Migrant Care: Jangan Pojokkan TKI!

Membahas pengalaman kerja orang di SAUDI pada umumnya dan kasus2 penganiayaan
terhdp TKW asal Indonesia di Malaysia, Saudi, pada khususnya.
Post Reply
Sabilla
Posts: 1310
Joined: Mon Jul 20, 2009 8:23 pm

Migrant Care: Jangan Pojokkan TKI!

Post by Sabilla »

Ketenagakerjaan
Migrant Care: Jangan Pojokkan TKI!

Laporan wartawan KOMPAS.com Hindra Liu
Kamis, 18 November 2010 | 10:35 WIB

Image
SHUTTERSTOCK

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mengatakan, pernyataan bahwa tindak kekerasan yang menimpa tenaga kerja Indonesia berkaitan dengan ketidakterampilan mereka adalah pernyataan yang tak relevan. Tindak kekerasan yang menimpa TKI, seperti yang dialami Sumiati binti Salan Mustapa (23) di Arab Saudi, terjadi karena pemerintah gagal memberikan proteksi hukum.

"Sebaik apa pun, jika di negara penempatan, seperti Arab Saudi, tak memiliki nota kesepahaman bersama tentang perlindungan TKI, tenaga kerja kita tetap berpotensi mengalami tindak kekerasan. Jika memang TKI tak memiliki keterampilan, salahkan PJTKI. Pasalnya, setiap TKI yang hendak dikirim harus melewati uji kompetensi PJTKI. Jadi, jangan pojokkan TKI," kata Anis ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (18/11/2010).


Sebelumnya, Ketua Komisi I Mahfud Shiddiq meminta pemerintah segera menghentikan pengiriman TKI yang tak memiliki keterampilan. Anis mendorong Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Kementerian Luar Negeri bertindak proaktif untuk mendorong Kerajaan Arab Saudi menandatangani nota kesepahaman bersama perlindungan TKI berdasarkan prinsip hak asasi manusia dan pekerjaan layak.

Saat ini, sambung Anis, TKI di Arab Saudi tak memiliki perlindungan hukum. Banyak TKI yang dikurung di rumah, tak memiliki hari libur, tak diberikan izin untuk berorganisasi, dan tak memiliki kesempatan untuk melapor ke KBRI ketika mendapat tindak kekerasan dan lainnya. Hal ini perlu segera dituntaskan. "Ini momen bagi kedua negara untuk mengevaluasi kerja sama di bidang ketenagakerjaan," kata Anis.

Anis berharap, pemerintah terus memberikan pendampingan kepada Sumiati ketika menghadapi persidangan nanti. Pasalnya, pada banyak kasus, proses persidangan tak tuntas dan diselesaikan melalui lobi-lobi kekeluargaan.

Anis juga mengaku ragu pada tim yang dibentuk Presiden guna mendampingi Sumiati. "Pada tahun 2008, ada TKI yang dihukum mati, Yanti Iriati. SBY hanya bisa terkejut dan meminta agar jenazah dipulangkan ke Indonesia. Tapi, sampai sekarang jenazah itu masih ada di Arab Saudi," katanya.

Editor: Ignatius Sawabi
Dibaca : 3360

http://regional.kompas.com/read/2010/11 ... jokkan.TKI.
Sabilla
Posts: 1310
Joined: Mon Jul 20, 2009 8:23 pm

Re: Migrant Care: Jangan Pojokkan TKI!

Post by Sabilla »

Akukomkamu wrote:Gw kalo ngliat di TV , cuman bisa ketawa saja...kok begitu bleguugnya ya...bangsaku ini , kasian sekali napa kok mau jadi budaknya araf ? sekarang di siksa ama araf malah marah2...emang ga ngerti ya kalo araf dengan dogma islamnya adalah legalitas dr perbudakan jaman jahilliya??? neh baca http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... am-t18793/



Piss... :heart:
ali5196 wrote: http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... sc&start=0

Image
Al Fawzan, sheik Saudi: 'PERBUDAKAN ADALAH BAGIAN DARI Islam'
November 10, 2003
http://www.worldnetdaily.com/news/artic ... E_ID=35518

Seorang imam utama Pemerintah Saudi dan pengarang kurikulum agama negara itu percaya bahwa Islam menghalalkan perbudakan.
“Perbudakan itu bagian dari Islam,” kata Sheikh Saleh Al-Fawzan, begitu yang dikutip media Saudi Information Agency, atau SIA.
Dalam sebuah kuliah yang direkam dalam pita suara oleh SIA, sang Sheik berkata, “Perbudakan itu adalah bagian dari jihad, dan jihad tetap ada selama Islam itu ada.”

Buku2 agamanya telah digunakan untuk mengajar 5 juta murid2 Saudi, di dalam dan luar negeri, termasuk Amerika Serikat.

Al Fawzan – yang adalah anggota Konsul Imam Senior, yang merupakan badan agama tertinggi di Saudi Arabia – berkata bahwa Muslim yang mengira Islam menentang perbudakan adalah “****, bukan terpelajar.” “Mereka hanyalah penulis saja,” katanya, menurut SIA. “Siapapun yang mengatakan begitu adalah kafir.”

Buku pelajaran paling terkenal dari Al-Fawzan berjudul "Al-Tauhid – Monotheism.” Buku itu menyatakan bahwa kebanyakan Muslim adalah politeis dan darah dan uang mereka halal untuk diambil Muslim sejati.”
Post Reply