Ramalan Ki Sabdapalon : Islam Indonesia cuma bertahan 5 abad
Ramalan Ki Sabdapalon : Islam Indonesia cuma bertahan 5 abad
Para Peserta FFI , saya pernah dengar Ramalan ki Sabdapalon bhw Islam di Indonesia hanya bertahan selama 500 tahun , habis itu Agama Hindu dan Budha bangkit kembali. Benarkah Ramalan itu. Kalo benar apakah ramalan itu hampir mendekati kenyataan
-
Mpok Tinem
- Posts: 454
- Joined: Mon Feb 27, 2006 9:46 pm
Duh kok ngurusin ramal meramal sih.
Di sini forum untuk berdebat, bukan berspekulasi, nak.
Coba deh, hitung kapan Islam masuk??
Sekitar abad 15 kan kalau Mpok nggak salah, dimulai dari keruntuhan Majapahit dan berdirinya kerajaan Demak...
Sekarang aja udah abad 21.
Berarti ramalannya isapan jempol doang.
Case closed.
Di sini forum untuk berdebat, bukan berspekulasi, nak.
Coba deh, hitung kapan Islam masuk??
Sekitar abad 15 kan kalau Mpok nggak salah, dimulai dari keruntuhan Majapahit dan berdirinya kerajaan Demak...
Sekarang aja udah abad 21.
Berarti ramalannya isapan jempol doang.
Case closed.
Informasi mengenai Ki Sabdapalon
Sabdapalon
From Wikipedia, the free encyclopedia
Sabdapalon was a priest and adviser to Brawijaya V, the last ruler of the Hindu empire Majapahit in Java. No archeological or history recorded his name. He was mentioned in Darmagandhul, a javanese spiritual story. He was also said to have cursed his king upon the conversion of the latter to Islam in 1478. Sabdapalon then promised to return, after 500 years and at a time of widespread political corruption and natural disasters, to sweep Islam from the island and restore Hindu-Javanese religion and civilization. Some of the first new Hindu temples built in Java were indeed completed around 1978, for example Pura Blambangan in the regency of Banyuwangi. As the prophesies foretold, Mt. Semeru erupted around the same time. All this is taken as evidence of the accuracy of Sabdapalon's predictions.
http://en.wikipedia.org/wiki/Sabdapalon
Sabdapalon
From Wikipedia, the free encyclopedia
Sabdapalon was a priest and adviser to Brawijaya V, the last ruler of the Hindu empire Majapahit in Java. No archeological or history recorded his name. He was mentioned in Darmagandhul, a javanese spiritual story. He was also said to have cursed his king upon the conversion of the latter to Islam in 1478. Sabdapalon then promised to return, after 500 years and at a time of widespread political corruption and natural disasters, to sweep Islam from the island and restore Hindu-Javanese religion and civilization. Some of the first new Hindu temples built in Java were indeed completed around 1978, for example Pura Blambangan in the regency of Banyuwangi. As the prophesies foretold, Mt. Semeru erupted around the same time. All this is taken as evidence of the accuracy of Sabdapalon's predictions.
http://en.wikipedia.org/wiki/Sabdapalon
Ramalan itu, udah mulai terbukti, tanda-tandanya adalah melalui bencana alam, pagebluk, wabah penyakit serta tindakan anarkis kaum muslim radikal, yang jelas2X merugikan Agama Islam Sendiri..., Karena dengan semakin merajalelanya kaum fundamental di nusantara, ramalan Sabdopalon semakin mendekati kenyataan, Bencana Tsunami di Aceh yang Menghancurkan Serambi Mekah adalalah Sebagai awal Pembuka tanda2X itu.... ingat Arwah2X pendiri bangsa serta leluhur bangsa kita seperti Sukarno, Gajah Mada, Jaya Baya, Ronggowarsito Tidak Akan terima Bila arabisasi, Wahabisasi, jiblabisasi... melanda Nusantara.... leluhur2X kita & Penunggu/ Si mbaurekso/ Dhanyang Tanah jawa/Nusantara akan Bertindak mengusir pengaruh Arab dari Ibu Pertiwi. melalui bencana alam, pagebluk...., Hidup bhinneka tunggal Ika.
-
ganteng_maut
- Posts: 1052
- Joined: Sun Jun 11, 2006 3:48 am
- Location: Somewhere in the World
hihihi, kalo nggak mau make bahasa Arab kok nulis kata Hukum. Itu kan dari bahasa Arab juga, dan banyak kata bahasa Indonesia lain yang merupakan serapan dari bahasa Arab.caoks wrote:Apa itu Hukum Syirik, Bahasa Arab Kok di bawa-bawa kesini,,, udah tidak cocok dengan budaya nusantara yang Santun, syirik syirik nenek mu yang sirik,, Gunakan Bahasa Ibu Pertiwi kalian itu lebih lembut dari pada bahasa Arab setan itu..
Oya, leluhur(-mu) itu juga udah kena budaya asing, budaya Hindu-Buddha yang bukan asli Indonesia. Kalo gitu yang asli Indonesia apa dong? Hmmmm, mungkin sekelas Meganthropus Paleojavanicus. Kalo gitu hidup kaya jaman batu lagi gih mas... Itu baru budaya asli Indonesia
setuju mpok. coba, siapa yang meramal mpok bisa jadi kinclong begitu....!Mpok Tinem wrote:Duh kok ngurusin ramal meramal sih.
Di sini forum untuk berdebat, bukan berspekulasi, nak.
Coba deh, hitung kapan Islam masuk??
Sekitar abad 15 kan kalau Mpok nggak salah, dimulai dari keruntuhan Majapahit dan berdirinya kerajaan Demak...
Sekarang aja udah abad 21.
Berarti ramalannya isapan jempol doang.
Case closed.
hehehe...
-
dreamtheater
- Posts: 2372
- Joined: Thu Mar 30, 2006 1:49 am
- Location: Langit ke 7
Coy.. bisa tunjukkan ana link yg bilang hukum berasal dari bahasa arab? jujur ana baru tahu, yg ana tahu fatwa itu dari bahasa arab.ganteng_maut wrote: hihihi, kalo nggak mau make bahasa Arab kok nulis kata Hukum. Itu kan dari bahasa Arab juga, dan banyak kata bahasa Indonesia lain yang merupakan serapan dari bahasa Arab.
Oya, leluhur(-mu) itu juga udah kena budaya asing, budaya Hindu-Buddha yang bukan asli Indonesia. Kalo gitu yang asli Indonesia apa dong? Hmmmm, mungkin sekelas Meganthropus Paleojavanicus. Kalo gitu hidup kaya jaman batu lagi gih mas... Itu baru budaya asli Indonesia
Btw maksud caoks mungkin lebih tepat makna dari kata syirik, budaya dan adat arab. Kalo kata2 serapan emang indo banyak ngambil dr luar, karena kebanyakan pengaruh luar n dijajah. Memang susah, karena agama islam adalah agama serapan adat, budaya arab n perilaku nbi mohmmed. Muslim memang harus menyerap budaya arab sebanyak2nya biar dibilang kaffah. Yah tiap hari 5 waktu juga diingatkan akan negara arabsaudi. Sudah direncanakan mohammed.
-
ganteng_maut
- Posts: 1052
- Joined: Sun Jun 11, 2006 3:48 am
- Location: Somewhere in the World
Jack.. cari ndiri nape? Kan dah ada mbah google.. Ane juga dah nemu dari sana, tapi biar ente puas, mending cari ndiri aja ya..dreamtheater wrote: Coy.. bisa tunjukkan ana link yg bilang hukum berasal dari bahasa arab? jujur ana baru tahu, yg ana tahu fatwa itu dari bahasa arab.
Btw maksud caoks mungkin lebih tepat makna dari kata syirik, budaya dan adat arab. Kalo kata2 serapan emang indo banyak ngambil dr luar, karena kebanyakan pengaruh luar n dijajah. Memang susah, karena agama islam adalah agama serapan adat, budaya arab n perilaku nbi mohmmed. Muslim memang harus menyerap budaya arab sebanyak2nya biar dibilang kaffah. Yah tiap hari 5 waktu juga diingatkan akan negara arabsaudi. Sudah direncanakan mohammed.
Sebenernya si masi banyak lagi. Ane kalo baca Quran atau ngobrol ma orang Arab dikit-dikit bisa ngerti (tapi dikiiiiit banget).
Yah Jack, 1500 tahun yang lalu kan Arabsaudi belom ada.. Masa udah direncanain si?
Oya, trus kenapa orang Kristen di Indonesia demen banget nyanyi dan berdoa pake bahasa Inggris? Biar keren ato gimana?
-
dreamtheater
- Posts: 2372
- Joined: Thu Mar 30, 2006 1:49 am
- Location: Langit ke 7
beneran coy.. ana ga ketemu... kan ente yg info hukum dr bahasa arab, ana sungguh bukan mau mempermasalahkan, cuma ana mau tahu saja kalo kata hukum dari arab, tunjukan linknya yah.. tqganteng_maut wrote: Jack.. cari ndiri nape? Kan dah ada mbah google.. Ane juga dah nemu dari sana, tapi biar ente puas, mending cari ndiri aja ya..
teng.. maksudnye domisili muhammad, kel dan sahabat2nya yg sekarang da jadi arabsaudi. Gw mah mensinyalir kalo nabi ente emang pinter, otak dagangnya jalan juga. Coba ente bayangin produk yang menhasilkan ratusan triliun tiap tahun yang kagak kena undang2 anti monopoli, wto etc yang ga boleh monopoli. Tuh produk naik haji kan menguntungkan devisa arab tiap taon, but still karena berlindung dibalik agama (wahyu awlo), so... arab saudi terhindar dari sangsi wto untuk meraup keuntungan sebanyak2nya. Nah tiap sholat kudu mengingatkan itu! sumbangan devisa arab saudi bin muhammad..ganteng_maut wrote:Sebenernya si masi banyak lagi. Ane kalo baca Quran atau ngobrol ma orang Arab dikit-dikit bisa ngerti (tapi dikiiiiit banget).
Yah Jack, 1500 tahun yang lalu kan Arabsaudi belom ada.. Masa udah direncanain si?
Wah... kekristenan bukan persoalan bahasa, alkitab diterjemahkan dalam bentuk ratusan bahasa, negara, suku. Alkitab sunda, jawa, batak, bima, bali juga ada.. kalo firmannya saja bisa diterjemahkan untuk memudahkan manusia, nah perkara lagu bebas2 saja mo pakai bahasa apa, cuma pakai bahasa ibrani ribet kali yah. lagukan paling enak dalam bahasa inggris. gitu lho coy... jadi ga masalah soal pakai bahasa apa dalam kekeristenan.ganteng_maut wrote:Oya, trus kenapa orang Kristen di Indonesia demen banget nyanyi dan berdoa pake bahasa Inggris? Biar keren ato gimana?
met idul fitri yah.. ana mo berlibur, ntar sudah mo jalan...
Yup betul sekali , Ramalan Ki SabdaPalon sdh mendekati Kenyataancaoks wrote:Ramalan itu, udah mulai terbukti, tanda-tandanya adalah melalui bencana alam, pagebluk, wabah penyakit serta tindakan anarkis kaum muslim radikal, yang jelas2X merugikan Agama Islam Sendiri..., Karena dengan semakin merajalelanya kaum fundamental di nusantara, ramalan Sabdopalon semakin mendekati kenyataan, Bencana Tsunami di Aceh yang Menghancurkan Serambi Mekah adalalah Sebagai awal Pembuka tanda2X itu.... ingat Arwah2X pendiri bangsa serta leluhur bangsa kita seperti Sukarno, Gajah Mada, Jaya Baya, Ronggowarsito Tidak Akan terima Bila arabisasi, Wahabisasi, jiblabisasi... melanda Nusantara.... leluhur2X kita & Penunggu/ Si mbaurekso/ Dhanyang Tanah jawa/Nusantara akan Bertindak mengusir pengaruh Arab dari Ibu Pertiwi. melalui bencana alam, pagebluk...., Hidup bhinneka tunggal Ika.
-
bonektobat
- Posts: 51
- Joined: Tue Oct 10, 2006 12:33 pm
Siapa bilang????, ramalan tentang prsiden yang "NOTONAGORO" aja meleset kok...Laurent wrote:Yup betul sekali , Ramalan Ki SabdaPalon sdh mendekati Kenyataan
Memang menjelang kiamat seluruh orang Islam akan dimatikan. Yang tinggal hanyalah orang2 yang durhaka dan kafir. Bukankah kiamat akan datang bila yang mendiami bumi tinggal manusia2 durhaka (kafir)...?
-
SQUALL LION HEART
- Posts: 2155
- Joined: Thu Nov 23, 2006 8:56 am
- Location: ujung langit
Bukankah Ramalan Sabdapalon sdh mjd Kenyataan, Nih Buktinya ada di bwh ini :
http://www.swaveda.com/articles.php?action=show&id=49
3) Kebangkitan Hindu sebagai Pemenuhan Ramalan Utopia (negara impian)
Pihak pendukung dan penentang agama Hindu biasanya menghubungkan bangkitnya agama Hindu secara tiba2 di Jawa dengan ramalan terkenal Sabdapalon dan Jayabaya. Dalam ramalan itu dinyatakan beberapa utopia dan bencana alam dahsyat, meskipun pengertian akan ramalan ini berbeda antara kedua pihak.
Harapan terpenuhinya ramalan itu merupakan cermin ketidakpuasan yang semakin membesar atas Pemerintahan Suharto yang korup dan tangan besi di tahun 1990-an sampai berakhir di tahun 1998, yang diikuti dengan demonstrasi mahasiswa di berbagai kota di Jawa sejalan dengan krisis ekonomi Asia. Krisis politik dan ekonomi yang lebih besar yang terus berlangsung di Indonesia saat ini juga semakin menumbuhkan harapan itu.
Presiden Abdurahman Wahid, presiden Indonesia pertama yang terpilih secara demokratis, ternyata mengundang banyak kritik karena pada masanya terjadi pertentangan agama, pemberontakan di Aceh dan Papua Barat dan skandal korupsi di Pemerintahan. [3] Masyarakat luas menduga ketidakstabilan politik di bawah Pemerintahan Megawati Sukarnoputri (sejak tanggal 23 Juli 2001) akan terus berlangsung. Selain itu dikhawatirkan penindasan seperti yang terjadi di jaman Suharto akan terulang lagi. Menurut penentang dan pendukung gerakan baru agama Hindu, keadaan politik yang tak menentu saat ini sesuai dengan ramalan Sabdapalon dan Jayabaya.
Menurut legenda, Sabdapalon adalah pendeta dan penasehat Brawijaya V, raja terakhir kerajaan Hindu Majapahit. Dikisahkan pula bahwa Sabdapalon mengutuk rajanya yang meninggalkan agama Hindu untuk memeluk agama Islam di tahun 1478. Sabdapalon lalu berjanji untuk kembali setelah waktu 500 tahun berlalu di masa merajalelanya korupsi politik dan bencana2 alam besar, untuk mengenyahkan Islam dari pulau Jawa dan membangkitkan kembali agama dan masyarakat Hindu Jawa.
Beberapa candi Hindu baru yang pertama dibangun di Jawa memang selesai dibangun sekitar tahun 1978, misalnya Candi Blambangan di daerah Banyuwangi. Sesuai dengan ramalan, Gunung Semeru meledak di waktu itu pula. Semua ini dianggap sebagai bukti tepatnya ramalan Sabdapalon. Pihak penentang Hindu dari agama Islam menerima prinsip ramalan itu, meskipun menafsirkannya secara berbeda. Beberapa kalangan Islam menganggap murtadin yang memeluk Hindu disebabkan karena kelemahan sesaat dalam masyarakat Islam itu sendiri, dengan menyalahkan sifat materialisme di dunia modern dan turunnya nilai2 Islami atau karena penerapan Islam yang tak murni melalui tatacara ibadat Kejawen (Soewarno 1981). Menurut pendapat mereka, ‘kembalinya Sabdapalon’ berarti ujian bagi Islam dan perlunya memurnikan dan membangkitkan kembali iman Islam.
Ramalan yang lain yang juga terkenal di seluruh Jawa dan Indonesia adalah ramalan Jayabaya. Buku tentang ramalan ini yang ditulis oleh Soesetro & Arief (1999) telah jadi best seller nasional. Ramalan Jayabaya juga seringkali didiskusikan di koran2. Ramalan2 kuno ini memang bagian dari percakapan dan diskusi sehari-hari dalam masyarakat Indonesia.
Tokoh legendaris Sri Mapanji Jayabaya berkuasa di kerajaan Kediri di Jawa Timur dari tahun 1135 sampai 1157 M (Buchari 1968:19). Dia terkenal atas usahanya menyatukan kembali Jawa setelah pecah karena kematian raja sebelumnya, Airlangga. Jayabaya juga terkenal karena keadilan dan kemakmuran kerajaannya dan karena pengabdiannya bagi kesejahteraan rakyatnya. Jayabaya dikenal sebagai titisan dewa Wishnu dan dianggap sebagai ‘ratu adil’ yakni raja yang bijaksana yang muncul di jaman edan di akhir putaran tatasurya untuk menegakkan kembali keadilan sosial, keteraturan dan keseimbangan di dunia. Banyak yang percaya waktu datangnya sang ratu adil yang baru telah dekat (seperti yang disebutkan dalam ramalan itu, “jika kendaraan2 besi bergerak sendiri tanpa kuda2 dan kapal2 berlayar menembus langit“), dan ia akan datang untuk menyelamatkan dan menyatukan Indonesia kembali setelah krisis hebat yang mengantarkan kepada awal jaman keemasan yang baru.
Dugaan terjadinya bencana besar dan utopia ini mengingatkan akan berakhirnya putaran tatasurya di masa kejayaan yang lampau untuk masuk ke jaman sekarang yang penuh kebobrokan moral, dan perlu diperbaiki kembali di masa depan dengan mengulangi kembali kejayaan di masa lampau.
Orang2 Hindu Jawa mengenang Sabdapalon dan Jayabaya dgn penuh kebanggaan karena mewakili jaman keemasan sebelum Islam. Kalangan Islam sendiri sebaliknya percaya bahwa Jayabaya itu sebetulnya adalah seorang Muslim dan Sabdapalon tidak mau masuk Islam karena saat itu dia berhadapan dengan bentuk Islam yang salah dan tidak murni lagi (Soewarno 1981). Meskipun begitu, para penelaah ramalan dari pihak Muslim dan Hindu setuju bahwa sekaranglah masa terjadinya bencana hebat. Mungkin dalam bentuk reformasi politik besar2an dan mungkin pula sebuah revolusi. Kedua belah pihak juga setuju bahwa sistem pemerintahan demokrasi yang murni hanya dapat terlaksana dengan adanya pemimpin yang bermoral sangat tinggi yang mencampurkan kesadaran demokrasi modern dengan karisma kepemimpinan tradisional.
Pengaruh ramalan Jayabaya tampak nyata pada diri masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan dan ini tampak pula dengan kunjungan2 rahasia yang dilakukan Presiden Abdurahman Wahid (sekali sebelum dia dicalonkan untuk jadi presiden dan sekali lagi sebelum dia terpilih) sewaktu menjabat ketua NU ke candi keramat Raja Jayabaya di Bali, Pura Pucak Penulisan. [4] Setelah kunjungan pribadi malam hari di pura Hindu kuno ini, demikian menurut pengakuan pendeta2 Hindu setempat, Gus Dur berbicara dengan mereka untuk waktu lama tentang ramalan2 Jayabaya dan kedatangan kembali ratu adil.
http://www.swaveda.com/articles.php?action=show&id=49
3) Kebangkitan Hindu sebagai Pemenuhan Ramalan Utopia (negara impian)
Pihak pendukung dan penentang agama Hindu biasanya menghubungkan bangkitnya agama Hindu secara tiba2 di Jawa dengan ramalan terkenal Sabdapalon dan Jayabaya. Dalam ramalan itu dinyatakan beberapa utopia dan bencana alam dahsyat, meskipun pengertian akan ramalan ini berbeda antara kedua pihak.
Harapan terpenuhinya ramalan itu merupakan cermin ketidakpuasan yang semakin membesar atas Pemerintahan Suharto yang korup dan tangan besi di tahun 1990-an sampai berakhir di tahun 1998, yang diikuti dengan demonstrasi mahasiswa di berbagai kota di Jawa sejalan dengan krisis ekonomi Asia. Krisis politik dan ekonomi yang lebih besar yang terus berlangsung di Indonesia saat ini juga semakin menumbuhkan harapan itu.
Presiden Abdurahman Wahid, presiden Indonesia pertama yang terpilih secara demokratis, ternyata mengundang banyak kritik karena pada masanya terjadi pertentangan agama, pemberontakan di Aceh dan Papua Barat dan skandal korupsi di Pemerintahan. [3] Masyarakat luas menduga ketidakstabilan politik di bawah Pemerintahan Megawati Sukarnoputri (sejak tanggal 23 Juli 2001) akan terus berlangsung. Selain itu dikhawatirkan penindasan seperti yang terjadi di jaman Suharto akan terulang lagi. Menurut penentang dan pendukung gerakan baru agama Hindu, keadaan politik yang tak menentu saat ini sesuai dengan ramalan Sabdapalon dan Jayabaya.
Menurut legenda, Sabdapalon adalah pendeta dan penasehat Brawijaya V, raja terakhir kerajaan Hindu Majapahit. Dikisahkan pula bahwa Sabdapalon mengutuk rajanya yang meninggalkan agama Hindu untuk memeluk agama Islam di tahun 1478. Sabdapalon lalu berjanji untuk kembali setelah waktu 500 tahun berlalu di masa merajalelanya korupsi politik dan bencana2 alam besar, untuk mengenyahkan Islam dari pulau Jawa dan membangkitkan kembali agama dan masyarakat Hindu Jawa.
Beberapa candi Hindu baru yang pertama dibangun di Jawa memang selesai dibangun sekitar tahun 1978, misalnya Candi Blambangan di daerah Banyuwangi. Sesuai dengan ramalan, Gunung Semeru meledak di waktu itu pula. Semua ini dianggap sebagai bukti tepatnya ramalan Sabdapalon. Pihak penentang Hindu dari agama Islam menerima prinsip ramalan itu, meskipun menafsirkannya secara berbeda. Beberapa kalangan Islam menganggap murtadin yang memeluk Hindu disebabkan karena kelemahan sesaat dalam masyarakat Islam itu sendiri, dengan menyalahkan sifat materialisme di dunia modern dan turunnya nilai2 Islami atau karena penerapan Islam yang tak murni melalui tatacara ibadat Kejawen (Soewarno 1981). Menurut pendapat mereka, ‘kembalinya Sabdapalon’ berarti ujian bagi Islam dan perlunya memurnikan dan membangkitkan kembali iman Islam.
Ramalan yang lain yang juga terkenal di seluruh Jawa dan Indonesia adalah ramalan Jayabaya. Buku tentang ramalan ini yang ditulis oleh Soesetro & Arief (1999) telah jadi best seller nasional. Ramalan Jayabaya juga seringkali didiskusikan di koran2. Ramalan2 kuno ini memang bagian dari percakapan dan diskusi sehari-hari dalam masyarakat Indonesia.
Tokoh legendaris Sri Mapanji Jayabaya berkuasa di kerajaan Kediri di Jawa Timur dari tahun 1135 sampai 1157 M (Buchari 1968:19). Dia terkenal atas usahanya menyatukan kembali Jawa setelah pecah karena kematian raja sebelumnya, Airlangga. Jayabaya juga terkenal karena keadilan dan kemakmuran kerajaannya dan karena pengabdiannya bagi kesejahteraan rakyatnya. Jayabaya dikenal sebagai titisan dewa Wishnu dan dianggap sebagai ‘ratu adil’ yakni raja yang bijaksana yang muncul di jaman edan di akhir putaran tatasurya untuk menegakkan kembali keadilan sosial, keteraturan dan keseimbangan di dunia. Banyak yang percaya waktu datangnya sang ratu adil yang baru telah dekat (seperti yang disebutkan dalam ramalan itu, “jika kendaraan2 besi bergerak sendiri tanpa kuda2 dan kapal2 berlayar menembus langit“), dan ia akan datang untuk menyelamatkan dan menyatukan Indonesia kembali setelah krisis hebat yang mengantarkan kepada awal jaman keemasan yang baru.
Dugaan terjadinya bencana besar dan utopia ini mengingatkan akan berakhirnya putaran tatasurya di masa kejayaan yang lampau untuk masuk ke jaman sekarang yang penuh kebobrokan moral, dan perlu diperbaiki kembali di masa depan dengan mengulangi kembali kejayaan di masa lampau.
Orang2 Hindu Jawa mengenang Sabdapalon dan Jayabaya dgn penuh kebanggaan karena mewakili jaman keemasan sebelum Islam. Kalangan Islam sendiri sebaliknya percaya bahwa Jayabaya itu sebetulnya adalah seorang Muslim dan Sabdapalon tidak mau masuk Islam karena saat itu dia berhadapan dengan bentuk Islam yang salah dan tidak murni lagi (Soewarno 1981). Meskipun begitu, para penelaah ramalan dari pihak Muslim dan Hindu setuju bahwa sekaranglah masa terjadinya bencana hebat. Mungkin dalam bentuk reformasi politik besar2an dan mungkin pula sebuah revolusi. Kedua belah pihak juga setuju bahwa sistem pemerintahan demokrasi yang murni hanya dapat terlaksana dengan adanya pemimpin yang bermoral sangat tinggi yang mencampurkan kesadaran demokrasi modern dengan karisma kepemimpinan tradisional.
Pengaruh ramalan Jayabaya tampak nyata pada diri masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan dan ini tampak pula dengan kunjungan2 rahasia yang dilakukan Presiden Abdurahman Wahid (sekali sebelum dia dicalonkan untuk jadi presiden dan sekali lagi sebelum dia terpilih) sewaktu menjabat ketua NU ke candi keramat Raja Jayabaya di Bali, Pura Pucak Penulisan. [4] Setelah kunjungan pribadi malam hari di pura Hindu kuno ini, demikian menurut pengakuan pendeta2 Hindu setempat, Gus Dur berbicara dengan mereka untuk waktu lama tentang ramalan2 Jayabaya dan kedatangan kembali ratu adil.
he he, mungkin saja ramalan itu mulai "benar"
saya kenal seorang pendeta, dulunya muslim, karena mendapat mukzijat dari Yesus, sekarang kerjaannya menginjil dan membabtis orang-orang (bekas) muslim yang bertobat,
pernah menginjil ke madura, dan membabtis beberapa orang madura (tapi secara sembunyi2 karena keselamatannya terancam, tapi syukur orang madura-pun mulai ada yang percaya Isa almasih)
di jawa barat membabtis seorang haji yang sudah naik haji 2x
saya kenal seorang pendeta, dulunya muslim, karena mendapat mukzijat dari Yesus, sekarang kerjaannya menginjil dan membabtis orang-orang (bekas) muslim yang bertobat,
pernah menginjil ke madura, dan membabtis beberapa orang madura (tapi secara sembunyi2 karena keselamatannya terancam, tapi syukur orang madura-pun mulai ada yang percaya Isa almasih)
di jawa barat membabtis seorang haji yang sudah naik haji 2x