Murtad gara2 FFI

Orang-orang dari seluruh dunia yang murtad (termasuk dari FFInternasional). Siapa mereka dan mengapa mereka meninggalkan Islam ? Murtadin2 dari FFIndonesia silahkan masukkan pengakuan ke 'Mengapa Saya Murtad ?'
Post Reply
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Murtad gara2 FFI

Post by Adadeh »

Perjalananku Menuju Kebebasan
oleh Meher Ali Khan
30/11/2005
http://www.islam-watch.org/Articles/MeherApostacy.htm

Di pagi yang seharusnya indah pada tanggal 11 September, 2001, aku menyalakan TV dan menyaksikan dua buah pesawat terbang menabrak WTC sehingga gedung2 itu hancur bagaikan tumpukan kartu – aku terpesona, kaget dan sangat bahagia. Ini adalah jawaban yang tepat bagi politik luar negeri AS yang jahat, terutama terhadap orang2 Palestina. Aku tidak merasa ragu sedikit pun kalau kejadian ini diatur oleh sebuah kelompok Muslim, tampaknya dilakukan oleh Osama bin Laden tapi yang kupikirkan adalah semuanya sah, dan ini perlu untuk memberi Amerika pelajaran. Tapi, aku tidak pernah bersimpati pada bin Laden – aku tidak mau ideologinya diterapkan di negaraku sendiri.

Reaksi pertamaku adalah loncat2 kegirangan sambil berteriak-teriak dengan keras. Teman serumahku, orang Hindu, datang karena mendengar teriakanku. Dia sudah melihat kejadian WTC itu. Dia tidak senang melihat kegembiraanku dan dengan muka murung dia kembali ke kamarnya ber-siap2 untuk kerja. Dia mungkin tahu tidak ada gunanya untuk bicara denganku. Mungkin dia terlalu sedih untuk bicara tentang kejadian yang mengagetkan ini.

Di minggu2 berikutnya, aku menerangkan kepada teman2 dan rekan2 kerjaku tentang bagaimana Amerika telah membunuhi orang2 Palestina, politik luar negeri yang jahat dari Amerika terhadap negara2 Islam, sanksi Amerika pada Irak, pusat pertahanan tentara2 Amerika di Arab Saudi dan lain2.

Inilah yang kulakukan meskipun kenyataannya aku ini cuma Muslim KTP. Meskipun lahir dari orangtua yang relijius di Asia Selatan – aku tidak pernah didorong untuk melakukan ibadah2 agama dan mereka juga tidak mendidik aku untuk melakukan itu. Kegiatan agamaku paling hanya sembahyang Jum’at dan pada hari2 Eid. Aku hanya puasa pada hari2 aku diundang untuk pesta Iftar (buka puasa) oleh kawan2 atau saudara2. Teman2 baikku adalah orang2 Hindu, seperti tampaknya pada kawan serumahku yang juga Hindu. Meskipun begitu, aku bereaksi begitu kuat setelah serangan 9/11. Aku sepertinya merayakan kejadian mengerikan yang memakan nyawa ribuan orang2 tak berdosa yang tidak ada hubungannya dengan masalah Palestina dan politik luar negeri AS.

Seminggu setelah serangan 9/11, aku menelpon kawan lamaku di tanah airku – yang tidak lulus SMP tapi dia adalah orang yang alim. Aku penuh semangat ketika membicarakan serangan WTC padanya. Dia bersikap agak dingin terhadap sikapku yang menggebu-gebu. Dia benar2 khawatir bahwa AS akan mulai mendeportasi semua Muslim seperti yang desas-desus yang terdengar. Dia bergantung padaku secara finansial dari waktu ke waktu. Dia tahu bahwa keluargaku, sanak saudara dan teman2ku bergantung bantuan keuangan dariku secara teratur. Yang dia katakan hanyalah,”Aku tidak peduli orang2 Palestina mati atau tidak. Orang2 Palestina tidak akan pernah kirim duit padaku dan keluargaku. Kita pun juga tidak akan membantu mereka kalaupun mereka mati kelaparan. Kau tinggal di Amerika Serikat adalah hal yang penting bagi keluargamu, sanak saudara dan teman2mu. Berhati-hatilah agar kau tidak terlibat masalah.”

Aku agak kecewa dengan reaksinya yang berhati dingin terhadap kegiranganku akan kejadian 9/11. Aku telah menelpon orang tuaku sehari setelah 9/11 dan tentunya aku membicarakan itu dengan penuh senang hati. Mereka tidak terlalu tertarik, karena memang bukan orang2 yang terpelajar, tidak membaca berita2 akhir di dunia dan tidak peduli akan apa yang terjadi di Palestina. Mereka mengingatkanku untuk tidak mencari masalah – mereka bergantung padaku secara finansial. Menerima cek duit di akhir bulan dariku adalah yang paling penting buat mereka – apa yang terjadi pada orang2 Palestina sama sekali tidak. Aku merasa kecewa terhadap reaksi kawan dan orangtuaku terhadap saudara2 Muslim di Palestina.

Aku menelpon saudara2 lakiku dan sangat kaget waktu mengetahui mereka pun sama gembiranya dengan diriku. Saudara2ku adalah orang2 yang terpelajar dalam bidang sains dan dihormati masyarakat sekitarnya tidak seperti temanku dan orangtuaku. Aku senang sekali bicara dengan mereka dan mengetahui bahwa mereka peduli dengan penderitaan yang tidak layak dialami oleh orang2 Palestina. Kukiran ini karena mereka orang yang terpelajar – dan reaksi mereka di telpon datang dari hati nurani mereka. Keadilan adalah hal penting bagi mereka. Aku bangga rasanya – mereka sungguh orang2 terpelajar dan penuh kesadaran. Aku tidak bicara dengan kawanku untuk beberapa saat sejak itu.
Ketika aku sedang mencari berbagai berita di Internet, aku menemukan website www.faithfreedom.org (FFI) sebulan setelah 9/11. Aku belum pernah menjumpai website seperti ini. Aku menghabiskan dua hari membaca tulisan2 di website tsb. dan merasa sangat kecewa dan marah pada Dr. Ali Sina dan berbagai penulis di site itu. Dengan cepat aku menulis e-mail penuh dengan komentar2 hinaan terhadap FFI dan para penulisnya.

Tadinya aku hanya menulis komentar2 hinaan tanpa punya referensi yang kuat pada masalah2 yang diajukan oleh para penentang Islam ini. Tapi setiap kali, mereka kembali lagi dengan referensi dari sumber2 Islam, Qur’an dan Hadis untuk mematahkan seranganku. Kukira mereka salah mengartikan ayat2 dan sumber referensi itu. Kupikir tentunya ada maksud tertentu dalam ayat2 itu yang tidak dapat dimengerti oleh pikiran manusia meskipun kedengarannya ayat2 itu memang tidak menyenangkan. Allah tidak dapat dimengerti otak manusia. Logika manusia mungkin tidak sejalan dengan pikiran Allah. Dan lain sebagainya.

Satu hal yang harus kujelaskan adalah ketika aku mulai menulis komentar2 penuh hina pada para penentang Islam di FFI, aku belum pernah baca Qur’an atau Hadis2. Pengetahuanku akan Islam adalah yang kudengar saja. Setelah melakukan perang pena dengan orang2 FFI selama 6 sampai 7 bulan – aku perlahan-lahan mulai membaca Qur’an dan Hadis2. Kutemukan Qur’an online (dalam beberapa terjemahan Inggris) dan Hadis2. Aku secara perlahan mulai menelaah referensi ini. Lalu aku mendapatkan Qur’an yang diterjemahkan dalam bahasa ibuku pula. Semua terjemahan bernada sama dan berpengertian sama seperti yang interpretasi para penentang Islam di FFI. Aku mulai semakin diam di FFI. Aku terus membaca lebih banyak lagi. Aku mulai menanyakan diriku sendiri apakah aku mau meniru persis nabi Muhammad – yang tadinya kupercayai sebagai orang paling sempurna di segala jaman dalam 40 tahun usia hidupku. Aku mulai menanyakan diriku sendiri apakah aku mau jadi manusia ideal dan punya 10 sampai 15 istri, beberapa gundik dan melakukan perang yang banyaknya tak terhitung melawan orang2 pagan, Yahudi dan Kristen. Dibesarkan di antara orang2 mayoritas Hindu di negeraku – kukira kalau kau jadi seperti Muhammad – aku tentunya sudah memerangi orang Hindu (penyembah berhala) di lingkunganku. Tapi sebaliknya, aku malah punya banyak teman2 baik diantara orang2 Hindu – yang merupakan kawan2 sejati, yang telah berlaku jujur dan tulus. Mereka adalah orang2 pekerja keras dibandingkan kawan2 Muslimku. Pertanyaan demi pertanyaan mulai menghajar kepalaku. Aku jadi marah.

Aku mulai membayangkan apa jadinya dunia ini jika setiap Muslim meniru Muhammad. Aku bayangkan berapa banyak darah teman2 dan tetangga2 Hindu-ku yang harus ditumpahkan jika setiap Muslim berlaku sama seperti Muhammad dan pembantu2 terdekatnya (Sahabas) yang dianggap sebagai kelompok paling mulia dalam Islam. Aku mulai membayangkan dalam pikiranku segala macam kejadian2 mengerikan di lingkungan tempatku tumbuh besar. Tetangga2 Hindu yang suka bekerja keras, jujur dan kaya raya seperti orang2 suku Yahudi dan Kristen yang bertetangga dengan nabi Muhammad di Medina. Aku mulai membayangkan saudara2 wanita teman2 Hindu yang manis, baik hati dan cantik2 akan jatuh semua ke tangan orang2 Muslim yang penuh nafsu.

Suatu hari setahun setelah 9/11, aku mengajak kawan Hinduku untuk pergi ke restoran dan aku memesan babi. Dia kaget sekali. Tadinya karena aku, dia tidak pernah membawa daging babi ke rumah meskipun aku selalu masak daging sapi yang tidak pernah dimakan kawanku karena larangan agamanya. Aku tidak tahu kapan aku meninggalkan Islam tapi hari itu secara formal dan pasti menunjukkan bahwa aku bukan Muslim lagi.
User avatar
registered
Banned
Posts: 65
Joined: Wed Nov 09, 2005 6:43 pm

Re: Murtad gara2 FFI

Post by registered »

Adadeh wrote:Perjalananku Menuju Kebebasan
oleh Meher Ali Khan
30/11/2005
http://www.islam-watch.org/Articles/MeherApostacy.htm

... Suatu hari setahun setelah 9/11, aku mengajak kawan Hinduku untuk pergi ke restoran dan aku memesan babi. Dia kaget sekali. Tadinya karena aku, dia tidak pernah membawa daging babi ke rumah meskipun aku selalu masak daging sapi yang tidak pernah dimakan kawanku karena larangan agamanya. Aku tidak tahu kapan aku meninggalkan Islam tapi hari itu secara formal dan pasti menunjukkan bahwa aku bukan Muslim lagi.
Selamat makan babi, deh!
anti islam
Posts: 600
Joined: Sat Nov 05, 2005 1:51 am

Re: Murtad gara2 FFI

Post by anti islam »

registered wrote: Selamat makan babi, deh!
Koq marah ???orang keluar dr islam kan udah pake otak yang bener..
orang macam kamu perlu makan babi spy otaknya bekerja...

WHAT A LOSER OVER HERE
User avatar
registered
Banned
Posts: 65
Joined: Wed Nov 09, 2005 6:43 pm

Re: Murtad gara2 FFI

Post by registered »

anti islam wrote: Koq marah ???orang keluar dr islam kan udah pake otak yang bener..
orang macam kamu perlu makan babi spy otaknya bekerja...

WHAT A LOSER OVER HERE
Aku melihat, makan babi adalah satu poin yang dianggap penting bagi si penulis. Sepertinya ia memang sudah lama mengidam-idamkan untuk dapat makan babi. Ia bangga bisa makan babi di depan teman Hindunya yang tidak boleh makan sapi. Makanya aku kasih selamat. Aku tidak marah.

Tambahan: akan lebih menarik kalau ada link ke diskusi Meher Ali Khan selama 6 sampai 7 bulan di FFI. FFI punya arsipnya?
User avatar
mbah.erott
Posts: 2731
Joined: Sat Aug 14, 2010 12:33 pm
Location: Iran, lagi ngegedein petasan di tangan ane jadi rudal Shahab-5 buat Ahmadinejad
Contact:

Re: Murtad gara2 FFI

Post by mbah.erott »

Adadeh wrote:Aku menelpon saudara2 lakiku dan sangat kaget waktu mengetahui mereka pun sama gembiranya dengan diriku. Saudara2ku adalah orang2 yang terpelajar dalam bidang sains dan dihormati masyarakat sekitarnya tidak seperti temanku dan orangtuaku. Aku senang sekali bicara dengan mereka dan mengetahui bahwa mereka peduli dengan penderitaan yang tidak layak dialami oleh orang2 Palestina. Kukiran ini karena mereka orang yang terpelajar – dan reaksi mereka di telpon datang dari hati nurani mereka. Keadilan adalah hal penting bagi mereka. Aku bangga rasanya – mereka sungguh orang2 terpelajar dan penuh kesadaran.
Pertama baca2 faithfreedom Indonesia, banyak sekali netter muslim yang mirip deskripsi di atas.
Adadeh wrote:Satu hal yang harus kujelaskan adalah ketika aku mulai menulis komentar2 penuh hina pada para penentang Islam di FFI, aku belum pernah baca Qur’an atau Hadis2. Pengetahuanku akan Islam adalah yang kudengar saja. Setelah melakukan perang pena dengan orang2 FFI selama 6 sampai 7 bulan – aku perlahan-lahan mulai membaca Qur’an dan Hadis2. Kutemukan Qur’an online (dalam beberapa terjemahan Inggris) dan Hadis2. Aku secara perlahan mulai menelaah referensi ini. Lalu aku mendapatkan Qur’an yang diterjemahkan dalam bahasa ibuku pula. Semua terjemahan bernada sama dan berpengertian sama seperti yang interpretasi para penentang Islam di FFI. Aku mulai semakin diam di FFI. Aku terus membaca lebih banyak lagi. Aku mulai menanyakan diriku sendiri apakah aku mau meniru persis nabi Muhammad – yang tadinya kupercayai sebagai orang paling sempurna di segala jaman dalam 40 tahun usia hidupku. Aku mulai menanyakan diriku sendiri apakah aku mau jadi manusia ideal dan punya 10 sampai 15 istri, beberapa gundik dan melakukan perang yang banyaknya tak terhitung melawan orang2 pagan, Yahudi dan Kristen. Dibesarkan di antara orang2 mayoritas Hindu di negeraku – kukira kalau kau jadi seperti Muhammad – aku tentunya sudah memerangi orang Hindu (penyembah berhala) di lingkunganku. Tapi sebaliknya, aku malah punya banyak teman2 baik diantara orang2 Hindu – yang merupakan kawan2 sejati, yang telah berlaku jujur dan tulus. Mereka adalah orang2 pekerja keras dibandingkan kawan2 Muslimku. Pertanyaan demi pertanyaan mulai menghajar kepalaku. Aku jadi marah.
Tapi banyak pula netter2 muslim cerdas yang sudah diam seperti Khan di atas. Ada yang mungkin merasa tidak ada gunanya berbicara di ffi, tapi saya juga yakin ada yang mulai mempertanyakan islam dan muhammad seperti Khan.
Jadi buat rekan sesama kaffir, lanjutkan! =D>
BerjayalahKebenaran
Posts: 489
Joined: Sat Oct 15, 2011 5:48 pm

Re: Murtad gara2 FFI

Post by BerjayalahKebenaran »

lebih baik saya makan babi yg enak dan bergizi ketimbang saya merkosa babu yg hidup dibawah langit yg sama dgn sy.
Salam Berjayalah Kebenaran
User avatar
mona
Posts: 79
Joined: Thu Jan 05, 2012 3:28 pm
Location: indonesia

Re: Murtad gara2 FFI

Post by mona »

[quote="registered] Aku melihat, makan babi adalah satu poin yang dianggap penting bagi si penulis. Sepertinya ia memang sudah lama mengidam-idamkan untuk dapat makan babi. Ia bangga bisa makan babi di depan teman Hindunya yang tidak boleh makan sapi. Makanya aku kasih selamat. Aku tidak marah.

Tambahan: akan lebih menarik kalau ada link ke diskusi Meher Ali Khan selama 6 sampai 7 bulan di FFI. FFI punya arsipnya?[/quote]

emang apa hak-mu marah?hehehhh...
Muhamad bejad aja lu bangga setengah mati kok.
mendingan babi kagak sebusuk kelakuan muhamad.
coba bandingkan pilih babi atau pilih muhamad??
babi halal utk dimakan tp muhamad haram untuk dicontoh dan dipercaya gtu baru jenius
Post Reply