International
Musala Jadi Korban Perusakan
Kamis, 21 Januari 2010 - 15:32 wib
text TEXT SIZE :
Share
Fajar Nugraha - Okezone
Gereja Metro Tabernacle yang dibakar (Foto: Reuters)
KUALA LUMPUR - Polemik penggunaan kata 'Allah' seperti tidak ada ujungnya. Hari ini sebuah musala kembali menjadi korban perusakan yang terjadi sejak delapan Januari lalu.
Pelaku vandalisme sepertinya berusaha untuk menyulut api pada sebuah kain di musala di Johor. Namun sebelum api menyambar bagian, warga setempat langsung berusaha memadamkan api.
Polisi yang datang untuk menyelidiki kejadian, menemukan jejak bahan bakar solar di sekitar musala. Selain itu jendela bangunan diketahui dalam kondisi rusak. Diduga pelaku memasuki bangunan itu melalui jendela tersebut. Demikian diberitakan Associated Press, Kamis (21/1/2010).
Hingga kini pihak Kepolisian Diraja Malaysia masih mencari tahu apakah aksi perusakan kali ini ada hubungannya dengan aksi-aksi yang terjadi selama dua pekan terakhir.
Sejak 8 Januari vandalisme telah mengakibatkan kerusakan 11 gereja, sebuah masjid, dan Kuil Sikh. Umumnya para pelaku perusakan menggunakan bom molotov sebagai senjata mereka.
Vandalisme yang dialami oleh rumah-rumah ibadah di Malaysia dalam beberapa waktu terakhir, dipicu oleh keluarnya izin penggunaan kata 'Allah' bagi warga non-Muslim Malaysia. Izin tersebut dikeluarkan oleh Pengadilan Tinggi Malaysia 31 Desember lalu.
Warga Malaysia yang mayoritas pemeluk Islam menentang keras keputusan pengadilan tersebut. Mereka menganggap kata 'Allah' hanya boleh digunakan oleh umat Muslim. Mengenai kasus vandalisme, Polisi Diraja Malaysia berhasil menangkap delapan orang yang melakukan perusakan di Gereja Metro Tabernacle, Kuala Lumpur. (faj)(rhs)