Faith Freedom International - Forum Indonesia

iamthewarlord wrote:Saya juga ikut mendukung Kejawen bangkit kembali.
Hai orang2 Jawa, janganlah mau dibodohi oleh ajaran dari arab.

Jelas2 ajaran Kejawen jauuuuuuuuuuuuuuuuuuh lebih baik daripada ajaran Islam.!

setujuuuu... agama Islam mengajarkan umatnya dengan cara ditakut-takuti (dosa) atau diberi hadiah (pahala)..
karena ini umatnya jadi gak kritis dan gak berusaha menyadari dirinya yang sejati....
kesukarelaan melakukan hal-hal baik jadi sulit rasanya ketika kita hanya takut dosa....

Agama Islam yang aseli sebenarnya pun tidak buruk.... Agama ini sangatlah baik dan cocok sekali bagi orang-orang Arab... Namun, sangatlah tidak cocok bagi orang-orang Indonesia terutama Jawa...

Mengapa Islam sangat cocok bagi orang Arab? karena disesuaikan dengan watak orang-orang Arab yang KERAS, Nafsu Birahi sangat tinggi (ini dipengaruhi oleh cuaca dan iklim yang ada di sana, dan juga makanan pokok yang mereka makan sehari2 <daging> ). Jadi, ancaman (dosa) adalah cara yg tepat untuk menuntun umatnya agar berperilaku baik di negara Arab..

Mengapa Islam tidak cocok bagi orang Jawa (Indonesia) ? karena, apabila kita sadari, watak aseli orang jawa (Indonesia) sebenarnya HALUS... tidak tegaan, sopan santun, ramah, tepo seliro, rendah hati, dll... ini juga dipengaruhi oleh kondisi alam dan iklim di Indonesia. Coba deh, sadari bahwa alam Indonesia yang sebenernya itu sangat indah. .. puluhan atau ratusan tahun lalu ketika masyarakat Indonesia hidup rukun, alam kita pun subur, indah, lestari, sampai dijuluki "zamrud katulistiwa", "tanah surga", dll... sangat beda dengan Arab yg tanahnya tandus dan gersang!

Di Negeri kita yang tercinta ini, kesukarelaan dan ketulusan untuk berperilaku baik sebenarnya dapat ditumbuhkan dengan mudah dari hati masing-masing tanpa ancaman atau paksaan...
Namun sayang, masyarakat Indonesia kurang menyadari hal ini... sehingga bencana datang di negeri Indonesia tercinta dan terjadilah kerusakan di segala bidang..



Walaupun begitu, kita TIDAK PERLU menjelek2an Agama Islam... Agama Islam agama yang baik kok, tapi ingat: hanya bagi orang Arab dan bangsa yang sejenis / setipe....


Yang paling penting kita tahu jati diri kita sendiri bahwa ajaran yang paling pas bagi masyarakat jawa ya kejawen itu....
intinya kan kita semua kan mencari satu kebenaran yang sama... tentang Tuhan yang sama....


Tuhan Islam, Kristen, Hindu, Kejawen ya sebenarnya cuma SATU!!

Hati-hati...Jangan mengkotak2an Tuhan..........

-thanks-

Yang pasti banyak tata cara / khasanah kejawen yg sdh di Curi terang2an oleh islamdi edit lalu diklam milik islam ..
contoh : penanggalan, weton, primbon dll...
Keberadaan Kejawen kurang lebih = Kristen yg kitab sucinya di Contek lalu di edit..,ttp nasib Kejawen lebih memprihatinkan drpd Kristen
soale banyak orang jawa yang tidak tau Jawa " WONG JOWO ILANG JAWANE ",tetapi saya yakin " Surodhiro djoyo ningrat lebur dhining pangastuti "
" Sepiro gedheneng sengsoro yen tinompo hamung dhadhi cobo " ......

HIDUP KEJAWEN ..!!!

AGAMA apa MULTI LEVEL MARKETING sih? kok harus mencari 'downline' sebanyak2nya?? Bonusnya apa? SURGA??

Salam kenal semuanya, Nuwun sewu, para sesepuh... Mbah Cabe rawit, Ki Sabdopalon dan lainnya. Saya si Joko dolog senang banget dengan threat ini. Sudah saatnya dan sepatutnya kita kembali kepada kepribadian kita yang sesungguhnya. Ajaran luhur nenek moyang bangsa sendiri. Nggak usah malu dan takut saya yakin saudara/i kejawen akan tetap bisa eksis dan berkembang, asalkan (ada syaratnya) tidak menggunakan istilah/simbol atau falsafah dari agama lain, misalnya Islam. Pastinya anda dianggap sebagai aliran sesat/pendompleng/perongrong/sempalan dan lain lain... Buat para sesepuh, trimakasih quotesnya tentang kejawen banyak memberi pencerahan. Lagiiii dong....!!!! Slamat natal buat teman2 Kristiani dan juga selamat hari kuningan bagi umat hindu yang minggu kemarin merayakan..... Salam bahagia.

Ajaran luhur nenek moyang bangsa sendiri. Nggak usah malu dan takut saya yakin saudara/i kejawen akan tetap bisa eksis dan berkembang, asalkan (ada syaratnya) tidak menggunakan istilah/simbol atau falsafah dari agama lain, misalnya Islam

Setuju Bro Jokobulog ...!!!
Muntah rasanya kalo mohammad yg digambarkan islam adalah sbg sosok yg mulia.
Padahal kenyataannya adalah sosok yg ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNA, yg tdk boleh ditiru oleh para Pandemen Kejawen...

Kang Jaka Dolog... saya juga yakin itu..... Para anak turunne wong Jawa sedang balik, mulih menyang asale.... Hanya mereka masih bingung saja.....

Banyak yang sudah merasa aneh dan sadar dengan jalannya selama ini. Jalan tapi kok kesasar2 dan sesat. Gelap. Mulai banyak yang balik badan. Tapi masih butuh cahaya. Masih bingung sebab sudah tersesatkan sekian geneasi...

Btw, sudah pada tau apa/siapa itu Jaka Dolog?
http://indonesian-mitos.blogspot.com/20 ... dolog.html
http://www.ardianrisqi.com/2010/08/seja ... asari.html
http://www.transsurabaya.com/2011/01/ar ... oko-dolog/

Kenapa sih kejawen kok gak diakui sbg agama resmi? kadang saya tu mikir, sebenarnya memeluk agama tu hak ato kewajiban sih?. Meskipun saya penganut Kejawen, tpi saya setuju jika semua kepercayaan asli Indonesia diakui, misalnya Kaharingan, Parmalim atau Sunda Wiwitan

Yang jelas KEJAWEN itu BERADAB tidak seperti islam yang BIADAB

mamadkafirun wrote:Yang jelas KEJAWEN itu BERADAB tidak seperti islam yang BIADAB

Bukan hanya itu bro, Ada perbedaan yg sangat mendasar antara Islam dan Kejawen yaitu Kejawen amat sangat menghormati/melestarikan tradisi nenek moyang/leluhur. Islam justru kebalikannya, dalam Islam kita dilarang melestarikan tradisi nenek moyang, kita hanya boleh menjalankan syariat Islam sesuai tuntunan Al Koran dan hadits, orang yg melestarikan ajaran nenek moyang dibilangnya sesat, bid'ah, syirik dan khurafat.
Saya turut prihatin melihat nasib agama asli Indonesia ini. Banyak orang Jawa (generasi muda) yang buta ajaran luhur Kejawen, bahkan dibilangnya Kejawen itu kuno dan agama primitif

Sejak dulu, sebelum penjajahan oleh bangsa Eropa ke Indonesia (waktu datang mereka berurusan dagang, lama-lama menginjak dan membawa pasukan militer) sudah ada ajaran2 moralitas di bumi Nusantara ini. Ada Kejawen, ada Sunda kawitan, ada Dayak dsb.nya.
Mereka memiliki ajaran moralitas yang luhur dan berbudi pekerti, serta budaya lokal yang memicu roda putaran ekonomi.
Sekarang semua terkikis dan terdesak (atau dilupakan oleh generasi muda masa kini).
Ajaran kejawen perlu ditafsirkan secara kondisi kini dan mendatang.
Misalkan: Kali ilang kedhunge, terjadilah pendangkalan sungai akibat penebangan hutan dan erosi luar biasa.
Pasar ilang kumandhange, pasar kehilangan gaungnya, karena yang berdiri banyak mal-mal dan supermarket.
Sura dira jayaningrat, lebur dening pangastuti, segala bentuk arogansi, kesombongan, keangkuhan kekuasaan, akan meluruh oleh kasih sayang dan cinta kasih.
Kalau ada yang ingat tentang kehebohan pertempuran suku Dayak dengan Madura di Kalimantan (sekitar tahun 1998-1999), orang hanya terbengong-bengong tak mampu berbuat apa-apa, bahkan pasukan militerpun tak berdaya mencegahnya.
Jadi, jangan meremehkan budaya Nusantara.

mamadkafirun wrote:Yang jelas KEJAWEN itu BERADAB tidak seperti islam yang BIADAB

kirana zulfa wrote:Bukan hanya itu bro, Ada perbedaan yg sangat mendasar antara Islam dan Kejawen yaitu Kejawen amat sangat menghormati/melestarikan tradisi nenek moyang/leluhur. Islam justru kebalikannya, dalam Islam kita dilarang melestarikan tradisi nenek moyang, kita hanya boleh menjalankan syariat Islam sesuai tuntunan Al Koran dan hadits, orang yg melestarikan ajaran nenek moyang dibilangnya sesat, bid'ah, syirik dan khurafat.
Saya turut prihatin melihat nasib agama asli Indonesia ini. Banyak orang Jawa (generasi muda) yang buta ajaran luhur Kejawen, bahkan dibilangnya Kejawen itu kuno dan agama primitif

Jadi intinnya seperti ini ya sist :
Kejawen : Sangat menghormati dan melestarikan tradisi nenek moyang/leluhur.
Islam : DILARANG melestarikan tradisi nenek moyang dan hanya boleh MENJALANKAN SYARIAT ISLAM sesuai tuntutan KORAN dan HADITS.
Orang yang melestarikan ajaran nenek moyang dibilang SESAT, BID'AH, SYIRIK dan KHURAFAT.

Para muslim hanya membicarakan diri mereka sendiri yaitu mereka yang SESAT, BID'AH, SYIRIK dan KHURAFAT.

mamadkafirun wrote:Yang jelas KEJAWEN itu BERADAB tidak seperti islam yang BIADAB

Jadi intinnya seperti ini ya sist :
Kejawen : Sangat menghormati dan melestarikan tradisi nenek moyang/leluhur.
Islam : DILARANG melestarikan tradisi nenek moyang dan hanya boleh MENJALANKAN SYARIAT ISLAM sesuai tuntutan KORAN dan HADITS.
Orang yang melestarikan ajaran nenek moyang dibilang SESAT, BID'AH, SYIRIK dan KHURAFAT.

Para muslim hanya membicarakan diri mereka sendiri yaitu mereka yang SESAT, BID'AH, SYIRIK dan KHURAFAT. [/quote]

Betul bro, dulu waktu saya masih menjadi muslimah, saya mudah sekali menyebut orang lain sesat, kafir hanya karena orang itu tidak sealiran dgn saya.
Astopirulloh

mamadkafirun wrote:Jadi intinnya seperti ini ya sist :
Kejawen : Sangat menghormati dan melestarikan tradisi nenek moyang/leluhur.
Islam : DILARANG melestarikan tradisi nenek moyang dan hanya boleh MENJALANKAN SYARIAT ISLAM sesuai tuntutan KORAN dan HADITS.
Orang yang melestarikan ajaran nenek moyang dibilang SESAT, BID'AH, SYIRIK dan KHURAFAT.

Para muslim hanya membicarakan diri mereka sendiri yaitu mereka yang SESAT, BID'AH, SYIRIK dan KHURAFAT.

kirana zulfa wrote:Betul bro, dulu waktu saya masih menjadi muslimah, saya mudah sekali menyebut orang lain sesat, kafir hanya karena orang itu tidak sealiran dgn saya.
Astopirulloh

Masya alooo sist berbahagialah kamu sist sudah keluar dari lubang sesat durjana yang dipoles oleh sebuah agama yang dinamakan islam
Tentunya hidup kita akan jauh lebih damai dan bisa menghargai sesama jika kita berada di luar jalur setan yang disebut islam

mamadkafirun wrote: Para muslim hanya membicarakan diri mereka sendiri yaitu mereka yang SESAT, BID'AH, SYIRIK dan KHURAFAT.

Masya alooo sist berbahagialah kamu sist sudah keluar dari lubang sesat durjana yang dipoles oleh sebuah agama yang dinamakan islam
Tentunya hidup kita akan jauh lebih damai dan bisa menghargai sesama jika kita berada di luar jalur setan yang disebut islam [/quote]

Sekarang hidup saya terasa lebih damai, karena saya tidak dibebani lagi kebencian terhadap Amerika, Israel Yahudi. Saya jga tidak lagi menuduh orang yg tdak sealiran dgn sebutan sesat, kafir, bid'ah. Saya jga tidak merasa paling berhak atas syurga. Sbg penganu Kejawen, saya tdak pernah mengklaim Kejawen yg paling benar, tpi saya merasa paling nyaman memeluk Kejawen

setuju bangkitlah kejawen, perkuat barisan kami

Sudah baca belum, berita gembira: aksara jawa ternyata sudah terkomputerisasi, dan akan segera menjadi "font" di windows.

http://oase.kompas.com/read/2011/12/01/ ... nt.Windows

Thanks to Ki Demang Sokowetan

Saya sudah baca sekitar 7 Halaman, Ajaran Kejawen sangat bagus dibandingkan ajaran si mamat


Saya mendukung ajaran KEJAWEN menjadi agama resmi di INDONESIA, kalau bisa sih ajaran2 lain yang juga memiliki nilai moral tinggi seperti Kejawen ini juga dijadikan AGAMA RESMI.

satu pertanyaan ...

Apakah yang yang lebih penting......NAMA AGAMA ataukah Perbuatan/Moral Baik??

Maaf kalau OOT, Tuhan mengajarkan MORAL YANG BAIK KEPADA MANUSIA bukan memberikan AGAMA

Tentu perbuatan lebih penting daripada status. Kejawen sendiri lebih mementingkan isi daripada kulit.
Namun permasalahannya di Indonesia ini hidup tanpa status akan dikatakan sesat, akibatnya orang-orang yang merasa punya ajaran murni akan berusaha memberangus apa yang mereka anggap sesat.

Dahulu, agama asli nusantara memang sengaja dihimpit keberadaannya dengan cara tidak diakui, dan penganutnya dipaksa memilih satu di antara lima agama yang resmi (Islam, Kristen Protestan, Katholik, Budha, dan Hindu). Mereka yang bingung memilih apa akan ditulis sebagai islam di KTP-nya. Hal ini sangat menguntungkan Islam, karena sebenarnya penganut agama asli jumlahnya jauh lebih banyak daripada penganut agama resmi. Dan dengan menuliskan Islam di KTP mereka memudahkan untuk mengislamkan mereka kedepannya.

Salah satu cara islamisasi ya itu, dengan penulisan agama di KTP. Saya pribadi lebih senang jika KTP tidak perlu ditulis agama, dengan demikian orang benar-benar bebas memilih apa.
Namun jika agama tetap harus ditulis di KTP, saya mendukung Kejawen menjadi agama resmi, agar ajaran ini dapat lestari dan dimurnikan dari pengaruh Islam.

@ atas

saya sependapat dengan anda , bahwa perbuatan lebih penting daripada status, namun memang status ini sendiri juga menjadi "penting"(di Indonesia) terlebih untuk urusan administrasi seperti untuk pernikahan dll. inilah yang membuat sebagian orang terpaksa menulis agama mereka "islam" di kartu identitas, karena dengan menuliskan "islam" segala sesuatu yang berkaitan dengan pengurusan administrasi tersebut menjadi lebih mudah dan murah.

menurut saya, andai kata kejawen dijadikan agama resmi, ada baiknya di ganti dengan "aliran kepercayaan" saja, karena di indonesia banyak yang seperti kejawen di lain tempat, dan dengan nama yang lain pula. jika memang ini bisa terjadi (i hope so) maka bisa dijamin Indonesia tidak lagi menjadi bangsa dengan muslim terbanyak di dunia.

salam
AMDG

Sepakat Bro..perjuangkanlah kejawen, kebatinan ato Kepercayaan kepada Tuhan YME di dunia nyata sampeyan berhak atas warisan nenek moyang itu ada dikolom KTP. Mirip sama perjuangan Israel di tanah leluhurnya yg diklaim orang Arab..