Islam itu ADIL

Hal2 yang menyebabkan terjadinya teror dalam Islam dan kaitannya dengan Jihad.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

ali18115:
Kesetian pernikahan Islam itu bukan hanya diantara suami-isteri-anak2 tetapi juga berkait dengan Tuhan.
Iya, tapi Allahnya Muhammad itu mengijinkan suami punya istri sampai empat dan punya budak2 wanita yang jumlahnya tanpa batas. Kita bolak-balik ke masalah asal lagi, sebab inilah pokok utama ketidakadilan dalam aturan nikah yang paling dasar. Karena itu pula saya tanyakan di posting terdaulu apakah arti kesetiaan dalam pernikahan Islam. Tapi lalu kau jawab dengan setia pada Tuhan. Bukan itu yang saya tanyakan, tapi apakah kesetiaan pihak suami terhadap istri dan istri terhadap suami. Dalam norma masyarakat global dan universal, suami yang setia adalah suami yang tidak main gila atau menikah lagi dengan wanita lain. Suami yang setia adalah suami yang mengutamakan istrinya sebagai pasangan hidupnya yang tunggal sampai akhir hayat. Tapi tidak begitu yang diyakini Muhammad. Suami yang setia bagi dia adalah yang mengikuti aturan yang ditetapkannya sendiri dalam Islam, yakni boleh punya istri lagi, lagi, dan lagi, terus masih ditambah boleh punya budak wanita untuk disetubuhi pula, lagi, dan lagi, dan lagi, dst.

Saya tahu kamu akan terus bersikeras bahwa aturan yang dibuat Muhammad tentang jumlah istri dan budak seks bagi seorang suami adalah adil. Tapi cobalah kamu sendiri lakukan itu pada istrimu dengan mengambil istri baru atau budak seks baru. Saya yakin istrimu akan sangat tidak bahagia dan besar kemungkinan rumah tanggamu akan hancur. Tidak ada manusia yang suka untuk dimadu, diduakan atau bahkan diempatkan sekalian. Hal ini pun diketahui oleh jutaan pria Muslim yang dengan sendirinya memilih untuk setia dengan pasangan hidupnya sampai akhir hayat, tapi tentu saja mereka tidak mau mengakui secara tertulis bahwa mengambil istri2 baru seperti yang tertulis di Qur’an adalah perlakuan yang adil.
Sebagai contoh, jika si suami telah melakukan perzinahan dengan wanita lain yang dilarang oleh Islam,
Ya ini kembali lagi dengan contoh zinah yang dilakukan berkali-kali oleh Muhammad.
Misalnya (1) menyetubuhi Mariah budak istrinya yang bernama Hafsah di ranjang Hafsah dan ketahuan lagi sama Hafsah. Kau katakan bahwa Mariah dinikahi Muhammad. Tidak ada informasi tentang itu sama sekali. Yang ada hanyalah Muhammad berjanji pada Hafsa bahwa dia tidak akan meniduri Mariah lagi, asalkan Hafsah tutup mulut tentang peristiwa memalukan ini, tapi Hafsa menyampaikannya ke Aisha, istri kesayangan Muhammad. Silakan baca di Bukhari Volume 3, Book 43, Number 648. Sebenarnya Muhammad sudah layak untuk dirajam dengan melakukan perzinahan ini.
(2) menyetubuhi dan lalu mengawini Safiyah tanpa melakukan Idda (saat tunggu wajib Q2:228) bagi para janda yang baru kehilangan suami (gara2 dipancung oleh perintah Muhammad). Bukankah ini jelas melanggar aturan Qur’an. Dengan begitu perkawinan dengan Safiyah tidak sah, alias hanya perzinahan belaka. Sekali lagi, Muhammad layak dirajam sampai mati karena melanggar hukumnya sendiri di Q 2:228.
Kalau mengaggap perkataan dan perilaku Rasulullah SAW itu tidak baik, samalah mengatakan perintah Allah SWT itu tidak baik. Kamu tidak mahu mengikut, kami tidak peduli. Pahala/dosa saya tidak terkait dengan kamu.
Saya tidak peduli pula kamu mau mengikuti Muhammad atau tidak. Kita di sini sedang membicarakan “Islam itu Adil” seperti yang kau tulis. Sudah jelas bahwa keadilan dalam Islam itu hanya dari kaca mata kebutuhan Muhammad belaka.
Sirah **** mana yang kamu baca ini? Sedangkan Rasulullah SAW pernah menegur isteri baginda yang cemburu.
Sahih al-Bukari The Book of Gifts No. 2417 menceritakan bahwa istri2 Muhammad cemburu karena dia menghabiskan waktu lebih banyak dengan Aisyah daripada dengan istri2 lain. Tapi Muhammad tidak mengindahkan mereka, bahkan mereka harus terima keadaan ini, sebab inspirasi hanya datang pada saat Muhammad sedang di bawah selimut bersama Aisyah. Nah, ini kan perbuatan yang tidak adil pada istri2 lain?
Merosakkan isteri2 itu adalah sama seperti merosakkan "amanah Allah SWT".

Kalau pun tujuannya baik, tapi akibatnya jelek.
HADIS SUNAN OF ABU DAWUD BAB 709 #2141
Iyas Dhubab melaporkan perkataan Rasulullah:
"Jangan memukuli gadis2 Allah", namun ketika Umar menghadap Rasul ia mengatakan: "Perempuan semakin berani melawan suami mereka", ia (Nabi), memberi ijin agar memukuli mereka. Lalu banyak wanita datang kepada keluarga Rasulullah yang mengeluh tentang suami mereka. Jadi Rasulullah mengatakan, "Banyak wanita datang kepada keluarga Muhamad mengeluh tentang suami mereka. Mereka bukan yang terbaik diantara kalian".


Perhatikan bahwa Muhamad sama sekali tidak mengomentari tindakan suami yang memukuli isteri. Kamu lihat abuse pemukulan itu telah terjadi di jaman Muhammad, sampai2 para istri yang dipukuli mengadu padanya, tapi Muhammad tidak berbuat apapun untuk menegur para suami itu. Dia bahkan diam saja pula waktu istri2nya dipukul oleh ayah2 mereka. .

Hadis Sahih Muslim, Book 009, #3506:
….. Rasulullah tertawa dan mengatakan: "Mereka disekeliling saya ini, seperti anda lihat, meminta uang lebih." Abu Bakr lalu berdiri dan menghampiri 'Aisha dan menampar lehernya, dan 'Umar berdiri didepan Hafsa dan menamparinya sambil mengatakan: "Kau meminta pada Rasulullah sesuatu yang tidak ia miliki." Kata mereka: "Demi Allah, kami tidak memintai Rasulullah hal yang tidak ia miliki …."

Dalam kasus diatas, Muhamad sendiri memang tidak memukuli isteri2nya, tapi ia membiarkan ayah2 para isteri-nya memukuli mereka. Ini membuatnya turut bersalah.
Kalau kamu sudah terbukti tidak jujur mengunakan perkataan2 yang kamu ada-adakan seperti, "pemerkosaan", "dibenci" dll., mengapa pula kami harus mempercayai kata2 kamu seperti "rampokkan", "duluan" dll.
Coba kau tunjukkan di mana pihak Muslim di jaman Muhammad diserang sekelompok tentara musuh duluan? Bukankah semua usaha perampokan yang dilakukan Muhammad itu ditulis dengan keterangan lengkap di berbagai Hadis dan biografi Muhammad bahwa dia yang selalu terlebih dahulu melakukan perampokan, pembunuhan, dan pemerkosaan?

Apakah arti perkosaan bagimu? Bagi saya, perkosaan terjadi dalam suatu hubungan seksual di mana satu pihak tidak menyetujui perbuatan seks itu berlangsung, tapi pihak yang lain memaksakannya. Pihak pemerkosa memaksakan hubungan seksual atas pihak yang tidak mau yakni korban perkosaan. Kalau kau tidak setuju akan jabaran saya, tunjukkan apa arti perkosaan bagimu. Berdasarkan pengertian saya, bisa dilihat banyaknya kasus perkosaan yang terjadi dalam Islam, dan dibiarkan saja oleh Muhammad, karena dia pun melakukannya. Contoh perkosaan dalam Islam bisa dilihat dari

Sura 33:50 di Qur’an menganugerahkan pria hak untuk menggunakan budak2 wanitanya secara seksual, tapi tidak disebutkan sama sekali apakah budak wanita punya hak untuk menolak. Jadi, kalaupun pihak wanita tidak mau, para majikan berhak untuk memperkosanya.

Sahih Bukhari 7,62,137 bicara tentang prajurit2 Muslim yang biasa berhubungan seks dengan para wanita tawanan perang. Tapi karena mereka tidak mau membuat wanita2 itu hamil dan mau mengembalikan mereka sebagai sandera setelah memperkosanya, para prajurit itu pergi ke Muhammad dan bertanya tentang coitus interruptus (mengeluarkan sperma di luar tubuh wanita). Sang Nabi tidak melarang pemerkosaan terhadap wanita tapi hanya berkata tidak usah melakukan coitus interruptus karena jika Tuhan menentukan seorang jiwa (bayi) akan lahir, maka akan lahir dengan sendirinya. Lihat pula Sahih Bukhari 8.77.6.

Sewaktu Muhammad menyetubuhi Safiyah di hari yang sama dia membunuh suami dan ayah Safiyah, Muhammad pun melakukan pemerkosaan. Safiyah sebagai budak atau tawanan wanita tidak punya hak untuk menolak kemauan Muhammad.

Perkawinan Muhammad dan Aisyah pun termasuk kasus pemerkosaan fedofilia, sebab Aisyah belum cukup umur untuk dapat menentukan keputusan sendiri apakah dia mau berhubungan seksual dengan Muhammad atau tidak. Bagaimana bisa anak berusia 9 tahun mengambil keputusan seksual jika dia sendiri tidak tahu apa artinya hubungan seksual. Jadi yang terjadi adalah pemaksaan kehendak Muhammad atas diri seorang anak perempuan kecil.
Di awal ayat itu lagi Allah SWT telah berfirman dengan kalimat "kalau Kami perintahkan" bererti Allah SWT tidak memerintahkan, hanya KALAU.

Tapi ternyata Allah/Muhammad memang memerintahkan orang2 Muhajirin untuk meninggalkan kampung dan hijrah bersama Muhammad ke Medinah.
Apakah saat itu Muhammad meminta orang2 Muhajirin untuk ke luar kampung meninggalkan rumah mereka? Ya.
Apakah mereka mau melakukan itu? Tidak.
Karena mereka tidak mau, maka Muhammad mengeluarkan ayat itu, dengan keterangan jika mereka mau ke luar kampung maka mereka akan dapat pahala.

Nah, sekarang jika permintaan Allah/Muhammad adalah bunuh diri, apakah mereka mau melakukannya? Tidak. Nah, upah yang sama pula diterapkan bagi mereka yang mau bunuh diri. Begitu logikanya. Kamu mau terima atau tidak, itu terserah kamu, yang jelas ayat ini manjur sekali untuk membuat orang2 Muslim rela meledakkan diri mereka.
MuridMurtad
Posts: 1081
Joined: Fri Sep 30, 2005 1:49 pm

Post by MuridMurtad »

Jadi kenyataan kamu berkaitan jizyah $60 bil. itu hanya berdasarkan pendapat yang dibuat di Dhimmiwatch, website yang mempunyai disclaimer :

(Note: Comments on articles are unmoderated, and do not necessarily reflect the views of Dhimmi Watch or Robert Spencer. Comments that are off-topic, offensive, slanderous, or otherwise annoying may be summarily deleted. However, the fact that particular comments remain on the site IN NO WAY constitutes an endorsement by Robert Spencer of the views expressed therein.)

That is a joke!!!

Kalau itu saja bukti kamu, why don't you drop the case gracefully, unless if you can give me statements from reliable sources.
Kalo begitu kamu juga menganggap situs ini “ a joke” kerena menghapus kalimat yang OOT, but kenapa masih bercokol di sini ? . Klik sini http://usinfo.state.gov/usa/infousa/tra ... 98-916.pdf (file pdf) , kamu akan menemukan Mesir adalah penerima bantuan terbesar ke 2 (ke 3 sesudah Irak di serang) Kamu boleh berkata Israel hidup dari santunan America, tapi saya juga dapat berkata Egypt hidup dari uang jizyah kafir. Kalo bukan jizyah harus disebut apa ? Beberapa moslem di aceh lebih suka kalaparan daripada menerima ‘bantuan’ kafir selama Tsunami , jadi tidak ada istilah “bantuan” kafir yang ada “Jizyah”.
Bukan khayalan Nabi Muhammad SAW : Saya percaya Nabi Muhammad SAW tidak berkhayal. Jika Rasulullah SAW itu berkhayal, sudah tentu baginda sudah menghayalkan wajah tuhan dan mengukir patung2 berhala untuk menyerupai wajah tuhan untuk disembah dikeliling Ka'abah seperti yang dilakukan orang2 diMekkah semasa itu.
Betulkah tiap orang Arab masa Muhammad pasti kalo menghayal, pasti menghayal berhala ? Bagaimana dengan hanif Zaid ibn Amr yang gagal menyingkirkan berhala di Kabah, kenapa ia tidak disebut nabi juga ?

Alquran bahasa Inggris, menterjemahkan Jibril menjadi Gabriel, yang berasal dari kata Ibrani Gravi el atau Elohim kekuatanku. Kenapa Muhammad tidak menerima malaikat yang bernama Abdullah, atau Saifullah atau apallah? Kenapa harus memakai terminologi Yahudi dan bukan istilah Arab seperti Ifrit misalnya, kalo memang hayalannya bukan contekan ?.
Kerana tidak ada manusia yang berani melainkan Tuhan yang bisa memperakui bahawa alam semesta ini adalah ciptaanNya seperti yang tersebut didalam Al-Quran itu. Nabi Muhammad SAW atau mana2 manusia tidak bisa atau berani atau berkemampuan membuat perakuan seperti didalam surah al-Alaq, wahyu pertama.
Memang menurut muhammad tuhan yang berbicara, tapi saya hanya bertanya, darimana kau tahu Muhammad tidak berhayal ?
Kembali kamu membuat pernyataaan subyektif. Coba urai satu persatu kenapa tidak ada orang yang bisa atau berani membuat surah macam al Alaq ?


--
ali18115
Posts: 447
Joined: Mon Oct 17, 2005 2:10 pm

Post by ali18115 »

Adadeh wrote:Hal ini pun diketahui oleh jutaan pria Muslim yang dengan sendirinya memilih untuk setia dengan pasangan hidupnya sampai akhir hayat, tapi tentu saja mereka tidak mau mengakui secara tertulis bahwa mengambil istri2 baru seperti yang tertulis di Qur’an adalah perlakuan yang adil.
Allah SWT tidak mewajibkan untuk bernikah lebih satu. Tidak ada dosa bagi umat Islam yang mahu hanya bernikah dengan satu isteri sepanjang hayat mereka dan itu tidak melangar perintah Allah SWT.

Yang diperintahkan Allah SWT adalah larangan bernikah lebih dari 4 isteri. Itulah keadilan Islam dengan melarang manusia2 melebihi batas dengan bernikah lebih dari 4 isteri.

Adadeh wrote:Ya ini kembali lagi dengan contoh zinah yang dilakukan berkali-kali oleh Muhammad.
Apa kamu fikir kamu itu tuhan dengan mengatakan "zinah" sedangkan Allah SWT mengatakan halal. Umat Islam memperakui Allah SWT sebagai Tuhan dan dengan itu memperakui Nabi Muhammad SAW sebagai rasulNya dan dengan itu memperakui Al-Quran adalah ayat2Nya. Kalau saya mengatakan Al-Quran itu hanya kata2 Nabi Muhammad SAW, samalah seperti tidak mempercayai Tuhan, kerana Tuhan yang mengatakan ayat2 Al-Quran itu adalah dari Allah SWT. Jadi hanya dengan menjadi kafir i.e. tidak mempercayai Allah SWT, dapat sesaorang itu mengatakan Al-Quran itu kata2 manusia. Sebab itu saya bukan kafir.

Jika ayat2 Allah SWT yang sudah saya perakui sebagai Tuhan, didalam Al-Quran itu mengatakan halal, maka halal lah. Al-Quran telah dengan jelas menyatakan golongan wanita2 yang dihalalkan. Siapa kamu yang mahu mengatakan haram kepada kami sedangkan Tuhan kami sudah menghalalkan?

Adadeh wrote:(2) menyetubuhi dan lalu mengawini Safiyah tanpa melakukan Idda (saat tunggu wajib Q2:228) bagi para janda yang baru kehilangan suami (gara2 dipancung oleh perintah Muhammad). Bukankah ini jelas melanggar aturan Qur’an. Dengan begitu perkawinan dengan Safiyah tidak sah, alias hanya perzinahan belaka. Sekali lagi, Muhammad layak dirajam sampai mati karena melanggar hukumnya sendiri di Q 2:228.
Siapa bilang wanita yang sudah kematian suami harus mengikut iddah? Memandai-mandai saja kamu itu. Ternyata kamu membuat kenyataan peraturan ugama orang lain tanpa pengetahuan dan hanya mengikut nafsu iblis saja. Sedarlah, kami umat Islam tidak perlu kafir seperti kamu untuk mendefinasi ugama kami.
Adadeh wrote:Coba kau tunjukkan di mana pihak Muslim di jaman Muhammad diserang sekelompok tentara musuh duluan? Bukankah semua usaha perampokan yang dilakukan Muhammad itu ditulis dengan keterangan lengkap di berbagai Hadis dan biografi Muhammad bahwa dia yang selalu terlebih dahulu melakukan perampokan, pembunuhan, dan pemerkosaan?
Tidak ada satu sirah pun yang pernah saya baca yang menggunakan perkataan "perampok" dan "pemerkosaan" diatas tindakkan2 yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Sebab itu saya tanya : Sirah **** mana yang kamu baca seperti itu ?
Adadeh wrote:Sewaktu Muhammad menyetubuhi Safiyah di hari yang sama dia membunuh suami dan ayah Safiyah, Muhammad pun melakukan pemerkosaan. Safiyah sebagai budak atau tawanan wanita tidak punya hak untuk menolak kemauan Muhammad.
Pemerkosaan??? Bukankah mereka sudah dinikahkan sebagai suami-isteri yang sah disisi Allah SWT? Memandai-mandai pula kamu berspekulasi Safiyyah menolak, sedangkan kamu ragu2. Coba tunjukkan kepada saya hadis2 yang mengatakan Safiyyah protes, untuk membuktikan kamu itu tidak ragu2 dan berspekulasi **** saja. Tunjukkan kamu itu lebih adil dari keadilan Allah SWT.
Adadeh wrote:Nah, sekarang jika permintaan Allah/Muhammad adalah bunuh diri, apakah mereka mau melakukannya? Tidak. Nah, upah yang sama pula diterapkan bagi mereka yang mau bunuh diri. Begitu logikanya. Kamu mau terima atau tidak, itu terserah kamu, yang jelas ayat ini manjur sekali untuk membuat orang2 Muslim rela meledakkan diri mereka.
Itu lah sebabnya kami umat Islam bisa menerima tafsiran **** kafir2 yang sok tau.
ali18115
Posts: 447
Joined: Mon Oct 17, 2005 2:10 pm

Post by ali18115 »

MuridMurtad wrote:Kalo begitu kamu juga menganggap situs ini “ a joke” kerena menghapus kalimat yang OOT, but kenapa masih bercokol di sini ? . Klik sini http://usinfo.state.gov/usa/infousa/tra ... 98-916.pdf (file pdf) , kamu akan menemukan Mesir adalah penerima bantuan terbesar ke 2 (ke 3 sesudah Irak di serang) Kamu boleh berkata Israel hidup dari santunan America, tapi saya juga dapat berkata Egypt hidup dari uang jizyah kafir. Kalo bukan jizyah harus disebut apa ? Beberapa moslem di aceh lebih suka kalaparan daripada menerima ‘bantuan’ kafir selama Tsunami , jadi tidak ada istilah “bantuan” kafir yang ada “Jizyah”.
You are wasting my time. Tidak ada walau satu pun perkataan "jizyah" atau "Islam" atau "copt" atau "christian" atau "kafir" didalam laporan itu.
MuridMurtad wrote:Betulkah tiap orang Arab masa Muhammad pasti kalo menghayal, pasti menghayal berhala ? Bagaimana dengan hanif Zaid ibn Amr yang gagal menyingkirkan berhala di Kabah, kenapa ia tidak disebut nabi juga ?
Dia tidak disebut sebagai nabi kerana Allah SWT tidak menyatakan.
Alquran bahasa Inggris, menterjemahkan Jibril menjadi Gabriel, yang berasal dari kata Ibrani Gravi el atau Elohim kekuatanku. Kenapa Muhammad tidak menerima malaikat yang bernama Abdullah, atau Saifullah atau apallah? Kenapa harus memakai terminologi Yahudi dan bukan istilah Arab seperti Ifrit misalnya, kalo memang hayalannya bukan contekan ?.
Mana ada Al-Quran bahasa Inggeris? Nama malaikat yang diberi Allah didalam Al-Quran ialah جِبْرِيلَ .
MuridMurtad wrote:Memang menurut muhammad tuhan yang berbicara, tapi saya hanya bertanya, darimana kau tahu Muhammad tidak berhayal ?
Kembali kamu membuat pernyataaan subyektif. Coba urai satu persatu kenapa tidak ada orang yang bisa atau berani membuat surah macam al Alaq ?
OOT sekira dihuraikan surah al-Alaq itu di thread ini. Kamu buka thread baru dan jemput saya kesana.
MuridMurtad
Posts: 1081
Joined: Fri Sep 30, 2005 1:49 pm

Post by MuridMurtad »

You are wasting my time. Tidak ada walau satu pun perkataan "jizyah" atau "Islam" atau "copt" atau "christian" atau "kafir" didalam laporan itu.
Yang jelas kalo Amerika tidak membayar jizyah, kondisi orang copt pasti sangat menyedihkan, kerena pemerintah tidak mau tahu.

Dalam Maliki Fiqh , memungut Jizyah termasuk dalam kategori Jihad.

Abdullah ibn Abi Zayd al-Qayrawani (Maliki Fiqh) :

30.2c. Offering a choice between Islam and jizya

They can either accept Islam or pay the jizya (tax on non-Muslims); if not they are to be fought.

[His apparent words mean that they are given a choice between the two at the same time. If they accept one, they are left. Otherwise they are fought. Al-Jawhar describes the call as Islam being offered to them. If they answer, they are left. If they refuse, then jizya is offered to them, If they refuse, they are fought. All of that is when there is a delay and there is time. If they attack before the call, preventing our call, they are fought because then the call is unlawful.]

Jelas sekali di sini sesorang dhimmi (meskipun penduduk asli), hanya ada pilhan, enyah, dibunuh atau membayar Jizyah.

Orang-orang Copt diharuskan masuk Islam kalo tidak diusir atau mambayar Jizyah. Jizyah itu tidak hanya dipungut oleh yang berwenang, tapi juga oleh kelompok-kelompok fundamentalis (kerena memang tidak ditetapkan batasnya) Bagaimana yang keberatan ? Mereka akan diancam pembunuhan.
http://www.sullivan-county.com/id3/mafia_egypt.htm
Dia tidak disebut sebagai nabi kerana Allah SWT tidak menyatakan.
Dan kamu belum menjawab pertanyaan saya dari awal, dari mana tahu itu pernyataan tuhan ? Atau Allah yang menyatakan diri pada Muhammad itu Tuhan buakan hayalan
Muhammad ?
Mana ada Al-Quran bahasa Inggeris? Nama malaikat yang diberi Allah didalam Al-Quran ialah جِبْرِيلَ
Jadi kamu tidak sepakat bahwa Jibreel itu Gabriel. Silahkan kamu protes dan revisi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Jibreel
Saya tunggu hasil revisian kamu.
OOT sekira dihuraikan surah al-Alaq itu di thread ini. Kamu buka thread baru dan jemput saya kesana.
Kamu yang pelu menjawab, dan silahkan kamu buka thread baru dan biar mod jangan menghapusnya.


--
ali18115
Posts: 447
Joined: Mon Oct 17, 2005 2:10 pm

Post by ali18115 »

MuridMurtad wrote:Jelas sekali di sini sesorang dhimmi (meskipun penduduk asli), hanya ada pilhan, enyah, dibunuh atau membayar Jizyah.

Orang-orang Copt diharuskan masuk Islam kalo tidak diusir atau mambayar Jizyah. Jizyah itu tidak hanya dipungut oleh yang berwenang, tapi juga oleh kelompok-kelompok fundamentalis (kerena memang tidak ditetapkan batasnya) Bagaimana yang keberatan ? Mereka akan diancam pembunuhan.
http://www.sullivan-county.com/id3/mafia_egypt.htm
Kamu mahu tahu jizyah dari pandangan (ulamak2) Islam, kamu baca ini :

http://en.wikipedia.org/wiki/Jizyah

In practice the word is applied to a special type of tax levied on those who did not accept Islam.

Application
Jizya was applied to every free adult male member of the People of the Book, and/or non-Muslim living in lands under Muslim rule. There was no amount permanently fixed for it, though the payment usually depended on wealth: the Kitab al-Kharaj of Abu Yusuf sets the amounts at 48 dirhams for the richest (e.g. moneychangers), 24 for those of moderate wealth, and 12 for craftsmen and manual laborers.2 Females, children, the poor, and hermits were exempt from it. The disabled and elderly were exempt unless they were independently wealthy, as were mendicant monks—those living in productive monasteries had to pay. Historically Muslim rulers also attempted to collect jizya from Hindus, Sikhs and Zoroastrians under their rule. The collection of the tax was often the duty of the elders of those communities.

In return, those who paid the jizya were not required to serve in the military and were considered under the protection of the Muslim state, with certain rights and responsibilities. Non-Muslims were also exempt from zakat, or mandatory charity imposed on Muslims. In addition, if a non-Muslim chose to serve in the army, he would be exempt from the jizya. If he refused to pay the jizya, he might be imprisoned, as Abu Yusuf recommended.

In modern times, the jizya and zakat taxes have been replaced by more modern forms of taxation.

Islamic Legal commentary
Al-Mawardi (the famous Shafi’i jurist of Baghdad), stated in al-Ahkam as-Sultaniyyah (The Laws of Islamic Governance) that jizya is paid by the enemy in return for peace, and if the payment of jizya ceases, then jihad is resumed.

Syed Abu-Ala' Maududi's Chapter Introductions to the Quran states that Muslims were enjoined to tolerate the "misguidance" of non-Muslims "only to the extent that they might have the freedom to remain misguided if they chose to be so provided that they paid Jizyah as a sign of their subjugation to the Islamic State."

Malik, in Al-Muwatta (Book 17, Number 17.24.45), protests the practice of appropriating livestock from dhimmis, and states livestock should only be taken as jizya. In Book 17, Number 17.24.46 he states that the sunnah is that jizya is only taken from male dhimmis and Zoroastrians who have reached puberty. They do not have to pay zakat, as its purpose is to purify Muslims, whereas jizya is imposed on People of the Book to humble them. If they remain in one country, then they pay no other property taxes; however, if they do business in multiple Muslim countries, then they have to pay ten percent of the value of the traded goods each time they move to another country. The reason given is that jizya is imposed on the conditions (which they have agreed to) that they will stay in one country, and have war waged on their behalf by Muslim armies, but if they do business in multiple countries, then this is outside the stipulated agreements and conditions for jizya, and therefore they must pay ten percent each time. Malik also states that this was the practice in his city. Finally, in Book 21, Number 21.19.49a Malik states that when one collects jizya from a people who surrendered peacefully, then they are allowed to keep their land and property. However, if they are overcome in battle and forced to give jizya, then their land and property become booty for Muslims.

Al-Zamakhshari, a commentator on the Qur'an, said that "the Jizyah shall be taken from them with belittlement and humiliation. The dhimmi shall come in person, walking not riding. When he pays, he shall stand, while the tax collector sits. The collector shall seize him by the scruff of the neck, shake him, and say "Pay the Jizyah!" and when he pays it he shall be slapped on the nape of the neck."

Abu Yusuf, in his Kitab al-Kharaj, wrote that "No one of the ahl al-dhimma should be beaten in order to exact payment of the jizya, nor made to stand in the hot sun, nor should hateful things be inflicted upon their bodies, or anything of that sort. Rather, they should be treated with leniency. (. . .) It is proper, O Commander of the Faithful--may Allah be your support--that you treat leniently those people who have a contract of protection from your Prophet and cousin, Muhammad--may Allah bless him and grant him peace. You should look after them, so that they are not oppressed, mistreated, or taxed beyond their means."

Dimana ada dikatakan, jika tidak membayar jizyah akan di bunuh? Hanya kafir2 anti-Islam yang mahu menakut-nakutkan kafir2 lain dengan membuat definasi untuk ugama orang lain.

MuridMurtad wrote: Dan kamu belum menjawab pertanyaan saya dari awal, dari mana tahu itu pernyataan tuhan ? Atau Allah yang menyatakan diri pada Muhammad itu Tuhan buakan hayalan Muhammad ?
Kan sudah saya bilang, tidak akan ada manusia yang bisa berkhayal dan membuat perakuan seperti yang derdapat didalam ayat2 Al-Quran itu. Akal saya mengatakan bahawa hanya Tuhan yang bisa dan berani membuat kenyataan2 dan perakuan2 seperti itu.
MuridMurtad wrote: Jadi kamu tidak sepakat bahwa Jibreel itu Gabriel. Silahkan kamu protes dan revisi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Jibreel
Saya tunggu hasil revisian kamu.
Tidak pula ada di http://en.wikipedia.org/wiki/Jibreel itu ada mengatakan adanya Al-Quran bahasa Inggeris. Dan tidak pula ada di http://en.wikipedia.org/wiki/Jibreel yang mempersoalkan mengapa malaikat yang menemui Rasulullah SAW itu tidak bernama Abdullah atau Saifullah atau apallah. Jadi apa sebenarnya yang kamu mahu saya protest kepada wikipedia?

Kapan pula saya tidak sepakat bahawa Jibrail itu bukan malaikat yang sama yang menenui Nabi2 sebelum Rasulullah SAW baik pun apa nama yang mereka mengenalinya mengikut bahasa mereka dimasa itu? Kalau didalam bahasa yahudi nama malaikat itu Gabriel, didalam bahasa arab malaikat itu dikenali sebagai Jibrail. Bukan kerana mahu mengikut yahudi, kalau sudah itu namanya, mengapa Allah SWT harus mengunakan nama2 lain? Kapan pula Jibrail itu istilah bahasa yahudi?
MuridMurtad
Posts: 1081
Joined: Fri Sep 30, 2005 1:49 pm

Post by MuridMurtad »

Dimana ada dikatakan, jika tidak membayar jizyah akan di bunuh?
Perasaan dipostingan sebelumnya sudah dijawab.

Saya kutip sebgaian dari postingan sebelumnya.

Abdullah ibn Abi Zayd al-Qayrawani (Maliki Fiqh) :

30.2c. Offering a choice between Islam and jizya

They can either accept Islam or pay the jizya (tax on non-Muslims); if not they are to be fought.


Di sini jelas ditulis diperangi, dalam penjelasannya diperangi bisa saja diusir dari tanah kelahirannya. Tapi bagaimana kalo tidak mau ? Kalo tidak mau statusnya ya haram, seperti babi dan boleh diperangi oleh siapun tanpa sipembunuhnya harus takut sama neraka (kerena tidak melanggar Quran) . “Boleh diperangi “ secara tidak langsung sama saja dibunuh atau diburu seperti anggota PKI th 66 oleh pasukan NU.
Kan sudah saya bilang, tidak akan ada manusia yang bisa berkhayal dan membuat perakuan seperti yang derdapat didalam ayat2 Al-Quran itu. Akal saya mengatakan bahawa hanya Tuhan yang bisa dan berani membuat kenyataan2 dan perakuan2 seperti itu.
Jawaban kamu sama saja bukan bukti tapi pernyataan. Well, anggap aja OOT.
Tidak pula ada di http://en.wikipedia.org/wiki/Jibreel itu ada mengatakan adanya Al-Quran bahasa Inggeris. Dan tidak pula ada di http://en.wikipedia.org/wiki/Jibreel yang mempersoalkan mengapa malaikat yang menemui Rasulullah SAW itu tidak bernama Abdullah atau Saifullah atau apallah. Jadi apa sebenarnya yang kamu mahu saya protest kepada wikipedia?

Kapan pula saya tidak sepakat bahawa Jibrail itu bukan malaikat yang sama yang menenui Nabi2 sebelum Rasulullah SAW baik pun apa nama yang mereka mengenalinya mengikut bahasa mereka dimasa itu?
Kamu kelihatannya susah nangkap maksud orang ya atau menganggap orang lain begitu ****? Mana ada sih Quran asli berbahasa Inggris ? Emangnya Muhammad orang Inggris. Yang saya maksud, dalam bahasa Inggris orang menerjemahkannya menjadi Gabriel . Coba baca lagi postingan saya. :

Gabriel dari Gravi el dari bahasa Ibrani yang berarti Elohim (bukan Allah) Kekuatanku.

Kemudian kamu menjawabnya dengan menulis :
Nama malaikat yang diberi Allah didalam Al-Quran ialah جِبْرِيلَ .(Jibrail)
Dengan demikian kamu mau katakan جِبْرِيلَ bukanlah Gabriel.
Kalau didalam bahasa yahudi nama malaikat itu Gabriel, didalam bahasa arab malaikat itu dikenali sebagai Jibrail. Bukan kerana mahu mengikut yahudi, kalau sudah itu namanya, mengapa Allah SWT harus mengunakan nama2 lain? Kapan pula Jibrail itu istilah bahasa yahudi?
Bukankah kalo menggunakan istilah Arab, dapat lebih meyakinkan penduduk Mekkah bahwa Muhammad bukan antek Yahudi (Kristen)?
Kalo tidak salah penduduk Mekkah menurunkan Uthman bin Huwairis, dari jabatan Gubernur hanya kerena ia masuk Kristen.
Jahudi sudah menggunakan kata Grabriel sejak ratusan tahun sebelum Muhammad. Dan itu menunjukan pengaruh Yahudi pada benak Muhammad, jadi Muhammad mengetahui monotehism dari orang Yahudi (dan Kristen).

--
badmotha
Posts: 93
Joined: Tue Sep 20, 2005 10:10 am

Post by badmotha »

"ADIL" menurut ISLAM :lol: :lol:

muslim berhak berpoligami dengan 4 wanita, muslimah TIDAK. :lol:

jika melawan Muh dan Aullohnya, kafir halal untuk dibunuh. Jika terjadi penghinaan terhadap kepercayaan lain, muslim TIDAK boleh dibunuh. :lol:

Islam melarang perbudakan dan ini bisa dibuktikan dengan Muhammad yang memperlakukan BUDAKNYA dengan manusiawi. :lol:

Muslim berhak menyebarkan dan mendirikan mesjid di seluruh belahan dunia, namun MELARANG kafir untuk berada di Mekah maupun Medinah. :lol:

Berpendapat bahwa kultur dan masyarakan barat adalah haram, namun BEBONDONG-BONDONG bermigrasi kesana untuk menghindari tiran Islam. :lol:

menganggap bahwa mencium batu hitam, menyembah kotak, mengusir jin, melempar batu adalah suatu ritual yang wajar, sambil menganggap kafir najis karena MENYEMBAH berhala. :lol:

Berkeras bahwa homoseksualitas adalah hal yang hina dan haram, namun prilaku nabi dan ulama yang PEDOFILIA dan BERMAIN SEKS dengan anak laki2 adalah hal yang wajar dan akan pula dinikmati di surga. :lol:

Merasa bahwa hukum2 di saudi, iran, dan Afganistan adalah tidak islami, namun berteriak2 untuk DIPRAKTEKKAN di negara2 sekular dan non-muslim. :lol:

Menurut islam adalah adil bagi wanita untuk di negara2 TROPIS memakai sarung di kepalanya. :lol:



ada lagi yang mau menambahkan? bang wachdie mungkin? yang lain? masih banyak saya sisain nih........... :lol: :lol: :lol:
burung gereja
Posts: 50
Joined: Wed Nov 02, 2005 9:02 am

Post by burung gereja »

Bagaimana jadinya jika perempuan boleh bersuami lebih dari satu? bah kagak mikir dia, hancurlah garis silsilah(nasab).
Contoh orang yang kurang baca ***** dan maunya enak doank, pokoknya diampunin aja ama eyang esus.
User avatar
fren
Posts: 569
Joined: Tue Nov 22, 2005 6:27 am

Post by fren »

Pak, apakah anda masih punya hati nurani???

In practice the word is applied to a special type of tax levied on those who did not accept Islam.
//dari sini saja sudah mencirikan khas diskriminasi

Application
Jizya was applied to every free adult male member of the People of the Book, and/or non-Muslim living in lands under Muslim rule. There was no amount permanently fixed for it, though the payment usually depended on wealth: the Kitab al-Kharaj of Abu Yusuf sets the amounts at 48 dirhams for the richest (e.g. moneychangers), 24 for those of moderate wealth, and 12 for craftsmen and manual laborers.2 Females, children, the poor, and hermits were exempt from it. The disabled and elderly were exempt unless they were independently wealthy, as were mendicant monks—those living in productive monasteries had to pay. Historically Muslim rulers also attempted to collect jizya from Hindus, Sikhs and Zoroastrians under their rule. The collection of the tax was often the duty of the elders of those communities.

//Kenapa koq sampai urusan pajak harus didasarkan atas agama, kelihatanlah bahwa masalah sebenarnya bukanlah uang tetapi memang dari tabiat suatu umat yang merasa harus superior di atas umat manusia lainnya.

In return, those who paid the jizya were not required to serve in the military and were considered under the protection of the Muslim state, with certain rights and responsibilities.

// basi. juga diskriminatif, koq bisa negara memperlakukan segolongan warganya seperti ini..?

Non-Muslims were also exempt from zakat, or mandatory charity imposed on Muslims. In addition, if a non-Muslim chose to serve in the army, he would be exempt from the jizya. If he refused to pay the jizya, he might be imprisoned, as Abu Yusuf recommended.

// zakat itu urusan internal keagamaan Islam, umat agama lain juga ada persembahan/contribution untuk urusan internal mereka dan mereka tidak membawa-bawa hal ini sampai ke panggung masyarakat umum. Warga negara yang waras ya pasti tahu peraturan bayar pajak umum kepada negara tanpa harus diberi label-label agama.
Jisya itu pajak GAYA APARTHEID atau style racist-segregation).

In modern times, the jizya and zakat taxes have been replaced by more modern forms of taxation.

// ini prakteknya masa kini di negara2 muslim 'modern' yang suka tidak suka harus mengikuti arus zaman, cuma kalangan Muslim itu kukuh prinsipnya dan tidak suka, mindset mereka selamanya adalah untuk merasa superior (mirip gaya Hitler). Tidak ada itu istilah berdiri sejajar. Syari'ah itulah yang mereka mau. Thus another form of apartheid.

Islamic Legal commentary
Al-Mawardi (the famous Shafi’i jurist of Baghdad), stated in al-Ahkam as-Sultaniyyah (The Laws of Islamic Governance) that jizya is paid by the enemy in return for peace, and if the payment of jizya ceases, then jihad is resumed.

// Tuh, kan! Telak banget pernyataannya. Prinsip UPETI buat daerah2 jajahan.

Syed Abu-Ala' Maududi's Chapter Introductions to the Quran states that Muslims were enjoined to tolerate the "misguidance" of non-Muslims "only to the extent that they might have the freedom to remain misguided if they chose to be so provided that they paid Jizyah as a sign of their subjugation to the Islamic State."

// You called this as "religious freedom" and "respecting other beliefs" by Islam??? Humiliation inikah yang kau sebut sebagai keadilan menurut Islam? Andai-andai dan renungkanlah, apakah kamu senang kalau kamulah yang harus membayar upeti khusus demi sekedar untuk beribadah di masjid kamu di sebuah negara non-islam?

Malik, in Al-Muwatta (Book 17, Number 17.24.45), protests the practice of appropriating livestock from dhimmis, and states livestock should only be taken as jizya. In Book 17, Number 17.24.46 he states that the sunnah is that jizya is only taken from male dhimmis and Zoroastrians who have reached puberty. They do not have to pay zakat, as its purpose is to purify Muslims, whereas jizya is imposed on People of the Book to humble them.

// Nah, baca deh mekanisme system penjajahan oleh sebuah agama. Only brainwashed people can say that it is fair because they have lost their conscience of humanity.

If they remain in one country, then they pay no other property taxes; however, if they do business in multiple Muslim countries, then they have to pay ten percent of the value of the traded goods each time they move to another country. The reason given is that jizya is imposed on the conditions (which they have agreed to) that they will stay in one country, and have war waged on their behalf by Muslim armies, but if they do business in multiple countries, then this is outside the stipulated agreements and conditions for jizya, and therefore they must pay ten percent each time. Malik also states that this was the practice in his city. Finally, in Book 21, Number 21.19.49a Malik states that when one collects jizya from a people who surrendered peacefully, then they are allowed to keep their land and property. However, if they are overcome in battle and forced to give jizya, then their land and property become booty for Muslims.

// basi. Ciri militeristik memperlakukan businessmen non-islam saat perang (filosofi PERANG inilah yang selalu ada di hati setiap muslim fanatik sampai detik ini). Thus, system yang rapi-jali ini berlaku dari kaca-mata mereka.


Al-Zamakhshari, a commentator on the Qur'an, said that "the Jizyah shall be taken from them with belittlement and humiliation. The dhimmi shall come in person, walking not riding. When he pays, he shall stand, while the tax collector sits. The collector shall seize him by the scruff of the neck, shake him, and say "Pay the Jizyah!" and when he pays it he shall be slapped on the nape of the neck."

// Masihkah anda punya hati-nurani? Do you still have a trace of humanity? What on earth have these poor people done to you to deserve such a treatment?.. While you are being treated good and with equality in the West and other non-Islamic countries?

(Jijik rasanya kalau ingat cara muslim gemar menyebut-nyebut 'Masyaallah', Astagafirullah'alazim, ini lah)

Abu Yusuf, in his Kitab al-Kharaj, wrote that "No one of the ahl al-dhimma should be beaten in order to exact payment of the jizya, nor made to stand in the hot sun, nor should hateful things be inflicted upon their bodies, or anything of that sort. Rather, they should be treated with leniency. (. . .) It is proper, O Commander of the Faithful--may Allah be your support--that you treat leniently those people who have a contract of protection from your Prophet and cousin, Muhammad--may Allah bless him and grant him peace. You should look after them, so that they are not oppressed, mistreated, or taxed beyond their means."

//Blah blah LICIK BASI!! MUNAFIK!!! UDAH JELAS NIATNYA MENINDAS, PELAN-PELAN SYSTEMATICALLY DAN MENGHINA SUPAYA YA LAMA-LAMA MASUK ISLAM KARENA GAK BETAH. MASIH JUGA HAVE A CHEEK TO SAY: LENIENCY-LAH, PASS PISS PASS PISS-peace LAH. You should look after them, so that they are not oppressed, mistreated, or taxed beyond their means." PUIHH!! BETAPA MENJIJIKKAN, MUAK RASANYA.

Dimana ada dikatakan, jika tidak membayar jizyah akan di bunuh? Hanya kafir2 anti-Islam yang mahu menakut-nakutkan kafir2 lain dengan membuat definasi untuk ugama orang lain.

// Apa kamu tidak tahu sejarah praktik2 Khalifah, Ottoman, dsb. berapa banyak yang mati di bawah hukum Islam?

4118
AL-HEDAYA Vol. II (Hanafi Manual)
[In a case of arrear for two years, one years tax only is levied]
If a Zimmee owe capitation-tax for two years, it is compounded, - that is, the tax for one year only is exacted of him : - and it is recorded, in the Jama-Sagheer, that if capitation-tax be not exacted of a Zimmee until such time as the year has clasped, and another year arrived, the tax for the past year cannot be levied. This is the doctrine of Haneefa. The two disciples maintain that the tax for the past year may be levied. If, however, a Zimee were to die near the close of the year, in this case the tax for that year cannot be exacted, according to all our doctors : and so likewise, if he die in the middle of the year, (which instance has been already treated of.) Some assert that the above difference of opinion obtains also with respect to tribute upon land : whilst others maintain that there is no difference of opinion whatever respecting it, but that it is not compounded, according to all our doctors. - The argument of the two disciples (where they dissent) is that capitation-tax is a consideration, (as was before said,) and if the considerations be numerous, and the exaction practicable, they are all to be exacted; and in the case in question the exaction of capitation-tax for the two years is practicable : contrary to where the Zimmee becomes a Muslim, for in this case the exaction is impracticable. The arguments of Haneefa upon this point are twofold. First, capitation-tax is a sort of punishment inflicted upon infidels for their obstinacy in infidelity, (as was before stated;) whence it is that it cannot be accepted of the infidel if he send it by the hands of a messenger, but must be exacted in a mortifying and humiliating manner, by the collector sitting and receiving it from him in a standing posture : (according to one tradition, the collector is to seize him by the throat, and shake him, saying, "Pay your tax, Zimmee!) - It is therefore evident that capitation-tax is a punishment; and where two punishments come together, they are compounded, in the same manner as in Hidd, or stated punishment. Secondly, capitation-tax is a substitute for destruction in respect to the infidels, and a substitute for personal aid in respect to the Muslims, (as was before observed;) - but it is a substitute for destruction with regard to the future, not with regard to the past, because infidels are liable to be put to death only in future, in consequence of future war, and not in the past. In the same manner, it is also a substitute and in the past. With respect to what is quoted from the Jama Sagheer - "and another year also pass," so as to make two years, - for it is there mentioned that capitation-tax is due at the end of the year, wherefore it is requisite that another year be elapsed, so as to admit of an accumulation of two year's tax, after which the two year's taxes are compounded : - Others, again, allege that the passage is to be taken in its literal sense; and as capitation-tax is held by Haneefa a to be due upon the commencement of the year, it follows that by one year passing, and another arriving, an accumulation of the tax for two years takes place.

3989
AL-HEDAYA Vol. II (Hanafi Manual)
[Infidels may be attacked without provocation].
The destruction of the sword is incurred by infidels, although they be not the first aggressors, as appears from various passages in the sacred writings which are generally received to this effect.

AL-HEDAYA Vol. II (Hanafi Manual)
...capitation-tax is due only in lie of destruction... That is to say, is imposed as a return from the mercy and forbearance shown by the Muslims, and as a substitute for that destruction which is due upon infidels.
3997
AL-HEDAYA Vol. II (Hanafi Manual)
[On infidels refusing either to embrace the faith, or to pay tribute, they may be attacked.]

http://www.debate.org.uk/topics/history/xstnc-5.html#24
badmotha
Posts: 93
Joined: Tue Sep 20, 2005 10:10 am

Post by badmotha »

Bagaimana jadinya jika perempuan boleh bersuami lebih dari satu? bah kagak mikir dia, hancurlah garis silsilah(nasab).
contoh orang yang ketinggalan jaman. Masih naek onta, memanjangkan jenggot, dan cebok pake batu ganjil hanya untuk menyenangkan eyang momed.

bah....kamu kira Azahari bisa diketahui identitas sebenarnya pake tes buatan kafir yang mana ya? Terus apa sih spesialnya kamu sehingga keturunanmu bisa merasa bangga?
Kamu kira wanita yang kamu keloni tidak merasa bahwa anak yang dilahirkannya merupakan keturunannya juga? hehehe.....buruan tes gih, siapa tau dia juga diam2 poliandri karena ingin "adil"......huahahaha.....ADIL kan?
ali18115
Posts: 447
Joined: Mon Oct 17, 2005 2:10 pm

Post by ali18115 »

MuridMurtad wrote:They can either accept Islam or pay the jizya (tax on non-Muslims); if not they are to be fought.

Di sini jelas ditulis diperangi, dalam penjelasannya diperangi bisa saja diusir dari tanah kelahirannya. Tapi bagaimana kalo tidak mau ? Kalo tidak mau statusnya ya haram, seperti babi dan boleh diperangi oleh siapun tanpa sipembunuhnya harus takut sama neraka (kerena tidak melanggar Quran) . “Boleh diperangi “ secara tidak langsung sama saja dibunuh atau diburu seperti anggota PKI th 66 oleh pasukan NU.
Yang mengatakan “Boleh diperangi secara tidak langsung sama saja dibunuh" itu kamu bukan umat Islam yang menjalankan hukum2 itu. Mungkin sebab itu Tuhan tidak mahu kamu didalam Islam kerana akan menyalah guna kuasa untuk membunuh. Sedangkan ulamak2 Islam tidak ada yang mentafsir untuk membunuh seperti diartikel wikipedia yang saya berikan diposting sebelum ini.

MuridMurtad wrote:Kamu kelihatannya susah nangkap maksud orang ya atau menganggap orang lain begitu ****? Mana ada sih Quran asli berbahasa Inggris ? Emangnya Muhammad orang Inggris. Yang saya maksud, dalam bahasa Inggris orang menerjemahkannya menjadi Gabriel . Coba baca lagi postingan saya. :

Gabriel dari Gravi el dari bahasa Ibrani yang berarti Elohim (bukan Allah) Kekuatanku.

Kemudian kamu menjawabnya dengan menulis :
Nama malaikat yang diberi Allah didalam Al-Quran ialah جِبْرِيلَ .(Jibrail)
Dengan demikian kamu mau katakan جِبْرِيلَ bukanlah Gabriel.
Sekali lagi saya tanyakan : Kapan ada saya mengatakan Jibrail bukan Gabriel? Yang saya hairankan adalah, mengapa kamu mempersoalkan nama malaikat itu bukan Abdullah atau Saifullah atau apallah. Kalu sudah nama malaikat itu Jibrail didalam bahasa arab, maka Jibrail lah yang digunakan Allah SWT. Mengapa itu pula yang kamu mahu persoalkan?

Yang menterjemahkan nama Jibrail kepada Gabriel didalam terjemahan Al-Quran bahasa Inggeris itu manusia bukan Allah SWT. Nama malaikat itu yang diberikan Allah SWT didalam Al-Quran tetap جِبْرِيلَ

MuridMurtad wrote:Bukankah kalo menggunakan istilah Arab, dapat lebih meyakinkan penduduk Mekkah bahwa Muhammad bukan antek Yahudi (Kristen)?
Kalau sebab mengunakan istilah arab dapat lebih menyakini penduduk Mekkah, mangapa orang2 Mekkah termasuk kaum Rasulullah SAW sendiri memerangi baginda? Dan mengapa pula jika Rasulullah SAW dianggap sebagai antek yahudi/kresten, akan ditolak oleh orang2 Mekah, sedangkan orang2 kafir Mekkah itu telah berkerja sama dengan kaum yahudi untuk memerangi baginda diMadinah?
MuridMurtad wrote:Jahudi sudah menggunakan kata Grabriel sejak ratusan tahun sebelum Muhammad. Dan itu menunjukan pengaruh Yahudi pada benak Muhammad, jadi Muhammad mengetahui monotehism dari orang Yahudi (dan Kristen).
Memang benar nama Gabriel itu sudah di gunakan oleh yahudi sejak ratusan tahun sebelumnya. Jadi bagaimana mengikut pendapat kamu, Nabi Muhammad SAW terpengaruh dan mengetahui monotheism dari orang2 yahudi/nesrani itu berdasarkan nama Gabriel itu?
badmotha
Posts: 93
Joined: Tue Sep 20, 2005 10:10 am

Post by badmotha »

bang ali ali18115 yang moderat lagi rupanya,
entah anda moderat atau **** atau gila, saya tanggapi ocehan anda dibawah ini:
Last edited by badmotha on Mon Dec 19, 2005 12:45 am, edited 1 time in total.
badmotha
Posts: 93
Joined: Tue Sep 20, 2005 10:10 am

Post by badmotha »

muslimin dan muslimot,
Yang mengatakan “Boleh diperangi secara tidak langsung sama saja dibunuh" itu kamu bukan umat Islam yang menjalankan hukum2 itu. Mungkin sebab itu Tuhan tidak mahu kamu didalam Islam kerana akan menyalah guna kuasa untuk membunuh.
begitu yah?
referensi dari AlQuran:

Qur’an-(8:65): “ O Apostle ! Rouse the believers to the fight, if there are twenty amongst you, patient and persevering , they will vanquish two hundred; if a hundred, they will vanquish a thousand of the unbelievers; for these are a people without understanding.”

(Sura AL-BAQARA 2:16)"Fighting is prescribed for you, and ye dislike it. But it is possible that ye dislike a thing which is good for you, and that ye love a thing which is bad for you. But Allah knoweth, and ye know not."

Menurut Usamah Bin Ladin
Published in Al-Quds al-'Arabi on Febuary 23, 1998
The ruling to kill the Americans and their allies--civilians and military--is an individual duty for every Muslim who can do it in any country in which it is possible to do it, in order to liberate the al-Aqsa Mosque and the holy mosque from their grip, and in order for their armies to move out of all the lands of Islam, defeated and unable to threaten any Muslim. This is in accordance with the words of Almighty God, "and fight the pagans all together as they fight you all together," and "fight them until there is no more tumult or oppression, and there prevail justice and faith in God."

Kamu lebih Islam dari Usamah bin Ladin? :lol:
Umat islam mana yang kau maksud? Usamah jelas bukan diantaranya. :lol:
Yang menterjemahkan nama Jibrail kepada Gabriel didalam terjemahan Al-Quran bahasa Inggeris itu manusia bukan Allah SWT.
Yang menterjemahkan itu ABDULLAH YUSUF ALI.
Abdullah Yusuf Ali (14 April 1872 - 10 December 1953) translated the Qur'an into English. His translation of the Qur'an ranks alongside the translation of Marmaduke Pickthall as the most widely-known and used in the world.

kamu merasa lebih islami dari dia? apa yang membuat umat islam percaya bahwa terjemahanmu bisa "sahih"? siapa kamu? nabi? ulama? huahahahahaha.......... :lol:
Dan mengapa pula jika Rasulullah SAW dianggap sebagai antek yahudi/kresten, akan ditolak oleh orang2 Mekah, sedangkan orang2 kafir Mekkah itu telah berkerja sama dengan kaum yahudi untuk memerangi baginda diMadinah?
*****. contoh sejati tipikal orang Islam yang ****. Mekkah diserang oleh Muhammad yang mengingkari perjanjiannya sendiri. Bukan "baginda yang dikhianati". Omong kosong. Sudah saya bahas refrensi dan bukti2nya di topik lain. kamu pun tidak dapat membantahnya. Silahkan cari sendiri.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

ali18115:
Itulah keadilan Islam dengan melarang manusia2 melebihi batas dengan bernikah lebih dari 4 isteri.
Di mana keadilan aturan seperti itu bagi kaum wanita? Wanita mana yang akan bahagia jika suaminya punya istri lebih dari satu?

Lagipula kalau batasannya sampai 4, mengapa Muhammad punya istri sampai 21? Setelah Muhammad menikahi Zaynab bt Jahsh yang adalah istri anak angkatnya Zayd yang lalu diceraikan agar bisa menikah dengan Muhammad, Allah katanya menurunkan ayat yang melarang Muhammad kawin lagi di
Q 33:52
Tidak halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan isteri-isteri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang kamu miliki. Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu.

Tapi ini pun dilanggar Muhammad. Lihat ini urutan istri2 yang dimilikinya. Zaynab adalah istri ke 8.
1. Khadijah bt.Khuwaylid
2. Sawdah bt, Jamah
3. Aisha bt. Abu Bakr
4. Hafsah bt. Umar (Hafsha mendapati Muhammad dan Mariyah di ranjang Hafsah dan Hafsah jadi histeris).
5. Umm Salamh
6. Juwayriyyah
7. Umm Habiba bt. Abi Sufyan
8. Zaynab bt Jahsh
9. Safiyyah bt. Huyayy
10. Maymunah bt. Al-Harith
11. Sana bt. Asma or Saba bt. Asma. Sana mati sebelum Muhammad sempat menyetubuhinya.
12. al-Shama bt. Amr al-Ghifariyaah. Muhammad menceraikannya karena meragunak kenabian Muhammad..
13. Ghaziyyah bt. Jabir or Umm Sharik. Dia sebelumnya pernah menikah dan punya anak laki bernama Sharik. Dia cantik tapi tidak mau berhubungan seks dalam pernikahan. Muhammad menganggapnya tua (hal. 139); jadi dia mengembalikan Ghaziyyah ke masyarakatnya kembali.
14. Amrah bt. Yazid or Umm Sharik. Osme mengatakan dia memberikan dirinya sendiri pada Muhammad (33:50). Perkawinan tidak diikuti dengan persetubuhan.
15. Asma bt. Al-Numan. Dia menderita penyakit kusta, sehingga Muhammad menceraikannya dan memberinya uang ganti rugi.
16. Zaynab bt. Khuzaymah—juga dikenal sebagai Umm al-Masakin (ibu bagi yang miskin)
17. Al-Aliyaah bt. Zabyan. Dikisahkan bahwa dia mengintip melalui pintunya untuk melihat orang2 di mesjid. Maka Muhammad menceraikannya setelah membayarnya uang ganti rugi
18. Qutaylah bt. Qays—tapi Muhammad keburu mati sebelum berhasil menyetubuhinya. Qutaylah dan saudara lakinya lalu murtad ke luar Islam.
19. Fatimah bt. Shurayh (Sara)
20. Kawlah bt. Hudhayl
21. Layla bt. Al-Khatim. Dia menawarkan dirinya pada Muhammad dan Muhammad mengambilnya sebagai istri. Ketika orang banyak mencelanya karena kawin dengan Muhammad, dia lalu minta cerai dan dikabulkan Muhammad.

Gimana nih yang katanya batasan punya istri adalah 4, tapi Muhammad sendiri punya 21 dan ini belum termasuk gundik2nya yakni Mariyah bt. Shamun dan Rayhanah bt. Zayd al-Quraziyaah. Pasti kamu akan bilang Allah memberi PERKECUALIAN bagi Muhammad, bukan?
Apa kamu fikir kamu itu tuhan dengan mengatakan "zinah" sedangkan Allah SWT mengatakan halal.
Nah, ini pula contoh PERKECUALIAN dari Allah untuk Muhammad. Jika seorang suami meniduri budak istrinya, pasti suami itu sudah dituduh melakukan zinah menurut hukum Islam. Tapi kalau Muhammad yang melakukannya, Allah selalu siap memberinya PERKECUALIAN.
Siapa bilang wanita yang sudah kematian suami harus mengikut iddah?
Ini ayatnya:
Q 2:234
Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis 'iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.

Ketika Muhammad hendak meniduri atau berhubungan seks dengan Safiyah, sudah jelas bahwa Safiyah saat itu adalah janda mati, karena Muhammad telah membunuh suaminya. Karena itu, sesuai dengan aturan Qur’an, Muhammad seharusnya menunggu 4 bulan 10 hari sebelum dia boleh menyentuh Safiyah. Tapi Muhammad tidak melakukan aturan ini. Malahan dia mengambil Safiyah langsung dari medan perang ke ranjangnya di perkemahan perang. Setelah bersamanya semalaman, Muhammad membawanya ke tempat yang aman, tinggal di sana selama tiga hari dan melangsungkan perkawinannya dengan Safiyah. Silakan baca Hadis Sahih Bukhari 4.52.143.
Bukankah mereka sudah dinikahkan sebagai suami-isteri yang sah disisi Allah SWT?
Perkawinan ini tidak sah, sebab bertentangan dengan Q 2:234. Lagipula Safiyah ditiduri Muhammad SEBELUM dinikahi. Dia meniduri Safiya di Khaibar, di hari yang sama dia membunuh ayah dan suami Safiya. Jadi sewaktu pertama kali Safiyah dan Muhammad bersama-sama dalam tenda malam itu, status Safiyah adalah budak wanita. Sebagai budak, Safiyah tidak punya hak untuk menolak hubungan seks dengan majikannya, sehingga hubungan seks seperti ini termasuk kategori pemerkosaan. Muhammad kemudian menikahi Safiyah setelah meninggalkan Khaibar. Sahih Bukhari: Volume 5, Book 59, Number 523, Hadis Sahih Bukhari Volume 5, Book 59, Number 524,
Sebab itu saya tanya : Sirah **** mana yang kamu baca seperti itu ?
Hadis2 Sahih Bukhari yang saya berikan kepadamu sudah jelas menunjukkan tindakan perkosaan seksual yang dilakukan tentara2 Islam terhadap tawanan/budak2 wanita non-Muslim. Kamu juga sudah tahu bahwa kebanyakan nasib suami2 dan anggota keluarga pria kaum wanita non-Muslim itu dipenggal dan dibunuh. Para wanita2 itu sebelumnya adalah orang2 merdeka, terhormat, punya suami dan keluarga yang normal. Tapi semua dirusak oleh kaum Muslim dan para wanita itu lalu harus melayani tentara2 Muslim secara seksual. Itulah sebabnya pertanyaan tentang coitus interruptus (mengeluarkan sperma di luar tubuh wanita) itu muncul.

Hadis2 Sahih Bukhari Vol. 7-#137
Dikisahkan oleh Abu al-Khudri:
"Kami mendapatkan tawanan2 wanita dari penjarahan perang dan kami melakukan coitus interruptus (pengeluaran sperma di luar tubuh wanita) dengan mereka. Maka kami menanyakan pada Rasul Allah tentang hal itu dan dia berkata,”Apakah kalian benar2 melakukan itu?” dan mengulangi pertanyaan ini tiga kali, “ Jika jiwa ditakdirkan untuk tidak ada, maka jiwa ini tidak akan menjelma menjadi ada, sampai di Hari Kebangkitan.’”


Di sini orang2 Muslim telah mengambil beberapa budak wanita, dan melakukan hubungan seks dengan mereka. Muhammad memperbolehkan ini. Dia hanya menganjurkan mereka untuk tidak melakukan coitus interruptus.

Hadis Sahih Bukhari, Vol. 5-#459:
Dikisahkan oleh Ibn Muhairiz:
Aku masuk ke dalam mesjid dan melihat Abu Khudri dan lalu duduk di sebelahnya dan bertanya padanya tentang coitus interruptus. Abu berkata, “Kami pergi bersama Rasul Allah untuk Ghazwa (penyerangan terhadap) Banu Mustaliq dan kami menerima tawanan2 perang diantara para tawanan perang dan kami berhasrat terhadap para wanita itu dan sukar untuk tidak melakukan hubungan seksual dan kami suka melakukan coitus interruptus. Maka ketika kami bermaksud melakukan coitus interruptus kami berkata: “Bagaimana kami dapat melakukan coitus interruptus tanpa menanyakan Rasul Allah yang ada diantara kita?” Kami bertanya padanya tentang hal ini dan dia berkata: “Lebih baik kalian tidak melakukan itu, karena jika jiwa (dalam hal ini jiwa bayi) manapun (sampai hari Kebangkitan) memang ditentukan untuk menjadi ada, maka jiwa itu pun akan ada.’”


Kamu pikir para wanita itu mau melayani kebutuhan seksual tentara2 Muslim secara sukarela setelah diri mereka dijadikan budak dan keluarga2 mereka dibantai, dan bahkan anak2 mereka sendri pun dijadikan budak2 pula? Kalau ini bukan perkosaan, perbudakan, dan penjajahan, lalu apa ini? Kehendak Allah yang Maha Pengasih? Silakan menyangkal sekuatnya jika itu memang sikap yang mau kau pilih, tapi kenyataan sejarah sudah tertulis abadi di Hadis2 itu.

Hadis Sahih Bukhari, Vol. 5-#512
Dikisahkan oleh Anas: ".....
Sang Nabi memerintahkan pembunuhan para tentara, dan anak2 dan istri2 mereka dijadikan tawanan perang …”

Hadis ini mengisahkan penyerangan terhadap orang Yahudi di Khaibar. Sekali lagi, banyak wanita dan anak2 yang ditangkap dan dijadikan budak2.

Hadis Sahih Bukhari, Vol. 5-bab 67
Dikisahkan oleh Ibn Ishaq:
Narrated Ibn Ishaq: The Ghazwa (attack upon) Uyaina bin Hisn waged against Banu Al-Anbar, a branch of Banu Tamim. The prophet sent Uyaina to raid them. He raided them and killed some of them and took some others as captives.


Di sini Muhammad mengirim tentaranya untuk menyerang suku lain. Mereka membunuh sebagian dari mereka dan menawan yang lain. Sekali lagi, para Muslim menyerang suku tetangga.

Muhammad memperbolehkan perbudakan pula:
Hadis Sahih Bukhari, Vol. 3-#765
Dikisahkan oleh Kuraib: budak Ibn ‘Abbas yang dibebaskan
Maimuna bint Al-Harith mengatakan padanya (Kutaib) bahwa dia telah membebaskan seorang budak wanita tanpa meminta ijin kepada sang Nabi. Suatu hari ketika datang gilirannya untuk bersama sang Nabi, dia berkata, “Tahukah kau, O Rasul Allah, bahwa aku telah membebaskan budak wanitaku?” Dia berkata,”Benarkah itu?” Dia mengiakannya. Dia berkata,”Kau seharusnya bisa dapat anugrah lebih banyak jika kau berikan dia (budak wanita itu) kepada salah satu paman2mu.”


Di sini seorang budak wanita dimerdekakan, tapi Muhammad berkata bahwa dia (Maimuna) seharusnya bisa dapat lebih banyak anugrah jika dia memberikan budak itu kepada salah satu pamannya, dan ini berarti tidak memerdekakan budak itu.

Ibn Qayyim al-Jawziyya, seorang ilmuwan dan ahli sejarah Islam yang ternama mengatakan di bukunya "Zad al-Ma'ad", bagian 1, hal. 160:
“Muhammad punya banyak budak2 pria dan wanita. Dia biasa membeli dan menjual mereka, tapi dia membeli lebih banyak budak daripada menjualnya. Suatu waktu dia menjual seorang budak kulit hitam untuk mendapatkan dua budak. Dia membeli budak2 lebih banyak daripada dia menjualnya.”

Inikah keadilan dalam Islam? Pemerkosaan terhadap tawanan perang wanita, perbudakan terhadap tawanan2 perang termasuk anak2 mereka?
Itu lah sebabnya kami umat Islam bisa menerima tafsiran **** kafir2 yang sok tau.
Kau pikir kau ini lebih pintar dan lebih Islam daripada Osama bin Laden dan Azahari? Justru bin Laden dan Azahari-lah yang bertindak sama persis seperti Muhammad. Ayat Q 4:66 itu menuntut ketaatan mutlak atas diri umat Islam untuk melakukan jihad, meskipun kalaupun harus mengambil nyawa sendiri.
dian
Posts: 133
Joined: Mon Dec 12, 2005 4:52 pm

Post by dian »

Syarat punya istri lebih dari satu adalah harus adil.
Muhammad bukanlah manusia biasa , sehingga dia bisa bertindak adil. Hal yang tak mungkin bisa dilakukan manusia biasa. Sedang punya istri 2 saja bagi manusia biasa untuk bertindak adil sangatlah mustahil.

Pengertian adil bukalah sama rata, seperti pekerja kasar gajinya lebih kecil dari seorang manager. ini apakah adil. kalau sepintas memandang pastilah tidak adil.

Secara lahir orang islam boleh beristri 4 tetapi toh syarat sebenarnya sangat sulit untuk adil.

Kalau secara rohani yang dimaksud 4 istri adalah :
1. Amal baik dan amal buruk
2. Keluarga / kerabat / teman.
3. Harta benda
4. Jabatan.
dan diminta untuk seimbang dalam menghargai keempatnya, Kalau mati yang ikut yang hanya Amal baik dan amal buruk.
ali18115
Posts: 447
Joined: Mon Oct 17, 2005 2:10 pm

Post by ali18115 »

badmotha wrote:Kamu lebih Islam dari Usamah bin Ladin? :lol:
Umat islam mana yang kau maksud? Usamah jelas bukan diantaranya. :lol:
Hanya Allah SWT yang tahu. Not for me or anybody to judge. Apakah kamu berfikir kamu itu lebih Islami dari saya?
badmotha wrote:kamu merasa lebih islami dari dia? apa yang membuat umat islam percaya bahwa terjemahanmu bisa "sahih"? siapa kamu? nabi? ulama? huahahahahaha.......... :lol:


Kapan saya membuat terjemahan Al-Quran? Huahahahaha..... :lol:
badmotha wrote:*****. contoh sejati tipikal orang Islam yang ****. Mekkah diserang oleh Muhammad yang mengingkari perjanjiannya sendiri. Bukan "baginda yang dikhianati". Omong kosong. Sudah saya bahas refrensi dan bukti2nya di topik lain. kamu pun tidak dapat membantahnya. Silahkan cari sendiri.
Hanya pandai mencaci-maki dan seperti biasa, lain yang ditanya, lain pula yang di jawab.
dian
Posts: 133
Joined: Mon Dec 12, 2005 4:52 pm

Post by dian »

ali18115 wrote: Hanya Allah SWT yang tahu. Not for me or anybody to judge. Apakah kamu berfikir kamu itu lebih Islami dari saya?


Kapan saya membuat terjemahan Al-Quran? Huahahahaha..... :lol:
Hanya pandai mencaci-maki dan seperti biasa, lain yang ditanya, lain pula yang di jawab.
Pada akhir peperangan Muhammad datang kemekah tanpa perlawanan dan akhirnya datang dengan damai. Dan tidak ada dendam walau sebelumnya umat islam disiksa dengan sangat keji tapi tidak membalas dendam.

Apakah ini bukan tindakan yang patut dipuji. Karena bagaimanapun kerasnya umat islam disiksa tapi datang kemekah dengan kasih.

Karenanya yang tadinya keras kepala akhirnya masuk islam.
ali18115
Posts: 447
Joined: Mon Oct 17, 2005 2:10 pm

Post by ali18115 »

Adadeh wrote:ali18115: Di mana keadilan aturan seperti itu bagi kaum wanita? Wanita mana yang akan bahagia jika suaminya punya istri lebih dari satu?
Kalau sudah tahu isteri yang ada tidak akan bahagia, janganlah bernikah lagi. Islam tidak memaksa/menwajibkan bernikah lebih dari satu.
Adadeh wrote:Lagipula kalau batasannya sampai 4, mengapa Muhammad punya istri sampai 21?
Allah SWT memang ada memberi Rasulullah SAW keistimewaan termasuk mempunyai lebih dari 4 isteri. Satu lagi contoh adalah untuk berpuasa terus menerus lebih dari satu hari. Isteri2 Rasulullah SAW dilarang untuk dinikahi dengan orang lain selepas menjadi isteri baginda. Semasa turunnya perintah membataskan 4 isteri saja, banyak diantara umat Islam dimasa itu yang terpaksa menceraikan isteri2 mereka supaya tidak melebihi batas. Bekas2 isteri mereka bisa bernikah dengan mana2 lelaki lain pula. Oleh kerana isteri2 Rasulullah SAW tidak dibenarkan Allah SWT untuk mengahwini lelaki lain jika diceraikan, Allah SWT telah membenarkan Rasulullah SAW sahaja untuk beristeri lebih dari 4. Itulah keadilan Islam dan penghormatan untuk Rasulullah SAW.
Adadeh wrote:Tapi ini pun dilanggar Muhammad. Lihat ini urutan istri2 yang dimilikinya. Zaynab adalah istri ke 8.
Adakah kamu bukti ayat 33:52 itu telah diturunkan selepas Rasulullah menikahi Zaynab (isteri ke 8 ) ?
Adadeh wrote:Gimana nih yang katanya batasan punya istri adalah 4, tapi Muhammad sendiri punya 21 dan ini belum termasuk gundik2nya yakni Mariyah bt. Shamun dan Rayhanah bt. Zayd al-Quraziyaah. Pasti kamu akan bilang Allah memberi PERKECUALIAN bagi Muhammad, bukan?


Sahabat2 Rasulullah SAW dan pengikut2nya tidak membantah perintah dan pengecualian yang diberikan Allah SWT itu, tetapi kamu yang tidak punya hubungan dengan Islam pula yang repot2.
Adadeh wrote:Nah, ini pula contoh PERKECUALIAN dari Allah untuk Muhammad. Jika seorang suami meniduri budak istrinya, pasti suami itu sudah dituduh melakukan zinah menurut hukum Islam. Tapi kalau Muhammad yang melakukannya, Allah selalu siap memberinya PERKECUALIAN.
Siapa bilang itu satu pengecualian? Jelas didalam Al-Quran sudah dihalalkan.
Adadeh wrote:Ini ayatnya:
Q 2:234
Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis 'iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.

Ketika Muhammad hendak meniduri atau berhubungan seks dengan Safiyah, sudah jelas bahwa Safiyah saat itu adalah janda mati, karena Muhammad telah membunuh suaminya. Karena itu, sesuai dengan aturan Qur’an, Muhammad seharusnya menunggu 4 bulan 10 hari sebelum dia boleh menyentuh Safiyah. Tapi Muhammad tidak melakukan aturan ini. Malahan dia mengambil Safiyah langsung dari medan perang ke ranjangnya di perkemahan perang. Setelah bersamanya semalaman, Muhammad membawanya ke tempat yang aman, tinggal di sana selama tiga hari dan melangsungkan perkawinannya dengan Safiyah. Silakan baca Hadis Sahih Bukhari 4.52.143.
Bagus, saya sebelumnya sudah pasti kamu akan memberikan ayat itu untuk mengelirukan. Ayat itu ada mengatakan "Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu..." yang bererti diantara umat Islam yang menjalani pernikahan Islam. Bekas suami Safiyyah BUKAN orang Islam dan pernikahan mereka bukan pernikahan Islam.
Adadeh wrote:Kamu pikir para wanita itu mau melayani kebutuhan seksual tentara2 Muslim secara sukarela setelah diri mereka dijadikan budak dan keluarga2 mereka dibantai, dan bahkan anak2 mereka sendri pun dijadikan budak2 pula? Kalau ini bukan perkosaan, perbudakan, dan penjajahan, lalu apa ini? Kehendak Allah yang Maha Pengasih? Silakan menyangkal sekuatnya jika itu memang sikap yang mau kau pilih, tapi kenyataan sejarah sudah tertulis abadi di Hadis2 itu.


Yang saya lihat, kamu yang menggunakan perkataan2 "tidak secara sukarela", "dibantai" dan "diperkosa". Di hadis mana ada menggunakan perkataan2 seperti itu?
Adadeh wrote:Hadis Sahih Bukhari, Vol. 5-#512
Dikisahkan oleh Anas: ".....
Sang Nabi memerintahkan pembunuhan para tentara, dan anak2 dan istri2 mereka dijadikan tawanan perang …”

Hadis ini mengisahkan penyerangan terhadap orang Yahudi di Khaibar. Sekali lagi, banyak wanita dan anak2 yang ditangkap dan dijadikan budak2.


Memang itu adat berperang. So what is your problem?
Adadeh wrote:Hadis Sahih Bukhari, Vol. 5-bab 67
Dikisahkan oleh Ibn Ishaq:
Narrated Ibn Ishaq: The Ghazwa (attack upon) Uyaina bin Hisn waged against Banu Al-Anbar, a branch of Banu Tamim. The prophet sent Uyaina to raid them. He raided them and killed some of them and took some others as captives.

Di sini Muhammad mengirim tentaranya untuk menyerang suku lain. Mereka membunuh sebagian dari mereka dan menawan yang lain. Sekali lagi, para Muslim menyerang suku tetangga.
Jadi siapa yang menyerang dulu?

Adadeh wrote:Ibn Qayyim al-Jawziyya, seorang ilmuwan dan ahli sejarah Islam yang ternama mengatakan di bukunya "Zad al-Ma'ad", bagian 1, hal. 160:
“Muhammad punya banyak budak2 pria dan wanita. Dia biasa membeli dan menjual mereka, tapi dia membeli lebih banyak budak daripada menjualnya. Suatu waktu dia menjual seorang budak kulit hitam untuk mendapatkan dua budak. Dia membeli budak2 lebih banyak daripada dia menjualnya.”


Supaya Rasulullah SAW bisa dapat memerdekakan lebih banyak budak2.

Adadeh wrote:

Kau pikir kau ini lebih pintar dan lebih Islam daripada Osama bin Laden dan Azahari? Justru bin Laden dan Azahari-lah yang bertindak sama persis seperti Muhammad. Ayat Q 4:66 itu menuntut ketaatan mutlak atas diri umat Islam untuk melakukan jihad, meskipun kalaupun harus mengambil nyawa sendiri.


Ertikata "jihad" itu saja kamu tidak tahu, Nabi Muhammad SAW pula mahu kamu samakan dengan manusia2 lain. Kamu menafsir ayat2 Al-Quran dengan mengatakan Islam membenarkan pembunuhan diri kerana kamu mempunyai mentaliti setaraf dan sama seperti pengebom2 bunuh diri yang membuat tafsiran sama seperti kamu.
User avatar
kamen riderot
Posts: 4
Joined: Fri Dec 16, 2005 10:16 pm

Post by kamen riderot »

Datuk Maringgi jalan di kota. Datuk Maringgi ketemu todong. Penodong meminta uang ringgit. Datuk Maringgi Memberi.
Jadi Datuk Maringgi itu...??

SANGAT BAHAGIA!!!!!... HAAAPPPYYYYYYYYYYYYYYYYY!!!!!
Post Reply