http://www.pesatnews.com/read/2012/12/1 ... as-dibakar
Berita Daerah
Mahasiswa Teologi Tewas Dibakar
Rabu, 19-12-2012 23:51
Petugas polisi menunjukkan foto dan baju korban yang tewas dibakar
TERKAIT
Al Qaida Serang Basis Militer Yaman, 103 Tentara...
Serangan Al Qaida Tewaskan 37 Pasukan...
Pabrik Senjata Meledak, 206 Orang...
Angin Tornado Hantam AS, 7...
PBB: Sehari, Seratus Warga Sipil Tewas di...
JEPARA, PESATNEWS – Suparno (42) seorang mahasiswa semester VIII Fakultas Teologi Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia (STBI) Semarang (Jateng), menjadi korban pembunuhan sadis. Warga RT 5/RW I Desa Mayong Kidul, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara (Jateng) ini, ditemukan warga di hutan jati turut Desa Jinggotan, Kecamatan Kembang. Korban tewas dalam kondisi tidak wajar. Seluruh tubuh mengalami luka bakar. Di kepala ada dua bekas pukulan benda tumpul.
Korban ditemukan warga pada Kamis (13/12/2012) sekitar pukul 16.00 WIB. Saat ditemukan tidak ada identitasnya. Polisi baru bisa mengungkap identitas korban pada Rabu (19/12/2012).
Diduga, sebelum tewas korban disiksa dan dibakar hidup-hidup. Hasil otopsi dari Laboratorioum Forensi Polda Jawa Tengah menyebutkan, bahwa kematian korban akibat kehabisan oksigen saat dibakar. Korban diperkirakan telah meninggal 14 jam sebelum ditemukan.
Kapolres Jepara AKBP Bakharuddin MS mengungkapkan, korban dipastikan buangan dari TKP (tempak kejadian perkara) lain, sebelum ditemukan warga di hutan jati. Di lokasi penemuan korban tidak ada bekas api yang membakar tubuhnya. ”Kalau dibakar di lokasi itu, tentunya di sekitar korban ada bekas api. Tapi di sana tidak ada bekas api. Korban dibakar di lokasi lain dan dibuang di Desa Jinggotan,” kata Bakharuddin, Rabu (19/12/2012).
Bakharuddin menjelaskan, lokasi ditemukannya korban berada di sekitar 20 meter dari jalan menuju Desa Balong, Kecamatan Kembang. Sementara dari jalan raya Bangsri–Keling berjarak sekitar 100 meter. ”Kami masih terus melakukan penyidikan guna mengungkap siapa pelaku pembunuhan sadis itu,” katanya.
Kagetkan Keluarga dan Teman
Sementara itu, kematian Suparno mengejutkan keluarga dan teman-temannya. Pihak keluarga dan teman-teman kuliah Suparno tidak menyangka mayat yang ditemukan di Desa Jinggotan, Kecamatan Kembang, Kamis (13/12) lalu adalah Suparno. Selama ini dikenal sebagai mahasiswa teladan. Dia tidak pernah punya masalah dengan siapa pun, termasuk teman-teman kuliahnya.
Julio (20) salah seorang teman korban mengungkapkan, Suparno selama ini sering menjadi teladan bagi mahasiswa lain. Sikapnya yang santun, tidak banyak bicara namun sering mengeluarkan humor-humor lucu yang membuat teman-temannya suka. Julio terakhir kali bertemu Suparno Selasa (11/12). ”Saya ketemu terakhir saat dia berpamitan pulang ke Jepara. Namun saat itu dia agak aneh. Raut wajahnya tidak seceria biasanya. Agak murung,” kata Julio, mahasiswa asal Papua ini.
Aktif di Gereja
Sebelum meninggal, Suparno juga dikenal aktif sebagai jemaat Gereja Injili Tanah Jawa (GITJ) di Desa Pendo Sawalan, Kecamatan Kalinyamatan. Menurut wakil ketua majelis GITJ Pendo Sawalan, Age Riwan Setyono (54) Suparno sudah empat bulan tidak ke gereja.
Menurut Age, Suparno izin untuk fokus penggarapan skripsi yang dilakukan di Yogyakarta. ”Sudak empat bulan ini Suparno izin tidak berjamaat ke gereja. Bahkan saat perayaan Natal 15 Desember 2012 lalu dia juga tidak datang,” katanya.
Age menambahkan, selama menjadi jemaat gereja, Suparno juga dikenal baik. Dia bahkan sering diminta mengisi acara-acara untuk pemuda gereja. ”Suparno kan mahaiswa teologi. Jadi sering diminta mengisi acara-acara di gereja,” ujarnya.
Age juga meyakini jenazah tersebut adalah Suparno. Kaus yang dikenakan bertuliskan ’Andalan’ merupakan kaus komunitas yang dibuat gereja. ’Andalan’, kata Age merupakan kependekan dari Anak Muda Klasis Selatan. ”Yakni komunitas untuk mewadahi anak-anak gereja di wilayah Jepara bagian Selatan,” katanya. [yt/pn]
http://www.lawangsewupos.com/2012/12/pe ... 5jLAA.dpbs
Pelaku Pembunuhan Mahasiswa STTBI Jaringan Teroris
Diposting Abdul Mughis jam 08:10
Google +0 1 1 Blogger1 5
SEMARANG- Kasus pembunuhan sadis terhadap seorang mahasiswa Fakultas Teologi Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia (STTBI) Semarang, Suparno (42), warga Mayong Kidul RT 05/RW 01 Mayong, Jepara, terungkap. Tim Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng berhasil menangkap tiga pelaku.
Yang mengagetkan, salah satu di antara pelaku diduga terlibat jaringan teroris yang berperan sebagai penyuplai senjata api. "Sudah kami tangkap tiga pelaku. Kami masih mengembangkan penyelidikan lebih lanjut," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Bambang Rudi Pratiknyo, dikonfirmasi Sabtu (29/12/2012).
Pengejaran sudah melalui proses panjang sejak korban ditemukan tewas mengenaskan di area petak 106 hutan jati, Desa Jinggotan, Kembang, Jepara pada Kamis (13/12/2012), sekitar pukul 22.00, lalu.
Dipimpin oleh Kompol Budi Utomo, AKP Yahya R lihu dan Iptu Aji Darmawan, akhirnya menemukan titik terang. "Ketiga pelaku kami tangkap secara terpisah," katanya.
Ketiga tersangka masing-masing beridentitas; Agus Suprapto (31), warga Desa Semper Barat RT 07/ RW 06 Kecamatan Cililing, Kabupaten Jakarta, ditangkap di Sragen. Berikutnya; Amir Mahmud (29), warga Desa Ngaklingan RT 01/RW 03 Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Pemuda yang pernah belajar di Ponpes Al Muttaqin Sowan Kidul Jepara, ini tertangkap di Kudus. Tersangka berikutnya; Sudarsono alias Sony (29), warga Desa Klumpit RT 01 Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.
Hingga saat ini, polisi masih mengembangkan penyelidikan guna mengetahui motif dan latar belakang insiden pembunuhan sadis tersebut. Kendati demikian, polisi mempunyai catatan khusus untuk tersangka Agus. Agus diduga terlibat jaringan terorisme. Dia merupakan salah satu jaringan yang diduga berperan sebagai penyuplai senjata api. Di antaranya ke jaringan Abu Umar. Dia juga tokoh utama yang berperan sebagai penghubung jaringan teroris ke lini atas maupun lini bawah (daerah).
"Korban setelah dibunuh kemudian dibakar dan dibuang di hutan, sepeda motornya dirampas," kata Bambang Rudi.
Hasil penyelidikan sementara, motif pembunuhan karena pelaku sakit hati.
"Korban mulanya beragama Islam, belakangan pindah agama menjadi Nasrani. Korban mulai mengajak rekan-rekannnya yang dulu satu sekolah," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya,
korban dulu lulusan salah satu Madrasah Tsanawiyah, sempat kuliah di salah satu Institut Agama Islam Negeri (IAIN), namun setahun putus. Korban melanjutkan di Fakultas Teologia. Informasi dari kepolisian menyebutkan, tersangka Sony pernah mengikuti pelatihan militer di Moro Pilipina. (Mughis/LSP)
- See more at:
http://www.lawangsewupos.com/2012/12/pe ... 5jLAA.dpuf
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.ph ... -Ditangkap
29 Desember 2012
Tiga Pembunuh Mahasiswa STBI Ditangkap
1
63
SEMARANG - Polda Jateng menangkap tiga pembunuh Suparno (42), mahasiswa Sekolah Tinggi Theologi Baptis Indonesia (STBI) Semarang.
Ketiga pelaku ditangkap terpisah. Mereka adalah Agus Suprapto (31), warga Semper Barat RT 07 RW 06, Cilincing, Jakarta Utara. Dia ditangkap di Sragen. Dua tersangka lain ditangkap di Kudus, yakni Amir Mahmud (29), warga Desa Ngaklingan RT 01 RW 03, Gebog, Kudus dan Sudarsono alias Sony (29), warga Desa Klumpit, Gebog, Kudus.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Bambang Rudi Pratikyo mengatakan, pengembangan kasus ini bermula dari penemuan mayat korban di petak 106 hutan jati Desa Jinggotan, Kecamatan Kembang, Jepara, pada 13 Desember lalu. Ketika itu, Suparno ditemukan tewas mengenaskan dengan luka tusuk dan luka bakar di sebagian tubuhnya.
Setelah melakukan penyelidikan, polda menerjunkan tim untuk melacak keberadaan para pelaku. Penelusuran yang dipimpin Kompol Budi Utomo, AKP Yahya R Lihu dan Iptu Aji Darmawan, selama beberapa hari membuahkan hasil. ”Tim kami sempat kucing-kucingan dengan pelaku. Namun berkat kerja keras akhirnya ketiga pelaku berhasil ditangkap Kamis (27/12) kemarin,” ujarnya.
Bambang Rudi mengungkapkan, sebelum dibunuh, korban terlebih dulu dibakar, kemudian dibuang ke hutan. Motif pembunuhan masih diselidiki. (ebp, J12-43)