Dubes Arab: Sumiati adalah Kasus Khusus

Membahas pengalaman kerja orang di SAUDI pada umumnya dan kasus2 penganiayaan
terhdp TKW asal Indonesia di Malaysia, Saudi, pada khususnya.
Post Reply
Sabilla
Posts: 1310
Joined: Mon Jul 20, 2009 8:23 pm

Dubes Arab: Sumiati adalah Kasus Khusus

Post by Sabilla »

Penyiksaan TKW
Dubes Arab: Sumiati adalah Kasus Khusus

Laporan wartawan KOMPAS.com Hindra Liu
Kamis, 18 November 2010 | 14:12 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Abdurrahman Muhamad Amin Al-Khayyat menyesalkan kasus penganiayaan oleh warga Arab Saudi terhadap tenaga kerja Indonesia asal Dompu, Bima, Nusa Tenggara Barat, Sumiati binti Salan Mustapa.

Namun, ditegaskannya, kasus tersebut bersifat khusus dan nyeleneh. "Kasus ini kecil jika dibandingkan dengan jumlah TKI di Indonesia yang sangat besar. Kasus ini juga bisa terjadi di Arab Saudi, Indonesia, dan negara lainnya di dunia," kata Dubes Abdurrahman seperti yang diterjemahkan penerjemahnya, Kamis (18/11/2010) di kediamannya di Menteng, Jakarta.


Namun, Kerajaan Arab Saudi tetap peduli dengan perlakuan kekejaman yang diderita Sumiati binti Salan Mustapa (23), TKI asal Dompu, Bima, Nusa Tenggara Barat oleh keluarga Khaled Salem M al-Khamimisering di Madinah, Arab Saudi.

Dubes Abdurrahman mengaku telah berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Kedubes Arab Saudi juga telah memberikan visa kepada seorang anggota keluarga Sumiati untuk datang ke Arab Saudi. "Kita juga berharap agar pelaku ditindak sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku di Arab Saudi," katanya.

Editor: Glori K. Wadrianto
Dibaca : 5538

http://regional.kompas.com/read/2010/11 ... sus.Khusus

Ada 41 Komentar Untuk Artikel Ini. Kirim Komentar Anda

romie 4doen
Sabtu, 20 November 2010 | 09:28 WIB
Ini tanda komitmen berNEGARA kita PERLU TEGAS dengan Masyarakat seperti ini (ARAB SAUDI)... NGAK JAMAN lg pemerintah main cuek, Panggil terus DUBESnya sampe CAPEK, tanya terus perkembangan KASUSnya... NGAK ADA RESPON, Putus hubungan Diplomatik aja, secara ekonomi perdagangan kita hanya ngirim PEMBANTU kesana, bukan produk yang bermutu... bisa dialihkan ke negara lain yang bertetangga, ada demand pasti ada supply...
Balas tanggapan

Mikoyan Gurevich
Jumat, 19 November 2010 | 23:40 WIB
ini Dubes harus dikirim balik tapi bibirnya ditinggal disini. ngomong seenaknya dasar setan!!!.
Balas tanggapan

niko niki
Jumat, 19 November 2010 | 20:42 WIB
Semua jln yg ditempuh apapun utk mengurangi pengangguran selalu ada resiko-nya, ttp kalo jumlah penganiayaan LEBIH DARI JARI2 SETANGAN, ya hrs dicermati, jangan hanya duga2 asumsi tok. Hal2 yg perlu diselidiki: 1/perbedaan budaya 2/watak majikan2 di lokasi setempat 3/penegasan kuat hak2 TKW/I 4/penyiapan/pddkan TKW tak hanya dlm penguasaan bahasa...(banyak yg hrs dipersiapkan kalau masuk kedlm budaya lain, termasuk kebiasaan2 se-hari2 yg mungkin kurang sesuai) 5/Juga mungkin bisa dipertimbangkan: apakah TKW akan menguasai skills/berkah yg berguna utk Indonesia setelah pulang akhirnya kmd? Krn kalo tidak: berarti negara hanya produksi tenaga kerja basic terus menerus tanpa ada kemajuan tambahan. What a waste of potentials/ daya manusia yg sebetulnya kalo dididik sesuai dng lingkungan Indonesia sendiri secara efisien, pasti lebih bagus utk memajukan negara dan masyarakat sendiri di Indonesia. Indonesia penuh dng orang2 yg kreatif dan pintar. Banting stir, dan arahkan utk pendidikan ke hal2 yg berguna utk masa depan Indonesia.
Balas tanggapan

herman bagong
Jumat, 19 November 2010 | 17:23 WIB
ARAB GITU LHO
Balas tanggapan

Oedin Qecil
Jumat, 19 November 2010 | 15:40 WIB
Kasus Kecil? tuh kaaan.. dubesnya aja gitu ngomongnya. Kasusnya mungkin satu ini khusus tapi liat donk cara menganiayanya? Itu majikan sumiati orang apa iblis? kalo nggak suka sama pembantunya ya balikin aja ke Agentnya!!! Disini ada kog perjanjian kalo dalam jangka 6 bulan nggak suka sama PRT bisa dibalikin ke agent en diganti sama PRT lain. Pak dubesnya sontoloyo!
Balas tanggapan

Genthology Indonesia
Jumat, 19 November 2010 | 15:11 WIB
Sorry, copy paste dari wikipedia. Pada zaman pemerintahan Kertanegara, seorang utusan daripada Kublai Khan, pemerintah Mongol datang ke Singhasari dan menuntut Singhasari membayar ufti. Kertanegara menganggapnya sebagai satu penghinaan dan menampar muka utusan itu sebelum membenarkan mereka kembali ke Beijing. Tidak sekedar muka, kupingnya tinggal satu, dalam satu versi.
Balas tanggapan

ahmad lutfi
Jumat, 19 November 2010 | 13:17 WIB
ternyata orang-orang wahabi gak beradab....
Balas tanggapan

jay zaaky
Jumat, 19 November 2010 | 09:39 WIB
Kenapa bangsa lain seolah olah begitu jijik melihat bangsa kita ya...?
Balas tanggapan

Sagit Tarius
Jumat, 19 November 2010 | 07:33 WIB
FPI kemana yaaaa...???
Balas tanggapan

dedy gunawan
Sabtu, 20 November 2010 | 10:05 WIB
ada,tapi urusan begini kan ngak ada duitnya?jadi mendingan tunggu mau bulan puasa,biasa sweeping tempat maksit,minuman keras,tempat billiard gitu,katanya selalu membela umatnya,tapi kenyataannya mrk lebih mementingkan FULUS,yg heran ini selalu kejadiannya di Tanah Suci,apa Arab itu sudah bejat Moralnya atau apa ya?sampai di Tanah Suci saja mrk berani,
Balas tanggapan

Setyawan Widyarto
Jumat, 19 November 2010 | 07:23 WIB
Tipikal pejabat kita kalau tidak mau bertanggungjawab maka akan mengecilkan permasalahan.
Balas tanggapan

Timgo
Jumat, 19 November 2010 | 05:42 WIB
Arab saudi pikir udah kasih uang banyak ke Indonesia melalui TKI, jadi mereka bisa berbuat seenaknya. Tapi mereka lupa kalau Indonesia juga udah kasih uang banyak ke Arab saudi melalui ziarah haji ke Mekkah dan Madinah.
Balas tanggapan

edhy van Kampung
Jumat, 19 November 2010 | 03:51 WIB
Wah apa yang forum2 yang sok suci suka sweeping nggak malu ya, dedengkot leluhurnya masih hidup di jaman jahiliah
Balas tanggapan

ramlius manting
Jumat, 19 November 2010 | 13:16 WIB
ya memang hoby nya kekerasan tuh...liat FPI..........
Balas tanggapan

Anugrah Kusumo
Jumat, 19 November 2010 | 03:35 WIB
Ini dubes minta diusir dalam keadaan tanpa bibir ?
Balas tanggapan

keren
Jumat, 19 November 2010 | 02:59 WIB
pada kemane ???? ormas pembela islam, kalau giliran amerike aje pade sok demo. gue tinggal di america cing 12 thn enggak punya surat2 izin tinggal tapi anak gue lahir langsung cing ditolongin enggak pake tanye2 ktp segala engga bayar lagi pikirin toh jangan pade sok pinter.
Balas tanggapan

ahmad lutfi
Jumat, 19 November 2010 | 13:23 WIB
katanya negeri yang berdasar qur'an dan hadist dan mengikuti perilaku salufusaleh...lah kok kelakuan masyarakatnya kayak jaman jahiliyah gitu?
Balas tanggapan
Sabilla
Posts: 1310
Joined: Mon Jul 20, 2009 8:23 pm

Re: Dubes Arab: Sumiati adalah Kasus Khusus

Post by Sabilla »

Arab Protes Pemberitaan Sumiati di Indonesia
"Kasus itu sebenarnya hanya perilaku abnormal seseorang yang bisa terjadi di mana saja."

Minggu, 21 November 2010, 08:52 WIB
Pipiet Tri Noorastuti

Image
Tenaga kerja perempuan (AP Photo)

VIVAnews - Ketua Komite Ketenagakerjaan Arab Saudi, Yahya Hassan Aal Maqbul, memprotes pemberitaan kasus Sumiati di Indonesia. Menurutnya, kasus itu telah dihembuskan di luar proporsinya.

Maqbul protes dengan pemberitaan media di Indonesia yang cenderung menempatkan kasus penganiayaan Sumiati sebagai suatu hal lumrah di Arab Saudi.


"Padahal kasus itu sebenarnya hanya perilaku abnormal seseorang yang bisa terjadi di mana saja," ujarnya seperti dikutip dari laman Arab News. "Saya setuju itu perilaku tercela dan tak dapat diterima masyarakat umum."

Maqbul lantas membandingkan kasus penganiayaan yang dilakukan sejumlah pembantu di Arab Saudi. "Ada banyak laporan tentang bayi yang dibunuh pembantunya, tapi tidak ada kehebohan yang diciptakan atas kasus itu," katanya.

Di Jakarta, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Abdurrahman Muhamad Amen Alkhayat, juga mengatakan bahwa kasus yang menimpa Sumiati jarang terjadi. Ia juga membantah anggapan bahwa orang Arab suka menganiaya pembantu. "Kasus Sumiati merupakan kasus yang jarang terjadi," ujarnya.

Kasus penyiksaan Sumiarti terkuak saat 8 November lalu dia dirawat di RS King Fahd dalam kondisi yang sangat mengenaskan.

Selain bibir atasnya yang hilang, tubuh perempuan malang ini mengalami luka bakar di beberapa titik. Kedua kakinya nyaris lumpuh, kulit tubuh dan kepalanya terkelupas, jari tengah retak, alis matanya juga rusak. (hs)

• VIVAnews
http://nasional.vivanews.com/news/read/ ... -indonesia

Komentar

arismunandar1967
21/11/2010
Mau apa lagi ? Tindakan penyiksaan tetap saja salah, namun kita harus melihat akar masalahnya. Akar masalahnya adalah krn kita, khususnya para pemimpin di sini belum bisa memberi jaminan penghidupan pada rakyatnya shg rakyat hrs berjuang sendiri.
• Balas
goh
21/11/2010
bangsa kita aja masih saling tindas,jadi bangsa lain melihat bangsa kita debgan sebelah mata,alias bangsa ****
• Balas
tolap
21/11/2010
arab, tunggu habis minyakmu ya.. makan tuh pasir!
• Balas
edut
21/11/2010
"Padahal kasus itu sebenarnya hanya perilaku abnormal seseorang yang bisa terjadi di mana saja ... " apakah setiap majikan yang ada disana berperilaku yang sama ? dengan kata lain apakah kebanyakan dari majikan disana adalah abnormal ... ??
• Balas
opan
21/11/2010
stop kirim TKI keluar negri, ciptakan lapangan kerja di RI, undang Investor asing dgn membenahi terlebih dahulu Birokrasi dan Brantas Korupsi dan Premanisme berdasi maupun kelas coro
• Balas
hendra
21/11/2010
Hanya bisa mengelus dada dan bersabar.. Untuk keluarga Sumiati tetap tabah.
• Balas
Harkat BAngsa
21/11/2010
Mana FPI???????...khan ketua nya jg keturunan sn....kalo kayak begini nggak di bela..kalo miras di demo..Mang kalo gak bangsawan org sna anggap org itu sampah...gw pernah liat disana pengemis aja diludahin....Kt nya devisa negara..tp mn tindakan dr negara
• Balas
tonny
21/11/2010
dasar Arab maunya menang sendiri, dimana-mana arab memang begitu makanya jgn percaya sama Arab....
• Balas
laki indonesia
21/11/2010
heran juga sama orang indonesia yang terlalu ke arab araban...tapi lihat dan dengar,berapa banyak orang indonesia yang disiksa disana...
• Balas
andri
21/11/2010
CAPE.......DEH
• Balas
andri
21/11/2010
CAPE.......DEH
• Balas
antAR
21/11/2010
Arab.... negara yang masih mengenal perbudakan.... SUCKER!!!
• Balas
zombi
21/11/2010
orang arab=orang jahiliyah pembantu=Budak
• Balas
deny
21/11/2010
dasar binatang, kayak ga ngerti hukum ja
• Balas
cintaviana
21/11/2010
pemerintah kita taringnya dah tanggal,,,,ompong,,,,
• Balas
tia
21/11/2010
nah kalo gini dimana peranan agen2 pemberangkatan tkw ke ln, mau uang aja tapi pekerja gak di kontrol, kalo ada yg sudah terjadi saling menyalahkan, tkw itu kan gak tau apa2 jd harus sering dipantau, kerjanya beres gak
• Balas
Anti Arab
21/11/2010
Bahlul ente, kejadian seperti ini jarang di Arab Saudi, ini bukan lagi zaman Jahiliyah memang Orang Arab ndak punya peri kemanusiaan, percuma ikutin kalian punya kepercayaan, munafik,kejam dan sangat biadab.
• Balas
jaja
21/11/2010
dasar wong GEMBLONG kyk gtu kok di angap maslah biasa ....................
• Balas
haryanto
21/11/2010
Seharusnya kita skrg menggatntikan pengiriman TKW dengan tenaga Pria saja, mrk bisa kerja di sektor informal seperti transportasi, konstruksi, jasa dsb. Sudah sepantasnya Pria yg bekerja diluar mencari nafkah, bukannya melempar beban tsb ke wanita.
• Balas
hamzhaky
21/11/2010
inilah dampak pemerintah yg tidak tegas dlm menangani berbagai masalah yg tdk kunjung selesai korbannnya pasti rakyat kecil urusan TKI dr dulu sampai skg gak ada hasil karena pemerintahan yg memble tdk punya wibawa dan keberanian bertindak
• Balas
alarabiyaa
21/11/2010
si suami suka perkosa, istrinya suka menganiaya.
• Balas
suwandi
21/11/2010
cckk cckkk arab!
• Balas
andre
21/11/2010
Indonesia jangan jadikan rakyat wanita nya menjadi pembantu di LN donk, itu kan suatu tindakan yg **** sekali.
• Balas
kundrik | 21/11/2010
karena lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia tidak dapat menampung semua angkatan kerja
myaz1
21/11/2010
TKI sana ga pnah dkontrol ama pmerintah yah?? di lepas kayak sapi gitu ?? trus main2 ke PJTKI ???
• Balas
viva02
21/11/2010
"Selain bibir atasnya yang hilang, tubuh perempuan malang ini mengalami luka bakar di beberapa titik. Kedua kakinya nyaris lumpuh, kulit tubuh dan kepalanya terkelupas, jari tengah retak, alis matanya juga rusak." Dianggap biasa. Ckckck.
• Balas
clouye
Posts: 299
Joined: Fri Nov 12, 2010 3:49 pm

Re: Dubes Arab: Sumiati adalah Kasus Khusus

Post by clouye »

selamat berjuang Sabilla. Bukti nyata ini semoga membuka mata mereka semua.
Sabilla
Posts: 1310
Joined: Mon Jul 20, 2009 8:23 pm

Re: Dubes Arab: Sumiati adalah Kasus Khusus

Post by Sabilla »

Bibir TKI Dipotong
Presiden: Ini Kasus Luar Biasa

Selasa, 16 November 2010 | 20:27 WIB
Image
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono


JAKARTA, KOMPAS.com- Kasus kekerasan yang dialami Sumiati, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Bima, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang mengalami penyiksaan kejam oleh majikannya, di Madinah, Arab Saudi, mendapat perhatian serius dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (16/11/2010), Presiden SBY menyebut kasus Sumiati adalah kasus luar biasa, sebagai berita yang mengejutkan.

"Secara lisan, saya sudah berbicara kepada Menlu (Marty Natalegawa) agar ditangani sangat serius. Itu luar biasa, penyiksaan yang dilakukan terhadap saudara kita, saudari Sumiati. Saya ingin hukum ditegakkan, saya ingin diplomasi all out," kata presiden.


Presiden SBY kemudian menginginkan adanya sebuah misi yang berangkat ke Arab Saudi untuk membantu, sekaligus melihat kondisi Sumiati. Memastikan, Sumiati mendapatkan perawatan dan pengobatan terbaik.

"Penegakan hukumnya. Saya dengar berita katanya ada upaya-upaya untuk mengaburkan. Jangan sampai terjadi, kebenaran harus ditegakkan. Dan di atas segalanya, segera dilakukan langkah-langkah yang tepat," tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Presiden SBY mengaku kerap bertemu dengan para TKI yang bekerja di Arab Saudi. Saat ia bertanya kepada para TKI, baik saat di perjalanan maupun saat berada di Arab Saudi, presiden mengaku secara umum, TKI diperlakukan dengan baik, malah berkeinginan kembali lagi, bekerja di Arab Saudi.

"Tetapi, tentu tidak berarti, meskipun kasus ini sangat langka, terus kita abaikan. Mari kita lakukan langkah-langkah semestinya. Ditangani dengan cepat dan tepat," Presiden SBY menandaskan.


Sumiati (23 th), merupakan TKI asal Dompu, Bima, Nusa Tenggara Barat. Sejak bekerja 18 Juli 2010, Sumiati kerap menerima penyiksaan dari istri dan anak majikannya.

Pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Madinah baru menerima laporan penganiayaan Sumiati pada 8 November 2010. Perwakilan KJRI langsung mengunjungi Sumiati yang tengah dirawat di RS Kings Fahd Madinah.

Dari kunjungan itu diketahui, bahwa kondisi Sumiyati sangat memperihatinkan. Hampir seluruh bagian tubuh, wajah, dan kedua kakinya mengalami luka-luka.

Media massa setempat memberitakan bahwa Sumiati mengalami luka bakar di beberapa titik, kedua kaki nyaris lumpuh, kulit tubuh dan kepala terkelupas, jari tengah tangan retak, alis mata rusak. Paling mengenaskan, adalah bagian atas bibir putus yang diduga akibat digunting majikannya. (Tribunnews.com/rachmat hidayat)

tribunnews.com
Sumber :
Editor: Marcus Suprihadi
Dibaca : 17207

http://regional.kompas.com/read/2010/11 ... Luar.Biasa
Sabilla
Posts: 1310
Joined: Mon Jul 20, 2009 8:23 pm

Re: Dubes Arab: Sumiati adalah Kasus Khusus

Post by Sabilla »

TKW Dibunuh di Arab
SBY: Penyiksaan Kikim di Luar Batas Kemanusiaan

Tribunnews.com - Jumat, 19 November 2010 12:55 WIB
Image
TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono



Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden SBY menggelar rapat kabinet terbatas secara khusus membahas terkait nasib para TKI termasuk kabar pilu Kikim Komalasari, salah seorang TKI yang dianiaya hingga meninggal oleh majikannya di Kota Abha, Arab Saudi.

Dalam pidatonya saat membuka ratas di Kantor Presiden, Jumat(18/11/2010), Presiden SBY menganggap, penyiksaan terhadap Kikim sudah di luar batas kemanusiaan.

"Pagi ini, saya mengundang saudara untuk membahas dan mencari solusi dan permasalahan terhadap tenaga kerja Indonesia, khususnya terjadinya insiden yang mengejutkan. Karena saya anggap, itu di luar batas perikemanusiaan yang terjadi di Saudi Arabia," kata Presiden SBY.

Kikim dikabarkan meninggal dunia setelah dilapori oleh Korwil PDI Perjuangan Arab Saudi. Dilaporkan, Kikim dibunuh oleh majikannya dengan cara digorok. Jenazah Kikim ditemukan di tong sampah tiga hari sebelum perayaan Idul Adha. Sebelumnya, Sumiarti, TKI asal Dompu, NTB juga mengalami penyiksaan oleh majikannya, juga di Arab Saudi.


"Banyak yang telah saudara lakukan. Tetapi, tetap ada masalah-masalah yang tidak boleh kita abaikan seperti apa yang baru saja terjadi di Saudi Arabia," tegasnya.

SBY mengungkapkan, berdasar catatan yang dimilikinya, tercatat jumlah TKI yang berada di luar negeri berjumlah 3.271.584. Dari seluruh TKI yang ada, 4.385 orang atau 0,01 persen mengalami permasalahan di tempatnya bekerja. Dikatakan, persoalan terhadap TKI, tak hanya soal kekerasan saja, tapi juga ada persoalan kontrak

"Bagi kita, satu orang warga negara kita harus mendapat perlindungan, mendapatkan perlakukan hak-haknya. Sesuai dengan kontrak yang telah kita tetapkan," kata presiden.

"Kemudian akan berikan direktif yang akan kita lakukan untuk mengetahui secepatnya. Memberi informasi, manakala kasus yang serius ini meskipun jumlahnya kecil, kalau saya lihat angkanya di sini itu tidak terjadi lagi atau dapat kita kurangi secara signifikan," ujar presiden.
(*)

Penulis: rachmat_hidayat
Editor: Juang_Naibaho

http://www.tribunnews.com/2010/11/19/sb ... emanusiaan
Sabilla
Posts: 1310
Joined: Mon Jul 20, 2009 8:23 pm

Re: Dubes Arab: Sumiati adalah Kasus Khusus

Post by Sabilla »

Akukomkamu wrote:Gw kalo ngliat di TV , cuman bisa ketawa saja...kok begitu bleguugnya ya...bangsaku ini , kasian sekali napa kok mau jadi budaknya araf ? sekarang di siksa ama araf malah marah2...emang ga ngerti ya kalo araf dengan dogma islamnya adalah legalitas dr perbudakan jaman jahilliya??? neh baca http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... am-t18793/



Piss... :heart:
ali5196 wrote: http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... sc&start=0

Image
Al Fawzan, sheik Saudi: 'PERBUDAKAN ADALAH BAGIAN DARI Islam'
November 10, 2003
http://www.worldnetdaily.com/news/artic ... E_ID=35518

Seorang imam utama Pemerintah Saudi dan pengarang kurikulum agama negara itu percaya bahwa Islam menghalalkan perbudakan.
“Perbudakan itu bagian dari Islam,” kata Sheikh Saleh Al-Fawzan, begitu yang dikutip media Saudi Information Agency, atau SIA.
Dalam sebuah kuliah yang direkam dalam pita suara oleh SIA, sang Sheik berkata, “Perbudakan itu adalah bagian dari jihad, dan jihad tetap ada selama Islam itu ada.”

Buku2 agamanya telah digunakan untuk mengajar 5 juta murid2 Saudi, di dalam dan luar negeri, termasuk Amerika Serikat.

Al Fawzan – yang adalah anggota Konsul Imam Senior, yang merupakan badan agama tertinggi di Saudi Arabia – berkata bahwa Muslim yang mengira Islam menentang perbudakan adalah “****, bukan terpelajar.” “Mereka hanyalah penulis saja,” katanya, menurut SIA. “Siapapun yang mengatakan begitu adalah kafir.”

Buku pelajaran paling terkenal dari Al-Fawzan berjudul "Al-Tauhid – Monotheism.” Buku itu menyatakan bahwa kebanyakan Muslim adalah politeis dan darah dan uang mereka halal untuk diambil Muslim sejati.”
bobo dipeluk
Posts: 94
Joined: Mon Feb 21, 2011 10:13 am

Re: Dubes Arab: Sumiati adalah Kasus Khusus

Post by bobo dipeluk »

cuma ide ngasal ni gmna kalo org arab yg di jakarta pusat diculik bbrp orang trus ditelanjangi trus suruh lari sampai sari cawang sampe mall atrium
ntar kan kt tgl blg itu kasus khusus n biasa. wong arab aja gak pernah di apa2 in di indo, setuju gak? :-({|=
Post Reply