Hari terindah dalam hidupku—Aku tidak sendirian
by Editors : Jun 28, 2013 :
6/27/2013
Dari S F
Pertama, aku ingin mengungkapkan rasa terimakasihku pada situs yg hebat ini. Adakalanya, ketika aku merasa sendirian situs ini memberiku harapan untuk terus maju. Untuk tidak melupakan dan mengubur kesadaran yg aku coba tutupi dan melebur bersama massa.
Sejujurnya, aku terlalu takut berbagi dengan orang lain. Maksudku, siapa sih yang tidak takut disakiti secara fisik dan mungkin yg terburuk, dibunuh hanya karena memiliki pandangan dan opini yang berbeda? Kecuali mereka yang memiliki keberanian luar biasa dan melampaui batas normal untuk menunjukkan ketidakadilan seperti apa adanya, dan tidak goyah oleh sindiran kebenaran semu yg ditunjang ilusi keagungan kosong. Sebab itulah, aku salut akan usaha-usahamu. Jika memang ada sosok yang menciptakan kegilaan yg kita sebut dunia ini, aku harap usahamu mendapat perhatianNya dan dihargai. Walau aku tahu penghargaan tsb berada dalam usaha itu sendiri. Kepuasan menyampaikan kebenaran.
Sekedar menggambarkan siapa diriku,yi, seseorang yang lahir dalam keluarga Islami di sebuah negara yg harusnya sekuler dan indah yg disebut*******, dan sedang dirusak oleh iblis narsis ini. Aku sedang belajar kedokteran di sebuah negara Eropa.
Aku tak yakin, jika engkau pernah menerima email dari seseorang dari negaraku, namun jika demikian, abaikan saja email ini sebagai salah satu email fans-mu. Aku menuliskan ini dari rasa frustasi, seraya berharap semoga akan ada perubahan jika orang-orang se-ras dan senegara denganku membaca apa yang tertera dalam situs di salah satu sudut web ini.
Ada alasan mengapa aku menuliskan ‘ras’ dan negara. Engkau tahu, di negara tercinta, kampung halamanku, terabadikan dalam konstitusi definisi ras dimana aku berafiliasi,. Dalam definisi tsb, ‘ras’ harus dimaknai agama yg dianut, yakni cult Islam.
Ini merupakan sumber tekanan psikologis yang kadangkala membuatku meragukan diri sendiri. Mungkin aku yang salah. Mengapa aku tidak bisa menerima dan menganut apa yang selama berabad-abad merupakan agama leluhurku, dan mereka bahkan mengabadikannya dalam hukum tertulis. Menjalani hidup dimana aku harus berpura-pura menjadi seseorang yang bukan aku yg sesungguhnya dan jelas kubenci, sama sekali tidak membantu.
Namun kemudian aku mendapat kesempatan pergi ke luar negri. Bertemu orang-orang yg menganut kepercayaan lain. Dan seperti ungkapan ‘langitlah batasnya,’ mengetahui bahwa aku tak sendiri adalah saat terindah dalam hidupku. Walau dalam kenyataan perasaan menjadi orang buangan masih ada, karena tidak menjadi bagian dari masyarakat di negriku dan tidak menganut ideologi merusak sebagaimana pelajar-pelajar lain dari negara dan ras yg sama denganku.
Aku berharap satu hari nanti memiliki keberanian untuk membangun masa depan dimana perbudakan pemikiran semacam ini tidak lagi dipraktekkan. Dan tidak ada lagi anak yang dipaksa menganut sistem keyakinan egoistik yang menjadikan kebencian terhadap ‘pihak luar’ sebagai prinsip utama.
Aku percaya pada harapan. Dan pada orang-orang yang mengelola situs ini, sekali lagi aku sampaikan rasa terimakasihku yang tulus.
Jawaban Editor FFI
Terimakasih banyak atas email yang indah. Senang menerima email ini.
Saya salah seorang editor FFI
Yakinlah kami akan menjaga kerahasiaan nama-nama yg menghubungi kami. Kami menganjurkan agar yang menghubungi kami sebaiknya menggunakan alamat email palsu dan nama samaran. Kami perduli thp keselamatan orang-orang yang berkomunikasi dengan kami.
Ketahuilah, ada jutaan orang yang sepertimu di negara-negara Islam. Mereka meninggalkan Islan, namun merahasiakannya demi keselamatan. Tidak mengapa. Kami tak ingin ada yang disakiti. Kebenaran mengenai Muhammad dan perilaku bejatnya telah merebak. Tersebar di seluruh internet. Muslim tidak dapat menyangkalinya lagi. Kejahatan Muhammad tertera di Sirat, Qur’an and Hadith. Kami menyampaikan kebenaran tentang Muhammad dan Islam tanpa kesalahan. Kami tidak dibayar siapapun. Malah, kami mengeluarkan dana pribadi dan waktu kami untuk mengungkap Muhammad dan ajaran buruknya pada dunia.
Sama sepertimu, aku dan banyak lagi yang lain, berhutang selamanya pada Ali Sina, yang keberaniannya mendirikan situs ini tidak lain dari perwujudan kasihnya pada sesama. Ia mengambil resikonya. Ia menanggung biayanya, dan masih terus melakukannya agar situs ini tetap hidup, demi satu tujuan: menyampaikan kebenaran mengenai Muhammad dan Islam.
Walau Ali tidak lagi terlibat dalam pengoperasian harian situs ini karena kami, para editor, mengambil alih tugas tersebut, kami tetap mempertahankan semangatnya untuk selalu bersikap jujur mengenai Islam dan Muhammad. Kami tidak memiliki agenda tersembunyi. Kami tidak dibayar siapapun. Kami hanya kukuh menyampaikan kebenaran. Kami percaya kebenaran adalah musuh utama Islam. Hanya kebenaran, dan kebenaran-lah yang akan menang. Engkau lihat, di masa lalu umat Islam bisa membungkam siapa saja yang mengkritik Muhammad atau Islam. Sekarang tidak lagi. Dengan internet semua terbuka lebar. Kita dapat menggunakan nama samaran atau anonym, dan menyampaikan kebenaran tentang Muhammad dan Islam menggunakan sumber-sumber otentik yang sama dengan yang digunakan ulama-ulama Islam. Kebenaran terpampang, dan tiada seorangpun dapat melukai kami, karena umat Islam tidak tahu penulis sebenarnya.
Saya salut padamu saudaraku. Saya berharap suatu hari engkau akan menyelesaikan studimu, kembali ke kampung halaman untuk melayani sesama, serta membimbing mereka untuk mencintai kemanusiaan apa adanya dan bukan mentaati seorang pembunuh, perampok dan pemerkosa dari Arab abad ke-6
Salam manis
Hari terindah dalam hidupku—Aku tidak sendirian
FFI Alternative
Faithfreedompedia