Pengakuan Candra

Orang-orang dari seluruh dunia yang murtad (termasuk dari FFInternasional). Siapa mereka dan mengapa mereka meninggalkan Islam ? Murtadin2 dari FFIndonesia silahkan masukkan pengakuan ke 'Mengapa Saya Murtad ?'
User avatar
fren
Posts: 569
Joined: Tue Nov 22, 2005 6:27 am

Post by fren »

reggie wrote:Tentang irama, itu bisa kita atur. Aku tidak sedih, juga tidak gembira. Itulah sejarah. Aku tidak bisa menangisi dinosaurus yang sudah punah. Indian dan aborigin yang kehilangan tanahnya dst. Kembali ke peta, cerita tentang temanku itu sungguh2 terjadi. Ia dapat hidayah dari melihat peta. fren kristen?
Paling ngak polanya masih berulang2 terus kan.. dan ilham itu semua bersumber langsung dari agama reggie, elaborate donk pakai sumber islam sendiri: setuju? tidak setuju? Ya saya juga bisa kalau cuma ketemu hidayah dari peta di atas: hidayah supaya jangan sampai ketipu sama Islam ... tolong ya dikasi liat ke teman kamu siapa tau dia jadi bisa mengenali Islam lebih lanjut

Kenapa nanya2 kristen ke saya, sedikit2 kurang sreg kok nengoknya slalu ke kristen, napa sich apa gak ada yang lain? saya gali2 di kristen gak ketemu tuh ajaran2 yang bikin orang dikit2 gerah. Kalu gak percaya datang donk ke gereja (yang biasa2 aja, katolik/pantekosta misalnya) dan tanya2 donk sama pendetanya, di sini kita mendedikasikan waktu untuk Islam aja.. ochey?.


hehe.. hehe (yawn)
User avatar
reggie
Banned
Posts: 1336
Joined: Wed Dec 28, 2005 8:48 pm

Post by reggie »

fren, kamu tanya agamaku apa, aku jawab. giliran aku nanya kamu, kamu kayanya keberatan. ada apa denganmu dan agamamu?

tentang saranmu aku datang ke gereja, aku pernah beberapa kali lakukan. ini posting pengalamanku ke gereja di forum ini dulu, sebelum aku di-ban:

http://indonesian.knowislam.info/forum/ ... .php?t=688

Dari Puasa Daniel sampai Buah Pelir Hancur di Bethany

PROLOG:

Beberapa waktu lalu, menyambut datangnya Puasa Daniel, saya diajak seorang teman ikut kebaktian di Gereja Bethany. Karena sebelumnya saya juga pernah diajak teman lain ikut kebaktian lain di gereja yang lain pula, dan saya mengalami mengalamai kejadian buruk - diinterogasi satpam karena pakai sendal jepit dan bercelana pendek - makanya ke kebaktian kali ini saya berpakaian lebih rapi.

***

Jam enam sore kurang limabelas menit, teman baik saya itu datang menjemput. Di dalam mobilnya ada tiga perempuan lain. Mereka langsung diperkenalkan kepada saya. Dari dialek mereka, saya tahu, satu di antara meraka berasal dari Jawa, dan dua lainnya dari Indonesia bagian timur. Namun, tidak cuma asal daerah mereka saja yang kemudian juga bisa saya tebak. Ketika mereka membicarakan Puasa Daniel, saya jadi tahu pula, perempuan yang bicara dengan dialek Jawa ternyata berasal dari gereja lain, di luar Bethany. Ia nampaknya masih bingung dengan Puasa Daniel.

Karena 1 dari 4 orang Kristen yang ada di dalam mobil bersama saya tidak paham apa itu puasa Daniel, saya perkirakan banyak pula orang Kristen lain yang juga belum tahu tentang apa itu Puasa Daniel. Mungkin ada baiknya jika saya jelaskan di sini.

Puasa Daniel, yang dimulai hari Sabtu waktu itu, berdasarkan dari omongan dan penjelasan teman saya adalah puasa berpantang makan segala yang bernyawa selama 21 hari, seperti makan babi, anjing, dan ayam. Ya, hidup seperti vegetarianlah. Di samping itu, orang yang melaksanakan Puasa Daniel juga dilarang makan atau minum segala jenis makanan atau minuman sehari-hari yang paling mereka sukai. Jika orang itu sehari-hari paling suka makan pizza vegetarian, sup jagung, es krim Baskin Robbins, atau camilan kwaci, mereka harus melupakan makanan itu untuk sementara. Jika sehari-harinya mereka suka minum anggur cap Orang Tua, Teh Poci Kepala Jenggot, atau Coca Cola, selama Puasa Daniel harus disetop.

Berat memang. Tapi yang namanya ibadah harus dilaksanakan. Apa lagi Puasa Daniel itu bertujuan sungguh sangat mulia. Kata teman saya yang baru pertama kali mengikuti Puasa Daniel, puasa itu diniatkan untuk keselamatan bangsa dan negara kita di masa mendatang. Tapi sayangnya, ketika saya tanya ayat atau hukum apa apa yang jadi landasan Puasa Daniel, teman saya tidak tahu. Teman saya itu juga tidak bisa menjelaskan apakah Puasa Daniel merupakan puasa rutin, yang harus dilaksanakan orang Kristen setiap periode tertentu.

***

Kira-kira setengah jam perjalanan, kami sampai di sebuah pertigaan. Teman saya mengambil jalan menurun, ke arah kanan mengikuti sign bertulisan ‘Lembah Pujian’. Tiga menitan dari sign itu, terhampar pelataran parkir. Mungkin kami datang agak terlambat, karena lapangan parkir yang sebenarnya cukup luas itu hampir terisi penuh berbagai kendaraan pribadi dan bis.

Turun dari mobil, dengan langkah canggung saya ikuti teman saya. Kami menuju bangunan utama yang langsung saya curigai sebagai gereja. Dan bangunan megah itu memang tidak seperti gereja yang ada dalam benak saya, tapi lebih mirip gedung aula, tanpa menara atau tanda salib di atapnya. Hanya ada beberapa banner yang digantung di langit-langit teras, bergambarkan pedang dan gambar lainnya yang tidak sempat saya amati. Di depan tangga masuk terdapat kolam seukuran kira-kira 3x3 m dengan air terjun buatan.

"Grha Bethany, House of Prayers for All Nations", ukiran tulisan dari logam kuningan terbaca di dinding. Tanpa terasa saya sudah berada di teras gereja. Di tengah susanana asing dengan banyak orang asing pula, membuat saya makin kikuk. Belum sempat saya memutuskan harus bersikap atau beradab bagaimana, pintu gereja sudah dibukakan seorang satpam untuk saya, dan saya sudah menapak ke dalamnya. Semua berjalan begitu cepat.

***

Dan…, wow…! Siapapun yang baru pertama kali masuk ke gereja itu saya perkirakan akan berdecak: wow....! Gereja itu sungguh-sungguh wow! Hanya saja, karena keberadaan saya di situ bukan dalam rangka tur atau wisata, ke'wow'an gereja yang mampu menampung tiga sampai lima ribuan jemaat itu bagai terabaikan. Saya secara tiba-tiba sibuk dengan pikiran sendiri. Lagi-lagi mengikuti kebaktian..., apakah benar yang tengah saya jalani?

Tapi, ah..., langkah teman saya terlalu cepat. Untuk berpikir apakah saya benar atau sesat, sudah telat. Saya sudah berdiri di deretan bangku di tengah-tengah gereja di antara para jemaat. Saya lihat sekeliling, semua jemaat dan teman-teman saya berdiri. Para penyanyi di altar juga berdiri. Apakah saya juga mesti berdiri biar tidak kelihatan aneh? Tanpa minta pendapat teman saya, saya ambil keputusan sendiri. Saya langsung duduk. Bukankah saya tidak punya bakat nyanyi, dan bukankah deretan bangku yang ada disediakan untuk duduk?

Dengan pikiran rasional itu saya mulai sedikit merasa nyaman. Duduk di bangku membuat saya lebih bebas mengamati sekeliling. Saya perhatikan sebagian jemaat ikut bernyanyi dan bergoyang sambil mengangkat tangan; ada yang mengangkat tangan kiri, ada yang kanan, dan ada pula yang sekaligus mengangkat kedua-duannya. Beberapa jemaat hanya mengangkat tangan ketika penyanyi altar meneriakan syair-syair tertentu saja. Cara mengangkat tangan yang beda-beda itu, kalau diperhatikan intinya sama: semua telapak tangan diarahkan ke altar dan para penyanyi altar mengangkat tangan mereka dan balas mengarahkannya kepada jemaat. Adegan seperti itu sebenarnya sudah pernah saya lihat, saat tivi menayangkan konser musik Krisdayanti. Yang sedikit mengherankan saya, ketika penyanyi altar membawakan lagu rohani berirama dangdut, justru tak satupun di antara jemaat yang mengangkat tangan atau ikut bergoyang. Mungkin inilah yang disebut kebebasan berekspresi dalam beribadah.

***

Begitulah, setiap kejadian yang tidak setiap hari bisa saya lihat dan alami itu, saya rekam sedetil mungkin dalam ingatan saya. Ketika teman saya menyodorkan sebuah buku, dengan tenang pula buku itu saya buka dan saya bolak balik halamannya. Buku saku yang bergambarkan pedang pada sampul depannya itu ternyata sebuah kalender, yang memuat nomor ayat pada setiap nomor tanggalnya. Begitu parktisnya buku itu, sehingga saya langgsung mengegrti, buku itu dimaksudkan untuk panduan bagi jemaat dalam membaca alkitab selama setahun. Saya perhatikan, pada tanggal tertentu dan bulan tertentu harus dibaca ayat tertentu pula. Ayat-ayat Kisah Para Rasul karangan Paulus, Mazmur dan keempat Injil terlihat mendominasi. Tapi saya tidak menemukan ayat-ayat Yehezkiel yang sangat populer 'porno' itu tercantum dalam buku panduan tersebut. Mungkin ayat-ayat dalam Yehezkiel itu memang bukan untuk dibaca oleh siapapun orang Kristen sepanjang tahun.

***

Beberapa lagu berselang, dan kebaktian masuk ke sesi lain. Seorang laki-laki tampil ke depan, dan langsung mengutip setengah lusinan ayat Alkitab. Ayat-ayat yang dikutip itu, secara 'live' diproyeksikan lewat semacam proyektor film pada layar yang terdapat di dinding belakang altar. Dengan bantuan media visual canggih itu - yang barangkali tidak terdapat di klenteng, pura, atau tempat ibadah agama lain - kata-kata yang perlu penekanan dalam masing-masing ayat terlihat sangat jelas karena digarisbawahi. Dan yang digaris bawahi waktu itu adalah kata ‘makmur’.
Segera saya ingat dengan buku panduan dalam genggaman saya. Saya kira ayat Alkitab yang tengah dikutip dan ditampilkan adalah ayat-ayat yang harus dibaca pada hari itu. Tapi, belum sempat saya membuka buku itu untuk mencocokkan, sebuah ayat dengan kata 'perpuluhan' yang digarisbawahi, langsung membuat saya ‘ngeh’. Ternyata, bukan tanpa maksud ayat-ayat yang memuat kata ‘makmur’ dikutip terlebih dahulu, dan diikuti dengan ayat yang memuat kata ‘perpuluhan’. Teman saya dan para jemaat yang tersentuh oleh pesan-pesan ayat itu mulai bereaksi. Mereka mulai sibuk merogoh kantong atau membuka tas, mengeluarkan dompet. Sejumlah uang yang saya perkirakan sepersepuluh dari total penghasilan mereka diserahkan kepada gereja. Belasan orang panitia kebaktian dengan kantong hitam, seperti kantong tukang sulap yang sudah dipersiapkan, berkeliling dengan sigap mengumpulkan uang dari jemaat.

***

Usai pengumpulan perpuluhan, acara dilanjutkan. Jemaat kembali berdiri, dan lagu puji-pujian kembali dilantunkan. Lagu itu berbahasa Inggris dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Saya tahu itu semua dari visualisasi pada layar di belakang altar. Ya, seperti layaknya nyanyi karaoke, teks nyanyian yang divisualkan dilengkapi pula dengan gambar atau klipnya. Ketika syair lagu menyebutkan kata 'Lord', klip pada layar menampilkan sosok samar cowok bule berjenggot dan berjubah putih sedang bertahta pada sebuah kursi mirip sofa. Tubuhnya diliputi cahaya. Ketika syair menyebutkan kata 'Holy Spirit' layar menampilkan imej burung merpati yang sedang terbang. Burung merpati itu juga diliputi cahaya. Ketika syair lagu berisi pengharapan supaya 'Holy Spirit' itu mengalir pada jemaat, layar menampilkan gambar air terjun. Tapi, air terjun itu air terjun biasa saja, tidak diliputi cahaya.

Saya amati terus pergantian syair dan klip pada layar di depan saya. Saat asik mengikuti video klip itulah, tiba-tiba saya merasa ada sesuatu yang aneh di tengkuk saya. Sekilas saya berpikir, mungkin roh kudus mulai mengalir dalam ruangan pemujaan itu. Perlahan saya raba tengkuk saya yang terasa dingin dihembus-hembus angin. Lalu dengan sangat hati hati saya menoleh ke belakang, memastikan. Seorang remaja putri yang berdiri persis di belakang saya terlihat terlalu bersemangat. Ia seperti mengibas-ngibaskan tangannya sewaktu bernyanyi. Dalam hati saya tersenyum. Semilir angin yang menghembus-hembus kuduk saya itu ternyata bukan ditimbulkan oleh kibasan ‘Holy Spirit’ sayap merpati, tapi oleh kibasan tangan sang remaja putri.

Cepat saya lupakan fantasi ‘Holy Spirit’ yang membuat saya geli. Masih dalam nyanyi yang sama, seorang vokalis lain tampil mengambil alih mikrofon. Ia seorang laki-lagi setengah baya, bertubuh gempal dengan kepala yang agak botak. Suaranya berwibawa memimpin lagu pujian. Beberapa lama saya saksikan jemaat terkesima, dan akhirnya bertepuk meriah. Sang vokalis ternyata adalah orang yang ditunggu-tungu. Dilayar ditampilkan data diri, nama, dan GBI asalnya. Ia adalah Pak Pendeta.

Saat itu juga kotbah dimulai. Pak Pendeta langsung mengajak jemaat membuka ayat-ayat dalam Kisah Para Rasul, yaitu ayat-ayat tentang kepala penjara Filipi. Dengan semangat dan gaya teatrikal yang sangat streotip - seperti yang sering terlihat di tivi - Pak Pendeta membacakan ayat-ayat itu. Dikisahkan, tengah malam ketika Paulus dan Silas mendekam di penjara Filipi, mereka berdoa dan bernyanyi. Terjadilah gempa bumi yang hebat, yang menggoyahkan sendi penjara, membuka pintu, dan melepaskan belenggu mereka. Ayat-ayat itu ternyata punya kuasa, begitiu cepat menuntun pikiran bawah sadar saya pada adegan-adegan yang sering muncul dalam film-film India.

Dan..., eh..., oh..., materi Puasa Danielnya maaannnaaa…? Bukankah teman-teman saya yang besoknya mau menjalankan Puasa Daniel masih bingung apa Puasa Daniel itu sesungguhnya. Mungkin panitia salah dalam menentukan tema kebaktian. Atau barangkali Pak Pendeta juga tak begitu paham dengan yang namanya Puasa Daniel. Tapi..., biarlah..., urusan materi kotbah adalah urusan mereka.

***

Kira-kira 15 menit sebelum kotbah berakhir, tiba-tiba saja saya pingin keluar. Saya minta ijin, dan teman saya tidak keberatan. Saya tinggalkan ruang gereja. Di teras, sekumpulan anak-anak berlarian. Suara tawa mereka, langkah-langkah yang ceria, sungguh pemandangan yang membuat semua orang bernostalgia pada masa lalu. Saya nikmati kilasan-kilasan masa kanak-kanak saya dulu. Tapi itu tidak lama. Sebuah toko buku kira-kira 30 meter di seberang gereja mengalihkan perhatian saya.

***

Tak banyak deskripsi yang bisa saya tuliskan untuk menggambarkan toko buku itu. Seperti kebanyakan toko buku Kristen, toko itu menjual buku-buku Kristen kebanyan. Kebanyakan dari buku Kristen yang dijual adalah buku-buku terjemahan. Dan judul buku-buku terjemahan itu kebanyakan kurang menarik saya. Walaupun begitu, ada juga buku yang membuat saya penasaran. Sebuah buku terjemahan 'Apakah Yesus Anak Allah' karangan Gordon Lindsay serta buku 'Kebatinan dan Injil' karangan Dr. Harun Hadiwijono, saya ambil dari rak. Begitu juga dengan majalah 'Bahana' terbitan Juli 2001 dengan judul berita utama 'Dapatkah Injil Thomas Dipercaya?'.

Karena masih punya cukup waktu, sebelum membayar, saya hampiri sebuah rak berwarna gelap di pojok toko. Rak itu memajang rupa-rupa Alkitab. Entah disengaja atau tidak, sebuah Alkitab berukuran besar dipajang dengan halaman terbuka pada Kitab Ulangan. Ukurannya yang sekitar empat kali lebih besar dibanding Alkitab standar yang ada di kamar kost saya, membuat tulisannya juga sekitar empat kali lebih mudah terbaca. Sebuah angka 23 - yang tercetatak paling besar di halaman itu - secara psikologis langsung menggiring saya pada tulisan berstyle bold di atasnya. Tulisan itu – judul perikop - berbunyi: “Orang-orang yang tidak boleh masuk jemaah TUHAN”. Dan saya baca pula ayat-ayat yang terurut pada bagian itu: 1"Orang yang hancur buah pelirnya atau terpotong kemaluannya, janganlah masuk jemaah Tuhan....
Duh, rekan-rekan, sungguh saat itu saya spontan tertawa, walaupun dalam hati. Ulangan 23:1 itu menggingatkan saya pada ayat lain yang termuat dalam Alkitab di kamar kost saya. Ayat itu juga berhubungan dengan pelir yang terpotong. Mungkin rekan-rekan juga sudah sering mendengarnya. Bunyinya: Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus....


***

Dalam mobil di perjalanan pulang, saya bertanya-tanya. Ingin sekali saya diskusikan ayat Alkitab yang secara ajaib baru saja saya temukan. Tapi saya ragu, bagaimana memulainya. Saya malu ngomongin buah pelir dan kemaluan dengan teman saya yang cantik-cantik itu. Di samping itu, mereka kembali sibuk membicarakan Puasa Daniel. Mereka masih saja terlihat bingung. Saat itulah saya tiba-tiba berpikir. Andai saja teman-teman saya itu tidak hanya membaca Alkitab berdasarkan panduan yang diberikan oleh gereja, tentu mereka sudah menemukan ayat-ayat lain sebagai pedoman dalam beribadah. Bukankah Alkitab memuat segalanya?

***

EPILOG:

Saya bersaksi: Saya tidak menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan saya ini, karena saya takut Allah akan menambahkan kepada saya malapetaka-malapetaka. Dan saya juga tidak mengurangi sesuatu dari perkataan-perkataan saya.

Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua! Amin.
User avatar
dago
Posts: 907
Joined: Tue Sep 27, 2005 9:27 am

Post by dago »

Mualaf wrote: Kembali ke topik deh...

Maaf bung Momed soalnya saya bingung, saya ngomongin candra yang lucu dan ali yang bloon kok tiba tiba si dago ngocehin keluarganya kan ngak nyambung hehehe..., kalau dia pernah ketemu angel hebat dong tapi apa bener angel jangan jangan iblis yang menyamar seperti malaikat terang hehehe...
Karena dalam islam kalian muslim hanya bertemu dengan jin, seperti kuntilanak, gendero dll, maka soal maliakat itu sangat asing.
Dan sulit dimegerti.
User avatar
dago
Posts: 907
Joined: Tue Sep 27, 2005 9:27 am

Post by dago »

reggie wrote:Seorang temanku kristenku masuk islam katanya gara-gara liat-liat halaman belakang alkitab yang ada gambar petanya. Ia perhatikan, kok di daerah asal kristen itu sekarang sedikit sekali penganut kristennya. Termasuk di israel.
Hidayah memang bisa datang kapan saja dan dengan cara apa saja.
Propaganda dengan logik Islam, ceritanya sejajar dengan cerita sanada.

Muslims dimanakah moral hati nuranimu?
User avatar
dago
Posts: 907
Joined: Tue Sep 27, 2005 9:27 am

Post by dago »

Momed wrote:Dia bilang sih Angels..
Pas waktu dia naik sepeda mini bawa 2 karung beras....rupanya babe-nya dago ini tegaan juga..anak masih kecil udah dipaksa bawa beras 2 karung.
Mungkin babenya waktu itu juragan beras.
Jadi pas dibelokan sepedanya jatuh, tapi berasnya langsung ditangkap sama 2 orang yang badannya keker pakai tshirt ketat yang ada tulisan
" HELL ANGELS "

Kalau menurut saya sih itu 2 orang adalah pengendara harley davidson.

Yah...tapi ngerti dong namanya juga waktu itu si dago masih kecil 9 tahun yang baru bisa baca....yah udah deh tertanam diotaknya tulisan ANGELS itu.

Dan pas nanya di gereja ditambahin sama romo kalau itu bener bener angels...klop lah.....

Bukan gitu GO ?

Bung Mualaf jang bingung sama ali.... sudah dari sononya...

Dimana mana maki indonesia...eeeh tapi make bahasa indonesia....
Pas dibilangin kontradiksi...eeehhh marah...marah..dan bilang bahasa indonesia yang nyiptain nenek moyangnya...... hihihi dasar "KORSLET"

Bung mualaf dan reggie masih betah juga disini...lumayan buat hiburan dan have fun gomeh ya
Momed typical pengikut Nabi pengibul, yang merubah cerita Injil, si momed juga menggubah cerita pengalamanku.

Islam adalah agama padang pasir , maka kalian muslim hidup dalam padang pasir roh. Inilah sebabnya islam tidak mempunyai arti spiritual.

Silahkan kalian regie, Mualaf, momed, mengolok2 kesaksianku. Tetapi apa yang saya tuliskan adalah benar terjadi.
Sebagai Kristen aku tidak bisa membohong apalagi soal spiritual.

nah aku ingatkan pada kalian spiritualless muslim. perkataan., pernyataan serta claim anda sudah dimeteraikan didalam jiwa/rohmu.
Yang akan terbuka waktu kamu mati dan menghadapi Jaksa yang kalian hinakan dibumi ini.

Silahkan membual untuk mempertahankan nabi palsu Muhammad yang membawa kesusahan, terror, membunuh anak2 Tuhan sejak berdirinya Islam agama dari neraka.
Walau kenyataan jahatnya islam, kalian muslim berteriak islam agama damai, tolerant sumber pengetahuan dll.
Sungguh ironi dan comical.
User avatar
numplew
Posts: 75
Joined: Sat Dec 17, 2005 12:32 pm
Location: nowhere

Post by numplew »

reggie wrote:
***

Apakah ini lanjutan pengakuan Candra....atau pengakuan Arif :lol: :lol:

Koq ndak nyambung...?
Koq makin banyak yang korslet...?
Koq....?
User avatar
wachdie.jr
Posts: 1675
Joined: Tue Sep 20, 2005 8:19 am

Post by wachdie.jr »

Dear Bang Reggie..
Ana sebetulnya pengen "nembak" ente deh... cuma kaga tega abis ente sorangan disini sih.. ntar dibilangnya kita-kita kafir doyannannya maen keroyokan... :lol: :lol: :lol:

Ya sudah ... bang Reggie selamat berjuang ya nak, jangan kuatir nanti ente pasti dikasih kapling yang bueesaarr plus 72 perawan tingting atas keberanian abang melawan kafir-kafir disini..

Mari Bang, wachdie memantau dari jauh aja..


:roll:
User avatar
fren
Posts: 569
Joined: Tue Nov 22, 2005 6:27 am

Post by fren »

reggie wrote:fren, kamu tanya agamaku apa, aku jawab. giliran aku nanya kamu, kamu kayanya keberatan. ada apa denganmu dan agamamu?

tentang saranmu aku datang ke gereja, aku pernah beberapa kali lakukan. ini posting pengalamanku ke gereja di forum ini dulu, sebelum aku di-ban:

http://indonesian.knowislam.info/forum/ ... .php?t=688

Dari Puasa Daniel sampai Buah Pelir Hancur di Bethany

Amin.
:oops: uoooh gitu tooh.. tapi kamu udah bawa kisah pengalamanmu itu ke pendetanya untuk tanya2 khan? atau untuk proteslah atau sekalian kali2 kamu mau tabok muka pendetanya buat nge-test ajaran buah pelir yah? :twisted:

kalau aku dan agamaku seh.. gampang aja... kamu mau-nya apa? Saya harus jadi Kristen dulu nih sebagai syarat bisa mampir di forum anti-Islam ini? Ya udah, gini aja deh supaya kamu puas:
Reggie, Tuhan Yesus itu baik loh, dia rela mati bagi kamu

Sekarang begimana nih, ternyata Kristen baik tidak, jadi karena itu Islam yang betul, yah? Saya harus masuk Islam nih? Ya terangin duoonk??
User avatar
reggie
Banned
Posts: 1336
Joined: Wed Dec 28, 2005 8:48 pm

Post by reggie »

dago wrote: Propaganda dengan logik Islam, ceritanya sejajar dengan cerita sanada.

Muslims dimanakah moral hati nuranimu?
maksudnya apa, go? moral? hati nurani, propaganda? temanku yang masuk islam itu dulunya juga berpikiran sama dengan kamu tentang muslim.
User avatar
reggie
Banned
Posts: 1336
Joined: Wed Dec 28, 2005 8:48 pm

Post by reggie »

fren wrote: :oops: uoooh gitu tooh.. tapi kamu udah bawa kisah pengalamanmu itu ke pendetanya untuk tanya2 khan? atau untuk proteslah atau sekalian kali2 kamu mau tabok muka pendetanya buat nge-test ajaran buah pelir yah? :twisted:

kalau aku dan agamaku seh.. gampang aja... kamu mau-nya apa? Saya harus jadi Kristen dulu nih sebagai syarat bisa mampir di forum anti-Islam ini? Ya udah, gini aja deh supaya kamu puas:
Reggie, Tuhan Yesus itu baik loh, dia rela mati bagi kamu

Sekarang begimana nih, ternyata Kristen baik tidak, jadi karena itu Islam yang betul, yah? Saya harus masuk Islam nih? Ya terangin duoonk??
Fren kamu tidak harus masuk islam, selama kamu merasa kristen itu baik. Dan aku juga tidak harus masuk kristen, selama yesus yang baik dan kamu bilang rela mati untukku itu tidak masuk kristen...

:)
User avatar
reggie
Banned
Posts: 1336
Joined: Wed Dec 28, 2005 8:48 pm

Post by reggie »

wachdie.jr wrote:Dear Bang Reggie..
Ana sebetulnya pengen "nembak" ente deh... cuma kaga tega abis ente sorangan disini sih.. ntar dibilangnya kita-kita kafir doyannannya maen keroyokan... :lol: :lol: :lol: :roll:
makaci..., makaciii...!
wachdie.jr wrote:Ya sudah ... bang Reggie selamat berjuang ya nak, jangan kuatir nanti ente pasti dikasih kapling yang bueesaarr plus 72 perawan tingting atas keberanian abang melawan kafir-kafir disini..

Mari Bang, wachdie memantau dari jauh aja..


:roll:


Okay, bang! Siiipppp....!
User avatar
fren
Posts: 569
Joined: Tue Nov 22, 2005 6:27 am

Post by fren »

Katanya buah pelir hancur di Bethany, kristen salah, terus Yesus yang bener itu muslim, tapi Islam di sini terbukti salah.. munafik buanget nih muslim satu!.

Pohon pisang tumbuh tuh di pekarangan, gua mo nyembah pohon pisang aja deh, mending tuhan gua pohon pisang deh kagak reseh kagak pakai benci2 mulu ngerendahin orang lain, bunuh2an dst, bisa berbuah banyak lagi.. Tapi biar pindah agama, gua tetap anti-Islam, agama teror Auloh, Muhamad dan Islam tetap akan gua berakin di sini. Gimana mau ikut agama pisang aja gak? Kalau gak, beberkan dong argumen2mu.
User avatar
reggie
Banned
Posts: 1336
Joined: Wed Dec 28, 2005 8:48 pm

Post by reggie »

tuduhlah aku..., sepuas hatimu..., asal jangan kau..., ah lupa syairnya...
User avatar
dago
Posts: 907
Joined: Tue Sep 27, 2005 9:27 am

Post by dago »

reggie wrote: maksudnya apa, go? moral? hati nurani, propaganda? temanku yang masuk islam itu dulunya juga berpikiran sama dengan kamu tentang muslim.
Sudah pantas kamu membela islam karena tidak mengerti Moral dan hati nurani. Itulah sebabnya kamu merasa ajaran Quran dan tindakan2 Muslims itu normal. nothing wrong.
But kamu tidak mengaku bahwa kamu ini Muslims.
HAQ
Posts: 7
Joined: Mon Feb 20, 2006 8:55 am

Salam kenal

Post by HAQ »

Assalamu'alaikum bung Reggie...
Salam kenal buat rekan-rekan...
boleh khan aku ikutan nimbrung...buat nambah ilmu..
User avatar
wachdie.jr
Posts: 1675
Joined: Tue Sep 20, 2005 8:19 am

Post by wachdie.jr »

reggie wrote:tuduhlah aku..., sepuas hatimu..., asal jangan kau..., ah lupa syairnya...
tuduhlah aku sepuas hatimu...
asal jangan kauuu nodaiii diri ku...
dang dut...
User avatar
reggie
Banned
Posts: 1336
Joined: Wed Dec 28, 2005 8:48 pm

Post by reggie »

wachdie.jr wrote: tuduhlah aku sepuas hatimu...
asal jangan kauuu nodaiii diri ku...
dang dut...
itu dangdut untuk dago, yang nuduh aku ngaku-ngaku bukan muslim...
User avatar
wachdie.jr
Posts: 1675
Joined: Tue Sep 20, 2005 8:19 am

Post by wachdie.jr »

reggie wrote: itu dangdut untuk dago, yang nuduh aku ngaku-ngaku bukan muslim...
Jangan kuatir bro...walo doski tukang tuduh tapi doski kaga bakal nodai dirimu kok, doski bukan homo...
Tapi ente kudu kuatir ama si wachdiegay, momed plus si muallaf karena terbukti mereka ngerayu ana buat di sodomi... :lol: :lol: :lol:

:lol:
User avatar
reggie
Banned
Posts: 1336
Joined: Wed Dec 28, 2005 8:48 pm

Post by reggie »

wachdie.jr wrote:Jangan kuatir bro...walo doski tukang tuduh tapi doski kaga bakal nodai dirimu kok, doski bukan homo...
Tapi ente kudu kuatir ama si wachdiegay, momed plus si muallaf karena terbukti mereka ngerayu ana buat di sodomi... :lol: :lol: :lol:

:lol:
ups, bukannya bang wachdie yg coba ngerayu sanada... hehehe. ngaku aja, bang. ga usah malu-malu...
kunam_djengat
Posts: 3
Joined: Fri Feb 24, 2006 8:47 pm

Post by kunam_djengat »

Mualaf wrote:Hahaha bung Momed kamu lucu banget aku suka banyolanmu, emang ya kalau aku rasa rasa 95 persen kafir itu ngomongnya ngak nyambung mungkin otak logikanya ngak jalan habis ngak pernah sujud jadi darahnya ngak masuk otak logikanya hahaha ampuun deh lucunya, tapi dalam hati yang paling dalam aku bener2 kasihan loh

>> Mualaf..: aku sependapat dengan sampean, klo aku lihat sih, apa yg mereka tuliskan dan buat spt pengakuan Chandra, cuma sekedar pelampiasan aja, alasannya sih sederhana aja, krn agama mereka ga ada yg sebaik Islam. Pada dasarnya mereka kecewa dengan kitab mereka, kcewa dengan para pendeta mereka, dan mereka menyadari kalau sebenarnya Injil sendiri udah banyak berubah dan tidak konsisten.

Kalau pun katanya Islam di sebarkan dan di kemabangkan dengan perang, aku sih ga masalah.
Cuma kenyataannya, agama yg aku anut sekarang di peroeh dengan damai,
Jujur mesti diakui, klo agama Kristen di bawa oleh kaum penjajah. Sebenarnya siapa yg menyebarkan agama dengan pedang dan senjata?
Dan seingat gw, yg memeluk agama kaum penjajah ini adalah bangsa Indonesia yg jadi penghianat.
Post Reply