Sementara itu pasien yang pura2 menjadi dokter nyeletuk :
wongjowo wrote:Nunggu pasien
wongjowo wrote:Nunggu pasien
wongjowo wrote:Lansung saja,
1. Buat Muslim
Beranikah sampeyan bertanya pada pacar sampeyan:
Sayang/Dik/Tante/dsb maukah jika nanti sudah menikah, kamu saya poligami?
Jika berani jelaskan alesannya
Jika tidak berani jelaskan alesannya
2. Buat Muslimah
Jika pacarmu menanyakan pertanyaan diatas, apa reaksi dan jawabanmu? jelaskan berserta alesannya
Monggo slim dijawab, tidak usah malu2
Dari yang ID ajal tulis diatas, adil yang seperti apa yang ga bisa kamu berikan sama semua istrimu? lalu kenyamanan seperti apa dengan keadaan sekarang, sehingga kamu ga mau poligami?ajal wrote:waktu pacaran dulu, gue malah ditawari boleh poligami oleh pacar gue, meski gue gak punya pikiran kesitu, karena gue khawatir gak bisa berbuat seadil nabi.
dan yg lebih aneh lagi, setelah kami punya 5 anak, justru bini gue menganjurkan untuk poligami dan bahkan dia telah menawarkan seseorang untuk menjadi madunya. Alasannya? supaya ada yang merawat gue ketika dia sudah kerepotan mengurusi anak2.
entah bini gue itu termasuk yg sholehah atau mungkin terlalu **** (terserah pendapat anda) tapi gue menolak krn sdh merasa nyaman dengan keadaan sekarang.
akuadalahkafir wrote:Maap wongjowo kalo ngotorin thread anda dengan pertanyaan saya ke ID ajal.. itung-itung sekaligus nunggu muslim lain masuk kemari.. ada yang ingin saya tanyakan pada dia.. Terlepas dari apakah semua cerita dia benar atau bohong..
ajal wrote:waktu pacaran dulu, gue malah ditawari boleh poligami oleh pacar gue, meski gue gak punya pikiran kesitu, karena gue khawatir gak bisa berbuat seadil nabi.
dan yg lebih aneh lagi, setelah kami punya 5 anak, justru bini gue menganjurkan untuk poligami dan bahkan dia telah menawarkan seseorang untuk menjadi madunya. Alasannya? supaya ada yang merawat gue ketika dia sudah kerepotan mengurusi anak2.
entah bini gue itu termasuk yg sholehah atau mungkin terlalu **** (terserah pendapat anda) tapi gue menolak krn sdh merasa nyaman dengan keadaan sekarang.
Sebagai manusia biasa, berlaku adil, baik itu kepada sesama saudara ataupun sesama teman, bahkan terhadap anak kita masing2; masih saja terasa ada kecondongan sekalipun kita sudah merasa sekuat tenaga berbuat adil.akuadalahkafir wrote:Dari yang ID ajal tulis diatas, adil yang seperti apa yang ga bisa kamu berikan sama semua istrimu? lalu kenyamanan seperti apa dengan keadaan sekarang, sehingga kamu ga mau poligami?
NB: kalo bisa berikutnya kita berbicara Bahasa Indonesia ya Saya ga ngerti Bahasa Jawa
Terimakasih mas browongjowo wrote:Monggo dilanjut mas bro
Kamu harus berhati-hati dalam bersikap pada mereka (istri dan anak), walaupun istri menyuruh kamu untuk berpoligami.. kata hati-hati berkaitan dengan ungkapan ID ajal di paragraf berikutnya: "memperkecil resiko kesalahpahaman yang akhirnya dapat menimbulkan konflik berkepanjangan dan bahkan terjadinya perceraian", disini kamu tidak menyangkal adanya resiko dari poligami walau sudah mendapat perintah (istri menyuruh)..ajal wrote: Sebagai manusia biasa, berlaku adil, baik itu kepada sesama saudara ataupun sesama teman, bahkan terhadap anak kita masing2; masih saja terasa ada kecondongan sekalipun kita sudah merasa sekuat tenaga berbuat adil. baik itu adil dalam memberikan perhatian, pendidikan, nafkah dan sebagainya. meskipun kita tahu bahwa adil disini sangat bersifat relatif/tergantung subyek yang menerimanya. Tapi secara pribadi saya harus lebih berhati2 dalam bersikap atas mereka.
karenanyalah saya menghindari poligami, salah satu alasannya adalah untuk memperkecil resiko kesalahpahaman yang akhirnya dapat menimbulkan konflik berkepanjangan dan bahkan terjadinya perceraian. Dan itu sangat tidak saya inginkan.
Tidak akan ada yang akan mengatakan kamu pengecut karena hal ini, mungkin hanya akan dikatakan **** oleh muslim yang doyan poligami.ajal wrote:Mungkin saya akan dianggap pengecut karena tidak berani menghadapi resiko yang mungkin terjadi karena poligami. tapi begitulah sikap dan keputusan saya.
Semoga keputusan ID ajal & begitu juga anak-anak ID ajal akan selalu begitu, karena ada yang sudah memiliki hampir segalanya (anak yang soleh (7 anak), istri yang penurut, kekayaan yang lebih dari cukup, ketenaran & mengerti islam dengan baik) masih saja tergiur dengan wanita lain.. ya, saya sedang membicarakan Aa Gym.. alasan beliau menikah lagi bukan karena tidak nyaman dengan kondisi keluarganya loh.. dia nyaman-nyaman saja dengan kondisi keluarganya..ajal wrote:dan kenyataannya saya sudah cukup nyaman dengan keadaan keluarga saya yang sekarang. Merasa nyaman dapat bercengkerama dengan 5 anak dan isteri saya, beribadah bersama, belajar bersama. Dan ternyata mereka adalah berkah yang luar biasa. Alhamdulillah
benar, dia pasti mengijinkan, tapi belum tentu keluarga atau saudara2nyaakuadalahkafir wrote: Dari tulisan diatas, saya mau bertanya, kenapa ada resiko kesalahpahaman hingga bahkan bisa terjadi perceraian, jika istri sudah mengijinkan dan bahkan menyuruh?
akuadalahkafir wrote: Dari tulisan diatas, saya mau bertanya, kenapa ada resiko kesalahpahaman hingga bahkan bisa terjadi perceraian, jika istri sudah mengijinkan dan bahkan menyuruh?
apakah keluarga dan saudara-saudaranya tidak tau kalau istri mengijinkan, maka mereka tidak punya andil dalam keputusan istrimu Jal?ajal wrote: benar, dia pasti mengijinkan, tapi belum tentu keluarga atau saudara2nya
benar, dia telah bilang ikhlas, tapi apakah sicalon isteri kedua akan mempunyai sifat, sikap maupun perilaku seindah dia? bahkan dengan hadirnya keluarga sicalon isteri kedua ini?
bagiku, isteri yg seindah ini sudah lebih dari cukuplah
terbalik kang, bolong di sundulwongjowo wrote:Sundul bolong