ORGANISASI MURTADIN JERMAN

Orang-orang dari seluruh dunia yang murtad (termasuk dari FFInternasional). Siapa mereka dan mengapa mereka meninggalkan Islam ? Murtadin2 dari FFIndonesia silahkan masukkan pengakuan ke 'Mengapa Saya Murtad ?'
User avatar
fren
Posts: 569
Joined: Tue Nov 22, 2005 6:27 am

Post by fren »

ganteng_maut wrote:Doch doch.. Islam itu Religon kok, tapi saya sekarang lagi gak niat ngebahas masalah itu, lagi pusing ngurusin inselkampf nih...
[/quote]

:lol: :lol: :lol:
ganteng_maut wrote:... Jangan karena benci Nazi semua orang Jerman diburu, nggak semua orang Jerman pendukung Nazi....
analoginya Jangan karena benci Islam semua orang muslim diburu, nggak semua muslim pendukung Islam

Ok
- Benci Islam itu PANTAS dan sudah selayaknya bagi manusia beradab = (sama dan sebangun) = dengan Benci Nazi

Tapi Question:
- Siapa yang memburu semua orang Islam karena benci Islam? Apa gak kebalik prinsip2 Islam itulah yang berniat menghancurkan non-islam dan penuh dengki, fitnah, dan bualan *?
- nggak semua muslim pendukung Islam?? Murtadlah bergabung dengan perkumpulan Murtadin Jerman. Apakah KAU pendukung Islam*?
wrote:Quran memerintahkan Muslim untuk membunuh orang yang tidak percaya, dimana saja mereka ditemukan (Q2:191), memperlakukan mereka dengan kasar (Q9:123), sembelih mereka(9:5), perangi mereka(8:65), tantang mereka dengan segala kemampuan(25:52), perlakukan mereka dengan kekerasan karena tempat mereka di neraka (66:9) dan hajar kepala mereka; kemudian setelah membunuh banyak diantara mereka, sisa tawanan bisa ditukar dengan imbalan (47:4)

Kristen dan Yahudi diperintahkan agar ditundukkan dan dikenakan hukuman pajak, dipermalukan (9:29) dan jika mereka melawan, bunuh mereka !

Quran tidak mengakui kebebasan kepercayaan dan tidak mengakui agama lain selain Islam. Islam mengutuk mereka yang tidak percaya pada api neraka (5:10), mencap mereka sebagai najis(9:2), memerintahkan semua Muslim agar memerangi mereka sampai tidak ada agama selain Islam (2:193), sembelih atau salibkan atau potong tangan dan kaki para orang yang tidak percaya, dan singkirkan mereka dari tempat pemukiman mereka tanpa belas kasihan.
acht40
Posts: 13
Joined: Sun Apr 02, 2006 5:30 pm

cewe berjilbab ditekan

Post by acht40 »

to ganteng_maut:
Setahu saya cewe berjilbab itu ditekan sama orang eropa sendiri. di sini aja saya ngeliat banyak cewe turki ngga berjilbab aman-aman aja tuch..
Hallo mas ganteng_maut, anda sekarang tinggal di jerman ya...Kebetulan saya juga. Bisa anda tolong ceritakan kasus2 penekanan cewe berjilbab yg terjadi di jerman?
Vielen Dank ya...
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

Kata Pendahuluan Konsul Pusat Murtadin

Artikel 18:
Setiap orang punya hak untuk bebas berpikir, berhatinurani dan beragama; ini termasuk hak kebebasan untuk mengubah agama atau kepercayaan baik, sendirian maupun berkelompok, dalam lingkungan umum atau pribadi, untuk melaksanakan agama atau kepercayaannya dalam pengajaran, praktek, ibadah dan penalaran.

"Kami Sudah Murtad!"
Kampanye Konsul Pusat Murtadin mendobrak tabu

Kebebasan beragama dan berpendapat merupakan hak2 azasi manusia, dan hak ini tidak diberikan secara utuh di negara2 yang menerapkan hukum Islam. Dalam masyarakat Muslim, “tidak beriman” merupakan dosa besar yang diganjar hukuman mati.

Sayangnya, Muslim murtad yang tidak beriman lagi pada Islam di Jerman sekalipun juga dianggap sebagai tabu (hal yang terlarang). Ada banyak eks-Muslim (terutama dari keturunan Iran) yang sukar hidup di negara ini karenanya. Ini tampak jelas ketika media Jerman menyebut para penulis kritik Islam seperti Salman Rushdie, Taslima Nasreen atau Ibn Warraq sebagai intelektual Muslim, (padahal mereka bukan Muslim lagi dan malah menentang Islam). (Bayangkan jika sebaliknya orang menyebut Friedrich Nietzsche, Bertrand Russell atau Karlheinz Deschner sebagai “intelektual Kristen”.)

Kami memilih slogan kampanye kami dengan kalimat “Kami Sudah Murtad!” karena hal ini serupa dengan gerakan emansipasi wanita masa lalu yang berslogan “Kami Melakukan Aborsi!”. Sama seperti awal masa pergerakan emansipasi itu, kelompok kami saat ini pun mendobrak tabu: Kami pun harus berjuang untuk mendapatkan hak2 menentukan pilihan kami sendiri. Seperti kelompok emansipasi dulu, kami pun sekarang mendapat tentangan dari kelompok beragama yang percaya akan kebenaran Islam yang mutlak dan suci.

Tentu saja ada pula perbedaan antara kelompok kami dan kelompok kesamaan hak2 wanita. Golongan Kristen Eropa penganut nilai2 tradisional menentang gerakan2 emansipasi wanita dengan cara2 yang manusiawi dan berbudaya. Tapi sebaliknya, kelompok2 Islam yang menentang gerakan2 Murtadin melakukan cara2 yang tidak manusiawi dan berbudaya. Kami bertekad untuk merubah keadaan ini!

”Sapere aude! Beranilah untuk menggunakan akal budimu!” Slogan kuno untuk pencerahan ini harus benar2 diyakini semua orang – tidak peduli dari manapun asal budaya mereka.


"Pencerahan dan bukannya Pengerudungan (Jilbab)"
Tentang Konsul Pusat Murtadin

Konsul Pusat Murtadin beranggotakan Murtadin dan non-Muslim, meskipun mereka semua dianggap sebagai “Muslim” karena berasala dari negara2 Islam. Banyak dari kami yang terpaksa melarikan diri dari penindasan penguasa Islam di negara2 asli kami, dan karenanya kami tidak bisa dan tidak mau menerima jika di Jerman semua yang dikatakan kelompok2 Muslim mewakili diri kami. Kami menolak pernyataan dari kelompok2 Muslim seperti Konsul Islam atau Konsul Pusat Muslim yang mengaku mewakili kami atau kebutuhan kami di Jerman!

Kami memohon kebijaksanaan politik Jerman dan masyarakat untuk membuka mata atas kenyataan2 ini:
• hak2 azasi manusia merupakan hal yang mutlak dan karenanya harus dimiliki orang2 yang dulu hidup dalam “budaya Muslim”
• ada banyak sekali orang2 yang hidup di “negara2 Islam” yang tidak bergama, tapi menganut nilai sekuler humanisme dan pencerahan.

Berdasarkan nilai2 humanisme ini, Konsul Pusat Murtadin bertekad menerapkan pemikiran2 di bawah ini:
• penerapan hak azasi manusia secara universal terhadap setiap manusia
• penerapan kebebasan weltanschauung sebagai kebebasan umum sama seperti pengakuan atau penolakan terhadap paham agama atau kepercayaan
• pemisahan secara tegas antara negara dan gereja/agama/ideologi
• hak pribadi untuk menentang norma tradisional
• promosi untuk mewujudkan saling pengertian diantara negara2 dengan dasar hak2 manusia secara universal
• promosi untuk mewujudkan penalaran yang logis dan pendidikan atas toleransi


"Menentang Sikap Toleransi yang Salah!"
Tuntutan politik dari Konsul Pusat Murtadin

Konsul Pusat Murtadin meminta Pemerintah Pusat dan perwakilan negara Jerman untuk melakukan penyelidikan penerapan hak2 azasi manusia tingkat internasional di negara2 Islam, dan menentang secara efektif pembunuhan karena alasan pelanggaran martabat keluarga (honour killings), sunat kelamin wanita, perazaman, hukuman mati, penyiksaan fisik dan segala praktek tidak manusiawi lainnya. Persetujuan politik dan ekonomi harus ditentukan berdasarkan persyaratan penerapan hukum yang melindungi hak2 azasi manusia. Rezim2 dan organisasi2 Islam yang menerapkan Sharia Islam dan/atau yang mendukung jihad terorisme tidak boleh menerima uang bantuan lagi. Diplomasi yang mewakili rezim theokrasi harusla dihentikan. Sebaliknya, hubungan harus dibuat dan dikembangkan dengan kaum oposisi demokrasi sekuler di negara2 Islam.

Mengenai masalah dalam negeri, kami menuntut pemisahan mutlak antara negara dan agama. Kami juga menuntut ditekankannya unsur2 pencerahan dan humanitas di mana Undang2 negara ini dibentuk. Hal ini mencakup:
• Kebebasan mengungkapkan pendapat, berkarya seni, belajar ilmu pengetahuan haruslah dipertahankan lebih teguh daripada kekuatan2 agama yang menindas segala kritik terhadap Islam dengan cara2 mereka yang agresif.
• Penggunaan kerudung (jilbab), yang menandakan politik Islam dan penindasan terhadap kaum wanita (meskipun kaum wanita itu tidak melihatnya seperti itu karena propaganda Islam) haruslah dilarang di tempat umum.
• Usaha2 pemisahan tempat2 umum bagi pria dan wanita di kelas2 renang, pendidikan seksual, dan biologi haruslah dilarang.
• Sebaliknya, kelas2 pengamatan agama Islam haruslah diadakan berdasarkan dengan prinsip2 ilmu pengetahuan, dan ini haruslah merupakan kelas pelajaran wajib bagi semua murid (tidak peduli apakah latar belakang ideologi mereka). Hanya dengan cara inilah, bahaya ancaman agama Islam dalam masyarakat dapat dicegah untuk jangka waktu yang panjang.
• Kita tidak boleh tunduk atas tuntutan dilakukannya Sharia Islam yang memisahkan perlakuan terhadap pria dan wanita (misalnya pada sistem pelayanan kesehatan).
• Hukum agama tidak pernah boleh menggantikan hukum2 sekuler. Karenanya, misalnya, penerapan tata cara penjagalan binatang secara halal dalam Islam juga harus dihapuskan.

Konsul Pusat Murtadin melihat fakta2 dengan waspada bahwa keadilan dan kebijaksanaan Jerman berkompromi dengan tuntutan2 strategis pihak Muslim dalam berbagai kasus yang semakin banyak jumlahnya. Akibat hal ini terjadilah kecenderungan perlindungan terhadap kelompok2 yang justru menindas hak2 azasi manusia. Kami meyakinkan bahwa Islam dengan seluruh konsekuensinya dan hukum kolot Sharia bertentangan dengan berbagai bentuk hukum dasar Undang2, sehingga Islam tidak layak dilindungi Undang2! Karena itu kami mengajak masyarakat demokratis untuk mempertahankan prestasi jaman budaya modern dan dengan penuh kekuatan menentang strategi pengIslaman dalam segala tingkat.

Terjemahan Jerman – Inggris oleh Aziz Köksal (FF International)
Terjemahan Inggris – Indonesia oleh Adadeh.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

ganteng_maut wrote:ini bang, spruch favorit aku:

"sag nicht alles, was du weißt, aber wisse immer, was du sagst (matthias claudius)"

dan yang ini cocok buat abang:

"wer zuletzt lacht, lacht am besten"
SETUJU ! Da bin ich mit dir eins !! :lol: :lol: :lol: :lol:

'Wisse immer was du sagst' !! :lol: :lol: :lol: Weisst DU was DU sagst, ganteng maut ???

"Wer zuletzt lacht, lacht am besten" juga pernyataan kafir favorit saya... :lol: :lol: :lol:
kwok kwok kwok, eisernes kreuz udah dipake sejak tahun 1813, emang sih waktu jaman Nazi dipake, tapi sampe sekarang juga masih tuh.. Coba aja liat Ausrüstungnya bundeswehr di Afghanistan atau Libanon, ada lambang eisernes kreuz juga kok...
kwok kwok kwok .... Islam juga ingin bunuh kafir dari jaman 632 M tuh ... kwok kwok kwok ... Tapi Muslim lebih suka berkwok kwok kwok mengaku islam sbg 'agama damai' ... kwooooooooooooookkkkkk ...

:finga: :supz: :supz:
Last edited by ali5196 on Sun Mar 04, 2007 7:42 pm, edited 1 time in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

ganteng_maut wrote: di jerman ada berapa sih jumlah muslim? kalo gak salah sekitar 3 juta orang deh. yang ekstrem ada berapa persen? anggap aja 1%, jadi totalnya ada 30 000 muslim ekstrem di jerman. Dan dari sejumlah itu pasti sebagian besar hidupnya di kota besar, Berlin, Hamburg, Düseldorf, Köln. Lalu kira-kira berapa ya yang tinggal di Köln? sekitar 5% mungkin, jadi ada 1500 muslim ekstrem yang tinggal di Köln. Terus berapa kemungkinan pendiri ev tadi ketemu sama muslim ekstrim di jalan? Well, anggap aja seminggu lagi dia ketemu sama muslim ekstrim trus dibunuh di jalan. Oke, seminggu lagi kasi tau ya apa ada murtadin yang dibunuh.. Kalo ngga ada berarti argumennya nggak valid, atau kebanyakan abweichung..
Senang sekali saya bisa membandingkan pengakuanmu dgn pengakuan dibawah ini !

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 334#143334

acht40 wrote:
Teman2 muslim yg saya kenal, baik di Indonesia, maupun di sini (Jerman) semuanya baik hati dan toleran. Waktu saya iseng2 tanya, apakah mereka pernah membaca Quran, semua menjawab bahwa mereka memiliki Quran, dan membacanya setiap hari, tetapi tidak mengerti artinya.
kwok kwok kwooooooookkk .... :wink:
User avatar
ganteng_maut
Posts: 1052
Joined: Sun Jun 11, 2006 3:48 am
Location: Somewhere in the World

Re: cewe berjilbab ditekan

Post by ganteng_maut »

acht40 wrote:Hallo mas ganteng_maut, anda sekarang tinggal di jerman ya...Kebetulan saya juga. Bisa anda tolong ceritakan kasus2 penekanan cewe berjilbab yg terjadi di jerman?
Vielen Dank ya...
yah, jadi dulu ada teman saya, berangkat ke jermannya barengan. Dia lulusan ITB, teknik fisika kalo gak salah. Otaknya lumayan, terbukti penguasaan bahasa jermannya bagus. Tapi ternyata gak berapa lama dia pulang abis ke indo. Semua kaget, termasuk saya. Lha wong dulu dia semangat banget ke jerman, kemampuan finansial ada, otak mencukupi, bahasa jerman lancar, trus kenapa dia malah menyerah? Ternyata dia dapet masalah hanyak karena dia berjilbab..

Sedih juga sih, ternyata di Uni juga ada yang menilai orang cuma dari penampilan luarnya.
User avatar
ganteng_maut
Posts: 1052
Joined: Sun Jun 11, 2006 3:48 am
Location: Somewhere in the World

Post by ganteng_maut »

ali5196 wrote: SETUJU ! Da bin ich mit dir eins !! :lol: :lol: :lol: :lol:

'Wisse immer was du sagst' !! :lol: :lol: :lol: Weisst DU was DU sagst, ganteng maut ???
aber natural wasser mit kohlensäure.. und wie ist bei dir? :wink:

kwok kwok kwok .... Islam juga ingin bunuh kafir dari jaman 632 M tuh ... kwok kwok kwok ... Tapi Muslim lebih suka berkwok kwok kwok mengaku islam sbg 'agama damai' ... kwooooooooooooookkkkkk ...

:finga: :supz: :supz:
jadi gimana nih? udah sadar kalo semua orang jerman belum tentu Nazi? udah tau kalo penggeneralisasian itu gak bagus? udah ngaku kalo pelarangan jilbab itu melanggar kebebasan beragama? :wink:
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

ganteng_maut wrote:jadi gimana nih? udah sadar kalo semua orang jerman belum tentu Nazi? udah tau kalo penggeneralisasian itu gak bagus? udah ngaku kalo pelarangan jilbab itu melanggar kebebasan beragama? :wink:
Ah perempuan memang intelektualitasnya memang 1/2 dari lelaki ! (elu emang kedengarannya kayak perempuan, ngecap terusss ... nggak ada isinya)

Jadi gimana nih kalau jaman sekarang orang Jerman masih pakai tanda swastika ... elu pada suka nggak ? pikir aja dalam dirimu sendiri, nggak usah jawab kesini. EN tolong belajar bahasa indonesia yg baik dan benar dulu sebelum ngecap dlm bahasa laen.

HEIL !
User avatar
ganteng_maut
Posts: 1052
Joined: Sun Jun 11, 2006 3:48 am
Location: Somewhere in the World

Post by ganteng_maut »

ali5196 wrote: Senang sekali saya bisa membandingkan pengakuanmu dgn pengakuan dibawah ini !

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 334#143334

acht40 wrote: kwok kwok kwooooooookkk .... :wink:
hmmmm, kira-kira lebih banyak teman2 muslim yang acht40 kenal, atau lebih banyak teman2 muslim yang saya kenal ya? kok teman2 muslim yang saya kenal banyak juga yang membaca Quran dan mengerti artinya?

btw sekarang udah banyak Quran mit Übersetzung lho. Coba aja dateng ke mesjid, pasti nemu banyak..
acht40
Posts: 13
Joined: Sun Apr 02, 2006 5:30 pm

Re: cewe berjilbab ditekan

Post by acht40 »

ganteng_maut wrote:yah, jadi dulu ada teman saya, berangkat ke jermannya barengan. Dia lulusan ITB, teknik fisika kalo gak salah. Otaknya lumayan, terbukti penguasaan bahasa jermannya bagus. Tapi ternyata gak berapa lama dia pulang abis ke indo. Semua kaget, termasuk saya. Lha wong dulu dia semangat banget ke jerman, kemampuan finansial ada, otak mencukupi, bahasa jerman lancar, trus kenapa dia malah menyerah? Ternyata dia dapet masalah hanyak karena dia berjilbab..

Sedih juga sih, ternyata di Uni juga ada yang menilai orang cuma dari penampilan luarnya.
Hallo ganteng_maut, trims ya buat jawabannya.

Mau tanya lagi,
- teman anda itu mendapat masalah sewaktu menjalani sekolah bahasa atau kuliah (apakah master/PhD)? Sekolah bahasa pastinya dihadiri oleh org asing/non jerman; master program kebanyakan diisi oleh student non jerman
- Di kota mana (karena kota2 di daerah bekas jerman timur, spt Dresden, Leipzig, Potsdam, Magdeburg, memiliki banyak penghuni yg rasis terhadap semua orang asing; baik muslim, arab, turki, cina, vietnam, korea, polandia, afrika dll
- Apa mungkin profesornya rasis? Ini mungkin saja, walaupun jarang.

Barangkali mas bisa menguraikan lebih jelas masalah yg teman mas alami di jerman? Kalau sampai dia mengalami perlakuan negatif hanya karena dia berjilbab, hal ini sangat saya sayangkan dan tidak saya setujui sama sekali.

kalau saya ngorek2 cerita dr teman2 muslim saya:
- wanita berjilbab dr iran (1) dan turki (2 org):
1. perlakuan teman2:

pada awalnya teman2 jerman mereka segan bergaul dgn mereka karena mengganggap mereka religius, shg takut berbuat sesuatu yg bisa menyinggung perasaan (contoh: siswa pria takut scr tidak sengaja menyentuh teman saya ini). Tapi setelah beberapa semester kuliah bersama2, ya uda biasa

2. perlakuan dr profesor/asisten
gak dibedakan dengan student lainnya; nilai sesuai prestasi/kemampuan. (malah terus terang aja ya, saya lebih murah hati kalo kasih nilai ke mereka atau ke student asia :-).

3. perlakuan dr org2 jerman sehari2

saya pernah beberapa kali pergi bareng mereka naik U-Bahn (kereta bawah tanah). Org2 jerman biasa2 aja, gak ada yg ngelirik2 kita dgn siriknya. Malahan biasanya ibu2 jerman ngajak mereka ngobrol, sayanya dicuekin. Kebanyakan org2 jerman (terutama sblm 11 september kali ya) kagum thd wanita2 berjilbab karena ketaatannya thd agama, dibandingkan dgn wanita2 jerman sdr (yg kebanyakan atheis)

- Wanita muslim, tidak berjilbab (dr Senegal)
kalau kita bikin pesta, seringkali kita putuskan untuk masak makanan yg semuanya halal, agar dia bisa ikut makan juga tanpa ragu2

- Pria2 Muslim dari Turki, Mesir, Iran, Kazahstan

sampai sekarang sih belum pernah diperlakukan scr berbeda hanya karena penampilan/agama (kata mereka lho)
acht40
Posts: 13
Joined: Sun Apr 02, 2006 5:30 pm

Post by acht40 »

ganteng_maut wrote:
hmmmm, kira-kira lebih banyak teman2 muslim yang acht40 kenal, atau lebih banyak teman2 muslim yang saya kenal ya? kok teman2 muslim yang saya kenal banyak juga yang membaca Quran dan mengerti artinya?
Pastinya lebih banyak teman2 muslim yg anda kenal dong...
Cuma aja, teman2 muslim yg saya kenal sampai saat ini, (paling engga, mereka ngaku sebagai muslim), ya seperti yg saya ceritakan di atas (saya ga bohong lho).

Terus terang ya mas ganteng_maut (tapi jangan marah lho)... Di kota saya ini (juga di kota tempat tinggal saya sebelumnya), memang ada kelompok yg terdiri dr mahasiswa muslim indonesia yg dikatakan "radikal". Mereka2 itu ya tidak mau bergaul dengan kita2 (contoh: kalau ada mahasiswa baru yg mencari tempat tinggal sementara, mereka hanya mau membantu/menampung kalau agamanya sama (ini terjadi pada diri saya sdr)). Ya... karena saya juga tidak pernah dapat kesempatan bergaul dgn mereka, saya jadinya tidak dapat bertanya apakah mereka suka membaca Quran atau tidak.

Lain kali disambung ya, uda malem nih
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

genteng maut wrote:udah ngaku kalo pelarangan jilbab itu melanggar kebebasan beragama?
Kok bolehnya sih kamu ngotot minta kebebasan beragama di negara kafir padahal Muhammad sendiri menentang dan membabati ribuan umat non-Muslim habis2an di Arab Saudi?

Kok bolehnya kamu sebagai Muslim minta kebebasan beragama di negara kafir padahal kamu tahu pasti di Arab Saudi (pusat Islam) tiada kebebasan beragama sama sekali? Coba jawab gue: berapa buah gereja di Arab Saudi? Berapa buah katedral di Arab Saudi?? Berapa buah sinagog di Arab Saudi? Berapa buah kelenteng di Arab Saudi? Haaah??? Berapaaa??? Boleh kagak kafir masuk Mesjid Ilharam atau memegang Kaabah batu berhala itu?

Sebelum kamu minta kebebasan beragama di negeri kafir, tinjau dulu kepercayaan yang kau anut itu sendiri! Apakah kepercayaanmu mendukung kebebasan beragama?? Enak aja lo minta hak untuk bebas padahal kepercayaanmu sendiri mengekang kebebasan untuk umat lain, bahkan mengajarkan dan menganjurkan Muslim untuk memerangi kafir!!

Baca lagi tuh inti keterangan dari Konsul Pusat Murtadin di paragraf terakhir: HUKUM SHARIA ISLAM BERTENTANGAN DENGAN UNDANG2 KEMANUSIAAN JERMAN, dan karena itulah Islam TIDAK LAYAK UNTUK DILINDUNGI UNDANG2 JERMAN!!
User avatar
ganteng_maut
Posts: 1052
Joined: Sun Jun 11, 2006 3:48 am
Location: Somewhere in the World

Re: cewe berjilbab ditekan

Post by ganteng_maut »

acht40 wrote: Hallo ganteng_maut, trims ya buat jawabannya.

Mau tanya lagi,
- teman anda itu mendapat masalah sewaktu menjalani sekolah bahasa atau kuliah (apakah master/PhD)? Sekolah bahasa pastinya dihadiri oleh org asing/non jerman; master program kebanyakan diisi oleh student non jerman
- Di kota mana (karena kota2 di daerah bekas jerman timur, spt Dresden, Leipzig, Potsdam, Magdeburg, memiliki banyak penghuni yg rasis terhadap semua orang asing; baik muslim, arab, turki, cina, vietnam, korea, polandia, afrika dll
- Apa mungkin profesornya rasis? Ini mungkin saja, walaupun jarang.

Barangkali mas bisa menguraikan lebih jelas masalah yg teman mas alami di jerman? Kalau sampai dia mengalami perlakuan negatif hanya karena dia berjilbab, hal ini sangat saya sayangkan dan tidak saya setujui sama sekali.

kalau saya ngorek2 cerita dr teman2 muslim saya:
- wanita berjilbab dr iran (1) dan turki (2 org):
1. perlakuan teman2:

pada awalnya teman2 jerman mereka segan bergaul dgn mereka karena mengganggap mereka religius, shg takut berbuat sesuatu yg bisa menyinggung perasaan (contoh: siswa pria takut scr tidak sengaja menyentuh teman saya ini). Tapi setelah beberapa semester kuliah bersama2, ya uda biasa

2. perlakuan dr profesor/asisten
gak dibedakan dengan student lainnya; nilai sesuai prestasi/kemampuan. (malah terus terang aja ya, saya lebih murah hati kalo kasih nilai ke mereka atau ke student asia :-).

3. perlakuan dr org2 jerman sehari2

saya pernah beberapa kali pergi bareng mereka naik U-Bahn (kereta bawah tanah). Org2 jerman biasa2 aja, gak ada yg ngelirik2 kita dgn siriknya. Malahan biasanya ibu2 jerman ngajak mereka ngobrol, sayanya dicuekin. Kebanyakan org2 jerman (terutama sblm 11 september kali ya) kagum thd wanita2 berjilbab karena ketaatannya thd agama, dibandingkan dgn wanita2 jerman sdr (yg kebanyakan atheis)

- Wanita muslim, tidak berjilbab (dr Senegal)
kalau kita bikin pesta, seringkali kita putuskan untuk masak makanan yg semuanya halal, agar dia bisa ikut makan juga tanpa ragu2

- Pria2 Muslim dari Turki, Mesir, Iran, Kazahstan

sampai sekarang sih belum pernah diperlakukan scr berbeda hanya karena penampilan/agama (kata mereka lho)

teman saya itu udah lulus DSH Prüfung kok, tinggal masuk kuliah Master aja, di Uni Karlsruhe. Kalo DSH sudah lulus, semua syarat udah terpenuhi, dia juga udah pindah tempat tinggal, tapi tiba-tiba mengundurkan diri, memang kemungkinan besar ada profesor atau mitarbeiter yang rasis.

Kalo di jerman timur ada ausländer yang digebugin orang2 botak, dugaan pertama saya Neo Nazi pelakunya. Tapi kalo di jerman selatan (baden-württemberg atau bayern) ausländer dipersulit, saya cuma bisa menunjuk hidung edmund stoiber dkk (CDU dan CSU) errrr, christlich-demokratische Union.. christlich... christlich.. dimana ya saya pernah denger kata itu lagi?? :wink:

sayangnya saya nggak tahu detil persisnya. saya cuma tahu dia sudah pulang abis karena dapet masalah dengan professornya, dan saya nggak konfirmasi lebih jauh. karena saya rasa hal-hal yang begituan baiknya cepet dilupakan saja. well, begitu pulang dia langsung dapet kerjaan kok.. sekarang malah dia udah bahagia. well, god knows best eh? cuma saya sayang aja kalo inget uang, waktu dan energi yang udah diinvestasikan untuk kuliah di jerman...

yup, saya juga menyayangkan tidak banyak orang yang berpikiran seperti anda. ini malah ada yang ingin mendukung pelarangan berjilbab.. owe owe owe

yah, saya juga mengakui secara allgemein sikap orang jerman cukup fair. mungkin hanya di jerman selatan dan jerman timur saja muslim mendapat perlakuan diskriminatif, yang saya khawatirkan trend diskriminasi meluas ke utara dan ke seluruh pelosok jerman.

oya, 3 tahun yang lalu juga pernah sesudah shalat jumat, jalan seputaran masjid diblok sama polisi, lalu orang-orang yang berpenampilan seperti orang arab atau pakistan dimintai surat2 keterangan sama polisi. Yah, saya sendiri sih lolos dari pemeriksaan, mungkin karena dikira dateng dari cina kali ya??
User avatar
ganteng_maut
Posts: 1052
Joined: Sun Jun 11, 2006 3:48 am
Location: Somewhere in the World

Post by ganteng_maut »

acht40 wrote:ganteng_maut wrote:
Pastinya lebih banyak teman2 muslim yg anda kenal dong...
Cuma aja, teman2 muslim yg saya kenal sampai saat ini, (paling engga, mereka ngaku sebagai muslim), ya seperti yg saya ceritakan di atas (saya ga bohong lho).

Terus terang ya mas ganteng_maut (tapi jangan marah lho)... Di kota saya ini (juga di kota tempat tinggal saya sebelumnya), memang ada kelompok yg terdiri dr mahasiswa muslim indonesia yg dikatakan "radikal". Mereka2 itu ya tidak mau bergaul dengan kita2 (contoh: kalau ada mahasiswa baru yg mencari tempat tinggal sementara, mereka hanya mau membantu/menampung kalau agamanya sama (ini terjadi pada diri saya sdr)). Ya... karena saya juga tidak pernah dapat kesempatan bergaul dgn mereka, saya jadinya tidak dapat bertanya apakah mereka suka membaca Quran atau tidak.

Lain kali disambung ya, uda malem nih
saya minta maaf kalo saya jadi meragukan pernyataan anda. tapi yaa dari sekian banyak muslim yang anda kenal, masa sih ndak ada satuuuuuu aja yang pernah shalat. lah waktu shalat kan baca quran juga toh. mungkin memang saya terlalu ekstrim mengartikan pernyataan anda di thread lain bahwa teman2 muslim anda tidak ada yang pernah membaca quran baik terjemahan maupun bahasa aslinya. mungkin anda memaksudkan lain?

nggak, saya nggak marah kok. saya juga mengamati fenomena yang sama, tapi mungkin karena saya berada dalam kelompok mahasiswa muslim yang sebenernya sih gak radikal, saya bisa memberikan "pandangan orang dalam"

saya rasa sekarang nggak ada student baru dateng di satu kota, masih bawa koper, nggak kenal siapa-siapa di kota itu. tentu saja sebelumnya dia sudah cari contact person di kota itu. Biasanya kalo dia muslim, dia sudah kenal salah satu dari pengurus pengajian kota, kalau dia non-muslim (katakanlah kristen), dia sudah kenal pengurus KMKI. Jadi saya hanya bisa membantu muslim yang datang ke saya, non-muslim yang datang ke pengurus KMKI ya nggak saya urus, udah ada yang ngurus kok.

tapi pernah ada juga non-muslim yang contact personnya pengurus pengajian, ya kami bantu sebisanya. cuma gak lama setelah itu, dia keterima studkoll di münchen, lalu sudah selesailah tugas kami.

memang antara student muslim dan non-muslim kesannya saling menjauhi, tapi sebenernya persoalan sederhana kok. ntar deh cerita-cerita lagi..
User avatar
ganteng_maut
Posts: 1052
Joined: Sun Jun 11, 2006 3:48 am
Location: Somewhere in the World

Post by ganteng_maut »

ali5196 wrote: Ah perempuan memang intelektualitasnya memang 1/2 dari lelaki ! (elu emang kedengarannya kayak perempuan, ngecap terusss ... nggak ada isinya)

Jadi gimana nih kalau jaman sekarang orang Jerman masih pakai tanda swastika ... elu pada suka nggak ? pikir aja dalam dirimu sendiri, nggak usah jawab kesini. EN tolong belajar bahasa indonesia yg baik dan benar dulu sebelum ngecap dlm bahasa laen.

HEIL !
udah selese ngomelnya? jadi gimana? masih nggak mau mengakui kalo pelarangan jilbab melanggar kebebasan beragama? atau masih ada argumen lain? atau mau mencak-mencak dan marah-marah? :wink:

orang Jerman pake lambang Nazi: NO, orang Jerman pake parka Bundeswehr: OK, apalagi kalo pake kostum Werder Bremen atau Bayern München: hey kumpel!!

wah maaf bang, waktu sekolah dulu saya jarang merhatiin pelajaran bahasa indonesia, biasanya malah belajar matematik atau kimia. sekarang malah udah lupa EYD (dah gak pernah nulis laporan kegiatan dalam bahasa Indonesia lagi). Sori deh kalo abang gak tahu saya ngomong apa, habis nulis-nulis bahasa Jerman, saya kira abang ngerti... :wink:
spiderweb
Posts: 318
Joined: Sat Nov 05, 2005 4:29 am

Post by spiderweb »

ganteng_maut:

...

Kalo di jerman timur ada ausländer yang digebugin orang2 botak, dugaan pertama saya Neo Nazi pelakunya. Tapi kalo di jerman selatan (baden-württemberg atau bayern) ausländer dipersulit, saya cuma bisa menunjuk hidung edmund stoiber dkk (CDU dan CSU) errrr, christlich-demokratische Union.. christlich... christlich.. dimana ya saya pernah denger kata itu lagi??

...

Kalau gak mau ketemu ama CDU and CSU kenapa kok gak pindah aja studi ke mesir ato saudi arabia misalnya? di situ kau kan bisa ketemu konco2 seukhuwah lu? Kenapa kok tinggal di Jerman kalau gak suka ama salah satu parpol-nya?????????????????????????????????????????

Ich dachte du muss einfach raus von Deutschland und nie wiederkommen, Saudi Arabien ist einfach toll, oder??????
User avatar
ganteng_maut
Posts: 1052
Joined: Sun Jun 11, 2006 3:48 am
Location: Somewhere in the World

Post by ganteng_maut »

spiderweb wrote:ganteng_maut:

Kalau gak mau ketemu ama CDU and CSU kenapa kok gak pindah aja studi ke mesir ato saudi arabia misalnya? di situ kau kan bisa ketemu konco2 seukhuwah lu? Kenapa kok tinggal di Jerman kalau gak suka ama salah satu parpol-nya?????????????????????????????????????????

Ich dachte du muss einfach raus von Deutschland und nie wiederkommen, Saudi Arabien ist einfach toll, oder??????
Karena masih ada kemungkinan SPD menang.. Masalahnya CDU dan CSU bikin aturan yang aneh-aneh sih.. Jilbab dilarang, ada Studiengebühren, Mehrwertsteuer naik. Yang seneng sih orang2 menengah ke atas. Rakyat kecil yang sengsara... Dulu kehidupan di sini gak sesulit sekarang deh.

Würde ich auch gerne machen. Paling setelah kuliah beres langsung weg. Males kerja di sini, ngapain juga bayarin Rente orang2?
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

ganteng_maut wrote: Males kerja di sini, ngapain juga bayarin Rente orang2?
Iya, ngapain cari duit di tanah kafir. Mendingan berjihad di Palestina atau di Bali membela Islam di jalan Allah aja. Gue denger sekarang sabuk dan rompi bom bunuh diri lagi diobral di Kuitang. Sana cepetan pulang kampung sebelum obralan habis waktu.
spiderweb
Posts: 318
Joined: Sat Nov 05, 2005 4:29 am

Post by spiderweb »

ganteng_maut wrote:Karena masih ada kemungkinan SPD menang.. Masalahnya CDU dan CSU bikin aturan yang aneh-aneh sih.. Jilbab dilarang, ada Studiengebühren, Mehrwertsteuer naik. Yang seneng sih orang2 menengah ke atas. Rakyat kecil yang sengsara... Dulu kehidupan di sini gak sesulit sekarang deh.

Würde ich auch gerne machen. Paling setelah kuliah beres langsung weg. Males kerja di sini, ngapain juga bayarin Rente orang2?
Paling? Berarti belum 100% pulang dong? Gua paling males dengerin orang2 banyak bacot yang gak suka tinggal di negara kafir tapi giliran disuruh pergi masih nunggu kuliah kelar kek, tunggu ganti parpol kek, dsb, dsb.

Gua sih gak tahu mau ditaruh di mana muka gua kalau jadi kaya lu. :oops: Tapi gua berharap lu konsekuen ama kata2 lu, bis kuliah lulus langsung mudik. Emang betul ngapain juga lu bayar Steuer and Rente untuk orang2 kafir????

Btw lu gak usah ikut campur urusan negara orang. Mau jilbab dilarang, mau pajak naik, mau ada uang sekolah kek itu kan benernya bukan urusan lu. Kalau lu gak suka einfach raus, zurück nach Heimat, gampang kan?
User avatar
ganteng_maut
Posts: 1052
Joined: Sun Jun 11, 2006 3:48 am
Location: Somewhere in the World

Post by ganteng_maut »

Adadeh wrote: Iya, ngapain cari duit di tanah kafir. Mendingan berjihad di Palestina atau di Bali membela Islam di jalan Allah aja. Gue denger sekarang sabuk dan rompi bom bunuh diri lagi diobral di Kuitang. Sana cepetan pulang kampung sebelum obralan habis waktu.
silahkan baca di sini:

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... ?p=695#695
Post Reply