Penemu Rapat Pariporno Arifinto PKS Pembina Majalah Sabili
Posted: Sun Apr 10, 2011 6:08 pm
http://media.kompasiana.com/new-media/2 ... ah-sabili/
Cover Majalah Sabili
Arifinto, anggota DPR Komisi V dari Fraksi PKS yang kedapatan sedang mengakses konten pornografi saat sidang paripurna berlangsung Jumat (8/4/2011) disebut-sebut adalah juga pembina sebuah majalah dengan konten-konten islami, Sabili.
Sabili adalah satu dari sediki majalah di Indonesia yang pada awal tahun 1980-an hanya beredar pada kalangan terbatas, hingga akhirnya terbit bagi publik dan menyebarkan nilai-nilai idealisme berdasarkan Islam. Wikipedia mencatat, Sabili terutama memuat artikel-artikel tentang kondisi sosial masyarakat, politik, ditinjau dari kacamata Islam Sunni berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad Saw. Artikel-artikel Sabili sering menulis tentang apa yang mereka sebut sebagai gejala “Islamofobia” dan “Kristenisasi” yang semakin marak di Indonesia.
Arifinto, melalui profilnya diketahui sebagai salah satu pendiri Sabili.
Sabili sendiri pernah dianggap salah satu media yang paling bersyukur ketika Nazriel Irham alias Ariel divonis 3 tahun 6 bulan penjara akhir Januari lalu.
Di situs mikroblog Twitter, kabar Arifinto sebagai pengurus majalah Islami juga terus diperbincangkan, terkait tindakannya yang dinilai tidak pantas.
Salah satu pengguna dengan nama @syukronamin menulis: Ketahuilah wahai akhi dan ukhti simpatisan #PKS. Bhw, Ust. Arifinto merupakan salah satu dewan pendiri Majalah Sabili.
Sontak saja berita ini diperbincangkan semakin ramai. Publik heran, mengapa Arifinto mengaku tidak sengaja menonton konten porno di perangkat sentuh miliknya itu, padahal dalam konferensi pers ia mengatakan sempat melihat beberapa detik.
Arifinto sedang apes. Menurut pengakuannya, ia tak sengaja menonton film porno itu. Ia mendapati tautan asing di emailnya lalu ketika meng-klik ia menemukan gambar-gambar itu. Ia mengaku hanya melihat beberapa detik sebelum menghapusnya. Meski begitu, aksinya itu terekam kamera wartawan foto Media Indonesia, Muhammad Irfan yang akhirnya menyebar dan menjadi topik utama berbagai media hingga Jumat malam. Badan Kehormatan DPR pun menyatakan akan menindak Arifinto setelah masa reses.
Cover Majalah Sabili
Arifinto, anggota DPR Komisi V dari Fraksi PKS yang kedapatan sedang mengakses konten pornografi saat sidang paripurna berlangsung Jumat (8/4/2011) disebut-sebut adalah juga pembina sebuah majalah dengan konten-konten islami, Sabili.
Sabili adalah satu dari sediki majalah di Indonesia yang pada awal tahun 1980-an hanya beredar pada kalangan terbatas, hingga akhirnya terbit bagi publik dan menyebarkan nilai-nilai idealisme berdasarkan Islam. Wikipedia mencatat, Sabili terutama memuat artikel-artikel tentang kondisi sosial masyarakat, politik, ditinjau dari kacamata Islam Sunni berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad Saw. Artikel-artikel Sabili sering menulis tentang apa yang mereka sebut sebagai gejala “Islamofobia” dan “Kristenisasi” yang semakin marak di Indonesia.
Arifinto, melalui profilnya diketahui sebagai salah satu pendiri Sabili.
Sabili sendiri pernah dianggap salah satu media yang paling bersyukur ketika Nazriel Irham alias Ariel divonis 3 tahun 6 bulan penjara akhir Januari lalu.
Di situs mikroblog Twitter, kabar Arifinto sebagai pengurus majalah Islami juga terus diperbincangkan, terkait tindakannya yang dinilai tidak pantas.
Salah satu pengguna dengan nama @syukronamin menulis: Ketahuilah wahai akhi dan ukhti simpatisan #PKS. Bhw, Ust. Arifinto merupakan salah satu dewan pendiri Majalah Sabili.
Sontak saja berita ini diperbincangkan semakin ramai. Publik heran, mengapa Arifinto mengaku tidak sengaja menonton konten porno di perangkat sentuh miliknya itu, padahal dalam konferensi pers ia mengatakan sempat melihat beberapa detik.
Arifinto sedang apes. Menurut pengakuannya, ia tak sengaja menonton film porno itu. Ia mendapati tautan asing di emailnya lalu ketika meng-klik ia menemukan gambar-gambar itu. Ia mengaku hanya melihat beberapa detik sebelum menghapusnya. Meski begitu, aksinya itu terekam kamera wartawan foto Media Indonesia, Muhammad Irfan yang akhirnya menyebar dan menjadi topik utama berbagai media hingga Jumat malam. Badan Kehormatan DPR pun menyatakan akan menindak Arifinto setelah masa reses.