Training Doa Menghina Alquran
Posted: Wed Apr 25, 2007 12:13 pm
Training Doa Menghina Alquran
Ketenangan umat Islam kembali terusik. Di Malang, Jawa Timur ditemukan VCD training doa yang mencaci maki Alquran. Anehnya, sang pelaku pelecehan berbusana ala muslim dan muslimah dengan membawa Injil dan Alquran.
Sejuknya kota Malang, Jawa Timur berubah panas, terlebih bagi umat Islam. Sebuah VCD (Video Compact Disc) yang berjudul “training doa” sebagai pemicunya. Apa sebenarnya isi VCD itu? Dalam VCD tersebut ternyata terekam sekelompok orang; pria-wanita, tua-muda, dan juga anak-anak yang secara beramai-ramai menghujat Alquran dan menghina umat Islam.
Rekaman yang berdurasi sekitar 60 menit itu awalnya dianggap sebagai kegiatan biasa. Layaknya umat kristiani yang sedang doa bersama; dimulai dengan nyanyi, ceramah agama dan doa bersama. Setelah itu dilanjutkan dengan pemutaran film tentang misi agama.
Ketika 45 menit berlalu, tiba-tiba ada adegan pelecehan agama Islam. Seorang pemimpin kelompok tersebut mengangkat Alquran sambil bercerita tentang teroris yang dilakukan oleh umat Islam. Tak hanya itu, sambil terus mengangkat Alquran, pendeta ini kemudian berkata, “Di dalam buku ini terdapat ajaran yang menyesatkan berjuta-juta orang.”
Setelah selesai menghujat Alquran, sang pemimpin itu kemudian meletakkan Alquran di lantai dan kemudian menyuruh seluruh jamaah untuk bersama-sama menghujat dan memaki-maki Alquran.
ROH JAHAT
Melalui komando sang pemimpin, para jamaah begitu bersemangat menghujat dan memaki-maki Alquran. Dalam hujatan itu, mereka kerap melontarkan kata-kata yang tak pantas diucapkan. Mereka mengatakan; “Alquran adalah benda yang mengandung roh-roh jahat yang telah menyesatkan umat manusia. Alquran merupakan sumber teroris dunia.”
Setelah puas, mereka kemudian melanjutkan dengan acara semula yakni bernyanyi lalu dilanjutkan ceramah dan ditutup dengan doa. Ya, begitulah sedikit gambaran apa dan bagaimana isi dalam VCD itu.
Kegiatan training doa itu berlangsung tanggal 17 s.d. 21 Desember tahun lalu. Kegiatan itu digelar oleh sebuah lembaga yang bernama LPMI (Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia) di Hotel Asida, Batu, Malang, Jawa Timur.
MENGHINA ALQURAN
Terungkapnya pelecehan Alquran yang dilakukan umat kristiani mulai muncul ke permukaan ketika salah seorang warga Malang menyerahkan rekaman VCD itu kepada MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kota Malang. VCD itu pun langsung diterima Sekretaris Umum MUI Malang, M. Nidhom Hidayatullah.
Melihat isi VCD tersebut, yang sarat dengan pelecehan terhadap Alquran, maka seluruh jajaran penggurus MUI dan Depag (Departeman Agama) Malang menggelar rapat. Agenda utamanya mengenai sikap dan tindakan apa yang akan dilakukan.
“Isi dalam VCD itu sangat berbahaya. Makanya perlu ada tindakan yang cepat dan tegas,” ujar M. Nidhom Hidayatullah, sekretaris umum MUI Malang kepada NURANi. Menurut Nidhom, dalam VCD itu setidaknya terdapat dua hal yang perlu disikapi bersama. Pertama, penghinaan terhadap Alquran dan umat Islam. Alquran yang merupakan simbol sekaligus kitab suci umat Islam dicaci dan dimaki-maki. Alquran dianggap sebagai benda yang memuat roh-roh jahat yang telah menjerumuskan jutaan umat manusia. Setiap orang muslim pasti marah besar bila kitab sucinya dihina dan dicaci-maki. “Ini sudah kelewat batas. Pelecehan Alquran ini tidak bisa dibiarkan begitu saja,” tegasnya.
Kedua, para jamaah yang menggelar acara training doa itu telah melakukan pembajakan identitas agama Islam. Ini karena mereka yang ikut dalam acara itu semuanya memakai simbol-simbol agama Islam. Yang laki-laki memakai sarung, kopyah, dan juga surban layaknya seorang kiai.
Sementara yang perempuan memakai kerudung layaknya seorang muslimah. Padahal dari acara berupa doa yang dibungkus dengan nyayian dan doa yang mereka panjatkan, sangat jelas bahwa mereka beragama Kristen. Kata-kata Yesus kerap mereka panjatkan dalam setiap kali berdoa.
“Apa motif mereka menggunakan simbol-simbol Islam, ini juga perlu diselidiki,” tegasnya.
PROGRAM TERSELUBUNG
Untuk mengungkap semua itu tentu harus diteliti bagaimana kerja LPMI. Karena lembaga inilah yang menjadi promotor acara. Menurut Mashud, pakar kristologi asal Sidoarjo, orang-orang yang ada di dalam VCD itu adalah para trainer, pelatih yang bertugas mendidik para mahasiswa Kristen. Salah satu tugas dari LPMI ini adalah mendidik para mahasiswa tentang bagaimana cara membujuk dan merayu teman-temannya yang ada di kampus-kampus agar bisa bergabung dengan ajaran kristiani.
“Target mereka menarik sebanyak-banyak para mahasiswa untuk ikut agama mereka,” ujarnya.
Dari adegan VCD itu memang tak tampak terlihat anak-anak muda, layaknya seorang mahasiswa. Yang lebih banyak adalah mereka sudah dewasa dan orang tua. Untuk itu, urai Mashud, acara itu memang khusus dilakukan oleh para pendeta dan pelatih yang bertugas mendidik para mahasiswa.
“Ini program kristenisasi terselubung,” urainya.
Sudah banyak kejadian yang memperlihatkan bagaimana kerja LPMI selama ini. Model kristenisasi yang dilakukan cukup beragam, mulai gaya D3 (dipacari, dihamili, dan dimurtadkan) sampai pada pemberian latihan-latihan kursus-kursus yang dilakukan secara gratis, misalnya di Unair Surabaya.
Model kristeniasi juga dilakukan dengan cara pertemanan, diajak hingga latihan menerjemahkan ayat-ayat Alquran yang berbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. “Mereka memilihkan ayat-ayat tertentu yang itu menguatkan kebenaran ajaran mereka,” urai Mashud.
SUKA JILBAB
Yang paling membuat banyak kalangan resah, komunitas yang tergabung dalam LPMI ini juga sangat suka dengan pemakaian simbol-simbol Islam. Yang laki-laki memakai sarung, kopyah dan yang perempuan memakai kerudung. Hal ini karena LPMI ini mencoba meniru pola-pola kristenisasi yang dilakukan kelompok Kristen Ortodok Syiria.
Kata Mashud, Kristen Ortodok Syiria dalam menggelar aksinya selalu menggunakan simbol-simbol Islam. Seperti memakai bahasa arab, berjilbab bagi perempuan, dan menggelar acara berbau islami seperti acara kasidahan. Praktik seperti ini memang banyak membuahkan hasil. Buktinya, pola seperti itu banyak menipu umat Islam asal Gorontalo.
“Keberhasilan mereka itu karena banyak umat Islam tidak sadar telah dipengaruhi dan diajak untuk membenarkan ajaran mereka,” ujarnya.
JAGA KERUKUNAN
Sementara itu, MUI Jatim pun bereaksi dengan keras atas kasus tersebut. “Setelah tahu itu, kami menggelar rapat bersama pemimpin dari 18 organisasi Islam di Jawa Timur,” kata Ketua Umum MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jatim, KH. Shomad Bukhori.
Dalam pertemuan itu, kata Shomad, ada empat point yang disepakati. Pertama, mengutuk kegiatan yang dianggap melecehkan umat Islam. Kedua, meminta pihak aparat berwajib segera mengusut tuntas pelaku. Ketiga, meminta kepolisian bertindak tegas dengan mengambil tindakan hukum. Keempat, meminta umat Islam untuk tak terpancing dan tetap menjaga kerukunan.
MOHON MAAF
Di pihak lain, Yohanes Hariyono, salah seorang pendeta di Malang menyangkal hal itu. Menurutnya, acara itu tidak ada hubungannya dengan gereja dan umat Kristen. Ia sendiri juga tak tahu apa-apa soal pelecehan Alquran dan penghinaan umat Islam. Katanya, acara itu dilakukan oleh kelompok tertentu yang ada di luar gereja.
“LPMI itu hanya lembaga pelayanan untuk para mahasiswa. Jadi, para umat Kristen dan gereja tak tahu sama sekali dengan adanya VCD itu,” kata Yohanes.
Oleh sebab itu, dirinya dan umat Kristen sangat menyayangkan atas kejadian yang sangat memalukan itu. Menurut Yohanes, persaudaraan umat Islam dan Kristen di Malang memang sudah berjalan dengan baik. Dengan munculnya VCD itu dikhawatirkan dapat menyebabkan keharmonisan.
“Oleh sebab itu, kami atas nama umat Kristiani memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada umat Islam atas kejadian ini,” ujarnya.
8 TERSANGKA
Tak hanya Yohanes yang kecewa. Salah seorang jemaah Kristen, Francis Nawa Hoke juga sangat terkejut dengan munculnya VCD tersebut. Keduanya pun mendukung proses hukum untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Kami mendukung secara penuh tindakan Polwil Malang untuk mengusut kasus ini. Kami berharap agar penyelesaian kasus ini dilakukan dengan jujur dan seadil-adilnya,” ujar Francis.
Dengan munculnya kejadian ini, polisi harus bersungguh-sungguh menuntaskan kasus ini. Kamis (12/04), Polwil Kota Malang telah menahan sedikitnya 8 orang sebagai tersangka. Ini terjadi setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 26 saksi.
“Kami telah menetapkan beberapa tersangka. Kami berjanji akan menyelesaikan kasus ini secara tuntas. Kami terus melakukan penyelidikan termasuk juga mendatangkan saksi ahli,” ujar Kapolwil Malang, Kombes Pol. Drs M. Amin Saleh. 05/lis
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
KH Makruf Amin, Ketua MUI Pusat:
Propaganda Menghina Islam
Propaganda menjelekkan Islam, itulah kesimpulan MUI Pusat terkait VCD kontroversial versi LPMI. Praktik seperti itu adalah bagian dari upaya kristenisasi. Berikut wawancara NURANi dengan KH Makruf Amin, ketua MUI Pusat.
Pak Amin, umat Islam di Malang resah dengan beredarnya VCD yang menghina Alquran. Bagaimana tanggapan Anda?
Isu tersebut sudah lama terjadi bahkan bukan hanya di Malang. Umat Kristen mengakui bahwa kristenisasi merupakan dakwah bagi mereka untuk mengajak umat Islam menjadi murtad. Sama halnya dengan umat Islam yang melakukan dakwah agar mereka menjadi muslim sejati. Namun, metode dan caranya yang berbeda. Kristen sering kali melakukan propaganda dengan menjelek-jelekkan Islam. Ini sesuatu yang dilarang dalam Islam.
Putusan fatwa MUI soal isu kristenisasi sendiri?
MUI menyerukan kepada umat muslim untuk tetap bersiteguh pada ajaran Rasulullah, yakni Alquran dan hadis. Sehingga jika kristenisasi masuk kita tetap yakin. MUI juga mengimbau semua agama untuk menggunakan metode yang manusia dan tidak diskriminatif.
Tindakan tegas MUI?
Kita sudah menugaskan MUI daerah untuk mengeluarkan maklumat kepada umat muslim. Kita juga meminta aparat setempat untuk bertindak sesuai hukum. Karena kristenisasi yang mengarah diskriminatif termasuk tindakan yang menodai agama lain. Untuk itu aparat harus bertindak tegas dan menghukum mereka sesuai UU yang berlaku.
Anehnya, mengapa sasaran mereka umat Islam?
Masuk akal, sebab di dalam Injil disebutkan bahwa orang yang belum masuk Kristen dikatakan domba-domba yang sesat dan berdosa. Untuk menebus dosa tersebut, maka dibujuk untuk masuk Kristen. Setelah itu dosa mereka dinyatakan terhapus. 05/ham
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
3 Bentuk Penghinaan
TEMPAT ROH
Kata pemimpinnya saat memberi ceramah, Alquran adalah benda yang memuat roh-roh jahat yang menyesatkan jutaan umat manusia, sumber terror, dan lain sebagainya.
MENCACI-MAKI
Setelah mendengar seruan dari pemimpinnya seperti itu, semua jamaah yang berjumlah sekitar 60 sampai 70 itu beramai-ramai menghujat dan memaki-maki Alquran dengan perkatan-perkataan yang tidak pantas diucapkan.
PAKAI BAJU MUSLIM
Saat memaki Alquran, mereka memakai pakaian dan simbol-simbol Islam. Padahal dari acaranya sangat jelas bahwa mereka bukan beragama Islam.
Berulang Kali Alquran Dihina
1. Sampul buku ‘Penduduk Kabupaten Alor 2003” bergambar orang berdiri di atas Alquran yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ribuan umat Islam turun jalan memprotesnya, Jumat (17/06) 2005.
2. Penerbitan mushaf Alquran dengan gambar salah satu calon bupati pilkada Indramayu 2005. Para ulama’ menghukuminya haram dan termasuk penghinaan terhadap Alquran jika misi dan visinya untuk pilkada.
3. Pelecehan Alquran di tahanan Teluk Guantanamo, Kuba, pertengahan Mesi 2005 oleh tentara Amerika. Di sana mereka menginjak-injak Alquran dan tindakan penghinaan lainnya. Kasus itu diprotes serempak oleh umat Islam di seluruh dunia.
http://www.tabloidnurani.com/serambi/serambi%20329.html
Ketenangan umat Islam kembali terusik. Di Malang, Jawa Timur ditemukan VCD training doa yang mencaci maki Alquran. Anehnya, sang pelaku pelecehan berbusana ala muslim dan muslimah dengan membawa Injil dan Alquran.
Sejuknya kota Malang, Jawa Timur berubah panas, terlebih bagi umat Islam. Sebuah VCD (Video Compact Disc) yang berjudul “training doa” sebagai pemicunya. Apa sebenarnya isi VCD itu? Dalam VCD tersebut ternyata terekam sekelompok orang; pria-wanita, tua-muda, dan juga anak-anak yang secara beramai-ramai menghujat Alquran dan menghina umat Islam.
Rekaman yang berdurasi sekitar 60 menit itu awalnya dianggap sebagai kegiatan biasa. Layaknya umat kristiani yang sedang doa bersama; dimulai dengan nyanyi, ceramah agama dan doa bersama. Setelah itu dilanjutkan dengan pemutaran film tentang misi agama.
Ketika 45 menit berlalu, tiba-tiba ada adegan pelecehan agama Islam. Seorang pemimpin kelompok tersebut mengangkat Alquran sambil bercerita tentang teroris yang dilakukan oleh umat Islam. Tak hanya itu, sambil terus mengangkat Alquran, pendeta ini kemudian berkata, “Di dalam buku ini terdapat ajaran yang menyesatkan berjuta-juta orang.”
Setelah selesai menghujat Alquran, sang pemimpin itu kemudian meletakkan Alquran di lantai dan kemudian menyuruh seluruh jamaah untuk bersama-sama menghujat dan memaki-maki Alquran.
ROH JAHAT
Melalui komando sang pemimpin, para jamaah begitu bersemangat menghujat dan memaki-maki Alquran. Dalam hujatan itu, mereka kerap melontarkan kata-kata yang tak pantas diucapkan. Mereka mengatakan; “Alquran adalah benda yang mengandung roh-roh jahat yang telah menyesatkan umat manusia. Alquran merupakan sumber teroris dunia.”
Setelah puas, mereka kemudian melanjutkan dengan acara semula yakni bernyanyi lalu dilanjutkan ceramah dan ditutup dengan doa. Ya, begitulah sedikit gambaran apa dan bagaimana isi dalam VCD itu.
Kegiatan training doa itu berlangsung tanggal 17 s.d. 21 Desember tahun lalu. Kegiatan itu digelar oleh sebuah lembaga yang bernama LPMI (Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia) di Hotel Asida, Batu, Malang, Jawa Timur.
MENGHINA ALQURAN
Terungkapnya pelecehan Alquran yang dilakukan umat kristiani mulai muncul ke permukaan ketika salah seorang warga Malang menyerahkan rekaman VCD itu kepada MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kota Malang. VCD itu pun langsung diterima Sekretaris Umum MUI Malang, M. Nidhom Hidayatullah.
Melihat isi VCD tersebut, yang sarat dengan pelecehan terhadap Alquran, maka seluruh jajaran penggurus MUI dan Depag (Departeman Agama) Malang menggelar rapat. Agenda utamanya mengenai sikap dan tindakan apa yang akan dilakukan.
“Isi dalam VCD itu sangat berbahaya. Makanya perlu ada tindakan yang cepat dan tegas,” ujar M. Nidhom Hidayatullah, sekretaris umum MUI Malang kepada NURANi. Menurut Nidhom, dalam VCD itu setidaknya terdapat dua hal yang perlu disikapi bersama. Pertama, penghinaan terhadap Alquran dan umat Islam. Alquran yang merupakan simbol sekaligus kitab suci umat Islam dicaci dan dimaki-maki. Alquran dianggap sebagai benda yang memuat roh-roh jahat yang telah menjerumuskan jutaan umat manusia. Setiap orang muslim pasti marah besar bila kitab sucinya dihina dan dicaci-maki. “Ini sudah kelewat batas. Pelecehan Alquran ini tidak bisa dibiarkan begitu saja,” tegasnya.
Kedua, para jamaah yang menggelar acara training doa itu telah melakukan pembajakan identitas agama Islam. Ini karena mereka yang ikut dalam acara itu semuanya memakai simbol-simbol agama Islam. Yang laki-laki memakai sarung, kopyah, dan juga surban layaknya seorang kiai.
Sementara yang perempuan memakai kerudung layaknya seorang muslimah. Padahal dari acara berupa doa yang dibungkus dengan nyayian dan doa yang mereka panjatkan, sangat jelas bahwa mereka beragama Kristen. Kata-kata Yesus kerap mereka panjatkan dalam setiap kali berdoa.
“Apa motif mereka menggunakan simbol-simbol Islam, ini juga perlu diselidiki,” tegasnya.
PROGRAM TERSELUBUNG
Untuk mengungkap semua itu tentu harus diteliti bagaimana kerja LPMI. Karena lembaga inilah yang menjadi promotor acara. Menurut Mashud, pakar kristologi asal Sidoarjo, orang-orang yang ada di dalam VCD itu adalah para trainer, pelatih yang bertugas mendidik para mahasiswa Kristen. Salah satu tugas dari LPMI ini adalah mendidik para mahasiswa tentang bagaimana cara membujuk dan merayu teman-temannya yang ada di kampus-kampus agar bisa bergabung dengan ajaran kristiani.
“Target mereka menarik sebanyak-banyak para mahasiswa untuk ikut agama mereka,” ujarnya.
Dari adegan VCD itu memang tak tampak terlihat anak-anak muda, layaknya seorang mahasiswa. Yang lebih banyak adalah mereka sudah dewasa dan orang tua. Untuk itu, urai Mashud, acara itu memang khusus dilakukan oleh para pendeta dan pelatih yang bertugas mendidik para mahasiswa.
“Ini program kristenisasi terselubung,” urainya.
Sudah banyak kejadian yang memperlihatkan bagaimana kerja LPMI selama ini. Model kristenisasi yang dilakukan cukup beragam, mulai gaya D3 (dipacari, dihamili, dan dimurtadkan) sampai pada pemberian latihan-latihan kursus-kursus yang dilakukan secara gratis, misalnya di Unair Surabaya.
Model kristeniasi juga dilakukan dengan cara pertemanan, diajak hingga latihan menerjemahkan ayat-ayat Alquran yang berbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. “Mereka memilihkan ayat-ayat tertentu yang itu menguatkan kebenaran ajaran mereka,” urai Mashud.
SUKA JILBAB
Yang paling membuat banyak kalangan resah, komunitas yang tergabung dalam LPMI ini juga sangat suka dengan pemakaian simbol-simbol Islam. Yang laki-laki memakai sarung, kopyah dan yang perempuan memakai kerudung. Hal ini karena LPMI ini mencoba meniru pola-pola kristenisasi yang dilakukan kelompok Kristen Ortodok Syiria.
Kata Mashud, Kristen Ortodok Syiria dalam menggelar aksinya selalu menggunakan simbol-simbol Islam. Seperti memakai bahasa arab, berjilbab bagi perempuan, dan menggelar acara berbau islami seperti acara kasidahan. Praktik seperti ini memang banyak membuahkan hasil. Buktinya, pola seperti itu banyak menipu umat Islam asal Gorontalo.
“Keberhasilan mereka itu karena banyak umat Islam tidak sadar telah dipengaruhi dan diajak untuk membenarkan ajaran mereka,” ujarnya.
JAGA KERUKUNAN
Sementara itu, MUI Jatim pun bereaksi dengan keras atas kasus tersebut. “Setelah tahu itu, kami menggelar rapat bersama pemimpin dari 18 organisasi Islam di Jawa Timur,” kata Ketua Umum MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jatim, KH. Shomad Bukhori.
Dalam pertemuan itu, kata Shomad, ada empat point yang disepakati. Pertama, mengutuk kegiatan yang dianggap melecehkan umat Islam. Kedua, meminta pihak aparat berwajib segera mengusut tuntas pelaku. Ketiga, meminta kepolisian bertindak tegas dengan mengambil tindakan hukum. Keempat, meminta umat Islam untuk tak terpancing dan tetap menjaga kerukunan.
MOHON MAAF
Di pihak lain, Yohanes Hariyono, salah seorang pendeta di Malang menyangkal hal itu. Menurutnya, acara itu tidak ada hubungannya dengan gereja dan umat Kristen. Ia sendiri juga tak tahu apa-apa soal pelecehan Alquran dan penghinaan umat Islam. Katanya, acara itu dilakukan oleh kelompok tertentu yang ada di luar gereja.
“LPMI itu hanya lembaga pelayanan untuk para mahasiswa. Jadi, para umat Kristen dan gereja tak tahu sama sekali dengan adanya VCD itu,” kata Yohanes.
Oleh sebab itu, dirinya dan umat Kristen sangat menyayangkan atas kejadian yang sangat memalukan itu. Menurut Yohanes, persaudaraan umat Islam dan Kristen di Malang memang sudah berjalan dengan baik. Dengan munculnya VCD itu dikhawatirkan dapat menyebabkan keharmonisan.
“Oleh sebab itu, kami atas nama umat Kristiani memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada umat Islam atas kejadian ini,” ujarnya.
8 TERSANGKA
Tak hanya Yohanes yang kecewa. Salah seorang jemaah Kristen, Francis Nawa Hoke juga sangat terkejut dengan munculnya VCD tersebut. Keduanya pun mendukung proses hukum untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Kami mendukung secara penuh tindakan Polwil Malang untuk mengusut kasus ini. Kami berharap agar penyelesaian kasus ini dilakukan dengan jujur dan seadil-adilnya,” ujar Francis.
Dengan munculnya kejadian ini, polisi harus bersungguh-sungguh menuntaskan kasus ini. Kamis (12/04), Polwil Kota Malang telah menahan sedikitnya 8 orang sebagai tersangka. Ini terjadi setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 26 saksi.
“Kami telah menetapkan beberapa tersangka. Kami berjanji akan menyelesaikan kasus ini secara tuntas. Kami terus melakukan penyelidikan termasuk juga mendatangkan saksi ahli,” ujar Kapolwil Malang, Kombes Pol. Drs M. Amin Saleh. 05/lis
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
KH Makruf Amin, Ketua MUI Pusat:
Propaganda Menghina Islam
Propaganda menjelekkan Islam, itulah kesimpulan MUI Pusat terkait VCD kontroversial versi LPMI. Praktik seperti itu adalah bagian dari upaya kristenisasi. Berikut wawancara NURANi dengan KH Makruf Amin, ketua MUI Pusat.
Pak Amin, umat Islam di Malang resah dengan beredarnya VCD yang menghina Alquran. Bagaimana tanggapan Anda?
Isu tersebut sudah lama terjadi bahkan bukan hanya di Malang. Umat Kristen mengakui bahwa kristenisasi merupakan dakwah bagi mereka untuk mengajak umat Islam menjadi murtad. Sama halnya dengan umat Islam yang melakukan dakwah agar mereka menjadi muslim sejati. Namun, metode dan caranya yang berbeda. Kristen sering kali melakukan propaganda dengan menjelek-jelekkan Islam. Ini sesuatu yang dilarang dalam Islam.
Putusan fatwa MUI soal isu kristenisasi sendiri?
MUI menyerukan kepada umat muslim untuk tetap bersiteguh pada ajaran Rasulullah, yakni Alquran dan hadis. Sehingga jika kristenisasi masuk kita tetap yakin. MUI juga mengimbau semua agama untuk menggunakan metode yang manusia dan tidak diskriminatif.
Tindakan tegas MUI?
Kita sudah menugaskan MUI daerah untuk mengeluarkan maklumat kepada umat muslim. Kita juga meminta aparat setempat untuk bertindak sesuai hukum. Karena kristenisasi yang mengarah diskriminatif termasuk tindakan yang menodai agama lain. Untuk itu aparat harus bertindak tegas dan menghukum mereka sesuai UU yang berlaku.
Anehnya, mengapa sasaran mereka umat Islam?
Masuk akal, sebab di dalam Injil disebutkan bahwa orang yang belum masuk Kristen dikatakan domba-domba yang sesat dan berdosa. Untuk menebus dosa tersebut, maka dibujuk untuk masuk Kristen. Setelah itu dosa mereka dinyatakan terhapus. 05/ham
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
3 Bentuk Penghinaan
TEMPAT ROH
Kata pemimpinnya saat memberi ceramah, Alquran adalah benda yang memuat roh-roh jahat yang menyesatkan jutaan umat manusia, sumber terror, dan lain sebagainya.
MENCACI-MAKI
Setelah mendengar seruan dari pemimpinnya seperti itu, semua jamaah yang berjumlah sekitar 60 sampai 70 itu beramai-ramai menghujat dan memaki-maki Alquran dengan perkatan-perkataan yang tidak pantas diucapkan.
PAKAI BAJU MUSLIM
Saat memaki Alquran, mereka memakai pakaian dan simbol-simbol Islam. Padahal dari acaranya sangat jelas bahwa mereka bukan beragama Islam.
Berulang Kali Alquran Dihina
1. Sampul buku ‘Penduduk Kabupaten Alor 2003” bergambar orang berdiri di atas Alquran yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ribuan umat Islam turun jalan memprotesnya, Jumat (17/06) 2005.
2. Penerbitan mushaf Alquran dengan gambar salah satu calon bupati pilkada Indramayu 2005. Para ulama’ menghukuminya haram dan termasuk penghinaan terhadap Alquran jika misi dan visinya untuk pilkada.
3. Pelecehan Alquran di tahanan Teluk Guantanamo, Kuba, pertengahan Mesi 2005 oleh tentara Amerika. Di sana mereka menginjak-injak Alquran dan tindakan penghinaan lainnya. Kasus itu diprotes serempak oleh umat Islam di seluruh dunia.
http://www.tabloidnurani.com/serambi/serambi%20329.html