Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Gambar2 dan Berita2 kekejaman akibat dari pengaruh Islam baik terhadap sesama Muslim maupun Non-Muslim yang terjadi di Indonesia.
User avatar
wongjowo
Posts: 1479
Joined: Sun Sep 06, 2009 7:43 am
Location: Apa Liat-Liat ?!?
Contact:

Re: Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Post by wongjowo »

@Fox
sorry bro nyela dikit, cuma biar ga tambah gabrul aja tuh musclaim, biar berdasarkan referensi islam yang benar. lha mosok org islam kok refrensinya bukan dari kitab yang mereka agung2kan :rofl:
Silahkan dilanjutken
User avatar
Foxhound
Posts: 5006
Joined: Sun Mar 18, 2007 6:02 pm
Location: FFI
Contact:

Re: Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Post by Foxhound »

wongjowo wrote:@atas
Lha piye meneh to iki, referensi Islam sudah ganti jadi Andhika Aryatama ya? apa sudah malu dengan quran, sirat n hadith ? :lol:
Insya Allah wrote:saya ambil dari situs islam.
:lol: jadi kalau FFI ambil referensi dari situs Islam, juga boleh dikatakan tidak memelintir?
ya, istilahnya adalah EMBARGO EKONOMI, apalagi harta-harta yang dimiliki kaum Kafir Quraisy adalah harta-harta kaum Muslimin yang direbut paksa dan dijarah ketika kaum Muslim berhijrah….

ya, jangan lupa di Makkah banyak harta kaum muslimin yang disita Quraisy….
Bawa ke sini referensinya, nanti dibahas... Kalau cuma ngarang cerita, ntar dibahas panjang lebar buntutnya FFI dituduh dan difitnah melintir lagi... Islam suka memfitnah, gampang banget nyeruin Quraisy sudah terlebih dahulu menjarah... ](*,)
selama Masa Embargo tidak ada perjanjian damai, maka selama itu juga Kaum Muslimin dan Quraisy ada dalam keadaan perang!
Kecuali setelah perjanjian hudaibiyah, tidak ada ekspedisi ekspedisi menjegal perdagangan quraisy karena telah ada perjanjian damai.
Setelah masa perjanjian damai, siapa yang membatalkan perjanjian dama tersebut kemudian? Coba donk ceritakan sesuai referensi...
User avatar
Insya Allah
Posts: 744
Joined: Thu Jul 26, 2012 3:24 pm
Location: bumi ciptaan allah SWT
Contact:

Re: Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Post by Insya Allah »

Para pengikut Nabi Muhammad mulai mengalami kemiskinan setelah melarikan diri dari penganiayaan di Mekkah dan berhijrah ke Madinah. Kaum Muslim meninggalkan Mekkah dengan meninggalkan harta benda dan kekayaan mereka di sana, dan setelah mereka pergi, harta benda kaum Muslim dirampas oleh orang-orang Mekkah. Sejak bulan Januari tahun 623, beberapa orang Muslim berusaha menyerang kafilah Mekkah yang melakukan perjalanan sepanjang pantai timur Laut Merah dari Mekkah ke Suriah.

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Penyergapan_kafilah

apa mau kalian tuduh lagi kalo wikipedia gak valid?
User avatar
wongjowo
Posts: 1479
Joined: Sun Sep 06, 2009 7:43 am
Location: Apa Liat-Liat ?!?
Contact:

Re: Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Post by wongjowo »

Sepertinya bakal terjadi tragedi wikipedia jilid 2, #-o
Nyimak aja lah :green:
User avatar
Insya Allah
Posts: 744
Joined: Thu Jul 26, 2012 3:24 pm
Location: bumi ciptaan allah SWT
Contact:

Re: Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Post by Insya Allah »

kalo masih gak setuju sm wikipedia, bantah semua ini:

Referensi

^ Montgomery Watt, William (21 Januari 2010). Muhammad: prophet and statesman. Oxford University Press, 1974. hlm. 105. ISBN 978-0-19-881078-0.
^ Mubarakpuri, When the Moon Split, hlm. 146.
^ Gabriel, Richard A. (2008), Muhammad, Islam's first great general, University of Oklahoma Press, hlm. 73, ISBN 978-0-8061-3860-2
^ Gabriel, Richard A. (2008), Muhammad, Islam first general, Blackwell, hlm. 73, ISBN 9780806138602
^ Welch, Muhammad, Encyclopedia of Islam
^ Watt (1964) hlm. 76
^ Peters (1999) hlm. 172
^ Michael Cook, Muhammad. Dalam Founders of Faith, Oxford University Press, 1986, hlm 309.
^ Watt (1953), hlm. 16-18
^ Loyal Rue, Religion Is Not about God: How Spiritual Traditions Nurture Our Biological, 2005, hlm.224
^ John Esposito, Islam, Expanded edition, Oxford University Press, hlm.4-5
^ a b c d e f Mubarakpuri, The Sealed Nectar, hlm. 127.
^ a b c d e Mubarakpuri, When the Moon Split, hlm. 147.
^ a b c d e f g h i Haykal, Husayn (1976), The Life of Muhammad, Islamic Book Trust, hlm. 217–218, ISBN 9789839154177
^ a b c d e f g h i j k Hawarey, Dr. Mosab (2010). The Journey of Prophecy; Days of Peace and War (Arabic). Islamic Book Trust.
^ here
^ Hawarey, Dr. Mosab (2010). [The Journey of Prophecy; Days of Peace and War (Arab)]. Islamic Book Trust.Catatan: Buku mengandung daftar pertempuran Muhammad dalam bahasa Arab, terjemahan dalam bahasa Inggris juga tersedia di sini
^ a b c d Muḥammad Ibn ʻAbd al-Wahhāb, Mukhtaṣar zād al-maʻād, p. 345.
^ a b c d e Witness Pioneer "Pre-Badr Missions and Invasions"
^ Witness Pioneer, "Pre-Badr Missions and Invasions"
^ Shahih Bukhari, 5:57:74
^ Witness Pioneer "Pre-Badr Missions and Invasions"
^ a b c Mubarakpuri, The Sealed Nectar, hlm. 244
^ Al Mawahibul Ladunniyah 1/75, and its commentary by Az-Zurqani, as referenced in the "Sealed Nectar"
^ Witness Pioneer "Pre-Badr Missions and Invasions"
^ a b Muḥammad Ibn ʻAbd al-Wahhāb, Mukhtaṣar zād al-maʻād, p. 346.
^ Witness Pioneer "Pre-Badr Missions and Invasions"
^ a b c d e f g Mubarakpuri, The Sealed Nectar, hlm. 128
^ a b c d Mubarakpuri, When the Moon Split, hlm. 148.
^ Witness Pioneer "Pre-Badr Missions and Invasions"
^ Nakhla Raid, 6 Agustus 2008
^ a b Nakhla Raid Quran Verse, 6 Agustus 2008
^ [Qur'an 2:217]
^ Tafsir ibn Kathir, on 2:217, free online text version
^ Mubarakpuri, The Sealed Nectar, hlm. 130
^ Mubarakpuri, The Sealed Nectar, hlm. 290.
^ Watt, W. Montgomery (1956). Muhammad at Medina. Oxford University Press. hlm. 20. ISBN 978-0195773071. (online)
^ Mubarakpuri, The Sealed Nectar, hlm. 153
^ a b c d "Zaid bin Haritha, in Jumada Al-Ula 6 Hijri", Witness-Pioneer.com
^ a b c Mubarakpuri, The Sealed Nectar, hlm. 205
^ Muir, The life of Mahomet and history of Islam to the era of the Hegira, Volume 4, hlm. 6.
^ a b Abu Khalil, Atlas of the Prophet's biography: places, nations, landmarks, hlm. 218.
^ Muir, The life of Mahomet and history of Islam to the era of the Hegira, Volume 4, Hlm. 104.
^ a b "The invasion of Al-Khabt", Witness-Pioneer.com
^ a b Mubarakpuri, The Sealed Nectar, hlm. 206
^ Muir, The life of Mahomet and history of Islam to the era of the Hegira, Volume 4, hlm. 106.
^ Abu Khalil, Atlas of the Prophet’s biography: places, nations, landmarks, hlm. 218.
^ "Preparations for the Attack on Makkah", Witness-Pioneer.com
^ Sahih Muslim, 43:7176
^ a b Tafsir ibn Kathir Juz, Pg 94, By Ibn Kathir, Translation by Muhammad Saed Abdul-Rahman
^ Say not to anyone who greets you: "You are not a believer;, Tafsir Ibn Kathir, Text Version
^ Mubarakpuri, When the Moon Split, hlm. 145.
[sunting]Bacaan lebih lanjut

Mubarakpuri, Saifur Rahman Al (2002), When the Moon Split, DarusSalam, ISBN 978-9960-897-28-8
Mubarakpuri, Saifur Rahman Al (2005), The Sealed Nectar (Free Version), Darussalam Publications. Note: This is the free version available on Google Books
Mubarakpuri, Saifur Rahman Al (2005), The sealed nectar: biography of the Noble Prophet, Darussalam Publications, ISBN 978-9960-899-55-8
Muḥammad Ibn ʻAbd al-Wahhāb, Imam (2003). Mukhtaṣar zād al-maʻād. Darussalam publishers Ltd. ISBN 978-9960-897-18-9.
Abu Khalil, Shawqi (1 Maret 2004). Atlas of the Prophet's biography: places, nations, landmarks. Dar-us-Salam. ISBN 978-9960-897-71-4.
Muir, William (1861), The life of Mahomet and history of Islam to the era of the Hegira, Volume 4, Smith, Elder & Co, Original from: Harvard University (according to Google books).
[sunting]Pranala luar



semoga tangan anda tidak pegal O:)
User avatar
Insya Allah
Posts: 744
Joined: Thu Jul 26, 2012 3:24 pm
Location: bumi ciptaan allah SWT
Contact:

Re: Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Post by Insya Allah »

jika untuk menyerang islam, wikipedia boleh digunakan..

jika untuk membela islam, wikipedia tidak valid...

yang mana atuh yang bener?
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Post by duren »

Insya Allah wrote:Para pengikut Nabi Muhammad mulai mengalami kemiskinan setelah melarikan diri dari penganiayaan di Mekkah dan berhijrah ke Madinah. Kaum Muslim meninggalkan Mekkah dengan meninggalkan harta benda dan kekayaan mereka di sana, dan setelah mereka pergi, harta benda kaum Muslim dirampas oleh orang-orang Mekkah. Sejak bulan Januari tahun 623, beberapa orang Muslim berusaha menyerang kafilah Mekkah yang melakukan perjalanan sepanjang pantai timur Laut Merah dari Mekkah ke Suriah.

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Penyergapan_kafilah

apa mau kalian tuduh lagi kalo wikipedia gak valid?
Ini wiki mu
  • Penyergapan kafilah adalah serangkaian serangan penyergapan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan sahabat-sahabat Nabi terhadap kafilah milik orang-orang Quraisy. Serangan ini pada umumnya bersifat ofensif,[1] dan dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dan merampas barang dagangan milik orang-orang Quraisy. Perampasan semacam itu dianggap sebagai tindakan yang benar, karena ketika mereka melakukan hijrah dari Mekkah, harta benda mereka banyak yang dirampas oleh orang Quraisy Mekkah.[2][3][4] Muslim menyatakan bahwa serangan itu dibenarkan dan bahwa Allah memberi mereka izin untuk mempertahankan diri dan membalas penganiayaan umat Islam di Mekkah.[5][6][7][8]
Pertanyaan :
Coba sebutkan SATU BUAH harta muhammad yang dirampas Quraish O:)

Kolornya kah :green:
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Post by duren »

@ Insya awlloh

Jawab ya pertanyaan ku

Tuk sekedar kilas balik ... Khadijah itu KAYA RAYA saat dinikahi muhammad

Pertanyaan :
Kemana semua harta Khadijah sehingga habis dan kandas kering dan Khadijah pun mati melarat dengan badan KURUS KERING KURANG VITAMIN .


Di rampas Quraish ya :rolling:
jemplank
Posts: 763
Joined: Tue May 15, 2012 2:43 am

Re: Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Post by jemplank »

Insya Allah wrote:jika untuk menyerang islam, wikipedia boleh digunakan..

jika untuk membela islam, wikipedia tidak valid...

yang mana atuh yang bener?
Kalo ada yang ngaku ustadz, lulusan s3 sekolah teknis islam mengatakan bumi itu kotak seperti karpet ....,
dan di sisi lain ada orang bahlul bin majnun yg mengatakan bumi itu bundar ...
Mana yg anda IKUTIN ... ???

Moral : WIki ada yg salah ada yang benar, ITU GAK MASALAH ....(namanya juga buatan manusia ...)
Yang jadi masalah kalo ente MENYALAHKAN YG BENAR DAN MEMBENARKAN YANG SALAH .... (dan itulah CIRI2X UTAMA ISLAM / Muslim ....)
User avatar
Foxhound
Posts: 5006
Joined: Sun Mar 18, 2007 6:02 pm
Location: FFI
Contact:

Re: Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Post by Foxhound »

Insya Allah wrote:Para pengikut Nabi Muhammad mulai mengalami kemiskinan setelah melarikan diri dari penganiayaan di Mekkah dan berhijrah ke Madinah.
Tentu, namanya juga melarikan diri, dan setelah itu Muhammad mulai merampasi Caravan, dan dimulailah perang Badr. Tetapi, apakah benar hanya berhenti di sana?
Adadeh wrote:Di hadis sahih Abu Daud, Muslim mengaku mereka lapar dan miskin sampai mereka melakukan perampokan Badr yang membuat mereka berharta dan kenyang. Ini sekali lagi hadisnya:

Sunan Abu Daud 2367:
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb, telah menceritakan kepada kami Huyai dari Abu Abdurrahman Al Hubuli, dari Abdullah bin 'Amr, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar pada saat perang Badr bersama tiga ratus lima belas orang. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa: "Ya Allah, mereka adalah orang-orang yang tidak beralas kaki maka berilah mereka tunggangan, mereka adalah orang-orang yang telanjang maka berilah mereka pakaian, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang lapar maka kenyangkanlah mereka."
Kemudian Allah memberi beliau kemenangan pada perang Badr. Sehingga mereka berbalik kondisi mereka, tidak ada seorangpun diantara mereka melainkan ia telah pulang dengan membawa satu atau dua ekor unta, dan mereka berpakaian serta merasa kenyang.

Sama seperti di perampokan Badr, Muslim juga lagi² mengaku kekenyangan SETELAH melakukan perampokan Khaybar:
Shahih Bukhari 3915:
Telah menceritakan kepada kami Al Hasan; Telah menceritakan kepada kami Qurrah bin Habib; Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abdullah bin Dinar dari Ayahnya dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, katanya; "Kami belum pernah kenyang HINGGA kami taklukkan Khaibar."

KESIMPULAN: Kalo tidak melakukan perampokan, maka Muslim akan terus kelaparan dan miskin.
Ini adalah gaya hidup masyarakat kelas rendah yang tak bermoral. Orang miskin bermoral tentunya lebih memilih bekerja halal daripada merampok orang lain untuk cari nafkah. Tapi Muhammad malahan mendorong umatnya untuk jadi perampok agar bisa hidup.

Sampai saat ini, dan sudah kira2 3 kali saya tagih, kamu belum menunjukkan ayat AlQuran yang menyatakan bahwa perang dan merampas harta HANYA BOLEH dilakukan bagi yang sudah merampas terlebih dahulu.

Sebaliknya... setelah perang BADR, Muhammad merasa keenakan, akhirnya ketagihan jadi perampok...

Image
Image
Image
apa mau kalian tuduh lagi kalo wikipedia gak valid?
Nggak, boleh dipakai buat referensi. Tetapi, mana ayat AQ dan hadits yang mendukung statementmu bahwa Muhammad hanya merampok suku Quraish?

Sekarang, saya bawakan referensi dari situs Islam seperti yang anda klaim sebelumnya:

http://thoriquna.wordpress.com/2012/02/ ... afir-asli/
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarokatuhu, Aku memohon kepada Allah agar menjaga engkau (wahai Syaikh kami) dari setiap kejelekan dan keburukan. Dan semoga Allah meneguhkan kalian di atas Al-Haq, kebenaran dan jalan yang lurus, sesungguhnya Allah penolong dalam hal itu dan Dialah yang berkuasa atas hal itu semua.

Kemudian pertanyaanku kepada Asy-syaikh Abu Humam Bin Abdul Aziz Al-Atsary :

Apa alasan yang dijadikan landasan untuk membunuh dan memerangi orang-orang kafir asli? Apakah karena kekafirannya? Atau karena mereka memerangi?
Bila pada asalnya darah orang-orang kafir asli adalah mubah (halal), maka hukum-hukum apakah yang berkaitan dengan hal itu, selain apakah boleh mendahului memerangi mereka dalam rangka meninggikan kalimat Allah ?
Apakah hukum asal harta orang kafir asli ?


Aku mengharapkan jawaban dan rincian dalam masalah ini sebagaimana yang telah dipahami oleh engkau.

Semoga Allah memberikan balasan dengan sebaik-baik balasan, wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh…

Di jawab oleh Al Lajnah Asy Syar’iyyah Fil Minbar, wa’alaikumsalam wa rahmatullahi wa barakatuh.

Sesungguhnya alasan membunuh dan memerangi orang kafir asli adalah karena kekafirannya. Apabila kaum muslimin mendahului memerangi mereka maka cenderung karena alasan lain yaitu perbuatan aniaya yang dilakukan orang-orag kafir.
Lihat kan? Selalu ada pembenaran untuk memerangi kafir, fitnah kecil saja bisa digunakan untuk menjustifikasi kondisi perang dengan yang mereka sebut kafir)

lanjut:
Hukum asal darah dan harta orang-orang kafir adalah halal, karena itu tidak berubah menjadi terjaga dan diharamkan kecuali dengan iman atau jaminan keamanan.
Jadi hukum dasarnya adalah memang halal untuk dirampas... karena itu kalau anda berargumen diperbolehkan hanya kalau sudah merampas terlebih dahulu... sekali lagi, tolong bawa sini referensi dari AlQuran dan hadits nya!
Syiakh kami Al Allamah Abu Muhammad Al Maqdisiy fakkalallahu asrah telah berkata: “Hukum asal darah seorang muslim hartanya dan kehormatannya adalah terjaga dengan iman… adapun orang kafir, maka hukum asal dalam hal ini mubah (halal), kecuali terjaga karena al aman (jaminan keamanan) dan yang semisalnya”. Selesai (Ar Risalah Ats Tsalatsiniyyah, hal.20).

Allah ta’ala telah berfirman:


وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ فَإِنِ انْتَهَوْا فَلا عُدْوَانَ إِلا عَلَى الظَّالِمِينَ

“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim”. (QS. Al Baqarah: 193)


Imam Al Qurthubi rahimahullah telah berkata: “Firman Allah: ”Apabila mereka berhenti”, maksudnya adalah mereka berhenti dari kekafiran, baik berhentinya dengan masuk Islam seperti ayat sebelumnya, atau membayar jizyah sebagai ketetapan untuk Ahlul Kitab –yang berada di bawah kekuasaan Islam– sebagaimana hal ini dijelaskan di dalam surat Al Bara’ah (At Taubah), jika tidak maka mereka diperangi lantaran kedzaliman mereka, tidak ada permusuhan kecuali terhadap mereka”. Selesai (Al Jami’ Li Ahkamil Qur’an, 3/247).
Atau bisakah dibuktikan juga bahwa perkataan itu di At Taubah hanya ditujukan kepada Quraishy.?
Perkataan yang paling benar yang berkaitan dengan orang-orang yang dzalim dalam ayat-ayat ini yaitu: “Siapa yang terus-menerus dalam kekafiran dan fitnah”. Selesai (Lihat Al Muharor Al Wajis, 1/263 dan Al Jami’ Li Ahkamil Qur’an, 3/247).

Allah ta’ala befirman :
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

“Dan perangilah mereka, hingga tidak ada lagi fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah, jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha melihat apa yang mereka kerjakan”. (QS. Al Anfal: 39)

Imam Ibnu Al ‘Arobiy Al Maliki rahimahullah telah berkata: “Firman Allah: “Perangilah mereka hingga tidak ada lagi fitnah…”, maksud fitnah di sini adalah kekafiran, dengan dalil dari firman Allah ta’ala: “Fitnah lebih dahsyat dari pembunuhan (QS. Al Baqarah: 217)”, yaitu kekafiran…”. Selesai.


Masih perkataan Imam Ibnu ‘Arobi Al Maliki rahimahullah: “Permasalahan yang ke tiga: Bahwa sebab pembunuhan adalah kekafiran, sebagaimana dalam ayat tersebut. Karena itu Allah berfirman: “hingga tidak ada fitnah”, dimana Allah menjadikan tujuan (memerangi) yaitu hilangnya kekafiran, seperti telah jelas dalam nash dan ayat tersebut juga menerangkan bahwa pembunuhan yang dibolehkan dalam rangka memerangi orang-orang kafir”.

Sebagian shahabat Abu Hanifah rahimahullah telah menyimpang dalam masalah ini, mereka menduga bahwa sebab membunuh yang dibolehkan untuk memerangi yaitu karena mereka memerangi, mereka bersandar dengan firman Allah ta’ala; “perangilah mereka fi sabilillah orang-orang yang memerangi kalian dan janganlah kalian berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (QS. Al Baqarah: 190).

Ayat ini adalah konsekwensi dari ayat setelahnya, karena Allah memerintahkan pertama kali memerangi orang-orang yang menyerang, kemudian menjelaskan bahwa sebab memerangi dan membunuhnya adalah lantaran kekafirannya, dimana penganjuran (kekafiran) itulah yang menjadikan ia diperangi. Dan perintah memerangi dilakukan secara mutlak tanpa pengkhususan dengan didahului serangan darinya.

Jika dikatakan, kalau seandainya dibolehkan untuk membunuh lantaran dia kafir, maka tentu akan dibunuh setiap orang kafir dan engkau akan biarkan para wanita, para rahib dan selain mereka sebagaimana yang disebut dalam ayat !, maka jawabannya; bahwa kami hanya meninggalkan mereka dengan tetap membiarkan mereka lantaran ada yang menghalangi dari urusan-urusan yang bermanfaat dan maslahat; adapun manfaat itu diambil dari penawanan dari siapa saja yang menjadi tawanan, yang kemudian ada harta dan tawanan yang dipekerjakan, hal ini merupakan ghanimah yang Allah halalkan bagi kita di antara umat manusia. Dan adapun maslahat dari tidak membunuh rahib (ruhban) adalah untuk meredam agar lenyap perlawanan laki-laki dari kalangan mereka, dengan demikian akan melemahkan perlawanan mereka dan mempersempit kelompok mereka, sehingga merata penguasaan (kaum muslimin) terhada mereka.” Selesai. (Al Jami’ Li Ahkamil Qur’an, 1/130-132). Sebelum ini ada yang perlu dipahami: Sesungguhnya kami mengecualikan apa yang dikecualikan oleh dalil.
Anda bisa baca seterusnya di sana, itu situs Islam, bukan FFI... dan dia lebih lengkap referensinya ayat AlQuran dan hadits dibanding anda yang mengarang bebas...

Sekali lagi, tolong bawa ke sini ayat AlQuran atau hadits yang mendukung statement anda bahwa dihalalkan rampasan perang hanya bagi yang terlebih dahulu merampas harta muslim...


ISLAM ADALAH AGAMA BURUK YANG DITAFSIRKAN BAIK OLEH MUSLIM, BUKAN AGAMA BAIK YANG DITAFSIRKAN BURUK OLEH FFI
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Post by iamthewarlord »

Abu Bakar Basir Dan Insya Allah lebih pandai mana dalam memahami Islam?
Hmmm..hmm..hmmm...
User avatar
simplyguest
Posts: 1909
Joined: Mon Apr 02, 2012 1:40 pm

Re: Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Post by simplyguest »

Insya Allah wrote:Para pengikut Nabi Muhammad mulai mengalami kemiskinan setelah melarikan diri dari penganiayaan di Mekkah dan berhijrah ke Madinah. Kaum Muslim meninggalkan Mekkah dengan meninggalkan harta benda dan kekayaan mereka di sana, dan setelah mereka pergi, harta benda kaum Muslim dirampas oleh orang-orang Mekkah. Sejak bulan Januari tahun 623, beberapa orang Muslim berusaha menyerang kafilah Mekkah yang melakukan perjalanan sepanjang pantai timur Laut Merah dari Mekkah ke Suriah.

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Penyergapan_kafilah

apa mau kalian tuduh lagi kalo wikipedia gak valid?
kalo masih gak setuju sm wikipedia, bantah semua ini:

Referensi :
bla bla bla bla.......
Satu aja deh ya, cukup kan?

Ini cuplikan dari wikipedianya :
wikipedia wrote:Penyergapan kafilah adalah serangkaian serangan penyergapan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan sahabat-sahabat Nabi terhadap kafilah milik orang-orang Quraisy. Serangan ini pada umumnya bersifat ofensif,[1] dan dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dan merampas barang dagangan milik orang-orang Quraisy. Perampasan semacam itu dianggap sebagai tindakan yang benar, karena ketika mereka melakukan hijrah dari Mekkah, harta benda mereka banyak yang dirampas oleh orang Quraisy Mekkah.[2][3][4] Muslim menyatakan bahwa serangan itu dibenarkan dan bahwa Allah memberi mereka izin untuk mempertahankan diri dan membalas penganiayaan umat Islam di Mekkah.[5][6][7][8]
Perhatikan referensi dari yang dikasih warna merah :
^ Gabriel, Richard A. (2008), Muhammad, Islam's first great general, University of Oklahoma Press, hlm. 73, ISBN 978-0-8061-3860-2
^ Gabriel, Richard A. (2008), Muhammad, Islam first general, Blackwell, hlm. 73, ISBN 9780806138602
Ini halaman 72 sampai halaman 74 dari buku "Muhammad, Islam's first great general"
Page 72

permitted an expanded scope of military and social violence in service
to the faith was at the center.
As the leader of this new community Muhammad was responsible
for ensuring that it survived. He and his people were on the brink of
starvation and living in poverty
. During the early days in Medina they
survived on dates and water, having no money to purchase much else.
Muhammad’s Meccan émigrés were urban people, familiar with trading
and commerce, not farmers. There was, in any case, little new land to
be cultivated by the newcomers in the already developed agricultural
community of Medina. The Jewish tribes dominated local commerce,
closing off any new business opportunities for the émigrés. To keep his
people alive Muhammad divided his followers into the muhajirun, or
those émigrés who had followed him from Mecca, and the ansar, allied
converts from Medina. Each ansar was required to adopt a muhajirun
as his “brother,” and to do what he could to feed and find work for him.
The single virtue of these difficult times is that the common suffering
helped bond the new community together and encouraged it to believe
even more strongly in Muhammad’s claim to be God’s Prophet.
It is unclear how large the Muslim community in Medina was at this
time. A tradition from Bukhari suggests that six months after Muhammad’s
arrival the Muslim community numbered around fifteen hundred
people.14 Some of these followers, the famous “Hypocrites,” had taken
the oath of conversion but supported Muhammad mostly for the opportunity
to obtain loot
. Nonetheless, they were technically members of
the Muslim community at the time and counted as such. At the Battle
of Badr which took place in March 624, Muhammad put 314 men in
the field. Of these, 83 were emigrants and 231 were Medina ansar. A
community that could raise three hundred males of military age for a
battle might easily number fifteen hundred souls if one counts wives,
children, and elderly relatives of the families of the soldiers. The number
of ansar warriors suggests that Muhammad was having some success in
converting the members of some Arab clans in Medina.
Seven months after arriving in Medina, Muhammad undertook his
first military operation by attacking the Meccan caravans. One must
ask why he did this. Muhammad and his followers were free from persecution and danger from the Quraish in Medina.

Occasionally a father or uncle of a Muslim convert would arrive from Mecca and attempt to
convince the convert to return to his family, usually without success.
But this was hardly a danger. With his own people destitute, perhaps

Page 73

Muhammad turned to the old Arab practice of raiding to solve the
problem
.
Although raiding might have been a short-term solution to
Muslim poverty, it seems an unlikely solution to the long-term problem
for a number of reasons. First, most Muslims were urban or agricultural
folk, not bedouins, and knew very little about how to undertake
a successful caravan raid. Second, raiding a Meccan caravan was a risky
proposition. Caravans were always accompanied by an armed guard,
often experienced bedouin warriors hired for the purpose. Third, many
bedouin chiefs made a living providing the caravans with protection,
water, camp sites, and other services. The disruption of the Meccan
caravans by a religious upstart recently arrived in Medina could hardly
have been welcomed by these chiefs. The bedouin chiefs commanded
retinues of experienced warriors who might easily have been turned
against Muhammad and his followers if circumstances warranted. By any
strategic calculation, then, Muhammad’s attacks on Meccan caravans, if
undertaken to alleviate the problem of Muslim poverty, were unwise
and dangerous. When Muhammad decided to take up arms against the
Meccans, it must have been for larger strategic objectives.
Muhammad must have known that any attack on the Meccan caravans
would have been but the opening skirmish in a long campaign in
which the Meccans would try to exterminate him and his followers. In
the first place, the decision to raid his own kinsmen was something
that would have been unthinkable in pre-Islamic times as an atrocity
of the worst kind. There was no greater sin among Arabs than to
abandon or abuse one’s own kin. In attacking the Meccans, Muhammad
was turning his back on Arab tradition.
It is no wonder, then, that
Muhammad claimed a divine imperative (sura 22:39-40) to justify his
actions. Second, the caravan trade was the major source of wealth for
the Meccan merchants
, and they could be expected to protect it with
every resource they possessed. If Muhammad succeeded, the larger
strategic threat to the merchants was that Medina would displace
Mecca as the primary commercial center in the Hejaz. Muhammad’s
success in attracting converts at Medina cannot have gone unnoticed
either. Any military success by Muhammad would only increase his
prestige and following. In the long run this threatened Mecca’s position
as the preeminent religious center in the region and along with it the
rich commercial opportunities provided by the pilgrimage and trading
fairs. Finally, the Meccan chiefs could raise significant military forces
on their own, including cavalry, and had the money to hire mercenaries

Page 74

and bedouin warriors. Muhammad’s forces in Medina were small by
comparison and certainly no match for the Meccans.
Muhammad was too good a strategic thinker not to have been
aware of these realities. And yet, he went ahead with his plans to
challenge the Meccans. There may be two reasons why Muhammad
did so and foremost, Muhammad was a “god-intoxicated man,” a
true believer in himself as God’s Messenger tasked by Allah to spread
the doctrine of Islam to the unbelievers. Muhammad’s revelations had
condoned the use of violence to accomplish the task that God had set
for him. If the struggle was ordained by God, then its successful outcome
must also be ordained. Like later revolutionaries who believed in
the “inevitable forces of history” to guide their actions, Muhammad
relied on his personal relationship with God to guide his. He declared
war on the Meccan idolaters because it was God’s wish that he do so.
The attacks on the Meccan caravans were but the first strike in a
larger strategy of conquest and destruction of his enemies. Second, the
rectitude and certainty that often accompany such thinking sometimes
have more worldly roots. In this case the insults and taunts
Muhammad had suffered as an orphaned child in Mecca and the cruel,
sometimes fatal, persecution laid upon his early followers by the
Meccans, as well as his own ridicule at their hands, might easily have
permitted a psychology of personal revenge to influence Muhammad’s
thinking. Both influences, a deep belief in God’s will and a searing
hatred for his tormenters, may have combined and led Muhammad to
believe he was capable of overcoming the strategic realities that would
obviously attend a war with the Meccans. Only someone who believed
that victory was inevitable would have begun such a war.
If the strategic realities were against Muhammad, it was nevertheless
true that his tactical position conferred a number of advantages.
Ensconced in Medina, he had a base of operations from which he could
attack the Meccan caravans. Medina itself was no easy position to
subdue if the Meccans responded with a direct attack upon the oasis.
Surrounded by lava fields and ravines, Medina allowed of only one
axis of advance, from the north. The compounds, walled gardens, agricultural
groves, swamps, and fields provided excellent defensive positions
should they be needed to resist a Meccan assault. By striking at
the Meccan caravans Muhammad was striking at the root of Meccan
economic and military power, the commercial lifeline that sustained
Quraish control of Meccan politics. In the manner of a true insurgency,
@Insya Allah,
Coba tunjukin dong dimana ada kata2 yang berarti "karena ketika mereka melakukan hijrah dari Mekkah, harta benda mereka banyak yang dirampas oleh orang Quraisy Mekkah" pada tulisan di atas.

Jawab ya, jangan ngeles. :green:
User avatar
gateway
Posts: 1031
Joined: Sun Aug 21, 2011 8:59 am

Re: Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Post by gateway »

gateway wrote: lalu maunya ente tuh apa ?
Insya Allah wrote: cukup dengan "tidak" mengikuti perkataan baasyir.

mudah kan?
apa arti "tidak" (dalam tanda kutip) ?
User avatar
sundamurtat
Posts: 730
Joined: Fri Apr 06, 2012 10:50 am
Location: Bandung - calon Israel Van Java

Re: Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Post by sundamurtat »

insa_aloh wrote:tidak bertanggung jawab?
buktinya teroris itu dihukum kan? sebagian di eksekusi kan?
Pemerintah yang undang2nya berdasarkan undang2 Buatan manusia yang menghukum mereka, bukan islam yang menghukum mereka.
Satu hal, ideologi mereka tetap menjamur, dan tidak sedikit golongan muslim yang justru mengelu-elukan mereka sebagai pahlawan..

See?? Yang dilakukan kalian hanya kepanikan untuk menyelamatkan muka, bersusah payah dengan tidak tahu malu mengatakan islam yang benar adalah islam damai, yg penuh kasih, yang sangat mengerti dan memahami konteks ayat kepada si kafir lugu.. DI saat itu kafir lugu berupaya manggut-manggut, ooh, baiklah.. tapi saat menoleh ke belakang, ada muslim lain semacam amrozy sudah siap lagi dengan golok membacok kafir lugu itu... Cokkk dibacok.. tapi apa yang terjadi lagi?? lagi lagi kalian pura2 tidak melihat, dan diam, lepas tangan bahwa yang membacok bukan si islam yang benar, jadi si islam yang benar tak perlu bertanggung jawab..
insa_aloh wrote:anda salah, umar patek sendiri yakni pelaku bom bali.. meminta maaf dan meminta muslim untuk menjauhi terorisme.
Umar Patek jumlah : 1
Abu Bakar Baasyir, Amrozy, Imam Samudra, Muchlas, Bin Laden dll, jumlah : sekian, tak pernah meminta maaf dan malah bangga ..
1 banding Sekian, menurutmu sudah cukup untuk membuat kafir percaya??
insa_aloh wrote:rampasan perang itu, muhammad mengambil kembali harta yang diambil kafir.
dan itu tidak masalah.. jika non muslim mengambil secara paksa harta muslim, wajib hukumnya si muslim mengambil kembali harta itu.
1. Mengambil kembali harta yg disengketakan dengan cara perang dan pembunuhan??
2. Bagaimana bila sebaliknya, muslim yg mengambil harta dan tanah2 kafir, bolehkah kafir mengambil kembali?? -- Jawab dan saya beri contoh nanti
oleh: Andhika Aryatama

saya sebenarnya sudah bosan dengan koar-koar kafir FFI yang selalu mengangkat isu lama yang sudah terbantahkan…. salah satunya yang menarik mengenai tuduhan Muhammad sebagai perampok….
mereka melihatnya dari sisi “perbuatan menjarah” harta dagangan kaum kafir Quraisy Makkah di Nakhlah yang memicu Perang Badar…

Pada Periode Makkah:

Ummat Muslim ditindas bukan hanya fisiknya tapi juga direnggut hartanya sampai-sampai kaum Muslimin hijrah ke Madinah… bahkan kaum Kafir Quraisy menabuh genderang perang untuk Kaum Muslimin dan Muhammad di kejar-kejar hendak dibunuh…
HOAX, seperti biasa, bikin cerita pilu untuk cari simpati. Padahal yang bikin masalah itu muhammad cs sendiri, dia sering menghina kepercayaan2 orang Quraish, dakwahnya tentu dianggap bohong oleh orang Quraish. Mana mungkin Quraish membiarkannya, pastinya secara politik akan terus menentangnya. Muhammad kemudian sadar tidak ada lagi tempat di Mekkah untuk berdakwah lagi, pengikutnya mentok.. maka dia hijrah ke Madinah.
Kasus yang bisa jadi nyata di suatu masyarakat di Indonesia misalnya, 99.99% penduduk di sana muslim, kemudian ada pendeta yg dengan aktif mengajarkan Kristen. Bukannya hampir pasti masyarakatnya menentang dan mengusir orang tersebut??
tanah kaum Muhajirin (orang-orang yang berhijrah) adalah Makkah, di sana harta Kaum Muslimin berada, Ka’bah di Makkah juga kewajiban Ummat Muslim untuk membebaskannya dari belenggu berhala…

maka dibuat sebuah siasat perang yakni dengan melumpuhkan perekonomian Kaum Quraisy Makkah, APAKAH INI DISEBUT MERAMPOK?

SIASAT INI BANYAK DIGUNAKAN DI PERANG-PERANG MODERN, BAHKAN PERANG KEMERDEKAAN INDONESIA, RAKYAT INDONESIA MEMAKAI SIASAT SEPERTI INI UNTUK MEMPERTAHANKAN INDONESIA DAN MEMBEBASKAN INDONESIA DARI BELENGGU PENJAJAHAN….

ya, istilahnya adalah EMBARGO EKONOMI, apalagi harta-harta yang dimiliki kaum Kafir Quraisy adalah harta-harta kaum Muslimin yang direbut paksa dan dijarah ketika kaum Muslim berhijrah….

ya, jangan lupa di Makkah banyak harta kaum muslimin yang disita Quraisy….
selama Masa Embargo tidak ada perjanjian damai, maka selama itu juga Kaum Muslimin dan Quraisy ada dalam keadaan perang!
Kecuali setelah perjanjian hudaibiyah, tidak ada ekspedisi ekspedisi menjegal perdagangan quraisy karena telah ada perjanjian damai.

SEDIKIT BANYAK SAMA DENGAN PERJUANGAN INDONESIA:
Para Pejuang Indonesia “merampok” Persenjataan milik Belanda dan gudang-gudang senjata Jepang untuk kemerdekaan, apakah ini disebut Merampok???
apalagi harta yang dimiliki Pemerintah Penjajah (Belanda dan Jepang) ADALAH HARTA RAKYAT INDONESIA YANG DIAMBIL PAKSA LEWAT PAJAK DAN PENINDASAN LAHIR LAINNYA….
HANYA ORANG YANG BODOHNYA GA KETULUNGAN DAN ORANG YANG MENGKHIANATI BANGSA INDONESIA YANG MENGANGGAP INI SEBAGAI PERAMPOKAN!!!!
Hello, Mekkah itu dari awal milik Quraish, jangan disamakan dengan Belanda menjajah Indonesia donk. Orang Quraish itu kaya2 dan terpandang, mereka ga butuh mereka sama harta2 muslim waktu itu yang cuma seuprit. Bukannya di sirah, pengikut muhammad periode makkah masih sedikit dan kebanyakan orang miskin?

Bandingkan dengan jumlah harta yang dimiliki kafir Quraish seluruhnya. Okelah asumsi Quraish mengambil harta2 muslim di mekkah, itu pun menurut pendapatku adalah mengambil alih kepemilikan asset yang ditinggalkan sendiri oleh muslim akibat hijrah (namanya ditinggalin dianggapnya ga dipake lagi toh??), berapa jumlah harta muslim yang diambil Quraish??
Bandingkan dengan hasil perang Badar, berapa jumlah yang didapat muslim?? apa mereka memilah2 harta yang mereka dapat, mana harta yang benar2 milik muslim yang diambil Quraish dan mana yang haknya Quraish?? TIDAK!! hasil perang itu membuat Mekkah jatuh ke tangan muslim hampir seluruhnya. Dan keadaan terbalik, harta2 Quraish yang kemudian dikuasai muslim.

Ibaratnya Quraish yang sudah punya harta 1 miliar, mengambil harta muslim 1 juta, si muslim menantang menuntut balik 1 juta nya, tapi Quraish tidak terima. Si muslim akhirnya mengajak perang Quraish dengan alasan 1 juta itu tapi kenyataannya yang mereka ambil 1 miliar..

MENURUTMU INI ADIL?? MENURUTMU INI BUKAN PERAMPOKAN?? JAWAB DONK SLIM, SLAM, SLEM, SLUM??
User avatar
simplyguest
Posts: 1909
Joined: Mon Apr 02, 2012 1:40 pm

Re: Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Post by simplyguest »

Seven months after arriving in Medina, Muhammad undertook his
first military operation by attacking the Meccan caravans. One must
ask why he did this. Muhammad and his followers were free from persecution and danger from the Quraish in Medina.

Occasionally a father or uncle of a Muslim convert would arrive from Mecca and attempt to
convince the convert to return to his family, usually without success.
But this was hardly a danger. With his own people destitute, perhaps Muhammad turned to the old Arab practice of raiding to solve the problem.
Saya gak abis pikir, emang yang nulis di wikipedia itu gak pake mikir apa nulisnya ya?
Kok ngasih referensi untuk mendukung satu alasan, tapi ternyata isinya malah kebalikannya?
Argumennya adalah karena orang Quraisy Mekkah yang duluan merampas, eee.... malah dikasih referensi yang isinya justru mendukung bahwa muhammad yang duluan merampok.

Slim.... slim... #-o
User avatar
kompas
Posts: 7277
Joined: Sun Jun 22, 2008 12:42 pm
Location: bandung

Re: Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Post by kompas »

Insya Allah wrote:jika untuk menyerang islam, wikipedia boleh digunakan..

jika untuk membela islam, wikipedia tidak valid...

yang mana atuh yang bener?
udah ngga aneh bro.... :goodman:

itu udah tipikal kapir kolor pir.... [-(

kalo untuk menyerang muslim, kapir kolor pir membenarkan ayat Qur'an

kalo kapir kolor pir kena pentung ayat Qur'an, kapir kolor pir menolak ayat Qur'an.

plitat plintut....kentut ..... :butthead: :butthead: :butthead: :butthead:
User avatar
Insya Allah
Posts: 744
Joined: Thu Jul 26, 2012 3:24 pm
Location: bumi ciptaan allah SWT
Contact:

Re: Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Post by Insya Allah »

Foxhound wrote:
:lol: jadi kalau FFI ambil referensi dari situs Islam, juga boleh dikatakan tidak memelintir?
Asalkan menggunakan referensi ayat..

maaf, kemarin saya hanya memasukan pendapat penulis tanpa ayat yang mendukung.


ini sumbernya yaitu di surat Al-Anfaal sendiri :

8:26. Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur.

8:30. Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.

ayat2 di atas, merupakan penjelasan alasan kebolehan memerangi kafir sesuai :
22:39. Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.

22:40. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: “Tuhan kami hanyalah Allah”. Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan mesjid-mesjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.


8:34. Kenapa Allah tidak mengazab mereka padahal mereka menghalangi orang untuk (mendatangi) Masjidilharam dan mereka bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya? Orang-orang yang berhak menguasai (nya), hanyalah orang-orang yang bertakwa, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

8:36. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan,

ayat2 diatas menjelaskan alasan utama, mengapa kekuasaan kafir di Mekah, perlu dicabut, dan embargo ekonomi (perampasan karavan dagang) adalah strategi yang masuk akal (logikanya jika kafir bisa dibuat menyerah sebelum penyerangan ke Mekah, maka konsekuensinya korban dari kedua belah pihak, dapat diminimalisir)

ayat2 di atas juga menjelaskan alasan lain, kebolehan berperang sesuai :
2:190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.


8:39. Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.

fitnah : perbuatan kafir menghalangi muslim, masuk Mekah untuk ibadah haji
supaya agama itu semata-mata untuk Allah : supaya muslim bisa beribadah (haji) sesuai ajaran tauhid

ayat di atas juga paralel dengan ayat2 kelanjutan, dari surat 2:190 tentang kebolehan berperang :
2:191. Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir.

2:192. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

2:193. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang lalim.

2:194. Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum kisas. Oleh sebab itu barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
User avatar
Insya Allah
Posts: 744
Joined: Thu Jul 26, 2012 3:24 pm
Location: bumi ciptaan allah SWT
Contact:

Re: Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Post by Insya Allah »

kompas wrote: udah ngga aneh bro.... :goodman:

itu udah tipikal kapir kolor pir.... [-(

kalo untuk menyerang muslim, kapir kolor pir membenarkan ayat Qur'an

kalo kapir kolor pir kena pentung ayat Qur'an, kapir kolor pir menolak ayat Qur'an.

plitat plintut....kentut ..... :butthead: :butthead: :butthead: :butthead:
ooh, jadi non muslim disini begitu?

saya kira mereka lebih bijak :(


terima kasih atas pemberitahuan nya ya, senior kompas O:)
User avatar
penebas_bulan
Posts: 608
Joined: Fri May 04, 2012 10:06 am
Location: Depan CPU liat kedunguan moslem

Re: Baasyir mengajarkan Fai (merampok)

Post by penebas_bulan »

Insya Allah wrote:jika untuk menyerang islam, wikipedia boleh digunakan..

jika untuk membela islam, wikipedia tidak valid...

yang mana atuh yang bener?
kompas wrote:udah ngga aneh bro.... :goodman:

itu udah tipikal kapir kolor pir.... [-(

kalo untuk menyerang muslim, kapir kolor pir membenarkan ayat Qur'an

kalo kapir kolor pir kena pentung ayat Qur'an, kapir kolor pir menolak ayat Qur'an.

plitat plintut....kentut ..... :butthead: :butthead: :butthead: :butthead:
kelihatannya klinik tong fang gak berhasil membantu si kokom

malah kelihatannya menjadikan lebih picek lagi :green:

Seven months after arriving in Medina, Muhammad undertook his
first military operation by attacking the Meccan caravans. One must
ask why he did this. Muhammad and his followers were free from persecution and danger from the Quraish in Medina.
Occasionally a father or uncle of a Muslim convert would arrive from Mecca and attempt to
convince the convert to return to his family, usually without success.
But this was hardly a danger. With his own people destitute, perhaps Muhammad turned to the old Arab practice of raiding to solve the problem.

memang sesama rampok & garong harus saling membela apalagi mohammad boss nya garong, harus dibela gitu yah? :green:
Post Reply