Page 1 of 1

Apa itu Hukum KARMA ?

Posted: Thu May 10, 2007 5:17 pm
by LAUZART
HUKUM KAMMA / KARMA

Kamma adalah kata bahasa Pali yang berarti "perbuatan", yang dalam arti umum meliputi semua jenis kehendak dan maksud perbuatan, yang baik maupun yang buruk, lahir atau bathin dengan pikiran kata-kata atau tindakan. Makna yang luas dan sebenarnya dari Kamma, ialah semua kehendak atau keinginan dengan tidak membeda-bedakan apakah kehendak atau keinginan itu baik (bermoral) atau buruk (tidak bermoral), mengenai hal ini Sang Buddha pernah bersabda :

"O, bhikkhu, kehendak untuk berbuat (Pali : Cetana) itulah yang Kami namakan Kamma. Sesudah berkehendak orang lantas berbuat dengan badan, perkataan atau pikiran."

Kamma bukanlah satu ajaran yang membuat manusia menjadi orang yang lekas berputus-asa, juga bukan ajaran tentang adanya satu nasib yang sudah ditakdirkan. Memang segala sesuatu yang lampau mempengaruhi keadaan sekarang atau pada saat ini, akan tetapi tidak menentukan seluruhnya, oleh karena kamma itu meliputi apa yang telah lampau dan keadaan pada saat ini, dan apa yang telah lampau bersama-sama dengan apa yang terjadi pada saat sekarang mempengaruhi pula hal-hal yang akan datang. Apa yang telah lampau sebenarnya merupakan dasar di mana hidup yang sekarang ini berlangsung dari satu saat ke lain saat dan apa yang akan datang masih akan dijalankan. Oleh karena itu, saat sekarang inilah yang nyata dan ada "di tangan kita" sendiri untuk digunakan dengan sebaik-baiknya. Oleh sebab itu kita harus hati-hati sekali dengan perbuatan kita, supaya akibatnya senantiasa akan bersifat baik.

Kita hendaknya selalu berbuat baik, yang bermaksud menolong mahluk-mahluk lain, membuat mahluk-mahluk lain bahagia, sehingga perbuatan ini akan membawa satu kamma-vipaka (akibat) yang baik dan memberi kekuatan kepada kita untuk melakukan kamma yang lebih baik lagi. Satu contoh yang klasik adalah sbb. :

Lemparkanlah batu ke dalam sebuah kolam yang tenang. Pertama-tama akan terdengar percikan air dan kemudian akan terlihat lingkaran-lingkaran gelombang. Perhatikanlah bagaimana lingkaran ini makin lama makin melebar, sehingga menjadi begitu lebar dan halus yang tidak dapat lagi dilihat oleh mata kita. Ini bukan berarti bahwa gerak tadi telah selesai, sebab bilamana gerak gelombang yang halus itu mencapai tepi kolam, ia akan dipantulkan kembali sampai mencapai tempat bekas di mana batu tadi dijatuhkan.

Begitulah semua akibat dari perbuatan kita akan kembali kepada kita seperti halnya dengan gelombang di kolam yang kembali ke tempat dimana batu itu dijatuhkan.

Sang Buddha pernah bersabda (Samyutta Nikaya I, hal. 227) sbb :

"Sesuai dengan benih yang telah ditaburkan begitulah buah yang akan dipetiknya, pembuat kebaikan akan mendapat kebaikan, pembuat kejahatan akan memetik kejahatan pula. Tertaburlah olehmu biji-biji benih dan engkau pulalah yang akan merasakan buah-buah dari padanya".

Segala sesuatu yang datang pada kita, yang menimpa diri kita, sesungguhnya benar adanya. Bilamana kita mengalami sesuatu yang membahagiakan, yakinlah bahwa kamma yang telah kita perbuat adalah benar. Sebaliknya bila ada sesuatu yang menimpa kita dan membuat kita tidak senang, kamma-vipaka itu menunjukkan bahwa kita telah berbuat suatu kesalahan. janganlah sekali-kali dilupakan hendaknya bahwa kamma-vipaka itu senantiasa benar. Ia tidak mencintai maupun membenci, pun tidak marah dan juga tidak memihak. Ia adalah hukum alam, yang dipercaya atau tidak dipercaya akan berlangsung terus.

Terdapat dua belas jenis bentuk-bentuk kamma yang tidak diperinci di sini. Bentuk kamma yang lebih berat (bermutu) dapat menekan -- bahkan menggugurkan -- bentuk-bentuk kamma yang lain. Ada orang yang menderita hebat karena perbuatan kecil, tetapi ada juga yang hampir tidak merasakan akibat apapun juga untuk perbuatan yang sama. Mengapa? Orang yang telah menimbun banyak kamma baik, tidak akan banyak menderita karena perbuatan itu, sebaliknya orang yang tidak banyak melakukan kamma-kamma baik akan menderita hebat.

Singkatnya : Kamma Vipaka dapat diperlunak, dibelokkan, ditekan, bahkan digugurkan.

Kamma dapat dibagi dalam tiga golongan :


Kamma Pikiran (mano-kamma).

Kamma Ucapan (vaci-kamma).

Kamma Perbuatan (kaya-kamma).

10 (sepuluh) jenis kamma baik

Gemar beramal dan bermurah hati
akan berakibat dengan diperolehnya kekayaan dalam kehidupan ini atau kehidupan yang akan datang.

Hidup bersusila
mengakibatkan terlahir kembali dalam keluarga luhur yang keadaannya berbahagia.

Bermeditasi
berakibat dengan terlahir kembali di alam-alam sorga.

Berendah hati dan hormat
menyebabkan terlahir kembali dalam keluarga luhur.

Berbakti
berbuah dengan diperolehnya penghargaan dari masyarakat.

Cenderung untuk membagi kebahagiaan kepada orang lain
berbuah dengan terlahir kembali dalam keadaan berlebih-lebihan dalam banyak hal.

Bersimpati terhadap kebahagiaan orang lain
menyebabkan terlahir dalam lingkungan yang menggembirakan.

Sering mendengarkan Dhamma
berbuah dengan bertambahnya kebijaksanaan.

Menyebarkan Dhamma
berbuah dengan bertambahnya kebijaksanaan (sama dengan No. 8).

Meluruskan pandangan orang lain
berbuah dengan diperkuatnya keyakinan.


10 (sepuluh) jenis kamma buruk

Pembunuhan
akibatnya pendek umur, berpenyakitan, senantiasa dalam kesedihan karena terpisah dari keadaan atau orang yang dicintai, dalam hidupnya senantiasa berada dalam ketakutan

Pencurian
akibatnya kemiskinan, dinista dan dihina, dirangsang oleh keinginan yang senantiasa tak tercapai, penghidupannya senantiasa tergantung pada orang lain.

Perbuatan a-susila
akibatnya mempunyai banyak musuh, beristeri atau bersuami yang tidak disenangi, terlahir sebagai pria atau wanita yang tidak normal perasaan seksnya.

Berdusta
akibatnya menjadi sasaran penghinaan, tidak dipercaya khalayak ramai.

Bergunjing
akibatnya kehilangan sahabat-sahabat tanpa sebab yang berarti.

Kata-kata kasar dan kotor
akibatnya sering didakwa yang bukan-bukan oleh orang lain.

Omong kosong
akibatnya bertubuh cacad, berbicara tidak tegas, tidak dipercaya oleh khalayak ramai.

Keserakahan
akibatnya tidak tercapai keinginan yang sangat diharap-harapkan.

Dendam, kemauan jahat / niat untuk mencelakakan mahluk lain
akibatnya buruk rupa, macam-macam penyakit, watak tercela.

Pandangan salah
akibatnya tidak melihat keadaan yang sewajarnya, kurang bijaksana, kurang cerdas, penyakit yang lama sembuhnya, pendapat yang tercela.

Lima bentuk kamma celaka
Lima perbuatan durhaka di bawah ini mempunyai akibat yang sangat berat ialah kelahiran di alam neraka :

Membunuh ibu.

Membunuh ayah.

Membunuh seorang Arahat.

Melukai seorang Buddha.

Menyebabkan perpecahan dalam Sangha.