gastong wrote:Ok, Mpok. Untuk kasus perkosaan, apa faktor pendukung yg laen shg trjd pemerkosaan?
klo faktorny krn tdk dpt pasangan, ini tdk terbukti, krn bgitu banyak wanita single di indo pun, perkosaan msh saja terjadi.
klo gw tetap blang itu perbuatan bejat! ga peduli faktor pendukung apapun.
Ah, asal nyerocos lagi. Kau sama sekali tak melihat logika yang Mpok jabarkan.
Pemerkosaan itu bejat, teramat bejat malah, TETAPI ISLAM TIDAKLAH MEMBERIKAN JALAN KELUAR, MALAH MELEGALISASIKAN SYAHWAT YANG DISAHKAN AGAMA, PERSIS SEPERTI KATA MAS REMKANAN!!
Baiklah, kita modifikasi sedikit dengan sesuatu yang kontra dengan Islam, PORNOGRAFI, dan Islam selalu mengait-ngaitkan terhadap kemerosotan moral seperti pelacuran, pemerkosaan, dll.
Layakkah dikatakan
pemerkosaan yang meningkat bukan karena pornografi, melainkan dari sononya bejat?
Kalo faktornya krn memicu seks bebas, ini tidak terbukti, buktinya di Indonesia, di kalangan pesantren yang sudah pasti anti-pornografi pun ada saja perbuatan yang tidak senonoh terhadap anak-anak santri.
Maukah kaum Muslim menerima counter argumen
SEGAMPANG itu??
Standar ganda BUKAN???
Di sini juga sama, kekurangan pasangan juga menyebabkan orang yang "kepepet" semakin banyak sehingga semakin nekat.
Dengan logika matematika sederhana saja ketahuan, kalau 115 pria dan 100 wanita....15 pria bakal kepepet karena tidak punya pasangan.