Legalkan Judi, Malaysia Dihujat Muslim
Posted: Sat May 15, 2010 10:39 am
Legalkan Judi, Malaysia Dihujat Muslim
Sabtu, 15 Mei 2010 10:15
Para pendukung partai oposisi Pan Malaysia Islamic Party (PAS) memprotes legalisasi judi olah raga di Malaysia dua tahun lalu. Legalisasi judi membuat gerah komunitas Muslim di Malaysia. (Foto: AFP)
KUALA LUMPUR (Berita SuaraMedia) - Sekitar 300 Muslim Malaysia hari Jumat memprotes keputusan pemerintah untuk melegalkan judi olahraga, mereka menyatakan hal itu akan merusak generasi muda dan meningkatkan permasalahan sosial.
Para demonstran berkumpul di halaman masjid di Kuala Lumpur setelah sholat Jumat, sambil membentangkan spanduk bertuliskan 'Say No to Gambling' dan meneriakkan 'Long Live Islam' dan 'Down with gambling.' para demonstran membubarkan diri dengan damai setelah 10 menit atas perintah polisi.
Reli tersebut muncul setelah Ascot Sports, sebuah perusahaan yang terkait dengan konglomerat Vincent Tan, mengatakan minggu ini mereka menerima izin dari pemerintah untuk menawarkan layanan judi pada olah raga internasional seperti sepak bola, basket, balap motor, tenis dan golf. Direncanakan layanan itu akan diluncurkan bulan Agustus.
Kementerian Keuangan memberikan Ascort Sport izin untuk menawarkan perjudian tersebut berdasarkan pernyataan Tan, konglomerat Berjaya Corp, hari Rabu lalu, yang membeli 70 persen saham Ascort seharga 525 juta ringgit (163 juta dolar AS). Pihak resmi kementerian tidak bisa segera memberikan komentar saat dihubungi hari Kamis lalu.
Judi ini akan dimulai dengan menawarkan produk lewat 220 outlet terpilih Sports Toto di Malaysia Barat, begitu juga dengan perjudian lewat telepon yang terbatas bagi non-Muslim diatas umur 21 tahun. Muslim sangat dilarang berjudi dengan Ascort Sports.
Ascort Sports yang memulai mengajukan izin tahun 1987, telah memulai operasi penawaran judi pacuan kuda sebelum diminta untuk berhenti di tahun 1990.
Izin itu diperbarui oleh Kementerian Keuangan di tahun 2003, tapi kemudian ditangguhkan kembali kurang dari setahun kemudian bahkan sebelum mereka memulai operasi. Penangguhan izin itu berdasarkan kondisi perusahaan menanggung "hak pertama penolakan" yang membuat pemerintah harus memutuskan untuk mempersoalkan izin judi olahraga di kemudian hari.
Dalam pandangan merajalelanya kegiatan perjudian olah raga ilegal yang mewakili kehilangan besar-besaran penghasilan pajak permainan untuk pemerintah, Ascort Sports yang sepenuhnya dimiliki Tan Sri Vincent Tan, yang juga pemimpin dan CEO Berjaya Corporation Berhad (BCorp), akhir-akhir ini mempersoalkan kembali izin mereka.
"Saya senang pemerintahan saat ini dibawah Perdana Mentri Datuk Seri Najib Tun Razak secara ekonomis terdengar seperti Tun Dr Mahathir Mohamad yang mengerti penghasilan itu penting bagi pemerintah," ujar Tan.
"Mengapa pemerintah harus membatalkan pemasukan ini dan memberi keuntungan bagi judi ilegal begitu banyak?" dia bertanya, menambahkan bahwa perjudian olah raga semakin menjadi-jadi di Malaysia.
"Kenapa masyarakat non-Muslim Malaysia yang menikmati perjudian sebagai hobi dan hiburan ringan dihilangkan sekarang?" tanya Tan, "Saya percaya mereka yang vokal dan sangat menentang perjudian olah raga mestinya adalah bandar ilegal atau pendukungnya," dia menambahkan.
Terlepas dari penentangan pada isu izin perjudian olah raga tersebut, ada juga beberapa pihak yang menyuarakan dukungan legalisasi perjudian olahraga.
Dalam laporan oleh AFP tanggal 29 April, beberapa legenda sepak bola Malaysia mengatakan pengesahan perjudian olah raga akan mengurangi jumlah perjudian ilegal dan match-fixing (mencurangi hasil pertandingan sejak awal).
Laporan yang mengutip Konfederasi Sepak Bola Asia ketua Mohammed Hammam menggambarkan matchfixing (pengaturan hasil pertandingan) sebagai 'kanker' yang menghancurkan permainan di Asia saat defender veteran Santokh Singh mengatakan pengesahan perjudian dapat mencegah skandal match-fixing.
"Judi hanya akan memperkaya orang kaya, bos judi, tapi orang-orang akan menderita," Kamarulzaman Mohamad, wakil resmi dan pihak oposisi Partai Islam Pan-Malaysia, mengatakan pada khalayak. 'Persetujuan ini akan mendorong generasi muda untuk berjudi.' Mereka meminta pemerintah menarik kembali izin berjudi Ascot.
Perjudian merupakan isu sensitif di negara mayoritas Muslim ini. Muslim tidak diperbolehkan berjudi atau bertaruh sama sekali, tapi non-Muslim dapat membeli lotere, bertaruh pada pacuan kuda dan pergi ke satu-satunya kasino di negara itu.
Pemerintah mengatakan legalisasi judi olah raga bagi non-Muslim akan membatasi perjudian ilegal, yang diperkirakan bernilai jutaan dolar dan peti simpanan negara bagian dapat mencapai hingga 1,2 miliar Dolar Amerika (sekitar 1,7 miliar Dolar Singapura) dalam pendapatan pajak. Muslim, yang merupakan 60 persen populasi, tidak diizinkan berjudi.
Industri resmi memperkirakan perjudian olah raga ilegal di Malaysia bisa mencapai total 20 juta ringgit (6,2 juta dolar amerika) setiap tahun, dengan laporan judi sepak bola sekitar 90 persen. (raz/st/tsd/bw) http://www.suaramedia.com
http://www.suaramedia.com/berita-dunia/ ... uslim.html
Sabtu, 15 Mei 2010 10:15
Para pendukung partai oposisi Pan Malaysia Islamic Party (PAS) memprotes legalisasi judi olah raga di Malaysia dua tahun lalu. Legalisasi judi membuat gerah komunitas Muslim di Malaysia. (Foto: AFP)
KUALA LUMPUR (Berita SuaraMedia) - Sekitar 300 Muslim Malaysia hari Jumat memprotes keputusan pemerintah untuk melegalkan judi olahraga, mereka menyatakan hal itu akan merusak generasi muda dan meningkatkan permasalahan sosial.
Para demonstran berkumpul di halaman masjid di Kuala Lumpur setelah sholat Jumat, sambil membentangkan spanduk bertuliskan 'Say No to Gambling' dan meneriakkan 'Long Live Islam' dan 'Down with gambling.' para demonstran membubarkan diri dengan damai setelah 10 menit atas perintah polisi.
Reli tersebut muncul setelah Ascot Sports, sebuah perusahaan yang terkait dengan konglomerat Vincent Tan, mengatakan minggu ini mereka menerima izin dari pemerintah untuk menawarkan layanan judi pada olah raga internasional seperti sepak bola, basket, balap motor, tenis dan golf. Direncanakan layanan itu akan diluncurkan bulan Agustus.
Kementerian Keuangan memberikan Ascort Sport izin untuk menawarkan perjudian tersebut berdasarkan pernyataan Tan, konglomerat Berjaya Corp, hari Rabu lalu, yang membeli 70 persen saham Ascort seharga 525 juta ringgit (163 juta dolar AS). Pihak resmi kementerian tidak bisa segera memberikan komentar saat dihubungi hari Kamis lalu.
Judi ini akan dimulai dengan menawarkan produk lewat 220 outlet terpilih Sports Toto di Malaysia Barat, begitu juga dengan perjudian lewat telepon yang terbatas bagi non-Muslim diatas umur 21 tahun. Muslim sangat dilarang berjudi dengan Ascort Sports.
Ascort Sports yang memulai mengajukan izin tahun 1987, telah memulai operasi penawaran judi pacuan kuda sebelum diminta untuk berhenti di tahun 1990.
Izin itu diperbarui oleh Kementerian Keuangan di tahun 2003, tapi kemudian ditangguhkan kembali kurang dari setahun kemudian bahkan sebelum mereka memulai operasi. Penangguhan izin itu berdasarkan kondisi perusahaan menanggung "hak pertama penolakan" yang membuat pemerintah harus memutuskan untuk mempersoalkan izin judi olahraga di kemudian hari.
Dalam pandangan merajalelanya kegiatan perjudian olah raga ilegal yang mewakili kehilangan besar-besaran penghasilan pajak permainan untuk pemerintah, Ascort Sports yang sepenuhnya dimiliki Tan Sri Vincent Tan, yang juga pemimpin dan CEO Berjaya Corporation Berhad (BCorp), akhir-akhir ini mempersoalkan kembali izin mereka.
"Saya senang pemerintahan saat ini dibawah Perdana Mentri Datuk Seri Najib Tun Razak secara ekonomis terdengar seperti Tun Dr Mahathir Mohamad yang mengerti penghasilan itu penting bagi pemerintah," ujar Tan.
"Mengapa pemerintah harus membatalkan pemasukan ini dan memberi keuntungan bagi judi ilegal begitu banyak?" dia bertanya, menambahkan bahwa perjudian olah raga semakin menjadi-jadi di Malaysia.
"Kenapa masyarakat non-Muslim Malaysia yang menikmati perjudian sebagai hobi dan hiburan ringan dihilangkan sekarang?" tanya Tan, "Saya percaya mereka yang vokal dan sangat menentang perjudian olah raga mestinya adalah bandar ilegal atau pendukungnya," dia menambahkan.
Terlepas dari penentangan pada isu izin perjudian olah raga tersebut, ada juga beberapa pihak yang menyuarakan dukungan legalisasi perjudian olahraga.
Dalam laporan oleh AFP tanggal 29 April, beberapa legenda sepak bola Malaysia mengatakan pengesahan perjudian olah raga akan mengurangi jumlah perjudian ilegal dan match-fixing (mencurangi hasil pertandingan sejak awal).
Laporan yang mengutip Konfederasi Sepak Bola Asia ketua Mohammed Hammam menggambarkan matchfixing (pengaturan hasil pertandingan) sebagai 'kanker' yang menghancurkan permainan di Asia saat defender veteran Santokh Singh mengatakan pengesahan perjudian dapat mencegah skandal match-fixing.
"Judi hanya akan memperkaya orang kaya, bos judi, tapi orang-orang akan menderita," Kamarulzaman Mohamad, wakil resmi dan pihak oposisi Partai Islam Pan-Malaysia, mengatakan pada khalayak. 'Persetujuan ini akan mendorong generasi muda untuk berjudi.' Mereka meminta pemerintah menarik kembali izin berjudi Ascot.
Perjudian merupakan isu sensitif di negara mayoritas Muslim ini. Muslim tidak diperbolehkan berjudi atau bertaruh sama sekali, tapi non-Muslim dapat membeli lotere, bertaruh pada pacuan kuda dan pergi ke satu-satunya kasino di negara itu.
Pemerintah mengatakan legalisasi judi olah raga bagi non-Muslim akan membatasi perjudian ilegal, yang diperkirakan bernilai jutaan dolar dan peti simpanan negara bagian dapat mencapai hingga 1,2 miliar Dolar Amerika (sekitar 1,7 miliar Dolar Singapura) dalam pendapatan pajak. Muslim, yang merupakan 60 persen populasi, tidak diizinkan berjudi.
Industri resmi memperkirakan perjudian olah raga ilegal di Malaysia bisa mencapai total 20 juta ringgit (6,2 juta dolar amerika) setiap tahun, dengan laporan judi sepak bola sekitar 90 persen. (raz/st/tsd/bw) http://www.suaramedia.com
http://www.suaramedia.com/berita-dunia/ ... uslim.html