Ya...kalo saya bayar dimuka untuk bayar sebuah barang yang saya pesan, tentu artinya saya sudah beli lunas. Barang itu dapat saya pergunakan sesuka hati saya. Kalau mau saya buang begitu saya terima, itu hak saya, yang lain gak boleh protes.anak_polos wrote:mau apapun istilahnya, yg jelas tuan Arabnya sono itu bayar mahal dulu per TKW ke perusahan pengerah TKWnya. kalo bayar dulu itu apa bukan sama aja beli ?
Anggapan inilah yang dipahami onta-onta arab itu. Lepas dari apakah kontraknya jelas atau tidak, yang pasti mereka udah bayar dimuka. Tidak salah dong untuk memperlakukan para TKW itu sekehendak hatinya. Tidak salah dong kalau mereka dijadikan ekstra kepuasan birahi tuan arabnya. Tidak salah dong kalau mereka menganiaya TKW yang bekerja di rumahnya?. Pasalnya onta arab kan udah membayar lunas dimuka.
Sungguh ironis dan kontradiktif dengan klaim Islam sebagai Rahmat bagi seluruh alam.
Justru anggapan anda itulah yang dipermasalahkan oleh siapapun yang diluar Islam. Dimanakah letak moralitas onta-onta arab itu? Apakah mereka tidak pernah berfikir dan membayangkan seandainya ada sanak mereka yang wanita yang bekerja pada orang lain, kemudian diperlakukan sama dengan cara perlakuan mereka. Tidakkah mereka akan marah. Sungguh onta-onta arab itu begitu bangganya memperlihatkan kebejadannya.
Kalau anda bilang diarab tidak ada pelacur Arab...anda salah besar...terbukti banyak yang dihukum rajam kalau ketahuan. Anda bilang tidak ada karena tadi anda mungkin tidak menyimak apa yang saya utarakan tentang tertutupnya informasi di sono. Lagi pula siapa yang mau dan berani menunjukkan jati dirinya sebagai pelacur di negara yang dengan sadisnya akan merajam mereka. Itu setor nyawa namanya. Jadi kalo anda bilang tidak ada, itu tidak berarti tidak ada sama sekali. Bagaimana bisa anda bedakan wanita baik2 dan wanita nakal jika semua wanita harus dikurung dalam songkok yang rapat?. Di indonesia ini juga ada lho pelacur yang pura-pura alim dengan memakai songkok untuk menutupi kelakuannya.
Kalau anda katakan tidak ada pelacur di arab, dan kerja mereka hanya ibadah saja, seperti anda lihat di masdjid2 dimana anda suka menghabiskan waktu, itu wajar. Sebab anda gak pernah memasuki lorong-lorong rahasia disudut-sudut kotanya yang kelam/temaram. Lagipula kalo benar sudah gak ada pelacur arab disana, buat apalagi hukum sariah. Untuk mencegah? apa yang mau dicegah kalau sudah tidak ada. Untuk para TKW?. Sebelum mulainya pengiriman TKW, arab itu udah pake undang2 syariah yang nota bene memasukkan persoalan zina dan pelacuran ini. Bukti konkritnya aja terlihat dari adanya tarian perut yang terkenal itu, yang mempertontonkan udel segala. Ini pun kan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam industri esek-esek.