Umat Islam Keberatan, Irian Jaya Terapkan Ajaran Kristen
Posted: Tue Sep 12, 2006 7:49 pm
http://groups.google.co.id/group/soc.cu ... d1f6b97f80
Umat Islam Keberatan, Irian Jaya Terapkan Ajaran Kristen
Jakarta -- Ketua MUI Irian Jaya Drs Zubair D Hussein menegaskan, bahwa umat
Islam keberatan kalau Irian Jaya menerapkan ajaran Kristen ketika propinsi
itu mendapat otonomi dari Pemerintah Pusat. "Umat Islam khawatir kalau Irian
Jaya diberlakukan otonomi, kemudian diterapkan ajaran Kristen, Umat Islam
tidak aman," ujar Zubair disela-sela Munas MUI di Asrama Haji, Pondok Gede,
Jakarta, hari ini.
Sebab, RUU Otonomi Khusus Irian Jaya sudah disampaikan kepada DPR RI
bersamaan dengan RUU Aceh beberapa waktu lalu yang memungkinkan akan
memberikan hak otonomi luas kepada propinsi itu.
Masalahnya, usulan dalam RUU itu adalah pemberlakuan ajaran Kristen di Irian
Jaya. Menurut Zubair, tuntutan pemberlakuan ajaran agama di Irian Jaya tidak
bisa disamakan dengan tuntutan di Aceh. "Penduduk Irian Jaya tidak
seluruhnya beragama Kristen, karena itu perlu persetujuan umat Islam"
katanya.
Umat Islam Irian Jaya, kata Zubair, minta jaminan kalau di Irian Jaya
terpaksa diberlakukan tuntutan Kristen. Soalnya, apakah umat Islam akan
dilindungi bila ajaran Kristen diberlakukan di Irian Jaya? Padahal,
kebebasan melaksanakan ajaran Islam bagi umatnya adalah bagian dari hak
asasi yang harus mendapat perlindungan. Umat Islam di Irian Jaya berjumlah
10% dari total penduduk Irian Jaya yang berjumlah 2 juta.
Jadi, keberadaan umat Islam tidak bisa diabaikan begitu saja. Apalagi,
"Karena Islam masuk ke Irian lebih dahulu, lalu menyusul Kristen," tegas
Zubair. Sehingga, umat Islam sebenarnya adalah tuan rumah; yang mempunyai
hak dalam menentukan masa depan Irian Jaya.
Sekali pun demikian, menurut Zubair, umat Islam di Irian Jaya tidak pernah
melakukan pemberontakan. "Umat Islam hidup cukup rukun dengan umat dari
agama lainnya di Irian Jaya. Lebih aman situasi di Irian Jaya dari pada
situasi di Maluku sekarang ini." Umat Islam di Irian Jaya relatif rukun
dengan siapa saja, terlebih di daerah kantong-kantong muslim seperti Fakfak,
Kaimanan, Manokwari Selatan dan Raja Empat.
Karena itu, menurut Ketua MUI Irian Jaya itu, pemerintah harus memperhatikan
aspirasi umat Islam, karena umat Islam di Irian Jaya selama ini kurang
mendapat perhatian dari pemerintah. "Umat Islam Irian Jaya tidak pernah
mendapat posisi yang baik dalam pemerintahan."
Sebab itulah, umat Islam di Irian Jaya menyesalkan sikap pemerintah yang
tidak jelas dalam soal Papua. Sikap pemerintah dinilai terlalu toleran
dengan merestui Kongres Papua belum lama ini. "Pengibaran bendera bintang
kejora di Irian Jaya adalah bukti kesalahan pihak pemerintah karena bersikap
tidak tegas," kata Zubair. *** (zul)
Aceh bisa Syariat Islam karena Mayoritas Islam tanpa meminta Persetujuan dr Orang Kristen yg minoritas di aceh, kalo Papua yg Mayoritas Kristen ingin ajaran Kristen diterapkan seperti di Aceh, haruss minta Persetujuan minoritas Islam di Papua??
Umat Islam Keberatan, Irian Jaya Terapkan Ajaran Kristen
Jakarta -- Ketua MUI Irian Jaya Drs Zubair D Hussein menegaskan, bahwa umat
Islam keberatan kalau Irian Jaya menerapkan ajaran Kristen ketika propinsi
itu mendapat otonomi dari Pemerintah Pusat. "Umat Islam khawatir kalau Irian
Jaya diberlakukan otonomi, kemudian diterapkan ajaran Kristen, Umat Islam
tidak aman," ujar Zubair disela-sela Munas MUI di Asrama Haji, Pondok Gede,
Jakarta, hari ini.
Sebab, RUU Otonomi Khusus Irian Jaya sudah disampaikan kepada DPR RI
bersamaan dengan RUU Aceh beberapa waktu lalu yang memungkinkan akan
memberikan hak otonomi luas kepada propinsi itu.
Masalahnya, usulan dalam RUU itu adalah pemberlakuan ajaran Kristen di Irian
Jaya. Menurut Zubair, tuntutan pemberlakuan ajaran agama di Irian Jaya tidak
bisa disamakan dengan tuntutan di Aceh. "Penduduk Irian Jaya tidak
seluruhnya beragama Kristen, karena itu perlu persetujuan umat Islam"
katanya.
Umat Islam Irian Jaya, kata Zubair, minta jaminan kalau di Irian Jaya
terpaksa diberlakukan tuntutan Kristen. Soalnya, apakah umat Islam akan
dilindungi bila ajaran Kristen diberlakukan di Irian Jaya? Padahal,
kebebasan melaksanakan ajaran Islam bagi umatnya adalah bagian dari hak
asasi yang harus mendapat perlindungan. Umat Islam di Irian Jaya berjumlah
10% dari total penduduk Irian Jaya yang berjumlah 2 juta.
Jadi, keberadaan umat Islam tidak bisa diabaikan begitu saja. Apalagi,
"Karena Islam masuk ke Irian lebih dahulu, lalu menyusul Kristen," tegas
Zubair. Sehingga, umat Islam sebenarnya adalah tuan rumah; yang mempunyai
hak dalam menentukan masa depan Irian Jaya.
Sekali pun demikian, menurut Zubair, umat Islam di Irian Jaya tidak pernah
melakukan pemberontakan. "Umat Islam hidup cukup rukun dengan umat dari
agama lainnya di Irian Jaya. Lebih aman situasi di Irian Jaya dari pada
situasi di Maluku sekarang ini." Umat Islam di Irian Jaya relatif rukun
dengan siapa saja, terlebih di daerah kantong-kantong muslim seperti Fakfak,
Kaimanan, Manokwari Selatan dan Raja Empat.
Karena itu, menurut Ketua MUI Irian Jaya itu, pemerintah harus memperhatikan
aspirasi umat Islam, karena umat Islam di Irian Jaya selama ini kurang
mendapat perhatian dari pemerintah. "Umat Islam Irian Jaya tidak pernah
mendapat posisi yang baik dalam pemerintahan."
Sebab itulah, umat Islam di Irian Jaya menyesalkan sikap pemerintah yang
tidak jelas dalam soal Papua. Sikap pemerintah dinilai terlalu toleran
dengan merestui Kongres Papua belum lama ini. "Pengibaran bendera bintang
kejora di Irian Jaya adalah bukti kesalahan pihak pemerintah karena bersikap
tidak tegas," kata Zubair. *** (zul)
Aceh bisa Syariat Islam karena Mayoritas Islam tanpa meminta Persetujuan dr Orang Kristen yg minoritas di aceh, kalo Papua yg Mayoritas Kristen ingin ajaran Kristen diterapkan seperti di Aceh, haruss minta Persetujuan minoritas Islam di Papua??