dibayar tunaiiamthewarlord wrote:Kirain terjadi CinFor (cinta forum) antara Msaw dan Netralikum.
Tp klo iya, kita jg mendukung banget.
Mas kawinnya, setumpuk buku islami hehe
ahahahahahhaha
dibayar tunaiiamthewarlord wrote:Kirain terjadi CinFor (cinta forum) antara Msaw dan Netralikum.
Tp klo iya, kita jg mendukung banget.
Mas kawinnya, setumpuk buku islami hehe
Waduh, mencurigakan ini..... bisa jadi gosip baru iniNetralikum wrote:@M-SAW
PM saya jangan di Post karena itu hal pribadi yang saya percayakan kepada kamu, Thank's
siap tenang ajaNetralikum wrote:@M-SAW
PM saya jangan di Post karena itu hal pribadi yang saya percayakan kepada kamu, Thank's
Umar bin Khatab wrote: DARIPADA NUNGGU PAK SAW YG GAK JELAS JUNTRUNGANNYA
MENDING POSTING DISINI AJA ISI PM ANDA
KAN KITA2 JUGA PENGEN TAU LOH MBAK
pertama......Netralikum wrote: untuk sementara ini saya lebih percaya sama M-SAW untuk menceritakannya
Saya jadi ngebayangin kalau M-SAW lagi tertawa senang seperti apa ya suaranya?M-SAW wrote: huaehhaehaeheaheaheaheah
hiaeahieahieahiehie
Duh... ampe segitunya...Netralikum wrote:@M-SAW
PM saya jangan di Post karena itu hal pribadi yang saya percayakan kepada kamu, Thank's
Ni yang satu juga udah nyengir kuda lagi.... bahayaM-SAW wrote:huaehhaehaeheaheaheaheah
hiaeahieahieahiehie
Netralikum wrote:misalnya seorang istri tidak bisa memberikan keturunan kepada suami dengan demikian suami dibenarkan untuk poligami.
Saya ini sudah nggak pake caci maki koq masih sering di-ignore ama muslim ya? Mbok dijawab gitu lho....Foxhound wrote:Lantas kenapa awloh swt tidak mengajarkan kalau suami yang mandul, istri boleh poliandry?
iamthewarlord wrote: Klo dah dicatat KUA bukan nikah siri lagi namanya. Nikah siri sah menurut agama islam, tapi bagi negara itu tidak sah. soalnya bisa kena hukum.
Itu yg paling simple terlihat.
Muslim seperti Gaston (yg menurut mbak Netral adalah tempat paling tepat di FFI untuk bertanya soal Islam) beranggapan bahwa pernikahan dalam Islam lebih sah dibanding pernikahan yang dicatat oleh negara. Nikah di bawah hukum negara, untuk bercerai harus paling tidak ke proses pengadilan negara, jadi agak susah. Sedangkan perkawinan yang tidak disahkan oleh negara, cerai pun cukup ditalak pakai SMS. Manakah perkawinan yang lebih sakral?gaston31 wrote:sah menurut semua agama kalii...mnurut agama elo, sah ga nikah tanpa dicatat oleh negara?
mbak Netral malah sempat komentar4:24. dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki[282] (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu[284]. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Ayat yang disorot Gaston tersebut, jelas2 berkata bahwa mencari isteri dengan harta itu halal. Setelah itu dicerai cari istri lagi pake duit lagi, halal tidak menurut Islam? Halal tidak menurut AwlohSWT? Sejak kapan kafir di forum ini semua salah mbak? Kalau kami salah, tidak akan muslim yang berhenti bicara dan spam, oot dan kemudian olok2.Netralikum wrote:Bagaimana boodee? setelah dijelaskan oleh Gaston, berarti seluruh penjelasan kafir di forum ini semua salah.
bertukar pikiranlah dengan orang-orang seperti Gaston maka kamu akan mendapatkan pencerahan.
Loh kok masih nanya?Saya jadi ngebayangin kalau M-SAW lagi tertawa senang seperti apa ya suaranya?
M-SAW wrote: huaehhaehaeheaheaheaheah
hiaeahieahieahiehie
Netralikum wrote: Saya jadi ngebayangin kalau M-SAW lagi tertawa senang seperti apa ya suaranya?
wah kalo di sambung sambung gini bisa jadi gosip panas juga ya wahahahahah....iamthewarlord wrote: Good luck mbak Netral, semoga nanti dapat suami yang jangan fanatik atau yg banyak duit, bikin stress mbak.
hihihihi....M-SAW wrote:Dear all
gue dah terima pM dari netralikum
dan isinya lebih condong ke curhat.dan tidak menjawab apa yg saya tanyakan di trid ini.jadi itu sebabnya hanya dikirim lewat pm.dan kum ...gue juga susah jawabnya..beri gue waktu utk ngerangkai jawaban yah
btw kum..elu yakin gue boleh mempost pm elu nantinya??? krn walaubagaimanapun trid ini saya buat agar kamu bisa MEMAHAMI kekwatiran kafir thdp muslimah mengenai dampak buruk poligami
duh.. smp segitunya... gua diignore lageee...Netralikum wrote:M-SAW ternyata memang pria yang romantis, M-SAW koq PM berikutnya belum dibales-bales?
Asal janga rayuan gombal aja.... bisa2 menjatuhkan citra kafirun di forum iniiamthewarlord wrote:kapir gitu loh...
menyerang abis2an islam, tp klo liat muslimah, keluar jg rayuannya..
kapir gitu loh...
Foxhound wrote: Boleh, kalau takut. Saya sudah tulis, ini adalah perintah yang diberikan dengan perkecualian. Tetapi perintah tetap perintah. (dr Awloh ke umatnya).
Saya tulis wajib karena ada perintahnya, untuk membedakan dengan makruh yang hasil tafsir seperti tidak merokok. Sedangkan poligami itu adalah perintah dari AwlohSWT, hanya karena diberikan perkecualian, jadi masuk ke kategori makruh.gaston31 wrote:Kalo boleh, knp elo bkin status hukumnya adalah wajib??
Foxhound wrote:Hanya diijinkan untuk tidak melakukan... alias poligami itu makruh... dijalankan itu adalah perintah awloh swt, nggak dijalankan ya nggak papa.
gaston31 wrote:nah ini udh benar... poligami adalah MAKRUH, boleh tidak dilakukan, alias BUKAN WAJIB
Orang seperti Gaston tidak akan pernah punya niatan untuk murtadM-SAW wrote:Bro kyk ga tau gaston aja.kan hanya itu senjata gaston spy ga murtad.
Nanti saya coba kirim lagiM-SAW wrote: Netralikum .pm yg nyampe cuman satu doang
Kenapa menurut mbak Netralikum? Karena dia sudah tertutup pintu dan mata hatinya?Netralikum wrote: Orang seperti Gaston tidak akan pernah punya niatan untuk murtad
emng nikah yg monogami tidak mendapat pahala, Fox?Foxhound wrote: Tetapi inti argumen gua itu maksudnya memang makruh itu kan wajib dilakukan bagi yang ingin dapat pahala.