crayon-sinchan wrote:
. the devils diary
Confession of an Ex-Devil
Ini adalah pengakuan bekas anggota kelompok Islam yang resmi, yang merancang berbagai skema untuk mengelabui gadis-gadis Kristen agar masuk Islam.
Namaku Ahmad Awney Shelkamy, seorang murtadin
Dengan sepenuh hatiku aku berharap anda membantu menyebarkan artikel ini
Aku dibesarkan di Mesir sebagai seorang Islam, seperti yang kukatakan di artikelku sebelumnya, yang dipublikasikan di situs-situs Mesir.
Aku akan menulis kisah singkat perjalanan hidupku saat masih Islam.
Aku besar dalam keluarga Islam sesungguhnya; kami hidup di kota Giza,
Gammete El-Dole El-Arabia. Ayahku kerja di bidang konstruksi. Ia pemimpin sebuah organisasi Islam resmi di Giza. Ia biasa memanggil orang untuk sholat di mesjid (muezzin); Ia juga menyampaikan khotbah Jum’at, dan mengajar Qur’an. Menurutku, ia seorang munafik, karena diam-diam melanggar puasanya di bulan Ramadhan, bulan suci umat Islam. Sementara ia sendiri memaksa anak-anak di bawah usia 10 tahun untuk puasa. Ketika kami masih anak-anak, ia biasa memaksa kami puasa, dan jika kami tidak puasa, kami dihukum dengan pukulan. Itu luarbiasa menjijikkan.
Ayahku sangat parah kebenciannya pada umat Kristen. Dalam pandangannya, keyakinan Kristen salah. Ia ajarkan pada kami bahwa Kristen adalah ajaran sesat. Katanya, “Mereka percaya bahwa Isa, anak Maryam adalah anak Tuhan, dan di ayat lain di buku sesat mereka, ia cuma nabi Allah.”
Ada banyak tuduhan semacam ini yang setiap hari kudengar dari pengeras suara mesjid tiap Jum’at, juga dari kaset-kaset yang direkam dan dijual di setiap sudut Mesir.
Ada banyak orang terkemuka di Mesir, seperti sheik El Shaarawy dan sheik El Ghazaly, yang kemudian mengikuti garis ekstrim.
Dalam suasana seperti inilah, aku dibesarkan. Orangtuaku menanamkan kebencian terhadap Kristen sejak aku kecil.
Ayahku, ketua sebuah organisasi Islam yang mengatur beberapa kegiatan sosial, seperti akomodasi para pelajar Islamah yang berasal dari kota-kota yang jauh dari universitas, penitipan anak, serta sebuah kelompok yang bertujuan memualafkan perempuan Kristen, berapapun biayanya dan dengan cara apapun.
Organisasi Islam resmi ini mengikuti suatu skema yang dirancang semenjak rejim Presiden Anwar Sadat yang korup berkuasa, dengan bantuan para pemimpin agama dan politik, serta sekelompok orang b0doh dari sosial ekonomi rendah.
Orang-orang ini menjadi pendiri organisasi yang lebih besar, untuk memualafkan gadis-gadis dan wanita Kristen.
Ayahku sangat dekat dengan presiden korup, Sadat Ayah mengikut orang-orang ini secara buta.
Tujuan dari skema ini adalah mengIslamkan seluruh Mesir dalam jangka waktu 50 tahun sejak skema mulai dirancang. Di saat yang sama, mendesak umat Kristen Mesir, memaksa mereka keluar dari pekerjaannya, apakah dengan membiarkan mereka menetap dan melakukan pekerjaan kasar, atau dipaksa keluar Mesir dan bermigrasi ke negara-negara lain.
Keluarga Wahabi-lah yang mendanai skema ini; mereka adalah anggota keluarga kerajaan Arab Saudi dan berbagai keluarga kerajaan di wilayah Teluk. Uang mengucur dari orang-orang ini; mereka bersedia membayar sejumlah besar uang untuk anak-anak gadis dan wanita. Mereka ingin mengislamkan anak-anak gadis dan wanita dengan biaya berapapun. Di tahun 70-an dan 80-an saja, biaya untuk seorang wanita atau anak gadis mencapai 5 ribu pound Mesir, yang merupakan jumlah sangat besar, dalam ukuran saat ini.
Uang dibagi diantara beberapa orang; yang bertangung jawab atas ke-mualaf-an mengambil setengahnya, sementara sisanya untuk anggota kepolisian [jika mereka membantu] dan orang lain yang terlibat dalam proyek. Uang yang dibayar akan digandakan dari 10 ribu hingga 100 ribu pounds Mesir, tergantung status sosial sang gadis, apakah ia berasal dari keluarga terkemuka atau tidak.
Kami biasa merayakan secara khusus di jalan-jalan, untuk keberhasilan memualafkan gadis-gadis, hanya untuk membuat perih dan menyakiti umat Kristen dan keluarga si gadis di wilayah tersebut.
Celakalah orang yang berniat menghalangi pawai ini; apakah dia keluarga si perempuan atau umat Kristen lain.
Selalu ada dua mobil polisi, di depan dan di belakang pawai. Itu adalah tradisi keberhasilan memualafkan perempuan, hingga tahun 1985, saat praktek ini dihentikan. Namun demikian, kami terus merancang rencana memualafkan perempuan Kristen.
Kami terutama menargetkan gadis-gadis dan wanita Kristen hanya untuk mempermalukan pria Kristen. Jika pria Timur kehilangan saudara, anak perempuan, atau istri, hal itu akan mendatangkan rasa malu yang sangat.
Rencananya adalah menarik gadis Kristen melalui emosi dan penampilan lahiriahnya sebagai perempuan. Jika tidak berhasil, kami biasa memperdayanya lewat skandal moral dan memerasnya agar melakukan apa yang kami inginkan, yakni masuk Islam untuk menghindar dari skandal, sebagaimana yang akan kita lihat nanti.
Skema ini merupakan sumber pendapatan yang menguntungkan bagi siapapun di Mesir, dan sedang berlangsung di seluruh negri.
Aku sangat yakin bahwa dengan memualafkan orang-orang Kristen itu, aku mendapat jaminan masuk surga. Keyakinan ini membuat kami [para pria Islam] bekerja keras dan lebih keras dalam skema ini.
Aku menikah dengan salah satu gadis Kristen yang kuperdaya, dan dari waktu ke waktu aku mengajukan pertanyaan padanya mengenai iman Kristen, aku senang belajar filsafat. Aku ingin mengkritik iman Kristen dan bahkan ingin menulis makalah mengenai betapa kelirunya Alkitab. Aku mulai mempelajari filosofi rasul Paulus, bagian yang sangat kusukai. Aku mencoba bertanya pada istriku, namun ia tak dapat menjawabku. Aku mulai membaca Perjanjian Baru, dan aku sangat menyukainya hingga tak bisa berhenti membacanya. Aku tak bisa menolak kebenaran di dalamnya, dan setelah beberapa bulan aku mulai menolak filosofi Islam. Pada saat itu aku berdiam diri bersama istriku, aku tidak banyak bicara padanya dan mempelajari banyak buku, khususnya mengenai gereja masa awal.
Suatu malam, Tuhan Yesus menampakkan diri padaku dan berkata, “Aku mengasihimu.” Tuhan Yesus memperlihatkan padaku luka di tangan dan kakinya. Ia juga sedih atas apa yang telah kulakukan terhadap gadis-gadis Kristen.
Aku pergi pada istriku, bertanya padanya dengan airmata mengalir di pipiku, apa yang harus kulakukan untuk menjadi orang Kristen? Istriku pikir aku bercanda dengannya, tetapi aku sungguh-sungguh dengan airmataku.
Di halaman-halaman berikut, aku akan membahas bagaimana aku berhasil menipu banyak gadis dan wanita. Bagaimana aku merencanakan menipu mereka dengan tipuan sekotor mungkin.
Aku berdoa agar siapapun yang membaca halaman-halaman berikut untuk memaafkanku, karena aku melakukan semuanya ini dalam ketidaktahuan. Dulu aku beranggapan bahwa aku menyenangkan Allah, tuhan Islam. Namun, atas kasih karunia Tuhan Yesus-ku, aku bekerja keras mengarahkan kembali setiap gadis dan wanita yang telah kutipu meninggalkan Kristen, agar meninggalkan agama jahat itu. Mereka semua kembali pada Tuhan Yesus Kristus dan KasihNya.
Aku tidak menulis artikel ini hanya untuk menceritakan kisahku, namun aku menulisnya untuk ‘meniup peluit.’ Aku menulis ini untuk memperingatkan setiap orang, dan setiap keluarga Kristen, bahwa kita bisa belajar dari kesalahan serta mengenali rencana berbahaya yang ditujukan pada orang-orang Kristen.
Aku khawatir beberapa gadis dan wanita berpikir mereka mampu mengatasi pencobaan semacam itu untuk beberapa saat, dan bila mereka ingin mengubah keputusan, mereka dapat kembali ke Kristen dengan mudah. Saudaraku, jika kalian berpikir demikian, kalian salah. Segalanya jauh lebih buruk dari yang kalian pikirkan. Aku menulis ini agar kalian mengerti skema rencana memualafkan kalian. Ini adalah rencana berbahaya terhadap orang-orang Kristen.
Bagi jiwa martir setia yang terkasih, Salah Mahmod, yang menumpahkan darahnya demi nama Yesus Kristus, setelah sebelumnya adalah anggota organisasi Islam. Ia menolak Tuhan Yesus dan gerejaNya, sampai kebenaran ilahi menyinari hatinya, dan Tuhan Yesus menampakkan diri padanya. Bagiku, itu adalah awal dari jalan mencari kebenaran. Doa serta dukungannya padaku, dan karenanya aku terlahir baru, aku manusia yang telah diubah, sama seperti Saul yang menjadi Paul.
Kepadanyalah aku mendedikasikan tulisan ini, semoga Tuhan Yesus Kristus mengaruniakannya kehidupan abadi bersama semua martir dan orang kudus.
Bumi dan segala isinya adalah milikNya.
John Ahmed
April 2005
==========
Berikut kasus pertama gadis yang berhasil kuperdayai.
GADIS PERTAMA (N.M.A.)
Gadis ini dari Kairo, ia datang ke kota tempat tinggalku untuk belajar di universitas [ayahku bekerja di bidang konstruksi dan kami pindah ke kota ini karena ada proyek besar]. Ia seorang gadis yang sangat cantik. Aku tahu dari teman-temannya di kampus kalau ia seorang korban yang mudah. Walau ia seorang teman yang tulus, namun bagi mereka ia tetaplah seorang kafir, karena ia Kristen. Mereka merancang agar aku bertemu dengannya beberapa kali. Aku diajar bagaimana terlihat benar-benar jatuh cinta padanya. Aku biasa memulai percakapan dengan menanyakan beberapa hal mengenai Kekristenan padanya, dengan tujuan membuatnya meragukan Kristen. Ia menjawab dengan jawaban tidak meyakinkan berdasarkan sudut pandangku, yang membuat aku mengubah taktik. Aku harus memperdayainya dengan menghujaninya kata-kata cinta. Seringkali aku sedikit meneteskan airmata untuk meyakinkannya bahwa aku benar-benar jatuh cinta padanya. Ia percaya padaku, dan ia berakhir di tempat tidur bersamaku. Segalanya berjalan sesuai rencana. Teman-temannya tahu affair kami, dan mendorongnya meneruskan dosa ini. Aku berjanji menikahinya, dan Qur’an mengijinkan kami, sebagai umat Islam untuk menikahi wanita Kristen. Aku meyakinkannya akan cintaku dan rasa hormatku pada Kristen, dan jika terserah padaku aku akan masuk Kristen, tapi aku tak bisa karena bisa dibunuh. Aku bahkan pergi ke gereja bersamanya dan membeli beberapa buku dari gereja, hanya untuk membuktikan rasa hormatku pada Kristen.
Tentu saja aku mencapai apa yang kuinginkan. Ia hamil dan saatnya aku mengatakan bahwa kami harus menikah, agar bayi kami, buah cinta kami, akan memiliki keluarga.
Ia sangat takut, dan di saat yang sama ia tidak dapat berpikir jernih. Kukatakan padanya agar tidak memutuskan hubungan dengan gereja, tetaplah pergi ke gereja, dan ia melakukannya.
Di hari Kamis ia pulang ke rumah keluarganya di Kairo, dan hari Jum’at ia pergi ke gereja mengikut persekutuan seperti biasa. Ia bahkan pergi ke Sekolah Minggu; ia guru sekolah minggu. Malamnya aku menunggunya dengan sekoper penuh berisi pakaian dan perhiasannya. Aku membawanya ke rumahku di Giza. Ia menginap disana, dan paginya ia muncul di kantor yang mengurus prosedur perpindahan agama di El Azhar, kantor kepala umat Islam dan ulama universitas. Aku merancang relokasinya ke kota dimana aku kuliah, sampai aku lulus universitas.
Aku mengubah namanya,dari N.M.A. menjadi Fatima El-Zahraa Mohamed Ali, nama khas Islam.
Keluarga, para sahabat dan pemimpin gereja berusaha mengubah pikirannya, namun tidak berhasil. Ia benar-benar sudah dicuci otak, ia yakin sekarang telah menyembah Tuhan yang benar, Allah Islam. Lima minggu berlalu, dan aku telah meraih kemenangan bagi Allah dan Islam. Aku menerima sejumlah besar uang atas keberhasilan ini dan dibagi diantara orang-orang yang telah kusebut sebelumnya. Tentu saja sekarang aku mendapat jaminan bagian surga penuh perawan, jadi mengapa aku mempertahankan istri seperti ini. Ia perempuan nakal dan mengkhianati agamanya sendiri. Kuputuskan untuk tidak memiliki anak dari perempuan seperti dia, menjual tubuh demi keinginan dunia; dan aku juga tak ingin punya anak yang punya keluarga Kristen. Aku yang sesungguhnya muncul. Alu menyuruhnya menggugurkan janin. Kugunakan hak-ku sebagai suami Islam untuk memukulinya. Kukatakan, kau harus bekerja untuk makan, pergilah dan bekerja pada tuan-tuan Islam yang mengambil perempuan nakal sepertimu untuk Islam.
Aku mengulang taktik serupa, seraya berpikir telah menolong agamaku, hidupku di dunia dan hidupku di akhirat. Menolong agamaku dengan memualafkan kafir ke Islam, menolong hidupku dengan menghasilkan banyak uang sebagai imbalan perbuatanku, dan menolong kehidupanku di akhirat dengan mendapatkan porsi lebih di surga.
Sekarang gadis ini bekerja sebagai pembantu tanpa bayaran, ia hanya bekerja untuk makan.
Ketika aku memiliki hasrat seksual, karena ia adalah salah satu propertiku, maka aku melakukannya sambil memukulnya dengan kesenangan sedemikan rupa, karena ia bukan umat Islam sejati. Aku yakin ia masuk Islam karena keinginan nafsu semata, itulah sebabnya aku ingin membalas dendam, menyakitinya dengan cara apapun.
Hal ini berlangsung selama tiga tahun, tujuh bulan dan dua belas hari, sampai hari yang diberkati itu tiba, Minggu 1998, ketika aku memutuskan untuk menerima Yesus Kristus sebagai juruselamat dan penebusku. Yesus Kristus menampakkan diri padaku secara pribadi, setelah sekian banyak penelitian dan studi dimana aku bertransformasi dari seorang Islam ke Atheis. Kutinggalkan setiap orang, bersandar pada diri sendiri, untuk mencari kebenaran sebagaimana yang telah kuungkap sebelumnya [aku telahmenuliskan mengenai periode ini dalam artikel terpisah]. Kukatakan pada istriku mengenai keinginanku menjadi Kristen; ia tidak percaya. Ia melihat air mata dan ketulusanku, baru kemudian ia percaya padaku. Dalam waktu tiga tahun, tujuh bulan dan dua belas hari terakhir, aku berhasil memualafkan delapan gadis ke Islam, disamping gadis-gadis lain yang dimualafkan ayahku.
Atas karunia Tuhan Yesus Kristus, dengan pertolonganNya, memampukan aku membawa kedelapan gadis yang telah kutipu kembali ke Kristen, juga beberapa gadis yang telah dimualafkan ayahku. Saat ini aku sedang berdoa dengan sungguh-sungguh untuk gadis-gadis lainnya. Aku mendapat berita baik mengenai mereka; mereka kembali satu demi satu.
Biarlah nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan
===========
GADIS D.B.A.
Ini adalah kisah gadis Kristen D. Ia belajar di sebuah perguruan tinggi, sekitar satu setengah jam dari rumahnya, dan berasal dari keluarga yang sangat dikenal kaya dan memiliki kedudukan sosial penting. Ayahnya seorang dokter dan ibunya seorang apoteker. Saudara laki-lakinya juga dokter di angkatan bersenjata dengan pangkat perwira.
Aku ingin memualafkan dia ke Islam, namun ini adalah pekerjaan yang amat berat, kusadari takkan bisa memenangkan hatinya dengan cinta palsu. Aku harus menggunakan cara kotor agar berhasil. ‘Tujuan menghalalkan cara,’ bagaimanapun kami, umat Islam, dalam keadaan perang terus menerus dengan orang-orang Kristen kotor ini, dan kami hanya bisa memenangkan perang ini melalui penipuan.
Selama masa-masa aku mencoba memualafkannya, seorang pemuda bernama Yasser datang menemuiku, memintaku menolongnya untuk menikahi gadis D ini. Ia mau menolongku memualafkannya ke Islam dengan cara apapun.
Gadis D punya sahabat dekat; seorang muslimah taat, namun masih menganggap D saudaranya. Aku pergi menemuinya serta meyakinkannya bahwa agama Kristen salah, dan kukutip ayat,
“Sekali-kali orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela terhadap kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka.” juga
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim’ Kukatakan bahwa Jihad, berjuang demi Islam, menyatakan bahwa kewajiban setiap umat Islam untuk mengislamkan semua orang, dan jika kau melakukan ini, kau bukan hanya berpartisipasi demi kejayaan Islam, namun kau juga akan mendapat imbalan di surga. Teman ini menjadi yakin dengan cara ini, karena ayat-ayat tersebut dari Qur’an, dan ia lantas menanyakan apa yang harus kami lakukan. Kukatakan bahwa ia harus bersikap sangat bersahabat dengan gadis Kristen ini, lebih dari sebelumnya, dan ia setuju. Sementara itu aku pergi ke apoteker Islam, rekan dalam organisasi Islam kami, dan memintanya menyediakan obat yang mengakibatkan halusinasi. Kukatakan bahwa aku hendak memberikannya pada seorang gadis Kristen. Dengan senang hati ia memberikannya, karena ia percaya kalau ia sedang berjuang demi Islam, dan sekali lagi ia mendapatkan bagian di surga dengan banyak perawan.
Aku mengambil obat dalam bentuk tablet tersebut, dan menyuruh teman muslimah menaruh dua tablet dalam segelas susu saat sarapan, dua di makan malamnya, dan dua lagi dalam yogurt malam hari. Kataku, “Segera setelah kau melihat perubahan dalam kelakuannya, hubungi kami.” Demikianlah, ia menghubungi kami; Yasser dan aku pergi, mendapatkan gadis D berhalusinasi berat. Aku membawa kamera video, dan mulai bercanda dengannya. Ia tidak sadar apa yang terjadi, ia benar-benar diluar kesadaran. Yasser melucuti pakaiannya dan melakukan hubungan seks dengannya, sementara aku mensyuting semua adegan selama tiga jam.
Ketika efek dari obat memudar dan ia mendapati dirinya telanjang dan kehilangan keperawanannya, ia murka, menangis dan menjerit. Ia mengutuk kami dengan semua keberadaannya; ia mengutuk Islam dan nabi Islam, Muhammad, ia mencoba mengoyak halaman-halaman Quran.
Kuperlihatkan rekaman video padanya, dia benar-benar hancur, karena video dan gambar-gambarnya akan dicetak dan disebar ke semua kerabat Kristennya dan semua orang yang kenal padanya. Seperti yang kukatakan, ia berasal dari keluarga terkemuka, dan ini akan mendatangkan rasa malu luarbiasa pada mereka. Gadis D berlutut dan memohon kami memberinya rekaman tersebut, tapi kami tidak tergerak.
Kami katakan padanya, “kau tak punya pilihan selain melakukan apa yang kami katakan padamu, karena keluargamu akan membunuhmu jika mereka tahu mengenai video dan gambar-gambar ini.”
Ia tak punya pilihan selain tunduk pada kami, dan aku bersorak melihatnya benar-benar patah hati dan depresi.
Kami pergi ke organisasi Islam selama lima belas hari, mempersiapkan ia secara mental untuk mualaf, kami mencuci otaknya. Gadis malang itu tak membantah sama sekali, hanya menangis sepanjang waktu.
Sekarang saatnya pergi ke kantor polisi [sudah ketentuan di Mesir, bahwa setiap orang yang hendak masuk Islam harus pergi ke kantor polisi dan keamanan negara], dan ia melakukan persis seperti apa yang disuruh.
Kami katakan padanya, “Bila petugas bertanya mengapa kau mau masuk Islam? Katakan sudah keinginanku untuk masuk Islam, katakan kisah berikut padanya:
Aku bermimpi mengenai nabi Muhammad, Allah memberkati jiwanya, dan ia berkata padaku damai besertamu, dan rahmat serta ampunan Allah untukmu, dan nabi Eissa [nama Yesus dalam Quran] bersamanya memberi salam damai padaku, dan mencela semua ajaran Kristen karena tidak menerima Muhammad sebagai utusan Allah, dan tak ada tuhan selain Allah. Dan Eissa juga mencium kepala Muhammad serta mengatakan ayat Quran berikut, “Ia yang menganut agama selain Islam, Allah tidak akan menerimanya di hari akhir karena ia orang yang merugi.” Juga Muhammad mempunyai istri bernama Aisha [ia salah satu dari banyak istri Muhammad, Muhammad menikahi Aisha ketika ia berusia enam tahun, dan melakukan hubungan suami istri ketika ia berusia Sembilan tahun] yang juga muncul dalam mimpiku.”
Gadis Kristen ini melakukan yang diperintahkan di depan petugas polisi. Keluarganya, yang memiliki status sosial tinggi, datang untuk berbicara padanya. Ibunya menangis, namun D mengutuk ibunya dan dua pendeta yang datang bersama keluarganya.
dst…….