Mas ganteng_maut, kayanya postingan kita ada yg ke delete ya...Kalo gitu saya posting lagi deh copiannya
ganteng_maut wrote:
errrr, kalo saya pribadi sih sebisa mungkin menghindari urusan dengan pengadilan. walaupun pada akhirnya kita mendapatkan hak kita kembali, tapi kan prosesnya perlu waktu dan biaya yang banyak. Yang untung malah pengacara. Well, bukan masalah uang sih yang penting, sayang aja kalo waktu kita habis cuma bwat bolak balik ke pengadilan.. Orang hidup di dunia kan cuma sekali..
Saya setuju Mas, tapi yg saya ingin tekankan disini (dan sepertinya juga anda setujui) adl: bahwa di Jerman, melakukan tindakan diskriminasi (oleh/kepada org Jerman maupun org asing) tidak dibenarkan scr hukum, karena itu apabila teman anda mau membawanya ke depan pengadilan, teman anda akan berada dlm posisi yg dibenarkan. Sbg catatan: bahkan ada pasal khusus yg mengatur masalah diskriminasi yg dilakukan org jerman thd org asing (Ausländerfeindlichkeit), sedangkan tdk ada pasal yg mengatur sebaliknya (memang mungkin terjadi?... Sudah terjadi. Contoh kecil dpt dibaca di: website spiegel.de )
Di sini diberitakan ttng perlakuan diskriminasi seorng profesor di uni Dresden yg menolak lamaran seorang calon PhD dr Syria dgn alasan dia tdk setuju dgn pandangan politik yg dianut Syria. Masalah ini kemudian diekspose di media Jerman, dan dpt kita baca bahwa tindakan sang profesor mengundang kecaman dr uni Dresden dan badan pendidikan Jerman, walaupun tdk sampai dihukum di depan pengadilan krn org Syria itu tdk menuntut scr resmi.
ganteng_maut wrote:
secara objektif, saya juga mengakui kalo banyak juga orang jerman yang fair. teman saya yang lain lagi, dia nggak bikin master, cuma praktikum 1 tahun aja di uni. mentornya baek banget, selalu siap membantu kalo ada masalah. teman saya juga sering main ke rumah mentornya bawa oleh-oleh rendang bikinan sendiri. teman saya senang, mentornya senang, istri mentornya senang. semua senang... (btw temen saya yang ini juga pake jilbab)
teman-temen Lerngruppe saya juga baik. Sebelum belajar udah bagi-bagi tugas, saya mau shalat, ada yang Rauchpause, ada yang ke Penny Markt beli chips dan minuman. Nggak ada masalah juga..
Tapi sayangnya masih ada juga yang rasis, lebih menyedihkan lagi terjadinya di Uni. Tempat orang-orang yang harusnya pintar berkumpul. Kalo di jalanan sih udah biasa, saya pernah dikata-katain sama palbot di kereta biasa aja kok. Namanya juga palbot...
Teman2 anda di Uni yg rasis, apakan mereka rasis terhadap anda saja, atau thdp org Islam scr umum, atau thdp org2 asing lain juga spt org cina, vietnam, polandia? Bagaimana bentuk perlakuan rasis mereka thdp anda?
ganteng_maut wrote:
Berita baru:
Bayern lässt Hochschulen nach Islamisten suchen
http://www.spiegel.de/unispiegel/studiu ... 97,00.html
Menurut anda gimana? Ini peraturan yang diskriminatif buat ausländer secara umum atau buat muslim aja? Harusnya kan tidak bersalah sebelum terbukti bersalah, ini malah dibalik bersalah sebelum terbukti tidak bersalah. Siapa yang mendukung? Beckstein.. Si Beckstein berasal dari mana? CDU.
Inti berita di atas:
Badan konstitusi ngr bagian Bayern mengadakan kerjasama dgn Universitas2 di Bayern untuk meningkatkan kewaspadaan thd ancaman radikal Islam thdp ngr2 barat, khususnya thdp Jerman (ini disebut sbg Pakta Anti Islam). Dlm rangka itu, M. Hüttenhofer (slh satu direktur Uni Muenchen), mengirimkan email (12.03.07) kpd kepala2 fakultas, yg kemudian disebarkan dlm lingkup uni, dgn isi sbb (disingkat):
Topik: serangan Islamis di Bayern. Sngt penting! Terorisme Islam tlh menjadi ancaman besar bg keamanan dlm negeri ngr2 barat, termasuk Jerman. Dgn demikian diperlukan kewaspadaan tinggi. Maka, diharapkan untuk melaporkan apabila ada mahasiswa, pekerja, maupun pengguna gedung uni yg menunjukkan tingkah laku tertentu, spt contohnya: cenderung melakukan tindak kekerasan, perubahan radikal dlm tutur kata & tingkah laku, atau ketertarikan thd literatur yg mengarah pd Islam fundamental.
Apa dasar penyusunan Pakta ini?
- calon/pelaku2 tindakan terorisme di Jerman bbrp saat lalu tercatat sbg mahasiswa, dimana tingkah laku mrk saat itu sdh mencurigakan. Contoh: (Okt 2006, penaruh bomb di kereta antara Koblenz- Dortmund: Youssef Mohamad, mahasiswa uni di Kiel asal Libanon, anggota organisasi Islam Hisb-ut-Tahrir al Islami (terlarang di Jerman sejak 2003 krn pandangannya yg anti semit). Menurut teman2nya di kampus: bisa berbahasa Arab, rajin membaca Quran (apakah juga mengerti artinya?), sopan dan ramah, sering membicarakan ttg agamanya (Islam atau Budha/Kristen??)
http://www.dw-world.de/dw/article/0,214 ... 43,00.html
-Scr khusus: munculnya ancaman lewat video dr Globale Islamische Medienfront (GIMF) yg menuntut agar Jerman (& Austria) menarik mundur pasukannya dr NATO di Afganistan, kalau tidak Jerman akan diserang.
-
http://www.spiegel.de/politik/deutschla ... 35,00.html
-Scr umum, strategi anti terorisme sdh dicanangkan sjk peristiwa 11 Sept 2001
http://en.wikipedia.org/wiki/September_11,_2001_attacks
Dari dasar2 di atas, apakah dpt kita lihat mengapa Pakta ini khusus ditujukan kpd pengikut Islam, dan bukan kepada pengikut Budha/Hindu/Scientology/Katolik/Protestan or dll?
Bagaimana reaksi thdp email tsbt?
- Rektor Uni Muenchen: dlm press conference esoknya: “ Uni bukan tempat untuk memata2i”
- Pekerja Uni (Prof, asissten dll): terheran2, marah (red: krn tdk sesuai dgn rasa toleransi mereka)
- Mahasiswa: marah (merasa dimatai2?)
- Perwakilan mahasiswa (ASTA): “tindakan yg wajar, mereka kan hanya ingin melindungi lingkungan uni, hanya saja formulasi kata2 email yg terlalu tajam“
- Beckstein (CSU): “ strategi ini bukanlah berarti menuduh berdasarkan generalisir,tetapi berdasarkan sikap peduli dan waspada. Ancaman terror yg dilancarkan baru2 ini hendaknya ditanggapi scr serius, walaupun saat ini tdk terlihat adanya rencana penyerangan thd Jerman.”
Jadi, pakta ini scr umum dibuat berdasarkan alasan2 yg nyata, walaupun demikian tdk semua pihak di Jerman sdr setuju, dlm hal ini thdp penerapan pakta di kalangan universitas.
ganteng _,maut wrote:
Memang secara umum hidup di jerman jadi lebih sulit. Kalo Große Koalition mau begitu ya terserah. Saya bukan orang Jerman jadi gak punya hak pilih, jadi ngga bisa berbuat apa-apa. Kalo mereka mau memaksa Penner-penner untuk bekerja silahkan, semoga ekonomi jerman bisa membaik. Lalu apa hubungannya guru nggak boleh pake Kopftuch dan peningkatan ekonomi Jerman?
Demi mendukung netralitas di sekolah, ada negara bagian Jerman yg melarang penggunaan simbol2 agama di lingkungan sekolah. Tidak hanya jilbab yg dilarang, ttp juga penutup kepala model org yahudi, penutup kepala suster katolik. Di ruang2 kelas, salib2 diturunkan (kecuali sekolah agama khusus) dan guru2 juga tdk diperbolehkan menggunakan kalung/ornamen salib. Jadi tdk hanya diskriminatif untuk simbol Islam. Note: ini juga terjadi di Italia, sebuah ngr yg identik dgn katolik. Menurut saya, ini menunjukkan kebesaran hati untuk bersikap adil dan bertoleransi thdp pendatang (walaupun ada juga yg setuju krn memang atheis,atau tdk peduli).
ganteng_maut wrote:
Errr, ada alasan apa ya? Saya belum pernah dengar kalo di mesjid sering terjadi pembunuhan. Ngga kebayang juga kalo imam masjid punya kerja sampingan jadi pengedar mariyuana. Atau Keller masjid isinya wanita-wanita eropa timur yang diperdagangkan? Entahlah...
-Siapakah yg memancung wartawan Daniel Pearl di Pakistan?
http://news.yahoo.com/s/ap/20070315/ap_ ... confession
- Negara manakah penghasil opium illegal terbesar di dunia?
http://en.wikipedia.org/wiki/Opium
- Keluarga spt apakah yg dapat membunuh anak perempuan/kakak/adik perempuannya sdr krn dianggap terlalu kebarat2an/menolak kawin paksa/menodai nama keluarga dan kemudian merasa bangga karena merasa tlh membersihkan nama baik keluarga?
http://www.militantislammonitor.org/article/id/1859
- Siapakah pembajak pesawat yg meledak pd 11 Sept 2001?
United Airlines Flight 175: Marwan al-Shehhi (from the United Arab Emirates), Fayez Banihammad (from the United Arab Emirates), Mohand al-Shehri (Saudi Arabian), Hamza al-Ghamdi (Saudi Arabian), Ahmed al-Ghamdi (Saudi Arabian).
American Airlines Flight 11: Mohamed Atta al Sayed (Egyptian), Waleed al-Shehri (Saudi Arabian), Wail al-Shehri (Saudi Arabian), Abdulaziz al-Omari (Saudi Arabian), Satam al-Suqami (Saudi Arabian).
United Airlines Flight 93: Ziad Jarrah (Lebanese), Ahmed al-Haznawi (Saudi Arabian), Ahmed al-Nami (Saudi Arabian), Saeed al-Ghamdi (Saudi Arabian).
American Airlines Flight 77: Hani Hanjour (Saudi Arabian), Khalid al-Mihdhar (Saudi Arabian), Majed Moqed (Saudi Arabian), Nawaf al-Hazmi (Saudi Arabian), Salem al-Hazmi (Saudi Arabian).
http://en.wikipedia.org/wiki/Organizers ... 01_attacks
- Siapakah yg menaruh bom di kereta antar Koblenz-Dortmund?
Mengatas namakan agama apakah mereka yg meluncurkan video ancaman thd Jerman dan Austria?
- Apa dasar perbuatan mereka? Apakah mereka2 diatas bisa berbahasa Arab? Mengertikan mereka isi Quran dlm bahasa Arab? Kalau mereka tdk bisa berbahasa Arab/membaca Quran, kepada siapakah mereka bertanya? Siapakah yg memotivasi mereka? Apakah mereka orang2 yg taat dlm beragama? Dimanakah tempat orng2 yg taat beragama itu sering berkumpul?
Bagaimanakah ciri2 fisik mereka?
Nah, mungkin itulah sebabnya para polisi gampang curiga thdp org2 berpenampilan Arab, terutama yg berpakain khas Islam (longdress putih, sorban: menunjukkan radikalitas), bernama kearab2an, dan org2 yg keluar dr Mesjid.
Di sisi lain, saya percaya mereka juga akan curiga thdp pengikut2 sekte Aum Shinri Kyo (seandainya mereka masih ada), yg pernah melepaskan gas Sarin di Tokyo thn 1995, walaupun tdk dpt saya bayangkan kalau polisi akan berjaga2 di depan kuil Budha karena mencurigai bahwa ajaran Budha dpt digunakan untuk dasar kegiatan berbahaya.
Gitu lho...