kondoi wrote:
:arrow: Jihad dalam otakmu itu apaan seeh... HARI GINI masih mikirin jihad. Berjihadlah untuk dirimu sendiri. Defense your self from making sins against your Allah.. Berjihad tidak menyerang, tetapi memperbaiki diri supaya tidak dikalahkan setan dan godaan. Jihad bukan untuk merusak atau menyerang orang lain. Jihad is in your heart, in your mind and your behaviour. Please go home and sholat ask your Allah: "Am i deserve to kill Your Creatures?" Don't be afraid to change for better life. Islam is a good religion. If you Jihad for your self this world will be run in peace.
kondoi..kata2mu betul,cuman kuran "SHAHIH" dlm ajaran islam.
JIHAD yg utama itu ya JIHAD menghantam orang kafir,bukan jihad menahan godaan setan
maka nya baca baik2 tuh kutipan dari MUSLIM ARAB
atau lu baca juga yg ini :
MENGKRITISI HADITS JIHAD MELAWAN HAWA NAFSU[/size][/color]
Judul : Hukum islam seputar
Jihad dan mati syahid
Menyikapi Aksi Terorisme dan Perang fisik
Karya : Syamsuddin ramadlan al-Nawiy
Penerbit : Fadilah Print Surabaya
Telp : 031-60244576
Email :
[email protected]
Tebal : 276 Halaman
nukilannya :
Meskipun keutamaan jihad fi sabilillah di atas amal perbuatan lain telah ditetapkan berdasarkan nash-nash syara', akan tetapi ada sebagian kaum Muslim mema-hami, bahwa
jihad melawan hawa nafsu (jihad al-nafs) merupakan jihad besar {jihad al-akbar} yang nilainya lebih utama dibandingkan dengan jihad fi sabilillah dengan makna perang fisik melawan orang-orang kafir.
Mereka menyandarkan pendapat mereka pada sebuah sebuah hadits yang berbunyi:
"Kita baru saja kembali dari jihad kecil menuju jihad yang besar. Para shahabat bertanya, "Apa jihad besar itu? Nabi saw menjawab, "jihaad al-qalbi (jihad hati). '
Di dalam riwayat lain disebutkan jihaad al-nafs".178(178 KanZ al-'Ummaal, juz 4/616; Hasyiyyah al-Baajuriy, juz 2/ 265
Adapun bantahan terhadap pendapat mereka adalah sebagai berikut;
Pertama, status hadits jihaad al-nafs lemah, baik ditinjau dari sisi sanad maupun matan. Dari sisi sanad, isnaad hadits tersebut lemah (dla'if). Al-Hafidz al-'Iraqiy menyatakan bahwa isnad hadits ini lemah. Menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalaaniy, hadits tersebut adalah ucapan dari Ibrahim bin 'Ablah.179
(179 Lihat Imam al-Dzahabiy, Syiar A'laam al-Nubalaa', juz 6/ 324-325. Di dalam kitab ini dituturkan, bahwasanya Mohammad bin Ziyad al-Maqdisiy pernah mendengar Ibrahim bin 'Ablah berkata kepada orang-orang yang baru pulang dari peperangan (jihad), "Kalian baru saja kembali dari jihad kecil ffihaadal-ashghar), lantas, apayang kamu lakukan dalam jihad al-qalbiy."
Al-Hafidz al-Suyuthiy juga menyatakan, bahwa sanad hadits ini lemah (dla'if).
Kedua, seandainya keabsahan hadits ini tidak perlu kita perbincangkan, maka lafadz jihad al-akbar yang tercantum di dalam hadits itu wajib dipahami dalam konteks literal umum; yakni perang hati atau jiwa melawan hawa nafsu dan syahwat serta menahan jiwa untuk selalu taat kepada Allah swt. Sebab, jihad menurut pengertian bahasa bisa bermakna perang maupun bukan perang. Sedangkan jihad kecil (jihaad al-ashghar) dalam hadits itu mesti dimaknai dalam konteks syar'iy dan 'urfy, yakni berperang melawan orang-orang kafir di jalan Allah.180
(180 Dr. Mohammad Khair Haekal, al-Jihaad n>a al-Qitaal, juz 1/46)
Ketiga, dari sisi matan hadits (redaksi), redaksi hadits jihaad al-nafs di atas bertentangan nash-nash yang menuturkan keutamaan jihaad fi sabilillah di atas amal-amal kebaikan yang lain. Oleh karena itu, redaksi (matan) hadits jihad al-nafs wajib ditolak karena bertentangan dengan nash-nash lain yang menuturkan keutamaan jihad fi sabilillah di atas amal-amal perbuatan yang lain. Bahkan, para ulama yang memiliki kredibilitas ilmu dan iman telah menetapkan jihaad fi sabilillah sebagai amal yang paling utama secara mutlak.
selengkapnya baca :
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... highlight=
gimana nih KONDOI???
pendapat kamu ternyata LEMAH tuh.
jihad fi sabililah yg utama,bukan jihad menahan hawa nafsu :P
apa kamu lebih pinter dari ULAMA2 arab MUSLIM tsb ? :)