Mahasiswa Ushuluddin : Tuhan Membusuk

Gambar2 dan Berita2 kekejaman akibat dari pengaruh Islam baik terhadap sesama Muslim maupun Non-Muslim yang terjadi di Indonesia.
Post Reply
User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

Mahasiswa Ushuluddin : Tuhan Membusuk

Post by fayhem_1 »

http://lepas.in/2014/08/31/mahasiswa-us ... orientasi/

Mahasiswa Ushuluddin Angkat Tema ‘Tuhan Membusuk’ Dalam Kegiatan Orientasi
On Sunday, August 31st, 2014 By Admin

Image

Surabaya, Lepas.in – Sejumlah Mahasiswa dari Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya kembali menggegerkan publik dengan membuat ide gila sangat kontroversial.

Dengan tema “Tuhan Membusuk” Mahasiswa dari UIN Sunan Ampel Surabaya menuai sejumlah kritik sekaligus memancing reaksi penolakan dari sejumlah dosen di Universitas tersebut. Tema tersebut di angkat untuk agenda OSCAAR 2014 bagi mahasiswa baru UIN Sunan Ampel yang berlangsung sejak Kamis 28 Agustus, dan akan berakhir pada 30 Agustus 2014, malam nanti.

Reaksi penolakan tersebut dilakukan dengan penurunan barner. Hal tersebut dilakukan karna ditakutkan akan diterima begitu saja oleh masyarakat awam.

Gubernur Senat Mahasiswa dari Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Rahmad Sholehuddin menjelaskan bahwa tema tersebut diangkat dikarenakan atau berangkat dari sebuah realitas yang ada. Dari hal keberagamaan yang memprihatikan, khususnya masyarakat Indonesia sendirilah tema ini berawal.

“Sekarang tidak sedikit orang atau kelompok yang mengatasnamakan Tuhan membunuh orang lain,” kata Rahmad, Sabtu 30 Agustus 2014.

Demi (membela) Tuhan, rata-rata mereka rela mempertaruhkan nyawanya sendiri. Perilaku ini dianggap sudah lazim dan dilakoni oleh sebagian kelompok yang mengklaim paling shaleh. Kelompok yang mengklaim paling islami. Dari pemikiran tersebut, kelompok yang berbeda dengan mereka dapat dengan mudahnya dianggap atau dituduh kafir (darahnya halal).

Selain itu, fenomena yang terjadi dalam keberagamaan yang mulai menempatkan spiritualitas sebagai alternatif pemecahan berbagai problem kehidupan. Ironisnya, ada juga yang beragama dengan bertitik tolak pada pertimbangan matematis-pragmatis.

“Agama (Tuhan) tidak lebih hanya dijadikan sebagai pemuas atas kegelisahan yang menimpanya. Tidak salah kalau sekarang agama dikatakan berada di tengah bencana,” tegas mahasiswa dari jurusan Perbandingan Agama ini.

Salah satu mahasiswa lainnya, Rahmad juga memberi contoh, ketika ditimpa musibah maka dengan reflek masyarakat ingat Tuhan. Keadilan Tuhan pun digugat. Di sisi lain, peran Tuhan kerap berada dalam simbol ketidakberdayaan.

“Lagi-lagi Tuhan berada di pojok kesalahan. Itulah salah satu alasan dari kami mengangkat tema tersebut,” tandas alumnus Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong Probolonggo ini.

Dia juga menambahkan bahwa yang hendak dikritik itu bukan eksistensi dari Tuhan, melainkan nilai-nilai ketuhanan yang sudah mulai mengalami ‘pembusukan’ dalam diri masyarakat beragama.

“Dengan tema ini, kami berharap bagi mahasiswa baru bisa menerapkan nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Mirror: Mahasiswa Ushuluddin : Tuhan Membusuk
Follow Twitter: @ZwaraKafir
User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

Habib Rizieq bicara

Post by fayhem_1 »

http://www.suara-islam.com/read/index/1 ... -Surabaya-

Ini Tanggapan Habib Rizieq Atas Spanduk Tuhan Membusuk di UIN Sunan Ampel Surabaya
Minggu, 31/08/2014 13:44:17 | Dibaca : 5560

Jakarta (SI Online) - Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya berbuat nyeleneh. Mereka memberi tema kegiatan Orientasi Studi Cinta Akademik dan Almamater (OSCAAR) yang digelar pada 28-30 Agustus 2014 dengan tema yang "sangat berani" : "Tuhan Membusuk; Re-konstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan". Belum diketahu apa maksud dari tema itu.

Setelah foto-foto itu beredar di jejaring sosial, beragam respon bermunculan. Salah satunya adalah dari Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab.

Habib Rizieq berkomentar melalui akun facebooknya. Menurut Habib Rizieq, insiden ini merupakan sebuah berita duka dan musibah besar.

Berikut kutipan lengkap tanggapan Habib Rizieq:

BERITA DUKA dan MUSIBAH BESAR :

Innaa Lillaahi Wa Innaa ilaihi Rooji'uun ...

Dulu di salah satu Ospek sebuah Universitas Islam di JAWA BARAT terpampang spanduk dengan tulisan "Daerah Bebas Tuhan", bahkan terdengar teriakan "Anjinghu Akbar". Lalu dalam suatu Jurnal Fakultas Syariah di sebuah Universitas Islam di JAWA TENGAH tertulis judul cover "Indahnya Perkawinan Sejenis". Kini, dalam Ospek Fakultas Ushuluddin sebuah Universitas Islam di JAWA TIMUR terpampang spanduk bertuliskan "Tuhan Membusuk".

Aduuh ... Ya Allah ... !!! Sudah separah itukah UNIVERSITAS ISLAM di Indonesia ? Dimanakah peran Pemerintah dan Negara yang katanya menjunjung tinggi KETUHANAN YME ?? Mau dibawa kemana generasi muda kami ???

Aduhai Tuhanku, selamatkanlah generasi muda kami dari VIRUS LIBERAL yang terus menggerogoti dan menghancurkan Iman, Islam dan Ihsan. Ya Robb, hancurkanlah MUSUH-MUSUH ISLAM yang meracuni generasi muda kami dengan VIRUS LIBERAL dan aneka penyakitnya.

Yaa Robbal 'Aalamiiin ... Istajib ... !!!


red: shodiq ramadhan
Mirror 1: Habib Rizieq bicara
Follow Twitter: @ZwaraKafir
User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

Re: Mahasiswa Ushuluddin : Tuhan Membusuk

Post by fayhem_1 »

Berzizieg wrote:Ya Robb, hancurkanlah MUSUH-MUSUH ISLAM
Sepertinya musuh2 islam ga ada yg hancur sejak dulu, malah makin jaya aja dan islam makin terpuruk
User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

PERSIS bicara

Post by fayhem_1 »

http://www.islampos.com/persis-spanduk- ... he-131614/
Persis: Spanduk ‘Tuhan Membusuk’ di UIN Sunan Ampel Promosikan Atheisme Ala Nietzsche
Ahad 5 Zulkaedah 1435 / 31 Agustus 2014 06:28

Gubernur Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Rahmad Sholehuddin menjelaskan tema spanduk ‘Tuhan Membusuk’ dalam Orientasi Akademik dan Cinta Almamater (OSCAAR) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya, sejatinya berangkat dari sebuah realitas keberagamaan masyarakat Indonesia yang belakangan kian memperihatinkan.

“Sekarang tidak sedikit orang atau kelompok yang mengatasnamakan Tuhan membunuh orang lain,” kata Rahmad seperti diinformasikan dalam laman Muslim Daily, Sabtu (30/8).

Dia melanjutkan, demi (membela) Tuhan, mereka rela mempertaruhkan nyawanya. Perilaku ini lazim dilakoni oleh kelompok yang mengklaim paling shaleh. Kelompok yang mengklaim paling islami. Akibatnya, kelompok yang berbeda dengan mereka dengan mudah dituduh ‘kafir’ yang darahnya halal.

Keperihatinan yang lain menurutnya adalah fenomena keberagamaan masyarakat modern yang mulai menempatkan spiritualitas sebagai alternatif pemecahan berbagai problem kehidupan. Ironisnya, semangat keberagamaan masyarakat modern bertitik tolak pada pertimbangan matematis-pragmatis. Untung-rugi. Bila tidak lagi mampu memberi mamfaat secara materi, maka dengan mudah ‘agama’ dicampakkan begitu saja.

“Agama (Tuhan) tidak lebih hanya dijadikan sebagai pemuas atas kegelisahan yang menimpanya. Tidak salah kalau sekarang agama dikatakan berada di tengah bencana,” tegas mahasiswa jurusan Perbandingan Agama ini.

Rahmad lalu mencontohkan, ketika ditimpa musibah maka dengan reflek masyarakat ingat Tuhan. Keadilan Tuhan pun digugat. Di sisi lain, peran Tuhan kerap beradada dalam symbol ketidakberdayaan.

“Lagi-lagi Tuhan tetap berada di pojok kesalahan. Itulah salah satu alasan mengapa kami mengangkat tema itu,” tandas alumnus Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong Probolonggo ini.

Dia menambahkan, yang hendak dikritik bukan eksistensi Tuhan, melainkan nilai-nilai ketuhanan yang sudah mulai mengalami ‘pembusukan’ dalam diri masyarakat beragama. “Dengan tema ini, kami berharap mahasiswa baru bisa menerapkan nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari,” demikian kata Rahmad.

Pernyataan gubernur senat di atas ditanggapi oleh Ketua Umum Pemuda Persatuan Islam (Persis), Tiar Anwar Bachtiar. Menurutnya Rahmad copy paste dari tulisan Nietzsche dalam Zarathustra.

Nietzsche dengan alasan seperti itu membuat ungkapan yang sangat terkenal ‘God is Dead’ Jadi jelas ini promosi atheisme ala Nietzsche! Ini juga bentuk penghinaan kepada agama,” tegasnya kepada Islampos, Sabtu (30/8).[Andi/Islampos]
Mirror 1: PERSIS bicara
Follow Twitter: @ZwaraKafir
User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

MUI bicara

Post by fayhem_1 »

http://www.islampos.com/ada-spanduk-tuh ... am-131594/

Ada Spanduk ‘Tuhan Membusuk’ di UIN Sunan Ampel, MUI Jatim: Itu Penghinaan kepada Umat Islam
Ahad 5 Zulkaedah 1435 / 31 Agustus 2014 06:01

SPANDUK bertuliskan “Tuhan Membusuk; Rekonstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan” di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, dinilai oleh Pengurus Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur, Habib Zein Al-Kaff sebagai bentuk penghinaan kepada umat Islam.

“Itu penghinaan kepada umat Islam. UIN Sunan Ampel jadi markasnya aliran sesat,” tegas Zein yang juga pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Timur ini kepada Islampos, Sabtu (30/8).

Oleh karena itu, menurutnya, pelaku harus dipecat dan diadili serta rektor UIN Sunan Ampel harus bertanggung jawab atas kasus ini.

“Kalau rektor tidak bisa membersihkan, maka umat Islam yang akan membersihkan,” tutupnya.

Tema spanduk itu adalah tema Orientasi Akademik dan Cinta Almamater (OSCAAR) 2014 bagi mahasiswa baru Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel yang berlangsung pada 28-30 Agustus. [Andi/Islampos]

http://www.islampos.com/mui-jatim-kami- ... um-131790/

MUI Jatim: Kami Akan Bawa Kasus “Tuhan Membusuk” ke Ranah Hukum
Senin 6 Zulkaedah 1435 / 1 September 2014 12:30

SEKRETARIS Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, Muhammad Yunus menyatakan bahwa MUI Jatim akan mendorong kasus spanduk “Tuhan Membusuk” di UIN Sunan Ampel untuk dibawa ke ranah hukum.

Menurutnya, harus ada efek jera yang dihasilkan agar kejadian serupa tidak lagi terulang. Di tahun 2004, masa orientasi mahasiswa IAIN Sunan Gunung Jati Bandung sempat digegerkan oleh ajakan mahasiswa senior untuk berdzikir “anjinghu akbar”.

“Kami akan gunakan pasal penodaan agama terkait dengan kasus ini,” ujar Yunus kepada Islampos melalui sambungan telepon (01/09/2014).

MUI Jatim sendiri berhasil mendesak Rektorat UIN Sunan Ampel untuk mengambil tindakan tegas. Yunus memberitahukan bahwa pihak Rektor telah memanggil Dekan Ushuluddin dan seluruh mahasiswa yang terlibat untuk bertanggung jawab atas kasus ini.

“Senat Mahasiswa fakultas Ushuluddin sendiri sudah dibekukan terkait kasus ini,” ungkap Yunus. [eza/Islampos]
Mirror 1: MUI bicara
Follow Twitter: @ZwaraKafir
User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

Penulis Buku bicara

Post by fayhem_1 »

http://www.suara-islam.com/read/index/1 ... Luar-Biasa

Spanduk 'Tuhan Membusuk' di UIN Sunan Ampel Kesombongan Luar Biasa
Senin, 01/09/2014 11:34:09 | Dibaca : 736

Hartono Ahmad Jaiz
Penulis Buku "Ada Pemurtadan di IAIN"

Spanduk bertuliskan "Tuhan Membusuk" dalam kegiatan OSCAAR 2014 di UIN Surabaya menjadi berita ramai. Ada yang menulis, "Setelah Dosennya Pernah Menginjak-injak Alquran, Kini Mahasiswa UIN Sunan Ampel Anggap Tuhan Membusuk."

Pada kegiatan Orientasi Akademik dan Cinta Almamater (OSCAAR) tahun 2014 ini, Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat mengangkat sebuah grand tema, “Tuhan Membusuk”. OSCAAR 2014 bagi mahasiswa baru UIN Sunan Ampel itu berlangsung sejak Kamis, 28 Agustus, dan berakhir pada 30 Agustus 2014.

Suaranews mengutip Santrinews memberitakan, dari beberapa penelusuran alumni Ushuludin UIN Sunan Ampel, salah satu alumni menceritakan bahwa memang Ushuludin UIN Sunan Ampel sebenarnya sudah dari dulu mendoktrin mahasiswanya seperti itu. Ibaratnya mereka didoktrin membenci 'agama', terutama Islam.

"Sejak saya kuliah pertama kali sekitar tahun 2004. Ketika OSPEK/OSCAAR, kami sudah dididik untuk gemar mengkritisi agama, terutama Islam. Saya waktu itu sering mengkritisi kakak senior, karena didoktrin mengkritisi Islam yang lebih terasa sepertinya mereka membenci Islam." Ungkap salah satu alumni Ushuluddin UIN Sunan Ampel yang tak ingin disebutkan namanya.Bahkan seringkali kakak senior mereka menghambat waktu-waktu shalat. Dengan diberikan banyak aktivitas, sepertinya agar melupakan waktu shalat.

"Masjid UIN Sunan Ampel itu besar, dan adzannya terdengar keras. Tetapi waktu ospek, kami malah disibukkan dengan beragam aktivitas. Sepertinya ingin agar kami melupakan shalat, dan tak jarang kakak senior malah bilang, shalat itu tidak perlu di masjid cukup di hati saja kita shalatnya," kata mantan mahasiwa UIN Sunan Ampel yang berdomisili di Siwalankerto, Surabaya. (Lihat Setelah Dosennya Pernah Menginjak-injak Alquran, Kini Mahasiswa UIN Sunan Ampel Anggap Tuhan Membusuk, santrinews/suaranews).

Untuk memahami kalimat ‘Tuhan Membusuk’ dalam spanduk di UIN Surabaya yang jadi ramai di media itu, mari kita rujuk ke KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) apa makna lafal Tuhan, dan apa pula arti Membusuk.

Tuhan n 1 sesuatu yg diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sbg yg Mahakuasa, Mahaperkasa, dsb: -- Yang Maha Esa; 2 sesuatu yg dianggap sbg Tuhan: pd orang-orang tertentu uanglah sbg -- nya;

mem•bu•suk v menjadi busuk: bangkai itu telah mulai -;
bu•suk a 1 rusak dan berbau tidak sedap (tt buah, daging, dsb): mangga itu sudah --; 2 berbau tidak sedap (tt bangkai dsb): bangkai tikus itu -- benar baunya; (KBBI)

Merujuk kepada kamus tersebut, kalimat “Tuhan Membusuk” makananya tidak jauh dari pengertian: Tuhan yang diyakini, dipuja, dan disembah telah menjadi busuk (sebagaimana bangkai tikus).

Ketika spanduk itu dibuat oleh mahasiswa perguruan tinggi Islam, berarti Tuhan itu maksudnya hanyalah Allah yang Maha Hidup. Karena dalam Islam, Tuhan yang berhak disembah itu hanya Allah. Itu telah dijelaskan dalam Alquran:

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي [طه/14]

Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS Thaha: 14).

Allah itu Maha Hidup tidak mati.

"dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. dan cukuplah Dia Maha mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya. yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy], (Dialah) yang Maha pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia." (QS Al-Furqan/25: 58-59).

Firman Allah: dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati itu jelas telah menolak bunyi spanduk yang kurangajar, “Tuhan Membusuk” itu.

Kalau pembuat tulisan di spanduk itu masih menggunakan otak, maka akan sangat malu sekali menulis kalimat itu. Kenapa?

Karena, Allah menjadikan orang yang sudah mati namun tidak membusuk saja mampu, bahkan menghidupkan yang telah mati saja mampu, kenapa penulis spanduk itu sampai berani mengatakan “Tuhan Membusuk”? Bukankah itu pertanda penulis spanduk itu tidak menggunakan otak?

Bukti dari adanya jasad manusia yang tidak dibusukkan alias diutuhkan oleh Allah Ta’ala adalah yang telah Allah firmankan:

وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُ بَغْيًا وَعَدْوًا حَتَّى إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آمَنْتُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو

إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ (90) آلْآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ (91) فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً وَإِنَّ

كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ [يونس/90-92]

dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri

(kepada Allah)". Apakah sekarang (baru kamu percaya), Padahal Sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami. (QS Yunus/10: 90-92)..

Perkataan “Tuhan Membusuk” dalam spanduk itu setelah dalam analisa ini dapat diartikan bahwa itu ditulis oleh orang yang tidak menggunakan otak, masih pula menolak kebenaran, sekaligus menghina Allah Ta’ala.

Dalam Islam, menolak kebenaran sambil menghina atau meremehkan manusia itu disebut sombong, menurut Nabi shallalahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya:

عَنْ عَبْدِ الله بْنِ مَسْعُودٍ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ» قَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ

ثَوْبُهُ حَسَنا، وَنَعْلُهُ حَسَنَةً. قَالَ: «إِنَّ الله جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ. الْكِبْرُ: بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ . [رواه مسلم]

Artinya: “Diriwayatkan dari Abdulah bin Mas’ud dari Nabi saw, beliau bersabda: ‘Tidak akan masuk surga siapa yang dalam hatinya terdapat kesombongan meski sebesar biji atom’.

Seseorang berkata: ‘(Bagaimana jika) seseorang suka pakaiannya baik dan sandalnya juga

baik’. Nabi saw bersabda: ‘Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan. (Sedangkan) kesombongan adalah menolak kebenaran dan memandang rendah manusia (lain)’.” [HR. Muslim]

Ketika menolak kebenaran dan memandang rendah manusia itu adalah kesombongan, maka bagaimana pula ketika sudah menolak kebenaran, sedang yang direndahkan bahkan dihina, disebut membusuk itu adalah Tuhan (Allah). Bukankah itu benar-benar kesombongan yang luar biasa? Padahal, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut:

«لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ»

‘Tidak akan masuk surga siapa yang dalam hatinya terdapat kesombongan meski sebesar biji atom’.

Lha, perkataan “Tuhan Membusuk” itu kesombongan yang berapa juta kali lipat dibanding besarnya partikel atom (مِثْقَالُ ذَرَّةٍ) ?

Ingatlah, orang tua menguliahkan anaknya ke perguruan tinggi Islam tentu saja bukan untuk menjadi orang yang sombong luar biasa. Bahkan Umat Islam pada umumnya juga sama sekali tidak menginginkan perguruan tinggi Islam se-Indonesia ini jadi ajang pemurtadan luar biasa seperti itu. Apalagi sudah sejak tahun 2005 telah diingatkan dengan tegas dalam satu buku berjudul "Ada Pemurtadan di IAIN" yang maksudnya memperingatkan seluruh perguruan tinggi Islam di Indonesia.

Tegakah kita membiarkan generasi penerus bangsa ini digarap besar-besaran oleh para penentang Allah Ta’ala untuk menjadi manusia-manusia yang kurangajar lagi super sombong?

Tentu saja tidak tega. Tetapi, apa reaksi dan aksi kita, itu masih dipertanyakan, karena selama ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa kita tidak tega generasi bangsa ini dirusak secara besar-besaran itu. Sudah saatnya kita tunjukkan bukti. Paling kurang, para pelaku itu ditindak tegas dan disosialisasikan hukumannya, agar tidak lebih rusak lagi, dan tidak berani mengadakan penodaan agama lagi. Semoga.

Jakarta, Senin 6 Dzulqa’dah 1435H/ 1 September 2014.
Mirror 1: Penulis Buku bicara
Follow Twitter: @ZwaraKafir
User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

Re: Mahasiswa Ushuluddin : Tuhan Membusuk

Post by fayhem_1 »

Sepertinya kalau baca di medsos terkait berita ini, hampir semua muslim kalap, itu artinya kaum muslim adalah kaum yg terbelakang, bermental tempe.

Karena tidak jelas disebutkan / tersirat Tuhan siapa yang dimaksud, bisa saja itu Tuhan islam, ato Tuhan Kristen, atau Tuhan mereka sendiri. Kalo Allah SWT Membusuk itu baru jelas Tuhan siapa.

Oleh karenanya kita harus melihat substansi dari kalimat tersebut, ternyata substansinya bukan menghina Tuhan, tapi mengkritik para pemeluk agama tertentu yg melakukan kekerasan atas nama Tuhan.

Jadi kalo muslim tetep marah walaupun paham dengan substansinya, berarti mereka mengamini bahwa Tuhan mereka mengijinkan mereka untuk berbuat kekerasan demi namanya.
Mirror 1: Mahasiswa Ushuluddin : Tuhan Membusuk
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Post Reply