Drama: Suami menyeleweng tak merasa bersalah!
Posted: Tue Nov 24, 2009 10:37 am
Istri: Suamiku, kenapa kau tega mengkhianatiku? Padahal dulu sewaktu pacaran, kau berjanji akan setia padaku dan tidak akan menduakan aku."
Suami: Maaf, istriku. Aku terpaksa melakukan ini karena libido laki-laki lebih besar dibanding libido perempuan. Dan Awloh mengijinkan aku menyalurkannya.
Istri: Kenapa kau tidak berusaha untuk mengekang hawa nafsu bejatmu itu? Kau telah menyakiti hatiku. Kau telah membuat aku kecewa.
Suami: Iya, tapi mau bagaimana lagi, Awloh mengijinkan aku berbuat itu, kok. Awloh tidak melarang aku melakukannya, karena Awloh tahu libido laki-laki sangat besar.
Istri: Kenapa Awloh mengijinkan suami berbuat jahat terhadap istrinya? Kenapa Awloh tidak melenyapkan libidomu yang besar itu agar kau tetap setia kepadaku? Kenapa Awloh tidak mengajarkanmu bagaimana caranya mengendalikan libidomu, kenapa malah mengajarimu MENYELEWENG? Kenapa? Aku merasa diperlakukan tidak adil olehmu dan juga oleh Awlohmu.
Suami: Itu sudah konsekuensi dari perkawinan Islam, istriku. Khan dirimu mau sewaktu aku ajak masuk Islam? Kenapa setelah masuk Islam dan menikah denganku, kau menghina tuhanku?
Istri: Suamiku, aku jadi ragu.
Suami: Ragu pada apa, istriku?
Istri: Aku ragu dan curiga pada Awloh. Apa benar dia itu Tuhan?
Suami: Plokk! (menampar pipi istrinya) Jangan sekali-kali kau berani menghujat tuhanku. Tiada tuhan selain awloh, dan Muhammad adalah rasul awloh. Awloh mengijinkanku menghajarmu, dan bahkan membunuhmu bila kau berani menghina agamaku, rasulku, dan Awloh.
Istri: (menangis sambil mengelus-elus dadanya, berkata dalam hati, "aku menyesal telah menikahi pria muslim!"
Pesan:
Kepada wanita non-muslim, hati-hatilah, jangan mau dinikahi oleh pria muslim kecuali pria itu bersedia keluar dari Islam dan menjadi non-muslim.
Kepada wanita-wanita muslim, sesungguhnya Awloh tiada menghargai perasaanmu dan martabatmu sebagai perempuan, karena Awloh bukanlah Tuhan. Awloh adalah Muhammad, segala ide dan ajarannya bersumber dari pikiran Muhammad. Keluarlah dari Islam selagi sempat dan jangan menikah dengan muslim.
Seorang muslim (bernama Lindu Aji) menulis:
Sdr Lindu Aji,
Kamu bertanya: APA BEDANYA "MENYELEWENG" dengan "MENIKAH MENYELEWENG"?.......
Ya, itu beda di mata "ISLAM", tapi di mata ISTRI sama aja.
Apakah kamu tidak heran, Ji, Islam bukannya membela istri, malah membela yang salah?
Islam malah memberi fasilitas pada suami untuk menyeleweng. Kata Islam, "Itu sah! Karena sebelum senggama, sudah nikah duluan."
Betapa bejatnya ajaran Islam ini, Ji. Kenapa Islam tidak membela istri, malah meluluskan perbuatan suami yang sudah jelas-jelas salah itu?
Jawablah, Ji!
Kenapa Islam bukannya berpihak pada yang disakiti, malah berpihak pada yang menyakiti?
Katanya Islam itu agama, khan? Lha kok malah menghalalkan suami menyakiti hati istri?
Saya ingin pendapatmu sendiri, bukan pendapatnya agama botol!!! Di manakah DIRIMU SEBAGAI MANUSIA SEUTUHNYA? Apakah kamu sudah jadi zombi Arab?
Janganlah marah dan sakit hati kalau saya mengatakan sampeyan itu *****!
Sampeyan sebenarnya sudah tahu kalau menyeleweng itu MENYAKITI ISTRI.
Kenapa masih saja berdalih: "MENYELEWENG" dan "MENIKAH" itu beda, dengan alasan "anak" yang dihasilkan nantinya bukan anak haram??????
Lalu pernyataan sampeyan yang di awal itu mana? Kenapa SOROT MATA sampeyan tiba-tiba sampeyan alihkan ke obyek lain? Kenapa sampeyan tidak berani menatap mata istri yang disakiti? Kenapa fokus dialihkan ke persoalan ANAK HARAM & HARTA WARISAN, bukannya pada ISTRI yang DISAKITI?
Islam telah membuat laki-laki muslim menjadi EGOIS & *****.
Islam mencetak pribadi suami menjadi TIDAK PEDULI terhadap perasaan istri. Pokoknya Islam menghalalkan, titik.
Wong enak kok dilarang! Bisa menikmati banyak perempuan dengan halal, tanpa takut-takut dikejar polisi. Wuenak tenan.....! Ngapain peduli dengan perasaan istri? Wong agama tidak melarang kok! Masa **** dengan perasaan istri! Kalau istri terus aja protes, gue gampar aje!!!!!!!
Lindu Aji, saya ingin melepaskanmu dari PRIBADI ISLAM yang salah dan semena-mena itu.
Mungkin saat ini dirimu belum melakukannya, tapi sudah ada bibit-bibit busuk itu dalam dirimu karena kamu menyetujui AJARAN BOTOL itu.
Bukan lantaran ajaran itu ada dalam Quran, maka itu BENAR. Tidak begitu cara berpikirnya. Ajaran yang salah haruslah kita katakan salah, meski itu tertulis dalam "buku" yang katanya dari dikte malaikat....!!!!!
Suami: Maaf, istriku. Aku terpaksa melakukan ini karena libido laki-laki lebih besar dibanding libido perempuan. Dan Awloh mengijinkan aku menyalurkannya.
Istri: Kenapa kau tidak berusaha untuk mengekang hawa nafsu bejatmu itu? Kau telah menyakiti hatiku. Kau telah membuat aku kecewa.
Suami: Iya, tapi mau bagaimana lagi, Awloh mengijinkan aku berbuat itu, kok. Awloh tidak melarang aku melakukannya, karena Awloh tahu libido laki-laki sangat besar.
Istri: Kenapa Awloh mengijinkan suami berbuat jahat terhadap istrinya? Kenapa Awloh tidak melenyapkan libidomu yang besar itu agar kau tetap setia kepadaku? Kenapa Awloh tidak mengajarkanmu bagaimana caranya mengendalikan libidomu, kenapa malah mengajarimu MENYELEWENG? Kenapa? Aku merasa diperlakukan tidak adil olehmu dan juga oleh Awlohmu.
Suami: Itu sudah konsekuensi dari perkawinan Islam, istriku. Khan dirimu mau sewaktu aku ajak masuk Islam? Kenapa setelah masuk Islam dan menikah denganku, kau menghina tuhanku?
Istri: Suamiku, aku jadi ragu.
Suami: Ragu pada apa, istriku?
Istri: Aku ragu dan curiga pada Awloh. Apa benar dia itu Tuhan?
Suami: Plokk! (menampar pipi istrinya) Jangan sekali-kali kau berani menghujat tuhanku. Tiada tuhan selain awloh, dan Muhammad adalah rasul awloh. Awloh mengijinkanku menghajarmu, dan bahkan membunuhmu bila kau berani menghina agamaku, rasulku, dan Awloh.
Istri: (menangis sambil mengelus-elus dadanya, berkata dalam hati, "aku menyesal telah menikahi pria muslim!"
Pesan:
Kepada wanita non-muslim, hati-hatilah, jangan mau dinikahi oleh pria muslim kecuali pria itu bersedia keluar dari Islam dan menjadi non-muslim.
Kepada wanita-wanita muslim, sesungguhnya Awloh tiada menghargai perasaanmu dan martabatmu sebagai perempuan, karena Awloh bukanlah Tuhan. Awloh adalah Muhammad, segala ide dan ajarannya bersumber dari pikiran Muhammad. Keluarlah dari Islam selagi sempat dan jangan menikah dengan muslim.
Seorang muslim (bernama Lindu Aji) menulis:
- Allah Maha Tahu bahwa nafsu libido laki2 umumnya jauh lebih besar dari wanita.
Allah Maha Tahu bahwa kalau wanita bersuami banyak akan membingungkan siapa ayah dari anak yang dikandungnya.
Orang2 yang menikmati sex tanpa terikat pernikahan adalah dholim, karena anak2 yang dilahirkan tidak jelas siapa orang tuanya. Allah mengharamkannya.
Untuk menjembatani hal2 diatas, bagi laki2 yang dapat berlaku adil, maka Allah memberikan solusinya dengan mengijinkan laki2 untuk berpoligami.
Masihkah solusi diatas tidak logis?
Sdr Lindu Aji,
Ya sudah jelas salah tho, Ji.LinduA wrote:Nggak usahlah banyak komentar Dul!.
Kalau pernyataan saya ada yang salah, silahkan dibantah.
Kamu bertanya: APA BEDANYA "MENYELEWENG" dengan "MENIKAH MENYELEWENG"?.......
Ya, itu beda di mata "ISLAM", tapi di mata ISTRI sama aja.
Apakah kamu tidak heran, Ji, Islam bukannya membela istri, malah membela yang salah?
Islam malah memberi fasilitas pada suami untuk menyeleweng. Kata Islam, "Itu sah! Karena sebelum senggama, sudah nikah duluan."
Betapa bejatnya ajaran Islam ini, Ji. Kenapa Islam tidak membela istri, malah meluluskan perbuatan suami yang sudah jelas-jelas salah itu?
Jawablah, Ji!
Kenapa Islam bukannya berpihak pada yang disakiti, malah berpihak pada yang menyakiti?
Yang benar itu, "islam" semestinya melarang SUAMI MENYELEWENG. Menyeleweng itu menyakiti hati istri.Lindu Ajii wrote:Dimana salahnya dan bagaimana benarnya?
Katanya Islam itu agama, khan? Lha kok malah menghalalkan suami menyakiti hati istri?
Itu bukan pendapatmu, Ji, tapi pendapatnya "AGAMA" BOTOL & BUTA ROHANI.Lindu Aji wrote:Apa perlu dikasih contoh lagi bagaimana cara memberi komentar yang benar?
Kalau anda memberi komentar yang tetap berputar-putar, saya anggap anda tidak menolak pendapat saya.
Saya ingin pendapatmu sendiri, bukan pendapatnya agama botol!!! Di manakah DIRIMU SEBAGAI MANUSIA SEUTUHNYA? Apakah kamu sudah jadi zombi Arab?
Janganlah marah dan sakit hati kalau saya mengatakan sampeyan itu *****!
Sampeyan sebenarnya sudah tahu kalau menyeleweng itu MENYAKITI ISTRI.
Kenapa masih saja berdalih: "MENYELEWENG" dan "MENIKAH" itu beda, dengan alasan "anak" yang dihasilkan nantinya bukan anak haram??????
Lalu pernyataan sampeyan yang di awal itu mana? Kenapa SOROT MATA sampeyan tiba-tiba sampeyan alihkan ke obyek lain? Kenapa sampeyan tidak berani menatap mata istri yang disakiti? Kenapa fokus dialihkan ke persoalan ANAK HARAM & HARTA WARISAN, bukannya pada ISTRI yang DISAKITI?
Islam telah membuat laki-laki muslim menjadi EGOIS & *****.
Islam mencetak pribadi suami menjadi TIDAK PEDULI terhadap perasaan istri. Pokoknya Islam menghalalkan, titik.
Wong enak kok dilarang! Bisa menikmati banyak perempuan dengan halal, tanpa takut-takut dikejar polisi. Wuenak tenan.....! Ngapain peduli dengan perasaan istri? Wong agama tidak melarang kok! Masa **** dengan perasaan istri! Kalau istri terus aja protes, gue gampar aje!!!!!!!
Lindu Aji, saya ingin melepaskanmu dari PRIBADI ISLAM yang salah dan semena-mena itu.
Mungkin saat ini dirimu belum melakukannya, tapi sudah ada bibit-bibit busuk itu dalam dirimu karena kamu menyetujui AJARAN BOTOL itu.
Bukan lantaran ajaran itu ada dalam Quran, maka itu BENAR. Tidak begitu cara berpikirnya. Ajaran yang salah haruslah kita katakan salah, meski itu tertulis dalam "buku" yang katanya dari dikte malaikat....!!!!!