KANADA: Kesaksian Jessica (dari FFI)

Orang-orang dari seluruh dunia yang murtad (termasuk dari FFInternasional). Siapa mereka dan mengapa mereka meninggalkan Islam ? Murtadin2 dari FFIndonesia silahkan masukkan pengakuan ke 'Mengapa Saya Murtad ?'
Post Reply
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

KANADA: Kesaksian Jessica (dari FFI)

Post by ali5196 »

http://www.faithfreedom.org/Testimonial ... a51028.htm

Jessica's Testimony/Kesaksian Jessica

2005/10/28

Yth Mr. Sina

Nama saya Jessica, 29 tahun, dan saya merasa harus menulis ini setelah menghabiskan berjam2 membaca artikel2 anda.

Saya tidak tahu bagaimana lagi mengatakannya tetapi : Islam hampir membunuh saya. Ini semua bermula pada tahun 1999 ketika saya pacaran dengan lelaki muslim KTP dari Pakistan. Pokoknya singkatnya, teman2nya memaksa saya untuk memeluk islam dan tanpa bertanya2, namanya juga cinta, saya mengucapkan Shahada.

Sedihnya, 2 minggu setelah menjadi muslimah, saya hampir diperkosa lelaki muslim. Saat saya melapor kepada imam untuk minta bantuan, pertanyaan pertama yang diajukan sang iman kepada saya adalah: "apakah ada saksi ?" Ini sebenarnya sudahh harus membuat saya was2, tetapi karena saya cewek **** saya tidak terlalu memusingkannya.

Belum lagi tekanan untuk mengenakan hijab yang cukup deras dari rekan2 muslim. Saya tidak pernah akan lupa kasarnya mereka ketika saya menyalami mereka dgn "assalamu alaikum" dan mereka tidak membalas setelah melihat kepala saya yang tidak berhijab itu. Tapi saya
mau2 saja meninggalkan blue jeans saya dan mengenakan jilbab dan menutupi rambut merah saya dengan tudung hitam.

Perkawinan saya dengan lelaki Pakistan ini berakhir akibat luka2 parah di kepala saya. Walaupun tidak terlalu religius, ia menuntut agar saya menyerahkan diri padanya dan keinginannya.

Perkawinan saya yang kedua adalah karena tekanan. Saya kawin dengan orang Pakistan lagi. Singkatnya, jenggot panjangnya dan penampakannya yang religius ternyata menyembunyikan banyak dosa. Saat masih siswa, ia sering tidur dengan WTS dan ia keranjingan gambar/tv porno.
Ia mengharapkan saya untuk tinggal di rumah, persis seperti pembantu dan tukang masak. Saya menahan komentar rasis orang tuanya dan saya benar2 percaya bahwa saya tidak akan pernah ke surga kecuali melakukan apapun yang diinginkan suami saya.

Perkawinan inipun berakhir gara2 ia membohong dengan menuduh saya berzinah. Saya cabut secepat mungkin guna melindungi diri. Saya kembali ke daerah asal saya dalam keadaan takut. Saya mulai mempertanyakan kepercayaan saya namun belum punya keberanian untuk murtad.

"Teman2" saya ketika pertama kali saya memeluk Islam tidak mau membantu mencarikan saya jodoh yang cocok. Malah seorang imam mencoba menjadikan saya sbg madu (perkawinan poligami), walau hal ini dilarang di Kanada.

Saya ketemu suami saya yang sekarang ini 3 tahun lalu. Untung saya ketemu dia saat ia masih baru masuk Islam dan belum diindoktrinasi penuh. Namun masyarakat sekelilingnya tidak mendukung perkawinan kami, tidak seorangpun dari mereka datang pada hari perkawinan kami.
Kami melalui berbagai krisis spiritual--berjuang untuk mendapatkan zakat--bahkan berjuang untuk mendapatkan satu kata manispun dari ayah menantu saya ketika ibu saya meninggal. Masyarakatnya menganggap suami saya anjing geladak karena ia berdarah campuran (setengan IndiaTimur, setengah Spanyol) dan tidak bisa bahasa Arab maupun Urdu. Saya dianggap perempuan kulit putih "kotor" karena telah kawin beberapa kali.

Beberapa buklan lalu kami berdua memutuskan untuik meninggalkan Islam--dan nasib kami berdua mulai membaik. Kami mempelajari Budhisme --karena dulunya saya memang seorang Buddhist.

Tapi saya tidak menyesal sempat masuk Islam. Saya percaya bahwa cobaan ini membuat saya semakin kuat. Saya belajar untuk berani bertanya--jangan lagi menerima sesuatu tanpa bertanya. Saya bisa menikmati hidup lagi. Saya belajar melukis, menikmati sex
dan segelas Sangria.

Saya berterima kasih kepada anda atas keberanian anda dalam menyuarakan kebenaran dan memberikan orang lain keberanian dan dukungan untuk melakukan yang sama.

Kalau ada yang saya bisa bantu, silahkan sebut saja.

Salam,

Jessica

"It is not enough to be compassionate. You must act"
"Tidak cukup untuk memiliki rasa cinta". Anda harus bertindak."
---Tenzin Gyatso, 14th Dalai Lama
____________________________________________________________
DARI A SINA

Yth Jessica:

Dengan membagi pengalamanmu mudah2an ini dapat membantu wanita2 muda lainnya untuk menyadari kelanjutannya kalau sampai pacaran dengan Muslim. Tapi saya sedih bahwa kamu harus melewati jalan hidup yang begitu pahit sebelum menemukan kebahagiaan.

Islam adalah sebuah cult. Muslim adalah pengikut cult. Pertama2, mereka menerimamu dengan senyum lebar. Namun ini semua sandiwara. Begitu kamu menjadi bagian dari cult itu, semua sandiwara dan kata2 manis akan hilang. Apalagi kalau kamu berani keluar dari Islam: mereka akan menusukmu dari belakang.

Sekarang penting bahwa kau dan suamimu membantu calon2 korban Islam utnuk menghindari mereka terjerumus dalam nasib seperti kamu.
Karena siapapun bisa menjadi korban, kami harus menunjukkan kepada semua orang akan "the ugly face of Islam"/muka islam yang jelek itu. Karena Muslim rada budek, tidak mau mendengar, kami harus mempermalukan Islam dalam pengadilan opini publik agar orang2 lain tidak terjerumus.

Apa yang dapat kamu lakukan ? Kau harus menulis di sebanyak mungkin forum di internet, membagi pengalaman dan mendorong orang utnuk baca situs ini.

Salam juga,

Ali Sina
Post Reply