Ini gara2 moslem Lampung, yang awalnya bentrok gara-gara urusan syahwat. Sekarang merebak, moslem2 bakar pura. Dan di Bali sudah mulai panas..
Ini ketemu page di facebook... http://www.facebook.com/pages/Gerakan-B ... 77?fref=ts
Masa kalau mau ke Bali harus pakai passport???
GERAKAN BALI MERDEKA!
Re: GERAKAN BALI MERDEKA!
Kalau bali merdeka...ngga kebayang deh.
Re: GERAKAN BALI MERDEKA!
Pasti gara2 kasus lampung neh. Masak penduduk asli mau ngusir org bali perantauan disitu. Aneh bangedddd !! semua warga negara punya hak koq mau tinggal di wilayah RI manapun !
Re: GERAKAN BALI MERDEKA!
Ajaran damai di gembar gembor kan...ngerusak,ngerusuh,ngegarong pas kayak junjungan nya si momed..liat salah satu komen di fb,liat slimer komen mau bunuh2 segala,,
Ajaran sontoloyo
Ajaran sontoloyo
Re: GERAKAN BALI MERDEKA!
akhirnya ketahuan inti masalah sebenarnya....umat, 02/11/2012 06:18 WIB
Kemensos: Kecemburuan Sosial Juga Picu Konflik di Lampung Selatan
Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda
Jakarta - Kementerian Sosial menugaskan beberapa tenaga ahli untuk memetakan kondisi daerah konflik di Lampung Selatan. Sejumlah temuan ditelusuri, termasuk kemungkinan adanya ketimpangan dan kecemburuan sosial.
Tenaga Ahli Menteri Sosial, Sapto Waluyo menuturkan saat mendatangi daerah konflik desa Balinuraga dan Agom di kecamatan Way Panji, Lampung Selatan, masih melihat perbedaan kondisi ekonomi sehingga menimbulkan kecemburuan sosial yang tinggi.
"Masyarakat asli Lampung merasa kondisi sosial-ekonomi mereka jauh tertinggal dibanding kaum pendatang. Di samping itu, ada kelompok yang mempertahankan adat kebiasaannya dan tidak mau berbaur dengan lingkungan baru," ujarnya dalam rilis yang diterima detikcom, Jumat (2/11/2012).
Menurutnya sampai saat ini masih ada kelompok-kelompok kecil yang sulit untuk berbaur dengan lingkungan dan lebih mementingkan kelompok atau kebersamaan di dalaml kelompok, hal itu dapat menyebabkan insiden kecil menjadi membesar.
"Sehingga insiden kecil dapat memicu konflik komunal," ujarnya.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial, Syahabuddin, yang meninjau lokasi pengungsi di SPN Kemiling bersama Bupati Lampung Selatan, Ryco Menoza, mengatakan, daerah konflik di Lampung Selatan saat ini memasuki tanggap darurat.
"Saat ini kita memasuki masa tanggap darurat, proses penghentian kekerasan dan perlindungan terhadap korban dan pengungsi. Bersama Dinsos Provinsi Lampung kami menyiapkan shelter dan logistik," kata Syahabuddin.
Lebih lanjut ia mengatakan pihaknya akan mengerahkan puluhan tenaga relawan untuk membantu mengurus dapur umum di tenda-tenda pengungsian. "Kami kerahkan 40 Tagana yang mengurus dapur umum melayani 1.600 pengungsi," ujarnya.
Ditambahkan Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Hartono Laras, nantinya Kementerian Sosial akan menggulirkan program keserasian sosial untuk mencegah konflik di masa depan.
"Dengan memperberdayakan masyarakat miskin agar tidak muncul kecemburuan. Dari situ ketahanan sosial dibangun," jelas Hartono
Sebelum konflik desa Balinuraga dan Agom pada 28-29 Oktober lalu, pada bulan Januari 2012 pernah terjadi bentrok serupa dan dilakukan perdamaian secara adat. Namun, nampaknya penyelesaian perdamaian tersebut hanya menyentuh kalangan muda dan akar rumputnya melainkan kalangan adat. Saat itu beberapa tokoh adat Lampung seperti Pangeran Margaratu, Pangeran Legun Tihang, Pangeran Dantaran Naga Bringsang, Pangeran Rajabasa, dan Pangeran Ratu Marga Katibung, bersama dengan komunitas Bali yang diwakilkan Parisada Hindu Dharma sempat dilakuan dialog lintas yang dirintis Gubernur Lampung Sjahroedin ZP belum mencapai kesepakatan bahkan dirinya sempat merencanakan mengundang Gubernur Bali untuk berembug mencari solusi.
(edo/mad)
sumber
'pelecehan seksual' hanya sebagai trigger untuk meledaknya kecemburuan ini ....sama seperti konflik2 sosial lainnya...
kaum pendatang tampaknya lebih sukses dari penduduk asli...
Re: GERAKAN BALI MERDEKA!
Saya dukung Bali merdeka dan melepaskan diri dari NKRI, selama ini Bali memberikan devisa yg besar tapi banyak yg dikorup belum lagi pembangunannya lebih banyak buat pulau Sumatra dan Jawa.
Bali bisa maju karena banyak wisatawan dan orang asing yg turut membangun kota di Bali, contohnya Rumah Sakit Sanglah didirikan oleh JICA Jepang kerja sama dengan pemerintah Bali
Bali bisa maju karena banyak wisatawan dan orang asing yg turut membangun kota di Bali, contohnya Rumah Sakit Sanglah didirikan oleh JICA Jepang kerja sama dengan pemerintah Bali
Last edited by Gen3ster on Fri Nov 02, 2012 11:23 am, edited 1 time in total.
Re: GERAKAN BALI MERDEKA!
Gw dukung!!!
- MaNuSiA_bLeGuG
- Posts: 4292
- Joined: Wed Mar 05, 2008 2:08 am
- Location: Enies Lobby
Re: GERAKAN BALI MERDEKA!
sori bro, tapi gw ga setuju bali lepas. kenapa harus bali yg lepas ? kenapa ga muslim2 keblinger aja yg dilepas utk hidup dinegara syariah di luar sana macam afganistan, iran ato somalia dan kita lihat sampai mana mereka betah hdup di dunia islam.Gen3ster wrote:Saya dukung Bali merdeka dan melepaskan diri dari NKRI, selama ini Bali memberikan devisa yg besar tapi banyak yg dikorup belum lagi pembangunannya lebih banyak buat pulau Sumatra dan Jawa.
Bali bisa maju karena banyak wisatawan dan orang asing yg turut membangun kota di Bali, contohnya Rumah Sakit Udayana didirikan oleh orang Jepang.
melepaskan diri dari nkri tidak akan mmecahkan masalah, hanya lari dari masalah.
Re: GERAKAN BALI MERDEKA!
Koreksi bukan RS Udayana tapi RS SanglahMaNuSiA_bLeGuG wrote:
sori bro, tapi gw ga setuju bali lepas. kenapa harus bali yg lepas ? kenapa ga muslim2 keblinger aja yg dilepas utk hidup dinegara syariah di luar sana macam afganistan, iran ato somalia dan kita lihat sampai mana mereka betah hdup di dunia islam.
melepaskan diri dari nkri tidak akan mmecahkan masalah, hanya lari dari masalah.
Satu2nya cara adalah lepas dari mereka karena akhir2 ini Bali di teror oleh orang2 jawa, sehingga orang2 balinya pada sentimen ama orang jawa yg banyakan Muslim. Susah rasanya membayangkan 190 juta muslim dilepas untuk tinggal di negara Arab. Mustahil. Sama aja membayangkan orang Malaysia (Pulau Malaysia yg dolonya bersatu dengan kepulauan RI) untuk dilepas ke negara2 Arab.
Re: GERAKAN BALI MERDEKA!
Kalau mau merdeka, apa sdh dipikirkan mengenai listrik, gas, bbm? Apa pendapatan Bali cukup untuk memenuhi itu? Jangan samakan dg Timor Leste atau Papua yg kalau merdeka pasti akan dibantu oleh asing sebab memiliki kekayaan alam yg bisa dijarah habis-habisan.
- momed_xxx3
- Posts: 608
- Joined: Fri Aug 31, 2012 11:15 am
- Location: di Surga bersama anak2 kecil perawan
Re: GERAKAN BALI MERDEKA!
Kalo Bali merdeka malah bsa lbh maju Bali drpd Ind0nesia t0h pajak pariwisata ajah devisanya udah besar yg dset0r k pemerintah pusat, walau Bali ga pnya kekayaan alam ane rasa pndapatan devisa dr pariwisata bsa utk mandiri
- tukang ojek
- Posts: 1527
- Joined: Sun Sep 18, 2011 2:39 am
- Location: Di hati kaum muslimin dan muslimah :)
Re: GERAKAN BALI MERDEKA!
wow....dengan papua merdeka saja....,Islam sudah kebakaran jenggot....mencak-mencak tidak ketulungan..di tambah lagi dengan Bali Merdeka...mmmuuuaaakiiinnn gak karuan deh Islam....
Bagaimana jika Papua + Bali minta merdeka secara serentak....???
Bagaimana jika Papua + Bali minta merdeka secara serentak....???
Re: GERAKAN BALI MERDEKA!
Timor Leste saat ini pembangunannya banyak dari pihak asing seperti Portugal, Cina, Jepang dan Australia, Timor Leste itu aslinya bukan dari Indonesia karena th 1975 Indonesia menduduki wilayah Timor Leste yg sebelumnya diduduki Portugal. Selama kurang lebih 25 th diduduki Indonesia, orang Timor Leste banyak disiksa dan mengalami kelaparan. Sampai akhirnya memisahkan diri th 1999. Meskipun begitu orang Timor Leste masih bisa berbahasa Indonesia dan bahasa aslinya : Tetun
Nasibnya Timor Leste hampir sama persis dengan Papua bedanya Papua belum merdeka. Saya lebih suka jamannya Sukarno dimana orang Papua lebih diperhatikan, sekarang boro2 diperhatiin, yg lebih diperhatiin justru Palestina dengan membangun Rumah Sakit Palestina, belum lagi konflik Myanmar dengan Muslim Rohingya, sampai2 dikirim relawan kesana. Udah gitu masalah kecil kaya Pembakaran Quran aja si SBY malah ngurusin lg. Negara sendiri aja masih banyak yg ga beres, urusin kerjaan orang lain. Ampun dah
Yg Papua ama negara2 Indonesia bagian Timur mah dibiarin. Justru pihak asing yg ngebantu disana. Jadinya boleh dibilang masalah antara Bali dan Negara2 Indonesia bagian Timur adalah dilema, ama pihak pemerintah lokal ga diurusin / setengah2 ngebantunya, ama pemerintah asing ditolong pembangunannya tapi kekayaan alamnya jg dikeruk, Pilih mana?
BIN Soroti Dana Bantuan Asing untuk Papua
Masalah Kesehatan di Papua, Pihak Asing pun Ikut Peduli
Indonesia yg sekarang bukanlah negara Kepulauan atopun Agraris tapi sudah jd negara Beragama, yg diurusin agama Islam kaya Mesjid, Quran soal kesejahteraan penduduknya khususnya Negara Indonesia bagian Timur nanti dolo
Nasibnya Timor Leste hampir sama persis dengan Papua bedanya Papua belum merdeka. Saya lebih suka jamannya Sukarno dimana orang Papua lebih diperhatikan, sekarang boro2 diperhatiin, yg lebih diperhatiin justru Palestina dengan membangun Rumah Sakit Palestina, belum lagi konflik Myanmar dengan Muslim Rohingya, sampai2 dikirim relawan kesana. Udah gitu masalah kecil kaya Pembakaran Quran aja si SBY malah ngurusin lg. Negara sendiri aja masih banyak yg ga beres, urusin kerjaan orang lain. Ampun dah
Yg Papua ama negara2 Indonesia bagian Timur mah dibiarin. Justru pihak asing yg ngebantu disana. Jadinya boleh dibilang masalah antara Bali dan Negara2 Indonesia bagian Timur adalah dilema, ama pihak pemerintah lokal ga diurusin / setengah2 ngebantunya, ama pemerintah asing ditolong pembangunannya tapi kekayaan alamnya jg dikeruk, Pilih mana?
BIN Soroti Dana Bantuan Asing untuk Papua
Masalah Kesehatan di Papua, Pihak Asing pun Ikut Peduli
Indonesia yg sekarang bukanlah negara Kepulauan atopun Agraris tapi sudah jd negara Beragama, yg diurusin agama Islam kaya Mesjid, Quran soal kesejahteraan penduduknya khususnya Negara Indonesia bagian Timur nanti dolo
Last edited by Gen3ster on Fri Nov 02, 2012 1:19 pm, edited 1 time in total.
Re: GERAKAN BALI MERDEKA!
Gen3ster wrote:Saya dukung Bali merdeka dan melepaskan diri dari NKRI, selama ini Bali memberikan devisa yg besar tapi banyak yg dikorup belum lagi pembangunannya lebih banyak buat pulau Sumatra dan Jawa.
Bali bisa maju karena banyak wisatawan dan orang asing yg turut membangun kota di Bali, contohnya Rumah Sakit Udayana didirikan oleh orang Jepang.
Untuk meningkatkan posisi tawar ... minta merdeka itu sangat baikMaNuSiA_bLeGuG wrote:
sori bro, tapi gw ga setuju bali lepas. kenapa harus bali yg lepas ? kenapa ga muslim2 keblinger aja yg dilepas utk hidup dinegara syariah di luar sana macam afganistan, iran ato somalia dan kita lihat sampai mana mereka betah hdup di dunia islam.
melepaskan diri dari nkri tidak akan mmecahkan masalah, hanya lari dari masalah.
Yang ngajarin adalah muslim sendiri => NAD
Re: GERAKAN BALI MERDEKA!
RAPBN tuk departemen / kementerian 2013 :Gen3ster wrote: Indonesia yg sekarang bukanlah negara Kepulauan atopun Agraris tapi sudah jd negara Beragama, yg diurusin agama Islam kaya Mesjid, Quran soal kesejahteraan penduduknya khususnya Negara Indonesia Bagian Timur nanti dolo
- Kementerian Dalam Negeri : 15,78 T
Kementerian Kesehatan : 34,58 T
Kementerian Agama : 43,96T
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan : 73,08T
Kementerian Pekerjaan Umum : 77,97T
Kementerian Pertahanan : 81,96
Mendingan tuk bangun jalan raya dan beli 1000 buah Leopard
Re: GERAKAN BALI MERDEKA!
Mungkin anda perlu baca artikel di bawah ini, pasti bakal muntah darah nih setelah membacanya
Adang Amung : Sakit hati ini
Selain ibu Inggit, salah satu tetangga saya adalah Kang Adang Amung yang rumahnya hanya berjarak beberapa meter saja dengan mantan rumah saya di jalan Sitimunigar Bandung. Kang Adang sebagaimana kami biasa memanggilnya adalah seorang penghayat sekaligus Ketua 1 Aliran Kebatinan Perjalanan (AKP), salah satu kekayaan khazanah agama/kepercayaan lokal yang ada di Indonesia dengan pengikut ratusan ribu di berbagai provinsi. Sebenarnya sudah lama saya ingin ngobrol santai dengan Kang Adang, tapi baru kali ini kami akhirnya bertemu setelah mencoba menghubunginya sekian lama. Ini hanya obrolan ringan pada hari Minggu yang lalu (15/06), tapi saya ingin mengangkat isu diskriminasi terhadap kalangan minoritas khususnya terhadap pemeluk aliran kepercayaan yang sudah jadi silent victims sejak jaman Orba hingga sekarang.
Bagi yang ingin mengetahui tentang apa dan bagaimana Aliran Kepercayaan Perjalanan (AKP) silakan di google atau bisa menemukan infromasinya di sini, di sini, dan di sini (isu diskriminasi), Singkatnya, aliran ini didirikan oleh Mei Kartawinata, M. Rasyid, dan Sumitra pada tanggal 17 September 1927 di Subang. Ajaran mereka bersumber pada Dasa Wasita (10 Wangsit) yang merupakan petuah moral dan hubungan pengikutnya dengan Tuhan. Lengkapnya ini hasil obrolan saya dengan Kang Adang :
T: Kang, sebenarnya apa sih inti ajaran AKP ?
J : Sebelum menjawab itu, saya ingin menyatakan bahwa aliran2 kepercayaan di Indonesia termasuk AKP merupakan kekayaan budaya bangsa yang sarat dengan kearifan lokal. Salah satunya adalah hubungan manusia dengan alam dengan berbagai pamali atau tabu. Bahwa alam ini adalah anugerah dari Tuhan harus dipelihara dengan baik. Kalau menebang, tanamlah kembali, suatu konsep yang kami sebut dengan “sedekah bumi” merupakan salah satu contoh ajaran AKP. Sayang dalam perjalanan waktu berbagai pamali atau tabu untuk melindungi alam seringkali dianggap sirik atau menyekutukan Tuhan sehingga orang sudah tidak takut lagi melakukan perusakan lingkungan. Sejarahnya. ajaran kami bermula dari Subang dengan Dasa Wasita atau 10 wangsit yang diterima oleh Mama Karta (Mei Kartawinata). Makanya Subang saat itu dicetuskan sebagai bentengnya Pancasila.
T : Apa hubungannya dengan Pancasila ?
J : Saya tidak tahu mengapa ini tidak terekam dalam buku sejarah, tapi dalam salah satu percakapan Mei Kartawinata (MK) bertanya kepada Bung Karno. “No, katakanlah suatu saat negara ini merdeka, apa yang akan dijadikan dasar filosofinya ? tanya MK kepada Bung Karno. “Nasionalisme” kata BK. “Nasionalisme mana ? Hindu, Budha, Islam, Komunis ? Saat itu BK belum bisa menjawab dan percakapan terhenti begitu saja. Kemudian MK dan rekan2nya kemudian hijrah ke Bandung Selatan dan mendirikan Marhaen (Permai=Partai Persatuan Rakyat Marhaen, catatan dari saya), yang visinya adalah orang yang pernah terjajah, tidak akan dijajah lagi, dan tahu cara mengusir penjajah.
T : Menarik, lalu apalagi ?
J : Sebenarnya inti ajaran ini adalah menjalankan kehendak Tuhan atau Kersaning Gusti. Dengan kata lain kita dilahirkan di dunia ini adalah merupakan titah-Nya , kehendak Ilahi yang harus kita laksanakan sebaik-baiknya. Selain itu hidup di dunia ini harus mencoba melaksanakan sifat2 Tuhan semampu kita melalui pengenalan diri.
T : Seperti konsep Sufi dalam Islam yang menyatakan “siapa yang mengenal dirimu akan mengenal Tuhan”, lalu bagaimana cara mengenal Tuhan ?
J : Singkat saja, dengan alat yang diberikan oleh Tuhan. Mata, telinga, rasa, hati. Temukan Tuhan dengan alat yang diberikan-Nya, bukan dengan alat yang lain.
T : Apakah ada ritus dan tempat ibadah yang khusus ?
J : kami tidak mengenal tempat ibadah, yang penting di manapun dan pada saat apapun kita bisa melakukan hubungan dengan Tuhan dan mensyukuri segala karunia-Nya.
T : Tidak semedi di tempat khusus ?
J : Tidak perlu, di tengah keramaian pun kita bisa sekedar ingat (eling) kepada-Nya karena Tuhan Maha Tahu.
T: Menghadapnya ke mana ? Barat, Timur, atau ?
J : Simpel, ke depan. Tidak mungkin kita menengok ke belakang, kan tidak enak, coba saja palingkan muka ke belakang (sambil tersenyum).
T : Ngomong2 anaknya Kang Adang apakah harus juga menjadi pemeluk aliran ini ?
J : Sama sekali tidak. Sebelum ia berusia 17 tahun kami memberikan kebebasan kepadanya untuk mempelajari berbagai agama apapun. Pada saatnya saat ia dewasa kami akan bertanya dan membiarkan ia memutuskan sendiri. (catatan : dalam keluarga besarnya hanya orang tua Kang Adang dan ia sendiri yang menganut aliran kepercayaan, sedangkan adik2nya beragama Islam)
T : Apa syaratnya kalau ia ingin menjadi pemeluk aliran ini ?
J : Sudah berusia 17 tahun, memahami dirinya, direkomendasikan oleh sedikitnya 7 orang anggota lain, dan surat pernyataan yang bermeterai. Kalau syaratnya sudah terpenuhi, kami akan memberikan kartu keanggotaan.
T : Berapa jumlah anggotanya sekarang
J : Sekitar 200 ribuan tersebar dari pulau Jawa, Lampung, hingga Kalimantan Timur. Kami tidak pernah memasang target untuk mendapatkan anggota sebanyak-banyaknya. Aliran ini murni di biayai sendiri oleh anggotanya dnegan iuran 1000 per bulan. Rencananya akan kami tingkatkan menjadi 5000 pada Musyawarah Besar berikutnya.
T : Sekarang bagaimana masalah diskrminasi dan pengakuan hak2 sipil seperti KTP, buku nikah, akte kelahiran ? Bukankah pemerintah sudah mengakomodasi pemeluk kepercayaan melalui UU no. 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dan PP 33/2007 sebagai petunjuk pelaksanannnya ?
J : Sebelum ada peraturan ini Asep Pujanegara salah seorang penghayat yang perkawinannya tidak diakui oleh negara berjuang sejak tahun 2001 hingga 2006 saat kasasinya dimenangkan oleh MA. Walau UU itu sudah berlaku, namun hingga saat ini KTP kami masih dikosongkan, atau diberi angka 7 (catatan : agama lain2 dalam database pemerintah), dan banyak juga disebut Kong Hu Chu.
T : Bagaiman dengan Akta Kelahiran ?
J : Bisa kami dapatkan, tapi akta tersebut tanpa pencatuman nama Ayah karena dianggap belum kawin oleh pemerintah.
T : Kan perangkat perundangannya sudah ada sejak tahun 2006 ?
J : Bisa dikatakan hampir 90% anggota kami masih menggunakan sistem kependudukan lama, dan kami hanya bisa pasrah. Alasan dari pemerintah karena belum ada petunjuk, belum siap, dll, walaupun kami akui misalnya untuk Kabupaten Bandung, dan Cimahi sudah bisa terlaksana.
T : Bagaimana persaanya selama puluhan tahun mendapat perlakuan diskriminatif dari pemerintah?
J : Rasanya sakit hati ini … (sambil merenung), tapi kami pasrah karena mungkin ini bagian dari kersaning Gusti (kehendak Tuhan) dan lalakon hirup (perjalanan kehidupan).
T : Jadi konsep Bhineka Tunggal Ika bangsa ini ?
J : Garuda Pancasila lambang negara kita adalah Gapura Ning Negara atau pntu masuk berbangsa dan bernegara dan di dalamnya harus ada Pancasila. Sila pertama adalah Ketuhanan YME yang dilambangkan dengan Bintang. Mengapa ? Karena bintang bisa menjadi penunjuk jalan pun di dalam kegelapan dan bukan perlambang Tuhan tapi ketuhanan. Itu saja yang kami ingatkan.
T : Selain itu ada tantangan lain dalam menjalankan aliran kepercayaan ini ?
J : Tantangan sih tidak ada, apalagi sudah banyak orang yang mulai terbuka dan menghargai keberadaan kami.
T : Sudah pernah mengadu ke Gus Dur dan apa tanggapannya ?
J : Sudah dan positif. beliau berkata negara harus mengakui aliran kami sebagai agama juga.
Siang itu, di sebuah rumah dalam gang sempit di Bandung kami mengakhiri obrolan ini dan UU 23/2006 sudah memutuskan bahwa KTP pemeluk aliran penghayat tetap dikosongkan walaupun tercatat dalam sistem data base pemerintah. Suatu klausul yang tetap rawan dan multi tafsir.
“I think there’s jus one kind of folks. Folks“
Harper Lee, To Kill a Mockingbird
http://mypotret.wordpress.com/2008/06/1 ... -hati-ini/
Adang Amung : Sakit hati ini
Selain ibu Inggit, salah satu tetangga saya adalah Kang Adang Amung yang rumahnya hanya berjarak beberapa meter saja dengan mantan rumah saya di jalan Sitimunigar Bandung. Kang Adang sebagaimana kami biasa memanggilnya adalah seorang penghayat sekaligus Ketua 1 Aliran Kebatinan Perjalanan (AKP), salah satu kekayaan khazanah agama/kepercayaan lokal yang ada di Indonesia dengan pengikut ratusan ribu di berbagai provinsi. Sebenarnya sudah lama saya ingin ngobrol santai dengan Kang Adang, tapi baru kali ini kami akhirnya bertemu setelah mencoba menghubunginya sekian lama. Ini hanya obrolan ringan pada hari Minggu yang lalu (15/06), tapi saya ingin mengangkat isu diskriminasi terhadap kalangan minoritas khususnya terhadap pemeluk aliran kepercayaan yang sudah jadi silent victims sejak jaman Orba hingga sekarang.
Bagi yang ingin mengetahui tentang apa dan bagaimana Aliran Kepercayaan Perjalanan (AKP) silakan di google atau bisa menemukan infromasinya di sini, di sini, dan di sini (isu diskriminasi), Singkatnya, aliran ini didirikan oleh Mei Kartawinata, M. Rasyid, dan Sumitra pada tanggal 17 September 1927 di Subang. Ajaran mereka bersumber pada Dasa Wasita (10 Wangsit) yang merupakan petuah moral dan hubungan pengikutnya dengan Tuhan. Lengkapnya ini hasil obrolan saya dengan Kang Adang :
T: Kang, sebenarnya apa sih inti ajaran AKP ?
J : Sebelum menjawab itu, saya ingin menyatakan bahwa aliran2 kepercayaan di Indonesia termasuk AKP merupakan kekayaan budaya bangsa yang sarat dengan kearifan lokal. Salah satunya adalah hubungan manusia dengan alam dengan berbagai pamali atau tabu. Bahwa alam ini adalah anugerah dari Tuhan harus dipelihara dengan baik. Kalau menebang, tanamlah kembali, suatu konsep yang kami sebut dengan “sedekah bumi” merupakan salah satu contoh ajaran AKP. Sayang dalam perjalanan waktu berbagai pamali atau tabu untuk melindungi alam seringkali dianggap sirik atau menyekutukan Tuhan sehingga orang sudah tidak takut lagi melakukan perusakan lingkungan. Sejarahnya. ajaran kami bermula dari Subang dengan Dasa Wasita atau 10 wangsit yang diterima oleh Mama Karta (Mei Kartawinata). Makanya Subang saat itu dicetuskan sebagai bentengnya Pancasila.
T : Apa hubungannya dengan Pancasila ?
J : Saya tidak tahu mengapa ini tidak terekam dalam buku sejarah, tapi dalam salah satu percakapan Mei Kartawinata (MK) bertanya kepada Bung Karno. “No, katakanlah suatu saat negara ini merdeka, apa yang akan dijadikan dasar filosofinya ? tanya MK kepada Bung Karno. “Nasionalisme” kata BK. “Nasionalisme mana ? Hindu, Budha, Islam, Komunis ? Saat itu BK belum bisa menjawab dan percakapan terhenti begitu saja. Kemudian MK dan rekan2nya kemudian hijrah ke Bandung Selatan dan mendirikan Marhaen (Permai=Partai Persatuan Rakyat Marhaen, catatan dari saya), yang visinya adalah orang yang pernah terjajah, tidak akan dijajah lagi, dan tahu cara mengusir penjajah.
T : Menarik, lalu apalagi ?
J : Sebenarnya inti ajaran ini adalah menjalankan kehendak Tuhan atau Kersaning Gusti. Dengan kata lain kita dilahirkan di dunia ini adalah merupakan titah-Nya , kehendak Ilahi yang harus kita laksanakan sebaik-baiknya. Selain itu hidup di dunia ini harus mencoba melaksanakan sifat2 Tuhan semampu kita melalui pengenalan diri.
T : Seperti konsep Sufi dalam Islam yang menyatakan “siapa yang mengenal dirimu akan mengenal Tuhan”, lalu bagaimana cara mengenal Tuhan ?
J : Singkat saja, dengan alat yang diberikan oleh Tuhan. Mata, telinga, rasa, hati. Temukan Tuhan dengan alat yang diberikan-Nya, bukan dengan alat yang lain.
T : Apakah ada ritus dan tempat ibadah yang khusus ?
J : kami tidak mengenal tempat ibadah, yang penting di manapun dan pada saat apapun kita bisa melakukan hubungan dengan Tuhan dan mensyukuri segala karunia-Nya.
T : Tidak semedi di tempat khusus ?
J : Tidak perlu, di tengah keramaian pun kita bisa sekedar ingat (eling) kepada-Nya karena Tuhan Maha Tahu.
T: Menghadapnya ke mana ? Barat, Timur, atau ?
J : Simpel, ke depan. Tidak mungkin kita menengok ke belakang, kan tidak enak, coba saja palingkan muka ke belakang (sambil tersenyum).
T : Ngomong2 anaknya Kang Adang apakah harus juga menjadi pemeluk aliran ini ?
J : Sama sekali tidak. Sebelum ia berusia 17 tahun kami memberikan kebebasan kepadanya untuk mempelajari berbagai agama apapun. Pada saatnya saat ia dewasa kami akan bertanya dan membiarkan ia memutuskan sendiri. (catatan : dalam keluarga besarnya hanya orang tua Kang Adang dan ia sendiri yang menganut aliran kepercayaan, sedangkan adik2nya beragama Islam)
T : Apa syaratnya kalau ia ingin menjadi pemeluk aliran ini ?
J : Sudah berusia 17 tahun, memahami dirinya, direkomendasikan oleh sedikitnya 7 orang anggota lain, dan surat pernyataan yang bermeterai. Kalau syaratnya sudah terpenuhi, kami akan memberikan kartu keanggotaan.
T : Berapa jumlah anggotanya sekarang
J : Sekitar 200 ribuan tersebar dari pulau Jawa, Lampung, hingga Kalimantan Timur. Kami tidak pernah memasang target untuk mendapatkan anggota sebanyak-banyaknya. Aliran ini murni di biayai sendiri oleh anggotanya dnegan iuran 1000 per bulan. Rencananya akan kami tingkatkan menjadi 5000 pada Musyawarah Besar berikutnya.
T : Sekarang bagaimana masalah diskrminasi dan pengakuan hak2 sipil seperti KTP, buku nikah, akte kelahiran ? Bukankah pemerintah sudah mengakomodasi pemeluk kepercayaan melalui UU no. 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dan PP 33/2007 sebagai petunjuk pelaksanannnya ?
J : Sebelum ada peraturan ini Asep Pujanegara salah seorang penghayat yang perkawinannya tidak diakui oleh negara berjuang sejak tahun 2001 hingga 2006 saat kasasinya dimenangkan oleh MA. Walau UU itu sudah berlaku, namun hingga saat ini KTP kami masih dikosongkan, atau diberi angka 7 (catatan : agama lain2 dalam database pemerintah), dan banyak juga disebut Kong Hu Chu.
T : Bagaiman dengan Akta Kelahiran ?
J : Bisa kami dapatkan, tapi akta tersebut tanpa pencatuman nama Ayah karena dianggap belum kawin oleh pemerintah.
T : Kan perangkat perundangannya sudah ada sejak tahun 2006 ?
J : Bisa dikatakan hampir 90% anggota kami masih menggunakan sistem kependudukan lama, dan kami hanya bisa pasrah. Alasan dari pemerintah karena belum ada petunjuk, belum siap, dll, walaupun kami akui misalnya untuk Kabupaten Bandung, dan Cimahi sudah bisa terlaksana.
T : Bagaimana persaanya selama puluhan tahun mendapat perlakuan diskriminatif dari pemerintah?
J : Rasanya sakit hati ini … (sambil merenung), tapi kami pasrah karena mungkin ini bagian dari kersaning Gusti (kehendak Tuhan) dan lalakon hirup (perjalanan kehidupan).
T : Jadi konsep Bhineka Tunggal Ika bangsa ini ?
J : Garuda Pancasila lambang negara kita adalah Gapura Ning Negara atau pntu masuk berbangsa dan bernegara dan di dalamnya harus ada Pancasila. Sila pertama adalah Ketuhanan YME yang dilambangkan dengan Bintang. Mengapa ? Karena bintang bisa menjadi penunjuk jalan pun di dalam kegelapan dan bukan perlambang Tuhan tapi ketuhanan. Itu saja yang kami ingatkan.
T : Selain itu ada tantangan lain dalam menjalankan aliran kepercayaan ini ?
J : Tantangan sih tidak ada, apalagi sudah banyak orang yang mulai terbuka dan menghargai keberadaan kami.
T : Sudah pernah mengadu ke Gus Dur dan apa tanggapannya ?
J : Sudah dan positif. beliau berkata negara harus mengakui aliran kami sebagai agama juga.
Siang itu, di sebuah rumah dalam gang sempit di Bandung kami mengakhiri obrolan ini dan UU 23/2006 sudah memutuskan bahwa KTP pemeluk aliran penghayat tetap dikosongkan walaupun tercatat dalam sistem data base pemerintah. Suatu klausul yang tetap rawan dan multi tafsir.
“I think there’s jus one kind of folks. Folks“
Harper Lee, To Kill a Mockingbird
http://mypotret.wordpress.com/2008/06/1 ... -hati-ini/
- Mohmed Bin Atang
- Posts: 2350
- Joined: Sun Feb 19, 2012 5:45 pm
- Location: Surga Islam, bermain rudal bersama 72 bidadari
- Contact:
Re: GERAKAN BALI MERDEKA!
MaNuSiA_bLeGuG wrote:
sori bro, tapi gw ga setuju bali lepas. kenapa harus bali yg lepas ? kenapa ga muslim2 keblinger aja yg dilepas utk hidup dinegara syariah di luar sana macam afganistan, iran ato somalia dan kita lihat sampai mana mereka betah hdup di dunia islam.
melepaskan diri dari nkri tidak akan memecahkan masalah, hanya lari dari masalah.
Sama aku juga nggak setuju Bali lepas..
Bali udah lepaspun, bisa aja lalat-lalat muslim itu berbuat sekate-kate sambil numpang idup kesana..
Lihatlah negara2 barat yang maju itu, muslim tetep aja kekeuh ngungsi disitu
Re: GERAKAN BALI MERDEKA!
huahh, jgn masbrow mbasis.. Tar harus bwt paspor lg kalo ke bali, repot dah, blm lg kalo kurs yg di pake dollar ampun DJ dah bisa2 ga ke bali lg saya..
-
- Posts: 45
- Joined: Tue Aug 21, 2012 7:06 am
Re: GERAKAN BALI MERDEKA!
Saya juga ngak setuju kalo Bali mau merdeka, yang artinya melepaskan diri dari negara kesatuan Indonesia biar bagaimanapun NKRI dengan Pancasila-nya adalah harga mati, tapi kalo Pancasila mau diganti dengan syariah dengan berat hati Papua,Manado,Bali (daerah yg mayoritas non muslim) sah sah aja mau merdeka.
Re: GERAKAN BALI MERDEKA!
Iklan:
Heylel Ben Shachar, Alkitab Menubuatkannya.. Islam Menggenapinya
Muhammad AntiChrist
Why I fight Islam
Nasrani, Musuh atau Teman?
Beberapa Ciri Mencolok Seorang Muslim(ah) Sejati
Islam Penyempurna Kekristenan
Muslim Mengkritisi Kristen
Islam Is Where Doing Bad Feels So Good
Apologetic Islam
Artikel dari Emha Ainun Najib
Muslim yang Berzinah dan Mencuri Tetap Masuk Surga
Ada Tuhan Selain Awloh
Uzair Putra Allah; Jibril Musuh Yahudi
Muhammad Terbukti Bukan Rasullulah, Awloh Cuma Karangannya
Islam, Jalan yang (Tidak) Lurus
Benarkah Islam (Moderat) Tidak Membawa Pengaruh Buruk?
Surat Tantangan Terbuka Untuk Allah Islam Arab
Nubuat Tentang Muhammad dan Islamnya
Eksposisi: At Taubah
Allah Islam = Allah Kristen
The Emperor and his new clothes
Islam: Status Istri Muslimah = Pelacur
Biro Jodoh Syariah الشريعة تعود المباراة ®
The Absurdity of Islam’s Apologetics
Perkosaan Dalam Islam
Standar Moral Islam
Perkawinan Syekh Puji & Ulfa: Ajaran Islam Sungguh Kejam
Perkawinan, Ciptaan Agama kah?
At Taubah 5: Mengapa Musyrikin Arab Diperangi
Adil dan Poligami, Mana yang Lebih Dulu?
Fitnah #1: Kristen Menyembah Tuhan yang Tiga
Why Do We Exist? What On Earth Am I Here For?
Tuhan Maha Kuasa?
Nikah Dengan Niat Menceraikan
Jika Islam Tidak Benar, Agama Apakah yang Benar
Islam dan Perbudakan
Pengaruh Islam Terhadap Pernikahan Muslim
Islam vs Homosexuality
Fitnah #2: Kristen Tidak Mengharamkan yang Diharamkan Tuhan
Fitnah #3: Kristen Menuhankan Ibu Yesus
Nasib Kristen Dibawah Otoritas Palestina
Islam dan Etnosentris
Muhammad Manusia Dikasihi Allah?
Islam Is Where Wrong Thinking Is A Right Thing
Sudah Sedemikian Parahkah Mental Fanatisme Muslim(ah)
Muhammad Mendapat Ilham Dari Allah Soal Jenis Kelamin?
AlQuran, Hadist, dan Tafsir
Heylel Ben Shachar, Alkitab Menubuatkannya.. Islam Menggenapinya
Muhammad AntiChrist
Why I fight Islam
Nasrani, Musuh atau Teman?
Beberapa Ciri Mencolok Seorang Muslim(ah) Sejati
Islam Penyempurna Kekristenan
Muslim Mengkritisi Kristen
Islam Is Where Doing Bad Feels So Good
Apologetic Islam
Artikel dari Emha Ainun Najib
Muslim yang Berzinah dan Mencuri Tetap Masuk Surga
Ada Tuhan Selain Awloh
Uzair Putra Allah; Jibril Musuh Yahudi
Muhammad Terbukti Bukan Rasullulah, Awloh Cuma Karangannya
Islam, Jalan yang (Tidak) Lurus
Benarkah Islam (Moderat) Tidak Membawa Pengaruh Buruk?
Surat Tantangan Terbuka Untuk Allah Islam Arab
Nubuat Tentang Muhammad dan Islamnya
Eksposisi: At Taubah
Allah Islam = Allah Kristen
The Emperor and his new clothes
Islam: Status Istri Muslimah = Pelacur
Biro Jodoh Syariah الشريعة تعود المباراة ®
The Absurdity of Islam’s Apologetics
Perkosaan Dalam Islam
Standar Moral Islam
Perkawinan Syekh Puji & Ulfa: Ajaran Islam Sungguh Kejam
Perkawinan, Ciptaan Agama kah?
At Taubah 5: Mengapa Musyrikin Arab Diperangi
Adil dan Poligami, Mana yang Lebih Dulu?
Fitnah #1: Kristen Menyembah Tuhan yang Tiga
Why Do We Exist? What On Earth Am I Here For?
Tuhan Maha Kuasa?
Nikah Dengan Niat Menceraikan
Jika Islam Tidak Benar, Agama Apakah yang Benar
Islam dan Perbudakan
Pengaruh Islam Terhadap Pernikahan Muslim
Islam vs Homosexuality
Fitnah #2: Kristen Tidak Mengharamkan yang Diharamkan Tuhan
Fitnah #3: Kristen Menuhankan Ibu Yesus
Nasib Kristen Dibawah Otoritas Palestina
Islam dan Etnosentris
Muhammad Manusia Dikasihi Allah?
Islam Is Where Wrong Thinking Is A Right Thing
Sudah Sedemikian Parahkah Mental Fanatisme Muslim(ah)
Muhammad Mendapat Ilham Dari Allah Soal Jenis Kelamin?
AlQuran, Hadist, dan Tafsir