Bukti2 penggalian arkeologi, prasasti-prasasti yg ditulis dalam bahasa2 asli Ibrani, catatan2 sejarah dan bahkan kesaksian dari Sang Pemilik langit dan bumi sendiri memberikan ribuan fakta bahwa Israel telah mendiami tanah tsb jauh-jauh hari berabad-abad sebelum Islam, yang muncul di Semenanjung Arab, sedemikian jauhnya bergerak dgn bala tentaranya datang menyerang Yerusalem pd tahun 638. Selanjutnya, sesudah hampir 60 tahun berkuasa menjajah tanah Israel, pada tahun 691-692 kalif Umayah, Abd al-Malik membangun apa yang sekarang dikenal sebagai Dome of the Rock dan kemudian Al Aqsa pada tahun 705-715 di sebelah selatan Dome of the Rock. Tetapi, kata Al Aqsa secara sederhana berarti "sudut yang jauh", dan semula diharapkan lokasinya di sebelah timur Mekkah, bukan di Yerusalem. Pada mulanya, lokasi Al Aqsa itu sendiri tidak memiliki makna religius bagi Muhammad. Jika ya, tentunya Muhammad sudah menyerbu Yerusalem dan membangun Al Aqsa spt saat ia menyerbu Mekkah dan merebut Kaabah.
Lokasi Al Aqsa itu pada dasarnya hanya sebagai monumen tempat doa seorang kalif (seperti 'Umar, yang kemudian dikenal sebagai Mesjid Umar). Hanya sesudah beberapa waktu, dan terutama dalam usaha menandingi kalif saingannya di Mekkah dan membagi Haji (peziarah Muslim yang datang ke Mekkah) ke Yerusalem, maka cerita-cerita tentang Yerusalem sebagai tempat kebangkitan terakhir dan cerita perjalanan Muhammad pada waktu malam itu diada-adakan. Sesungguhnya, nama Yerusalem tidak disebutkan satu kalipun dalam seluruh Qur'an.
Sejak saat itu, Yerusalem ada dalam pengaruh agama yang sampai saat terakhir ini menghalangi setiap pemikiran berdamai dengan Israel. Bahkan ahli-ahli sejarah modern mereka dgn serangan propagandanya menulis ulang sejarah untuk mengajarkan bahwa tidak satupun yang menempati lokasi tersebut sebelum muslim, padahal mereka yang tinggal di Yerusalem setiap hari melewati reruntuhan yang telah digali, yang mengingatkan akan tangga masuk ke Bait Suci Israel dan Pintu Gerbang Huldah di Tembok Selatan. Jadi sebenarnya banyak muslim yang menyadari bahwa hak terhadap Yerusalem telah lebih dulu dimiliki orang Israel. Sebagai tambahan, Muslim mengetahui bahwa jika bangsa Israel membangun kembali Bait Sucinya di Yerusalem, tidak mungkin bagi Islam untuk menguasai kembali seluruh Israel. Dan itu adalah salah satu sasaran yang sangat mereka inginkan.
Israel terusir dari kampung halaman sendiri, seperti ketika pasukan Belanda mengusir (mengirim sbg budak) sebagian rakyat jawa ke Eropa.
Amidah, adalah sebuah doa yang dinaikkan orang-orang Israel tiga kali sehari, dan mencakup permohonan untuk kembalinya bangsa Israel ke tanah air mereka dan juga untuk pembangunan kembali Yerusalem dan pelaksanaan kembali ibadah di Bait Suci.
Indonesia merdeka tahun 1945 dan Belanda kembali ke negerinya, akan tetapi Israel meski berhasil memperoleh kemerdekaannya dalam perang enam hari tahun 1967 masih belum sepenuhnya menguasai kembali seluruh wilayahnya dari muslim penjajah. Jadi kita wajib men-support usaha2 utk merealisasikan kemerdekaan rakyat Israel, membebaskan mereka dari teror, membebaskan bumi mereka dari penjajah islamofacist, merebut kembali kota Betlehem serta menghadang proyek Islamisasi Yerusalem yang didukung oleh kekuatan Imperialisme Minyak Negara-Negara Islam, apakah palestina, syria, iran dll.