@Feodor...
Makin lama, lu makin asik aja yah. Gw biasanya liatin tipi tapi ternyata lu lebih seru dr televisi.
Masa seorang Feodor gak bisa jelasin Hadith malah suruh gw beli buku?
Yak memang Prophet lu itu gak menyuruh orang untuk berbagi istri. Kita akui itu. Tapi dia lah yang melakukan ikatan persaudaraan yang sangat erat. Sebegitu eratnya hingga salah seorang diantaranya bisa dengan seenak jidatnya menawarkan istri hanya dengan motif dagang. Dan dia gak melarang hal itu?
Ayo kita bahas pelan2 lagi yah....
Jangan2 Prophet gak tau kalo si Sad itu telah menawarkan istrinya ke Abdur-rahman...? Ini menjelaskan mengapa si Prophet gak mengambil tindakan atas perbuatan (menurut kita = hina) itu.
Tapi ini masih menyisakan bahwa ikatan erat yang diprakarsai oleh Prophet adalah penyebab si Sad berani menawarkan istrinya kepada Abdur-rahman.
Are you following my writing? Woi FEODOR JANGAN TIDUR.....
Oh iya, gw gak mengklaim diri gw sebagai orang yang ahli dalam bidang muslim. Tapi gw seorang yang berpikir kritis atas semua suguhan2 yang elu2 tulis di sini.
Anyway..... si Kong Naif kasih hadith yang beda tuh. Memang menurut hadith yg dikasih kong naif, kt gak tau apakah tawaran istri itu diterima atau gak.
Tapi kalo dari hadith yang dikasih linknya oleh curious, maka penjelasan dan pengertian gw dah gw tulis dan akan tetap seperti itu.
Ada kerancuan juga tuh... menurut kong naif, jelang waktunya sampai bulan tapi menurut hadith curious cuma "a few days". Kalo "a few days", berarti hadith itu memang menceritakan istrinya si Sad bin Ar-Rabi' Al-
Ansari.