Wartawan Diharuskan Pakai ID Card Khusus 'Kafilah Syuhada'
Posted: Fri Nov 07, 2008 9:49 am
Jumat, 07/11/2008 08:14 WIB
Misteri Eksekusi Amrozi cs
Wartawan Diharuskan Pakai ID Card Khusus 'Kafilah Syuhada'
Steven Lenakoly - detikNews
Video Terkait
gb
Ponpes Al Islam Tertutup Bagi Wartawan
Foto Terkait
gb
Wartawan Dilarang Masuk Pesantren
Lamongan - Tak sembarangan wartawan bisa meliput suasana kedatangan dan pemakaman terhadap Amrozi dan Muklas apabila kedua tersangka Bom Bali I ini jadi dieksekusi. Karena pihak keluarga mengeluarkan ID Card khusus untuk peliputan itu.
ID Card yang dikeluarkan, Jumat malam itu bertuliskan, "Kafilah Syuhada Media Centre". Tanda pengenal khusus ini digunakan selama kedatangan dan pemakaman jenazah kedua warga Desa Tenggulun, Lamongan yang akan dieksekusi oleh kejaksaan.
Kartu identitas itu merupakan insiatif dari Ponpes Al Islam, agar wartawan tidak
berdesak-desakan ketika meliput nanti. "Jika tidak memiliki ID Card itu, maka wartawan dilarang masuk areal ponpes," ujar salah seorang panitia penyambutan, Jumat (7/11/2008).
Ketika dbeberapa wartawan hendak mengurus kartu peliputan itu, sejumlah pemuda yang duduk di depan ponpes sempat akan meminta sejumlah uang untuk mendapatkan ID Car. Uang itu katanya hendak digunakan untuk pembangunan ponpes.
Namun, permintaan itu tidak berlangsung lama. Karena beberapa saat kemudian wartawan bisa mendapatkan ID Card secara gratis tanpa harus mengeluarkan uang.
Pihak ponpes juga menerapkan beberapa syarat untuk media, yakni satu media satu orang dan diwajibkan untuk meninggalkan fotokopi kartu pers yang dilengkapi foto. Bila tanpa foto, jangan harap bisa mendapatkan kartu identitas.(bdh/asy)
Misteri Eksekusi Amrozi cs
Wartawan Diharuskan Pakai ID Card Khusus 'Kafilah Syuhada'
Steven Lenakoly - detikNews
Video Terkait
gb
Ponpes Al Islam Tertutup Bagi Wartawan
Foto Terkait
gb
Wartawan Dilarang Masuk Pesantren
Lamongan - Tak sembarangan wartawan bisa meliput suasana kedatangan dan pemakaman terhadap Amrozi dan Muklas apabila kedua tersangka Bom Bali I ini jadi dieksekusi. Karena pihak keluarga mengeluarkan ID Card khusus untuk peliputan itu.
ID Card yang dikeluarkan, Jumat malam itu bertuliskan, "Kafilah Syuhada Media Centre". Tanda pengenal khusus ini digunakan selama kedatangan dan pemakaman jenazah kedua warga Desa Tenggulun, Lamongan yang akan dieksekusi oleh kejaksaan.
Kartu identitas itu merupakan insiatif dari Ponpes Al Islam, agar wartawan tidak
berdesak-desakan ketika meliput nanti. "Jika tidak memiliki ID Card itu, maka wartawan dilarang masuk areal ponpes," ujar salah seorang panitia penyambutan, Jumat (7/11/2008).
Ketika dbeberapa wartawan hendak mengurus kartu peliputan itu, sejumlah pemuda yang duduk di depan ponpes sempat akan meminta sejumlah uang untuk mendapatkan ID Car. Uang itu katanya hendak digunakan untuk pembangunan ponpes.
Namun, permintaan itu tidak berlangsung lama. Karena beberapa saat kemudian wartawan bisa mendapatkan ID Card secara gratis tanpa harus mengeluarkan uang.
Pihak ponpes juga menerapkan beberapa syarat untuk media, yakni satu media satu orang dan diwajibkan untuk meninggalkan fotokopi kartu pers yang dilengkapi foto. Bila tanpa foto, jangan harap bisa mendapatkan kartu identitas.(bdh/asy)