Direncanakan Oleh: Israeli Sea Corps
Target : Merebut kapal laut kelas freighter Karine A
Pelaksanaan :3 January 2002
Executed by: Shayetet 13
Hasil: Sukses
Operasi Bahtera Nuh (bahasa Ibrani: : מבצע תיבת נוח, Mivtza Teyvat Noah) adalah aksi militer Israel pada Januari 2002 dimana untuk merebut Karine A, sebuah kapal laut Palestina kelas freighter dilaut Merah. Kapal itu kedapatan membawa 50 ton persenjataan, termasuk roket Katyusha berjarak 12 mil, misil anti-tank dan bahan peledak berkekuatan tinggi (high explosives).
Peralatan Militer yang disita dari kapal Karine A
Kapal itu sendiri diperkirakan berharga $400,000, Peralatan yang digunakan untuk menunjang pengakutan tersebut berharga $3,000,000, dan persenjataan itu sendiri diperkirakan $15,000,000. Peralatan militer termasuk Roket Katyusha , mortir, sniper rifles, Peluru, anti-tank mines, misil anti-tank , disamping itu juga disita setengah ton bahan Peledak. Mayor Jendral Yedidya Yaari, Komandan dari angkatan Laut Israel (Israeli Navy), mengatakan bahwa mereka (para penyeludup senjata ke palestina) telah mengepak ke dalam 83 bungkusan yang terbuat dari Plastik tahan air (waterproof plastic) dan diberi pelampung, sehingga mereka dapat menurunkan muatan ini dilaut tanpa perlu merapat kedarat.
IDF merebut kapal palestina Katerine A Pada January 3, 2002
Kapal Karine A
Kapten Kapal tersebut adalah Omar Akawi, Aktivis Fatah sejak tahun 1976 dan anggota dari Autoritas Palestina atau Palestinian Authority (PA). Seperti yang disampaikan Surat kabar di Beirut The Daily Star Pembeli senjata adalah Adel Salameh (Aka; Adel 'Moghrabi`) yang adalah seorang Staff dari Yaser Arafat diawal tahun 1980-an.
Omar Akawi sang kapten kapal.
Mr Akawi claimed he was a member of Mr Arafat's Fatah group
Dalam Interview di Penjara Israel. Kapten dari Kapal Karine A ini, Omar Akawi mengatakan kepada media bahwa “dia bekerja sebagai naval traffic adviser untuk Departemen Transportasi Palestina.” Dia juga mengatakan bahwa “muatannya diangkut dari sebuah pulau di Iran di teluk Persia dan dibawah dengan tujuan Gaza dan PA (Palestinian Authority).”Rencananya lanjut Akawi, adalah dengan mentranfer bungkusan yang telah dilengkapi dengan Plastik tahan air dan pelampung ke perahu2 kecil dekat kota pelabuhan mesir Alexandria. Setelah itu, kiriman itu kemudian dibawah ke pantai Gaza, dimana mereka akan diambil oleh Petugas Angkatan Laut Palestina (Palestinian navy officers) yang menyamar sebagai Nelayan.
Kapal Karine A ini, dulunya milik seorang irak bernama Ali Mohammed Abbas, yang dibelinya pada 31 Agustus 2001 dari sebuah Perusahaan di Lebanon. Namanya kemudian berubah dari Rim K menjadi Karine A dan terdaftar di Tongo pada tanggal 12 September. Pemerintah Tongo telah mengkonfirmasikan bahwa Abbas masih menjadi pemilik kapal tersebut.
Sama seperti Muslim di FFI dan Seluruh dunia. Iran dan Palestina menyangkal tuduhan ini. Bagaimanapun mereka menyangkal, tetapi “penumpang kapal ini”(baca:muatan) memberikan bukti kepada kita. Bahwa Iran dan Palestina melanggar perjanjian Oslo tentang senjata-senjata yang digunakan. Isinya perjanjian Oslo tsb dapat anda lihat dialamat berikut:
Israeli-Palestinian Interim Agreement Atau yang dikenal dengan (“Oslo 2”)
Muatan kapal:
Amunisi yang berada dikapal Krine A
Iran and the Palestinians have denied any connection with the arms
Isi dari kapal ini menjadi bukti:
Ariel Sharon menyebut Kapal ini sebagai “Kapal Teror”( Ship of terror')
Sumber dan referensi lain:
IDF Seizes PA Weapons Ship: The Karine A Affair
Weapons ship mystery deepens
The strange affair of Karine A
Israel's official account of the Palestinian Authority's connections with a ship found loaded with weapons makes little sense, writes Brian Whitaker
tentang Katyusha Rocket
