kre-setan wrote:boz...yang namanya poligami itu kan isteri2 yg dikawini secara sah juga, jd nggak melanggar prinsip kesetiaan karna masih dalam kerangka perkawinan boz...makanya MUSA pun sbg pentolan jahudi tak lupa membuat aturan yang mengatur poligami...lu sendiri bilang yesus bicara zinah versi yahudi, apakah ente tau kalau musa NGGAK MENGANGGAP poligami sbg simbol ketidaksetiaan/perzinahan ? hi...hi...hi...hi...
Sah menurut siapa?
Kalau kita menggunakan terminologi "sah" yang anda gunakan ... Ini juga "sah" lho :
Menikah Dengan Seorang Karakter dari Game Nintendo DS
Sungguh aneh bukan ? Ini yang dilakukan oleh Pria asal jepang yang menikah dengan wanita bernama Nene Anegasaki yang merupakan tokoh anime dari game Nintendo DS "Love Plus" yaitu sebuah permainan kencan Virtual. Dia mengadakan pernikahan nyata di Guam. menurut dia hukum menikah tidak hanya pada benda mati tapi juga imajiner. Istrinya saat ini tinggal di Nintendo DSi LL/XL yang merupakan versi raksasa dari DS.
Menurut pria itu dan kelompok mereka yang disebut "otaku" ... aksi pria ini sih sah-sah saja.
Namun pertanyaannya adalah :
Apakah mempraktekkan hal ini secara mental, waras?
Apakah mempraktekkan ini secara moral, luhur?
Apakah mempraktekkan hal ini secara akhlak adalah mulia?
Kalau setelah diajukan semua pertanyaan tersebut sang pria tadi beserta kelompok
otaku-nya masih ngotot bahwa pernikahannya "baik-baik saja"... maka tidak perlu didesak lebih lanjut... Karena kita tahu
kelompok atau organisasi ini sudah tidak waras secara mental.
Bukankah hal yang sama berlaku terhadap Poligami?
Adalah pengetahuan yang umum bahwa dalam kondisi beristri ... melirik, memikirkan dan terangsang terhadap wanita lain adalah hal yang tidak terpuji dan tidak setia....Apalagi memikirkan untuk menikahi wanita tersebut!
Menurutku bedanya poligami dan perselingkuhan ada di rasa malu-nya saja.
Poligami adalah bentuk lain dari perselingkuhan ... hanya saja pelakunya melakukannya secara terang-terangan dengan TIDAK TAHU MALU.
Jadi, kesimpulannya ... boleh lah anda mengatakan bahwa poligami itu sah-sah saja menurut Islam. Namun, bagi kami ini hanya terdengar seperti
another random ranting dari organisasi yang tidak berpikiran sehat.
Kre-Setan wrote:MUSA pun sbg pentolan jahudi tak lupa membuat aturan yang mengatur poligami...lu sendiri bilang yesus bicara zinah versi yahudi, apakah ente tau kalau musa NGGAK MENGANGGAP poligami sbg simbol ketidaksetiaan/perzinahan ? hi...hi...hi...hi...
Oh ya?
baca lagi apa komentar Yesus terhadap Musa yang memberikan kelonggaran kepada bangsa Israel sehubungan beberapa hal tentang perkawinan :
Matius 19:4-8 4 Sebagai jawaban ia mengatakan, ”Tidakkah kamu baca bahwa dia yang menciptakan mereka sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan+ 5 dan mengatakan, ’Karena alasan ini seorang pria akan meninggalkan bapaknya dan ibunya+ dan akan berpaut pada istrinya, dan keduanya akan menjadi satu daging’?+ 6 Sehingga mereka bukan lagi dua, melainkan satu daging. Oleh karena itu, apa yang telah Allah letakkan di bawah satu kuk hendaknya tidak dipisahkan manusia.”+ 7 Mereka mengatakan kepadanya, ”Kalau begitu, mengapa Musa menetapkan untuk memberikan surat cerai dan menceraikan wanita itu?”+ 8 Ia mengatakan kepada mereka, ”Musa, oleh karena kedegilan hatimu,+ membuat kelonggaran bagimu untuk menceraikan istrimu, tetapi halnya tidak demikian sejak semula.
Yesus meluruskan esensi perkawinan dengan argumen yang jitu : Pada mulanya YHWH menetapkan perkawinan sebagai dua individu yang menjadi "satu daging", itulah sebabnya YHWH hanya menciptakan satu istri bagi Adam!
Yesus meluruskan pandangan picik dari bangsa Yahudi yang mencoba berdalih menggunakan toleransi yang diberikan Musa, tepat seperti yang dilakukan netter kre-setan. ... tapi sayang, anda terlambat 2000 tahun sobat. Yesus sudah menjawab pertanyaan tersebut bahkan sebelum anda eksist di dunia ini.
Jadi kesimpulan yang dapat saya ambil...
Yahudi bertindak sembarangan terhadap esensi perkawinan yang sudah ditetapkan Tuhan.
Yesus meluruskannya...
datanglah Islam... mencoba menjungkir balikkan lagi tatanan moral yang susah payah Yesus tandaskan. Dan mencoba mengembalikannya ke kondisi zaman Yudaisme sambil mengklaim bahwa standard moralnyalah yang paling sempurna!