Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Membahas pengalaman kerja orang di SAUDI pada umumnya dan kasus2 penganiayaan
terhdp TKW asal Indonesia di Malaysia, Saudi, pada khususnya.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by Adadeh »

TKW yg diperkosa tidak membawa virus AIDS
Arab News

MAKKAH: Police kemarin membantah bahwa seorang TKW Indonesia yg diperkosa oleh lebih dari 40 orang bulan Desember lalu adalah seorang pembawa virus AIDS spt yg dilaporkan beberapa harian, demikian laporan Al-Watan.

“Kami tidak memiliki bukti bahwa korban perkosaan atau tertuduh2 membawa penyakit seksual,” kata Maj. Abdul Muhsin Al-Mayman, jubir polisi Makkah.

Harian2 setempat melaporkan bahwa 46 lelaki, termasuk seorang polisi, memperkosa wanita 38 thn yg lari dari majikannya di distrik Al-Nuzhah bln December.

Wanita itu dijemput polisi yg kemudian memperkosanya di tempat penampungannya. Dilaporkan bahwa wanita itu dicampakkan di jalan begitu saja dan ditemukan patrol polisi yg membawanya ke RS King Faisal Makkah dimana ia mendapat perawatan bagi AIDS.
daniel-ntl
Posts: 1640
Joined: Mon Mar 31, 2008 2:03 pm

Re: Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by daniel-ntl »

tuh liat kelakuan arab :snakeman: , polisi aja perkosa TKW indonesia.....bukannya di tolongin. :stun: , ada yg tau berita ini di koran2 lokal kita?
kok_bingung
Posts: 492
Joined: Fri Apr 18, 2008 10:13 pm

Re: Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by kok_bingung »

polisi ikutan ajah, kan saksinya harus ada 4 biji, gangbang ajaaaaah
Cavatina
Posts: 58
Joined: Sat Jan 03, 2009 11:30 pm

Re: Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by Cavatina »

Berita yang sangat membuat hati miris, sedih dan bercampur marah. Benar-benar bukan manusia lagi yang melakukannya, benar-benar biadab !!!

Namun coba baca komentar para muslim atas berita ini :

http://myquran.org/forum/index.php/topic,49240.0.html" onclick="window.open(this.href);return false;

Apa yang ada dalam pikiran mereka ? Sudah hilangkah hati nurani mereka ?
User avatar
gaston31
Posts: 3557
Joined: Tue Nov 21, 2006 2:17 pm

Re: Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by gaston31 »

bener2 biadab tuh polis dan 46 pria!
mana nih lawyer dr indonesia??
User avatar
kimi07
Posts: 2218
Joined: Fri Dec 07, 2007 7:59 pm
Location: in the Father's Heart

Re: Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by kimi07 »

pada sibuk menyayangi Palestina gas
freesoul

Re: Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by freesoul »

kimi07 wrote:pada sibuk menyayangi Palestina gas


lagi sibuk ngumpulin duit buat hamas \:D/
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by Adadeh »

gaston31 wrote:bener2 biadab tuh polis dan 46 pria!
mana nih lawyer dr indonesia??
:roll: Lawyer atau pengacara itu hanya ada dalam pengadilan sekuler. Silakan sewa 1000 pengacara Indonesia paling top, tapi mereka semua tidak akan berdaya di Saudi Arabi yang menerapkan hukum Syariah Islam. Syariah Islam TIDAK MENGGUNAKAN atau MENGAKUI KEDUDUKAN LAWYER/PENGACARA. Yang ada hanya saksi dan hakim. Wanita Indonesia malang itu butuh 4 saksi untuk setiap perkosaan. Tentu saja tidak mungkin untuk bisa mengajukan satu orang saksi Muslim, apalagi 4 pria Muslim. Mana ada perkosaan yang rame² disaksikan 4 orang saksi Muslim alim? Jadi sudah jelas bahwa di Syariah Islam, perkosaan terhadap wanita tidak pernah bisa dibuktikan. Tapi jika wanita Indonesia itu sampai hamil, naaah... ini baru bisa jadi bukti bahwa wanita itu melakukan zinah dan hukumannya adalah rajam sampai mati. Adil, bukan?
User avatar
DHS
Posts: 4163
Joined: Sat Jan 05, 2008 7:56 pm
Contact:

Re: Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by DHS »

[-o< Alloow.....allowww allowww..... [-o< [-o<
Panggilan untuk muslims yang mendukung hukum syaria...... ayo jangan pengecut.... ke sini dan tanggapi thread ini!!!
ndoro
Posts: 37
Joined: Thu Aug 16, 2007 4:17 pm

Re: Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by ndoro »

Oh...my...God...!! Betapa biadabnya para pemerkosa itu!!! Mau meledak dada saya!

Kalau saya tidak meng-google untuk membuktikan kebenarannya dan menemukan cerita itu diberitakan di situs2 berita Arab, saya tidak mungkin percaya begitu saja, karena terlalu mengerikan. Berita itu sudah hampir sebulan ada, dan dari sekilas yang saya lihat, hanya dibahas di FFI dan MQ. Tidak beranikah media di Indonesia memberitakannya? Atau ketinggalan berita?

Lebih terkejut lagi membaca tanggapan bbrp netter di MQ yg mengatakan ini fitnah. Tp apa untungnya media berita Arab Saudi memberitakan fitnah yg jelas mencoreng negaranya sendiri? Di mana rasa kemanusiaan mereka? Apa tidak bisa melepas atribut agama dan menganalisa dari sisi hati nurani saja? Sangat miris, mengingat sebelum tragedi ini saya membaca banyak TKW yang entah disiksa, diperkosa, atau malah pulang hanya membawa nama. Tak bisakah pemerintah melindungi mereka, memperjuangkan hak2 mereka sebagai 'pahlawan devisa'? Di mana keadilan untuk mereka? Apakah pelaku2nya akan dihukum setimpal? Apalagi ada kemungkinan korban terjangkit AIDS?

Semoga sang korban yang malang itu tidak hamil, karena jika para pelakunya tidak bisa dibuktikan bersalah, wanita itu akan dirajam akibat dianggap telah berzinah. (jika ini yg akan terjadi, saya berharap yg sama dengan netter MQ, semoga berita ini hanya fitnah, dan tak pernah terjadi)
macintosh
Posts: 170
Joined: Fri Jan 23, 2009 1:41 am
Location: Lampung
Contact:

Re: Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by macintosh »

Aug 4, 2008
Duh, 30 % TKW Asal RI Dijadikan Penjaja Seks di Arab Saudi
Arifin Asydhad - detikNews

Jakarta - Nasib TKW (tenaga kerja wanita) asal Indonesia di Arab Saudi memang belum membaik. Bahkan, saat ini, diperkirakan 30 persen TKW dijadikan penjaja seks kepada para hidung belang di negara itu.

Temuan ini disampaikan Wakil Ketua DPR Zaenal Ma'arif kepada detikcom, Kamis (27/1/2004). Zaenal menemukan informasi ini setelah bersama anggota tim pemantau haji DPR lainnya berkunjung ke Riyadh, ibukota Arab Saudi.

Sampai saat ini, Zaenal bersama tim masih di kota itu. Selain bertemu dengan para pejabat KBRI, Zaenal juga melakukan pertemuan dengan sejumlah TKW. Pengakuan-pengakuan pun muncul bahwa para TKW itu dijadikan pelacur oleh PJTKI dan penampung di Arab Saudi.

"Ini memang di luar masalah haji. Tapi, kita sebagai anggota dewan perlu juga mendengar dan mencari informasi-informasi seperti ini," kata Zaenal yang mengaku sempat melihat penampungan-penampungan liar ilegal sebagai tempat penjajaan seks itu.

"Saya betul mengelus-elus dada. Ternyata para TKW yang dikirim ke Arab Saudi, dengan berbagai modus operansi dijadikan pemuas seks di berbagai penampungan tidak resmi," jelas Zaenal.

Penampungan penjajaan seks ini memang dikuasai mafia, terdiri dari warga Indonesia dan juga warga negara lain. "Ini seperti gunung es. Di permukaan hanya terlihat sedikit, tapi di bawahnya sangat parah," kata Zaenal yang mengaku mendapatkan data-data mengenai hal ini.

Setelah dibelokkan menjadi pemuas nafsu seks, kata Zaenal, sejumlah TKW ada yang melarikan diri dan meminta perlindungan KBRI. Zaenal memperkirakan, TKW-TKW yang bernasib buruk seperti ini sekitar 30 persen.

Karena itu, kata dia, pihaknya akan menyampaikan data-data tersebut kepada Komisi IX DPR RI yang menangani ketenagakerjaan, Menaketrans, dan Polri. "Kita berharap agar PJTKI-PJTKI yang melakukan praktek seperti ini dtindak tegas dan keras, karena telah merusak harga diri bangsa," kata mantan politisi PPP yang kini menjadi politisi PBR (Partai Bintang Reformasi) ini.

Menurut Zaenal, PJTKI-PJTKI semacam ini sudah melakukan pemalsuan identitas di Indonesia terhadap para TKW tersebut. "Sebelum menjadikan mereka sebagai penjaja seks, mereka sudah memalsukan identitas di dalam negeri. Selain itu, mereka juga membuatkan paspor palsu untuk mereka. Saya kira ini sudah seperti mafia," jelasnya.

Saat berdiskusi dengan pejabat KBRI di Riyadh, Zaenal juga mendapat informasi bahwa ada staf lokal KBRI yang terlibat praktek seperti ini. "Tapi, staf ini sudah dipecat oleh Pak Maftuh Basyuni (dulu Dubes RI, sekarang menteri agama-Red)," kata dia.
macintosh
Posts: 170
Joined: Fri Jan 23, 2009 1:41 am
Location: Lampung
Contact:

Re: Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by macintosh »

Bangsatnya Indon Dekat Mekah Pun Jadi Pelacur !
Terperosok Prostitusi di Arab Saudi

CERITA seram tentang nasib perempuan asing di Arab Saudi kerap jadi oleh-oleh jemaah haji Indonesia. Kisahnya cukup membikin bergidik handai tolan di kampung.''Katanya ada perempuan dilarikan sopir taksi di hadapan suaminya. Sampai kini tak ketahuan nasibnya,'' begitu bunyi satu cerita, yang tambah seram dibumbui ekspresi takjub penuturnya.

Cerita berikutnya, ada jemaah haji wanita diperkosa dan dibunuh di kamar mandi. Pelakunya, menurut cerita tadi, diperkirakan lelaki Arab yang mengenakan abaya (jubah penutup seluruh tubuh) perempuan. Tapi, ada cerita lain yang tak kalah mencengangkan:''Jemaah haji ternyata sering ditawari berkencan dengan perempuan nakal asal Indonesia''. Busyet!

Kabar burung tentang perempuan diculik sopir taksi, atau diperkosa dan dibunuh di kamar mandi, mungkin saja isapan jempol. Setidaknya, bisa dipastikan kisah itu tak menimpa jemaah haji Indonesia. Lucunya, cerita itu yang biasanya justru dipercaya.

Tapi terhadap cerita praktek prostitusi, tidak sedikit yang membelalakkan mata: apa iya ada pelacuran di sana, melibatkan orang Indonesia pula? Maklum, Arab Saudi kadung diidentikkan tempat suci. Lagi pula, negeri minyak itu menerapkan hukuman keras bagi pelaku perzinahan: bisa dirajam! Siapa yang berani coba-coba?

Logikanya memang begitu. Faktanya, prostitusi yang melibatkan perempuan Indonesia meruyak di sana. Sebagian saudara kita yang malang itu terbukti digaruk polisi setempat. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jacob Nuwa Wea, menyebutkan, 118 wanita Indonesia ditahan di penjara atas sangkaan prostitusi. Ikut ditahan, tiga mucikari, juga orang Indonesia. Mereka terjaring razia sejak tahun lalu.''Sangat memalukan,'' kata Jacob kepada Rini Anggraini dari GATRA .

Praktek pelacuran merambah pula ke Mekah dan Madinah. Kaki tangan germo, biasanya lelaki Indonesia, Pakistan atau Bangladesh, tak segan menawarkan jasa perempuan pemuas syahwat asal Nusantara. Seorang jemaah haji Indonesia menuturkan, saat di Mekah, ia sempat ditawari jasa itu, namun ditampiknya.''Tadinya saya tidak percaya,'' katanya, masygul.

Diperkirakan, sedikitnya ratusan perempuan Indonesia terjebak menjadi budak pemuas nafsu kaum lelaki di sana. Kaum hawa itu berusia 20-30 tahun. Ada pula pelacur dari Filipina, Afrika, Syria, Lebanon dan Yordania. Disinyalir, praktek pelacuran ini mulai marak sejak beberapa puluh tahun silam. Ketika itu Saudi mengimpor tenaga kerja besar-besaran, termasuk dari Indonesia.

Pelacur Indonesia sangat mencolok karena paling banyak dan berkelas jalanan. Sebagian besar gentayangan di Jedah, kota industri dan perdagangan yang lebih bebas di banding kota-kota lain di Saudi. Dari sekitar 1,6 juta penduduknya, seperempatnya ekspatriat mancanegara. Terbanyak berasal dari Indonesia, Filipina, Pakistan, dan India.

Tidak sulit mengintip aksi mesum perempuan Indonesia, khususnya di Jedah. Wartawan GATRA melaporkan, mereka biasanya mejeng di banyak tempat, di antaranya di sekitar toko Bandung atau Restoran Bali di distrik Syarafiyyah. Para perempuan itu nongol pukul 23.00 menumpang taksi. Mereka mengenakan abaya dan kerudung, namun dibiarkan agak terbuka menampakkan kepala, rambut, dan leher.

Menurut Mamad, sebut saja begitu, sopir taksi asal Indonesia di Jedah, abaya dan kerudung terbuka merupakan isyarat tambahan bahwa si perempuan bisa diajak bermesum. Konon, warga Arab sudah ser-seran dibuatnya. Maklumlah, hal-hal yang langka memang lebih mengundang rasa ser-seran. Maraknya peredaran gelap VCD porno juga jadi pendongkrak syahwat.

Para pramusyahwat tadi tak perlu mejeng lama-lama. Sejurus berselang, biasanya satu per satu dijemput lelaki hidung belang, menggunakan taksi atau mobil pribadi. Ke mana mereka bergelut? Kalau si hidung belangnya Arab, biasanya ''main'' di hotel. Mereka jelas berduit, meski tak royal.

Bila si lelaki orang Pakistan atau Bangladesh, pasangan mesum itu biasanya melepas hajat di imarah alias apartemen, mirip rumah susun. Imarah tadi bisa tempat tinggal lelaki hidung belang bersangkutan, bisa pula hunian temannya. Si hidung belang ini umumnya sopir taksi atau pekerja kasar.

Di sana, menyelundupkan wanita bukan muhrim ke imarah sudah jadi perkara mudah. Peraturan pemerintah setempat yang mensyaratkan penyewaan apartemen harus dengan bukti ailah atawa surat keluarga, tidak berlaku ketat. Di samping itu, pemilik imarah juga jarang mengontrol. Jadilah pasangan-pasangan itu bercinta sesukanya tanpa risih atau waswas.

Berapa harga keringat pramunikmat tadi? Pelanggan boleh beda, tapi bayarannya nyaris selalu sama. Untuk kencan singkat, rata-rata syarmuth Indonesia itu cuma dibayar 50 riyal, atau sekitar Rp 150.000. Bayaran ini jauh lebih rendah dibanding pelacur Filipina, yang meski sama-sama kelas jalanan, bayarannya mencapai 200 riyal. Dijajarkan dengan bayaran pelacur Arab yang 500 riyal sekali kencan singkat, nilai cewek kita makin melorot.

Syarmuth Indonesia juga sering dipesan semalaman. Tarifnya 200 riyal. Celakanya, sering digambreng oleh empat lelaki, yang masing-masing membayar cuma 50 riyal.''Itulah liciknya warga Arab,'' ujar seorang sopir taksi yang tahu banyak perihal prostitusi. Herannya, cewek Indonesia jarang protes.

Memang, ada kalanya syarmuth Indonesia mendapat pelanggan Arab cukup royal yang mau membayar 100 riyal atau lebih. Itu bila perempuannya cantik dan pandai merayu. Bagi syarmuth, bayaran ini jelas jauh menggiurkan dibanding menjadi pembantu rumah tangga yang bergaji 400-600 riyal sebulan penuh.

Apa boleh buat, pelacur Indonesia di sana telanjur dikenal sebagai barang murahan. Sampai-sampai melekat julukan melecehkan: abu khomsin. Dalam bahasa Arab artinya barang seharga 50 riyal. Dibandingkan dengan harga sebuah jam tangan biasa, ia cuma bernilai seperempatnya. Kalau dipadankan dengan kudapan di sana, si ''abu khomsin'' hanya setara lima mangkok bakso.

Tidak jarang, lelaki hidung belang memanggil syarmuth Indonesia sebagai siti rohmah. Sepintas, kedengaran indah, karena berarti wanita pemberi kasih sayang. Namun, panggilan itu diucapkan dengan cibiran dalam nada dan makna berkonotasi syahwat. Menyedihkan.

Sudah begitu, mereka kerap pula dicemooh pelanggan, menyangkut --maaf-- servis di kasur.''Barang wanita Indonesia kecil, permainannya pelan,'' begitu komentar seorang sopir taksi dari Bangladesh kepada GATRA, sambil mencibir. Padahal, menurut seorang syarmuth asal Jawa Barat, sebut saja Yuyun, setiap kali kencan, mereka berupaya maksimal mengimbangi pasangannya.

Namun Yuyun mengakui, orang Arab, India atau Bangladesh bertenaga besar. Soal daya tahan?''Ah, sama saja dengan orang kita, ada yang lama, ada sebentar,'' kata Yuyun, mesam-mesem. Perempuan 23 tahun ini mengaku baru beberapa bulan melacur setelah kabur dari majikannya di Mekah. Katanya sih, ia belum lama menjadi pembantu rumah tangga di sana. Ia kabur atas bantuan sopir taksi orang Indonesia, yang belakangan justru menjerumuskannya ke dunia prostitusi. Sayang ia tidak mau cerita lebih banyak.

Menurut keterangan yang dikumpulkan GATRA , tenaga kerja wanita (TKW) yang kabur dari tempat majikannya sangat berpotensi menjadi pelacur. Soalnya, si ''dewa penolong'' lebih sering kawanan kaki tangan mucikari.''Ada semacam sindikatnya,'' kata Abdul Wahid Maktub, mantan Konsulat Jenderal RI di Jedah tahun 2001-2002.

Kawanan sindikat itu biasanya sudah mengincar mangsanya sejak tiba di Kedutaan Besar RI atau kantor konsulat di Arab Saudi. Kawanan ini dengan mudah memperoleh nomor kontak dan alamat calon majikan si TKW. Beberapa waktu berselang, si TKW dikontak, ditanyakan bagaimana keadaannya. Jika TKW tidak betah-bisa lantaran disiksa, gaji tidak dibayar, atau mengalami pelecehan seksual-- ia dibujuk agar kabur. Si TKW percaya karena merasa sesama orang Indonesia.

Lalu diaturlah agar TKW membuang sampah, atau berbelanja. Kemudian dijemput mobil. Pakaian abaya memungkinkan si TKW berlagak sebagai muhrim sang penjemput. TKW pelarian tadi dibawa ke penampungan milik mucikari. Biasanya berupa apartemen, atau gedung bekas hotel yang disewa bulanan.''Hampir di tiap kota di Saudi ada penampungan ini,'' kata Wahyu Susilo, Sekretaris Eksekutif Konsorsium Pembela Buruh Migran Indonesia, kepada Rury Feriana dari GATRA.

Menurut penuturan Syafril Syafei, seorang sopir yang pernah bekerja di Mekah kepada Yohansyah dari GATRA, dari penampungan itulah para TKW pelarian tadi dijerumuskan ke dunia prostitusi. Mereka tak berdaya. Sudah tak ada uang, surat identitas tercecer pula. Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang mengirimnya juga tak mau tahu lagi.

Modus seperti ini berlaku pula bagi TKW yang datang dengan visa umroh. Atau, para TKW yang nekat kabur begitu saja dari majikannya. Mereka luntang-lantung di negeri orang, dan akhirnya jatuh ke tangan germo. Sebagian di antaranya memang pernah menjadi ***** di Tanah Air. Walhasil mereka gampang nyemplung lagi ke praktek nista itu.

Awalnya, para TKW pelarian menjadi simpanan sopir penolongnya. Ada yang dinikahi secara sirri, ada pula yang ''ditancap'' begitu saja.''Setelah kenyang, dijual ke temannya dengan bayaran 50 riyal sekali pakai,'' kata Ustadz Fudoili, aktivis Partai Keadilan Arab Saudi, yang banyak memantau masalah pelacuran ini.

Belakangan, sebagian syarmuth itu lebih suka memilih pelanggan mukimin (orang asing yang menetap di Arab) non-Indonesia.''Sekarang, kalau (main) dengan orang Indonesia saya malu,'' kata Lulu, nama samaran pelacur asal Kalimantan.

Aktivitas esek-esek yang ini memang diatur cukup rapi. Umumnya mucikari melayani pesanan lewat telepon selular (ponsel). Pelanggan cukup mengirim SMS, syarmuth diantarkan sopir taksi yang dipercaya mucikari. Tempat ''penjajakan'' dilakukan di pasar swalayan atau di rumah sakit. Bila cocok, pasangan itu segera menuju apartemen atau hotel.

Tapi, tidak sedikit dijumpai syarmuth Indonesia yang beroperasi sendiri. Para wanita penghibur ini menggunakan beberapa trik. Bisa dengan menyebar nomor ponselnya, atau kadang mejeng langsung. Di Madinah, misalnya, mereka berkeliaran di warung dan pertokoan dengan menyematkan pita kecil berwarna merah di pundaknya.

Lelaki hidung belang biasanya mahfum. Kalau syur, ia langsung menggandeng si wanita. Selanjutnya terserah mereka. Kadang, justru si lelaki yang aktif memberi sinyal bahwa ia butuh cewek. Caranya, berjalan bolak-balik sembari memainkan jari tangan.

Acap lelaki Arab kelewat agresif. Mengira setiap perempuan Indonesia adalah *****, hingga main sosor sembarangan. Kontributor GATRA Abdullah dan Wahid di Saudi melaporkan, di keramaian sering terlihat lelaki Arab mengejar setiap perempuan Indonesia sembari menyodorkan nomor ponselnya. Maksudnya, minta dihubungi guna mengatur kencan.''Akibatnya, sering kejadian saling hardik,'' tutur H. Abdullah Umar, staf Konjen RI di Jedah.

Sebetulnya, praktek prostitusi ini sudah lama dan jadi rahasia umum di Saudi.''Kami sudah tahu sejak 1980-an. Di Mekah, pelacurnya orang kita semua,'' kata Ustadz Habib Muhammad Rizieq, Ketua Umum Front Pembela Islam, kepada Luqman Hakim Arifin dari GATRA. Gusar dia.

Herannya, selama ini jarang ada razia oleh polisi setempat. Kabarnya, polisi kesulitan menangkap pelaku zina yang kerap berlindung dibalik ''ayat'' perkimpoian sirri. Rumor lain yang belum dikonfirmasi, polisi main mata dengan pelaku prostitusi, termasuk mendapat jatah ''dilayani''.

Entah kenapa, baru setahun lalu kepolisian getol merazia. Ratusan mukimin Indonesia kena garuk. Sebagian karena tidak punya dokumen keimigrasian lengkap, sebagian lagi -118 wanita plus tiga pria-- disangka terkait prostitusi. Ada yang malah tertangkap basah bermesum. Harian Okaz yang terbit di Jedah, Februari silam melaporkan perihal seorang wanita Indonesia digrebek sedang bermesraan dengan lelaki Thailand di Mekah.

Kini para tersangka meringkuk di penjara briman, Saudi. Menteri Jakob Nuwa Wea telah meminta bantuan KBRI di Riyadh untuk membantu penyelesaian kasus itu. Namun, sejauh ini pihak KBRI baru mengirim penerjemah. Bantuan hukum belum diupayakan kongkrit.
User avatar
Luv_Pink
Posts: 1286
Joined: Wed Jan 03, 2007 3:51 pm
Location: C:\Private Room

Re: Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by Luv_Pink »

Indonesia bener2 tragis, begitu parahkah kondisi ekonomi di indo sampe TKW ini rela mengadu nyawa di negri "sodara seiman" yang kenyataanya mereka sama sekali ga menganggap kita sodara, tapi mereka menganggap kita ga lebih dari budak.
dan sangat tragisnya kita terus2an menjilat onta2 itu dengan menyetorkan duit ke arab secara rutin, bayangkan jika semua duit umroh setiap tahunnya dikumpulkan untuk membantu "sodara se-tanah air" kita untuk bisa membuka lapangan kerja yang layak dan terhormat bagi para calon TKW, sehingga mereka ga perlu mengemis kerja ke onta2 biadab itu
User avatar
belajarsejarah
Posts: 469
Joined: Mon Feb 02, 2009 2:13 am

Re: Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by belajarsejarah »

Harap maklum.. memperkosa TKW alias budak halal kog menurut Nabi Mohammad SAW.

Nabi Rasul Awloh yang memberikan contoh ML sama pembokatnya sendiri:

Image
User avatar
islam_watcher
Posts: 1498
Joined: Sun Oct 21, 2007 2:16 pm

Re: Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by islam_watcher »

muslimah memang layak mendapatkan itu, bukannya murtad dr islam ajaran yg merendahkan derajat wanita malahan mempertahankan "penindasan thd wanita"
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by iamthewarlord »

macintosh wrote:h.

Sebetulnya, praktek prostitusi ini sudah lama dan jadi rahasia umum di Saudi.''Kami sudah tahu sejak 1980-an. Di Mekah, pelacurnya orang kita semua,'' kata Ustadz Habib Muhammad Rizieq, Ketua Umum Front Pembela Islam, kepada Luqman Hakim Arifin dari GATRA. Gusar dia.

Herannya, selama ini jarang ada razia oleh polisi setempat. Kabarnya, polisi kesulitan menangkap pelaku zina yang kerap berlindung dibalik ''ayat'' perkimpoian sirri. Rumor lain yang belum dikonfirmasi, polisi main mata dengan pelaku prostitusi, termasuk mendapat jatah ''dilayani''.

Entah kenapa, baru setahun lalu kepolisian getol merazia. Ratusan mukimin Indonesia kena garuk. Sebagian karena tidak punya dokumen keimigrasian lengkap, sebagian lagi -118 wanita plus tiga pria-- disangka terkait prostitusi. Ada yang malah tertangkap basah bermesum. Harian Okaz yang terbit di Jedah, Februari silam melaporkan perihal seorang wanita Indonesia digrebek sedang bermesraan dengan lelaki Thailand di Mekah.

Kini para tersangka meringkuk di penjara briman, Saudi. Menteri Jakob Nuwa Wea telah meminta bantuan KBRI di Riyadh untuk membantu penyelesaian kasus itu. Namun, sejauh ini pihak KBRI baru mengirim penerjemah. Bantuan hukum belum diupayakan kongkrit.

FPI harus nya berjihad di Arab Saudi.

Gimana Rizieq?
User avatar
Murtadiningrat
Posts: 662
Joined: Mon Jan 05, 2009 8:54 am

Re: Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by Murtadiningrat »

Berarti TKW tsb pembawa virus HIV ?

Koapok ,rasakno kowe wong arab guendeng ! ben ketularan kabeh wong arab kuwi !
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by iamthewarlord »

Kadang aku berpikir moral dari cerita ini...

TKW di perkosa oleh 46 pria.
Setelah beberapa saat di ketahui TKW ini mengidap HIV.
Orang2 Arab yg memperkosa menjadi takut dan paranoid.
Mereka menuntut TKW ini karena telah menyebarkan virus HIV.
Oleh pemerintah, TKW ini di hukum.

Nah....
Sabilla
Posts: 1310
Joined: Mon Jul 20, 2009 8:23 pm

Re: Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by Sabilla »

Migrant CareTuding Arab Saudi Tutup Mata terhadap Penyiksaan
Jum'at, 19 November 2010 | 08:11 WIB
Image
Duta Besar Kerajaan Arab Saudi, Abdurrahman Mohammed Amen al-Khayyath. Foto : TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pernyataan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Abdurrahman Muhammad Amen Alkhayat tentang kasus Sumiati merupakan kasus yang jarang terjadi dinilai Migrant Care sebagai kebohongan.

"Saudi Arabia sungguh menunjukkan mereka telah menutup mata terhadap berbagai macam pelanggaran yang telah terjadi," kata Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, dalam keterangannya persnya, Jumat (19/10).

Kemarin Duta Besar Abdurrahman dalam keterangan persnya mengatakan di antara sejuta lebih pekerja migran asal Indonesia di Saudi, kasus Sumiati merupakan hal yang jarang terjadi. Faktanya, kata Anis, sepanjang 2010, Migrant CARE mencatat ada 5.563 pekerja rumah tangga yang bermasalah di Saudi.


Rinciannya, korban penganiayaan 1097 orang, 3.568 orang sakit akibat situasi kerja tidak layak, dan 898 orang korban kekerasan seksual dan tidak digaji.

Sementara pada 18 November 2010, pada pukul 22.30 Wib, Migrant CARE mendapatkan informasi bahwa di Arab Saudi Arabia, Kikim Komalasari binti Uko Marta (No Pasport AN 010821), pekerja rumah tangga asal Cianjur Jawa Barat meninggal dunia. Kikim meninggal akibat disiksa, diperkosa dan jenazahnya dibuang di tempat sampah umum.


Di sisi lain, kekerasan terhadap Sumiati binti Salam Mustapa (23 tahun) sudah sepuluh hari terungkap ke publik, tapi hingga 18 November 2010,kepolisian Saudi belum menahan majikan Tenaga Kerja Wanita asal Nusa Tenggara Barat ini. Padahal tenaga kerja yang dikirim PT. Rajana Falam Putri yang beralamatkan di Jl H. Saidi 46 Tanjung Barat Jakarta Selatan, mengalami penyiksaan hingga mulutnya digunting.

Situasi ini, Anis menambahkan, menunjukkan pembiaran terhadap berbagai kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap pekerja rumah tangga migran. Pemerintah, kata dia, tampaknya tak menganggap persoalan serius sehingga seharusnya tidak lagi ada korban yang berjatuhan.

Sayangnya, kata Anis, Saudi dan Indonesia, seia sekata menolak konvensi Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) tentang perlindungan pekerja rumah tangga yang dikemukakan dalam Konferensi Perburuhan Internasional di Jenewa pada Juni 2010.

"Untuk itu, kami menegaskan bahwa kasus Sumiati dan Kikim Komalasari merupakan kejahatan kemanusiaan yang pelakunya tidak tunggal," kata Anis. Kami di sini adalah Migrant CARE, ATKI, IMWU, SBMI, JRMK, JALA PRT, FSPI Reformasi, FPTSK, Kapal Perempuan, E-Net for Justice, Sekolah Perempuan Ciliwung, SARI, dan INFID.

Menurut mereka, pemerintah Indonesia dinilai menjadi pihak yang bertanggung jawab terhadap berulangnya kejahatan kemanusiaan terhadap pekerja migrant Indonesia di Saudi.

Kerajaan Arab Saudi mengaku sedih atas kasus penyiksaan yang menimpa Sumiati binti Salan Mustapa di Arab Saudi. "Kegembiraan mereka adalah kegembiraan kami, kesedihan mereka juga kesedihan kami," kata Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Abdurrahman Mohammed Amen al-Khayyath, di kediamannya kemarin.

Penyiksaan yang dialami Sumiati, kata Abdurrahman, merupakan kekejaman yang tak bisa diterima. "Perbuatan ini bertentangan dengan ajaran Islam dan hukum dunia," ujarnya. Dia menambahkan, Khalid Saleh al-Akhmin, majikan korban, yang diduga menyiksa


Dianing Sari
http://www.tempointeraktif.com/hg/kesra ... 78,id.html
User avatar
telor
Posts: 994
Joined: Sat Oct 22, 2005 1:51 pm

Re: Saudi: TKW Indonesia Diperkosa Polisi dan 46 Pria

Post by telor »

Mau ngomong gimana pun ttg islam pasti balik2 sini lagi -----> ISLAM = K 0NT 0L (islam = ilmu tentang per-selangkangan)
Post Reply