Situs Katolik di Malaysia diretas
Posted: Sat Dec 28, 2013 10:33 am
http://m.merdeka.com/dunia/situs-katoli ... retas.html
Situs Katolik di Malaysia diretas
Reporter : Ardini Maharani
Merdeka.com - Situs berita Katolik lokal Herald Malaysia diretas. Ini lantaran Uskup Agung Emeritus Tan Sri Murphy Pakiam mendesak pengadilan Putrajaya agar kata Allah bisa digunakan orang Kristen di Negeri Jiran itu.
Situs themalaymailonline.com melaporkan, Kamis (26/12), perkataan uskup agung itu memang cukup keras. Editor Herald Malaysia Pastor Lawrence Andrew menduga serangan ini ada kaitannya dengan pernyataan Pakiam. "Saya tengah berasumsi ada orang tidak suka dengan pernyataan dia. Namun saya tidak bisa menuding siapa pun," ujar Andrew.
Dia tidak mau mereka siapa nama melakukan peretasan itu. Andrew menunggu hasil laporan tim administrasi situsnya bermarkas di India. Mereka mencatat server digunakan meretas terletak di Amerika Serikat.
Ini bukan pertama kalinya Herald Malaysia diretas. Pertama saat Hakim Lau Bee Lan memberikan keputusan kata Allah bisa dipakai oleh umat Kristen mengacu pada putusan sebelumnya Herald bisa mempublikasikan itu sebagai ganti kata Tuhan lantaran dalam istilah Arab kata itu bukan eksklusifitas milik muslim.
Hakim Lau menyampaikan itu pada 31 Desember 2009. "Itu hadiah kami di tahun baru. Kali ini hadiah retasan pada hari natal," kata Andrew.
Uskup agung juga menyerukan Perdana Menteri Najib Razak agar tegas menghentikan permusuhan Islam dan Kristen di Malaysia terkati kata Allah. Sebelumnya Najib tegas mengatakan agar kedua agama meminggirkan perbedaan dan mencari kesamaan.
(mdk/din)
Situs Katolik di Malaysia diretas
FFI Alternative
Faithfreedompedia
Situs Katolik di Malaysia diretas
Reporter : Ardini Maharani
Merdeka.com - Situs berita Katolik lokal Herald Malaysia diretas. Ini lantaran Uskup Agung Emeritus Tan Sri Murphy Pakiam mendesak pengadilan Putrajaya agar kata Allah bisa digunakan orang Kristen di Negeri Jiran itu.
Situs themalaymailonline.com melaporkan, Kamis (26/12), perkataan uskup agung itu memang cukup keras. Editor Herald Malaysia Pastor Lawrence Andrew menduga serangan ini ada kaitannya dengan pernyataan Pakiam. "Saya tengah berasumsi ada orang tidak suka dengan pernyataan dia. Namun saya tidak bisa menuding siapa pun," ujar Andrew.
Dia tidak mau mereka siapa nama melakukan peretasan itu. Andrew menunggu hasil laporan tim administrasi situsnya bermarkas di India. Mereka mencatat server digunakan meretas terletak di Amerika Serikat.
Ini bukan pertama kalinya Herald Malaysia diretas. Pertama saat Hakim Lau Bee Lan memberikan keputusan kata Allah bisa dipakai oleh umat Kristen mengacu pada putusan sebelumnya Herald bisa mempublikasikan itu sebagai ganti kata Tuhan lantaran dalam istilah Arab kata itu bukan eksklusifitas milik muslim.
Hakim Lau menyampaikan itu pada 31 Desember 2009. "Itu hadiah kami di tahun baru. Kali ini hadiah retasan pada hari natal," kata Andrew.
Uskup agung juga menyerukan Perdana Menteri Najib Razak agar tegas menghentikan permusuhan Islam dan Kristen di Malaysia terkati kata Allah. Sebelumnya Najib tegas mengatakan agar kedua agama meminggirkan perbedaan dan mencari kesamaan.
(mdk/din)
Situs Katolik di Malaysia diretas
FFI Alternative
Faithfreedompedia