MinyakBaby wrote:Secara konsep dan fakta seyogyanya monogami lebih baik bagi wadah pertumbuhan anak2.
Begini saja, saya kasih analogi. Mana yg lebih baik, seorg anak hidup dgn ayahnya saja dan si ibu sengaja menjadi TKW di luar negeri ato seorg anak yg hidup dgn ayah & ibu yg lengkap sehari2 nya?
CRESCENT-STAR wrote:ya itu teori, saya jadi ingat orang amerika yang membimbing dan menyatukan ribuan keluarga bermasalah, namun akhirnya dirinya sendiri mengalami perceraian dgn istrinya. ironi ya ..
Apa ini juga ironi....
1. Anak2 guru ternyata tdk seberhasil murid2 didikannya secara finansial.
2. Para dosen fakultas ekonomi dgn gaji pas2an mendidik para mahasiswa menjadi wiraswasta yg kaya-raya.
CRESCENT-STAR wrote:banyak juga anak-anak yg hidup yatim piatu tetapi sukses ...tanpa orang tua asli loh. dan banyak juga anak2 yang hidup dalam keluarga "sempurna" namun terjerumus dalam lembah kehancuran, seperti narkoba dan pergaulan tidak sehat lainnya.
Ya sdh, ikuti saja pola itu. Semua anak2 muslim harus dipisahkan dari ortunya, dimasukkan ke dalam panti asuhan tanpa pernah mengetahui siapa ortu kandungnya. Dimulai dari keluargamu ato keluarga terdekatmu. Jgn ditunda2 lagi. Kamu tdk setuju dgn ide ini? Jika tdk, kenapa??
klo dah sayang, utk kawin lagi (poligami) apa tdk berpotensi menyakiti pasangan?
CRESCENT-STAR wrote:ya dia akan menahan keinginannya itu. kecuali istrinya mengizinkan. saya percaya di luar sana perempuan2 yg tdk masalah dan tidak tersakiti ketika suaminya berpoligami. entah apa pun itu motifnya.
Berarti seorg suami yg sayang pada isteri akan berpoligami ketika si istri mengijinkannya.
Bisa saya katakan klo setiap suami muslim ternyata mempunyai rasa sayang tdk sepenuh hati bagi isterinya. Setahu saya, sayang sepenuhnya bagi pasangan kita adlh "sehidup semati tanpa menduakan".