Page 3 of 8

Re: Kapolri Belum Pastikan Perampok Medan Bagian dari Teroris

Posted: Mon Aug 23, 2010 11:43 pm
by Sabilla
Dua Perampok Bank CIMB Niaga Dibekuk
Senin, 23 Agustus 2010 | 21:11 WIB
Image
EKSKLUSIF TRIBUN MEDAN
Adegan perampokan di Bank CIMB Niaga, Medan, Rabu (18/8/2010) yang dilakukan kelompok bersenjata laras panjang.


MEDAN, KOMPAS.com — Dua dari 16 tersangka perampokan Bank CIMB Niaga, Jalan Aksara Medan, dibekuk Tim Khusus Polda Sumatera Utara, Senin (23/8/2010) di kawasan Kabupaten Serdang Bedagai atau 60 km dari Medan, Sumatera Utara.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribun dari sumber di Mapolda Sumut, kedua tersangka saat ini menjalani pemeriksaan intensif di Markas Polda Sumatera Utara, Jalan Medan-Tanjung Morawa, Km 11,5, Medan.

Menurut keterangan Kabid Humas Polda Sumut Kombes Baharuddin Djafar, Kapolda Sumut Irjen Oegroseno direncanakan setelah shalat tarawih akan memberikan keterangan pers di Markas Polresta Medan, Jalan HM Said Medan.

Kedua tersangka merupakan pelaku perampokan bersenjata yang menyatroni kantor Bank CIMB Niaga, Jalan Aksara Medan, pada siang bolong. Perampokan itu menewaskan Briptu Imanuel Simanjuntak, anggota Brimob Polda Sumut, dan dua satpam bank. (Tribun Medan/Deni Syafrizal)
Editor: I Made Asdhiana | Sumber : Tribun Medan
http://regional.kompas.com/read/2010/08 ... ga.Dibekuk
Perampok Bank dari Kelompok Teroris Aceh
Senin, 23 Agustus 2010 | 22:23 WIB
Image
TRIBUNNEWS.COM
Perampok beraksi di Bank CIMB Niaga Medan, Rabu (18/8/2010).


MEDAN, KOMPAS.com - Dua dari 16 tersangka perampokan Bank CIMB Niaga, Jalan Aksara Medan dibekuk Tim Khusus Polda Sumatera Utara, Senin (23/8/2010) di kawasan Kabupaten Serdang Bedagei (60 km dari Medan), Sumatera Utara.

Informasi yang diperoleh Tribun dari sumber di Mapolda Sumut, kedua tersangka merupakan anggota kelompok teroris Aceh yang melakukan perampokan bersenjata di kawasan Aceh. Aksi mereka di kawasan Kabupaten Aceh Timur, Lhok Seumawe dan wilayah Aceh Besar. Sayangnya sumber di Mapolda Sumut tidak memberikan keterangan nama kelompok tersebut.

Dari kedua tersangka disita dua senjata laras panjang. Hanya saja belum diketahui apakah senjata tersebut milik anggota Brimob yang tewas ditembak.

Kedua tersangka saat ini menjalani pemeriksaan intensif di Markas Polda Sumatera Utara, Jalan Medan-Tanjung Morawa, km 11,5 Medan.

Kedua tersangka merupakan anggota kelompok pelaku perampokan bersenjata yang menyatroni Kantor CIMB Niaga, Jalan Aksara Medan di siang bolong yang menewaskan Briptu Imanuel Simanjuntak, anggota Brimob Polda Sumut dan dua satpam bank. (Tribun Medan/Deni Syafrizal)
Editor: I Made Asdhiana | Sumber : Tribun Medan
http://regional.kompas.com/read/2010/08 ... roris.Aceh

Re: Kapolri Belum Pastikan Perampok Medan Bagian dari Teroris

Posted: Tue Aug 24, 2010 12:06 am
by Sabilla
Perampok CIMB Niaga
Pelaku Perampokan Sering Sewakan Senjata Api

Senin, 23 Agustus 2010 | 22:43 WIB
Image
TRIBUNNEWS.COM
Perampok beraksi di Bank CIMB Niaga Medan, Rabu (18/8/2010).


MEDAN, KOMPAS.com — Kepolisian Daerah Sumatera Utara menangkap tersangka perampokan, MRA (27), di Deli Serdang, Senin (23/8/2010). Polisi juga menyita senjata laras panjang, SS1 dan AK-47, dari tangan MRA.

"Kami masih menyelidiki jaringan tersangka."
-- Kombes Baharuddin Djafar


Muncul spekulasi bahwa MRA terkait dengan 16 perampok yang membunuh seorang anggota Brimob dan menggasak uang di Bank CIMB Niaga tanggal 18 Agustus lalu. "Kami masih menyelidiki jaringan tersangka. Kami belum bisa pastikan ada-tidaknya kaitan tersangka dengan perampokan Bank CIMB Niaga," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Baharuddin Djafar di Markas Polresta Medan, Senin malam.

Dia menjelaskan, MRA merupakan salah seorang yang dicari oleh Kepolsian Daerah Nanggroe Aceh Darussalam karena pernah terlibat perampokan di Aceh Timur. Dia juga terlibat perampokan di Medan Marelan tahun 2009.

Yang mengejutkan, kata Baharuddin, MRA kerap menyewakan senjata api kepada beberapa perampok yang beraksi di NAD dan Sumut.

Demi kelancaran penyidikan, Baharuddin tidak membeberkan alamat dan asal tersangka. "Maaf, mengenai asal tersangka dan identitas lainnya belum bisa saya jelaskan," ujarnya.

Penulis: Mohammad Hilmi Faiq | Editor: I Made Asdhiana
http://regional.kompas.com/read/2010/08 ... enjata.Api

Re: Kapolri Belum Pastikan Perampok Medan Bagian dari Teroris

Posted: Tue Aug 24, 2010 12:41 am
by Sabilla
Mesin ATM Bank Mandiri di Padang Raib Dibawa Maling
Senin, 23 Agustus 2010 22:40 WIB
Penulis : Hendra Makmur

PADANG--MI: Sebuah mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik Bank mandiri di Padang, Sumatra Barat, raib dilarikan kawanan maling pada Senin (23/8) dini hari.

Kawanan penjahat yang diduga berpengalaman itu membawa mesin ATM Bank Mandiri yang bearad di halaman PT Telkom berikut perangkat CCTV-nya.

"Para maling bekerja ketika Satpam PT Telkom sedang sahur. Kejadian sekitar pukul 04.30 WIB," kata Wakapolresta Padang Ajun Komisaris Besar Wisnu Handoko kepada mediaindonesia.com.

Menurutnya, akibat pencurian tersebut Bank Mandiri menderita kerugian sekitar Rp150 juta. "Mereka diperkirakan berjumlah lebih dari empat orang, karena mesin ATM tersebut berat, yaitu sekitar 700 kilogram," ujar Wisnu.

Selain membawa kabur mesin ATM berikut uang pecahan lima puluh ribu di dalamnya, kawanan itu juga membawa serta perangkat CCTV. "Kami masih melakukan pengejaran terhadap tersangka," kata Wakapolresta Padang. (HR/OL-01)
http://www.mediaindonesia.com/read/2010 ... awa-Maling
Wow, apakah para maling ini jaringan perampok niaga medan ? :-k
Jika ya, mereka sangat antisipatif dalam hal memaksimalkan 'profit taking' atas jeda lengahnya aparat.......... ](*,)
uwwoOOOWWW..................... Benar-benar sambil menyelam minum air, sekali dayung ! [-(

Re: Kapolri Belum Pastikan Perampok Medan Bagian dari Teroris

Posted: Tue Aug 24, 2010 2:07 pm
by Sabilla
24/08/2010 - 00:01
Perampok CIMB Niaga Medan Kelompok Teroris Aceh
Image
Ilustrasi
(IST)

INILAH.COM, Medan - Penyidikan tengah dilakukan Polda Sumatera Utara, meski telah membekuk dua dari 16 tersangka perampokan CIMB Niaga, Medan. Namun menurut sumber para perampok tersebut merupakan kelompok dari teroris Aceh.

Kedua tersangka tersebut adalah anggota kelompok teroris Aceh yang kerap melakukan perampokan bersenjata di kawasan Aceh. Beberapa aksi mereka adalah di kawasan kabupaten Aceh Timut, Lhok Seumawe dan wilayah Aceh Besar. Namun, sumber tersebut belum dapat memastikan nama dari kelompok tersebut.

Pascapenangkapan kedua tersangka, disita dua senjata laras panjang, yang belum diketahui spesifikasi senjata tersebut. Keduanya pun tengah menjalani pemeriksaan intensif.

Kedua tersangka ditengarai adalah pelaku perampokan bersenjata yang menyatroni kator CIMB Niaga, Jl Aksara Medan siang pada Rabu 18 Agustus. Dalam perampokan tersebut, menewaskan satu anggota Brimob Polda Sumut Briptu Imanuel Simanjuntak, dan melukai dua satpam bank. [tribunmedan/jib]
http://www.inilah.com/news/read/politik ... oris-aceh/

Re: Kapolri Belum Pastikan Perampok Medan Bagian dari Teroris

Posted: Tue Aug 24, 2010 2:37 pm
by Sabilla
Bank CIMB Niaga Dirampok
Inilah Video Para Perampok Bank di Medan

Selasa, 24 Agustus 2010 | 03:11 WIB
Image
TRIBUNNEWS.COM
Perampok beraksi di Bank CIMB Niaga Medan, Rabu (18/8/2010).


MEDAN, KOMPAS.com - Perampokan Bank CIMB Niaga di Jalan Aksara, Medan, Sumatera Utara diketahui melibatkan 16 orang, Rabu (18/8/2010) lalu. Dua di antaranya sudah dibekuk tim khusus Polda Sumatera Utara, di kawasan Kabupaten Serdang Bedagai atau 60 km dari Medan, Senin (23/8/2010).

Adegan perampokan ini terekam di kamera CCTV, baik di dalam dan bank tersebut. Foto-foto dari hasil rekaman CCTV yang berada di luar gedung sudah banyak beredar. Adapun rekaman CCTV di dalam gedung yang masih berformat video menunjukkan, para perampok masuk dan langsung melompati meja.

Berbekal tas, mereka membuka semua laci dan mengambil uang. Kesal dengan uang yang tak banyak, mereka bahkan merusak komputer dan menendangnya.

Aksi itu berlangsung cepat, sekitar 11 menit. Mereka lantas kabur dengan sepeda motor berboncengan ke arah Jalan Arif Rahman Hakim, Medan. Selengkapnya, video aksi perampokan itu dapat diunduh di situs Tribun Medan. (Dedy Sinuhaji)
http://regional.kompas.com/read/2010/08 ... k.di.Medan

Re: Kapolri Belum Pastikan Perampok Medan Bagian dari Teroris

Posted: Wed Aug 25, 2010 9:33 pm
by Sabilla
Senin, 23 Agustus 2010 , 08:32:00
Manuel Dihabisi dengan FN dan AK 56
Image

MEDAN -- Brigadir Anumerta Manuel Simanjuntak, anggota Brimob yang tewas dalam peristiwa perampokan di Bank CIMB Niaga Medan, ternyata ditembak dengan senjata api jenis FN dan AK 56. Kesimpulan ini berdasarkan hasil uji balistik Tim Identifikasi Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara.

Berdasarkan peluru ditemukan di tubuh korban, dia ditembak menggunakan senpi FN dan AK 56. Namun kita belum bisa memastikan, apakah korban ditembak oleh dua pelaku sekaligus ataukan seorang pelaku saja,” ungkap Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno saat meninjau tempat kejadian perkara (TKP) Bank Cimb Niaga di jalan Aksara Medan, Minggu (22/1) dinihari. Kapolda didampingi Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Baharudin Djafar dan Dansat Brimobdasu Kombes Pol Verdianto Biticaca.

Dijelaskan Oegroseno, hingga kini pihaknya masih belum menemukan keterangan dari sejumlah saksi yang diperiksa, terkait identitas ataupun ciri-ciri pelaku secara jelas. Ini karena para saat beraksi para pelaku yang jumlahnya dikabarkan mencapai 16 orang, seluruhnya menggunakan helm dan penutup wajah. “Saat ini masih tahap penyelidikan dan pengembangan saya belum bisa pastikan, tapi kalau dari modus operandinya pelaku bisa merupakan pemain lama karena para pelaku bisa menggunakan senjata dan cukup sadis, jadi tidak mungkin pemain baru, untuk uji balistik, korban ditembak dengan senjata jenis FN dan AK 56,” ujar Oegroseno.

Mengenai asal senjata api, Oegro mengatakan, masih diselidiki.Kapolda juga menyampaikan pola perampokan di Bank CIMB Niaga ini memiliki kesamaan modus dengan sejumlah aksi perampokan bersenjata api lainnya di kota Medan dan sejumlah kota lain yang terjadi beberapa waktu sebelumnya. Saat dikonfirmasi pada dinihari sempat terjadi bakutembak di kawasan Lau Dendang, Deliserdang antara Kepolisian dengan para perampok Oegroseno membantahnya. “Itu tidak benar dan sampai sekarang belum ada pelaku yang berhasil ditangkap,” tegasnya.

Wartawan di Kota Medan sempat dihebohkan dengan kabar bahwa kepolisian telah berhasil membekuk beberapa tersangka perampokan. Bahkan salah seorang diantaranya terpaksa ditembak mati karena melawan. Oegro memastikan, pengejaran pelaku masih terus dilakukan. "Bila nanti memang telah tertangkap pasti kita beritahukan. Namun hingga kini belum ada,” tandasnya lagi.

Dijelaskan, Poldasu hingga kini telah berkoordinasi dengan TNI untuk membantu mengungkap kasus perampokan bersenjata api tersebut. Sedangkan untuk jumlah saksi mata yang telah dimintai keterangan hingga kini sudah berjumlah 16 orang lebih untuk melengkapi data dan informasi yang cukup untuk mengungkap kasus ini. Untuk menyelidiki dan mengejar para pelaku, Polda Sumut mendapat bantuan dari Laboratorium Forensik Mabes Polri yang diturunkan ke lokasi kejadian. Pantauan di lokasi kejadian, terlihat Tim Labfor Mabes Polri yang berjumlah 4 orang mendatangi TKP dengan membawa sejumlah peralatan lengkap untuk membantu identifikasi sejumlah barang bukti.

Fokus penyelidikan petugas dilakukan di sekitar lokasi anjungan tunai mandiri tempat ditemukan jenazah Manuel Simanjuntak. Selain itu, tim ini juga melakukan identifikasi di halaman kantor dan ruko yang berdempetan langsung dengan bank.

Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Baharudin ketika dikonfirmasi soal perkembangan penyelidikan perampokan tersebut, mengaku belum ada menunjukkan hasil atau perkembangan berarti. “Sampai saat ini, belum ada perkembanganberarti dari hasil penyelidikan sementara,” katanya via telepon genggam. Ditanya mengenai kemungkinan dibuat sketsa wajah pelaku, Baharudin mengakui hal itu sulit dilakukan. Pasalnya, para pelaku menggunakan helm dan penutup wajah.(min/sam/jpnn)
http://www.jpnn.com/read/2010/08/23/707 ... -dan-AK-56

Re: Kapolri Belum Pastikan Perampok Medan Bagian dari Teroris

Posted: Wed Aug 25, 2010 9:44 pm
by Sabilla
Perampokan Bank Niaga Medan
Lebih Dekat dengan AK 56 Senjata Perampok CIMB Niaga

Tribunnews.com - Rabu, 25 Agustus 2010 18:43 WIB
Image
PERBANDINGAN - Senjata yang digunakan pelaku saat merampok Bank CIMB Niaga Medan (atas). Desain AK 56 pertama (bawah).

PERBANDINGAN
AK 56

Kaliber peluru: 7.62 kali 39 mm (Milimeter)
Panjang: 870 mm
Berat tanpa magazine: 3,14 kg
Kapsitasn magazine: 30 amunisi
Perputaran peluru: Melesakan 600 peluru per menit

AK 47
Kaliber peluru: 7.62 kali 39 mm (Milimeter)
Panjang: 870 mm
Berat tanpa magazine: 3,14 kg
Kapsitasn magazine: 30 amunisi
Perputaran peluru: Melesakan 600 peluru per menit

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian mengungkapkan senjata yang digunakan oleh para perampok Bank CIMB Niaga Medan bukan AK 47 tapi jenis senapan serbu AK 56. Briptu Imanuel Simanjuntak pun tewas diberondong dengan peluru yang dikeluarkan dari AK56.

Jenis senapan serbu AK 56 tentu jarang terdengar ditelinga kita. Kita lebih banyak tahu tentang senapan serbu AK 47 yang diproduksi massal pertama kali oleh Rusia pada tahun 1947 ini. AK adalah singkatan dari Avtomat Kalashnikova dan penemunya adalah Mikhail Kalashnikov.

AK 56 sebenarnya hampir sama persis dengan AK 47. Hanya saja perbendaannya terletak pada tempat produksinya dan tahun pembuatan massalnya.
AK 56 diproduksi oleh Republik Rakyat China pada tahun 1956 dengan mengadopsi bulat-bulat desain paten dari AK 47 yang diproduksi oleh Rusia atau Uni Soviet Kala itu.

Setelah perang dunia ke dua China adalah sekutu terdekat dari Uni Soviet. Pada tahun 1956, militer China mengadopsi dua desain senjata Soviet. Simonov semi-otomatis SKS karabin, yang dan Kalashnikov AK-47 senapan serbu.

Kedua senjata dibuat dalam jumlah besar dan digunakan Tentara Pembebasan Rakyat China dan juga diekspor ke berbagai negara.

Di Indonesia AK 56 banyak digunakan oleh miltan Gerakan Aceh Merdeka. Selain juga jenis AK 47.

Image
Image

Penulis : prawiramaulana
Editor : prawiramaulana
http://www.tribunnews.com/2010/08/25/le ... cimb-niaga

Re: Kapolri Belum Pastikan Perampok Medan Bagian dari Teroris

Posted: Thu Aug 26, 2010 6:55 am
by Sabilla
Selasa, 24 Agustus 2010 , 17:38:00
Perampokan Bersenjata, Upaya Teroris Cari Dana?

JAKARTA - Ada yang menduga, maraknya perampokan bersenjata yang terjadi belakangan ini, merupakan bagian dari upaya kelompok teroris untuk mencari dana guna melakukan serangan. Aksi ini dikaitkan dengan program Fa'i atau mencari sumber dana perjuangan dengan jalan kekerasan, yang kerap dilakukan para teroris.

Terlebih, aksi terbaru yang terjadi di Bank CIMB Niaga Medan, juga dikaitkan dengan kelompok di Aceh. Pasalnya seorang tersangka yang tertangkap, mengaku mendapatkan senjata yang digunakan dalam aksi tersebut dari Aceh.

Terkait hal ini, pihak Mabes Polri mengaku belum berani menyimpulkan. Alasannya, belum ditemukan fakta-fakta yang dapat menguatkan dugaan keterkaitan kelompok teror tertentu dengan aksi perampokan itu. "Kita belum bisa sampaikan tanggapan apapun, sebelum mereka tertangkap dan diperiksa secara intensif. Kita tidak mungkin membuat argumen tanpa fakta-fakta yang bisa kita buktikan," ujar Wakadiv Humas Polri, Kombespol Kt Untung Yoga, di Mabes Polri, Selasa (24/8).

Demikian juga halnya mengenai sumber senjata yang diduga berasal dari Aceh, Yoga pun belum berani membeber keterkaitannya dengan kelompok tertentu. Apalagi berkaitan dengan terorisme. "Belum jelas, karena yang bersangkutan belum mengaku secara pasti. Dia mengatakan dititipkan dari temannya juga," tambahnya.

Seperti diketahui, sejumlah perampokan bersenjata telah terjadi khususnya sejak awal Agustus lalu. Seperti misalnya aksi perampokan tiga toko emas di Pasar Bukit Duri, Tebet, Jumat (6/8), yang diduga dilakukan 14 orang saat warga sedang shalat Jumat. Aksi kawanan itu berhasil menggondol sekitar enam kilogram perhiasan emas.

Aksi berikutnya terjadi Rabu (18/6), di Bank CIMB Niaga, Medan. Pelaku melarikan ratusan juta rupiah, serta bahkan menembak mati personel Brimob Polda Sumut, Brigadir A Simanjuntak, yang bertugas di lokasi itu. Sementara pada hari yang sama, terjadi juga perampokan serupa di Toko Alfamidi, Villa Pertiwi, Jl Raya Bogor Sukmajaya, Depok. Di lokasi ini pelaku menodongkan senjata ke penjaga toko dan melarikan uang tunai serta telepon genggam.

Sehari kemudian, Kamis (19/8), perampokan kembali terjadi di toko perhiasan di Kecamatan Karang Anom, Klaten, Jawa Tengah. Saat itu, sekitar empat pelaku merampok toko perhiasan dengan menggunakan senjata api. Lantas, Jumat (20/8), perampokan bersenjata juga terjadi di depan SPBU Jl Kp Bandan, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Korbannya di sini adalah seorang karyawan BUMN, dengan kerugian Rp 740 juta.

Tiga hari berikutnya, atau tepatnya Senin (23/8) kemarin, aksi serupa pun terjadi Jalan Pengampon, Kota Cirebon, Jawa Barat. Kronologis kejadian, sebuah mobil Suzuki Carry yang dikemudikan korban ditembak dua kali oleh dua pelaku yang menggunakan sepeda motor. Dari peristiwa ini korban mengalami kerugian sekitar Rp 210 juta. Di hari yang sama, aksi bersenjata pun terjadi di depan BCA Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta, di mana pada lokasi ini perampokan bisa dicegah, dengan seorang pelaku tertangkap dan seorang lainnya melarikan diri. (zul/jpnn)
http://www.jpnn.com/read/2010/08/24/708 ... -Cari-Dana

Re: Kapolri Belum Pastikan Perampok Medan Bagian dari Teroris

Posted: Thu Aug 26, 2010 7:16 pm
by Sabilla
25/08/2010 - 00:04
Merampok, Cara Teroris Menggalang Dana?
Image
Ilustrasi
(IST)

INILAH.COM, Jakarta - Maraknya perampokan dengan menggunakan senjata api, bahkan yang laras panjang membuat berbagai pihak terkejut. Namun, ditengah keterkejutan, ada dugaan jika perampokan itu merupakan nazar para teroris untuk menggalang dana guna beraksi kembali.

Namun, ketika dugaan tersebut dikorfimasi, Mabes Polri enggan menanggapi. Wakadiv Humas Polri, Kombespol Ketut Untung Yoga, mengaku belum melihat fakta-fakta yang mengarahkan dugaan keterhubungan kelompok teror tertentu dengan aksi perampokan yang marak belakangan ini.

"Kita belum bisa sampaikan tanggapan apapun, sebelum mereka tertangkap dan diperiksa secara intensif. Kita tidak mungkin membuat argumen tanpa fakta-fakta yang bisa kita buktikan," kilahnya di Mabes Polri, Jakarta Selasa (24/8).

Mengenai senjata laras panjang yang disita Polda Sumatera Utara, yang diduga berasal dari teroris Aceh, Yoga pun enggan berkomentar. Dirinya, kembali tidak dapat mengaitkan aksi perampokan dengan kelompok teroris. "Belum jelas, karena yang bersangkutan belum mengaku secara pasti. Dia mengatakan dititipkan dari temannya juga," tuturnya.

Sejumlah perampokan bersenjata terjadi sepanjang Agustus ini. Seperti aksi perampokan tiga toko emas di Pasar Bukit Duri, Tebet, Jumat 6 Agustus. Aksi itu diduga dilakukan 14 orang saat warga sedang Salat Jumat. Perampok berhasil menggondol sekitar enam kilogram perhiasan emas.

Berikutnya pada Rabu 18 Agustus, Bank CIMB Niaga, Medan dirampok. Pelaku melarikan ratusan juta rupiah, dan menembak mati personel Brimob Polda Sumut, Brigadir A Simanjuntak, yang bertugas, serta melukai dua satpam setempat.

Sementara pada hari yang sama, juga terjadi perampokan serupa di Toko Alfamidi, Villa Pertiwi, Jl Raya Bogor Sukmajaya, Depok. Di lokasi tersebut pelaku menodongkan senjata ke penjaga toko dan melarikan uang tunai serta telepon genggam.

Keesokannya Kamis 19 Agustus, perampokan berlangsung di toko perhiasan di Kecamatan Karang Anom, Klaten, Jawa Tengah. Sekitar empat pelaku merampok toko perhiasan beraksi dengan menggunakan senjata api. Sedangkan, Jumat 20 Agusutus kemarin, perampokan bersenjata juga terjadi di depan SPBU Jl Kp Bandan, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Korbannya merupakan seorang karyawan BUMN, dengan kerugian Rp740 juta.

Sedangkan Senin 23 Agustus kemarin, aksi serupa pun terjadi Jalan Pengampon, Kota Cirebon, Jawa Barat. Kronologis kejadian, sebuah mobil Suzuki Carry yang dikemudikan korban ditembak dua kali oleh dua pelaku yang menggunakan sepeda motor. Dari peristiwa ini korban mengalami kerugian sekitar Rp 210 juta.

Di hari yang sama, aksi bersenjata pun terjadi di depan BCA Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta. Namun, pada aksi kali ini,bisa dicegah, dengan seorang pelaku tertangkap dan seorang lainnya melarikan diri. [jib/mah]
http://www.inilah.com/news/read/politik ... lang-dana/

Re: Kapolri Belum Pastikan Perampok Medan Bagian dari Teroris

Posted: Thu Aug 26, 2010 11:53 pm
by Sabilla
Polisi Selidiki Situs www.gudangsenjata.com
Kamis, 26 Agustus 2010 - 16:57 wib
K. Yudha Wirakusuma - Okezone
Image
Ilustrasi (Foto Koran SI)

JAKARTA- Maraknya aksi kriminalitas menggunakan senjata api membuat polisi ekstra waspada. Aksi-aksi preventif pun dilakukan, termasuk memantau jual-beli senjata melalui dunia maya.

Salah satu kegiatan polisi sekarang adalah memantau dan menyelidiki situs online www.gudang senjata.com yang memberikan informasi mengenai berbagai macam senjata lengkap dengan harganya.

Terkait hal tersebut pihak kepolisian juga akan menyelidiki situs-situs lain di internet yang menawarkan dan menjual senjata api. Pasalnya Polri, merasa mengeluarkan izin kepemilikan senjata tersebut.

"Tolong datanya kasih saya. kita akan kroscek," ucap Kadiv Humas Polri Brigjen Pol Iskandar Hasan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo No 1 Jakarta Selatan(26/8/2010).

Jendral bintang satu ini mengaku akan melakukan koordinasi dengan intelijen. "Saya akan koordinasi dengan intelijen mapun dengan reserse. Kalaupun memang itu senjata illegal ya tidak boleh. Masa senjata dijual belikan seperti itu," ujarnya.

Berdasarkan Informasi yang dihimpun salah satu situs yang menyediakan layanan penjualan senjata api adalah situs dengan alamat gudangsenjata.com. Dalam situs itu dijual senjata-senjata buatan PT Pindad.

Sebelumnya Polri mengatakan bahwa sudah tidak mengeluarkan surat izin untuk senjata baru yang diperuntukan untuk bela diri. Selain itu untuk senjata-senjata lama yang ada di masyarakat akan segera ditarik untuk digudangkan.(ful)
http://news.okezone.com/read/2010/08/26 ... enjata-com

Re: Kapolri Belum Pastikan Perampok Medan Bagian dari Teroris

Posted: Fri Aug 27, 2010 12:11 am
by Sabilla
17.000 Senpi Ilegal Beredar
Posted in Berita Utama by Redaksi on Agustus 25th, 2010

Jakarta (SIB)
Polri diminta mewaspadai banyaknya senjata api (senpi) ilegal yang dimiliki masyarakat. Saat ini, diperkirakan sekitar 17.000 pucuk senpi ilegal dari berbagai jenis dimiliki masyarakat. Kondisi itu sangat berpotensi menjadi pemicu aksi perampokan bersenjata yang saat ini semakin merisaukan masyarakat.
“Kami memiliki data terkait kepemilikan sekitar 17.000 pucuk senpi ilegal yang kini di tangan warga sipil. Senjata mematikan tersebut sebenarnya legal, namun karena tidak didaftarkan oleh pemiliknya, menjadi ilegal,” ungkap Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, di Jakarta, Selasa (24/8), terkait dengan maraknya perampokan bersenjata.
Dia mendesak Polri untuk mengusut kepemilikan senjata-senjata ilegal tersebut, dan secepatnya menarik dari pemiliknya. “Ironisnya, polisi tidak melakukan ini secara maksimal. Ini sangat berpotensi disalahgunakan untuk kejahatan,” jelasnya.
Dia juga mensinyalir, selain motif ekonomi, aksi kejahatan bersenjata tersebut juga bermuatan politis. Jika dibiarkan berlarut-larut, bisa melahirkan citra Indonesia sebagai negara bar-bar, di mana hukum tidak berdaya, sehingga mengancam investasi. “Jika ini terjadi, tentu kampanye negatif buat pemerintah,” katanya.
Tetapi, menurutnya, perampokan tersebut lebih terkait masa Ramadan, ditambah himpitan ekonomi para pelaku. “Ini semestinya mendapat prioritas pengamanan, tetapi sebaliknya tidak maksimal dilaksanakan Kepolisian setempat,” ujar Neta.
Terkait hal itu, Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Komjen Pol Ito Sumardi menjelaskan, sebagian besar kawanan perampok yang marak beroperasi di sejumlah kota di Indonesia diduga menggunakan senjata api rakitan atau produk home industry. Indikasi itu diperoleh dari beberapa pengungkapan kasus perampokan, seperti di Jakarta, serta pengungkapan pabrik senjata api tiruan di Palembang dan Bandung.
Bareskrim juga merilis tiga faktor ancaman aksi perampokan menggunakan senjata api, yakni memanfaatkan momentum puasa dan Lebaran, lemahnya kewaspadaan lingkungan masyarakat, dan kelambanan menindaklanjuti laporan kejahatan.
Faktor Ekonomi
Sementara itu, Guru Besar Ilmu Kriminologi UI, Mustofa menganalisis, maraknya perampokan bersenjata akhir-akhir ini, murni akibat beratnya tekanan ekonomi, apalagi menjelang Idul Fitri. Kondisi tersebut semakin merisaukan karena kewaspadaan masyarakat dan aparat keamanan melemah.
Dia tidak sependapat dengan dugaan adanya motif politik di balik aksi kejahatan tersebut.
“Kecurigaan bahwa maraknya perampokan bersenjata untuk menyudutkan Polri, terutama pimpinan Polri, atau muatan politis lainnya, itu tidak berdasar. Pasalnya, kinerja Polri sudah teruji berhasil, antara lain menumpas teroris,” ujarnya.
Terkait hal itu, anggota Komisi III DPR (membidang keamanan) Gayus Lumbuun menilai, selain faktor tekanan ekonomi, maraknya perampokan juga tak lepas dari lemahnya pendeteksian terhadap kepemilikan senjata api ilegal oleh warga sipil. “Kondisi itu diperparah lemahnya penegakan hukum dan keadilan,” jelasnya.
Selain itu, politisi dari PDI-P itu meminta pemerintah untuk mengatasi kesulitan ekonomi yang semakin membebani masyarakat.
Sedangkan, anggota Komisi I DPR Saan Mustofa menilai, apa yang terjadi sekarang ini memperlihatkan gejala sebagai kejahatan terbuka, karena sudah tidak menghiraukan lagi keberadaan pengaman negara. Secara otomatis rasa aman, berubah menjadi ancaman, baik fisik maupun psikis.
“Yang perlu dilakukan adalah menginvestigasi mengapa kejahatan vulgar yang dilakukan secara massal dan menggunakan senjata api bisa terjadi,” ujarnya.
Anggota Komisi III DPR dari FPPP Achmad Yani meminta aparat keamanan untuk menata ulang kepemilikan senjata api di luar senjata organik yang digunakan anggota TNI/Polri aktif. Selain itu, aparat juga diminta menghentikan untuk sementara penjualan dan pemberian izin kepemilikan senjata api kepada warga sipil.
“Pemerintah harus menarik semua senjata api yang dikuasai sipil, siapa pun dia, termasuk purnawirawan TNI dan Polri, dan melakukan moratorium penjualan. Selanjutnya ditata ulang, agar distribusinya dapat terpantau dengan ketat,” ujarnya.
Kian Marak
Sementara itu, aksi perampokan bersenjata semakin marak. Sepanjang Senin (23/8), sejumlah perampokan terjadi di beberapa daerah. Di Aceh, enam pria bersenjata pistol merampok sebuah rumah mewah milik Nyonya Mawar (50) di Desa Ateuk Jawoe, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh. Para perampok mengikat pemilik rumah, dan mengambil 180 gram emas murni, laptop, dan kartu ATM. Bahkan sebuah mobil Toyota Kijang kapsul milik salesmen yang parkir di depan rumah korban juga dibawa kabur.
Selain di Aceh, perampokan juga terjadi di Cirebon, Senin siang. Aksi kriminal yang berlangsung di Jalang Pengampon Lemah Wungkuk, Kota Cirebon itu, menimpa dua karyawan SPBU yang hendak menyetorkan uang ke Bank Mandiri. Perampok berhasil merampas tas berisi uang Rp 366 juta, yang dibawa korban, masing-masing Hakianto (60) dan Nasari (40) dengan menggunakan minibus.
Perampokan juga menimpa pasangan suami istri di Denpasar, Bali. Korban, I Ketut Suardaya dan istrinya Gusti Ayu Astini, baru saja mengambil uang senilai Rp 75 juta dari BRI. Namun, perampok hanya berhasil mengambil tas, yang hanya berisi uang Rp 500.000 dan sebuah ponsel.
DAN 6.000 SENJATA API PUN DITARIK
Aksi perampokan menggunakan senjata api masih marak. Perampokan di CIMB Niaga di Medan, Sumatera Uara (Sumut) membuat jajaran Polda Metro Jaya kelabakan. Langkah siaga pun dilakukan, terutama menghadapi Lebaran.
Ya, siaga! Setidaknya itulah pernyataan yang diungkapkan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar (Kombes) Boy Rafli Amar kepada SH, Senin (23/8). Juru Bicara Polda Metro Jaya ini, bersama Kepala Biro Bina Mitra, Kombes Erwin Usman mendatangi Mapolres Metro Bekasi dan Polres Metro Bekasi Kabupaten sebagai anggota tim supervisi bersama para Perwira Menengah (Pamen) di Polda Metro Jaya.
Perampokan bersenjata api terutama di Bekasi dua hari terakhir ini masih menunjukkan peningkatan dan mengindikasikan bahwa banyak beredar senjata api di masyarakat.
Terkait peredaran senjata api, Kombes Boy Rafli Amar mengungkapkan, saat ini, terutama di wilayah Polda Metro Jaya, tidak ada lagi pemberian izin kepada warga sipil untuk memiliki senjata api. Itu sudah dilakukan sejak tahun 2006.
Bagi anggota masyarakat sipil yang pernah memiliki senjata api, izin kepemilikannya tidak diperpanjang lagi. Sejak 2005 lalu hingga saat ini, kata Boy, pihaknya telah menarik sekitar 6.000 pucuk senjata api berbagai jenis dari warga sipil yang pernah memilikinya. Hal itu dilakukan guna mencegah terjadinya penyalahgunaan senjata api di masyarakat.
Pengetatan pemberian senjata api itu juga dilakukan di internal kepolisian. Ini demi meningkatkan disiplin. Dan anggota yang izin senjata apinya sudah mati, harus diperpanjang. Tentu anggota polisi yang akan memiliki senjata api harus memenuhi persyaratan. Kemudian, salah satu persyaratan memiliki senjata api tidak boleh dipindahtangankan kepada siapa pun.
Terkait penggunaan senjata api oleh para pelaku kejahatan di wilayah hukum Polres Metro Bekasi dan Polres Metro Bekasi Kabupaten, telah sering terjadi aksi kejahatan yang sudah dalam tahap meresahkan masyarakat. Para pelaku kejahatan berpistol, tidak hanya melakukan aksinya malam hari. Bahkan, siang hari dan di tempat yang ramai pun sudah berulangkali terjadi aksi penjahat berpistol.
SENJATA RAKITAN
SH mencatat adanya penggunaan senjata api oleh kawanan penjahat, terakhir, Minggu (22/8). Saat itu terjadi aksi perampokan di sebuah warung internet (warnet) di Kompleks Perumahan Wismajaya, Kecamatan Bekasi Timur. Pelaku perampokan yang berjumlah enam orang ini menggunakan senjata api. Senjata api jenis pistol itu ditodongkan kepada penjaga warnet hingga dua sepeda motor berhasil dibawa kabur kawanan penjahat berpistol ini. (SH/SP/c)
http://hariansib.com/?p=137536

Re: Kapolri Belum Pastikan Perampok Medan Bagian dari Teroris

Posted: Fri Aug 27, 2010 5:20 pm
by Sabilla
23/08/2010 - 15:49
Perampokan Bank CIMB Niaga Medan
Kabareskrim: Perampok Bisa Tiru Film

Bayu Hermawan & Abdullah Mubarok
Image

INILAH.COM, Jakarta - Dilihat dari cara memegang senjata laras panjang, diduga perampok Bank CIMB Niaga di Jalan Askara, Medan, Sumatera Utara, sudah terlatih. Apakah para perampok Cimb Niaga Askara residivis?

Menanggapi itu, Kabareskrim Polri Komjen Pol Ito Sumardi mengatakan, pelaku bisa saja meniru dari adegan-adegan perang di film. Sejauh ini, Ito menegaskan, kasus perampokan Cimb Niaga Askara merupakan kasus pidana biasa.

"Itu kan bisa dilihat di film-film. Jadi kita belum bisa memastikan," ujar Ito di Mabes Polri, Jakarta, Senin (23/8).

Kapolda Sumatera Utara Komjen Pol Oegroseno mengatakan, para perampok Cimb Niaga Askara sudah berpengalaman. Pelaku membawa lari senjata laras panjang dari petugas, yakni AK-47 dan AK-16.

"Pelaku ini diduga yang sudah biasa melakukan kejahatan di berbagai bank," ujar Oegroseno usai mengunjungi Tempat Kejadian Peristiwa (TKP), Kamis 19 Agustus 2010. [bar]
http://www.inilah.com/news/read/politik ... tiru-film/
Sebuah komentar yang berkesan asal bunyi....., dari seorang Kabareskim ? :-k
Ada yang ditembak mati loh pak, ini beneran........ Bukan film ! [-(

Re: Kapolri Belum Pastikan Perampok Medan Bagian dari Teroris

Posted: Mon Aug 30, 2010 1:22 am
by Sabilla
Minggu, 29 Agustus 2010 , 12:42:00
Dua Orang Lagi Ditangkap Polisi
Diduga Terlibat Perampokan CIMB Niaga Medan


MEDAN - Tim Densus 88 Antiteror bersama polisi di jajaran Polda Sumut menangkap dua laki-laki yang diduga terlibat dalam perampokan Bank CIMB Niaga Medan kemarin (28/8). Dua orang yang diidentifikasi sebagai kakak beradik itu diringkus setelah tim Densus 88 menggerebek sebuah rumah di Jl Diponegoro, Lubuk Pakam, Medan.

Keduanya adalah Yunizar alias Buyung, 38, dan Delfi alias Dedek, 28. Penggerebekan dilakukan secara cepat mulai pukul 13.45 WIB. Saat itu tim Densus 88 bersama personel Polda Sumut mengepung sebuah rumah yang diduga menjadi persembunyian para perampok Bank CIMB Niaga tersebut. Begitu masuk, tim langsung menangkap Delfi yang bersantai dengan ibunya. Dia ditangkap tanpa perlawanan. Setelah itu, tim memburu Yunizar. Dia bersembunyi di ruko sebelah rumah yang digerebek pertama. Polisi terpaksa melepaskan tembakan untuk membuka gembok ruko itu. Begitu gembok terbuka, polisi menemukan Yunizar.

Selain menangkap kakak beradik itu, polisi menyita dua senjata api yang diduga digunakan untuk merampok Bank CIMB Niaga Medan tiga pekan lalu tersebut. Satu di antara senjata itu berlaras panjang, yakni AK-56, lainnya berlaras pendek. Juga disita dua motor Yamaha Mio bernopol BK 2099 MT dan 6460 KT. Dua motor tersebut diperkirakan juga digunakan dalam perampokan di bank yang menguras uang Rp 400 juta itu.

Menurut sumber di kepolisian, lokasi kakak beradik tersebut diketahui berkat alat pelacak sinyal telepon seluler melalui jaringan operator BTS (base transceiver station). Lewat pelacakan itu, diketahui keduanya berada di daerah perkotaan Lubuk Pakam. Maka, tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, tim Densus 88 bergerak cepat dengan mengepung rumah yang diduga menjadi persembunyian kedua tersangka.

Tapi, awalnya, tim salah menggerebek rumah. Rumah bidan Hj Juliani Tanjung di jalan yang sama "diobok-obok" petugas. Tim bersenjata lengkap tersebut baru menyadari kesalahan itu setelah mengetahui rumah kakak beradik tersebut. "Ya, kami salah sasaran," ujar sumber yang minta dirahasiakan identitasnya itu.

Kapolres Deli Serdang AKBP Pranyoto SIK di lokasi penggerebekan enggan berkomentar tentang penangkapan dua orang itu. "Silakan konfirmasi ke Humas Mapolda Sumut saja," ungkapnya.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombespol Baharuddin Djafar kepada Sumut Pos (Group JPNN) membenarkan adanya penggerebekan dua orang yang diduga sebagai anggota sindikat perampok Bank CIMB Niaga Medan tersebut. "Keduanya ditangkap berdasar kasus-kasus perampokan di Sumut belakangan ini. Mereka diduga terlibat dalam beberapa aksi perampokan dan pencurian dengan tindak kekerasan, termasuk di Bank CIMB Niaga," tegas Djafar.

Seperti diketahui, perampokan Bank CIMB Niaga di Jalan Aksara, Medan, pada 18 Agustus lalu oleh 16 laki-laki bersenjata laras panjang jenis AK-56 dan pistol mengakibatkan seorang anggota Brimob, Briptu Manuel Simanjuntak, tewas di TKP serta dua satpam kritis. Hingga kini, berkali-kali isu penangkapan sejumlah orang yang diduga perampok Bank CIMB Niaga terus dibantah. Salah satunya, penangkapan dua anggota TNI yang disebut-sebut terlibat dalam perampokan itu dibantah Kapendam I/BB Letkol Asren Nasution dan Kapolda Sumut Irjen Pol Drs Oegroseno. (btr/mag/rud/jpnn/c11/ari)
http://www.jpnn.com/read/2010/08/29/712 ... kap-Polisi

Re: Kapolri Belum Pastikan Perampok Medan Bagian dari Teroris

Posted: Mon Aug 30, 2010 1:25 am
by Sabilla
Polisi Gerebek Ruko Mencurigakan
Cuk Arbianto dan Yudistira
Image

29/08/2010 03:15
Liputan6.com, Deli Serdang: Bensenjatakan lengkap, tim gabungan dari Markas Besar Polri serta Detasemen Khusus 88 Antiteror mengepung dan menggerebek sebuah ruko atau rumah toko di Jalan Diponegoro, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatra Utara, Sabtu (28/8). Tempat itu dicurigai sebagai lokasi persembunyian para pelaku perampok Bank CIMB Niaga di Medan.

Dalam penyergapan ini, polisi menangkap dua orang. Menurut warga sekitar, kedua orang itu adalah pemilik ruko, Buyung, dan anaknya, Jepry. Polisi juga menyita satu sepeda motor. Mereka langsung dibawa ke Markas Kepolisian Resor Kota Deli Serdang. Namun, belum jelas keterlibatan keduanya dalam perampokan Bank CIMB Niaga di Medan.

Menurut Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sumut Komisaris Besar Baharuddin Djafar, dua orang yang ditangkap berinisial D dan Y. Ia juga menjelaskan, dalam penyergapan itu polisi melepaskan tembakan untuk membuka paksa gembok rumah yang terkunci.

Ruko berlantai dua itu selama ini dipakai sebagai kantor lembaga simpan pinjam uang bagi para petani. Namun, belakangan ruko itu selalu tertutup.

Perampokan Bank CIMB Niaga cabang Aksara, Medan, terjadi 18 Agustus lalu dan berlangsung siang hari. Perampok yang berjumlah 16 orang dan bersenjata AK-56 serta pistol FN ini menembak mati Briptu Imanuel Simanjuntak. Kawanan perampok juga mencederai dua satpam bank. Mereka kemudian menjarah uang bank sejumlah Rp 400 juta dan kabur dengan beberapa sepeda motor [baca: Mereka Beraksi bak di Film Laga].(BOG)
http://berita.liputan6.com/hukrim/20100 ... ncurigakan

Re: Kapolri Belum Pastikan Perampok Medan Bagian dari Teroris

Posted: Mon Aug 30, 2010 5:06 pm
by Sabilla
Monday, 30 August 2010 11:13
Apa cerita kasus Bank Niaga?
Warta - Warta Fokus
RIDIN
Koordinator Liputan
WASPADA ONLINE
Image
(WOL Photo/Hermansyah)

MEDAN – Perampokan Bank CIMB Niaga Cabang Pembantu Aksara di Jalan AR Hakim Medan pada, rabu (18/8) lalu, yang menewaskan seorang anggota Brimobdasu Briptu Imanuel Simanjuntak menemui titik terang.

Sumber Waspada Online, tadi pagi, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah berhasil mengamankan seorang dari kelompok perampok tersebut.

Dari keterangan yang berhasil dihimpun, tim penyelidik mengamankan seorang yang diduga pelaku perampokan, setelah menggerebek sebuah rumah di Jalan Diponegoro Lubuk Pakam Kabupoaten Deli Serdang pada Sabtu(28/8) siang. Pelaku ditemukan di sebuah rumah kost bersama seorang rekannya.

Setelah melaksanakan interogasi, didapati bahwa salah seoarang pelaku yang diamankan dalam pengerebekan tim gabungan Mabes Polri, Poldasu, Polresta Medan dan Polres Deli Serdang berinisial D alias U terindikasi terlibat dalam perampokan di Bank CIMB Niaga di jalan Akasar Medan.

Namun, seorang lagi yang diamankan polisi berinisial Y telah dipulangklan polisi karena tidak terbukti terlibat dalam aksi perampokan tersebut. Saat ini Polisi masih melakukan pengembangan terhadap D untuk mengetahui dimana keberadaan pelaku lainnya.

Kepala bidang hubungan masyarakat Poldasu, Kombes Pol Baharudin Djafar, sebelumnya mengatakan bahwa pelaku sedang menjalani pemeriksaan di Polres Deli Serdang. Dan kabid humas belum bisa menyebutkan kalau D terlibat dalam kasus perampkan di Bank Niaga Medan. " Belum bisa kita sebutkan karena masih dalam pemeriksaan," ungkap Baharudin kepada Waspada Online.

Sementara itu Kapolres Deli Serdang, AKBP Pranyoto, belum mau menjawab telepon Waspada Online ketika ditanya perkembangan penangkapan D dan Y yang saat ini diproses oleh pihaknya.

Diketahui, pada Rabu (18/8) lalu sekawanan perampok bersenjata api menggasak Bank CIMB Niaga Cabang Pembantu Aksara di Jalan AR Hakim Medan.

Selain menggondol uang tunai, para perampok menewaskan seorang anggota Brimobdasu, Briptu Imanuel Simanjuntak, serta melukai dua satpam bank,Muhdiantoro dan M Fahmi.
Editor: SATRIADI TANJUNG
(dat02/wol-mdn)
http://www.waspada.co.id/index.php?opti ... Itemid=131

Re: Kapolri Belum Pastikan Perampok Medan Bagian dari Teroris

Posted: Mon Aug 30, 2010 10:23 pm
by Sabilla
Benang merah ...................................................... [-(
Ideologi Radikal Masih Berkembang
Jumat, 14 Mei 2010 | 18:10 WIB
Image
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri saat jumpa pers di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (14/5/2010). Polri mengungkap jaringan terosisme dari Aceh hingga Sukoharjo dalam rencana penyerangan pejabat tinggi negara Indonesia dan pejabat tinggi negara asing. Sejauh ini, Polri telah menangkap 58 anggota kelompok jaringan ini dengan 13 orang di antaranya dalam kondisi meninggal.


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengatakan hasil penyidikan Polri menunjukkan anggota teroris mempunyai kemampuan survival meskipun ratusan anggota telah ditangkap, ditahan, atau tewas tertembak. Mereka mampu mengembangkan taktik untuk hindari deteksi.

"Masih memiliki akses terhadap senjata api, amunisi, dan bahan peledak. Kegiatan teroris lintas batas masih berlangsung. Ideologi radikal berkembang terlihat munculnya muka baru yang tertangkap," kata Kapolri saat jumpa pers di Mabes Polri, Jumat (14/5/2010).

Seperti diberitakan, Tim Densus 88 Anti Teror telah menangkap 58 teroris yang terlibat pelatihan militer di Aceh dalam keadaan hidup di sejumlah wilayah. Selain itu, 13 teroris tewas ditembak dengan alasan melawan saat ditangkap.

Mereka adalah kelompok teroris yang terkait dalam latihan paramiliter di hutan pegunungan kawasan Jalin Jantho, Aceh Besar beberapa waktu lalu. Menurut Kapolri kelompok ini berencana melakukan serangan saat upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2010 di Istana Negara dengan asumsi bahwa saat itu pengamanan lemah. "Karena diketahui peserta upacara tidak mengisi senjata," ucap Kapolri.

Kapolri menjelaskan, kelompok teroris mengalihkan operasi ke Pulau Jawa, khususnya di Jakarta setelah latihan militer mereka di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh Besar terbongkar. "Target RI 1 (Presiden), pejabat negara dan tamu VVIP. Mereka ingin percepat mengganti negara demokrasi dengan syariat Islam," kata Kapolri.
http://lipsus.kompas.com/topikpilihan/r ... Berkembang
Teroris Ingin Paksakan Negara Islam
Jumat, 14 Mei 2010 | 15:18 WIB
Image
Kompas Images/Kristianto Purnomo Kapolri Bambang Hendarso Danuri.


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri mengungkapkan, rencana kelompok teroris yang berlatih di pegunungan di Aceh Besar dibuat untuk melancarkan aksi pembunuhan terhadap para pejabat negara saat upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2010. Ketika semua pejabat negara berhasil dibunuh, termasuk Presiden dan Wakil Presiden, kata Kapolri, kelompok teroris akan mendeklarasikan Negara Islam Indonesia.

"Itu sudah direncanakan ada percepatan negara demokrasi menjadi negara syariat Islam," kata Kapolri saat jumpa pers di Mabes Polri, Jumat (14/5/2010). Ikut hadir, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Joko Suyanto dan para perwira tinggi Polri.

Kapolri menjelaskan, kelompok teroris akan menyerang saat upacara kenegaraan tersebut karena acara itu biasanya dihadiri oleh Presiden dan Wakil Presiden, para menteri, pejabat negara, duta besar negara-negara, perwakilan negara sahabat, dan lain-lain. "Mereka akan serang dan melakukan pembunuhan. Semua pejabat negara akan jadi sasaran, termasuk tamu negara," ungkap Kapolri.

Seperti diberitakan sebelumnya, pihak Polri telah mengungkap bahwa kelompok teroris Aceh akan menjadikan Aceh wilayah Qoidah Aminah atau basis perjuangan. Mereka akan menciptakan Negara Islam Indonesia dan Dulah Islam Asia Tenggara. Mereka juga telah melakukan survei tempat-tempat LSM atau NGO asing serta lokasi kantor pemerintahan di Aceh untuk melakukan penyerangan di sana.

Menkopolhukam meminta kepada semua pihak tidak memandang sebelah mata informasi yang disampaikan pihak Polri. "Apa yang disampaikan Kapolri bukan rekaan belaka, melainkan hasil penyelidikan terhadap pelaku-pelaku. Apa yang diungkap Kapolri tidak boleh dipandang isu tak mendasar," ungkapnya.

Untuk itu, kata Joko, pemerintah meminta kepada semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing-masing. "Ini musuh bersama. Kegiatan teroris ini tidak diinginkan oleh semua pihak," ujarnya.
http://lipsus.kompas.com/read/2010/05/1 ... gara.Islam

Re: Kapolri Belum Pastikan Perampok Medan Bagian dari Teroris

Posted: Mon Sep 20, 2010 2:21 am
by Sabilla
Perampokan
7 Rampok Bank Niaga Ditangkap, 3 Tewas

Laporan wartawan KOMPAS Mohammad Hilmi Faiq
Minggu, 19 September 2010 | 22:03 WIB

Image
TRIBUNNEWS.COM
Perampok beraksi di Bank CIMB Niaga, Medan, Rabu (18/8/2010).



MEDAN, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Sumatera Utara membekuk tujuh orang tersangka perampokan Bank CIMB Niaga, Jalan Aksara Medan. Tiga di antaranya tewas dalam penangkapan. Penangkapan ketujuh tersangka itu terjadi di Tanjung Balai dan Belawan, Sumut.

Demikian keterangan awal yang diberikan Kepala bidang Humas Polda Sumut Irjen Pol Baharuddin Jafar, Minggu (19/9/2010) malam. Ia mengatakan, saat ini jenazah tiga korban tengah dibawa ke RS Brimob Jalan Wahid Hasyim, Medan.

Keterangan lebih lanjut mengenai penangkapan ini akan diberikan oleh Kepala Polda Sumut Irjen Pol Oegroseno dalam konferensi pers yang akan digelar malam ini.

Editor: Glori K. Wadrianto
Dibaca : 9541

http://nasional.kompas.com/read/2010/09 ... p..3.Tewas

Re: Kapolri Belum Pastikan Perampok Medan Bagian dari Teroris

Posted: Mon Sep 20, 2010 2:43 am
by Sabilla
Perampok CIMB Medan Ditangkap
19/09/2010 22:36

Liputan6.com, Medan: Polda Sumatra Utara menangkap tujuh tersangka perampok CIMB Niaga Medan di dua tempat berbeda, yakni Tanjung Balai dan Belawan, Ahad (19/9). Dari tujuh tersangka, tiga di antaranya tewas setelah ditembak.

Sumber SCTV menyebutkan, dari tangan tersangka, polisi menyita senjata AK 56, senjata FN, dan granat. Tersiar kabar, pelaku ditangkap anggota Densus 88 [baca: Densus 88 Ikut Kejar Perampok Medan]

Namun, sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno yang hingga hingga kini masih rapat di area Kompleks Brimob [baca: Kapolda Sumut: Pelaku Perampokan Pemain Lama]

Sementara itu, puluhan wartawan dan warga malam ini memenuhi RS Bhayangkara Medan. Mereka menunggu kedatangan jenazah yang diduga sebagai pelaku perampokan CIMB Niaga Medan.(ULF)

http://berita.liputan6.com/hukrim/20100 ... .Ditangkap
Senin, 20/09/2010 12:57 WIB
Penangkapan di Medan
Ansyaad: Modus Terorisme Adalah Menghalalkan Perampokan

Indra Subagja - detikNews

Jakarta - Apakah ada kaitan antara perampokan CIMB Niaga di Medan dengan kasus terorisme, belum bisa dipastikan. Namun menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai, salah satu modus terorisme adalah mencari dana dengan perampokan.

"Salah satu modus mereka itu dikenal dengan fa'i. Mereka menghalalkan perampokan," kata Ansyaad saat dihubungi detikcom, Senin (20/9/2010).

Fakta modus itu selama ini sudah terlihat. Misalnya aksi perampokan emas di Banten beberapa waktu lalu yang digunakan untuk aksi Bom Bali.

"Kita tunggu investigasinya dalam penangkapan (di Medan) ini. Namun perlu kita waspadai, perampokan itu terkait dengan aksi terorisme," tuturnya.


Densus 88 pada Minggu (19/9) melakukan penggerebekan di Tanjung Balai, Belawan dan Lampung. 3 orang tewas dalam penyergapan itu. Sementara 7 lainnya diamankan. Polisi menyita sejumlah barang bukti berupa senjata laras panjang dari lokasi. Jenis kejahatan mereka masih belum dipastikan.

(ndr/nrl)
http://www.detiknews.com/read/2010/09/2 ... n991102605

Re: Kapolri Belum Pastikan Perampok Medan Bagian dari Teroris

Posted: Mon Sep 20, 2010 7:43 pm
by wongmumet
@All

Untung saja yang dipakai bukan senajata yang ini (SS1) bisa berabe tuh aparat :

Image

Kalau dipakai yang ini kayanya lebih keren deh :

Image

Image

Nah yang ini punyanya DENSUS 88 (bisa tembus tembok katanya) :

Image

:heart: :supz: :heart: