Page 1 of 2

Kesaksian Rusli Nurfea - Sumatra Barat

Posted: Fri Sep 21, 2007 3:49 pm
by stivana2
Orang Minang wajib beragama Islam.
Jika ada orang Minang murtad,
ia tidak berhak menyebut dirinya orang Minang lagi.

Kasus pemurtadan yang dilakukan Rumah Sakit Baptis di Bukittinggi belumlah sirna, Ranah Minang kembali digemparkan dengan kasus munculnya Rusli Nurfea, seorang murtadin (orang yang murtad dari Islam) asal Lintau, Sumatera Barat.


Setelah sekian lama menghilang, Rusli yang kini telah menjadi penginjil kembali datang ke Bukittinggi. Sebelum murtad, ia termasuk salah se-orang tokoh Muhammadiyah di Sumatera Selatan.

Entah apa maksud Rusli kembali ke Ranah Minang. Pe­nginjil yang diketahui telah me-netap di Jalan Jawa Nomor 11 Bandung, Jawa Barat, itu sekitar tahun 1970-an terlihat kembali di Bukittinggi.

Saat baru tiba di sebuah hotel, salah satu peti yang diba-wanya pecan. Isinya, buku-buku kecil, berhamburan ke lantai. Salah seorang pegawai hotel segera menolongnya. Namun saat membaca sekelebatan, pegawai hotel itu merasa ada yang kurang beres dengan buku-buku tersebut. Diambilnya satu tanpa sepengetahuan Rusli. Setelah membaca dan kian menemukan hal-hal yang dianggapnya membahayakan, pegawai hotel itu mengirim buku kecil tersebut ke tokoh-tokoh ulama Bukittinggi.

HMS Datuk Tan Kabasaran yang saat itu menjabat Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Sumatera Barat (MUl-Sumbar) melihat dan membaca buku tersebut. la yakin sekali, kedatangan Rusli Nurfea berkaitan erat dengan upaya pemurtadan terhadap Muslim Minangkabau yang memang tengah menjadi sasaran perampokan akidah itu.

"Kami akhirnya membuat laporan ke masyarakat bahwa ada penginjil datang ke Sumatera Barat. Ini suatu bahaya yang harus kita atasi bersama. Laporan atau surat itu saya yang buat, dengan nama A. Mujahid," ujar HMS Datuk Tan Kabasaran.

Surat itu kemudian diperbanyak dan disebarkan oleh MUI Sumbar ke seluruh masjid di Ranah Minang. Kontan, urang awak jadi geger. Disebabkan reaksi masyarakat tersebut, CPM memanggil Sekretaris MUI Sumbar. Salah seorang CPM menginterogasi Datuk Tan Kabasaran, "Siapa ini A. Mujahid yang sesungguhnya?"

Ulama yang satu ini dengan jujur dan berani mengatakan bahwa dirinyalah yang membuat surat itu. "Saya jawab, bahwa ini adalah cara saya mengetuk orang banyak. Kalau ada maling datang ke kampung, itu dipukul tong-tong. Sehingga kampung itu ribut dan maling itu keluar, lari atau tertangkap. Sedang Rusli ini lebih berbahaya dari maling. la itu maling akidah, kepercayaan kami yang akan dirampok. Nah, surat itu fungsinya seperti tong-tong yang kami kirimkan ke masjid-masjid supaya umat Islam Minang semuanya waspada," tandas Datuk Tan Ka­basaran.

Setelah mendapat penjelasan yang lugas dari Sekretaris MUI Sumbar itu, CPM akhirnya mengirim laporan ke Penguasa Perang di Padang. Tidak berapa lama, Rusli dipanggil oleh Penguasa Perang yang kemudian mengusir Rusli keluar dari Ranah Minang.

"Ada suatu kejadian, kisah nyata, berkaitan dengan Rusli ini," ujar Datuk Tan Kabasaran. Saat Rusli pulang ke kampungnya sebelumnya orang-orang di sana sudah tahu bahwa Rusli itu sudah murtad, istrinya yang menjabat sebagai Ketua Aisyiyah di Lintau ketika mendengar suaminya murtad langsung jantungnya kumat dan meninggal karenanya semua orang, besar kecil, tua muda, berkata dengan ketus, "Hey Rusli, kamu su­dah kafir ya!"

Ketika Rusli pulang ke rumah orang tuanya, semua keluarga-nya tidak ada yang sudi menemuinya. Seluruh keluarganya meninggalkan rumah tanpa sempat bertemu dengan Rusli. Yang menemuinya hanya seorang adik perempuannya yang langsung menutup dan mengunci semua pintu kamar, dapur, dan juga kamar mandi. Sang adik lalu pergi begitu saja. Rusli sama sekali tidak disapa atau diberi minum, apalagi makanan, sehingga sejak masuk rumah orang tuanya, Rusli sama sekali tidak mendapat pelayanan.

Karena lapar dan haus, Rusli beranjak pergi ke kedai. la hendak membeli secangkir kopi. Namun ketika tahu Rusli yang datang, si penjual kedai menghardiknya, "Tidak ada kopi untuk kamu!" la mengusir Rusli Semua kedai berbuat serupa. .Rusli tidak diterima di mana-mana. Akhirnya Rusli pergi ke sebuah kolam besar, di depan rumah orangtuanya. Lalu dengan menangkupkan kedua tangannya, Rusli meminum air kolam itu. Itu pun terjadi ketika hari sudah malam.

Esok paginya, datanglah Wali Nagari menghampiri Rusli. Dengan dingin, Wali Nagari (Tetua Kampung) berkata, "Rusli, agar kampung tidak jadi ribut, sebaiknya kamu pergi dari sini." Tidak lama kemudian, berangkatlah Rusli dari kampungnya. Dengan memanggul sebuah tas besar, ia berjalan menuju Pasar Balai Tengah untuk menumpang mobil angkutan menuju Padang. Bertepatan, hari itu hari pasar, jadi suasana demikian ramai. Ketika menghampiri sebuah mobil jurusan Padang, belum lagi kakinya naik, sang supir menghardiknya, "Tak usah, kamu tak usah naik!" Rusli tidak jadi naik. la meng­hampiri mobil yang lain. Namun sang supir menolaknya pula. la pindah lagi. Ditolak juga. Semua mobil yang ada di pasar itu tidak mau membawa Rusli.

Akhirnya, dengan masih memikul tasnya yang cukup berat, Rusli terpaksa berjalan kaki ke arah selatan. Setelah berjalan sekitar tiga kilometer dari Balai Tengah, Rusli berhenti di bawah pohon untuk istirahat. Hari demikian panas, keringat bercucuran, ia berteduh di bawah pohon di tepi jalan.

Akhirnya datang sebuah mobil angkutan dari Payakumbuh yang supirnya tidak kenal siapa Rusli. Dengan mobil itulah Rusli akhirnya bisa tiba di Padang. Di Padang, ia dipanggil Penguasa Perang dan diusir dari Sumbar.

“Kisah ini di tulis sendiri oleh Rusli dalam sebuah majalah Kristen yang beredardi Bandung. Kalau tidak salah, nama majalah itu 'Hidup' (Kalam Hidup, red), la berkilah bahwa selama di Sumbar, ia telah disihir oleh orang-orang Muslim Minangkabau dan diusir. Rusli mengancam, ia akan datang kembali ke Sumbar dalam bentuk lain," tutur Datuk Tan Kabasaran..

"Anak saya waktu itu sedang kuliah di Bandung, la bergerak dalam kelompok mahasiswa Minang di perantauan. Satu hari, ia berkenalan dengan seorang pemuda, yang di kemudian hari diketahuinya sebagai salah seorang anak buah Rusli Nurfea. Dengan baik-baik, anak saya mengajak agar ia mau bergabung dengan kelompok itu. Anak itu mau," ujar salah seorang tokoh ulama Bukittinggi itu.

Dalam satu pertemuan, lanjut Datuk Tan Kabasaran, anak itu membawa selembar surat. Anak saya membacanya dan mem-fotonya, lalu ia kirimkan pada kami di Sumbar. Isinya tentang anggaran dasar Yayasan Minang Sakato. Rusli Nurfea itu ketuanya, dan Bendaharanya seorang Amerika yang diberinya gelar Minang. Itu saya siarkan di sini, sehingga semua orang di sini amat waspada terhadap Yayasan Minang Sakato itu.

"Jika ada orang Minang murtad, maka secara adat ia tidak bisa diterima oleh warga Minang lainnya. Secara adat ia sudah dibuang. Tidak lagi diakui sebagai orang Minang," tegas Datuk Tan Kabasaran.

Rizki Ridyasmara

Sumber: Majalah sabili No.4 Th X 5 September 2002/27 Jumadil Akhir 1423 H

Posted: Fri Sep 21, 2007 7:52 pm
by swatantre
Sudah pernah dimuat kok Mbak..But thnx anyway

Re: Kesaksian Rusli Nurfea - Sumatra Barat

Posted: Sat Sep 22, 2007 2:31 am
by ali5196
stivana2 wrote:Orang Minang wajib beragama Islam. Jika ada orang Minang murtad, ia tidak berhak menyebut dirinya orang Minang lagi.
Katanya, tidak ada paksaan dalam beragama ! Gimana sih ! :shock: :shock:

Re: Kesaksian Rusli Nurfea - Sumatra Barat

Posted: Tue Sep 25, 2007 11:43 am
by cahkangkung
stivana2 wrote:Entah apa maksud Rusli kembali ke Ranah Minang. Pe­nginjil yang diketahui telah me-netap di Jalan Jawa Nomor 11 Bandung, Jawa Barat,

Sumber: Majalah sabili No.4 Th X 5 September 2002/27 Jumadil Akhir 1423 H
Dasar Muslim raja taqqiya.Sejak kapan kantor Polisi Militer boleh jadi tempat tidur,penginjil lagi.Silakan cek sendiri bahwa :

POMDAM III Sliwangi, Jl. Jawa No.11, Bandung Telp. (022) 4204587, 4204722.

Posted: Tue Sep 25, 2007 5:07 pm
by Phoenix
Cara muslim memfitnah rupanya...hehehe...

Posted: Wed Sep 26, 2007 7:12 am
by pod-rock
Dasar Muslim raja taqqiya.Sejak kapan kantor Polisi Militer boleh jadi tempat tidur,penginjil lagi.Silakan

cek sendiri bahwa :

POMDAM III Sliwangi, Jl. Jawa No.11, Bandung Telp. (022) 4204587, 4204722.
Hi hi hi.

Mungkin yang dimaksud itu yang diseberang POMDAM, tapi dia ngga tahu tentang itu.

NB: Seberang POMDAM adalah Gereja Katedral Bandung.

Posted: Wed Sep 26, 2007 10:48 am
by Andromeda
emang si rusli ke sumbar mo ngapain?

Posted: Wed Sep 26, 2007 12:35 pm
by santri gagal
waw! POMDAM III Sliwangi uda jadi markas antek kristen & yahudi!
pantesan bandung relatip dame meskipun banyak muslim.

Posted: Wed Sep 26, 2007 1:27 pm
by ndramus
hahahhahaa....aduh...kok ga ada yg kirim ke majalah sabili ya ?

Posted: Thu Sep 27, 2007 10:18 am
by cahkangkung
eh,kalo ga salah alamatnya redaksinya sabili di sini kan?
(taqqiya mode a'la Islam :ON)

Patra Residential
JL. Taman Patra VI No.25
Menteng Dalam, Kuningan
Jakarta 12870
Telp : (021) 5229119, 71532976, 71532995
Faksimili: (021) 5229119

Posted: Fri Sep 28, 2007 12:48 am
by murtad mama
@gampar aja dasar muslim, mulut comberan maunya fitnah aja

Posted: Fri Oct 05, 2007 9:16 pm
by El islaam
HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA.....

KETANGKAP BASAH! DASAR islam !
SABILI AJA DIPERCAYA! DASAR BEBAL

BUAT cahkangkung
TENGKIU BOSS ATAS INFONYA, KIRA2 MUKANYA islam2 DI FORUM INI BAGAIMANA YA?

[email protected] >> buat yg mau kasih crita ini ke mereka, gue liat alamat imelnya di majalahnya.

Posted: Fri Oct 05, 2007 9:21 pm
by Phoenix
El islaam wrote:HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA..... HA.... HA.... HA.....

KETANGKAP BASAH! DASAR islam !
SABILI AJA DIPERCAYA! DASAR BEBAL

BUAT cahkangkung
TENGKIU BOSS ATAS INFONYA, KIRA2 MUKANYA islam2 DI FORUM INI BAGAIMANA YA?

[email protected] >> buat yg mau kasih crita ini ke mereka, gue liat alamat imelnya di majalahnya.
Negrjain muslim mah gampang..jadi inget betapa ngototnya si Dodhor dgn foto kerangka Adam. PAdahal sih kena tuh dikadalain ilmuwan bule...hahahaha...

Posted: Fri Oct 26, 2007 3:28 pm
by Michael123
Kalo benAR KENAPA TAKUT ? Kalo dari tuhan kenapa takut dimurtadkan manusia ?? apa tuhan kagak punya kuasa untuk melawan ?? kenapa ?? kenapa??

Posted: Sat Oct 27, 2007 2:52 am
by mohamedbincamel
Ceritanya gak masuk akal, khas karangan muslim yg jarang pake logika krn terbiasa di doktrin.

Re: Kesaksian Rusli Nurfea - Sumatra Barat

Posted: Mon Oct 29, 2007 1:38 pm
by etus
Semakin banyak muslim yang ketakutan murtad terjadi dimana-mana,
Semakin banyak muslim yang ketakutan karena muslim lain mengingkari alquran,
Semakin banyak muslim yang ketakutan karena teman-teman seperjuangan mereka ke neraka semakin berkurang,
Semakin susah mereka dan semakin terlihat ****..

Semakin busuk, semakin baik.. :wink:

Posted: Thu Nov 01, 2007 9:37 pm
by ahmad_doni
mantafffff cerita ini ane baru dengar nih. thanks

Posted: Tue Dec 18, 2007 10:19 am
by Zebra Cross
kamu ketahuan kaya lagu ya....kamu ketahuan boong terus sampai kedatanganNYA yang ke 2 kali. terlambat dah saat itu kalau yang muslim nda mau mengaku Jesuslah Tuhan.

Posted: Tue Dec 18, 2007 11:35 am
by madman
Terbukti, sudah tidak terhitung muslim sangat ketakutan umatnya murtad.

Inilah ketidak-PeDe-an orang2 muslim, iman mereka begitu lemah hingga harus ditamengi dengan tindakan kekerasan serta anarkis!

Re: Kesaksian Rusli Nurfea - Sumatra Barat

Posted: Sat Mar 29, 2008 5:30 pm
by somad
stivana2 wrote:Orang Minang wajib beragama Islam.
Jika ada orang Minang murtad,
ia tidak berhak menyebut dirinya orang Minang lagi.
Jadi Mantan orang Minang,
kalau orang tuanya masih hidup, dan tetap Muslim juga disebut mantan orang tua.!
Setau saya mantan Istri atau Suami ada mantan orang tua ga ada
Juga mantan Minang ga ada tetap aja dia orang Minang/

Lucu juga tu aturan!