Fakhour Murtad Gara² Budak Sex Halal

Orang-orang dari seluruh dunia yang murtad (termasuk dari FFInternasional). Siapa mereka dan mengapa mereka meninggalkan Islam ? Murtadin2 dari FFIndonesia silahkan masukkan pengakuan ke 'Mengapa Saya Murtad ?'
Post Reply
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Fakhour Murtad Gara² Budak Sex Halal

Post by Adadeh »

Budak Sex dan Gundik dalam Islam
Senin, 23 November 2009, jam 12:26
Oleh: Fakhour

Apa yang tertulis dalam literatur Islam dengan begitu jelas sangatlah mengejutkan, tapi ternyata hanya sedikit sekali Muslim yang memikirkan akan keterangan tersebut.

Dulu sebagai Muslim, aku juga bersalah akan hal ini.

Sewaktu masih kecil aku selalu melafalkan ayat² yang menyebut yang dimiliki tangan kanan, tapi baru beberapa tahun yang lalu aku mulai ingin tahu apa sih maksud sebenarnya dari istilah tersebut. Setelah membaca hadis² dan tafsir² yang berkenaan dengan yang dimiliki tangan kanan, aku sangat kaget karena ternyata artinya adalah budak² sex wanita.’ Jadi sebenarnya para lelaki kafir dibunuhi dan lalu para wanita dan anak² kafir dijadikan budak² sex. Terdapat lebih dari 70 peperangan dikobarkan Muhammad, dan hanya dua saja yang merupakan perang bertahan.

Awalnya aku tidak percaya akan hal ini, sama seperti seorang anak tidak percaya bahwa ayahnya adalah seorang pemerkosa. Aku lalu bertanya pada teman² Muslim ahli Islam dari Perkumpulan Mahasiswa Muslim (Muslims Student Association = MSA) tentang hal ini (di masa selanjutnya aku lalu tahu bahwa MSA merupakan kelompok ekstrim Islam yang berhubungan dengan kelompok ekstrim Islam seperti Muslim Brotherhood dan Saudi Arabia). Aku bertanya pada mereka dengan culunnya apa sih maksud sebenarnya dari istilah ‘yang dimiliki tangan kanan’ dalam Qur’an. Teman²ku itu membenarkan apa yang kubaca dalam literatur Islam dan ini bukanlah apa yang kuharapkan. Tanpa malu² sama sekali akan hal ini dan dengan tertawa meringis, mereka mengatakan aku harus menyembunyikan hal ini dari para kafir.

Usaha menyembunyikan pesan buruk untuk menjaga citra Islam disebut taqiyyah. Para Muslim di Eropa tidak lagi berpura-pura dan malahan terang²an apa yang mereka ingin lakukan terhadap para wanita Eropa.

Hal ini seharusnya tidak mengagetkanku karena Nabi Islam sendiri juga punya budak² seks atau janda² kafir yang dipaksa menikah dengannya:

1. Rayhana bint Zaid bin Amru baru berusia 15 dan Muhammad telah berusia 56 ketika dia menyerang suku Yahudi Bani Qurayza. Muhammad mengambil Rayhana sebagai budak sexnya setelah Rayhana menolak memeluk Islam untuk dijadikan istrinya.

2. Juwayriya bint al-Harith berusia 20 tahun dan Muhammad berusia 58 tahun ketika tentara Muslim menyerang suku Yahudi Banu Mustaliq. Juwayriya dijadikan budak sex milik seorang Muslim. Dia lalu memohon Muhammad untuk membebaskannya, dan Muhammad mengijinkan dengan syarat Juwayriya jadi istrinya.

3. Safiyyah bint Huyayy berusia 17 dan Muhammad berusia 60 tahun ketika dia menyerang suku Yahudi Khaybar dan menyiksa suaminya sampai mati. Safiyyah dijadikan budak sex yang dimiliki tangan kanan Muhammad. Muhammad lalu menyelenggarakan pernikahan kilat untuk menikahi Safiyyah (seakan-akan pernikahan ini menghalalkan perkosaan atas istri orang lain - setelah suaminya dibunuh di hari yang sama ).

4. Maria Koptik adalah budak Kristen yang dihadiahkan oleh penguasa Mesir pada Muhammad.

Sebuah video buatan Zaki Amin menunjukkan kenyataan sebagaimana adanya akan hal ini. → (Adadeh: yang bikin ogut tuh!)



Di akhir artikel ini tercantum lengkap ayat² dan ahadis yang menjelaskan dengan jelas bahwa Islam tidak hanya menghalalkan dan menganjurkan Muslim punya budak² sex saja, tapi malahan Muhammad tidak menganjurkan para pemerkosa Muslim untuk melakukan tekni al-azl (= coitus interruputs = cabut penis saat ejakulasi dan mengeluarkan sperma di luar tubuh wanita) saat memperkosa para tawanan/budak wanita kafir. Dengan begitu, para pemerkosa harus tetap menancapkan penis mereka di dalam vagina wanita saat ejakulasi, dan ini tentunya bisa mengakibatkan wanita hamil dan lebih kuat mengingatkan pihak wanita atas peristiwa perkosaan.

Daftarnya lengkap lho, tapi sebenarnya hal ini juga sudah sering dibahas diantara kaum Muslim sekalipun. Coba lihat debat dalam bahasa Arab di YouTube berikut:


Video² ini menunjukkan wawancara di siaran TV Arab Saudi Iqra, di mana pihak pembawa acara menanyai dua ahli Islam. Wanita ini bertanya pada mereka bagaimana Muslim dapat menjawab atas tuduhan bahwa Islam menghalalkan Muslim punya budak seks atau gundik. Sikap kedua ahli Islam tersebut sudah bisa diduga. Sang Syeikh ahli Islam melakukan jungkir balik moral, akrobat logika dan muter² melulu, sedangkan ahli Islam yang satu lagi malahan mencaci sang wanita, dan bahkan meninggalkan acara untuk sesaat untuk menghindari pertanyaan.

Wawancara ini tidak diselenggarakan oleh para pembenci Islam atau kelompok Yahudi anti Islam, tapi oleh siaran agama Islam di TV Saudi Arabia. Sikap kedua ahli Islam ini mengingatkanku akan ayat² Qur’an berikut:

Qur’an, Sura al_Mai’dah (5), ayat 101 dan 102

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَسْأَلُوا عَنْ أَشْيَاءَ إِنْ تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ وَإِنْ تَسْأَلُوا عَنْهَا حِينَ يُنَزَّلُ الْقُرْآنُ تُبْدَ لَكُمْ عَفَا اللَّهُ عَنْهَا ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ
قَدْ سَأَلَهَا قَوْمٌ مِنْ قَبْلِكُمْ ثُمَّ أَصْبَحُوا بِهَا كَافِرِينَ

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu, niscaya menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakannya di waktu Al Qur'an itu sedang diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu. Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
Sesungguhnya telah ada segolongan manusia sebelum kamu menanyakan hal-hal yang serupa itu (kepada Nabi mereka), kemudian mereka tidak percaya kepadanya.


Wanita pembawa acara, Basma Wahba, akhirnya melepaskan jilbabnya:

Image

Ternyata kebodohan sebagian orang ada batasnya dan Basma Wahba akhirnya bisa melihat kebodohan berjilbab setelah mengalami pencerahan melalui wawancara dengan para ahli Islam di layar TV.

Bukti² yang kuajukan di bagian bawah artikel ini kutayangkan dalam bentuk video dan kutunjukkan kepada para Muslimah. Mereka menyangkal hal itu dan marah² padaku. Dosaku hanyalah mengutip tulisan² dalam literatur Islam yang mereka anggap suci, dan mereka lalu malah menembakku karena berani menyampaikan itu pada mereka.

Pesanku pada para Muslimah yang ngamuk:
Kebenaran berdiri tegak di hadapan semua keraguan, jadi jangan merasa takut akan keraguan. Tuhan tidak akan pernah menghukum kalian karena menggunakan otak kalian.


Kumpulan Bukti

Setiap ayat dan hadis pertama-tama ditampilkan dalam bahasa asli Arab, lalu dilanjutkan dengan terjemahan dalam bahasa Inggris dan Indonesia.

النساء #3:
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تُقْسِطُواْ فِي الْيَتَامَى فَانكِحُواْ مَا طَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَاء مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُواْ فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلاَّ تَعُولُواْ

Quran 4:3
And if you fear that you cannot act equitably towards orphans, then marry such women as seem good to you, two and three and four; but if you fear that you will not do justice (between them), then (marry) only one or what your right hands possess; this is more proper, that you may not deviate from the right course.

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: Dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

Ayat di atas mengatakan jika kamu tidak bisa berbuat adil pada istri²mu, maka kawini hanya satu istri saja atau miliki gundik² atau budak² sex tanpa batas jumlah. Hal ini juga sesuai dengan kedua hadis sahih berikut:

يا ابن أختي اليتيمة تكون في حجر وليها فيرغب في مالها‏
‏حَدَّثَنَا ‏ ‏عَلِيٌّ ‏ ‏سَمِعَ ‏ ‏حَسَّانَ بْنَ إِبْرَاهِيمَ ‏ ‏عَنْ ‏ ‏يُونُسَ بْنِ يَزِيدَ ‏ ‏عَنْ ‏ ‏الزُّهْرِيِّ ‏ ‏قَالَ أَخْبَرَنِي ‏ ‏عُرْوَةُ ‏ ‏أَنَّهُ سَأَلَ ‏ ‏عَائِشَةَ ‏عَنْ قَوْلِهِ تَعَالَى ‏
‏وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا ‏ ‏تُقْسِطُوا ‏ ‏فِي الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنْ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلَّا تَعُولُوا ‏
‏قَالَتْ ‏ ‏يَا ابْنَ أُخْتِي الْيَتِيمَةُ تَكُونُ فِي حَجْرِ وَلِيِّهَا فَيَرْغَبُ فِي مَالِهَا وَجَمَالِهَا يُرِيدُ أَنْ يَتَزَوَّجَهَا بِأَدْنَى مِنْ سُنَّةِ صَدَاقِهَا فَنُهُوا أَنْ يَنْكِحُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يُقْسِطُوا لَهُنَّ فَيُكْمِلُوا الصَّدَاقَ وَأُمِرُوا بِنِكَاحِ مَنْ سِوَاهُنَّ مِنْ النِّسَاءِ

Sahih Bukhari, Volume 7, Book 62, Number 2:
Narrated 'Urwa: that he asked 'Aisha about the Statement of Allah: 'If you fear that you shall not be able to deal justly with the orphan girls, then marry (other) women of your choice, two or three or four; but if you fear that you shall not be able to deal justly (with them), then only one, or (the captives) that your right hands possess. That will be nearer to prevent you from doing injustice.' (4.3) 'Aisha said, "O my nephew! (This Verse has been revealed in connection with) an orphan girl under the guardianship of her guardian who is attracted by her wealth and beauty and intends to marry her with a Mahr less than what other women of her standard deserve. So they (such guardians) have been forbidden to marry them unless they do justice to them and give them their full Mahr, and they are ordered to marry other women instead of them."


Dikisahkan oleh ‘Urwa bahwa dia bertanya pada Aisyah tentang firman Allâh: ‘Jika kau takut tidak dapat berbuat adil dengan gadis² yatim, makan nikahilah wanita² lain pilihanmu, dua atau tiga atau empat; tapi jika kau takut tidak bisa berbuat adil terhadap mereka, maka nikahi satu saja, atau tawanan² yang dimiliki tangan kananmu. Hal ini paling sedikit akan mencegahmu bertidak tak adil’ (4:3). Aisyah berkata, “Wahai keponakanku! Ayat ini diwahyukan berhubungan dengan seorang gadis yatim yang di bawah perlindungan walinya, dan walinya tertarik akan kekayaan dan kecantikan gadis itu dan ingin menikahinya dengan mahar yang tidak layak untuk gadis kelas atas seperti dia. Maka para lelaki (seperti wali tersebut) dilarang menikahi gadis² kelas atas kecuali jika mereka bisa bertindak adil dengan memberi Mahar yang penuh, dan mereka dianjurkan untuk menikahi wanita² yang lain.”


bersambung ...
Pangonjat
Posts: 219
Joined: Sat Sep 26, 2009 10:08 pm

Re: Fakhour Murtad Gara² Budak Sex Halal

Post by Pangonjat »

Masih belum terang neh pengertian ... 'yang dimiliki tangan kanan'
maksud dan ayat nya. Apa hubungannya hal ini dg tangan kanan (hajar aswald)?
Mohon pencerahannya dong.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Fakhour Murtad Gara² Budak Sex Halal

Post by Adadeh »

Pangonjat wrote:Masih belum terang neh pengertian ... 'yang dimiliki tangan kanan'
maksud dan ayat nya. Apa hubungannya hal ini dg tangan kanan (hajar aswald)?
Tidak, tidak ada hubungannya apapun dengan Hajar Aswad. Dalam Islam, tawanan perang wanita kafir (budak sex kafir) termasuk dalam bagian jarahan perang, misalnya seperti dalam istilah Ma malakat aymanukum atau 'yang dimiliki tangan kanan':

Qur'an, AL-MU'MINUUN, ayat 5, 6

Waallatheena hum lifuroojihim hafithoona
Illa AAala azwajihim aw ma malakat aymanukum fa-innahum ghayru malumiina


dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.


terjemahan dalam bhs. Inggris oleh Yusuf Ali:
Who guard their modesty,
Except with those joined to them in the marriage bond, or (the captives) whom their right hands possess,- for (in their case) they are free from blame,


(the captives) whom their right hands possesstawanan² yang dimiliki tangan kanan merekaBudak sex wanita yang didapat Muslim lewat penyerangan terhadap kafir.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Adadeh wrote: Para Muslim di Eropa tidak lagi berpura-pura dan malahan terang²an apa yang mereka ingin lakukan terhadap para wanita Eropa.
uk-non-muslim-harus-dibunuh-diperkosa-t23884/
Seorang imam dan seorang pengacara Islam terkemuka menyatakan dgn terbuka bahwa mereka mendukung hukuman ekstrim atas non-Muslim — termasuk pembunuhan dan pemerkosaan.

Dlm sesi tanya-jawab dlm sebuah mesjid London Timur dgn Imam Abdul Makin, ia ditanya mengapa Allah memerintahkan agar Muslim membunuh dan memperkosa non-Muslim2 tidak bersalah, termasuk istri2 dan puteri2 mereka.

mengapa-wanita-boleh-digunakan-sebagai-budak-seks-t21/
Lost In Imagination
Posts: 161
Joined: Thu Nov 05, 2009 8:55 pm
Location: HERE

Re: Fakhour Murtad Gara² Budak Sex Halal

Post by Lost In Imagination »

Tuhan tidak akan pernah menghukum kalian karena menggunakan otak kalian.
Betol skale !! Camkan ini wahai para muslim :finga:
User avatar
muslim_netral
Posts: 1705
Joined: Mon Jul 12, 2010 12:58 am

Re: Fakhour Murtad Gara² Budak Sex Halal

Post by muslim_netral »

Mau tau artinya tangan kanan?

From: "ramlan hamzah"
To: "pengurus laman" <[email protected]>
Subject: Frasa Tidak DiFahami
Date: Thursday, September 22, 2005 10:19 PM


Salamunalaikum semoga saudara berbahagia di samping keluarga.

Semasa saya membaca terjemahan Bacaan kepada anak-anak saya, salah seorang darinya telah bertanya tentang frasa yang terkandung di dalam ayat (An Nisa ( 4) :3) yang berbunyi ….‘au maa malakat ai maa nu kum” . Maka saya pun membacakan terjemahannya iaitu ‘atau apa yang tangan-tangan kanan kamu miliki’. Namun anak saya masih lagi memohonkan penjelasan dan penerangan, oleh kerana ilmu saya sangat terbatas maka saya tidak dapat menjelaskan dan menghuraikan maksud frasa tersebut. Maka saya mencarinya di dalam sumber kitab Al Quran yang lain lalu mendapati perbezaan yang ketara dari terjemahan Bacaan. Saya tidak berpuas hati lalu melayari internet dan dapat sedikit maklumat berkaitan dengan frasa tersebut. Tetapi saya masih lagi belum berpuas hati maka saya harap tuan dapat memberikan sedikit penjelasan tentang ayat tersebut.

Perbandingan dari 3 sumber:

1. Terjemahan 1 ( Sumber : Bacaan. Othman Ali)

4:3 Jika kamu takut bahawa kamu tidak akan berlaku adil terhadap anak2 yatim, maka kahwinilah perempuan2 yang nampak baik bagi kamu, dua dan tiga dan empat; tetapi jika kamu takut bahawa kamu tidak akan nerlaku adil, maka satu sahaja, atau apa yang tangan2 kanan kamu memiliki, maka ia lebih dekat bagi kamu untuk tidak membuat aniaya.

2. Terjemahan 2 ( Sumber : Al Quran dan Terkjemahannya. Mujamma’ Al Malik Fahd, Madinah.)

4:3 Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengahwininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi; dua, tida,atau empat. Kemudia jika kamu takut jika tidak berlaku adil, maka (kahwinilah) seorang sahaja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

3. Terjemahan 3 (Sumber : Al Quran dan Terjemahannya : CV Toha Semarang)

Juga memberikan terjemahan atau budak-budak yang kamu miliki

Sekiranya kita memakai terjemahan ‘atau budak2 yang kamu miliki’ seolah-olah Islam menggalakan kita mengadakan perhambaan. Tetapi perhambaan telahpun dimansuhkan dan Islam sendiri tidak menggalakan perhambaan. Dan sekiranya kita mengikut terjemahan yang diberikan oleh Saudaraku Othman Ali sebagai atau apa yang tangan-tangan kanan kamu miliki, apakah sebenarnya maksud frasa itu?

Saya juga telah melayari beberapa laman internet dan mendapat sedikit jawapan tentang itu iaitu :

http://quranicteachings.co.uk/ma-malakat.htm

“Ma Malakat Aimanukum” is one of the most misunderstood, misused and abused term of the Quran. It is usually taken as to mean “female slave”. Before we discuss the correct meaning of this term, it must be borne in mind that there is a specific word in Arabic language for female slaves and this word has been used at least twice in the Quran, once as a singular [“amatun” which is used in 2:221] and secondly as a plural [“imaaun”, which is used in 24:32].

“Ma Malakat Aimanukum” literally has the following meanings:

-What your right hands possess
-What you rightfully have
-What you [already] have
-What is rightfully yours

Now “what your right hands possess”, or “what you rightfully have” or “what is rightfully yours” or “what your [already] have” could be any of the following:

-Your wife
-Your spouse
-Your servant
-Your possession, or property
-Your slave [both male or female] because “Ma Malakat Aimanukum” refers to a neutral gender which is applicable to both male or female.
-Your prisoner of war

Now let us explore each key word in the term “Ma Malakat Aimanukum”, a little further.

The word “Malakat” has the root meem-laam-kaaf [M-L-K]. It primary signification is:

-To possess or own [something or someone], particularly with ability to have it to oneself exclusively

Other meanings include:

-To have power to command or exercise authority
-To acquire
-To take over
-To Marry

As can be seen that one of the meanings is “to marry”. This is according to one of the most authentic dictionaries of Arabic language [Lisan-ul-Arab by Ibn-Manzoor Vol. 13, page 184]. Another authentic dictionary of Modern Arabic also describes this meaning [The Hans Wehrs Dictionary of Modern Written Arabic, page 1081].

According to Lisan-ul-Arab, al-milaak means

-Marriage
-The bond of holy matrimony

According to the same dictionary, milaakun also means

-Wife

The word “milkun” which has plural “amlaak” means:

-Possessions
-Lands
-Fortune
-Wealth
-Real estate
-Property

The word “mulkun” means:

-Sovereignty
-Kingship
-Possession
-Right of possession [what is rightfully yours]

In the term “Ma Malakat Aimanukum”, the word MALAKAT is in the PAST tense, which signifies “What you ALREADY have”, or “what you ALREADY possess” or “what CAME in your possession”. The word, grammatically, cannot be taken as to mean “what you WILL possess” or “what you WILL have”. The future or present tense form of this word is altogether different and has been used in various verses of Quran [5:17, 5:76, 10:31, 13:16, 16:76, 17:56, 19:87, 20:89, 25:3, 29:7, 34:22, 34:42, 35:13, 39:43, 43:86, 82:19]

Now let us see the word “Aimanukum”.

The word “Aimanun” is the plural of “Yaminun” and means “Right hands”. The root of this word is ya-meem-noon [Y-M-N].

The word “Yaminun” also means:

-A covenant
-An oath

The word “Yumnun”, has the same root Y-M-N and means:

-Prosperity
-Good luck
-Good fortune
-Good omen
-Auspiciousness

Now think of “Marriage” which is also a covenant [as described in Quran] and an event of auspiciousness, then see the suitability of the use of word “Aimanun” in context of marriage, as well.

From the above it can be seen that “Ma Malakat Aimanukum”, may not only refer to “slave” [which could be both male or female] but also to:

-Spouse
-Wife
-Servants
-Prisoners of war
-Subordinates
-What is rightfully yours

Before we move further, another important word [which is used as conjunction] must also be explained. The word is “AW”, used in the phrase “aw ma malakat aymanukum”. “AW” is usually translated as “OR”. There is no doubt that “OR” is one of the meanings of “AW” but as a matter of fact, this word is used in no less than 12 different ways [also explained in Lane’s Arabic-English Lexicon]. One of the uses of this word is TAFSEEL, [i.e. elaborative or explanatory]. In other words, “aw” is also used to add some meaning to the previous word or to explain a previous word or to give some attribute or characteristics of the previous word.

Please refer to 17:110. In this verse, there is a phrase “odAAoo Allaha awi odAAoo alrrahmana”. Note carefully how “Allah” and “Rahman” are separated by the word “aw”. Now here “aw” does not imply that “Allah” and “Rahman” are two different Beings. Without doubt, “Allah” and “Rahman” is one and the same Being. “Rahman” is an attribute of “Allah”.

Now refer to verses 23:6 and 70:30.

23:6 Illa AAala azwajihim aw ma malakat aymanuhum fainnahum ghayru maloomeena

70:30 Illa AAala azwajihim aw ma malakat aymanuhum fainnahum ghayru maloomeena

In both the above verses, “azwajihim” and “ma malakat aymanuhum” are separated by “aw”. Here it does not mean that “azwajihim” and “ma malakat aymanuhum” are two different objects. Actually, they refer to one and the same object. “azwajihim” ARE “ma malakat aymanuhum” i.e. “their spouses” are “what they rightfully possess”.

In 4:24, the term “ma malakat aymanukum” refers to those married women which are wives of the disbelievers [as explained in 60:10]. The verse 4:24 makes unlawful to marry all married women except those married women that have come to the believers as prisoners of wars or emigrants but their husbands are non-believers. [After becoming of these women believers, Quran renders their previous marriage to the unbelievers, null]

In 4:3, the term “ma malakat aymanukum” means “what you rightfully possess” or “what you [already] have”.

In 33:52, the Prophet is forbidden to marry any more women in spite of their beauty except to MARRY only the slave girls or prisoners of war referred in 60:10, to make them part of the family and give them status.

Harap tuan dapat memberikan pandangan tentang persoalan ini. Sekian terima kasih.
RH

Salamun alaikum,

Terima kasih atas ucap selamat dan juga atas kiriman yang amat memanfaatkan kita semua.

Perkara pertama yang dibangkitkan ialah mengenai frasa 'aumaa malakat aimaanukum' yang Bacaan terjemah kepada 'atau tangan-tangan kanan kamu memiliki' sementara dua buah kitab terjemahan al-Qur'an lain, yang nama-namanya disebut tadi, kepada 'atau budak-budak yang kamu miliki' pula. Seperti yang dapat dilihat, perbezaannya agak ketara.

Perbezaan berpunca daripada terjemahan perkataan yamin (jamak aiman), yang mengandungi pelbagai makna seperti kanan, sebelah kanan, tangan kanan, atau sumpah (atau perjanjian). Bukan 'budak-budak'. Sila rujuk senarai ayat-ayat al-Qur'an yang mengandungi akarnya iaitu ya mim nun di sini untuk mengetahui lebih lanjut.

Daripada senarai tersebut tentu dapat disetujukan bahawa terjemahan yang berbunyi "atau tangan-tangan kanan kamu memiliki" adalah lebih tepat daripada "atau budak-budak yang kamu miliki". Penulis karangan bahasa Inggeris di atas pun menterjemahkan frasa tersebut seperti Bacaan.

Beralih kepada soalan saudara Ramlan yang utama - apakah sebenarnya maksud frasa itu?

Soalan itu selalu ditanya. Kami akan cuba jawab berlandaskan ayat-ayat al-Qur'an yang mengandungi frasa "tangan-tangan kanan kamu memiliki" itu sendiri. Daripadanya didapati frasa tersebut mengandungi beberapa maksud.

Kerana sumpah atau perjanjian adalah antara maksud bagi yamin dan aiman maka orang-orang itu adalah dimiliki dengan cara yang sah. Seperti anak angkat, menurut pendapat kami.

Atau, dimiliki sebagai rampasan perang, menurut firman Allah berbunyi,

"Wahai Nabi, Kami telah menghalalkan untuk kamu isteri-isteri kamu yang kamu telah memberikan upah mereka, dan apa yang tangan kanan kamu memiliki, daripada rampasan perang yang Allah memberikan kamu," (33:50).

Mereka adalah serupa hamba, tetapi tidak dipaksa untuk, misalannya, melakukan pelacuran. Firman Tuhan,

"Mereka yang tangan kanan kamu memiliki yang menginginkan kitab (pembebasan), maka adakanlah perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka; dan berilah mereka daripada harta Allah yang Dia memberikan kamu. Dan janganlah kamu memaksa hamba-hamba pemudi kamu untuk melakukan pelacuran," (24:33)

Perempuan-perempuan yang bersuami juga boleh menjadi "tangan-tangan kanan kamu memiliki". Firman-Nya,

"Diharamkan kepada kamu (untuk dikahwini) adalah ......... Dan perempuan-perempuan yang bersuami, kecuali apa yang tangan-tangan kanan kamu memiliki." (4:23-24)

Contoh, mereka yang mukmin dan lari daripada suami yang tidak percaya (kafir) untuk mendapatkan perlindungan daripada orang-orang yang percaya. Ayat berikut menjelaskannya:

"Wahai orang-orang yang percaya, apabila wanita-wanita mukmin datang kepada kamu sebagai penghijrah, ujilah mereka. Allah sangat mengetahui keimanan mereka. Kemudian, jika kamu mengetahui bahawa mereka adalah wanita-wanita mukmin, janganlah kembalikan mereka kepada orang-orang yang tidak percaya. Mereka adalah tidak halal bagi orang-orang yang tidak percaya, dan tidak juga orang-orang yang tidak percaya halal bagi mereka. Berilah orang-orang yang tidak percaya apa yang mereka telah menafkahkan (membelanjakan); dan tiada kesalahan ke atas kamu untuk mengahwini mereka, apabila kamu memberi mereka upah mereka." (60:10)

Sesetengah "orang gaji" pun boleh dikategorikan sebagai "tangan kanan kamu memiliki". Sila lihat ayat di bawah ini:

"Wahai orang-orang yang percaya, hendaklah mereka yang tangan-tangan kanan kamu memiliki, dan mereka antara kamu yang belum cukup umur, meminta izin kepada kamu tiga kali - sebelum solat fajar, dan apabila kamu menanggalkan pakaian kamu pada waktu zuhur (tengah hari), dan selepas solat isyak - tiga kali aurat (penelanjangan) bagi kamu." (24:58)

Ayat 24:31 dan 33:55 juga menunjukkan bahawa sesetengah orang gaji tergolong dalam kategori yang sama.

Akhir sekali, para isteri tertentu boleh disifatkan sebagai mereka yang "tangan-tangan kanan kamu memiliki". Ayat berikut akan dijelaskan dengan lebih lanjut selepas dibaca:

"Dan yang pada kemaluan mereka, mereka menjagai; Kecuali terhadap isteri-isteri mereka, atau apa yang tangan-tangan kanan mereka memiliki, lalu mereka tidak tercela;" (23:5-6)

Satu lagi ayat yang membawa mesej yang sama ialah 70:29-30. Perhatian ditumpu kepada perkataan atau. Kami setuju dengan penulis di atas bahawa perkataan itu sebenarnya bukan 'atau' tetapi berfungsi seperti 'iaitu'.

Atau diterjemah daripada perkataan Aw (alif wau). Menurut Arabic-English Lexicon (Lane) di halaman 122 dan 123, perkataan tersebut membawa 12 pengertian. Satu daripadanya berfungsi sebagai tafsil yang menjelaskan maksud ayat yang disebut sebelumnya. Maka ayat tadi bermaksud "..... Kecuali terhadap isteri-isteri mereka, iaitu apa yang tangan-tangan kanan mereka memiliki ......"

Akan tetapi, status mereka yang menjadi isteri daripada tangan-tangan kanan itu adalah tidak sama dengan isteri daripada orang-orang merdeka. Demikian dapat difahamkan daripada ayat berbunyi,

"Maka kahwinilah mereka (tangan kanan kamu memiliki) dengan izin keluarga mereka, dan berilah mereka upah mereka dengan baik sebagai wanita-wanita dalam ikatan perkahwinan, bukan dalam perzinaan, atau mengambil sebagai teman rahsia, tetapi apabila mereka telah dinikahi dan jika mereka melakukan kesumbangan, maka bagi mereka separuh daripada azab wanita yang merdeka." (4:25)

Demikian dinyatakan lima golongan manusia yang boleh disifatkan sebagai "tangan-tangan kanan kamu memiliki". Seperti yang baru disebut, mereka adalah dikahwini dengan izin keluarga mereka, jika ada. Mereka juga dikahwini atas sebab poligami, selain daripada perempuan-perempuan yang ada kaitan dengan anak-anak yatim. Firman Allah,

"Jika kamu takut bahawa kamu tidak akan berlaku adil terhadap anak-anak yatim, maka kahwinilah perempuan-perempuan yang nampak baik bagi kamu, dua, dan tiga, dan empat; tetapi jika kamu takut bahawa kamu tidak akan berlaku adil, maka satu sahaja, atau apa yang tangan-tangan kanan kamu memiliki; maka ia lebih dekat bagi kamu untuk tidak membuat aniaya." (4:3)

Namun, mereka dikahwini dengan perbelanjaan yang tidak banyak. Dua firman Tuhan di bawah menjelaskannya:

"Dan sesiapa antara kamu yang tidak mempunyai kemewahan untuk membolehkan mengahwini wanita-wanita merdeka yang mukmin, maka dia mengambil pemudi kamu yang mukmin yang tangan kanan kamu memiliki;" (4:25)

"Dan perempuan-perempuan yang bersuami, kecuali apa yang tangan-tangan kanan kamu memiliki. Demikianlah Allah mengkitabkan (menetapkan) untuk kamu. Dihalalkan bagi kamu, selepas yang demikian itu, adalah bahawa kamu mencari, dengan menggunakan harta kamu, dalam ikatan perkahwinan, bukan dalam perzinaan." (4:24)

Kepada mereka yang "tangan-tangan kanan kamu memiliki" Allah menyuruh pemiliknya berbuat baik, seperti kepada ibu bapa, sanak saudara yang dekat, anak-anak yatim dan sebagainya. Firman berikut memberi penjelasan seterusnya:

"Sembahlah Allah, dan janganlah menyekutukan sesuatu dengan-Nya. Berbuatbaiklah kepada ibu bapa, dan kepada sanak saudara yang dekat, dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan jiran yang kerabat, dan jiran yang tidak dikenali, dan teman di sebelah kamu, dan musafir, dan apa yang tangan-tangan kanan kamu memiliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong, membanggakan diri," (4:36).

Dan, mereka harus diberi rezeki daripada rezeki yang diberi Allah kepada pemilik mereka. Firman Tuhan,

"Dan Allah melebihkan sebahagian kamu di atas sebahagian yang lain dalam rezeki; tetapi orang-orang yang dilebihkan tidak akan menyerahkan rezeki mereka kepada apa yang tangan-tangan kanan mereka memiliki supaya mereka menjadi sama. Apa, dan adakah mereka menyangkal rahmat Allah?" (16:71)

Rezeki untuk mereka juga datang daripada harta yang ditinggalkan oleh pemilik mereka yang meninggal dunia. Ayat berikut menetapkannya:

"Dan bagi tiap-tiap orang, Kami melantik waris-waris daripada apa yang ibu bapa dan sanak saudara meninggalkan, dan orang-orang yang terikat dengan sumpah (aiman) kamu. Maka berilah mereka bahagian mereka; sesungguhnya Allah adalah saksi atas segala sesuatu." (4:33)

Andaikata orang-orang yang menderita di merata dunia akibat perang, bencana alam dan keburukan lain, dijadikan tangan-tangan kanan milik orang-orang yang berada maka angin sedih yang meniup dengan ganas di muka bumi tentu dapat disepoibahasakan.
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: Fakhour Murtad Gara² Budak Sex Halal

Post by duren »

muslim_netral wrote:Mau tau artinya tangan kanan?
Ya maulahh ..
Tapi jangan copas dunk
Para kapir lebih senang kalau dikau yang cantik :heart: ini lah yang langsung memberi kuliah
User avatar
muslim_netral
Posts: 1705
Joined: Mon Jul 12, 2010 12:58 am

Re: Fakhour Murtad Gara² Budak Sex Halal

Post by muslim_netral »

Ya maulahh ..
Tapi jangan copas dunk
Para kapir lebih senang kalau dikau yang cantik :heart: ini lah yang langsung memberi kuliah
Huehehe... kamu kok ngejar-ngejar thread aku terus siiiii? suka yah ama aku?? Image
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: Fakhour Murtad Gara² Budak Sex Halal

Post by duren »

muslim_netral wrote:Huehehe... kamu kok ngejar-ngejar thread aku terus siiiii? suka yah ama aku?? Image
Sebenarnya dah bulat tekad ku untuk menewaskanmu di trit Q 33.36 , tapi ente malah ngacir kesana kemari
Yahh kuajak kawin ajalah .. Agar FFI tetap rame :vom: :vom:
User avatar
muslim_netral
Posts: 1705
Joined: Mon Jul 12, 2010 12:58 am

Re: Fakhour Murtad Gara² Budak Sex Halal

Post by muslim_netral »

duren wrote:Sebenarnya dah bulat tekad ku untuk menewaskanmu di trit Q 33.36 , tapi ente malah ngacir kesana kemari
Yahh kuajak kawin ajalah .. Agar FFI tetap rame :vom: :vom:
Ngasih trit kok gak pake link, pusing nyarinya juga
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: Fakhour Murtad Gara² Budak Sex Halal

Post by duren »

muslim_netral wrote:Ngasih trit kok gak pake link, pusing nyarinya juga
Dikau bikin trit busana muslim dunk say
Aku akan selalu menjadi penggemar setiamu disana :heart:
User avatar
muslim_netral
Posts: 1705
Joined: Mon Jul 12, 2010 12:58 am

Re: Fakhour Murtad Gara² Budak Sex Halal

Post by muslim_netral »

duren wrote:Dikau bikin trit busana muslim dunk say
Aku akan selalu menjadi penggemar setiamu disana :heart:
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... fi-t39666/
MasTom
Posts: 2581
Joined: Thu Apr 23, 2009 11:34 am

Re: Fakhour Murtad Gara² Budak Sex Halal

Post by MasTom »

nanya sis mn,
arti malakat aimanukum jadinya apa?
bener nggak itu artinya budak seks - bukan perempuan yang diperistri
melalui sebuah akad nikah dengan mahar dan wali?

trims
User avatar
muslim_netral
Posts: 1705
Joined: Mon Jul 12, 2010 12:58 am

Re: Fakhour Murtad Gara² Budak Sex Halal

Post by muslim_netral »

MasTom wrote:nanya sis mn,
arti malakat aimanukum jadinya apa?
bener nggak itu artinya budak seks - bukan perempuan yang diperistri
melalui sebuah akad nikah dengan mahar dan wali?

trims
Kalau hubungannya dengan wanita kurang lebih yah budak wanita, (budak di sini pengertiannya tentu saja budak dengan perlakuan adil dari majikannya), budak wanita boleh digauli menurut hukum yang berlaku saat itu, mengacu pada hukum kebiasaan/internasional, Islam tidak mengubah kebiasaan-kebiasaan jahiliyah secara sekaligus, tetapi bertahap, contoh lain, minum arak masih boleh dilakukan, ketika turun larangan, yah jelas hukummnya jatuh jadi haram, begitu pula dengan perbudakan.
MasTom
Posts: 2581
Joined: Thu Apr 23, 2009 11:34 am

Re: Fakhour Murtad Gara² Budak Sex Halal

Post by MasTom »

muslim_netral wrote:
Kalau hubungannya dengan wanita kurang lebih yah budak wanita, (budak di sini pengertiannya tentu saja budak dengan perlakuan adil dari majikannya), budak wanita boleh digauli menurut hukum yang berlaku saat itu, mengacu pada hukum kebiasaan/internasional, Islam tidak mengubah kebiasaan-kebiasaan jahiliyah secara sekaligus, tetapi bertahap, contoh lain, minum arak masih boleh dilakukan, ketika turun larangan, yah jelas hukummnya jatuh jadi haram, begitu pula dengan perbudakan.
(1) apa lebihnya hukum islam dibanding hukum masyarakat (kaum jahiliyyah)
dalam menggauli budak dan tawanan perang?
lebih sempurna atau "jas bukak iket blangkon" alias sami mawon (sama saja)

(2) bisa diceritakan kepada kita,
sampai tahun berapakah islam menjadi lebih beradab
dengan MENGHAPUSKAN hukum jahiliyyah "boleh menggauli budak dan tawanan perang"
dan mengantinya dengan hukum yang lebih mulia "dilarang menggauli budak dan tawanan perang"?

(3) bisa kasih contoh misal di afghanistan, sudan dst-dst
apakah sudah diterapkan larangan memperkosa budak (POW)?
Pembawa Pedang
Posts: 4984
Joined: Fri Mar 16, 2007 1:39 am

Re: Fakhour Murtad Gara² Budak Sex Halal

Post by Pembawa Pedang »

Adadeh wrote:Budak Sex dan Gundik dalam Islam
Yang kalah perang WAJAR DIJADIKAN BUDAK..
Karena perang pada hakikatnya adalah MEMBUNUH..

Sipemenang perang punya hak untuk membunuh atau memperlakukannya sebagai budak atau membebaskannya..Semua itu OPSIONAL....

Wanita tawanan perang juga begitu hukumnya...ketika dia dijadikan budak maka halal dia disetubuhi oleh tuannya...tapi bukan diperkosa rame rame...
Hasil dari persetubuhan itu jika menghasilkan anak maka anaknya bin dari tuannya..dan anak berstatus merdeka..

Jika tuannya mati ibu dari sianak otomatis merdeka...

Ini hukum yang paling adil mengenai tawanan perang...dari pada konsep barat dimana wanita diperkosa rame2 dan dibunuh..

Dan yang mengerankan saya adalah..ketika budak dihalalkan..kafir complain...namun ketika zina dihalalkan...( main dan bayar!..atau sex suka sama suka )..kafir mendukung..

PP
User avatar
muslim_netral
Posts: 1705
Joined: Mon Jul 12, 2010 12:58 am

Re: Fakhour Murtad Gara² Budak Sex Halal

Post by muslim_netral »

MasTom wrote: (1) apa lebihnya hukum islam dibanding hukum masyarakat (kaum jahiliyyah)
dalam menggauli budak dan tawanan perang?
lebih sempurna atau "jas bukak iket blangkon" alias sami mawon (sama saja)
Yah, kan bertahap, kalo sekaligus dilarang kayaknya perekonomian masyarakat jadi kacau, soalnya budak merupakan salah satu sumber penghasil dan penopang perekonomian masyarakat waktu itu, kalo dilarang banyak orang bisa bangkrut.
(2) bisa diceritakan kepada kita,
sampai tahun berapakah islam menjadi lebih beradab
dengan MENGHAPUSKAN hukum jahiliyyah "boleh menggauli budak dan tawanan perang"
dan mengantinya dengan hukum yang lebih mulia "dilarang menggauli budak dan tawanan perang"?
sampai turun ayat ini :
- BUDAK WANITA MENJADI HARUS DIKAWINI :
QS 4:24 "dan [diharamkan juga kamu mengawini] wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki [1] [Allah telah menetapkan hukum itu] sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian [2] [yaitu] mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka wanita-wanita yang telah kamu ni’mati [campuri] di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya [dengan sempurna], sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu [3]. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (24) "
(3) bisa kasih contoh misal di afghanistan, sudan dst-dst
apakah sudah diterapkan larangan memperkosa budak (POW)?
[/quote]

Saya belum tau masalah ini
User avatar
muslim_netral
Posts: 1705
Joined: Mon Jul 12, 2010 12:58 am

Re: Fakhour Murtad Gara² Budak Sex Halal

Post by muslim_netral »

Sayang, itu bukan tentang wajib dikawini,
Tapi wajib membayar mahar kepada wanita yang telah di nikmati..

Hmmm.. .ada yang aneh deh...
lagi saya pelajari...
Post Reply