Terdiskriminasi, Perempuan Sapto Darmo Terpaksa Berkerudung
Dec 06, 2014 Admin Agama, Berita 0
Penghayat Sapto Darma di Sanggar Desa Sigentong Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes
Penghayat Sapto Darma di Sanggar Desa Sigentong Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes
[Brebes –elsaonline.com] Kerudung merupakan salah satu simbol busana yang dipakai perempuan muslimah. Jika ada perempuan mengenakan kerudung maka dapat dipastikan ia memeluk agama Islam. Anggapan demikian tidak semuanya benar, perempuan pemeluk Sapto Darmo di kabupaten Brebes banyak yang mengenakan kerudung.
Kendati agama yang turun di Pare Kota Kediri Jawa Timur ini tidak memiliki aturan yang mewajibkan perempuan mengenakan busana tertentu, namun banyak perempuan pemeluk agama ini yang memakai busana layaknya wanita muslimah demi menjaga diri dari perlakuan diskriminasi yang dilakukan wanita-wanita Muslimah.
“Saya memakai kerudung dalam acara-acara tertentu yang diikuti perempuan-perempuan Islam, karena kalau tidak pakai kerudung saya sering dipermalukan,” ujar Warnipah, pemeluk Sapto Darmo asal desa Kaliwlingi kabupaten Brebes kepada elsaonline.com, Jum’at (05/12).
Lebih jauh, ibu satu anak itu menuturkan, perempuan penghayat Sapto Darmo sering mendapatkan perlakuan tidak baik dari umat Islam, baik dalam pergaulan biasa maupun dalam acara-acara yang diadakan pegawai desa setempat. Tidak jarang dalam pertemuan di balai desa yang diikuti oleh ibu-ibu, Warnipah menjadi sasaran caci maki dan bahan tertawaan. “Warnipah, suami kamu agamanya Sapto Darmo, agama sesat, masa kamu mau ikut suaminya?,” tuturnya menirukan salah satu temannya yang beragama Islam.
Menanggapi hal tersebut Warnipah hanya senyum sembari sesekali menegaskan bahwa dirinya akan tetap memeluk Sapto Darmo. “Dalam arisan, posyandu, dan yang lainnya, saya sering diomongi tidak enak oleh ibu-ibu Islam, bahkan sering diomonginya di depan orang banyak,” sambungnya.
Tak hanya itu, anak Warnipah yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK) juga sering dibisiki guru-gurunya supaya tidak meniru kedua orang tuanya yang menganut Sapto Darmo. “Anak saya karena masih kecil jadi belum tahu, tapi omongan seperti itu kan tidak baik, wong ini anak saya, kenapa tidak boleh ikut saya dan bapaknya,” sesalnya sembari membelai rambut anaknya. [elsa-ol/KA-@khoirulanwar_88]
http://elsaonline.com/?p=3942
Mirror: Terdiskriminasi, Perempuan Sapto Darmo Terpaksa Berkerudung
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Terdiskriminasi, Perempuan Sapto Darmo Terpaksa Berkerudung
Re: Terdiskriminasi, Perempuan Sapto Darmo Terpaksa Berkerud
Wauw...ini BUKTI bahwa agama islam itu mengajarkan supaya anak melawan orang tuanya... yah mo dikata gimana lagi orang agama sesat yg biadab hasil ajaran iblis sih...Laurent wrote:...
Tak hanya itu, anak Warnipah yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK) juga sering dibisiki guru-gurunya supaya tidak meniru kedua orang tuanya yang menganut Sapto Darmo. “Anak saya karena masih kecil jadi belum tahu, tapi omongan seperti itu kan tidak baik, wong ini anak saya, kenapa tidak boleh ikut saya dan bapaknya,” sesalnya sembari membelai rambut anaknya. [elsa-ol/KA-@khoirulanwar_88]
http://elsaonline.com/?p=3942
Mirror: Terdiskriminasi, Perempuan Sapto Darmo Terpaksa Berkerudung
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Mirror 1: Terdiskriminasi, Perempuan Sapto Darmo Terpaksa Berkerudung
Follow Twitter: @ZwaraKafir