nadaegan
Posts: 3
Joined: Sat Mar 10, 2007 10:44 am
Location: Ireland
Contact:

Post by nadaegan »

oh ya, satu lagi..
kita gak usahlah.. mempermasalahkan Nabi Muhammad, yang dah 100% bener.. hehehehe..
liat aja.. yg Nabi nikahin.. janda semua.. dan gak pake napsu, lage. laen ma kita-kita.. yg ahh.. napsu ditaruh nomer satu.
User avatar
remkanan
Posts: 164
Joined: Wed Oct 04, 2006 7:22 pm

Post by remkanan »

nadaegan wrote:... liat aja.. yg Nabi nikahin.. janda semua.. dan gak pake napsu, lage ...
Rupanya kau masih kurang membaca tentang kehidupan Muhammad ya? Apakah Aisah janda? Gak pake napsu? Ah yang benar saja.

PR buat kau tanyakan ke ustadz:
1. Berapa sesungguhnya istri Muhammad?
2. Apakah semuanya janda?

Kalau sudah tanya, bandingkan dengan sumber2 Islam yang asli. Saya bisa memprediksi bahwa jawabannya tidak memuaskan. Karena rata2 jabatan ustad hanya bisa dicapai kalau kau bisa memuaskan kuping Muslim.

Bisa jadi uztadnya yg **** menurunkan ilmunya ke kau sehingga kau pun jadi **** atau si uztad menyimpan informasi yang sebenarnya sehingga kau pun tetap jadi ****.

Sorry kalau menyinggung, tp demi kebaikan kau sendiri mulailah untuk belajar sendiri. Otakmu itu jgn cuma jadi asesoris, tapi dipake.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

Siapakah yang membuat Safiyah jadi janda? Siapakah yang membunuh Kinanah suami Safiyah?
Yang membuat Safiyah jadi janda adalah Muhammad sendiri!! Muhammad menyiksa Kinanah dengan cara membakar dadanya agar Kinanah mengaku di mana dia menyembunyikan hartanya. Setelah itu Kinanah dipenggal dan di malam itu juga Muhammad menggenjoti Safiyah.

Kita juga bisa baca bahwa menurut Ibn Sa’d, Muhammad membeli Safiyyah dari Dhiyah seharga 7 unta (sekitar US$ 2.450). Di malam yang sama Muhammad memiliki Safiyyah, dia membawanya masuk ke dalam tendanya untuk tidur bersamanya. Inilah yang ditulis oleh Ibn Sa’d [Ibn Sa’d, Sirat Rasul Allah, vol.ii, p.145]:
“…. di malam harinya, dia (Muhammad) memasuki tenda dan dia (Safiyyah) masuk bersamanya. Abu Ayyub datang ke sana dan berdiri di luar tenda dengan pedang dan kepalanya dekat pada tenda. Di pagi harinya, Rasul Allah melihat gerakan suatu tubuh dan berkata, “Siapa itu?” Dia menjawab,”Aku adalah Abu Ayub.” Dia (Muhammad) bertanya, “Mengapa kamu ada di sini?” Dia menjawab, “O Rasul Allah! Gadis ini baru saja dikawinkan (denganmu) dan kau telah lakukan apa yang kau telah lakukan pada suaminya yang terdahulu. Aku khawatir akan keselamatanmu, jadi aku ingin dekat berjaga bagimu.” Akan hal ini Rasul Allah berkata dua kali, “O Abu Ayub! Semoga Allah menunjukkanmu pengampunan.”

Muhammad dan para Muslim sendirilah yang membuat para wanita kafirun jadi janda dengan membunuhi suami2 dan sanak saudara mereka sendiri.
tongtong
Posts: 3546
Joined: Wed Jan 24, 2007 10:52 am

Post by tongtong »

nadaegan wrote:kalo menurut gue.. (suara perempuan yang.. pro gak.. kontra juga gak) poligami.. sah.. sah bangett..
ASAL...

masih nurutin syarat-syarat dan ketentuan..
misal:
1. istri pertamanya rela dulu.
3. istri pertamanya dah gak bisa lagi melayani suaminya.. baik jasmani or rohani.
2. harus bisa adil. dalam segi jasmani or rohani. termasuk menafkahi.

gue sebagai cewek.. yang ntar nikah dan punya suami, bisa rela kalo suami gue mo nikah lagi, asal.. sesuai dengan syarat dan ketentuan di atas. apalagi, kalo suami gue dah gak minat ma gue.. gue harus taulah.. alasannya dulu.. kalo memang salah gue.. ya.. gue akan relain, sebagai suatu resiko. biarlah, orang ntar bilang, "abiz manis sepah dibuang." malah, gue cariin, deh, calonnya..
TAPI.. kalo gak sesuai.. hm.. AWAS, AJA!!!
wah, kamu polos banget ya....
User avatar
supercabe
Posts: 969
Joined: Fri Nov 03, 2006 1:31 pm
Location: Dimana-mana hatiku senang

Post by supercabe »

Kalau benar demikian, maka perlu mereka sadari Rasul SAW baru berpoligami setelah pernikahan pertamanya berlalu sekian lama setelah meninggalnya Khadijah RA. Kita ketahui Rasul SAW menikah dalam usia 25 tahun, 15 tahun setelah Davinci69 nulis :
pernikahan beliau dengan Sayyidah Khadijah RA, beliau diangkat menjadi Nabi. Istri beliau ini wafat pada tahun ke-10 kenabian Beliau. Ini berarti beliau bermonogami selama 25 tahun. Lalu setelah tiga atau empat tahun sesudah wafatnya Khadijah RA, baru beliau menggauli Aisyah RA yakni pada tahun kedua atau ketiga Hijriyah, sedang beliau wafat dalam tahun ke-11 Hijriyah dalam usia 63 tahun.
waktu perkawinan muhamad-khadijah, muhammad ga berani poligami. andai dia nekad poligami, khadijah yang kononnya wanita paling tajir alias kaya alias sukses di jamannya akan mendepak muhammad kejalanan!

tentu saja muhammad bukan orang ****, dia akan menunggu sampai saatnya tiba^^
jadi gembellah sang nabi!
User avatar
supercabe
Posts: 969
Joined: Fri Nov 03, 2006 1:31 pm
Location: Dimana-mana hatiku senang

Post by supercabe »

Davinci69 nulis :
pernikahan beliau dengan Sayyidah Khadijah RA, beliau diangkat menjadi Nabi. Istri beliau ini wafat pada tahun ke-10 kenabian Beliau. Ini berarti beliau bermonogami selama 25 tahun. Lalu setelah tiga atau empat tahun sesudah wafatnya Khadijah RA, baru beliau menggauli Aisyah RA yakni pada tahun kedua atau ketiga Hijriyah, sedang beliau wafat dalam tahun ke-11 Hijriyah dalam usia 63 tahun.
waktu perkawinan muhamad-khadijah, muhammad ga berani poligami. andai dia nekad poligami, khadijah yang kononnya wanita paling tajir alias kaya alias sukses di jamannya akan mendepak muhammad kejalanan!

tentu saja muhammad bukan orang ****, dia akan menunggu sampai saatnya tiba^^
jadi gembellah sang nabi!
tongtong
Posts: 3546
Joined: Wed Jan 24, 2007 10:52 am

Post by tongtong »

supercabe wrote:
waktu perkawinan muhamad-khadijah, muhammad ga berani poligami. andai dia nekad poligami, khadijah yang kononnya wanita paling tajir alias kaya alias sukses di jamannya akan mendepak muhammad kejalanan!
al qur'an dan hadist mana berani nulis kalau mohammad adalah seorang gigolo/peliharaan...
SQUALL LION HEART
Posts: 2155
Joined: Thu Nov 23, 2006 8:56 am
Location: ujung langit

Post by SQUALL LION HEART »

tongtong wrote: al qur'an dan hadist mana berani nulis kalau mohammad adalah seorang gigolo/peliharaan...
maksudnya tuh aulooh ngak berani ya turunin aturan poligami selama masih ada khadijah yg galak ya.. hehehehehehehehe...
apa auloohh takut juga dengan khadijah kayak muhammad ?
pertanyaannya ialah siapakah auloohhh ?
tongtong
Posts: 3546
Joined: Wed Jan 24, 2007 10:52 am

Post by tongtong »

SQUALL LION HEART wrote: maksudnya tuh aulooh ngak berani ya turunin aturan poligami selama masih ada khadijah yg galak ya.. hehehehehehehehe...
apa auloohh takut juga dengan khadijah kayak muhammad ?
pertanyaannya ialah siapakah auloohhh ?
mohammad kan orang yang cerdik, kalo mau poligami lihat2 dulu siapa istrinya, orang mohammad aja saat itu masih dipelihara oleh khadijah, mana berani dia poligami...
Post Reply