JZ Muslim Pakistan Murtad
Posted: Tue Jun 07, 2011 7:11 am
Aku Tak Lagi Mengikuti Ideologi Fasis, Islam
6/5/2011
From J Z
Aku lahir dan dibesarkan di keluarga Muslim Pakistan pada umumnya, dan mewarisi Islam sebagai agamaku. Karena sejak kecil aku suka kebebasan dan pemberontak, maka aku tidak suka kewajiban yang ditetapkan Islam pada umatnya. Aku menemukan berbagai pertanyaan dan pemikiran Islam yang tak ada jawabannya, malah aku dianggap berdosa karena berani mempertanyakan Islam. Aku diberitahu bahwa Allah akan menghukumku dengan api neraka di alam baka dan cacat tubuh di alam fana karena berani melawan. Tapi semua ini tak berakibat apapun pada diriku karena aku tidak percaya pada ancaman² itu.
Semuanya ini mulai berlangsung ketika aku dipaksa membaca Qur’an dan menghafal Namaz (sembahyang) di usia 7-9 tahun. Kami diberitahu para ustad di awal sekolah bahwa kontak dengan lawan jenis haruslah dihindari, bahkan bicara dengan gadis pun dianggap dosa dan dilarang dalam Islam. Masih banyak lagi larangan lainnya, tapi larangan kontak dengan lawan jenis inilah yang membekas dalam dan berperan besar merusak hidupku. Sewaktu aku bertambah dewasa, aku mengalami berbagai pengalaman jelek yang bersumber dari Islam. Kuketahui bahwa Islam bertujuan utama membatasi pilihan² pribadiku dan juga kemerdekaanku. Sekarang aku merasa bahwa dahulu aku memiliki potensi besar untuk jadi penari, aktor, direktur/produser film atau pemusik ulung, tapi aku lalu tak bisa mengembangkan bakatku gara² keadaan sosial/relijiusku yang serba membatasi dan menghalangi.
Aku adalah Muslim KTP sepanjang hidupku karena beranggapan segala Muslim akhirnya akan diampuni Allah dan masuk surga. Hal ini terus berlangsung sampai kejadian di mana Taliban berkuasa di Afghanistan dan menunjukkan wajah Islam yang sebenarnya, dan lalu kejadian 9/11. Kedua hal ini membuatku menjadi ragu akan Islam. Pertama-tama, aku sangat yakin bahwa para Muslim itu telah salah mengartikan Islam, atau para penguasa Muslim telah memutarbalikkan Islam demi kepentingan pribadi mereka. Aku lalu berusaha meluruskan pandangan orang² tentang Islam. Tapi tak lama kemudian aku menyadari bahwa aku tak akan mampu mengubah pandangan orang tentang Islam karena Islam sendiri menolak perubahan apapun. Setelah menggunakan akal sehatku, aku mulai mengajukan berbagai pertanyaan dan tuduhan terhadap Islam, tapi aku tak mendapatkan jawaban apapun yang memuaskan. Inilah beberapa contoh pertanyaanku:
• Jika evolusi ternyata adalah benar, maka bagaimana mungkin Muhammad bisa menjadi nabi terakhir yang dikirim Tuhan?
• Islam secara terang²an berdakwah pada kafir agar mereka memeluk Islam dan menghadiahi para mualaf, tapi Islam melarang Muslim untuk beralih agama dan malah mengancam para murtadun dengan ancaman mati.
• Umat Muslim jadi banyak yang miskin dan tak punya apapun, karena fokus saja pada kehidupan di alam baka nantinya. Karena itulah umat Muslim menjadi kelompok masyarakat yang tertutup, menghalangi kebebasan berbicara dan berpikir. Karena Islamlah, umat Muslim tidak banyak berminat dalam mengembangkan seni musik, tari, literatur. Semua ini membuat umat Muslim mandeg dan tak berkembang sejak 1400 tahun yang lalu.
• Ajaran² Islam berkisar pada ketakutan, ancaman, hukuman, dan konsekuensi² pahit yang tak punya makna spiritual; kebanyakan Muslim bergantung pada Allah saja – dan mereka melafalkan ayat² Qur’an berulang kali. Karena sangat ketakutan pada ancaman neraka, maka Muslim secara otomatis membatasi diri dari setiap kesempatan untuk mengembangkan diri.
• Islam tidak membantu perkembangan hidup sosial, hak azasi manusia, persamaan hak bagi kaum wanita, dan malah melarang adopsi anak, dan menindas kaum homo dan lesbian dalam masyarakat; mengiming-imingi Muslim dengan hadiah surgawi sehingga mereka menjadi pembom bunuh diri.
• Islam tak peduli akan masalah² jaman modern seperti global warming, ledakan populasi penduduk dunia, musnahnya berbagai spesies binatang, dan bencana alam. Kebanyakan Muslim hanya melihat saja fenomena ini sebagai tanda hari kiamat dan tidak melakukan apapun.
• Tiada negara Islam yang progresif dan kebanyakan negara² Muslim mengalami kekacauan. Islam tidak bisa mengajukan jalan keluar untuk mengatur negara dengan baik dan menghasilkan sistem sosial yang utuh.
• Bagaiman mungkin ideologi abad ke-7 bisa diterapkan di abad ke-21 tanpa mengalami perubahan penting terlebih dahulu agar bisa sesuai dengan jaman modern?
• Alam mencintai keragaman karena tiada tumbuhan, manusia, spesies, ras yang sama satu dengan yang lain. Bahkan detail alam mikroskopik (DNA, pembentukan retina, sidik jari) di spesies yang sama juga berbeda satu sama lain. Tapi Islam (yang katanya berasal dari tuhan) melarang perbedaan individual dan menginginkan seluruh dunia berada dalam satu paham agama saja!!? Dengan begitu, Islam berarti memaksakan penghancuran budaya, agama, adat istiadat, dan tradisi yang telah berkembang sepanjang jaman manusia.
• Apakah umat Muslim tidak salah tuh mengikuti Setan berkedok Allah? Atau apakah sebenarnya ada Tuhan Super yang menciptakan tuhan dan menyangkal bahwa Dia (Tuhan) sebenarnya adalah Setan, yang menipu kita semua dengan agama jahatnya?
• Aku lihat Islam di jaman sekarang bagaikan alat untuk menindas orang lain dan untuk meraih kekuasaan, kekayaan, dan kedudukan. Para Islamis di negaraku (Pakistan) bagaikan mafia yang menyebarkan moral busuk; mereka terang²an melarang perbedaan, kehalusan, kecanggihan, kebebasan berpikir dan berkata, dan malahan mempromosikan ketidakpedulian, kebencian, kekerasan, kelamuran, dan fanatisme. Karena tiadanya sarana untuk berdebat secara logis tentang Islam, maka umat Muslim bertambah erat memeluk dogma Islam, dan mengancam bunuh siapapun yang berbeda pendapat dengannya.
Sukar untuk mengutarakan kesedihan dan kekecewaan yang kualami di sepanjang tahun sebagai Muslim. Aku sekarang bahagia karena aku telah sadar dan tidak lagi mengikuti ideologi fasis.
6/5/2011
From J Z
Aku lahir dan dibesarkan di keluarga Muslim Pakistan pada umumnya, dan mewarisi Islam sebagai agamaku. Karena sejak kecil aku suka kebebasan dan pemberontak, maka aku tidak suka kewajiban yang ditetapkan Islam pada umatnya. Aku menemukan berbagai pertanyaan dan pemikiran Islam yang tak ada jawabannya, malah aku dianggap berdosa karena berani mempertanyakan Islam. Aku diberitahu bahwa Allah akan menghukumku dengan api neraka di alam baka dan cacat tubuh di alam fana karena berani melawan. Tapi semua ini tak berakibat apapun pada diriku karena aku tidak percaya pada ancaman² itu.
Semuanya ini mulai berlangsung ketika aku dipaksa membaca Qur’an dan menghafal Namaz (sembahyang) di usia 7-9 tahun. Kami diberitahu para ustad di awal sekolah bahwa kontak dengan lawan jenis haruslah dihindari, bahkan bicara dengan gadis pun dianggap dosa dan dilarang dalam Islam. Masih banyak lagi larangan lainnya, tapi larangan kontak dengan lawan jenis inilah yang membekas dalam dan berperan besar merusak hidupku. Sewaktu aku bertambah dewasa, aku mengalami berbagai pengalaman jelek yang bersumber dari Islam. Kuketahui bahwa Islam bertujuan utama membatasi pilihan² pribadiku dan juga kemerdekaanku. Sekarang aku merasa bahwa dahulu aku memiliki potensi besar untuk jadi penari, aktor, direktur/produser film atau pemusik ulung, tapi aku lalu tak bisa mengembangkan bakatku gara² keadaan sosial/relijiusku yang serba membatasi dan menghalangi.
Aku adalah Muslim KTP sepanjang hidupku karena beranggapan segala Muslim akhirnya akan diampuni Allah dan masuk surga. Hal ini terus berlangsung sampai kejadian di mana Taliban berkuasa di Afghanistan dan menunjukkan wajah Islam yang sebenarnya, dan lalu kejadian 9/11. Kedua hal ini membuatku menjadi ragu akan Islam. Pertama-tama, aku sangat yakin bahwa para Muslim itu telah salah mengartikan Islam, atau para penguasa Muslim telah memutarbalikkan Islam demi kepentingan pribadi mereka. Aku lalu berusaha meluruskan pandangan orang² tentang Islam. Tapi tak lama kemudian aku menyadari bahwa aku tak akan mampu mengubah pandangan orang tentang Islam karena Islam sendiri menolak perubahan apapun. Setelah menggunakan akal sehatku, aku mulai mengajukan berbagai pertanyaan dan tuduhan terhadap Islam, tapi aku tak mendapatkan jawaban apapun yang memuaskan. Inilah beberapa contoh pertanyaanku:
• Jika evolusi ternyata adalah benar, maka bagaimana mungkin Muhammad bisa menjadi nabi terakhir yang dikirim Tuhan?
• Islam secara terang²an berdakwah pada kafir agar mereka memeluk Islam dan menghadiahi para mualaf, tapi Islam melarang Muslim untuk beralih agama dan malah mengancam para murtadun dengan ancaman mati.
• Umat Muslim jadi banyak yang miskin dan tak punya apapun, karena fokus saja pada kehidupan di alam baka nantinya. Karena itulah umat Muslim menjadi kelompok masyarakat yang tertutup, menghalangi kebebasan berbicara dan berpikir. Karena Islamlah, umat Muslim tidak banyak berminat dalam mengembangkan seni musik, tari, literatur. Semua ini membuat umat Muslim mandeg dan tak berkembang sejak 1400 tahun yang lalu.
• Ajaran² Islam berkisar pada ketakutan, ancaman, hukuman, dan konsekuensi² pahit yang tak punya makna spiritual; kebanyakan Muslim bergantung pada Allah saja – dan mereka melafalkan ayat² Qur’an berulang kali. Karena sangat ketakutan pada ancaman neraka, maka Muslim secara otomatis membatasi diri dari setiap kesempatan untuk mengembangkan diri.
• Islam tidak membantu perkembangan hidup sosial, hak azasi manusia, persamaan hak bagi kaum wanita, dan malah melarang adopsi anak, dan menindas kaum homo dan lesbian dalam masyarakat; mengiming-imingi Muslim dengan hadiah surgawi sehingga mereka menjadi pembom bunuh diri.
• Islam tak peduli akan masalah² jaman modern seperti global warming, ledakan populasi penduduk dunia, musnahnya berbagai spesies binatang, dan bencana alam. Kebanyakan Muslim hanya melihat saja fenomena ini sebagai tanda hari kiamat dan tidak melakukan apapun.
• Tiada negara Islam yang progresif dan kebanyakan negara² Muslim mengalami kekacauan. Islam tidak bisa mengajukan jalan keluar untuk mengatur negara dengan baik dan menghasilkan sistem sosial yang utuh.
• Bagaiman mungkin ideologi abad ke-7 bisa diterapkan di abad ke-21 tanpa mengalami perubahan penting terlebih dahulu agar bisa sesuai dengan jaman modern?
• Alam mencintai keragaman karena tiada tumbuhan, manusia, spesies, ras yang sama satu dengan yang lain. Bahkan detail alam mikroskopik (DNA, pembentukan retina, sidik jari) di spesies yang sama juga berbeda satu sama lain. Tapi Islam (yang katanya berasal dari tuhan) melarang perbedaan individual dan menginginkan seluruh dunia berada dalam satu paham agama saja!!? Dengan begitu, Islam berarti memaksakan penghancuran budaya, agama, adat istiadat, dan tradisi yang telah berkembang sepanjang jaman manusia.
• Apakah umat Muslim tidak salah tuh mengikuti Setan berkedok Allah? Atau apakah sebenarnya ada Tuhan Super yang menciptakan tuhan dan menyangkal bahwa Dia (Tuhan) sebenarnya adalah Setan, yang menipu kita semua dengan agama jahatnya?
• Aku lihat Islam di jaman sekarang bagaikan alat untuk menindas orang lain dan untuk meraih kekuasaan, kekayaan, dan kedudukan. Para Islamis di negaraku (Pakistan) bagaikan mafia yang menyebarkan moral busuk; mereka terang²an melarang perbedaan, kehalusan, kecanggihan, kebebasan berpikir dan berkata, dan malahan mempromosikan ketidakpedulian, kebencian, kekerasan, kelamuran, dan fanatisme. Karena tiadanya sarana untuk berdebat secara logis tentang Islam, maka umat Muslim bertambah erat memeluk dogma Islam, dan mengancam bunuh siapapun yang berbeda pendapat dengannya.
Sukar untuk mengutarakan kesedihan dan kekecewaan yang kualami di sepanjang tahun sebagai Muslim. Aku sekarang bahagia karena aku telah sadar dan tidak lagi mengikuti ideologi fasis.