Said dari Pakistan Murtad

Orang-orang dari seluruh dunia yang murtad (termasuk dari FFInternasional). Siapa mereka dan mengapa mereka meninggalkan Islam ? Murtadin2 dari FFIndonesia silahkan masukkan pengakuan ke 'Mengapa Saya Murtad ?'
Post Reply
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Said dari Pakistan Murtad

Post by Adadeh »

Gimana Bisa Menikmati Surga jika yang Lain Masuk Neraka?
6 May, 2013

Pak Ali Sina,

Aku telah mengikuti dan membaca websitemu selama setahun sekarang. Jujur ajah, aku tak tahu harus bagaimana menilai dirimu. Awalnya, sama seperti orang yang terlahir sebagai Muslim, aku beriman secara membuta saja dan mengikuti ajaran Islam secara moderat tanpa banyak tahu isinya. Aku dibesarkan di Pakistan oleh kakek nenek yang relijius yang selalu mendidikku untuk tidak bertanya apapun tentang Islam. Semua aturan Islam harus diikuti setepat mungkin seperti yang dijabarkan Nabi Muhammad di Hadis dan Qur’an, dan kita tak boleh mempertanyakannya. Pertanyaan² seperti “siapakah yang menciptakan Tuhan?”, “mengapa Tuhan kok tak tampak?”, “apa sih kelamin Tuhan?” tidak boleh muncul dalam benak kita karena logika manusia itu terabatas dan Tuhan tidak menciptakan manusia dengan otak yang memadai untuk mengerti keberadaan diriNya. Islam diajarkan di sekolah madrasah. Masyarakat selalu saja menjabarkan Islam dari satu dimensi yakni hal² Islamiah yang baik saja, sedangkan yang jelek² sih tidak dibahas sama sekali atau ditampilkan dalam versi yang telah dilumuri madu. Contoh² Islimiah yang jelek dan mengejutkan adalah poligami, standard ganda Islam, pukul istri, usia Aisyah, bunuh kafir, pernikahan² Nabi, nikah mut’ah, diskriminasi terhadap kaum wanita, perbudakan, ngesex dengan budak dan tawanan perang wanita, Nabi perang melulu sama Yahudi, perlakuannya terhadap tawanan perang.

Aku sukar mengerti mengapa para ahli Islam tidak pernah mempertanyakan hal yang di jaman ini dianggap sebagai tak bermoral meskipun mereka tahu sekali isi Qur’an, hadis, dan Sira Nabi. Muslim² begitu percaya bahwa Islam adalah firman Allah sehingga semua yang dilakukan Nabi dianggap benar.

Bahkan aku sendiri tak mengetahui semua hal itu sampai saat aku membaca kupasannya di websitemu. Hal² negatif Islam itu memang tidak pernah diajarkan pada Muslim atau tidak pernah dilakukan oleh Muslim² KTP seperti aku. Hal² negatif itu baru tampak jelas setelah aku menggali lebih dalam lagi tentang Islam.

Dulu aku menganggap diriku sebagai Muslim moderat, tapi sekarang aku tidak percaya akan hal itu. Hanya ada dua kemungkinan: kau itu Muslim atau non-Muslim. Menjadi seorang Muslim berarti kau mengikuti prinsip² Islam yang kaku yang tertulis di Qur’an dan hadis, dan ini berarti menerima segala hal yang diabaikan oleh Muslim² “moderat” dengan alasan tak bisa diterapkan lagi di jaman ini. Dengan begitu, orang² yang bisa mengikuti Islam di jaman ini adalah para Mullah, Muslim² Taliban, Islamis (Muslim extrimis).

Bahkan sebelum membaca websitemu, sebagian hal Islam yang negatif yang membuatku ragu telah aku blokir agar tidak menggoyahkan imanku. Aku yakin banget sebagian besar umat Muslim juga melakukan hal yang sama. Kebanyakan dari mereka tidak mengerti citra Islam sebenarnya secara keseluruhan, tapi hanya percaya Islam versi para Mullah yang sudah disalut dengan gula, atau sudah dicuci-otak oleh doktrin Islam sampai² sanggup menerima begitu saja semua hukum Islam yang ngawur dan keji dengan alasan itulah kehendak Allah dan telah dilakukan oleh Nabi.

Terlebih itu, Muhammad mengaku sebagai Nabi terakhir pembawa agama yang paling benar bagi semua manusia sampai Hari Kiamat. Ini membuat Muslim semakin tidak berani mempertanyakan Islam karena mereka merasa mengikuti ajaran yang benar dan umat yang lain sesat semua. Aku yakin inilah sebabnya mengapa dunia Islam begitu garang terhadap pihak manapun yang berani mengritik Islam atau Nabi Muhammad.

Sebelum menemukan websitemu, aku belum pernah meragukan Islam sama sekali. Kupikir kau ini tentu orang gak ada kerjaan yang sekedar ingin cari perhatian dan ingin terkenal saja. Maka aku secara otomatis menolak pesan di websitemu dan melupakanmu begitu saja. Tapi karena dasarnya aku adalah orang yang ingin tahu, maka aku pun mulai berpikir apa sih yang bisa kau dapatkan dari mengritik ajaran Islam, padahal kau dulu adalah Muslim juga (yang tahu jelas apa hukuman bagi yang murtad di dunia dan akherat), kecuali jika kau benar² punya pemikiran maha penting yang layak untuk disampaikan. Aku tidak bersikap seperti umumnya umat Muslim yang mengira seluruh dunia memusuhi mereka dan setiap perilaku kafir bertujuan untuk menghancurkan Islam. Maka aku mulai membaca tulisan²mu untuk mencari tahu apa sih yang dikau tulis.

Apa yang kau tulis ternyata benar² membuatku berpikir lebih jauh. Beberapa hal yang kau ungkapkan sebenarnya telah ada dalam benakku sejak lama, tapi dulu aku tak punya alasan untuk membahasnya karena yakin Islam itu benar.
Websitemu juga membuatku belajar lebih jauh tentang Islam dari segi sejarah seperti buku biografi (Sirat) Nabi, hadis, dan Qur’an yang dulu tak pernah aku pelajari dengan seksama.

Artikel²mu itu sarat referensi dari buku² Islam dan berbagai hadis yang sah. Dari artikel²mu itu, aku mulai membaca buku Sirat Rasul Allah tulisan Ibn Ishaq, Ibn Sa’d dengan bukunya Tabaqat, Ali Dahsti dan bukunya 23 Years, Sirat dari Martin Lings, terjemahan Qur’an, Ibn Warraq dengan Why I am Not a Muslim, sumber² Qur’an dari Tisdall, Mubarakpouri dengan bukunya Sealed Nectar, dan bukumu sendiri yang berjudul Understanding Muhammad.

Aku ajukan dua hal dari artikel²mu dan beberapa buku yang membuatku ragu akan Islam.

1. Bab Metafisik dari Ali Dashti, 23 Years
Alam semesta yang kita kenal di jaman sekarang terdiri dari milyaran bintang, galaksi, planet, ruang antar galaksi, lubang² hitam yang maha besar, dan enerji. Terdapat lebih dari 170 milyar galaksi yang bisa kita amati sekarang dari bumi kita. Dari seluruh 170 milyar galaksi itu, terdapat satu galaksi yang bernama Bima Sakti (Inggrisnya: Milky Way) yang berdiameter 100.000 tahun cahaya. Galaksi Bima Sakti ini terdiri dari sekitar 100 milyar bintang, dan salah satu bintangnya bernama Matahari yang merupakan pusat sistem solar. Sistem solar ini dikitari 8 planet, dan salah satunya adalah planet Bumi.

Pertanyaannya sekarang adalah mengapa yaaa kita itu begitu kecil sekaleee di tengah jagad raya yang maha luas itu? Jika kita menggunakan akal kita maka kita bisa lihat bahwa keberadaan kita di seluruh jagad raya ini barangkali berukuran kurang dari 1/1 gazillion trilyuan (gazillion = angka yang maha besoar tak terhingga jumlahnya). Jika kita adalah pusat perhatian Tuhan, dan tujuan utamanya menciptakan jagad raya adalah agar kita memujaNya, mengapa Dia lalu menciptakan alam semesta sedemikian besoarnya?
Kepentingan kita itu hanyalah seperti sekumpulan semut di sebuah taman tempat patung besar seperti taman² Shalimar. Jika kita adalah tukang kebun yang menciptakan seluruh taman ini, apakah kita peduli dengan apa yang dilakukan atau tidak dilakukan para semut tersebut atau bagaimana mereka menghabiskan waktu? Perbuatan semut apakah yang bisa berpengaruh bagi seluruh keadaan taman ? Jika saja semut² itu adalah kelinci² yang bisa memakan tanaman dan merusak taman, maka tukang kebun punya alasan untuk memperhatikan kelinci² itu.

Hal yang sama adalah mengapa kepentingan kita begitu tak berarti atau bagaikan tak ada sama sekali? Apakah ada yang bisa kita lakukan untuk merubah atau mempengaruhi tata hukum seluruh jagad raya? Jika saja Tuhan hanya menciptakan sistem solar Matahari sebagai seluruh jagad raya, maka mungkin kita bisa menganggap kepentingan kita di alam semesta ini bermakna besar dan mungkin ada alasan mengapa kita perlu diciptakan dan mungkin juga kita adalah pusat perhatian Tuhan. Tapi karena Tuhan hanya mengisi bumi dengan kehidupan dan setahu kita tak ada kehidupan di planet² lain, maka mengapa Tuhan menciptakan seluruh jagad raya ini jika tujuan utama kita adalah memujaNya dan dunia ini hanyalah tempat ujian bagi kita sebelum mati ke akherat? Manusia primitif jaman dulu melihat bumi sebagai pusat alam semesta yang maha penting. Kitab² suci kuno juga mengutamakan kepentingan kedudukan bumi dan bahwa perhatian Tuhan hanya tercurah pada sebagian tempat kecil di Bumi saja, sehingga kitab² suci itu tidak menjelaskan tatanan alam semesta yang kita ketahui di jaman sekarang, lengkap dengan galaksi² dan bintang².


2) (Artikelmu membicarakan tentang cinta bagi umat manusia dan cinta bagi spesies sendiri yang ditunjukkan tatkala sekelompok kerbau menyelamatkan kerbau lain yang diserang singa)

Aku mencintai ibuku dan dia juga mencintaiku. Baginya, aku adalah alasan sempurna bagi kebahagiaannya. Aku menganggap diriku sebagai putra yang baik karena aku menanggungnya secara finansial dan hidup dengannya karena dia tidak bekerja. Ibuku adalah wanita relijius yang melakukan sholat lima kali sehari dan melafalkan Qur’an. Aku hampir tidak pernah sholat, selain sholat Jum’at. Misalkan aku baca websitemu dan aku lalu jadi atheis. Tapi aku karena aku percaya aku tetap mencintai ibuku, maka aku akan tetap setia mengurusnya dan tetap jadi anak yang baik, penuh kasih dan mendukungnya senantiasa. Misalkan saja suatu hari dia wafat sebagai Mulsimah alim dan aku mati sebagai atheis. Karena kepercayaan kami, maka dia akan masuk surga sedangkan aku akan dilempar ke api neraka. Pertanyaannya adalah apakah ibuku bisa merasa bahagia di surga sedangkan dia mengetahui bahwa putranya yang tercinta yang sangat mengasihi dan selalu merawatnya ternyata disiksa dan dibakar di neraka dengan cara yang paling sadis hanya karena dia tidak memuja Allah? Hal yang sama juga tentunya terjadi di berbagai keluarga yang anggotanya sebagian masuk neraka, sebagian lain masuk surga. Apakah ada orang waras yang bisa bahagia hidup di surga sedangkan dia tahu keluarganya di gedung sebelah disiksa, dipotong-potong, dan dibunuh? Sudah jadi sifat manusia yang lumrah untuk mencari kebahagiaan dan menolak rasa sakit, siksa, dan kematian. Apakah ada manusia waras yang bisa bahagia di surga tatkala mengetahui umat manusia lain yang tercipta dari daging dan darah disiksa habis²an di neraka? Jika Bunda Theresa disiksa bakar di neraka, aku yakin banyak Muslim di surga yang merinding membayangkannya.
Sekarang aku giat sekali mempelajari berbagai agama, terutama Islam. Aku mencoba membaca keterangan dengan pikiran yang terbuka. Semakin aku melakukan penyelidikan, semakin besar juga keraguanku, dan semakin aku menjadi agnostik. Sekarang aku membaca buku The God Delusion oleh Richard Dawkins dan setelah itu aku berencana membaca buku² Tabari.


Karena aku dibesarkan di keluarga Muslim dan demi hormat pada keluargaku dan setia pada adat agamaku, aku masih melakukan ibadah Islam. Budayaku berakar pada Islam dan keluargaku melaksanakan ibadah Islam (sholat Jum’at, tidak makan babi, tidak minum minuman keras, tidak berzinah). Aku tidak bisa mengatakan bahwa aku telah benar² meninggalkan Islam atau berencana untuk melakukan itu, meskipun kau telah membuat aku sangat meragukan kebenaran agama.

Aku sangat ingin menyebarkan website dan bukumu pada anggota keluargaku, tapi aku takut akan akibatnya. Aku tidak mau ditolak dan dibuang oleh mereka. Tapi aku juga ingin mereka bersikap terbuka dan melakukan penyelidikan atas Islam agar kelak bisa menetukan sendiri kebenaran bagi diri mereka.

Said
Post Reply