Kontroversi Hakim MK Pilihan Jokowi

[Mohmed Bin Atang]

Hakim MK Pilihan Jokowi Setuju Nikah Beda Agama dan Penghapusan Kolom Agama di KTP



Presiden Joko Widodo memilih I Dewa Gede Palguna, Dosen Tata Negara di Fak Hukum Universitas Udayana sekaligus mantan Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan menjadi hakim Mahkamah Konstitusi baru.

Saat mengikuti tahap seleksi wawancara di Gedung Sekretaris Negara 30 Desember 2014 lalu, Palguna berpendapat bahwa nikah beda agama dapat dilakukan di Indonesia, seperti halnya di Belanda.

“Pernikahan beda agama itu boleh, kalau menurut saya,” kata Palguna. Ia menjawab pertanyaan Franz Magnis Suseno, tamu penyeleksi calon Hakim MK.

Franz Magnis Suseno sendiri merupakan tokoh Katolik yang setuju nikah beda agama.

Franz saat itu meminta pendapat Palguna tentang kewajiban negara dalam menyelesaikan perdebatan pernikahan beda agama.

Dengan lantang, Palguna menjawab boleh nikah beda agama. Kontroversi pernikahan beda agama kata Palguna akibat tidak tegasnya UU perkawinan.

Menurutnya, UU tersebut tidak konsisten karena kewajiban pernikahan dicatat oleh negara, tapi di sisi lain tidak dapat tercatat secara resmi jika beda agama.

Hal itu dinilai oleh Palguna sebagai ketidakkonsistenan UU pernikahan di Indonesia. “Harusnya nikah itu dicatat saja, sekalipun beda agama.”

“Berkeyakinan adalah hak individu, itu mendasar, maka menurut saya, itu yang harus diatur negara,” ujar Palguna.

Bukan hanya setuju pernikahan beda agama, Palguna pun setuju bila Kolom Agama dihapus di KTP. Jadi, KTP gak usah ada kolom agama, katanya.

“Tidak ada kolom itu juga tidak ada masalah,” kata Palguna dengan enteng menjawabnya dalam fit and proper test.

Bahkan Palguna mempertanyakan fungsinya. Katanya, untuk apa juga agama dicantumkan dalam KTP, tidak ada manfaatnya. Menurutnya agama hal yang sangat pribadi dan sensitif. Jadi tidak masalah.

Parahnya, Palguna berpendapat, dokumen negara lain pun selain KTP, seperti Akta Kelahiran/Paspor disesuaikan, tak usah ada kolom agama.

Yang perlu ditekankan sekarang, kata Palguna adalah soal psikologis publik, ia khawatir mencantumkan agama diakui atau tidak, akan didiskriminasi.

Tentu penilaian Palguna sangat berlebihan. “Sekalian aja gak beragama diperbolehkan, Pak,” celetuk wartawan yang di lokasi.
Mirror: Kontroversi Hakim MK Pilihan Jokowi
Follow Twitter: @ZwaraKafir

[angky]

“Harusnya nikah itu dicatat saja, sekalipun beda agama.”

Ane termasuk yang TIDAK MENYETUJUI Nikah beda Agama. Tapi ane meyakini, Negara HARUS MENCATAT dan Tidak Boleh melarang Nikah Beda Agama.

Peran Ulama, Pendeta, Orang tua tentunya mengarahkan pasangan yang memilih menikah berbeda agama (karena ini indonesia) untuk menikah dalam satu agama. Itulah harapan ideal semua orang.

Tetapi jika ada pasangan yang yakin dan percaya bahwa mereka bisa disatukan dalam perkawinan yang langgeng, ya silakan, Negara tidak boleh melarang pencatatan pernikahan tersebut. Muncul nya UUpernikahan tersebut karena adanya fatwa MUI dan menag dijaman suharto yang ketakutan jika pernikahan beda agama di legal kan, jumlah muslim akan berkurang.
Mirror 1: nikah itu dicatat saja, sekalipun beda agama.
Follow Twitter: @ZwaraKafir

[fayhem_1]

Islam pun menyetujui nikah asal yg pria islam, ceweknya non islam
Kenapa ga diterapkan itu disini ?
pasti banyak protes, islam memang tidak adil

[Mhd61l4]

Cuma nyatat aja kok susah ya......

Nikah beda agama dicatat di lembaran negara.
Kalau Ijab Qobul dan pemberkatan nikah, tentu tidak mungkin beda agama.

Nah...... nikahin anak anak yang belum mens, boleh ngga ya?
Jawabnya pasti ngga boleh!!!!!!

Kalau Ijab Qobul pasti boleh, wing suri teladan sempurna sudah mencontohkan kok!!!!!

Trus... kalau NIPU istri sendiri dan MENCABULI perempuan lain di ranjang istri, kira kira harus di catat di lembaran negara ngga?

Yang pasti nipu istri sendiri dan mencabuli perempuan lain di ranjang istrinya ngga pake Ijab Qobul.... sikat bleh... kan contoh berbudi agung dan berahklak mulia.
Mirror 1: Kontroversi Hakim MK Pilihan Jokowi #JokowiPresidenRI
Follow Twitter: @ZwaraKafir

[Bigman]

Trus... kalau NIPU istri sendiri dan MENCABULI perempuan lain di ranjang istri, kira kira harus di catat di lembaran negara ngga?

Yang pasti nipu istri sendiri dan mencabuli perempuan lain di ranjang istrinya ngga pake Ijab Qobul.... sikat bleh... kan contoh berbudi agung dan berahklak mulia.

Hihihihihi, ntuh mah cuman nabi eslaam nyang begicu, hihihiiii.....
Betulll wahai para moslem???

Ada moslem bin eslaam nyang berani protez???






Mirror 1: Kontroversi Hakim MK Pilihan Jokowi #JokowiPresidenRI
Follow Twitter: @ZwaraKafir

[12345678901]

[
Tentu penilaian Palguna sangat berlebihan. “Sekalian aja gak beragama diperbolehkan, Pak,” celetuk wartawan yang di lokasi.[/size]

beneran aneh sama orang indonesia .... segitu keponya harus ngurusin ugame orang ? ....
emang jadi jaminan kalo punya ugame jadi baek ?
itu nyang korufsi ... gelar hajinya segambreng .. tapi korufsi jalan terus

negara sekuler malahan lebih maju dan lebih bersih dari negeri ezlam atau nyang munapig sok agamis kaya indonesia
negeri negeri eslam n munapig hanya bisa ngegedein korufis aja tiap taon
Mirror 1: Kontroversi Hakim MK Pilihan Jokowi #JokowiPresidenRI
Follow Twitter: @ZwaraKafir