Ayahnya bunuh diri karena perubahan agama anaknya tersebut.
NAIROBI, Kenya, 27 Januari (CDN) - Seorang mantan anggota kelompok ekstrimis Muslim di Uganda yang menjadi Kristen dan sedang bersembunyi di Kenya, gerakannya sangat terbatas menyusul ancaman untuk membunuhnya.
Sharif Hassan Lubenga, 54, adalah seorang syeikh dan anggota Buku Haram, sebuah kelompok kekerasan Islamis yang menunjukkan bahwa Alkitab salah dan karenanya dilarang. Berasal dari Chengera, tujuh kilometer dari Kampala, suami beristri empat memulai proses perubahan agamanya sejak empat tahun lalu, pada bulan Juni 2011, katanya, setelah berbagai mimpi dan penglihatan di mana Yesus menampakkan diri kepadanya, ia membuat komitmen penuh untuk mengikuti Kristus.
Lubenga melarikan diri ke Kenya 10 Juli lalu setelah permusuhan memuncak, dan pada saat setelah kembali ke Uganda pada bulan September dia menerima pesan di telepon genggamnya dari para mujahidin - pejuang Islam - mengancam untuk membunuhnya, katanya. Dia melaporkan ancaman terhadap Chengera polisi, yang mengatakan bahwa mereka akan menyelidiki, tetapi pada bulan Oktober seorang teman mengatakan padanya bahwa dia mendengar di sebuah masjid Chengera bahwa para mantan koleganya marah dan sedang berencana untuk membunuhnya.
"Hati saya galau, namun suara Yesus terus berbisik kepada saya untuk bersaksi bagi Yesus tanpa rasa takut," kata Lubenga.
Ketika Lubenga merasa ingin menyerah dari iman barunya, katanya, ia menerima telepon dari Uskup Umar Mulinde, mantan pendeta di Gereja Internasional Injil Kehidupan yang terluka dalam serangan asam Malam Natal oleh ekstrimis Muslim (lihat "Para ekstrimis Muslim di Uganda Lemparkan Asam pada Uskup, "28 Desember 2011). Mulinde mengatakan kepadanya bahwa gereja berdoa untuk dia, dan Lubenga sangat berbesar hati , katanya.
"Semua anggota keluarga saya telah meninggalkan saya," katanya melalui telepon. "Kaum muslimin mencari untuk membunuh saya. Aku butuh perlindungan dan bantuan. "
Para ekstremis Islam yang telah menyatakan perang terhadap "kafir" seperti Lubenga dan telah mengancam dia sejak 2007, ketika ia pertama kali mulai berbicara tentang mimpi dan visi mengenai Kristus. Bahaya memuncak pada tahun 2010, ketika umat Islam melihatnya mengunjungi sebuah gereja di Uganda. Pada April 2010, salah satu dari empat istri telah meracuninya karena iman barunya di dalam Kristus, membuat dia pingsan, katanya. Setelah sadar, ia melarikan diri dari Chengera ke desa 25 kilometer dari Kampala, Kiwangala.
Pada tahun 2007, katanya, ia mengatakan kepada teman Muslim jihadinya bahwa ia telah melihat Yesus dalam mimpi. Ia mengatakan mereka telah memperingatkan dia, "Jangan membuat kesalahan seperti itu lagi - kami siap untuk membantu Anda. Jika Anda melanjutkan dengan langkah ini, maka kita akan menghancurkan Anda. Anda tahu bahwa Anda adalah seorang syekh. "
Dia melaporkan ancaman tersebut terhadap polisi di Insanje sub-county, Wakizo kabupaten, memicu kemarahan rekan-rekannya, yang kemudian mengirim surat2 ancaman.
"Saya menjelaskan kepada mereka bahwa itu adalah Yesus yang datang untuk saya, dan bukan saya yang mencari-Nya," katanya. "Mereka sangat marah. Mereka kemudian menculik saya dan ditutup matanya saya selama tiga hari, ditambah dengan pukulan. Mereka menuntut saya menyangkal Yesus sebagai Anak Allah, yang saya iyakan karena takut bahwa mereka akan membunuh saya. "
Pada tahun 2009, pesan lain dari Yesus datang kepadanya dalam penglihatan, ia berkata: "Jangan sembunyikan iman Kristen Anda."
Dalam beberapa bulan, surat ancaman lain datang: "Jika Anda tidak bergabung dengan Jihad Islam, maka kita akan membunuhmu."
Lubenga memutuskan untuk pergi haji ke Mekah, sesuai dengan ajaran Islam. Sementara di sana, bagaimanapun, dia mendengar suara lain, ia berkata: "Anda telah memutuskan untuk meninggalkan saya, dan Anda berada di sini malah untuk menuduh saya."
"Saya kemudian melihat Yesus menjulang dengan jubah putih," katanya. "Dia tertawa. Aku baru saja meninggalkan tempat itu tapi jatuh sakit selama dua minggu. Saya mengunjungi Mohammed Ali, kepala majini [roh-roh jahat], yang berjanji bahwa majini akan datang dan membantu saya. Tapi aku tidak menerima penyembuhan apapun. "
Yesus terus muncul kepadanya selama tiga bulan dalam penglihatan-penglihatan, katanya.
"Aku tidak bisa menahan diri, jadi saya memutuskan untuk percaya kepadaNya dan mulai secara terbuka menyatakan bahwa Yesus adalah Juru Selamat pribadi saya," kata Lubenga. "Para keluarga dan seluruh klan anggota bersatu untuk menghancurkan saya. Saya diracuni oleh keluarga saya sendiri. "
Ayahnya, Morshid Kabide, datang ke rumahnya pada bulan Juli 2010 untuk memastikan kebenaran rumor yang ia mendengar, kata Lubenga .
"Saya mendengar bahwa saat ini Anda pergi ke gereja, dan Anda mengklaim bahwa Anda melihat Yesus," kata ayahnya kepadanya. Ketika ia mengiyakan, menegaskan kembali keputusannya untuk mengikuti Yesus, ayahnya kecewa, ia kemudian bunuh diri, meninggalkan sebuah surat yang berbunyi, "Saya telah memutuskan untuk bunuh diri karena anak saya menjadi seorang Kristen" dan mendesak semua anggota keluarga untuk mengutuk dia.
Lubenga mengatakan bahwa sejak itu ia telah bersembunyi, semakin ketakutan karena ancaman yang makin meningkat.
"Tapi saya menjaga iman saya dalam Yesus," katanya. "Saya menjual beberapa barang saya untuk membangun struktur gereja di Chengera, di luar Kampala."
Sebagai hasil dari tindakan ini, ancaman pada kehidupannya berkembang lebih nyaring, dan ia melarikan diri ke Kenya.
Dua dari istri-istrinya telah meninggalkannya pada tahun 2007, satu telah memutuskan untuk tinggal bersamanya, dan telah menjadi seiman dengannya. Istri keempat, yang dinikahinya lima tahun lalu, adalah seorang Kristen yang juga telah menerima ancaman mati; hamil enam bulan, ia telah melarikan diri ke sebuah lokasi yang dirahasiakan.
===========================================================
The religion of pisssssssssssssssssssssssss
