Buddha Vs Islam

Benturan dan bentrokan antara Islam dengan agama-agama dan peradaban lain di seluruh penjuru dunia.
jemplank
Posts: 763
Joined: Tue May 15, 2012 2:43 am

Re: Buddha Vs Islam

Post by jemplank »

paulus_musyrik wrote:Pengungsi yang berbicara pada wartawan BBC Anbarasan Ethirajan menuduh pasukan Myanmar menutup mata ketika desa mereka diserang. "Suami saya dibunuh dalam kerusuhan itu. Polisi Myanmar hanya menembaki muslim. Militer hanya menonton dari atap dan mereka tidak melakukan intervensi," kata Sayeda Begum, seorang wanita muslim Rohingya.


Mereka tidak mendapat kewarganegaraan dan hak kepemilikan properti di Myanmar. Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan mereka adalah satu diantara minoritas paling ditekan di dunia.


[-(
Sepertinya ente cukup faham ttg agama budha ....
Ane mo tanya, kalimat suci apa dalam agama budha, yang analoginya sama dengan allahuakbar,
yang diucapkan saat BERIBADAT DAN DIUCAPKAN JUGA SAAT melakukan perbuatan keji dan brutal ....
(macam allohuakbar yg dipake saat sholat maupun allohuakbar yg JUGA dipake untuk MEMBUNUH, MEMBAKAR, MERAJAM) ... ???
paulus_musyrik
Posts: 271
Joined: Fri Jun 22, 2012 10:28 am

Re: Buddha Vs Islam

Post by paulus_musyrik »

jemplank wrote:Sepertinya ente cukup faham ttg agama budha ....
Ane mo tanya, kalimat suci apa dalam agama budha, yang analoginya sama dengan allahuakbar,
yang diucapkan saat BERIBADAT DAN DIUCAPKAN JUGA SAAT melakukan perbuatan keji dan brutal ....
(macam allohuakbar yg dipake saat sholat maupun allohuakbar yg JUGA dipake untuk MEMBUNUH, MEMBAKAR, MERAJAM) ... ???
mana gue tau :lol:

penting amat sih :green:
jemplank
Posts: 763
Joined: Tue May 15, 2012 2:43 am

Re: Buddha Vs Islam

Post by jemplank »

jemplank wrote:Sepertinya ente cukup faham ttg agama budha ....
Ane mo tanya, kalimat suci apa dalam agama budha, yang analoginya sama dengan allahuakbar,
yang diucapkan saat BERIBADAT DAN DIUCAPKAN JUGA SAAT melakukan perbuatan keji dan brutal ....
(macam allohuakbar yg dipake saat sholat maupun allohuakbar yg JUGA dipake untuk MEMBUNUH, MEMBAKAR, MERAJAM) ... ???
paulus_musyrik wrote:mana gue tau :lol:

penting amat sih :green:
Berarti lo sendiri gak tahu kalo islam itu bukan agama damai .....
paulus_musyrik
Posts: 271
Joined: Fri Jun 22, 2012 10:28 am

Re: Buddha Vs Islam

Post by paulus_musyrik »

jemplank wrote:Berarti lo sendiri gak tahu kalo islam itu bukan agama damai .....
hah? ora ngerti ane :lol:

kita disini diskusi Buddha vs Islam!
jemplank
Posts: 763
Joined: Tue May 15, 2012 2:43 am

Re: Buddha Vs Islam

Post by jemplank »

jemplank wrote:Berarti lo sendiri gak tahu kalo islam itu bukan agama damai .....
paulus_musyrik wrote:hah? ora ngerti ane :lol:
kita disini diskusi Buddha vs Islam![/quote]Berarti kalo islam bukan agama damai, lo bisa simpulkan sendiri budha itu agama apa ....
kasian memang otak muslim, selalu aja ooneng ....
paulus_musyrik
Posts: 271
Joined: Fri Jun 22, 2012 10:28 am

Re: Buddha Vs Islam

Post by paulus_musyrik »

jemplank wrote:Berarti kalo islam bukan agama damai, lo bisa simpulkan sendiri budha itu agama apa ....
kasian memang otak muslim, selalu aja ooneng ....
ane masih kagak ngerti sama nih kafir :lol:

kalo gue lagi enak2 diskusi pasti dia nyampah.. :green:
User avatar
sundamurtat
Posts: 730
Joined: Fri Apr 06, 2012 10:50 am
Location: Bandung - calon Israel Van Java

Re: Buddha Vs Islam

Post by sundamurtat »

paulus_musyrik wrote:Pengungsi yang berbicara pada wartawan BBC Anbarasan Ethirajan menuduh pasukan Myanmar menutup mata ketika desa mereka diserang. "Suami saya dibunuh dalam kerusuhan itu. Polisi Myanmar hanya menembaki muslim. Militer hanya menonton dari atap dan mereka tidak melakukan intervensi," kata Sayeda Begum, seorang wanita muslim Rohingya.


Mereka tidak mendapat kewarganegaraan dan hak kepemilikan properti di Myanmar. Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan mereka adalah satu diantara minoritas paling ditekan di dunia.


[-(
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... da-t49530/
http://wontharnu.com/index.php/article/ ... propaganda

kutipan penulisnya :
Saya sangat kecewa dengan apa yang saya lihat dan dengar pada apa yang media saluran internasional laporkan mengenai serangan Rohingya. Mereka benar-benar buta, berpihak kepada penyerang Rohingya, dan mendistorsi fakta bahwa Rakkhines adalah korban sebenarnya. Kejadian tidak seperti apa yang mereka telah disiarkan. Ini bukan kerusuhan agama. Ini bukan serangan dari mayoritas Rakkhine ke minoritas Rohingya. Hal ini, pada kenyataannya, adalah invasi; tepatnya, invasi Rohingya ke tanah Arakan.

Menurut beberapa wartawan dari kelompok media setempat yang benar benar ada di tempat terjadinya kekerasan, Rohingya yang melakukan pembantaian dan pembakaran kuil-kuil Budha dan Hindu serta rumah-rumah warga Rakkhine. Mereka juga memiliki senjata RPG dan senjata-senjata api sementara penduduk desa hanya memegang pisau dapur dan tongkat bambu dengan ujung runcing untuk membela diri.

Apakah yang menyebabkan semua kekacauan di Negara Arakan? Yah, semuanya dimulai ketika seorang gadis warga asli yang beragama Buddha, secara brutal telah diperkosa dan dibunuh oleh tiga orang Muslim pada tanggal 28 Mei.
Para pemerkosa merekam seluruh kejadian kejahatan pada perekam mp4 dan menyebarluaskannya di antara imigran ilegal lainnya. Kejadian ini diikuti dengan pembunuhan sepuluh orang Muslim pada tanggal 3 Juni dimana beberapa orang Rakhines diduga menyeret mereka keluar dan membunuh mereka. Sedikit yang media dunia mengetahui tentang sepuluh orang itu adalah bahwa orang-orang ini yang terlibat dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan gadis Buddhis dan mereka juga ada di sana untuk menawarkan hadiah uang untuk keluarga para pemerkosa, hal mana yang membuat warga lokal Rakhines sangat marah. Selama konfrontasi, mereka juga melemparkan kalimat sarkasme dan vulgar pada penduduk setempat.

Sebagian besar "netizens" Myanmar tahu apa yang sebenarnya terjadi di negara bagian Arakan tetapi dunia tidak. Saya sangat tegas mengatakan bahwa Myanmar telah disabotase oleh sekelompok advokat etnis Rohingya yang didanai dengan sangat besar dan beberapa kelompok media asing di Myanmar telah mengikat persetujuan untuk berpihak Rohingya dan mempromosikan berita versi mereka sebagai imbalan untuk keuntungan akan uang.
terserah anda mau percaya sama berita yang disampaikan ustad2mu,
atau media yg anda percaya macam hidayatullah dan republika,
atau qoran dan hadistmu dan bualan2 kafir yg selalu salah

yang jelas sudah terlalu banyak bukti bahwa di dunia ini banyak muslim yang sering bikin ulah
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ge960.html

:-"
paulus_musyrik
Posts: 271
Joined: Fri Jun 22, 2012 10:28 am

Re: Buddha Vs Islam

Post by paulus_musyrik »

sundamurtat wrote: http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... da-t49530/
http://wontharnu.com/index.php/article/ ... propaganda

kutipan penulisnya :
Saya sangat kecewa dengan apa yang saya lihat dan dengar pada apa yang media saluran internasional laporkan mengenai serangan Rohingya. Mereka benar-benar buta, berpihak kepada penyerang Rohingya, dan mendistorsi fakta bahwa Rakkhines adalah korban sebenarnya. Kejadian tidak seperti apa yang mereka telah disiarkan. Ini bukan kerusuhan agama. Ini bukan serangan dari mayoritas Rakkhine ke minoritas Rohingya. Hal ini, pada kenyataannya, adalah invasi; tepatnya, invasi Rohingya ke tanah Arakan.

Menurut beberapa wartawan dari kelompok media setempat yang benar benar ada di tempat terjadinya kekerasan, Rohingya yang melakukan pembantaian dan pembakaran kuil-kuil Budha dan Hindu serta rumah-rumah warga Rakkhine. Mereka juga memiliki senjata RPG dan senjata-senjata api sementara penduduk desa hanya memegang pisau dapur dan tongkat bambu dengan ujung runcing untuk membela diri.

Apakah yang menyebabkan semua kekacauan di Negara Arakan? Yah, semuanya dimulai ketika seorang gadis warga asli yang beragama Buddha, secara brutal telah diperkosa dan dibunuh oleh tiga orang Muslim pada tanggal 28 Mei.
Para pemerkosa merekam seluruh kejadian kejahatan pada perekam mp4 dan menyebarluaskannya di antara imigran ilegal lainnya. Kejadian ini diikuti dengan pembunuhan sepuluh orang Muslim pada tanggal 3 Juni dimana beberapa orang Rakhines diduga menyeret mereka keluar dan membunuh mereka. Sedikit yang media dunia mengetahui tentang sepuluh orang itu adalah bahwa orang-orang ini yang terlibat dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan gadis Buddhis dan mereka juga ada di sana untuk menawarkan hadiah uang untuk keluarga para pemerkosa, hal mana yang membuat warga lokal Rakhines sangat marah. Selama konfrontasi, mereka juga melemparkan kalimat sarkasme dan vulgar pada penduduk setempat.

Sebagian besar "netizens" Myanmar tahu apa yang sebenarnya terjadi di negara bagian Arakan tetapi dunia tidak. Saya sangat tegas mengatakan bahwa Myanmar telah disabotase oleh sekelompok advokat etnis Rohingya yang didanai dengan sangat besar dan beberapa kelompok media asing di Myanmar telah mengikat persetujuan untuk berpihak Rohingya dan mempromosikan berita versi mereka sebagai imbalan untuk keuntungan akan uang.

terserah anda mau percaya sama berita yang disampaikan ustad2mu,
atau media yg anda percaya macam hidayatullah dan republika,
atau qoran dan hadistmu dan bualan2 kafir yg selalu salah

yang jelas sudah terlalu banyak bukti bahwa di dunia ini banyak muslim yang sering bikin ulah
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ge960.html

:-"

bagus, bagus.. sumbernya dari berita myanmar ya?

liat tuh mas, Perserikatan bangsa-bangsa aja menegaskan bahwa kaum minoritas rohingya lah yang ditindas!

coba ente cari di berita internasional.. semuanya mengatakan bahwa rohingya yang ditindas oleh rakhine dan militer!

cuman tuh secuil berita nasional palsu doang :lol:
User avatar
penebas_bulan
Posts: 608
Joined: Fri May 04, 2012 10:06 am
Location: Depan CPU liat kedunguan moslem

Re: Buddha Vs Islam

Post by penebas_bulan »

paulus_musyrik wrote:
bagus, bagus.. sumbernya dari berita myanmar ya?

liat tuh mas, Perserikatan bangsa-bangsa aja menegaskan bahwa kaum minoritas rohingya lah yang ditindas!

coba ente cari di berita internasional.. semuanya mengatakan bahwa rohingya yang ditindas oleh rakhine dan militer!

cuman tuh secuil berita nasional palsu doang :lol:

wow jelas sekali lus, tapi PBB juga tahu kalo kaum loe memang tukang bikin masalah dimana2 makanya mereka cuman omdo ga berbuat banyak sampe sekarang. :green:

dunia sedang asik nonton kebebalan kaum loe bunuh2an dimana2 sekarang yg tingkahnya lebih parah dari binatang.

gak kaya kafir yah? meski ditindas tapi cuman diem tenang tapi simpatisan ga perlu diminta datang sendiri kasih bantuan dari seluruh penjuru dunia.

sedangkan kaum loe? ama majikan arab loe aja malah tambah dibantai pake pelor kalo berani balik kucing :rolling:

http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... 12-t49525/

kasus kafir ditindas sebanyak ini ga pernah gembar gembor di dunia kok, terbukti diam lebih mematikan daripada teriak2 :

aulohku barbar taapi maha impotent & mandul ga bisa menolong umatnya. :rofl:
jayalah.indonesia
Posts: 265
Joined: Wed Apr 30, 2008 10:49 pm

Re: Buddha Vs Islam

Post by jayalah.indonesia »

Berita dari situs resmi United Nations (PBB) tentang kerusuhan Myanmar:

http://www.un.org/apps/news/story.asp?N ... anmar&Cr1=

Terjemahin dari bagian yang penting dalam huruf tebal merah:

27 July 2012 – A United Nations senior official today expressed serious concern about reports of human rights violations committed by security forces in Myanmar’s Rakhine state, after clashes between its Buddhist and Muslim communities reportedly killed at least 78 people and displaced thousands last month.
“We have been receiving a stream of reports from independent sources alleging discriminatory and arbitrary responses by security forces, and even their instigation of and involvement in clashes,” the UN High Commissioner for Human Rights, Navi Pillay, said in a news release.

“Reports indicate that the initial swift response of the authorities to the communal violence may have turned into a crackdown targeting Muslims, in particular members of the Rohingya [Muslim] community,” she added.

According to the Office of the High Commissioner for Human Rights (OHCHR), the violence between ethnic Rakhine Buddhists and Rohingya Muslims in the state, located in the country’s west, was triggered when an ethnic Rakhine woman was raped and murdered on 28 May. This was followed by the killing of 10 Muslims by an unidentified mob on 3 June.


Menurut berita dari OHCHR, kerusuhan antara etnik Buddha Rakhine dan muslim Rohingya terjadi di bagian barat negeri Myanmar. Kerusuhan dipicu oleh pemerkosaan+pembunuhan terhadap perempuan Rakhine pada tanggal 28 Mei. Kejadian ini disusul pembunuhan terhadap 10 muslim oleh gerombolan yg belum teridentifikasi orang-orangnya pada tanggal 3 Juni.

Ms. Pillay called for a prompt, independent investigation, noting that the crisis reflects the long-standing and systemic discrimination against the Rohingya Muslim community, who are not recognized by the Government and remain stateless.

Pillay memohon agar segera dilaksanakan penyelidikan independen sebab ditengarai krisis ini merupakan refleksi diskriminasi Pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya yang sudah lama berlangsung. Pemerintah Myanmar tidak mengakui etnis Rohingya sehingga etnis Rohingya tidak memiliki kewarganegaraan.

“The Government has a responsibility to prevent and punish violent acts, irrespective of which ethnic or religious group is responsible, without discrimination and in accordance with the rule of law,” Ms. Pillay said.

She also called on national leaders to speak out against discrimination, the exclusion of minorities and racist attitudes, and in support of equal rights for all in Myanmar. She also stressed that the UN was making an effort to assist and protect all communities in Rakhine state.

“Prejudice and violence against members of ethnic and religious minorities run the risk of dividing the country in its commendable national reconciliation efforts, undermine national solidarity, and upset prospects of peace-building,” Ms. Pillay said.

Meanwhile, the Office of the UN High Commissioner for Refugees (UNHCR) today said it is delivering aid to the more than 30,000 people that were affected by the violence.

“As we speak, additional tents are being airlifted from the Republic of Korea to meet urgent shelter needs on the ground,” a UNHCR spokesperson, Andrej Mahecic, told reporters in Geneva.

Mr. Mahecic said that many people had their houses destroyed, and would only go back if they could get help building new homes, while displaced Muslims have told the refugee agency that they would like to go home but fear for their safety.

According to UNHCR, an estimated 80,000 people are displaced in and around the towns of Sittwe and Maungdaw, with most of them living in camps or with host families in surrounding villages.

The Special Rapporteur on the human rights situation in Myanmar, Tomas Ojea Quintana, is due to visit the country next week, and his mission there will include a visit to Rakhine state. Ms. Pillay welcomed the Special Rapporteur’s visit, but noted that “while he will be able to make an initial assessment during his one-day visit, this is no substitute for a fully-fledged independent investigation.”

Independent experts, or special rapporteurs, are appointed by the Geneva-based Human Rights Council to examine and report back on a country situation or a specific human rights theme. The positions are honorary and the experts are not United Nations staff, nor are they paid for their work.


Komentar: Untung saja PBB tak mengadopsi ajaran peduli kemanusiaan itu hanya sesama kelompoknya saja, tapi harus peduli terhadap semua manusia dari suku, ras, dan agama apapun. Karena itu PBB peduli juga terhadap masyarakat muslim Rohingya yang rupanya tak punya kewarganegaraan (artinya tak masuk kelompok PBB dong).
Walau penyebab awal kerusuhan ini adalah muslim Rohingya,
karena rasa kemanusiaan,
PBB menyerukan penghentian tindak diskriminasi dan mengerahkan bantuan fisik buat etnis muslim Rohingya.
paulus_musyrik
Posts: 271
Joined: Fri Jun 22, 2012 10:28 am

Re: Buddha Vs Islam

Post by paulus_musyrik »

jayalah.indonesia wrote:Berita dari situs resmi United Nations (PBB) tentang kerusuhan Myanmar:

http://www.un.org/apps/news/story.asp?N ... anmar&Cr1=

Terjemahin dari bagian yang penting dalam huruf tebal merah:

27 July 2012 – A United Nations senior official today expressed serious concern about reports of human rights violations committed by security forces in Myanmar’s Rakhine state, after clashes between its Buddhist and Muslim communities reportedly killed at least 78 people and displaced thousands last month.
“We have been receiving a stream of reports from independent sources alleging discriminatory and arbitrary responses by security forces, and even their instigation of and involvement in clashes,” the UN High Commissioner for Human Rights, Navi Pillay, said in a news release.

“Reports indicate that the initial swift response of the authorities to the communal violence may have turned into a crackdown targeting Muslims, in particular members of the Rohingya [Muslim] community,” she added.

According to the Office of the High Commissioner for Human Rights (OHCHR), the violence between ethnic Rakhine Buddhists and Rohingya Muslims in the state, located in the country’s west, was triggered when an ethnic Rakhine woman was raped and murdered on 28 May. This was followed by the killing of 10 Muslims by an unidentified mob on 3 June.


Menurut berita dari OHCHR, kerusuhan antara etnik Buddha Rakhine dan muslim Rohingya terjadi di bagian barat negeri Myanmar. Kerusuhan dipicu oleh pemerkosaan+pembunuhan terhadap perempuan Rakhine pada tanggal 28 Mei. Kejadian ini disusul pembunuhan terhadap 10 muslim oleh gerombolan yg belum teridentifikasi orang-orangnya pada tanggal 3 Juni.

Ms. Pillay called for a prompt, independent investigation, noting that the crisis reflects the long-standing and systemic discrimination against the Rohingya Muslim community, who are not recognized by the Government and remain stateless.

Pillay memohon agar segera dilaksanakan penyelidikan independen sebab ditengarai krisis ini merupakan refleksi diskriminasi Pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya yang sudah lama berlangsung. Pemerintah Myanmar tidak mengakui etnis Rohingya sehingga etnis Rohingya tidak memiliki kewarganegaraan.

“The Government has a responsibility to prevent and punish violent acts, irrespective of which ethnic or religious group is responsible, without discrimination and in accordance with the rule of law,” Ms. Pillay said.

She also called on national leaders to speak out against discrimination, the exclusion of minorities and racist attitudes, and in support of equal rights for all in Myanmar. She also stressed that the UN was making an effort to assist and protect all communities in Rakhine state.

“Prejudice and violence against members of ethnic and religious minorities run the risk of dividing the country in its commendable national reconciliation efforts, undermine national solidarity, and upset prospects of peace-building,” Ms. Pillay said.

Meanwhile, the Office of the UN High Commissioner for Refugees (UNHCR) today said it is delivering aid to the more than 30,000 people that were affected by the violence.

“As we speak, additional tents are being airlifted from the Republic of Korea to meet urgent shelter needs on the ground,” a UNHCR spokesperson, Andrej Mahecic, told reporters in Geneva.

Mr. Mahecic said that many people had their houses destroyed, and would only go back if they could get help building new homes, while displaced Muslims have told the refugee agency that they would like to go home but fear for their safety.

According to UNHCR, an estimated 80,000 people are displaced in and around the towns of Sittwe and Maungdaw, with most of them living in camps or with host families in surrounding villages.

The Special Rapporteur on the human rights situation in Myanmar, Tomas Ojea Quintana, is due to visit the country next week, and his mission there will include a visit to Rakhine state. Ms. Pillay welcomed the Special Rapporteur’s visit, but noted that “while he will be able to make an initial assessment during his one-day visit, this is no substitute for a fully-fledged independent investigation.”

Independent experts, or special rapporteurs, are appointed by the Geneva-based Human Rights Council to examine and report back on a country situation or a specific human rights theme. The positions are honorary and the experts are not United Nations staff, nor are they paid for their work.


Komentar: Untung saja PBB tak mengadopsi ajaran peduli kemanusiaan itu hanya sesama kelompoknya saja, tapi harus peduli terhadap semua manusia dari suku, ras, dan agama apapun. Karena itu PBB peduli juga terhadap masyarakat muslim Rohingya yang rupanya tak punya kewarganegaraan (artinya tak masuk kelompok PBB dong).
Walau penyebab awal kerusuhan ini adalah muslim Rohingya,
karena rasa kemanusiaan,
PBB menyerukan penghentian tindak diskriminasi dan mengerahkan bantuan fisik buat etnis muslim Rohingya.

dari awal sebelum ada pemerkosaan itu, muslim rohingya sudah lama ditindas junta militer [-(
User avatar
gateway
Posts: 1031
Joined: Sun Aug 21, 2011 8:59 am

Re: Buddha Vs Islam

Post by gateway »

eh...manusia musyrik
pengecut macam muslim rohingya cuma beraninya perkosa perempuan !!! :butthead: :vom:

sama persis tingkah laku para pengecut muslim yang tidak berani melawan militer suharto.... beraninya cuma perkosa dan menjarah etnis tionghoa dan kristen pada mei 98...
sekarang dihantam balik oleh rakyat burma setempat...cuma bisa menangis dan merengek dizolimi :vom: :vom:
buah karma tetap berjalan..!!! ingat itu !!!
jayalah.indonesia
Posts: 265
Joined: Wed Apr 30, 2008 10:49 pm

Re: Buddha Vs Islam

Post by jayalah.indonesia »

paulus_musyrik wrote:dari awal sebelum ada pemerkosaan itu, muslim rohingya sudah lama ditindas junta militer [-(
Baca dulu postingan Diana Orion di page 23. Yang ditindas junta militer pemerintah komunis Myanmar nggak hanya muslim (sudah lama saya tahu kalau tabiat pemerintah komunis di mana-mana emang suka menindas rakyat tanpa pandang SAR).

Menurut saya, beberapa alasan yang bikin netter kafir sulit memihak sama muslim Rohingya (walau saya yakin nuraninya masih punya rasa prihatin sama kondisi mereka) adalah:
1. Banyaknya fakta di banyak negara kalau minoritas muslim makin besar jumlah populasinya, tingkahnya makin songong/polontong terhadap mayoritas yang juga adalah pribuminya (seperti muslim di Eropa Barat, Australia dan Myanmar).
2. Blow up muslim tentang foto aniaya terhadap muslim Rohinga malah pakai foto palsu, seperti foto yang diupload di FB nya Maher Zain (lupa saya threadnya) dan foto di thread HILLMAN. Curiganya, beritanya juga palsu.
User avatar
sundamurtat
Posts: 730
Joined: Fri Apr 06, 2012 10:50 am
Location: Bandung - calon Israel Van Java

Re: Buddha Vs Islam

Post by sundamurtat »

sundamurtat wrote: Bung, masalah Myanmar, itu memang pemerintahan Junta Militernya yang brengsek, bukan cuma sama Rohingya, tapi sama rakyatnya yang Buddha juga, kalo nggak kenapa tahun2 lalu ada bentrokan antara junta sama para Biksu, rakyat Buddha di sana juga berjuang untuk mengganti Rezim Junta Militer. Rohingya juga takut sama junta karena kejamnya, dan Myanmar sangat tertutup dari pemberitaan luar sehingga banyak kabar2 internalnya tidak tersentuh dunia internasional..

Sekarang justru ketika Myanmar menuju demokrasi bersama pemerintahan baru dan pengaruh AUng San Suu Kyi, ROHINGYA NGELUNJAKK.. Berani bikin ulah, karena junta militer ga ada lagi, Suu Kyi cs yang mengusung demokrasi berusaha membuat citra baru bagi Myanmar, Myanmar tidak lagi tertutup bagi dunia... Dendam penderitaan Rohingya bertahun2 dimanfaatkan di momen ini, ngerusuh biar sekalian dunia tahu jeritan Rohingya.. Bikin kacau dan puyeng pemerintahan baru Myanmar, udah tahu kalau Rohingya itu bagai benalu.. Tapi masa Suu Kyi mau ngomong itu di hadapan pemimpin2 dunia?? bisa digetok..
Dulu gw simpatik sama Rohingya, dan berharap ada solusi win win dengan Myanmar.. Sekarang, gw simpatik sekedar kasihan doang.. Gw setuju sama biksu2 di sana, daripada menerima Rohingya dan malah timbul pertumpahan darah, mending misah aja deh kasih wilayah aja secuil segede Jakarta aja, toh jumlahnya cuma 1juta, wilayah segitu cukup lah.. Jauh2 dari rakyat Myanmar, ga usah gaul sama Rohingya, mereka punya banyak saudara.. Saudara seukhuwah yg jumlahnya 1.6 miliar yg siap ngebela.. Kalau rakhine yg dibantai, ga ada yg banyak ngebela, yg 1.6 miliar itu pasti ga tahu atau pura2 ga tahu..

tahu ga kata2 yg mendeskripsikan kelakuan muslim macam Rohingya : "NURUSTUNJUNG"
User avatar
muslim_netral
Posts: 1705
Joined: Mon Jul 12, 2010 12:58 am

Re: Buddha Vs Islam

Post by muslim_netral »

sundamurtat wrote: mending misah aja deh kasih wilayah aja secuil segede Jakarta aja, toh jumlahnya cuma 1juta, wilayah segitu cukup lah..
setuju :supz: :green:
paulus_musyrik
Posts: 271
Joined: Fri Jun 22, 2012 10:28 am

Re: Buddha Vs Islam

Post by paulus_musyrik »

muslim_netral wrote: setuju :supz: :green:
ane juga setuju :supz:
paulus_musyrik
Posts: 271
Joined: Fri Jun 22, 2012 10:28 am

Re: Buddha Vs Islam

Post by paulus_musyrik »

jayalah.indonesia wrote: Baca dulu postingan Diana Orion di page 23. Yang ditindas junta militer pemerintah komunis Myanmar nggak hanya muslim (sudah lama saya tahu kalau tabiat pemerintah komunis di mana-mana emang suka menindas rakyat tanpa pandang SAR).

Menurut saya, beberapa alasan yang bikin netter kafir sulit memihak sama muslim Rohingya (walau saya yakin nuraninya masih punya rasa prihatin sama kondisi mereka) adalah:
1. Banyaknya fakta di banyak negara kalau minoritas muslim makin besar jumlah populasinya, tingkahnya makin songong/polontong terhadap mayoritas yang juga adalah pribuminya (seperti muslim di Eropa Barat, Australia dan Myanmar).
2. Blow up muslim tentang foto aniaya terhadap muslim Rohinga malah pakai foto palsu, seperti foto yang diupload di FB nya Maher Zain (lupa saya threadnya) dan foto di thread HILLMAN. Curiganya, beritanya juga palsu.
1. trus nape kalo minoritas muslim makin banyak? gasuka loe? :lol:

2. ooo, karena foto palsu kamu anggap rakhine yang tertindas?

foto sukhoi ada yang palsu, kejadian sukhoi palsu ya?
ctrlaltdel
Posts: 27
Joined: Fri Mar 09, 2012 9:44 am

Re: Buddha Vs Islam

Post by ctrlaltdel »

Image

Gambar di atas menunjukkan cara seorang buddhis dalam mendapatkan kebahagiaan.
Buang ego dan kemauan, maka yg di dapat adalah "happiness".
Intinya, semuanya bersumber daripada diri kita sendiri, bukan orang lain. Yg menyebabkan kita sakit hati, marah, miskin, cacat adalah hasil dari benih2 yg kita tanam sebelumnya, bukan orang lain atau oknum.
Jadi bagusnya sebelum kita marah, sakit hati, miskin, bercerminlah dulu dan bertanya, bertanya dan bertanya, apa penyebabnya? Apakah yg menyebabkan orang membuat kita marah, sakit hati dsb.

Apakah gambar di atas diterapkan di islam juga? Just wondering.
1234567890
Posts: 3862
Joined: Sun Aug 09, 2009 2:31 am

Re: Buddha Vs Islam

Post by 1234567890 »

jayalah.indonesia wrote: 1. Banyaknya fakta di banyak negara kalau minoritas muslim makin besar jumlah populasinya, tingkahnya makin songong/polontong terhadap mayoritas yang juga adalah pribuminya (seperti muslim di Eropa Barat, Australia dan Myanmar).
.
paulus_musyrik wrote: 1. trus nape kalo minoritas muslim makin banyak? gasuka loe? :lol:
sesuai nabinya, manusia musyrik ini buta huruf

emang ditulis ga suka kalau muslim jumlahnya membengkak ?

engga tuh ... yang ditulis : ketika populasi muslim meningkat, tingkah si muslimin ini makin aneh 2x terhadap si yang punya rumah

lulusan pesantren al bakaran cuman bisa mbeleduk
:rolling:
User avatar
Insya Allah
Posts: 744
Joined: Thu Jul 26, 2012 3:24 pm
Location: bumi ciptaan allah SWT
Contact:

Re: Buddha Vs Islam

Post by Insya Allah »

pertanyaan untuk netter buddha (sundamurtat,Diana orion, radjakelana88): apakah agama kalian mencap agama yang lain sesat?

:heart: Insya Allah
Post Reply