ali5196 wrote:http://einjil.com/cgi-bin/forum_read.pl ... 68&level=2
Tulisan ini berjudul “
LIMA FAKTA POKOK TENTANG ISI AL-QUR’AN YANG MENYEBABKAN KAMI MENINGGALKAN AGAMA ISLAM... ”. (tapi artikel ini hanya memuat EMPAT alasan. Yg terakhir menyusul ... )
Kisah nyata ini adalah SADURAN-SADURAN pokok dari pengakuan-pengakuan dan tulisan-tulisan para anak-anak/hamba-hamba TUHAN YANG MENGURAIKAN TENTANG APA SEBABNYA MEREKA YANG SEMULA BERAGAMA Islam turun temurun, namun pada akhirnya dengan sadar telah meninggalkan agamanya itu
Ada berpuluh puluh ayat dalam AL QUR’AN ... sebuah kitab INSANI belaka, yaitu satu kitab yang isinya terdiri dari lebih kurang 75 % saduran dan jiplakan dari ALKITAB (Taurat dan Injil) di tambah lebih kurang 25 % hasil pikiran, rekaan, imaginasi, pendapat dan tafsiran dari Muhammad dan rekan rekannya yang menulis AL QUR’AN itu sendiri seperti antara lain yang ditulis oleh Zaid bin Tsabit, Muafiyah, Utsman bin Affan, Ubay bin Kaab dan lain lain dan penuh dengan Virus Virus yang menyesatkan umatnya sendiri.
Penolakan I
Penolakan atas perintah wajib solat 5 (lima) waktu sehari semalam dalam bahasa Arab dengan berkiblat ke Mekkah.
Setiap umat Islam harus dan wajib melaksanakan Sholat lima waktu sehari semalam dengan total 17 kali Ruku dan Sujud dengan Kiblat ke arah Kaabah/Baithollah di Mekkah itu dengan memakai bahasa Arab, bilamana mereka mengabaikannya maka tanpa ampun lagi mereka akan diganjar dengan hukuman API NERAKA, karena sholat lima waktu sehari semalam itu adalah Tiang Utama atau Soko Guru dari Agama Islam itu sendiri
:Sekarang mari kami sampaikan uraian dan dalil dalil mengapa kami menolak ajaran Al Qur’an tersebut :
Bahwa Muhammad dengan Al Qur’an-nya mewajibkan umatnya melakukan doa dan Sholat dalam bahasa Arab berdasarkan wahyu allah yang diterimanya dari Allah adalah satu hal yang sangat diragukan. Apakah benar bahwa Allah itu hanya mengerti bahsa Arab saja ? Bukankah Allah itu bersifat universil milik semua bangsa di dunia ini, sehingga dengan sendirinya tidak terbatas pada satu bahasa saja ? Mengapa berdoa-Sholat harus mutlak menggunakan bahasa Arab dan mengapa Sholatnya harus berkiblat ke Mekkah saja, sepertinya Allah hanya ada disitu saja ? Jawaban atas pertanyaan pertanyaan tersebut adalah hanya satu dan singkat saja yaitu “INI ADALAH POLITIK DOMINASI ARABISME” saja, karena harus diingat bahwa Muhammad dan Rekan rekannya yang menulis dan menerbitkan Al Qur’an itu adalah orang orang Arab sebagaimana kita ketahui bahwa Muhammad bukan saja menyatakan dirinya Nabi atau Rasul Allah, melainkan juga selama dasawarsa dasawarsa bagaimana akhir hidupnya adalah Raja atau Amirul Mukminin seluruh jazirah Arab (Saudi Arabia sekarang ini).
Apakah masuk diakal, bahwa Allah yang Esa itu, yang Mahakuasa, yang Roh yang tidak ada persamaannya, yang kekal dan tidak berobah obah itu bahkan diklasifikasikan oleh Umat islam dengan 20 sifat dan 99 predikat, yaitu disamakan begitu saja dengan BATU HITAM yang ada di dalam Kaabah/ Baitullah di Mekah itu
:Ajaran Islam, tegasnya Al Qur’an itu bersifat dualistis, kontradiksius dan axiomalitis (berisi pertentangan pertentangan dalam dirinya sendiri), karena di satu pihak AL QUR’AN itu menjunjung, mengkultuskan, memuliakan Allah sebagai satu Oknum yang tidak memiliki kesetaraan NYA, namun di lain pihak
segera sesudah itu AL QUR’AN menghina ALLAH dengan menyamakan NYA dengan BATU HITAM yang ada didalam Kaabah/Baitullah di Mekkah itu, terbukti bahwa pada waktu Sang Calon Haji mencium BATU HITAM itu, dia melafazkan kata kata doa “KAMI MEMENUHI :PANGGILANMU YA ALLAH !!!”, jadi BATU HITAM itulah ALLAH !!!
Apakah masuk diakal bahwa ALLAH yang adalah Pencipta langit dan bumi itu berserta segala isinya baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, mempunyai RUMAH atau BAIT di dunia ini dan rumah itu adanya khusus di Mekkah saja dan harus disujudi atau disembahi lima kali dalam sehari yaitu waktu Subuh, Lohor, Asyar Magrib dan Isya karena pada waktu waktu itulah ALLAH ada di RUMAHNYA
PENOLAKAN II
MENOLAK SURAT 72 AL-JIN SEBAGAI ANEH DAN TIDAK MASUK AKAL SERTA KONTRADIKSIUS
Dalam AL QUR’AN ada terdapat satu SURAT No.72 yang dinamakan “AL-JIN” yang antara lain berisi demikian:
1) Bahwa di dunia ini ada jin-jin yang SALEH/MUKMIN dan ada jin-jin yang kafir (Mukadimah Surat AL-JIN dan 72 AL-JIN 11 – 4)
:
:2) Bahwa manusia boleh atau dapat minta pertolongan dan perlindungan pada jin-jin yang Saleh/Mukmin tersebut (Qs 72 AL-JIN 6)
3) Bahwa Jin-Jin dapat memberi rezeki yang banyak kepada manusia (Qs 72 AL-JIN 16)
:
:4) Pada waktu Muhammad sedang Sholat, dia dikerumuni oleh banyak Jin (Qs 72 AL-JIN 19)
Hal yang seperti inilah contoh dari apa yang telah kami jabarkan dalam PENOLAKAN I TERDAHULU, bahwa AL QUR’AN ATAU TEGASNYA AJARAN AGAMA ISLAM itu bersifat kontradiktif, dualistis dan axiomalistis (berisi pertentangan-pertentangan dalam dirinya sendiri), karena disatu pihak AL QUR’AN mengajarkan TAUHID/MENGESAKAN ALLAH (Lailah hailallah) dan hanya kepada DIA-lah umat Islam boleh sujud menyembah dan minta pertolongan (Qs 1 Al Fatihah 5), namun dilain pihak segera sesudah itu dalam AL QUR’AN yang sama di Surat 72 AL-JIN 6 dan 16, disitu AL QUR’AN memerintahkan bahwa umat Islam boleh sujud menyembah Jin-jin untuk meminta pertolongan, perlindungan dan rezeki-rezeki (meskipun diselimuti dengan predikat Jin yang Saleh/Mukmin)
Apakah hal ini tidak kontradiktif ? apa hal seperti ini pantas disebut Wahyu Allah ?
Apakah hal ini tidak berarti “Menyekutukan” ALLAH YANG MAHA ESA itu dengan para JIN ?
Kita mengetahui bahwa di alam roh atau alam gaib hanya ada dua kekuatan atau golongan saja, yang dipisahkan oleh satu jurang yang tak terseberangi (Lukas 16:26 “Selain dari pada itu diantara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari sana kepada kami tidak dapat menyeberang” laksana satu “tembok berlin” YANG TAK TERJANGKAU TINGGINYA yang terbentang antara kelompok:
:
:1) Allah dan ribuan malaikat Suci yang setia kepadaNYA dibawah pimpinan Malaikat Akbar: Michael, Jibrail, Rufail dan lain lain
2) IBLIS berikut ribuat malaikat jahat sebagai pengikut pengikutnya yang telah diusir oleh ALLAH dan dilempar keluar dari Sorga karena memberontak kepadaNYA, yaitu yang dipimpin oleh setan-setan dan jin-jin antara lain: Baal, Moloch, Legion dan lain lain.
Berdasarkan adanya tembok atau jurang pemisah secara TOTAL antara Golongan ALLAH dan Golongan IBLIS tersebut diatas, apakah masuk diakal sehat dan logis bahwa diantara pengikut pengikut iblis ada terdapat jin-jin yang Saleh dan Mukmin ?? Tidak mungkin dan tidak masuk diakal bukan ?? Oleh karenanya maka Surat 72 Al Jin ini tidak mungkin Wahyu ALLAH, melainkan hanya buah pikiran Muhammad sendiri saja atau dalam bahasa Kerennya yaitu Virus yang disebarkan oleh Muhammad sendiri, karena dia melihat disekelilingnya banyak sekali orang orang Arab minta pertolongan, perlindungan dan rezeki rezeki kepada jin-jin sebagaimana jelas terungkap di surat 72 AL JIN 6 dan Catatan Kaki No. 1524 dari Nats tersebut (AL QUR’AN terjemahan Departemen Agama R,.I. tahun 1978).
Selanjutnya dengan adanya Surat 72 AL JIN 6 ini, sama saja artinya bahwa Muhammad memberi peluang atau “lampu hijau” kepada umatnya untuk berbuat SYIRIK, menyekutukan ALLAH yang mereka agung-agungkan MAHA-ESA dengan Jin-Jin/Iblis dan dalam PRAKTEK KENYATAANNYA sehari hari memanglah demikian adanya, karena sudah merupakan rahasia umum dan adalah logis dan pantas berjuta juta umat Islam memanfaatkan ijin Muhammad dan AL QUR’AN nya itu dengan sujud menyembah serta bersekutu dengan JIN-JIN tersebut untuk mendapat kekebalan tahan tembak, dan tahan bacok, mendapat ilmu santet dan ilmu pellet, mendapat kekuatan sexual extra strong, memperoleh kekayaan kekayaan dan kenaikan pangkat dan lain lain sebagainya.
Apakah ini arti dan makna sholat lima kali sehari “LAILAH HAILALLAH” dari umat Islam itu dan apakah dengan adanya Surat 72 AL JIN dalam AL QUR’AN masih ada seorang Muslim yang jujur pada diri dan suara hati nuraninya untuk masih percaya bahwa AL QUR’AN itu berisi 100 % Wahyu ALLAH ??.
PENOLAKAN III
PENOLAKAN ATAS PERINTAH MELAKSANAKAN DOA “SHALAWAT NABI” PADA SETIAP KALI SELESAI MELAKSANAKAN SHOLAT
:Lain halnya dengan Yesus Kristus Nabinya umat Kristen itu, DIA tidak pernah memerintahkan umatnya memanjatkan Doa-SHALAWAT untuk memohon keselamatan, kebesaran dan kemuliaan bagi diriNYA, bahkan DIA-lah yang mendoakan keselamatan bagi umatnya (Yohanes 17 : 1 – 26, bahwa DIA sendirilah yang memberikan keselamatan Sorgawi itu (Yohanes 14:1-3)
:
:Dan kalau Muhammad ragu-ragu dan bimbang bahkan tidak mengetahui apakah dia sendiri nanti akan diselamatkan oleh ALLAH atau tidak, sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah “KESELAMATAN SORGAWI” disertai dengan kata kata “INSYA ALLAH” atau “MUDAH MUDAHAN KALAU ALLAH BERKENAN.”
... Muhammad dan Al Qur’an-nya yang disamping tidak menjamin keselamatan Sorgawi kita, bahkan dia sendiri belum tentu bisa selamat (nats 46 – AL AHQAAF – 9), SEHINGGA LEWAT Al Qur’annya 33 – AL AHZAB – 56 perlu mengeluarkan perintah kepada kita untuk memanjatkan Doa-SHALAWAT NABI untuk dirinya sendiri.
Jangan salah pilih, karena kalau kita salah pilih akan berakibat fatal yaitu penyesalan yang tidak terkoreksi lagi untuk selama lamanya !!!
PENOLAKAN IV
MENOLAK HUKUM SYARIAT ISLAM SEBAGAI TIDAK ADIL, KEJAM DAN KETINGGALAN ZAMAN/OUTDATED
Berdasrkan penelitian kami, di dalam AL QUR’AN yang terdiri dari 30-JUZ, 114 – SURAT dan 6666 AYAT itu yang berkaitan dengan ke Iman-an, Hukum dan Syariat Agama Islam, dapat kami tarik kesimpulan secara umum dalam tiga intisari pokok berikut ini:
1. Kewajiban penyebaran Agama Islam oleh pemeluk pemeluknya adalah dengan tujuan mendirikan NEGARA THEOKRATIS ISLAM sejagad, dimana Hukum syariat Islam sajalah yang diperbolehkan berlaku di negera tersebut. Hal ini dapat kami simpulkan dari nats 5 ALMAIDAH 51 YANG BERBUNYI:
“HAI ORANG ORANG YANG BERIMAN (yaitu Umat Islam) JANGANLAH KAMU MENGAMBIL ORANG ORANG YAHUDI DAN NASRANI MENJADI PEMIMPINMU, SEBAGIAN MEREKA MENJADI PEMIMPIN BAGI SEBAGIAN (yang lain). DAN BARANGSIAPA DIANTARA KAMU MENGAMBIL MEREKA MENJADI PEMIMPIN, MAKA SESUNGGUHNYA DIA TERMASUK GOLONGAN MEREKA. SESUNGGUHNYA ALLAH TIDAK MEMBERI PETUNJUK KEPADA KAUM YANG ZALIM”
Hal ini berarti bahwa bilamana umat Islam mendiami sesuatu negara yang belum berbentuk NEGARA THEOKRASI ISLAM, misalnya satu negara yang Rajanya atau Presidennya dan anggota anggota Pemerintahannya beragama non-Islam (misalnya Philipina atau Thailand Amerika) atau suatu negara yang meskipun Rajanya atau Presidennya dan anggota anggota pemerintahannya beragama Islam namun Hukum atau Syariat yang diberlakukan tidaklah Hukum dan Syariat Islam (misalnya negara kita Republik Indonesia ini), maka adalah kewajiban suci bagi umat Islam di negara tersebut untuk mengupayakan agar negara trsebut cepat atau lambat menjadi suatu NEGARA THEOKRASI ISLAM.
2. Penyebaran agama islam dan syariatnya tidak dilakukan dengan landasan KASIH, melainkan dilakukan berlandaskan PERANG DAN TOTALITER, yang sebagai buktinya kami ambil dari nats AL QUR’AN terkait antara lain sebagai berikut:
“MAKA BERPERANGLAH KAMU PADA JALAN ALLAH, KOBARKANLAH SEMANGAT PARA MUKMIN UNTUK BERPERANG…………………………” (Qs. 4- AN NISSAA – 84) antara lain membuat kerusuhan seperti yang terjadi di negara kita Republik Indonesia
dan
“SESUNGGUHNYA ORANG ORANG YANG BERIMAN ITU HANYALAH ORANG ORANG YANG BERIMAN KEPADA ALLAH DAN RASULNYA (Muhammad) DAN KEMUDIAN MEREKA TIDAK RAGU RAGU UNTUK BERJIHAD/BERPERANG……”Qs. 49 – AL HUJURAAT – 15) sukurlah kalau kelompok ini sudah dibubarkan di negara kita Republik Indonesia
dan
“KATAKANLAH KEPADA ORANG ORANG BADUI YANG TERTINGGAL: ‘KAMU AKAN DIAJAK UNTUK MEMERANGI KAUM YANG MEMPUNYAI KEKUATAN YANG BESAR, KAMU AKAN MEMERANGI MEREKA ATAU MEREKA MENYERAH MASUK ISLAM. MAKA JIKA KAMU PENUHI AJAKAN INI, NISCAYA ALLAH AKAN MEMBERIKAN PAHALA KEPADAMU…….”(Qs. 48 – AL FATH –16) inilah suara yang dipakai oleh para provokator yang berusaha merusak damai sejahtera Rakyat Indonesia.
dan
banyak lagi nats-nats yang serupa dengan itu antara lain:
Qs. 2 – AL BAQARAH – 216, 8 – AL ANFAAL 15 – 16, 9 – AT TAUBAH – 29, 38 –55, 123 dll.
3. Hukum/Syariat Islam (Pidana maupun Perdata) tidak berlandaskan KASIH, melainkan berdasarkan IN – TOLERANSI, KEKERASAN/KEKEJAMAN dan TIDAK ADIL, yang sebagai buktinya kami jelaskan antara lain sebagai berikut:
a. Potong tangan dan kaki serta bunuh dan tumpas (Qs, 5 – AL MAIDAH – 33) bagi orang orang yang melawan Muhammad.
b. Potong tangan bagi pencuri pencuri (Qs. 5 – AL MAIDAH – 38)
c. Masukkan penjara seumur hidup (adakalanya diganti dengan rajam dengan batu) bagi wanita wanita Penjaja Sex komersial (PSK) (Qs. 4 – AN NISSAA – 15)
d. Dera dengan seratus kali pukulan rotan atau pentungan bagi mereka yang tertangkap basah pada saat berzinah (Qs. 24 – AN NUUR – 2)
e. Paksaan untuk tetap memeluk agama Islam, dengan membatalkan HAK HARTA WARISAN bagi orang orang yang murtad/keluar dari agama Islam (Hadits Nabi Muhammad).
f. Tidak adil, dengan menetapkan pembagian harta warisan antara laki laki yang mendapat dua bagian dan wanita mendapat satu bagian saja (Qs. 4 –AN NISSAA –11). Lebih lebih lagi ketidak adilan ini nampak dengan jelas sekali dengan adanya Hukum POLYGAMI, dimana seorang lelaki/suami boleh beristeri sampai 4 orng sekaligus dan sekalian banyak SELIR/HAREM kalau mampu, sedangkan si Wanita/isteri jangankan main main dengan laki laki lain, sedangkan salah atau lalai sedikit saja memenuhi kewajibannya terhadap suaminya, dia bisa dengan serta merta ditalaq suaminya., dan disamping itu si suami bisa saja meninggalkan isterinya begitu saja tanpa memberikan surat Talaq, sedangkan si isteri sama sekali tidak punya hak untuk mentalaq suaminya, sehingga sering terjadi si isteri sampai seumur hidupnya tidak bisa bersuami baru lagi karena belum ditalaq/dicerai oleh suaminya yang sudah tidak mau tahu dengannya (status si isteri dibilang isteri bukan dan dibilang jandapun bukan)
g. Penuh ancaman-ancaman api neraka bagi mereka mereka yang misalnya alpa Sholat, menolak ikut perang, menolak berpuasa, menolak memberikan zakat, melarikan diri dari medan perang, menolak mengkafirkan orang orang yang bukan Islam termasuk orang orang Kristen yang dalam Qs. 5 – AL MAAIDAH – 82 jelas dan tegas dikatakan bahwa orang orang Kristen itu adalah sahabat sahabat umat Islam yang terdekat dan ditambah pula pengakuan Muhammad/Umat Islam bahwa agama mereka itu adalah kelanjutan dari Agama Taurat dan Injilnya umat Kristen itu.
Tegasnya Hukum dan Syariat Islam itu bertentangan secara diametral dan antagonis dengan HUKUM KASIH
...
Bahwa terdapat satu perbedaan atau pertentangan yang bersifat diametral dan antagonis antara AL QUR’AN dan Hukum Syariatnya dengan ALKITAB dan Hukum Syariatnya itu adalah suatu hal yang logis dan memang senang atau tidak, begitulah konsekwensinya, karena diantara keduanya terdapat satu perbedaan yang pokok dan fundamental, yaitu:
a. Yang hendak didirikan oleh Muhammad dengan AL QUR’AN sebagai sarananya adalah satu KERAJAAN DUNIAWI, yaitu suatu
IMPERIUM THEOKRASI ISLAM yang dia harapkan akan meliputi seluruh muka bumi ini, dimana oleh Muhammad sendiri telah dimulai realisasinya dan pada waktu dia meninggal dunia tahun 632 dapat diwujudkannya sebagai langkah awal dimana seluruh Jazirah Arab telah dia jadikan satu Kerajaan Theokrasi Islam yang pertama dimana dia sendiri adalah Raja atau Amir atau Amirul Mukminimnya.
Karena yang menjadi tujuan atau target akhir adalah
IMPERIUM THEOKRASI ISLAM di dunia ini, maka realisasinya adalah dengan sendirinya mengikuti
cara cara duniawi pula, yaitu
perang, kekerasan, pemaksaan, ancaman, pemisahan umat manusia dalam dua blok yaitu Blok Islam dan blok Kafir yang harus ditumpas kalau tidak mau masuk Islam, pengkultusan individu seperti pemberian titel-titel Amirul Mukminin, Uliil, Ambrie, Khalifah dan lain lain, pengaturan POLEKOSBUDHANKAM dan lain lain hal yang terkait dengan penegakan suatu kerajaan duniawi yang lazim diperlukan (Hukum Pidana, Hukum Perdata, Hukum ketatanegaraan dan lain lain)
Kesemuanya inilah pada hakekatnya isi dari AL QUR’AN itu yang dinamakan Hukum Syariat Islam tersebut, sedangkan bilamana ada hal hal yang berkaitan dengan ke Imanan, ke Rohanian dan ke Tuhanan itu adalah hasil jiplakan dari Muhammad dan kawan kawan dari isi Kitab TAURAT dan Kitab Injil yang memang sudah ratusan tahun beredar di Tanah Arab itu seperti ALKITAB terjemahan Paman Walinya sendiri yaitu WAROKAH bin NAUFAL, sehingga bila diambil secara presentage isi ALQUR’AN itu adalah kurang lebih 75 % hasil jiplakan dari ALKITAB (Taurat dan Injil) ditambah dengan lebih kurang 25 % hasil pemikiran, rancangan atau Virus yang ditebarkan oleh Muhammad atau dapat dikatakan idea, kreasi dari Muhammad dan kawan kawannya serta sekretaris sekretarisnya.