Ya, Bapa , ampunilah mereka , mereka tidak tau apa yang mereka perbuat, jamahlah mereka dengan Roh Kudus , Amin :Dlazios wrote:ini yang paling berhala ...
Mana Yang Lebih Berhala, Kuil Shao Lin Shi atau Kuil Kabah?
- cahayaterang
- Posts: 120
- Joined: Wed Oct 15, 2008 11:34 am
- Location: somewhere out there
- Contact:
doa yang sama juga dari gue ... sebab mereka memang tidak tahu apa yang mereka perbuat...cahayaterang wrote:Ya, Bapa , ampunilah mereka , mereka tidak tau apa yang mereka perbuat, jamahlah mereka dengan Roh Kudus , Amin :D
sabarlah seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Amin!!
:D
Coba kalau ngomong gitu di depan Muhammad, bisa habis leher ente dibacok.grisenda wrote: doa yang sama juga dari gue ... sebab mereka memang tidak tahu apa yang mereka perbuat...
sabarlah seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Amin!!
:D
- moh_mad007
- Posts: 2164
- Joined: Tue Jan 15, 2008 12:18 am
- Contact:
Back to topic ;
Dari judul thread nya aja juga lucu ....kalo menurut gue kalo yg namanya BERHALA itu gak ada istilah mana yg lebih BERHALA ato yg gak!!!!
BERHALA ya...BERHALA , tapi kalo kuil Shiolin itu bukan BERHALA itu TEMPAT IBADAH!!!!
Kalo kabah ya....jelas2 bukan TEMPAT ibadah itu BERHALA kabah yg ada hajjar aswad nya!!!! Artinya kabah itu BODY/BADAN si alloh swt dan hajjar aswad itu VAGINA nya si alloh swt!!!!
Muslim kalo punya uang banyak WAJIB nyetor ke arab sana buat NYIUM si VAGINA alloh swt tsb!!!!!
Dari judul thread nya aja juga lucu ....kalo menurut gue kalo yg namanya BERHALA itu gak ada istilah mana yg lebih BERHALA ato yg gak!!!!
BERHALA ya...BERHALA , tapi kalo kuil Shiolin itu bukan BERHALA itu TEMPAT IBADAH!!!!
Kalo kabah ya....jelas2 bukan TEMPAT ibadah itu BERHALA kabah yg ada hajjar aswad nya!!!! Artinya kabah itu BODY/BADAN si alloh swt dan hajjar aswad itu VAGINA nya si alloh swt!!!!
Muslim kalo punya uang banyak WAJIB nyetor ke arab sana buat NYIUM si VAGINA alloh swt tsb!!!!!
- belajarsejarah
- Posts: 469
- Joined: Mon Feb 02, 2009 2:13 am
Re: Mana Yang Lebih Berhala, Kuil Shao Lin Shi atau Kuil Kabah?
Budha: "semoga semua mahluk berbahagia"
Nabi (Narsis Biadab) : "Alam semesta ini diciptain buat gue, tau!"
Nabi (Narsis Biadab) : "Alam semesta ini diciptain buat gue, tau!"
- iamthewarlord
- Posts: 4375
- Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
- Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.
Re: Mana Yang Lebih Berhala, Kuil Shao Lin Shi atau Kuil Kabah?
Harusnya di jelaskan definisi BERHALA ITU APA?
Gw coba definisikan ya, mohon di bantu.
1. Suatu benda yang di sembah oleh manusia sesuai dengan keyakinannya karena diajarkan dari dulu dan benda ini boleh di perbanyak, dibuat mirip dan di taruh ditempat2 suci, ruang pribadi atau di tempat umum untuk di sembah (Berhala Simbolis).
Misal:
- Patung2 Budha
- Patung2 Hindu
- Patung2 di Klenteng
- Patung2 Yesus dan Bunda Maria
- Salib
- Dll
2. Suatu benda yang di sembah oleh manusia sesuai dengan keyakinannya karena diajarkan dari dulu dan benda ini TIDAK boleh di perbanyak, dibuat mirip untuk di sembah (Berhala Sesungguhnya).
Misal:
- Kabah
- Batu Hajar Aswar
- Keris2 dan Tombak2 di Keraton2 Jogja
- Kuburan2 Yang di buat Ziarah
- dll
3. Suatu Benda yang di sembah oleh manusia tetapi bukan dari keyaninan yang diajarkan sejak lama, tetapi baru di temukan (benda up to date), tetapi tidak bisa dibuat tiruannya/diperbanyak tapi tidak di sembah dan masuk dalam tata cara ibadah.
Misal:
- Batu Petirnya Ponari.
- Kambing, tomat, terong, daging dll yang bertulisan lafal Allah (ga jelas hoax atau kagak)
- Dll
Disini agak diperlebar untuk penjelasan Berhala, misalnya, kita meyakini kekuasaan sesuatu benda dengan menyebut kekuasan dan kebesaran Allah thd sebuah benda.
Dari 3 jenis kategori berhala diatas, Kita sudah bisa mengetahui berhala asli, palsu dan setengah asli/palsu.
Gw coba definisikan ya, mohon di bantu.
1. Suatu benda yang di sembah oleh manusia sesuai dengan keyakinannya karena diajarkan dari dulu dan benda ini boleh di perbanyak, dibuat mirip dan di taruh ditempat2 suci, ruang pribadi atau di tempat umum untuk di sembah (Berhala Simbolis).
Misal:
- Patung2 Budha
- Patung2 Hindu
- Patung2 di Klenteng
- Patung2 Yesus dan Bunda Maria
- Salib
- Dll
2. Suatu benda yang di sembah oleh manusia sesuai dengan keyakinannya karena diajarkan dari dulu dan benda ini TIDAK boleh di perbanyak, dibuat mirip untuk di sembah (Berhala Sesungguhnya).
Misal:
- Kabah
- Batu Hajar Aswar
- Keris2 dan Tombak2 di Keraton2 Jogja
- Kuburan2 Yang di buat Ziarah
- dll
3. Suatu Benda yang di sembah oleh manusia tetapi bukan dari keyaninan yang diajarkan sejak lama, tetapi baru di temukan (benda up to date), tetapi tidak bisa dibuat tiruannya/diperbanyak tapi tidak di sembah dan masuk dalam tata cara ibadah.
Misal:
- Batu Petirnya Ponari.
- Kambing, tomat, terong, daging dll yang bertulisan lafal Allah (ga jelas hoax atau kagak)
- Dll
Disini agak diperlebar untuk penjelasan Berhala, misalnya, kita meyakini kekuasaan sesuatu benda dengan menyebut kekuasan dan kebesaran Allah thd sebuah benda.
Dari 3 jenis kategori berhala diatas, Kita sudah bisa mengetahui berhala asli, palsu dan setengah asli/palsu.
Re: Mana Yang Lebih Berhala, Kuil Shao Lin Shi atau Kuil Kabah?
Ayulestari: Semoga semua orang non Islam masuk neraka. Kalau Islam masuk neraka, yang lain juga harus ikut masuk neraka.belajarsejarah wrote: Budha: "semoga semua mahluk berbahagia"
Nabi: "Alam semesta ini diciptain buat gue, tau!"
- belajarsejarah
- Posts: 469
- Joined: Mon Feb 02, 2009 2:13 am
Re: Mana Yang Lebih Berhala, Kuil Shao Lin Shi atau Kuil Kabah?
Iya tidak heranlah, nabinya narsis ya pengikutnya juga copy paste rasulFoxhound wrote:Ayulestari: Semoga semua orang non Islam masuk neraka. Kalau Islam masuk neraka, yang lain juga harus ikut masuk neraka.
Gue jadi inget cerita waktu Anak angkatnya rasul si Ali mati, dia bilang "Awloh bisa menghapus seluruh kesalahan orang didunia ini kecuali dosa sipembunuh Ali"
Lihat betapa Narsis tuh sabda'nya? cuma orang guoblok mau percaya omongan raja ngibul kayak gini..
lagian,
emangnya awloh tkw kali, bisa disuruh-suruh seenaknya!
Re: Mana Yang Lebih Berhala, Kuil Shao Lin Shi atau Kuil Kabah?
Ini lah Konsep Tuhan Pada agama Budha, Bukan Budha tak punya Tuhan, Budha Pernah Berkata, Jangan kau sebut aku sebagai Tuhan atau Jangan kau sebut aku orang yang paling sakti karna aku tak ada apa-apanya di banding yang di Atas sana
Oke saya ada Cerita dari Bhante Saddhaviro Mahathera Cerita asli
Pada tahun 2000, saat saya sedang duduk sendiri diantara bangku2 di ruang tunggu Bandara Juanda, Surabaya, menunggu pesawat menuju Banjarmasin, ada seorang pria yang berjalan kearah saya. Matanya tertuju kepada saya. Pria itu duduk di sebelah saya. Ia menyapa dan membuka pertanyaan dengan kalimat, "Anda Hindu atau Buddha?"
Saya jawab, "Buddhist"
Lalu pria itu bertanya, "Apakah Buddhist mengenal Tuhan?"
Saya bergurau di kepala, "Ini tanya, apa mau ngetes?"
Ini memang pertanyaan umum. Pertanyaan mudah, tapi sulit menerangkan jawabannya. Karena, konsep Buddhist ttg Tuhan, berbeda dari umumnya.
Saya menjawab, bahwa Buddhist juga mengenal konsep ke Tuhanan. Karena, dalam agama Buddha ada konsep Nibbana, sebagai tujuan yang hendak dicapai. Tidak perlu diragukan, jawaban saya pasti membuat pria itu pusing...! Jangankan pria itu yang beda keyakinan, umat Buddha sendiri juga masih ada yang belum paham? Betul tidak? Ayo...jujur!
Melihat pria itu masih bingung, saya menjelaskan lagi, bahwa dalam konsep Buddhist, Tuhan itu berbeda dengan konsep umum. Misalnya kita bicara ttg "ada", itu ada 3 tahapan.
Pertama, Ada, karena ada yang membuat atau menciptakan.
Kedua, Ada, yang tidak ada yang membuat atau menciptakan, tapi disebabkan. Ketiga, Ada, yang tidak dibuat, diciptakan, juga disebabkan.
"Ada" karena dibuat, atau diciptakan. Itu hal2 duniawi. Contohnya meja, karena yang ada di depan kami saat itu adalah meja.
Kedua, "Ada" yang tidak dibuat, dan tidak diciptakan tapi disebabkan. Itu berupa Hukum Kebenaran Sebab Akibat.
Kalau meja ini dibuat, kolong meja tidak ada yang membuat. Tapi kolong meja itu ada.
Apakah kita katakan meja yang menciptakan kolong meja?
Penjelasan ini, membuat pria itu mengernyitkan alisnya tanda berpikir. Dan, sayapun menambahkan, "tidak tepat dikatakan meja sebagai pencipta kolong meja. Tapi meja sebagai penyebab adanya kolong meja."
Pria itu mengangguk sambil tersenyum.
Nah, karena masih ada 1 lagi tahapan pemahaman, saya melanjutkan, "Ada jenis ketiga, ini adalah ada karena tidak ada yang menciptakan, tidak ada yang membuat, dan tidak ada yang menyebabkan. Itulah Nibbana. Itulah konsep Tuhan dalam agama Buddha."
Pria itu mengangguk, sambil senyum dia berkata, "Waduh pak, ternyata dalam juga ajaran Buddha."
Sekarang ganti saya yang tersenyum. Tidak lama kemudian, sayapun diundang masuk pesawat.
"Permisi pak..."
"Ya sampai bertemu lagi."
Percakapan inipun selesai sudah...
Oke saya ada Cerita dari Bhante Saddhaviro Mahathera Cerita asli
Pada tahun 2000, saat saya sedang duduk sendiri diantara bangku2 di ruang tunggu Bandara Juanda, Surabaya, menunggu pesawat menuju Banjarmasin, ada seorang pria yang berjalan kearah saya. Matanya tertuju kepada saya. Pria itu duduk di sebelah saya. Ia menyapa dan membuka pertanyaan dengan kalimat, "Anda Hindu atau Buddha?"
Saya jawab, "Buddhist"
Lalu pria itu bertanya, "Apakah Buddhist mengenal Tuhan?"
Saya bergurau di kepala, "Ini tanya, apa mau ngetes?"
Ini memang pertanyaan umum. Pertanyaan mudah, tapi sulit menerangkan jawabannya. Karena, konsep Buddhist ttg Tuhan, berbeda dari umumnya.
Saya menjawab, bahwa Buddhist juga mengenal konsep ke Tuhanan. Karena, dalam agama Buddha ada konsep Nibbana, sebagai tujuan yang hendak dicapai. Tidak perlu diragukan, jawaban saya pasti membuat pria itu pusing...! Jangankan pria itu yang beda keyakinan, umat Buddha sendiri juga masih ada yang belum paham? Betul tidak? Ayo...jujur!
Melihat pria itu masih bingung, saya menjelaskan lagi, bahwa dalam konsep Buddhist, Tuhan itu berbeda dengan konsep umum. Misalnya kita bicara ttg "ada", itu ada 3 tahapan.
Pertama, Ada, karena ada yang membuat atau menciptakan.
Kedua, Ada, yang tidak ada yang membuat atau menciptakan, tapi disebabkan. Ketiga, Ada, yang tidak dibuat, diciptakan, juga disebabkan.
"Ada" karena dibuat, atau diciptakan. Itu hal2 duniawi. Contohnya meja, karena yang ada di depan kami saat itu adalah meja.
Kedua, "Ada" yang tidak dibuat, dan tidak diciptakan tapi disebabkan. Itu berupa Hukum Kebenaran Sebab Akibat.
Kalau meja ini dibuat, kolong meja tidak ada yang membuat. Tapi kolong meja itu ada.
Apakah kita katakan meja yang menciptakan kolong meja?
Penjelasan ini, membuat pria itu mengernyitkan alisnya tanda berpikir. Dan, sayapun menambahkan, "tidak tepat dikatakan meja sebagai pencipta kolong meja. Tapi meja sebagai penyebab adanya kolong meja."
Pria itu mengangguk sambil tersenyum.
Nah, karena masih ada 1 lagi tahapan pemahaman, saya melanjutkan, "Ada jenis ketiga, ini adalah ada karena tidak ada yang menciptakan, tidak ada yang membuat, dan tidak ada yang menyebabkan. Itulah Nibbana. Itulah konsep Tuhan dalam agama Buddha."
Pria itu mengangguk, sambil senyum dia berkata, "Waduh pak, ternyata dalam juga ajaran Buddha."
Sekarang ganti saya yang tersenyum. Tidak lama kemudian, sayapun diundang masuk pesawat.
"Permisi pak..."
"Ya sampai bertemu lagi."
Percakapan inipun selesai sudah...
Re: Mana Yang Lebih Berhala, Kuil Shao Lin Shi atau Kuil Kabah?
Ini lah Konsep Tuhan Pada agama Budha, Bukan Budha tak punya Tuhan, Budha Pernah Berkata, Jangan kau sebut aku sebagai Tuhan atau Jangan kau sebut aku orang yang paling sakti karna aku tak ada apa-apanya di banding yang di Atas sana
Oke saya ada Cerita dari Bhante Saddhaviro Mahathera Cerita asli
Pada tahun 2000, saat saya sedang duduk sendiri diantara bangku2 di ruang tunggu Bandara Juanda, Surabaya, menunggu pesawat menuju Banjarmasin, ada seorang pria yang berjalan kearah saya. Matanya tertuju kepada saya. Pria itu duduk di sebelah saya. Ia menyapa dan membuka pertanyaan dengan kalimat, "Anda Hindu atau Buddha?"
Saya jawab, "Buddhist"
Lalu pria itu bertanya, "Apakah Buddhist mengenal Tuhan?"
Saya bergurau di kepala, "Ini tanya, apa mau ngetes?"
Ini memang pertanyaan umum. Pertanyaan mudah, tapi sulit menerangkan jawabannya. Karena, konsep Buddhist ttg Tuhan, berbeda dari umumnya.
Saya menjawab, bahwa Buddhist juga mengenal konsep ke Tuhanan. Karena, dalam agama Buddha ada konsep Nibbana, sebagai tujuan yang hendak dicapai. Tidak perlu diragukan, jawaban saya pasti membuat pria itu pusing...! Jangankan pria itu yang beda keyakinan, umat Buddha sendiri juga masih ada yang belum paham? Betul tidak? Ayo...jujur!
Melihat pria itu masih bingung, saya menjelaskan lagi, bahwa dalam konsep Buddhist, Tuhan itu berbeda dengan konsep umum. Misalnya kita bicara ttg "ada", itu ada 3 tahapan.
Pertama, Ada, karena ada yang membuat atau menciptakan.
Kedua, Ada, yang tidak ada yang membuat atau menciptakan, tapi disebabkan. Ketiga, Ada, yang tidak dibuat, diciptakan, juga disebabkan.
"Ada" karena dibuat, atau diciptakan. Itu hal2 duniawi. Contohnya meja, karena yang ada di depan kami saat itu adalah meja.
Kedua, "Ada" yang tidak dibuat, dan tidak diciptakan tapi disebabkan. Itu berupa Hukum Kebenaran Sebab Akibat.
Kalau meja ini dibuat, kolong meja tidak ada yang membuat. Tapi kolong meja itu ada.
Apakah kita katakan meja yang menciptakan kolong meja?
Penjelasan ini, membuat pria itu mengernyitkan alisnya tanda berpikir. Dan, sayapun menambahkan, "tidak tepat dikatakan meja sebagai pencipta kolong meja. Tapi meja sebagai penyebab adanya kolong meja."
Pria itu mengangguk sambil tersenyum.
Nah, karena masih ada 1 lagi tahapan pemahaman, saya melanjutkan, "Ada jenis ketiga, ini adalah ada karena tidak ada yang menciptakan, tidak ada yang membuat, dan tidak ada yang menyebabkan. Itulah Nibbana. Itulah konsep Tuhan dalam agama Buddha."
Pria itu mengangguk, sambil senyum dia berkata, "Waduh pak, ternyata dalam juga ajaran Buddha."
Sekarang ganti saya yang tersenyum. Tidak lama kemudian, sayapun diundang masuk pesawat.
"Permisi pak..."
"Ya sampai bertemu lagi."
Percakapan inipun selesai sudah...
Oke saya ada Cerita dari Bhante Saddhaviro Mahathera Cerita asli
Pada tahun 2000, saat saya sedang duduk sendiri diantara bangku2 di ruang tunggu Bandara Juanda, Surabaya, menunggu pesawat menuju Banjarmasin, ada seorang pria yang berjalan kearah saya. Matanya tertuju kepada saya. Pria itu duduk di sebelah saya. Ia menyapa dan membuka pertanyaan dengan kalimat, "Anda Hindu atau Buddha?"
Saya jawab, "Buddhist"
Lalu pria itu bertanya, "Apakah Buddhist mengenal Tuhan?"
Saya bergurau di kepala, "Ini tanya, apa mau ngetes?"
Ini memang pertanyaan umum. Pertanyaan mudah, tapi sulit menerangkan jawabannya. Karena, konsep Buddhist ttg Tuhan, berbeda dari umumnya.
Saya menjawab, bahwa Buddhist juga mengenal konsep ke Tuhanan. Karena, dalam agama Buddha ada konsep Nibbana, sebagai tujuan yang hendak dicapai. Tidak perlu diragukan, jawaban saya pasti membuat pria itu pusing...! Jangankan pria itu yang beda keyakinan, umat Buddha sendiri juga masih ada yang belum paham? Betul tidak? Ayo...jujur!
Melihat pria itu masih bingung, saya menjelaskan lagi, bahwa dalam konsep Buddhist, Tuhan itu berbeda dengan konsep umum. Misalnya kita bicara ttg "ada", itu ada 3 tahapan.
Pertama, Ada, karena ada yang membuat atau menciptakan.
Kedua, Ada, yang tidak ada yang membuat atau menciptakan, tapi disebabkan. Ketiga, Ada, yang tidak dibuat, diciptakan, juga disebabkan.
"Ada" karena dibuat, atau diciptakan. Itu hal2 duniawi. Contohnya meja, karena yang ada di depan kami saat itu adalah meja.
Kedua, "Ada" yang tidak dibuat, dan tidak diciptakan tapi disebabkan. Itu berupa Hukum Kebenaran Sebab Akibat.
Kalau meja ini dibuat, kolong meja tidak ada yang membuat. Tapi kolong meja itu ada.
Apakah kita katakan meja yang menciptakan kolong meja?
Penjelasan ini, membuat pria itu mengernyitkan alisnya tanda berpikir. Dan, sayapun menambahkan, "tidak tepat dikatakan meja sebagai pencipta kolong meja. Tapi meja sebagai penyebab adanya kolong meja."
Pria itu mengangguk sambil tersenyum.
Nah, karena masih ada 1 lagi tahapan pemahaman, saya melanjutkan, "Ada jenis ketiga, ini adalah ada karena tidak ada yang menciptakan, tidak ada yang membuat, dan tidak ada yang menyebabkan. Itulah Nibbana. Itulah konsep Tuhan dalam agama Buddha."
Pria itu mengangguk, sambil senyum dia berkata, "Waduh pak, ternyata dalam juga ajaran Buddha."
Sekarang ganti saya yang tersenyum. Tidak lama kemudian, sayapun diundang masuk pesawat.
"Permisi pak..."
"Ya sampai bertemu lagi."
Percakapan inipun selesai sudah...
Re: Mana Yang Lebih Berhala, Kuil Shao Lin Shi atau Kuil Kabah?
kira2 Biksu Shaolin melawan Mujahidin Muslim, siapa yang menang