Maksudnya gimana toh???satmata wrote:Nggak islam, nggak kristen, budha, hindhu pada ribut aje....ribet aaaahh ...udah yang enak bubarin semua toh nggak ada yang bener kok...
Bubaaaaaaaaaaaaar..........Amieeeen
Anda bangsa Indonesia atau bangsa islam?
jaman Belanda aja berdasarkan sensus thn 1930-an , jumlah Muslim Indo cuma 50 % sdgkan thn 2000-an malah membengkak jadi 90 % . Buktinya ada di bwh sini :
Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan sensus tiap sepuluh tahun. Dari data terakhir yang ada, sejak tahun 2000, berdasarkan 201.241.999 responden, BPS memperkirakan bahwa terdapat 4,6 juta orang yang tak tersensus. Berdasarkan data BPS, 88,2 persen penduduk mengaku beragama Islam, 5,9 persen Protestan, 3,1 persen Katolik, 1,8 persen Hindu, 0,8 persen Buddha, dan 0,2 persen “lain-lain", termasuk aliran kepercayaan tradisional, kelompok Kristen lain, dan Yahudi. Komposisi agama negeri ini terus menjadi isu yang politis dan sebagian orang Kristen, Hindu, dan penganut agama minoritas lain berpendapat bahwa sensus itu tidak akurat dalam menghitung (lebih rendah daripada sebenarnya) jumlah nonmuslim. Pemerintah tidak mengakui ateisme.
http://www.usembassyjakarta.org/bhs/...ma_2006-2.html
kemudian bandingkan dgn paragaf akhir dr Artikel Swara MuSlim :
Dengan demikian kiranya Bapak SBY selaku Presiden RI yang beragama Islam (muslim) dapat lebih memahami aspirasi umat Islam yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia (82%) dengan tidak mengorbankan kepentingan mayoritas dibawah kepentingan minoritas, sesuai azas demokrasi yang bapakanut selaku pendiri Partai Demokrat dan didukung oleh mayoritas umat Islam. ( fui.or.id )
http://swaramuslim.net/more.php?id=5552_0_1_18_M
Terasa Janggal khan,menurut Kalian Gimana
Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan sensus tiap sepuluh tahun. Dari data terakhir yang ada, sejak tahun 2000, berdasarkan 201.241.999 responden, BPS memperkirakan bahwa terdapat 4,6 juta orang yang tak tersensus. Berdasarkan data BPS, 88,2 persen penduduk mengaku beragama Islam, 5,9 persen Protestan, 3,1 persen Katolik, 1,8 persen Hindu, 0,8 persen Buddha, dan 0,2 persen “lain-lain", termasuk aliran kepercayaan tradisional, kelompok Kristen lain, dan Yahudi. Komposisi agama negeri ini terus menjadi isu yang politis dan sebagian orang Kristen, Hindu, dan penganut agama minoritas lain berpendapat bahwa sensus itu tidak akurat dalam menghitung (lebih rendah daripada sebenarnya) jumlah nonmuslim. Pemerintah tidak mengakui ateisme.
http://www.usembassyjakarta.org/bhs/...ma_2006-2.html
kemudian bandingkan dgn paragaf akhir dr Artikel Swara MuSlim :
Dengan demikian kiranya Bapak SBY selaku Presiden RI yang beragama Islam (muslim) dapat lebih memahami aspirasi umat Islam yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia (82%) dengan tidak mengorbankan kepentingan mayoritas dibawah kepentingan minoritas, sesuai azas demokrasi yang bapakanut selaku pendiri Partai Demokrat dan didukung oleh mayoritas umat Islam. ( fui.or.id )
http://swaramuslim.net/more.php?id=5552_0_1_18_M
Terasa Janggal khan,menurut Kalian Gimana
mungkin juga yg ini :
Pemerintah mengharuskan warga negara yang berusia dewasa untuk membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP), yang menunjukkan identitas, di antaranya identitas agama. Pemeluk agama yang tidak diakui pemerintah umumnya tidak dapat memperoleh KTP kecuali bila mereka mengaku sebagai pemeluk agama yang diakui. Selama periode pelaporan, sebagian petugas Kantor Catatan Sipil menolak permohonan dari pemeluk agama yang tidak diakui, tetapi sebagian menerima permohonan mereka, tetapi mengeluarkan KTP yang menyebutkan agama yang salah. Sejumlah penganut animisme menerima KTP yang menyebutkan Islam sebagai agama mereka. Hingga pada bulan Februari 2006 ketika pemerintah mulai menyediakan layanan untuk pemeluk Kong Hu Cu, sejumlah penganut Kong Hu Cu menerima KTP yang menyebutkan Buddha sebagai agama mereka. Bahkan beberapa orang Kristen dan Katolik menerima KTP yang menyebutkan bahwa agama mereka adalah Islam. Nampaknya petugas Kantor Catatan Sipil secara “otomatis” menuliskan Islam sebagai agama untuk para pemeluk agama yang tidak diakui. Islam tetap menjadi satu-satunya agama yang dapat diklaim tanpa pembuktian dan paling mudah secara administratif
Pemerintah mengharuskan warga negara yang berusia dewasa untuk membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP), yang menunjukkan identitas, di antaranya identitas agama. Pemeluk agama yang tidak diakui pemerintah umumnya tidak dapat memperoleh KTP kecuali bila mereka mengaku sebagai pemeluk agama yang diakui. Selama periode pelaporan, sebagian petugas Kantor Catatan Sipil menolak permohonan dari pemeluk agama yang tidak diakui, tetapi sebagian menerima permohonan mereka, tetapi mengeluarkan KTP yang menyebutkan agama yang salah. Sejumlah penganut animisme menerima KTP yang menyebutkan Islam sebagai agama mereka. Hingga pada bulan Februari 2006 ketika pemerintah mulai menyediakan layanan untuk pemeluk Kong Hu Cu, sejumlah penganut Kong Hu Cu menerima KTP yang menyebutkan Buddha sebagai agama mereka. Bahkan beberapa orang Kristen dan Katolik menerima KTP yang menyebutkan bahwa agama mereka adalah Islam. Nampaknya petugas Kantor Catatan Sipil secara “otomatis” menuliskan Islam sebagai agama untuk para pemeluk agama yang tidak diakui. Islam tetap menjadi satu-satunya agama yang dapat diklaim tanpa pembuktian dan paling mudah secara administratif
mungkin anda perlu buka situs di bwh ini :
http://tiranus.net/archives/2005/07/...na-agama-asli/
Mungkin anda yg mememukan salah satu bagian dr artikel yg bikin anda terkejut :
Agama Asli Dibalik Jubah Islam
Tidak pelak lagi aturan hukum yang ditetapkan sejak pemerintahan kolonial telah membuat Islam menjadi agama yang dianut oleh mayoritas penduduk NKRI. Kini banyak kalangan mengklaim bahwa Islam dianut oleh tidak kurang dari 90% dari total penduduk NKRI. Suatu jumlah yang fantastik, jumlah ini menciptakan Indonesia menjadi Negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.
http://tiranus.net/archives/2005/07/...na-agama-asli/
Mungkin anda yg mememukan salah satu bagian dr artikel yg bikin anda terkejut :
Agama Asli Dibalik Jubah Islam
Tidak pelak lagi aturan hukum yang ditetapkan sejak pemerintahan kolonial telah membuat Islam menjadi agama yang dianut oleh mayoritas penduduk NKRI. Kini banyak kalangan mengklaim bahwa Islam dianut oleh tidak kurang dari 90% dari total penduduk NKRI. Suatu jumlah yang fantastik, jumlah ini menciptakan Indonesia menjadi Negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.
mungkin penyebab Islam jadi Mayoritas di indonesia ini :
Pergumulan terberat untuk para penganut agama asli ini terjadi pada masa kolonial, Belanda. Pada masa itu para penganut agama asli sama sekali tidak dihargai (“a residual factor”) dan dianggap sebagai orang-orang kafir. Para penguasa kolonial itu hanya berhubungan dengan para pemimpin di Nusantara ini. Padahal seperti yang kita sudah lihat di atas mereka adalah para penganut agama dunia. Sedangkan mayoritas rakyat yang menganut agama asli diabaikan.
Pemerintah kolonial pun melakukan penyederhanaan administrasi dengan hanya mengakui agama dunia. Hasil dari kebijakan ini Islam diuntungkan sebab semua pernikahan orang-orang yang bukan Hindu, atau bukan Kristen dilakukan menurut hukum Islam. Demikianlah ketentuan dalam peraturan no 198 tahun 1895. Akibatnya mayoritas rakyat penganut agama asli secara administrasi berada di bawah Islam dan menyebut diri “selam” atau “seselaman”; demikian tulisan P. Zoetmulder pada tahun 1935 sebagaimana dikutip oleh Subagya (1981:241).
Peraturan-peraturan lain yang mendesak keberadaan agama asli ini pun dikeluarkan yang dibarengi dengan pemberian subsidi oleh pemerintah kolonial kepada lembaga-lembaga Islam. Maka berjuta-juta penganut agama asli yang menurut istilah Subagya : “Orang Islam surat kimpoi” digabungkan ke dalam Islam. Sekalipun demikian menurut hasil sensus tahun 1930 sebagaimana dikutip Subagya (1981:240), dari penduduk Indonesia yang berjumlah 60,7 juta, kaum Musliminnya “hanya” 29,5 juta (48,7%) sedangkan penganut agama asli masih berjumlah 28,6 juta (47,2%).
Memasuki masa kemerdekaan dengan lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), pemerintah NKRI meneruskan kebijakan pemerintah kolonial yaitu secara formal hanya mengakui keberadaan agama dunia. Hal itu ternyata dalam kebijakan politik pemerintah sepanjang sejarah NKRI. Para penganut agama asli dinilai sebagai orang-orang yang belum beragama dan perlu diberagamakan. Kebanyakan dari agama asli pun mengubah wujud menjadi berbagai aliran kebatinan. Inilah tahap regenerasi agama asli.
Namun sekalipun beregenerasi tantangan terhadap agama asli belum berhenti. Sebagai contoh, pemerintah NKRI antara tahun 1964-1971 pernah melarang, membekukan atau membubarkan sejumlah besar organisasi-organisasi aliran kebatinan. Pada tahun 1972 Jaksa Agung melaporkan bahwa pada 15 November 1971 sebanyak 167 aliran kebatinan telah dilarang. Namun pada April 1972 terdaftar pada Sekretariat Kerjasama Kepercayaan sebanyak 664 aliran kebatinan pada tingkat pusat maupun cabang yang wilayah sebarannya meliputi Jawa, Sumatra dan Indonesia Timur (Subagya 1981:251).
Para pemimpin aliran kebatinan ini melakukan penafsiran khas pasal 29 UUD 1945 untuk memperoleh dasar legalitas dari kehadirannya. Namun upaya memasukkan aliran kebatinan ini sebagai agama ke dalam GBHN selalu mendapat tantangan keras dari kaum agamawan. Sepanjang masa pemerintahan Presiden Suharto, aliran kebatinan atau saat itu lebih dikenal sebagai kelompok kepercayaan kepada Tuhan Yang maha Esa ditempatkan di bawah “asuhan” Departeman Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan kalimat lain aliran ini dianggap sebagai manifestasi kebudayaan bukan sebagai agama. Kini di masa reformasi kelompok ini memang telah berada di bawah payung Departemen Agama namun bukan diakui sebagai salah satu agama yang dianut penduduk NKRI melainkan penganutnya dogolongkan sebagai kelompok yang harus “diberagamakan”.
Alasannya Kenapa ya
Pergumulan terberat untuk para penganut agama asli ini terjadi pada masa kolonial, Belanda. Pada masa itu para penganut agama asli sama sekali tidak dihargai (“a residual factor”) dan dianggap sebagai orang-orang kafir. Para penguasa kolonial itu hanya berhubungan dengan para pemimpin di Nusantara ini. Padahal seperti yang kita sudah lihat di atas mereka adalah para penganut agama dunia. Sedangkan mayoritas rakyat yang menganut agama asli diabaikan.
Pemerintah kolonial pun melakukan penyederhanaan administrasi dengan hanya mengakui agama dunia. Hasil dari kebijakan ini Islam diuntungkan sebab semua pernikahan orang-orang yang bukan Hindu, atau bukan Kristen dilakukan menurut hukum Islam. Demikianlah ketentuan dalam peraturan no 198 tahun 1895. Akibatnya mayoritas rakyat penganut agama asli secara administrasi berada di bawah Islam dan menyebut diri “selam” atau “seselaman”; demikian tulisan P. Zoetmulder pada tahun 1935 sebagaimana dikutip oleh Subagya (1981:241).
Peraturan-peraturan lain yang mendesak keberadaan agama asli ini pun dikeluarkan yang dibarengi dengan pemberian subsidi oleh pemerintah kolonial kepada lembaga-lembaga Islam. Maka berjuta-juta penganut agama asli yang menurut istilah Subagya : “Orang Islam surat kimpoi” digabungkan ke dalam Islam. Sekalipun demikian menurut hasil sensus tahun 1930 sebagaimana dikutip Subagya (1981:240), dari penduduk Indonesia yang berjumlah 60,7 juta, kaum Musliminnya “hanya” 29,5 juta (48,7%) sedangkan penganut agama asli masih berjumlah 28,6 juta (47,2%).
Memasuki masa kemerdekaan dengan lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), pemerintah NKRI meneruskan kebijakan pemerintah kolonial yaitu secara formal hanya mengakui keberadaan agama dunia. Hal itu ternyata dalam kebijakan politik pemerintah sepanjang sejarah NKRI. Para penganut agama asli dinilai sebagai orang-orang yang belum beragama dan perlu diberagamakan. Kebanyakan dari agama asli pun mengubah wujud menjadi berbagai aliran kebatinan. Inilah tahap regenerasi agama asli.
Namun sekalipun beregenerasi tantangan terhadap agama asli belum berhenti. Sebagai contoh, pemerintah NKRI antara tahun 1964-1971 pernah melarang, membekukan atau membubarkan sejumlah besar organisasi-organisasi aliran kebatinan. Pada tahun 1972 Jaksa Agung melaporkan bahwa pada 15 November 1971 sebanyak 167 aliran kebatinan telah dilarang. Namun pada April 1972 terdaftar pada Sekretariat Kerjasama Kepercayaan sebanyak 664 aliran kebatinan pada tingkat pusat maupun cabang yang wilayah sebarannya meliputi Jawa, Sumatra dan Indonesia Timur (Subagya 1981:251).
Para pemimpin aliran kebatinan ini melakukan penafsiran khas pasal 29 UUD 1945 untuk memperoleh dasar legalitas dari kehadirannya. Namun upaya memasukkan aliran kebatinan ini sebagai agama ke dalam GBHN selalu mendapat tantangan keras dari kaum agamawan. Sepanjang masa pemerintahan Presiden Suharto, aliran kebatinan atau saat itu lebih dikenal sebagai kelompok kepercayaan kepada Tuhan Yang maha Esa ditempatkan di bawah “asuhan” Departeman Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan kalimat lain aliran ini dianggap sebagai manifestasi kebudayaan bukan sebagai agama. Kini di masa reformasi kelompok ini memang telah berada di bawah payung Departemen Agama namun bukan diakui sebagai salah satu agama yang dianut penduduk NKRI melainkan penganutnya dogolongkan sebagai kelompok yang harus “diberagamakan”.
Alasannya Kenapa ya
- kapok_jadi_mualaf_ihhhhhh
- Posts: 412
- Joined: Sun Oct 08, 2006 11:04 pm
Wahh ... yg ini memang sudah beberapa kali mengalami.Laurent wrote:mungkin juga yg ini :
Pemerintah mengharuskan warga negara yang berusia dewasa untuk membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP), yang menunjukkan identitas, di antaranya identitas agama. Pemeluk agama yang tidak diakui pemerintah umumnya tidak dapat memperoleh KTP kecuali bila mereka mengaku sebagai pemeluk agama yang diakui. Selama periode pelaporan, sebagian petugas Kantor Catatan Sipil menolak permohonan dari pemeluk agama yang tidak diakui, tetapi sebagian menerima permohonan mereka, tetapi mengeluarkan KTP yang menyebutkan agama yang salah. Sejumlah penganut animisme menerima KTP yang menyebutkan Islam sebagai agama mereka. Hingga pada bulan Februari 2006 ketika pemerintah mulai menyediakan layanan untuk pemeluk Kong Hu Cu, sejumlah penganut Kong Hu Cu menerima KTP yang menyebutkan Buddha sebagai agama mereka. Bahkan beberapa orang Kristen dan Katolik menerima KTP yang menyebutkan bahwa agama mereka adalah Islam. Nampaknya petugas Kantor Catatan Sipil secara “otomatis” menuliskan Islam sebagai agama untuk para pemeluk agama yang tidak diakui. Islam tetap menjadi satu-satunya agama yang dapat diklaim tanpa pembuktian dan paling mudah secara administratif
Setiap memperpanjang KTP, sudah beberapa kali salah tulis agama....ditulisnya agama islam.... yg lucu.... kesalahan itu selalu ditulis agama islam. bukan agama hindu atau yg lain....
Prinsip mereka (petugas pembuat KTP)... kalo agama tidak jelas.... LANGSUNG deh di ketik agama islam..!!! :D bukannya di kosongkan dahulu.....
- mr. Hercule Poirot
- Posts: 455
- Joined: Fri May 18, 2007 2:56 pm
- Location: DKI Jakarta
Re: Anda bangsa Indonesia atau bangsa islam?
kapok_jadi_mualaf_ihhhhhh wrote:Gw mau minta pendapat netter muslim .... terutama yg fanatik banget.
PERTANYAAN no.1 :
Mana yg anda utamakan .... persatuan bangsa Indonesia atau persatuan umat anda sendiri???
Ya bangsa indonesia donk... kalo perang kan kita mempertahankan bangsa (perang agama, ketinggalan jaman)... yang pasti kalo indonesia diserang dan mau dijajah iran, gue ikut jihad melawan iran...
PERTANYAAN no 2 :
Anda sekarang merasa sebagai bangsa Indonesia atau sebagai "bangsa islam" ???
mana ada bangsa islam. BANGSA INDONESIA, AGAMA SAYA ISLAM BRO..
PERTANYAAN no.3 :
Setuju atau tidak setuju anda dgn keberadaan "front pembela islam", "laskar mujahiddin", "laskar jihad" dan organisasi semacam itu???
Saya tidak setuju bila ada kelompok di dalam negara yang terlatih secara militer, mempunyai ideologi tertentu, yang negara tidak punya kekuasaan atas mereka.... NO!
PERTANYAAN no. 4 :
Apakah anda merasa TERTINDAS di negara anda sendiri???? ( YA / TIDAK )
Gak tuh....
Silahkan dijawab (pilihan jawabannya gw BOLD warna merah diatas)..
- mr. Hercule Poirot
- Posts: 455
- Joined: Fri May 18, 2007 2:56 pm
- Location: DKI Jakarta
-
- Posts: 3
- Joined: Thu Jun 21, 2007 11:28 am
Mampir Mas... Menarik untuk dibaca, bedah telisik spiritual wasiat leluhur nusantara : MENYIBAK TABIR MISTERI NUSANTARA di Blog Jalan Setapak Menuju Nusantara Jaya
- mr. Hercule Poirot
- Posts: 455
- Joined: Fri May 18, 2007 2:56 pm
- Location: DKI Jakarta
Re: Anda bangsa Indonesia atau bangsa islam?
dimuat di jawa post 1 november 2005kapok_jadi_mualaf_ihhhhhh wrote:Gw mau minta pendapat netter muslim .... terutama yg fanatik banget.
PERTANYAAN no.3 :
Setuju atau tidak setuju anda dgn keberadaan "front pembela islam", "laskar mujahiddin", "laskar jihad" dan organisasi semacam itu???
survey PPIM (Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat) with UIN Syarif Hidayatullah with Freedom Institute with Jaringan Islam Liberal (survei ini diadakan keliling di seluruh tanah air mulai dari aceh sampai papua)
Sikap terhadap Imam Samudra dkk dalam kerangka berfikir bahwa mereka hanya membela islam adalah 15,9 % Setuju, 59 % Tidak Setuju
Orang islam yang tahu tentang:
1. FPI 37 %
2. MMI 35,9 %
3. HTI 12,7 %
4. JI 41,8 %
Orang islam yang menyatakan setuju atas tindakan-tindakan:
1. FPI 18,1 %
2. MMI 14,7 %
3. HTI 5,2 %
4. JI 13,4 %
- good-muslim
- Posts: 27
- Joined: Mon Nov 12, 2007 1:48 pm
whatt? :?:
ternyata dr dulu orang kristen dll tersenyum tp palsu
sungguh semua ini membuat sy yakin dan bangga berdiri saksikan bahwa sy seorang muslim
"Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,"
"yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Qur'an),"
"di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus."
"Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata"
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus" { al bayyinah :1-5}
yesus barkata:"engkau harus menyembah tuhan allahmu dan hanya kepada dia saja engkau berbakti"{lukas4:8}
sudahkah anda berbakti blom ?? penghianat yesus
musa barkata:"sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkan ,bahwa bahwa tuhan allah yg ada dilangit atas dan dibumi bawah ,tidak aada yg lain"{ulangan4:39]
tp orang orang **** seperti menduakanya bahkan menghina allah
untuk terakhir
allah berfirman dlm alquran "Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk."
{al banniyah: 6}
ARTINYA :LEBIH MULIA ANJING KURAPAN,AYAM YG BERAK DIKANDANG,
BABI YG MAIN LUMPUR DARIPADA SEMUA MANUSIA YG MENGTAKAN ADA TUHAN ,RABB,YG DISEMBAH SELAIN ALLAH
BERTAUBATLAH WAHAI MAHLUK KAFIR YG HINA SEBELUM AJAL MENJEMPUTMU DAN ALLAH MENGAZABMU
:twisted:
ternyata dr dulu orang kristen dll tersenyum tp palsu
sungguh semua ini membuat sy yakin dan bangga berdiri saksikan bahwa sy seorang muslim
"Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,"
"yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Qur'an),"
"di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus."
"Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata"
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus" { al bayyinah :1-5}
yesus barkata:"engkau harus menyembah tuhan allahmu dan hanya kepada dia saja engkau berbakti"{lukas4:8}
sudahkah anda berbakti blom ?? penghianat yesus
musa barkata:"sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkan ,bahwa bahwa tuhan allah yg ada dilangit atas dan dibumi bawah ,tidak aada yg lain"{ulangan4:39]
tp orang orang **** seperti menduakanya bahkan menghina allah
untuk terakhir
allah berfirman dlm alquran "Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk."
{al banniyah: 6}
ARTINYA :LEBIH MULIA ANJING KURAPAN,AYAM YG BERAK DIKANDANG,
BABI YG MAIN LUMPUR DARIPADA SEMUA MANUSIA YG MENGTAKAN ADA TUHAN ,RABB,YG DISEMBAH SELAIN ALLAH
BERTAUBATLAH WAHAI MAHLUK KAFIR YG HINA SEBELUM AJAL MENJEMPUTMU DAN ALLAH MENGAZABMU
:twisted:
- openyourmind
- Posts: 2967
- Joined: Fri Oct 20, 2006 8:42 am
ARTINYA :LEBIH MULIA ANJING KURAPAN,AYAM YG BERAK DIKANDANG,
BABI YG MAIN LUMPUR DARIPADA SEMUA MANUSIA YG MENGTAKAN ADA TUHAN ,RABB,YG DISEMBAH SELAIN ALLAH
BERTAUBATLAH WAHAI MAHLUK KAFIR YG HINA SEBELUM AJAL MENJEMPUTMU DAN ALLAH MENGAZABMU
Dari kemaren gw udah minta diAZAB ama auloh elo, tapi nyatanya si auloh kaga bisa apa-apa!!!
Persatuan bangsa Indoensia, kita terlalu sibuk memikirkan persatuan agama sehingga tidak ada kemajuan.PERTANYAAN no.1 :
Mana yg anda utamakan .... persatuan bangsa Indonesia atau persatuan umat anda sendiri???
Murni bangsa Indonesia.PERTANYAAN no 2 :
Anda sekarang merasa sebagai bangsa Indonesia atau sebagai "bangsa islam" ???
dari Al-Qaeda, Taliban, Jamaah Islamiyah, Angelican, Opus dei, Freemason, Zenshuji, maha budhi, Phat thu, ato beberapa lainnya, gak ada yg saya setuju, lupakan saja.PERTANYAAN no.3 :
Setuju atau tidak setuju anda dgn keberadaan "front pembela islam", "laskar mujahiddin", "laskar jihad" dan organisasi semacam itu???
YA, karena ada status keagamaan di sini.PERTANYAAN no. 4 :
Apakah anda merasa TERTINDAS di negara anda sendiri???? ( YA / TIDAK )
-
- Posts: 73
- Joined: Sun Apr 06, 2008 4:28 pm
- Contact: